Anda di halaman 1dari 42

LEMBAR PENGESAHAN

Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) DR Kelompok 1


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ketua Sekretaris

Ivan Putra Kerinduan Rudhita Dinda Ardya Garini


NIM. 11160210000055 NIM. 11160850000014

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Amir Fadhilah, S. Sos. M.Si.


NIP. 197105301999031003

Mengetahui,

Kepala KPPM Uin Jakarta

Dr. Kamarusdiana, M.H,


NIP. 197202241998031003
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN), merupakan kegiatan intrakurikuler yang
memberi kesempatan kepada mahasiswa, untuk belajar dan bekerja
dengan masyarakat. KKN dilakukan, sebagai sebuah proses pencarian
(research) yang dilakukan bersama-sama, antara mahasiswa dan
masyarakat untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaian persoalan
yang mereka hadapi. Mahasiswa melakukan tugas pendampingan
terhadap apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dalam menghadapai
problem sosial yang ada ditengah-tengah mereka.
Penyebaran COVID-19 di beberapa Negara, termasuk Indonesia,
sejak tahun 2019, telah memberi efek besar bagi aktivitas kehidupan
masyarakat, termasuk dunia pendidikan dari tingkat dasar hingga
Perguruan Tinggi, di mana proses belajar-mengajar secara formal
menjadi terhambat bahkan dihentikan, begitupun kegiatan KKN yang
ikut terimbas. Kebijakan “Work From Home” yang sedang diberlakukan
di hampir seluruh instansi tentunya menuntut untuk perubahan sistem
kegiatan yang sudah terjadwal, salah satunya ialah Pengabdian kepada
Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa (Kuliah Kerja Nyata/KKN),
agar disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Kuliah Kerja Nyata-Dari Rumah (KKN-DR) didesain sebagai solusi
perubahan sistem KKN oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. KKN-DR
memiliki makna sepadan dengan KKN lazimnya, namun dengan
penambahan regulasi tempat yang menjadi fokus utama KKN tahun ini.
Dari Rumah dalam KKN-DR menjelaskan dengan lugas bahwa kegiatan
dan program, dilaksanakan di wilayah rumah dan menyesuaikan
kebutuhan masyarakat sekitar rumah mahasiswa. Dengan hal ini,
kampus memegang harapan bahwa mahasiswa dapat membantu dan
menjadi bagian dari perubahan di desa masing-masing. Permasalahan
diangkat dari bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat, inovasi
pembelajaran dan sosial-keagamaan mengikuti tema KKN-DR 2020
yaitu “Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 Berbasis Kesadaran
Masyarakat dan Penanganan Dampak yang Ditimbulkannya”.
Dengan tema dan pondasi pemikiran di atas, Kelompok Aquila
menjadikan Nusantara Beradaptasi sebagai pilihan tepat untuk
menggambarkan pesan yang ingin kami sampaikan kepada Nusantara
yang mengalami bencana besar sejak trimester kedua di Tahun 2020.
Harapan kami, Nusantara mampu beradaptasi dalam kondisi yang
terdesak berubah semenjak wabah COVID-19 merebak dan
melumpuhkan Nusantara dalam berbagai aspek. Nusantara Beradaptasi
pun mengandung do’a yang kami siratkan bagi kesembuhan Bumi
Pertiwi yang dibuat melankolis oleh kesulitan ini. Selain itu, menjadi
pengingat dan dorongan semangat juang kami dalam meraih tujuan
pada KKN-DR 2020, yaitu menghadapi rintangan bersama agar
Indonesia mampu bergerak ke depan dengan keyakinan untuk bangkit
bersama masyarakat.

B. Tempat KKN-DR Sesuai Domisili Anggota Kelompok


Berikut ini merupakan daftar tempat KKN-DR dari kelompok KKN-
DR 001 Aquila.

Tabel 1.1: Tempat KKN-DR Sesuai Domisili Peserta

Nama Tempat KKN-DR Sesuai Domisili Peserta


No. Peserta Desa /
Kecamatan Kab / Kota Provinsi
KKN-DR Kelurahan
Abdul Kodir Jawa
1 Serua Bojongsari Depok
Ramadhan Barat
Afwa Uzna Tangerang
2 Serpong Serpong Banten
Fauziah Selatan
3 Alfan Habibi Mensango Tabir Lintas Merangin Jambi
Darin Cempaka Ciputat Tangerang
4 Banten
Kamilah Putih Timur Selatan
Dwi Puji Ciputat Tangerang
5 Cireundeu Banten
Ainnurwaty Timur Selatan
Eveline
Agung Pancoran Jawa
6 Mampang Depok
Sekarningru Mas Barat
m
Intan Dwi Kota
7 Paninggilan Ciledug Banten
Apriliani Tangerang
Intan
Nadziifa Gandaria Kebayoran Jakarta DKI
8
Thooriq Utara Baru Selatan Jakarta
Billaah
Sulawes
Marfuah Tadang
9 Cempa Pinrang i
Sulaeman Palie
Selatan
Melysa
10 Wahyuning Kutajaya Pasar Kemis Tangerang Banten
sih
Muhammad
Nibroos Jakarta DKI
11 Kapuk Cengkareng
Murtadho Barat Jakarta
Sungkawa
Muhammad
Ciputat Tangerang
12 Sofwan Pisangan Banten
Timur Selatan
Hidayah
Nadila Tangerang
13 Ciputat Ciputat Banten
Humaira Selatan
Jawa
14 Nur Iklima Cinangka Ciampea Bogor
Barat
Shafira Nur
Bandung Jawa
15 Halimah Kertamulya Padalarang
Barat Barat
Himawan
Suhairi Penggilinga Jakarta DKI
16 Cakung
Apriliansyah n Timur Jakarta
17 Teuku Rizki Blang Ara Paya Aceh Aceh
Fachrul Razi Bakong Utara
Tiyastama Gunung Jawa
18 Pabuaran Bogor
Putra Sindur Barat
Veda Ria
19 Bencongan Kelapa Dua Tangerang Banten
Perdana
Zahra Rejang Bengkul
20 Timbul Rejo Curup
Isnadiya Lebong u

C. Permasalahan/Aset Utama Desa


Dari hasil survey yang kami lakukan terhadap masyarakat di
masing-masing tempat KKN-DR, kami menemukan sejumlah
permasalahan yang perlu diselesaikan baik dari masyarakat itu sendiri
maupun dari pemerintah setempat. Dari masing-masing tempat KKN-
DR, kami menemukan 3 fokus bidang permasalahan yaitu, bidang
pencegahan Covid-19, bidang sosial dan ekonomi, dan bidang
pendidikan. Berikut ini permasalahan yang kami temukan pada bidang-
bidang tersebut dari masing-masing tempat KKN-DR:
1. Bidang Pencegahan Covid-19
a. Masih banyaknya warga yang mengabaikan protokol kesehatan,
seperti tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah,
tidak menjaga jarak, dan berkumpul di tempat umum.
b. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya
pandemi Covid-19 membuat beberapa masyarakatnya kurang
peduli dengan protokol kesehatan.
2. Bidang Sosial dan Ekonomi
a. Menghilangnya pekerjaan bagi sebagian besar masyarakat di
Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19
b. Terjadinya PHK besar-besaran di beberapa pabrik membuat
beberapa keluarga kehilangan penunjang kehidupan mereka,
sedangkan kebutuhan meningkat dikarenakan harga pasar yang
meroket selama pandemi.
c. Terus meningkatnya korban COVID-19 seolah tidak membuat
rasa khawatir timbul di masyarakat yang terus sibuk bepergian
dan beraktivitas di luar rumah tanpa urgensi, seperti berkumpul
di kafe maupun restoran, berkegiatan di luar rumah tanpa
mementingkan protokol kesehatan seperti memakai masker.
3. Bidang Pendidikan
a. Para murid merasa kesulitan dalam memahami pelajaran dari
sekolah, tidak hanya dikarenakan sekolah daring tetapi juga
kurangnya pengawasan serta bimbingan dari orang tua maupun
guru.
b. Metode pembelajaran melalui daring yang justru merepotkan
orang tua di rumah karena kurangnya pengetahuan akan
pendidikan terkini sehingga orang tua tidak mampu
membimbing anak dengan maksimal.
c. Tidak adanya gawai yang dapat digunakan murid di rumah
selama pembelajaran di pagi hari karena orang tua harus tetap
pergi bekerja selama pandemi, membuat pendidik harus
meluangkan waktu lebih di sore atau malam hari menyesuaikan
ketersediaan waktu gawai murid.
d. Keterbatasan kuota internet serta jaringan yang tidak merata di
seluruh daerah membuat proses belajar dan mengajar tidak
maksimal.

D. Fokus dan Prioritas Program


Beradasarkan hasil identifikasi masalah, kelompok KKN-DR 001
Aquila membuat prioritas dan kegiatan untuk membantu masyarakat
dalam meminimalisir permasalahan yang ada di masing-masing domisili
anggota. Berikut ini merupakan prioritas dan kegiatan kami gambarkan
dalam tabel.

 Masing-masing individu membuat rencana kegiatan

Di bawah ini contohnya


Tabel 1.2: Program dan Kegiatan Prioritas KKN-DR ……(Nama
Mahasiswa0 dan LOkasi KKN DR

Fokus
Prioritas Tempat
Permasalaha Rencana Kegiatan
Program Pelaksanaan
n

Pencegahan 1. Health 1.1 Mencetak poster Kelurahan


Penyebaran campaign pencegahan Serua RT
Covid-19 Covid-19 dan 006/004
cara Kecamatan
menggunakan Bojongsari
masker yang Kota Depok
benar. Provinsi
Jawa Barat
1.2 Membantu Kantor
pelaksanaan Kecamatan
Rapid Test gratis Bojongsari
se-Kecamatan Kota Depok
Bojongsari untuk Provinsi
100 orang. Jawa Barat
Pemberdayaa 2. Penangana 2.1 Pembagian Kelurahan
n Masyarakat n Dampak masker dan Serua RT
Turunan handsanitizer 006/004
dari Covid- Kecamatan
19 (seperti Bojongsari
dampak Kota Depok
PSBB Provinsi
terhadap Jawa Barat
ekonomi 2.2 Kerja bakti Kelurahan
keluarga, membersihkan Serua RT
kehidupan mushollah dan 006/004
bermasyara lingkungan Kecamatan
kat, sekitar Bojongsari
Kota Depok
Provinsi
Jawa Barat
2.3 Menyambut HUT Kelurahan
RI ke-75 Tahun Serua RT
006/004
Kecamatan
Bojongsari
Kota Depok
Provinsi
kehidupan
Jawa Barat
beragama,
2.4 Membantu Kelurahan
dll)
merenovasi Serua RT
salah satu rumah 006/004
warga Kecamatan
Bojongsari
Kota Depok
Provinsi
Jawa Barat
Inovasi 3. Pembelaja 3.1 Melakukan Kelurahan
Pembelajaran ran Jarak pendampingan PJJ Serua RT
Jauh Yang dan pembelajaran 006/004
Efektif mandiri pada siswa Kecamatan
di lingkungan sekitar Bojongsari
RT Kota Depok
Provinsi
Jawa Barat
Sosial 4. Penguatan 4.1 Pemotongan Kelurahan
Keagamaan Sosial hewan Qurban Serua RT
Keagamaan 006/004
Kecamatan
Bojongsari
Kota Depok
Provinsi
Jawa Barat
4.2 Pengajaran di Kelurahan
remaja musholla Serua RT
006/004
Kecamatan
Bojongsari
Kota Depok
Provinsi
Jawa Barat
4.3 Pengajaran di Kelurahan
TPA Serua RT
006/004
Kecamatan
Bojongsari
Kota Depok
Provinsi
Jawa Barat
4.4 Menyambut Kelurahan
Tahun Baru Islam Serua RT
1 muharram 006/004
1442 Hijriyah Kecamatan
Bojongsari
Kota Depok
Provinsi
Jawa Barat

Tabel 1.3: Program dan Kegiatan


Tabel 1.15: Program dan Kegiatan Prioritas KKN-DR Iklima –
Cinangka, Bogor

Fokus
Prioritas Tempat
Permasalaha Kegiatan
Program Pelaksanaan
n

Pencegahan 1. Health 1.1 Pelayanan Desa


Penyebaran campaign penyedia masker Cinangka
Covid-19 kecamatan
Ciampea
Kabupaten
Bogor
1.2 Edukasi cara Desa
mencuci tangan Cinangka
yang baik kecamatan
Ciampea
Kabupaten
Bogor
1.3 Menyebarkan Desa
pamflet Cinangka
pencegahan kecamatan
Covid 19 Ciampea
Kabupaten
Bogor
Pemberdayaa 2. Penangana 2.1 Sosialisasi Desa
n Masyarakat n Dampak penanganan Cinangka
Turunan terhadap kecamatan
dari Covid- dampak ekonomi Ciampea
19 (seperti keluarga Kabupaten
dampak Bogor
PSBB
terhadap
ekonomi
keluarga,
kehidupan
bermasyara
kat,
kehidupan
beragama,
dll)

3. Pembelaja 3.1 Kegiatan Desa


ran Jarak mengajar MI, Cinangka
Jauh Yang dan TK kecamatan
Efektif Ciampea
Kabupaten
Inovasi Bogor
Pembelajaran 3.2 Bimbingan Desa
belajar anak- Cinangka
anak kecamatan
Ciampea
Kabupaten
Bogor
Sosial 4. Penguatan 4.1 Kegiatan Desa
Keagamaan Sosial pelayanan Cinangka
Keagamaan pendidikan kecamatan
TPQ/TPA Ciampea
Kabupaten
Bogor
E. Sasaran dan Target
Dalam menjalankan program-program yang telah kami buat, tentu
perlu adanya sasaran dan target dari setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan. Adapun sasaran dan target yang akan dicapai kami
sajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.22: Sasaran dan Target KKN-DR Abdul Kodir Ramadhan –


Serua, Depok

No.
Nama Kegiatan Sasaran Target
Keg.
Mencetak poster Warga
pencegahan Covid-19 Kelurahan
1.1 20 warga
dan cara menggunakan Serua RT
masker yang benar. 006/004
Membantu pelaksanaan Warga
Rapid Test gratis se- Kecamatan
Kecamatan Bojongsari Bojongsari
1.2 100 warga
untuk 100 orang Kota Depok
Provinsi Jawa
Barat
Pembagian masker dan Warga
handsanitizer Kelurahan
2.1 20 warga
Serua RT
006/004
Kerja bakti membersihkan Warga
mushollah dan lingkungan Kelurahan
2.2 Seluruh warga
sekitar Serua RT
006/004
2.3 Menyambut HUT RI ke-75 Warga Seluruh warga
Tahun Kelurahan
Serua RT
006/004
Membantu merenovasi Warga
salah satu rumah warga Kelurahan
2.4 2 warga
Serua RT
006/004
Melakukan Siswa SD di
pendampingan PJJ dan Kelurahan
3.1 10 siswa
pembelajaran mandiri Serua RT
terhadap anak sekolah 006/004
Pemotongan hewan Warga
Qurban Kelurahan
4.1 Seluruh warga
Serua RT
006/004
Pengajaran di remaja Warga juga
musholla remaja
4.2 Kelurahan 15 remaja
Serua RT
006/004
Pengajaran di TPA Remaja serja
anak-anak
4.3 Kelurahan 15 anak-anak
Serua RT
006/004
Menyambut Tahun Baru Warga
Islam 1 muharram 1442 Kelurahan
4.4 Seluruh warga
Hijriyah Serua RT
006/004

F. Jadwal Pelaksanaan KKN-DR


Dikarenakan pelaksaan KKN pada tahun ini berbeda, kami akan
memaparkan jadwal besarannya saja. Jadwal ini dibagi menjadi empat
bagian, yaitu jadwal pra KKN-DR, pelaksanaan KKN-DR, pelaporan KKN-
DR individu, dan pelaporan KKN-DR kelompok.

Tabel 1.42: Jadwal Kegiatan KKN-DR

No. Uraian Kegiatan Waktu


1. Kegiatan Pra-KKN-DR
1. Pembentukan kelompok 11 Maret 2020
2. Pembekalan KKN 11 Maret 2020
3. Sosialisasi KKN-DR 25 Februari 2020
4. Survei dan Penyusunan Prioritas
20-31 Juli 2020
Program dan Kegiatan
2 Pelaksanaan Kegiatan KKN-DR 1-31 Agustus 2020
3 Penyusunan Laporan Individu
1. Laporan Minggu Pertama 8 Agustus 2020
2. Laporan Minggu Kedua 15 Agustus 2020
3. Laporan Minggu Ketiga 22 Agustus 2020
4. Laporan Minggu Keempat 29 Agustus 2020
4 Penyusunan E-Book Laporan Kelompok
1. Collecting data dari masing-
masing individu kepada penulis 23 September 2020
e-book laporan kelompok
2. Penyusunan e-book laporan
oleh para penulis sesuai
kesepakatan semua anggota 24-28 September 2020
kelompok dan Dosen
Pembimbing
3. Verifikasi dan penyuntingan
oleh kelompok dan Dosen 30 Oktober 2020
Pembimbing
4. Pengesahan e-book laporan 30 Oktober 2020
5. Penyerahan e-book laporan
30 Oktober 2020
hasil KKN-DR
6. Penilaian hasil kegiatan 30 Oktober 2020

G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan e-book ini berpedoman pada Modul
Panduan Penyusunan E-book Laporan KKN-DR yang diterbitkan oleh
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) dan Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tahun 2020. E-book ini disusun dalam dua bagian. Bagian
pertama adalah Dokumentasi Hasil Kegiatan yang berisi lima bab,
dengan perincian sebagai berikut:
1. Bab I, Pendahuluan berisi dasar pemikiran, tempat KKN-DR sesuai
domisili anggota kelompok, permasalahan atau asset utama desa,
focus dan prioritas program, sasaran dan target, jadwal
pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
2. Bab II, Metode Pelaksanaan Program berisi intervensi sosial atau
pemetaan sosial, pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat.
3. Bab III, Gambaran Umum Tempat KKN-DR berisi karakteristik
tempat KKN-DR, struktur penduduk, sarana dan prasarana.
4. Bab IV, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan berisi
kerangka pemecahan masalah, bentuk dan hasil kegiatan
pelayanan pada masyarakat, bentuk dan hasil kegiatan
pemberdayaan pada masyarakat, dan faktor-faktor pencapaian
hasil.
5. Bab V, Penutup berisi kesimpulan dan rekomendasi.

Pada bagian kedua, yaitu Refleksi Hasil Kegiatan, memiliki satu


bab yaitu Epilog yang berisi kesan warga atas program KKN-DR dan
penggalan kisah inspiratif.
BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Intervensi Sosial / Pemetaan Sosial


1. Intervensi Sosial
Intervensi sosial adalah suatu usaha yang direncanakan untuk
melakukan perubahan terhadap masyarakat pada semua tingkatan
sosial sehubungan dengan peningkatan aspek kepercayaan diri,
motivasi, pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap berbagai
aspek perubahan seperti kesehatan, sanitasi, kebersihan, wawasan
ekonomi, wawasan komunikasi dan kemampuan untuk membangun
diri dan kelompoknya sendiri1. Tujuan intervensi sosial yaitu perubahan
sosial yang dikehendaki komunitas dengan difasilitasi oleh agen
perubahan. Sebagaimana tujuan awal dari intervensi sosial itu sendiri
yaitu pemberdayaan komunitas sosial.2 Dengan tingkat keberhasilan
yang dapat diukur dan dievaluasi bersama sesuai peranan dalam
lingkungan sosial3.
Kelompok KKN-DR 001 Aquila, menggunakan metode ini guna
membantu kondisi yang sedang melanda bumi pertiwi akibat wabah
COVID-19 yang sejak awal bulan Maret masuk ke Indonesia. Dilakukan
pada tingkatan RT di tempat tinggal dengan harapan dapat mengurangi
beban dan memikulnya bersama-sama. Diawali survei lapangan,
identifikasi masalah juga pengumpulan data untuk penyusunan
program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

2. Pemetaan Sosial
Model pemetaan sosial dapat dilakukan dengan metode-metode
seperti dibawah ini4:
a. Survei Formal
1
Reza Widyapratha, dkk, The Dynamic of Human Resource, Jakarta: PT.
Grasindo, Hlm. 86.
2
Ibid. Hlm. 88.
3
Arby Suharyanto, Psikologi Intervensi Sosial, Diakses pada 22 September 2020
dari https://dosenpsikologi.com/psikologi-intervensi-sosial
4
Edi Suharto, 2018, Modul Metode dan Teknik Pemetaan Sosial, Makindo.
Dengan mengumpulkan informasi standar dan dapat
dibandingkan mengenai sejumlah orang atau rumah tangga yang
diseleksi secara hati-hati pada kelompok sasaran tertentu dengan
penggunan angket dan wawancara. Kelebihannya yaitu, penyurvei
mendapat data aktual karena langsung berhadapan dengan
masyarakat. Kekurangannya, butuh waktu dalam pengelompokkan
data, keberagaman data yang diperoleh juga penentuan jumlah
sampel yang mempengaruhi persentase pengelompokkan data.
b. RAM (Rapid Appraisal Methods)
Pemantauan Cepat, merupakan metode yang dapat dilakukan
dengan cepat dan murah untuk mengumpulkan informasi
mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan
stakeholders lainnya, mengenai geografis dan sosial-ekonomi.
Metode yang meliputi diskusi kelompok focus (Focus Group
Discussion), pengamatan langsung (Direct Observation) serta
wawancara dengan: informan kunci dan kelompok masyarakat.
Kelebihannya penyurvei mendapat data menyeluruh dan informasi
penting yang menunjukkan data akurat secara geografis juga
sosial-ekonomi. Kelemahan RAM yaitu, beberapa program
perubahan yang tidak diterima oleh masyarakat karena tidak
mengikutsertakan masyarakat.
c. Partisipatoris
Metode ini merupakan proses pengumpulan data yang
melibatkan kerjasama aktif antara pengumpul data dan responden.
Pertanyaan umumnya pun tidak dirancang secara baku, melainkan
hanya garis-garis besarnya saja. Topik pertanyaan pun dapat
muncul dan berkembang berdasarkan proses tanya-jawab dengan
responden.
Teknik-teknik pengumpulan data partisipatoris seperti5:

5
Britha Mikkelsen. 1995. Buku Terjemahan Methods for Development Work and
Research: A Guise for Practitioners Cetakan Kelima.DKI Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia
 Penelitian dan Aksi Partisipatoris (Participatory Research and
Action) atau dikenal PRA (Participatory Rural Appraisal)
menggunakan teknik visual memudahkan yang buta huruf.
 StakeholderAnalysis dengan menganalisis terhadap
anggota/pengurus program pembangunan dan sosial.
 Beneficiary Assessment yaitu pengidentifikasian masalah sosial
melibatkan konsultasi secara sistematis dengan para penerima
pelayanan sosial.
 Participatory Monitoring and Evaluation dengan melibatkan
anggota masyarakat dari berbaagai tingkatan yang
bekerjasama.
Untuk praktiknya sendiri, mahasiswa menggunakan Metode
Partisipatoris karena dalam kegiatannya masyarakat diikutsertakan dan
menjadi bagian dari perubahan yang direncanakan dalam program-
program KKN-DR. Seperti pada kegiatan Health Campaign dimana
mahasiswa bekerjasama dengan masyarakat untuk membiasakan
protokol kesehatan sekalipun beraktivitas di sekitar lingkungan rumah,
dalam program pendampingan PJJ dan pembelajaran mandiri dimana
masyarakat yang menjadi target utama program.
Metode Partisipatoris ini dipilih karena paling efektif dan cocok
dengan KKN-DR yang terfokus pada lingkungan tempat tinggal sehingga
penyempitan wilayah diharap dapat memaksimalkan sasaran program,
penggunaan Metode Partisipatoris ini diharapkan dapat memberi efek
dan memberi informasi dari kegiatan yang dilaksanakan sehingga
diterima langsung oleh masyarakat tanpa perantara. Selain itu,
masyarakat pun berperan aktif dalam program yang telah
direncanakan.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat


Pendekatan dalam Pemberdayaan yaitu tidak menjadikan
masyarakat sebagai objek proyek pembangunan tetapi subjek upaya
pembangunan. Maka dari itu pemberdayaan masyarakat harus
mengikuti pendekatan sebagai berikut6:
Pertama, upaya harus terarah (targeted) disebut juga pemihakan.
Ditujukan langsung pada yang memerlukan, dengan program yang
dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai kebutuhannya.
Kedua, program ini harus mengikutsertakan atau dilaksanakan oleh
masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat yang
akan dibantu mempunyai beberapa tujuan, yaitu bantuan akan
menjadi efektif dan sesuai kehendak, kebutuhan, kemampuan, serta
meningkatkan keberdayaan (empowering) masyarakat dengan
pengalaman dalam merancang, melaksanakan, mengelola dan
mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonominya.
Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena secara
sendiri-sendiri masyarakat miskin sulit memecahkan masalah yang
dihadapinya. Selain itu, pendekatan kelompok menjadi efektif jika
dilihat dari penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
Sedangkan dalam pemberdayaan masyarakat strategi yang harus
dimiliki yaitu mudah diterima dan didayagunakan oleh masyarakat
sebagai pelaksana dan pengelola (acceptable), dapat dikelola oleh
masyarakat secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan
(accountable), memberikan pendapatan yang memadai dan mendidik
masyarakat untuk mengelola kegiatan secara ekonomis (profitable),
hasilnya dapat dilestarikan oleh masyarakat sendiri sehingga
menciptakan pemupukan modal dalam wadah lembaga sosial ekonomi
setempat (sustainable), pengelolaan dana dan pelestarian hasil dapat
dengan mudah digulirkan dan dikembangkan oleh masyarakat dalam
lingkup yang lebih luas (replicable).
Sebagai suatu proses sosial yang bergerak secara dinamis dengan
melibatkan partisipasi aktif serta kerja sama yang baik antara fasilitator,
pemerintah dan kelompok yang menjadi sasaran kegiatan

6
Elwamendri. 2017. Pendekatan, Strategi dan Metode Pemberdayaan
Masyarakat. Diakses pada 22 September 2020 dari
https://elwamendri.wordpress.com/2017/03/05/pendekatan-strategi-dan-metode-
pemberdayaan-masyarakat/
pemberdayaan maka dapat dijelaskan jika dasar dari tujuan
pemberdayaan masyarakat yaitu menciptakan kehidupan masyarakat
yang mandiri, dalam bidang ekonomi, pendidikan maupun dalam
bidang industri7.
Dalam pelaksanaan KKN-DR ini, hal yang perlu dipersiapkan dalam
menunjang program yang berlangsung yaitu mengamati kondisi desa
yang kemudian diidentifikasi untuk diselesaikan masalahnya setelah
masalah-masalahnya ditemukan, dalam bentuk perencanaan program
yang sesuai dengan keadaan masyarakat. Dengan analisis SWOT yang
digunakan untuk pengklasifikasian bentuk kegiatan yang akan dilakukan
selama KKN-DR.
Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dalam
suatu proyek, baik yang sedang berlangsung maupun dalam
perencanaan baru. Manfaat dari analisis SWOT yaitu dapat dijadikan
alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang
berbeda8.
Penjelasan dari 4 (empat) komponen SWOT yaitu 9:
1. Strength atau kekuatan adalah komponen yang membentuk
karakteristik untuk mendapatkan keuntungan.
2. Weakness atau kelemahan adalah komponen yang menjadi
penghambat keberhasilan dalam pencapaian tujuan.
3. Opportunities atau peluang adalah macam-macam yang
dimanfaatkan sehingga mampu berkembang dalam perjalanan
pencapaian tujuan.
7
Andi Haris, 2014, Memahami Pendekatan pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pemanfaatan Media. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar JUPITER Vol. XIII
No. 2.
8
Analisis SWOT: Manfaat, Faktor dan Contohnya diakses pada 22 September
2020 dari https://www.jurnal.id/id/blog/2017-manfaat-faktor-yang-memengaruhi-dan-
contoh-analisis-swot/
9
Ichtisari. Komponen, Faktor, serta Contoh Analisis SWOT dan Penjelasannya.
Diakses pada 22 September 2020 dari
https://www.akuntansilengkap.com/manajemen/komponen-faktor-serta-contoh-
analisis-swot-dan-penjelasannya/
4. Threats atau ancaman adalah komponen penghambat laju
perkembangan dalam pencapaian tujuan.
BAB III

GAMBARAN UMUM TEMPAT KKN-DR

A. Karakteristik Tempat KKN-DR


Abdul Kodir Ramdhan melaksanakan KKN-DR di Kelurahan Serua.
Kelurahan Serua merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Bojongsari, Kelurahan Serua berada di paling ujung Kota
Depok dan menjadi perbatasan Provinsi Banten. Luas Wilayah
Kelurahan Serua 288,60 Ha. Jumlah penduduk di Kelurahan Serua
berjumlah 16.415 jiwa, 7.373 KK dengan kriteria Laki-laki berjumlah
8.605 jiwa, Perempuan 7.810 jiwa. Berdasarkan data yang di miliki oleh
Kelurahan Serua tipologi desa itu perindustrian atau jasa dan
pekembangan Kelurahan Serua yakni Desa Swakarya.
Afwa Uzna Fauziyah melaksanakan KKN-DR di Kampung Nambo
yang dipimpin oleh Bapak Ade Irawan. Kampung ini merupakan salah
satu Kampung di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi
Banten. Kampung Nambo memasuki status Zona Kuning sejak bulan
Juni 2020, sehingga pelaksaan KKN-DR di Kampung Nambo dapat
terlaksana dengan mematuhi protokol kesehatan. Wilayah RT 03/RW
04 Kampung Nambo Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Provinsi Banten ini terdiri dari 175 KK dengan Bapak Ade Irawan
sebagai ketua RT dan total keseluruhan warganya 750 orang yang
terbagi menjadi 450 perempuan dan 300 laki-laki. Dengan agama 95%
dari penduduk adalah beragama Islam. Meskipun demikian, warga Rt
03/Rw 04 Kampung Nambo, Kecamatan Serpong selama ini dan sampai
hari ini hidup dalam kerukunan walaupun terdapat perbedaan ras,
agama, dan suku. Disamping itu mayoritas warganya memiliki
karakteristik seperti, bekerja sebagai karyawan swasta, individualisme
yang sangat ada di setiap warga, dan menghargai perbedaan dan
menjunjung persatuan dengan kegiatan-kegiatan di masyarakat.
Alfan Habibi melaksanakan KKN-DR di Desa Mensango, Kecamatan
Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. 30 km dari pusat
kota, berada di tepi jalan raya, Jalan Lintas Sumatera KM 20. Tempat ini
adalah daerah panas, tidak ada pegunungan dan tidak ada laut, tempat
pedataran. Desa mensango memiliki penduduk mayoritas petani,
seperti petani sawah dan kebanyakan petani karet,dan sawit. dan di
desa ini terdapat suatu pesantren, itu lah yang membuat desa ini
bernuansa islami.
Darin Kamilah melaksanakan KKN-DR di Kelurahan Cempaka Putih,
Kab/Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Kelurahan Cempaka
Putih yang dipimpin oleh Bapak Tarmizi, S.Ag, M.m, memiliki jumlah
penduduk sebanyak 25.24 Jiwa dan 7.789 KK. Lebih tepatnya, Darin
Kamilah melaksanakan kegiatan KKN-DR di wilayah RT004/003, dengan
Ketua RT nya yakni, Bapak Soim. Mayoritas pekerjaan masyarakat di
RT004/003 tersebut adalah pekerjaan rumahan, seperti pemilik warung
sembako, membuka tempat laundry, membuka salon, menjadi guru di
TPA, dan beberapa ada yang karyawan. Masyarakatnya hidup rukun,
terhadap satu sama lainnya saling membantu dan saling mengenal.
Bukan seperti kehidupan bertetangga di komplek perumahan, yang
antar tetangganya belum tentu saling mengenal.
Dwi Puji Ainnurwaty melaksanakan KKN-DR di kelurahan
Cireundeu, kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten,
Indonesia.. Di Cirendeu sendiri untuk saat ini sudah banyak sekali
perumahan-perumahan, baik itu mini cluster atau townhouse. Sebagian
besar mata pencaharian masyarakat cireundeu adalah pedagang atau
wiraswasta. Selain itu masyarakat cireundeu juga banyak yang
berprofesi sebagai guru atau pendidik. Daerah cireundeu masih banyak
terdapat masyarakat yang asli pribumi.
Eveline Agung Sekarningrum melaksanakan KKN-DR di Kelurahan
Mampang. Kelurahan ini dibentuk tahun 1994 yang terletak di
Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat dengan luas
wilayah 218,18Ha. Kelurahan ini berbatasan dengan Desa Grogol di
sebelah utara, Tanah Baru di sebelah timur, Rangkapan Jaya di sebelah
barat dan Pancoran di sebelah selatan. Kelurahan Mampang adalah
daerah industry yang masyarakatnya dicirikan sebagai masyarakat sub-
urban, multi etnis, dan menjunjung tinggi adat istiadat. Disamping itu,
Kelurahan Mampang dapat dikatakan daerah perdagangan karena
banyaknya UMKM yang mayoritas warganya memiliki karatkteristik
yaitu banyaknya wirausaha di bidang kuliner dan memiliki banyak
produk kuliner yang mengikuti tren.
Intan Dwi Apriliani melaksanakan KKN-DR di Kelurahan Paninggilan
yang merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Ciledug, Kota
Tangerang, Provinsi Banten. Kelurahan ini berbatasan dengan
Kelurahan Paninggilan Utara di sebelah utara, Kelurahan Jurang Mangu
Barat (Tangerang Selatan) di sebelah selatan, Kelurahan Parung Serab
di sebelah barat, dan Kelurahan Larangan Selatan di sebelah timur.
Kelurahan ini memilki luas wilayah 120,5 Ha dengan jumlah
penduduknya yaitu 30.411 jiwa. Kelurahan ini termasuk daerah
perkotaan dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai
karyawan swasta, PNS, pedagang dan wiraswata.
Intan Nadziifa Thooriq Billaah melaksanakan KKN-DR di daerah
kelurahan Gandaria Utara, Kecamatan Kebayoran Baru. Kelurahan ini
merupakan daerah yang dimana masyarakatnya dapat dicirikan sebagai
masyarakat yang multi etnis. Rata-rata mereka yang tinggal di daerah
ini bekerja sebagai karyawan, pedagang, PNS, buruh, TNI/ Polri.
Meskipun begitu Masyarakat di wilayah kelurahan Gandaria Utara ini
termasuk masyarakat yang agamis, mayoritas penduduk beragama
Islam. Dan banyak tempat – tempat ibadah seperti masjid, dan
pesantren – pesantren. Di daerah kelurahan Gandaria Utara ini
mayoritas penduduk berasal dari Betawi atau bisa disebut penduduk
asli sini, tetapi juga banyak warga yang berasal dari daerah – daerah,
seperti Jawa, Sunda, Padang.
Marfuah Sulaeman melaksanakan KKN-DR DI daerah Desa Tadang
Palie, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Merupakan tempat yang berada dipesisir pantai sehingga suhu rata-
rata 32-35 derajat celcius. Daerah ini memiliki ciri geografis berupa
wilayah pesisir pantai. Pendapatan utama masyarakat yang ada didesa
ini adalah ikan laut, ikan empang, udang, makanan laut, kelapa, pisang,
cabe. Karena mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan, petani
tambak, pekebun, dan terdapat tempat wisata “Pantai Dewata Wakka”
maka sebagian penduduk juga bekerja dengan membuka warung
makan di pinggir pantai. Karena terletak di pesisir pantai, Desa Tadang
Palie seringkali terjadi angin kencang yang biasanya terjadi di musim
kemarau, dan juga air ombak pasang yang biasanya merendam rumah
warga yang berada dekat dengan pinggir pantai. Semua masyarakat
yang ada di Desa Tadang Palie beragama Islam dengan suku bugis.
Melysa Wahyuningsih melaksanakan KKN-DR di Kelurahan
Kutajaya. Kelurahan Kutajaya adalah salah satu kelurahan yang berada
di wilayah Kecamatan Pasar Kemis, Kab. Tangerang, Banten, yang
berada di luas 378,808926 Ha 2 memiliki 143 RT dan 20 RW. Kelurahan
Kutajaya di sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kutabumi,
sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasir Jaya, sebelah timur
berbatasan dengan Desa Gelam Jaya, dan sebelah barat berbatasan
dengan Sukamantri. Tempat KKN-DR daerah Kutajaya, Pasar Kemis
adalah daerah industri yang masyarakatnya dapat dicirikan sebagai
masyarakat yang multi etnis. Rata-rata mereka yang tinggal di daerah
ini bekerja sebagai karyawan pabrik yang bekerja di industri wilayah
Pasar Kemis. Kebanyakan dari mereka merupakan warga pendatang
yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, meskipun begitu suku
Jawa masih menjadi mayoritas di daerah ini. Terdapat satu titik rawan
banjir di Kelurahan Kutajaya, titik itu adalah kali yang mengalir dibawah
jalan utama. Tak jarang saat hujan lebat turun dalam waktu yang cukup
lama, kali ini akan meluap ke Jalan Raya Pasar Kemis sehingga
menimbulkan kemacetan yang sangat panjang di sepanjang jalan
tersebut.
Muhammad Nibroos Murtadho Sungkawa melaksanakan KKN-DR
di Kelurahan Kapuk, Cirendeu, Ciputat-Timur. Daerah ini adalah daerah
industri yang masyarakatnya dapat dicirikan sebagai kawasan pandat
penduduk yang serta kebanyakan warganya memiliki penghasilan
menengah kebawah. Masyarakatnya cenderung banyak yang
berdagang, dan tidak berpenghasilan tetap. Disini banyak rumah
dengan toilet bersama. Di samping itu, ada juga yang bertempat di
daerah yang bisa dikatakan sebagai daerah industri yang mayoritas
warganya memiliki karakteristik seperti, terdapat pertenakan babi,
banyak nya konveksi di daerah ini, dan terdapat beberapa pabrik.
Kawasan ini juga merupakan kawasan rawan banjir dan sering terjadi
kebakaran, karena rumah yang tervbuat dari kayu serta banyak kabel
kabel listrik yang di salah gunakan sehingga menimbulkan konsleting
listrik.
Muhammad Sofwan Hidayah melaksanakan KKN – DR di kelurahan
Pisangan Ciputat. Kelurahan Pisangan Ciputat adalah sebuah kelurahan
di kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia.
Kelurahan Pisangan mempunyai 9256 KK atau kepala keluarga.
Keluarahan Pisangan merupakan tipologi industri kecil, jasa dan
perdagangan. Perkembangan kelurahan pisangan termasuk kelurahan
swakarya.
Nadila Humaira melaksanakan KKN-DR di Kelurahan Ciputat.
Kelurahan ini adalah daerah dengan masyarakat urban, religious, padat
penduduk, banyak pelaku UMKM, dan dekat dengan pasar.
Nur Iklima melaksanakan KKN-DR di daerah Cinangka, Ciampea,
kabupaten Bogor. Daerah ini adalah daerah budaya yang bisa dikatakan
daerah pertanian dan perdagangan. Yang mayoritas warganya memiliki
karakteristik yaitu, banyak warga yang berdagang, bertani dan
berkebun, buruh dan berkerja di perkotaan, dan masyarakat disini
menunjung tinggi adat istiadat setempat.
Shafira Nur Halimah Himawan melaksanakan KKN-DR di Desa
Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Desa
ini merupakan desa agraris dengan memanfaatkan persawahan dan
lahan kebun yang luas, namun tak terbatas pada agraris, Desa
Kertamulya juga merupakan desa yang mulai mengembangkan industri
beberapa tahun belakangan. Masyarakatnya berprofesi petani,
peternak, dan PNS.
Suhairi Apriliansyah melaksanakan KKN-DR di Kelurahan
Penggilingan. Kelurahan Penggilingan merupakan salah satu yang
berada di Kecamatan Penggiingan. Kelurahan Penggilingan mempunyai
luas wilayah ± 448,45 Ha, yang terbagi menjadi 18 RW dan 215 RT,
terletak di Kecamatan Cakung Kotamadya Jakarta Timur. Jumlah
penduduk 117.104 jiwa dengan kriteria laki-laki 59.524 jiwa,
perempuan 57.580 jiwa
Teuku Rizki melaksanakan KKN-DR di daerah Blang Ara, Paya
Bakong. Daerah ini adalah daerah cocok tanam atau pertanian yang
masyarakatnya dapat dicirikan sebagai masyarakat urban dan Etnis
Aceh. Di samping itu, ada juga yang bertempat di daerah yang bisa
dikatakan sebagai daerah pertanian yang mayoritas warganya memiliki
karakteristik seperti, banyak yang bercocok tanam, banyak yang
membuka usaha mikro, dan menjunjung tinggi adat istiadat. Daerah
Blang Ara sendiri tidak memiliki ikatan sejarah mengenai kerajaan
ataupun memiliki peninggalan yang bersifat bangunan atau bekas
tertentu. Daerah ini juga aman dari wilayah titik longsor bahkan banjir
sekalipun. Wilayah daerah ini termasuk pada kategori dataran yang
lumayan tinggi.
Tiyastama Putra melaksanakan KKN-DR di daerah Pabuaran,
Gunung Sindur adalah daerah pedesaan yang masyarakatnya dapat
dicirikan sebagai masyarakat kultural dan multi etnis. Di samping itu,
ada juga yang bertempat di daerah yang bisa dikatakan sebagai daerah
budaya (contoh lain: daerah santri, daerah perkotaan, daerah
perniagaan/perdagangan, dll) yang mayoritas warganya memiliki
karakteristik seagai banyak pengrajin kerajinan tangan dan menjunjung
tinggi adat istiadat.
Veda Ria Perdana melaksanakan KKN-DR di Kelurahan Bencongan,
Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten. Kelurahan
Bencongan ini juga merupakan induk pemekaran dari Kelurahan
Bencongan Indah. Kelurahan Bencongan merupakan daerah pedesaan
dengan Jumlah penduduk sebanyak 47.077 Jiwa yang dimana dari data
dan informasi yang didapat dari kelurahan, Kepala RT dan juga warga
sebagian besar mayoritas berasal dari pendatang luar daerah baik itu
Jawa, Sumatera, dan lain-lain, dengan beragam-ragam ras/suku bangsa
dan juga sebagian kecil masyarakatnya asli lahir dan tinggal disini.
Karakteristik yang ada pada Kel. Bencongan ini yaitu, sebagian besar
bermata pencaharian pedagang, pengusaha dan karyawan swasta dan
menjunjung tinggi persaudaraan, persatuan dan kepentingan
masyarakat. Kelurahan Bencongan juga memiliki beberapa daerah yang
menjadi titik rawan seringnya terjadinya bencana banjir, yatu letaknya
di kawasan RW 31 dekat Kali Sabi. Hal ini sering terjadi dikarenakan
wilayah tersebut letaknya persis di bibir Kali sabi.
Zahra Isnadiya melaksanakan KKN-DR di Kelurahan Timbul Rejo,
Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Tempat ini sejuk dengan suhu rata-rata 26-27 derajat Celcius. Daerah
ini memiliki ciri geografis berupa wilayah yang tinggi dari permukaan
laut karena berada di daerah pegunungan. Pendapatan utama
kabupaten ini berasal dari hasil perkebunannya yang melimpah, seperti
sayur-sayuran hijau, tomat, wortel, dan cabe. Kelurahan Timbul Rejo
memiliki wilayah yang banyak penduduknya. Mayoritas masyarakatnya
memiliki karakteristik sebagai buruh, petani, PNS, dan lain-lain.
Masyarakat di sini multietnis, seperti dari suku Jawa, Melayu, Batak,
dan Cina. Terdapat beberapa pengerajin las besi dan banyak warung di
kelurahan ini.

B. Letak Geografis
Gambar 3.1: Sebaran Lokasi Anggota Kelompok KKN-DR

C. Struktur Penduduk
1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tabel 3.1: Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Nama Desa / Kelurahan
Laki-Laki Perempuan
Serua 8.605 orang 7.810 orang
Serpong 421 orang 429 orang
Mensango 640 orang 660 orang
Cempaka Putih 12.584 orang 12.680 orang
Cireundeu 12.215 orang 12.389 orang
Mampang 14.351 orang 12.347 orang
Paninggilan 15.399 orang 15.012 orang
Gandaria Utara 23.990 orang 24.366 orang
Tadang Palie 1456 orang 1550 orang
Kutajaya 17.289 orang 16.664 orang
Kapuk 43.400 orang 9.228 orang
Pisangan 17.075 orang 17.160 orang
Ciputat 12.094 orang 11.795 orang
Cinangka 7.209 orang 7.019 orang
Kertamulya 10.607 orang 11.595 orang
Penggilingan 59.524 orang 57.580 orang
Blang Ara 897 orang 1.057 orang
Pabuaran 4892 orang 4463 orang
Bencongan 23.651 orang 23.456 orang
Timbul Rejo 1150 orang 1108 orang

2. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Tabel 3.2: Keadaan Penduduk Menurut Agama

Penganut Agama
Nama Desa
Kriste Katoli Konghu
/ Kel Islam Hindu Budha
n k chu
16.00 415
Serua - - - -
0
Serpong - - - - - -
Mensango 1.300 - - - - -
Cempaka
- - - - - -
Putih
21.63 622 400 60 27
Cireundeu -
9
25.55
Mampang 751 250 58 63 17
7
17.55
Paninggilan 339 235 18 23 4
7
Gandaria 44.97
2.571 2.571 411 401 -
Utara 3
Tadang
3.006 - - - - -
Palie
29.24 2.683 1.219 274 520 9
Kutajaya
8
41.05
Kapuk - 2.105 3.158 6.315 -
0
27.88 1.126 2.005 253 875 201
Pisangan
5
Ciputat - - - - - -
14.42
Cinangka 8 9 - - -
6
Kertamulya - - - - - -
Penggilinga 102.4
5667 1350 202 179 -
n 02
Blang Ara 1954 - - - - -
Pabuaran 6531 492 234 10 196 1892
46.88 129 48
Bencongan - - -
0
Timbul Rejo 2.235 16 4 - 3 -

3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Tabel 3.3: Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata Pencaharian
Nama PNS / Peng
Karya So Wirasw Buruh Pensi
Desa / Kel TNI / angg
wan pir asta Tani unan
Polisi uran
Serua 144 - - - - - -
3.37
Serpong 324 3.046 - 236 - 99
1
Mensango 24 10 5 48 1.206 7 -
Cempaka 4.12
624 6.270 - 2.520 - 340
Putih 6
1.504 16.60 - 2.501 - 205 1.13
Cireundeu
7 8
10 5.33
Mampang 75 7.450 149 170 154
1 4
Paninggila 39
427 3.959 1.198 4 111 94
n 2
Gandaria
2.175 - - 9.325 4.422 2.261 -
Utara
Tadang
21 45 3 250 590 69 -
Palie
Kutajaya 984 8.397 - 2.430 54 - -
15.07 30 11.5
Kapuk 701 3022 - 2043
3 0 54
33 4.29
Pisangan 602 8.819 3.043 13 470
2 5
Ciputat 336 18 52 2.969 6 185 -
Cinangka 57 120 90 120 650 25 50
Kertamuly 1.94
3.640 8.700 98 2.459 1.042 1.063
a 5
Penggiling 24.09
1.317 - 9.535 2.465 946 -
an 7
Blang Ara 50 12 - 731 108 43 -
11
Pabuaran 133 - - 687 22 -
2
Benconga 20
5.010 3.375 714 277 204 803
n 5
Timbul
280 748 5 452 23 17 97
Rejo

4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 3.4: Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan
Kurs Pen
us didik
Nama
Kete an S2-
Desa / Kel TK SD SMP SMA S1
ram Keag S3
pila ama
n an
Serua - 4 2 2 - - - -
Serpong - 2.085 2.763 6.031 910 - - 84
Mensango 58 890 756 724 20 - - 3
Cempaka 3.31
- 2.778 2.637 9.136 - - 317
Putih 6
16 4.66 1.7
Cireundeu 2.461 3.496 8.259 - -
5 2 60
3.8 1.20 1.54 2.73 1.2
Mampang 3.979 3.773 8.727
20 5 0 5 05
Paninggila 1.17
- 1.665 2.010 6.275 - 68 41
n 1
Gandaria
- - - - - - - -
Utara
Tadang
- 1440 250 403 320 - - 17
Palie
12.10
Kutajaya - 1.460 3.471 697 - - 55
3
13.75 22.13 25.87
Kapuk - - - - -
4 2 0
42
Pisangan 2213 3400 2304 2500 - - 215
0
3.6 10.07 1.61 2.1
Ciputat 4.992 2.829 - -
82 7 6 70
2.8
Cinangka 2.620 678 425 60 10 200 4
25
Kertamuly 72
4.328 4.429 4.143 219 460 - 39
a 2
10.
Penggiling 15.46 45.14 7.83
27 9.498 - - 484
an 0 0 0
0
Blang Ara - 623 487 398 27 - - 3
Pabuaran 1679 1032 1554 204 - - -
Benconga 1.8 5.190 4.516 21.38 9.37 240 2.66 1.9
n 82 7 9 0 84
Timbul 1.1
2.159 2.106 1.789 965 7 3 12
Rejo 80

5. Keadaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia

Tabel 3.5: Keadaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia

Kelompok Usia
Nama Desa / Kel Di bawah 15 Di atas 65 Antara 15-64
tahun tahun tahun
Serua 5.254 1.704 9.220
Serpong 4.216 1.304 12.796
Mensango 346 17 877
Cempaka Putih 5.547 1.323 18.394
Cireundeu 2.947 7.979 13.678
Mampang 2.680 1.220 9.468
Paninggilan 8.686 655 21.070
Gandaria Utara 13.616 1.939 10.633
Tadang Palie - - -
Kutajaya 8.310 530 25.113
Kapuk 42.924 22.661 88.418
Pisangan 14.033 3.200 16.419
Ciputat 5.452 1.014 17.423
Cinangka 4.140 657 15.431
Kertamulya 5.565 115 16.522
Penggilingan 23.457 5.687 36.913
Blang Ara - - -
Pabuaran 3317 5900 138
Bencongan 8.952 1.272 36.853
Timbul Rejo 604 115 1535

D. Sarana dan Prasarana


Tabel 3.4: Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana


Posya Gedu Saran
Nama Desa / Kantor Pos
ndu / ng a
Kel Desa / Masjid Kamlin
Puske Sekol Olahr
Kel g
smas ah aga
Serua 1 6 1 24 - 67
Serpong 1 6 14 19 - 10
Mensango 1 1 1 3 2 4
Cempaka
1 13 - 29 26 -
Putih
Cireundeu 1 16 1 27 8 -
Mampang 1 13 16 15 45 2
Paninggilan 1 7 15 12 1 36
Gandaria
1 17 45 32 10 _
Utara
Tadang Palie 1 3 1 3 1 -
Kutajaya 1 10 18 40 40 125
Kapuk 1 2 3 4 - 6
Pisangan 1 25 25 30 18 4
Ciputat 1 11 1 35 10 -
Cinangka 1 15 1 10 4 25
Kertamulya 1 3 5 27 1 6
Penggilingan 1 39 38 32 - -
Blang Ara 1 1 1 1 1 1
Pabuaran 1 1 - - - -
Bencongan 1 28 30 20 14 18
Timbul Rejo 1 2 1 1 - -
BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Dalam pemecahan masalah dibutuhkan suatu kerangka agar
tahapan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan efektif dan
sistematis. Maka dari itu, Kelompok KKN-DR 001 Aquila menggunakan
analisis SWOT sebagai model kerangka pemecahan masalah.
Berikut ini merupakan kerangka pemecahan masalah yang disusun
oleh setiap anggota Kelompok KKN-DR 001 Aquila:
Tabel 4.1: Kerangka Pemecahan Masalah Abdul Kodir Ramadhan –
Serua, Depok

STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)


Internal Masyarakat yangBanyak masyarakat
antusias terhadap yang masih
kegiatan yangberaktifitas di luar
dilakukan. rumah dan tidak
mematuhi dan
mengabaikan
Eksternal
protokol kesehatan.
OPPORTUNITIES (O) STRATEGIES (SO) STRATEGIES (WO)
Memberika Membagikan masker
pemahaman kepada dan handsanitizer
masyarakat mengenai kepada masyarakat
Covid-19 yang beraktifitas
diluar rumah tanpa
memakai masker.
THREATS (T) STRATEGIES (ST) STRATEGIES (WT)
Kurangnya Mencetak poster
pemahaman pencegahan Covid-19
masyarakat tentang di tempat yang sering
Covid-19. dilewati atau ketika
ingin memasuki
wilayah ini.
Dari matriks diatas penulis menyusun program-program sebagai
berikut:
1. Mencetak poster pencegahan Covid-19
2. Membagikan masker dan handsanitizer kepada masyarakat
3. Membantu dalam proses pembelajaran
4. Membantu dalam kegiatan keagamaan, baik itu pengajian atau
yang lain.

 Jabarkan masing2 spt contoh di atas

OPPORTUNITIES (O) STRATEGIES (SO) STRATEGIES (WO)


1. Mahasiswa KKN- 1. Mengadakan 1. Mengadakan
DR memiliki Kegiatan pemberian
Kegiatan Gerakan pencegahan masker kepada
membagi masker penyebaran virus warga, dan
2. Mahasiswa KKN– Covid-19 di daerah membantu
DR mengajarkan kelurahan memakaikan
tata cara Gandaria Utara masker dengan
mencuci tangan Jakarta Selatan . tata cara yang
yang baik dan benar.
benar 2. Melakukan
3. Mahasiswa KKN- kegiatan dan
DR memiliki aktivitas dengan
kemampuan menggunakan
membuat poster masker dan selalu
edukasi terkait memberikan
pencegahan handsanitizer
penyebaran virus atau mencuci
Covid-19 tangan terlebih
dahulu.
3. Membuat poster
edukasi
kesehatan terkait
penanganan virus
Covid -19
4. Menyebarkan
poster atau
menempelkan
poster edukasi di
beberapa tempat
umum di sekitar
rumah.
THREATS (T) STRATEGIES (ST) STRATEGIES (WT)
1. Melakukan 1. Memberikan 1. Memberikan
kegiatan bantuan masker, semangat, dan
pencegahan guna handsanitizer dan beberapa edukasi
meminilimalisir memberikan pencegahan virus
orang yang sedikit edukasi Covid-19.
terpapar virus yang berguna
Covid -19 untuk masyarakat.
Dari matriks diatas
penulis menyusun program-program sebagai
berikut:
1. Membantu masyarakat sekitar dengan membagikan masker kain
2. Memberikan edukasi terkait mencuci tangan dengan baik dan
benar dan memberikan hand sanitizer
3. Membuat poster edukasi Covid -19
4. Menyebarkan dan menempelkan poster di berbagai tempat
umum.
BIDANG INOVASI PEMBELAJARAN
STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)
Internal 1. Banyaknya anak- 1. Kurangnya sarana
anak usia sekolah buku bacaan
yang antusias untuk mendorong
untuk belajar. minat membaca.
2. Penggunaan
teknologi daring
masih belum
dipahami
masyarakat
terutama orang
tua.
Eksternal 3. Kuota internet
yang
menghambat
pelajaran.
OPPORTUNITIES (O) STRATEGIES (SO) STRATEGIES (WO)
1. Mahasiswa KKN- 1. Mengadakan 1. Membantu guru
DR memiliki bimbingan belajar melakukan
pengetahuan dan jarak jauh yang pembelajaran
kemampuan diadakan setiap jarak jauh.
dibidang minggu. 2. Memberikan
pendidikan dan bantuan belajar
teknologi mengajar diluar
pembelajaran jam sekolah yang
daring di berupa bimbingan
berbagai bidang belajar (Bimbel).
mata pelajaran. 3. Membantu murid
2. Mahasiswa KKN- mengerjakan pr
DR membantu dan tugas – tugas
murid melakukan yang sulit.
tugas PR dari 4. Mengajarkan
sekolahnya materi bahasa
3. Mahasiswa KKN– Arab untuk
DR mengajarkan tingkat SD.
materi Bahasa
Arab sesuai
dengan tingkat
SD.
4. Mahasiswa KKN-
DR mengajarkan
solidaritas dan
makna
kemerdekaan di
balik perjuangan
kemerdekaan
Republik
Indonesia.
THREATS (T) STRATEGIES (ST) STRATEGIES (WT)
1. Kemajuan 1. Memberikan 1. Meningkatkan
teknologi pembelajaran semangat
pendidikan yang dengan metode mengenai
sangat pesat. yang interaktif, pentingnya
2. Kualitas agar anak-anak pendidikan untuk
pendidikan yang semakin giat masa depan
menurun . belajar.
3. Adanya pandemi
yang
mengakibatkan
pembelajaran
jarak jauh
dilaksanakan
secara dadakan.
Dari matriks diatas penulis menyusun program-program sebagai
berikut:
1. Mendampingi pembelajaran anak SD kls 5 secara daring
2. Mengajarkan pembelajaran makna kemerdekaan untuk anak SD
3. Mengajarkan anak tahfidz quran untuk belajar bahasa Arab.
BAB V

PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat sebagai acuan dan gambaran


umum terkait kegiatan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
DR.

Anda mungkin juga menyukai