1. Ukuran Lapangan
a. Garis didalam lapangan diikuti dengan warna putih, hitam,
atau warna yang lain yang tampak jelas, dengan tebal garis 3,
8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis
tengah lapangan mesti dibagi dua, sama pada bagian servis
kanan serta kiri.
Garis batas belakang juga jadi garis servis panjang, serta tiang-
tiang atau garis batas pada jaring akan diletakkan pada garis
samping lapangan.
2. Tiang
Tinggi ke-2 tiang merupakan 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai.
Tiang harus kuat, agar jaring tegang serta lurus serta
diletakkan pada garis batas samping lapangan.
3. Jaring
Jaring dibuat dari tali halus yang dibuat serta dijala dengan
jaring 1, 6 cm s/d 2, 0 cm. Selain itu, jaring mesti terentang 76
cm. Ujung atas jaring mesti ada 152 cm (5 kaki) dari lantai
pada pertengahan lapangan serta 155 cm dari lantai pada
tiang-tiangnya.
Oleh karena itu jaring harus memiliki pinggir dari pita putih
selebar 3, 8 cm, dan sisi tengah pita itu di dukung oleh kawat
atau tali, yang ditarik serta ditegangkan dari ujung-ujung tiang.
6. Pengundian
Sebelum laga diawali, wasit menyebut ke-2 team/pemain yang
berlawanan untuk mengundi pihak yang memiliki hak lakukan
servis pertama serta pilih bagian lapangan buat timnya untuk
mengawali permainan.
7. Penilaian
Dalam artikel bulu tangkis ada banyak jenis penilaian :
Bila laga sudah diputuskan (diset), karena itu nilai awal yang
dipastikan diberi nama “love-all”. Pihak pertama yang sampai
angka 3 dinyatakan menjadi pemenang.
8. Laga Ganda
Dalam artikel bulu tangkis ketentuan dalam laga ganda
merupakan seperti berikut :
9. Laga Tunggal
Dalam laga tunggal, ketentuan 8a serta 8e laku pada laga
tunggal. Penambahan ketentuan untuk laga tunggal merupakan
seperti berikut :
10. Kesalahan
Kekeliruan yang dikerjakan pemain yang ada pada bagian
dalam lapangan akan menggagalkan servis yang
dikerjakannya.
c. Kaki aktor servis tidak ada dalam bagian servisnya, atau kaki
penerima servis tidak ada dalam bagian servisnya yang
terdapat bersebarangan diagonal serta bagian servis aktor
servis, sampai pukulan servis tuntas dikerjakan.
12. Umum
a. Aktor servis tidak bisa lakukan servis sampai penerima
servis dalam kondisi siap. Penerima servis dipandang siap bila
ia lakukan pergerakan untuk terima servis yang sudah
dipikirkan.
b. Aktor serta penerima servis mesti berdiri didalam batas
bagian servisnya semasing serta sisi dari ke-2 kaki pemain ini
mesti masih bersentuhan dengan lantai, dalam tempat diam,
sampai shuttlecock disentuh raket.
c. Ketentuan
b. Backhand Grip