Anda di halaman 1dari 11

BOLA VOLI

a. Sejarah perkembangan bola voli di Indonesia


Olahraga bola voli diciptakan pertama kali oleh William G. Morgan di sekitar akhir abad 19. William
G. Morgan dahulunya bekerja di Young Men’s Christian Association (YMCA) di Massachusetts,
khususnya di bidang pendidikan jasmani.
William G. Morgan awalnya terinspirasi dari basket yang diciptakan oleh James Naismith. William
rupanya ingin menciptakan sebuah permainan untuk orang-orang tua, sebuah olahraga yang tidak
terlalu menuntut kekuatan fisik seperti berlari.
Dari sinilah William akhirnya menciptakan permainan yang diberi nama mintonette. Mintonette
yang dikenal sebagai voli di zaman sekarang ini merupakan olahraga yang menggabungkan unsur
basket, bulu tangkis, hingga baseball.
Seiring dengan berjalannya waktu, mintonette disukai oleh banyak orang dan permainan ini pun
semakin berkembang. Namanya pun resmi berubah menjadi volleyball (bola voli) pada tahun 1896.
Di Indonesia sendiri, permainan bola voli ini sudah dikenal sejak masa penjajahan. Negara Belanda
dulunya “membawa” olahraga ini ke Indonesia dan memainkannya bersama golongan bangsawan.
Sejak saat itulah olahraga voli terus mengalami perkembangan, terutama setelah Indonesia
merdeka. Klub-klub bola voli mulai bermunculan di berbagai daerah. Pada tahun 1955, akhirnya
dibentuklah sebuah organisasi untuk olahraga voli, yaitu PBVSI.
b. Peraturan dan Perlengkapan permainan Bola Voli
1. Lapangan

Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan
lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah
depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang
lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama
besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang
membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas
daerah serang dan daerah pertahanan. Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah
lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.
2. Daerah Service
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi
oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai
kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas
daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
3. Antena Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di
atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi
jaring atau bibir net.Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm
dengan diberi warna kontras.
4. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian
dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis.Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari
beberapa warna.Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada
pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325
kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa.
5. Net
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih
dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra
2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.
6. Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang
sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain,
saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para
pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
7. Pergeseran Pemain
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka permain bergeser
satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam, posisi enam ke posisi lima,
posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya)
8. Game/Set
Permainan ditentukan dengan game/set.Regu yang memperoleh/ mengumpulkan angka 25
terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut.Jika kedudukkan angka 24 – 24, maka
dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka terlebih dahulu adalah
pemenangnya. Kemenangan regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:
a. Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah memenangkan dua set.
b. Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan tiga set.
9. Memainkan Bola
a. Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping blok).
b. Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut – turut (kecuali
memblok / membendung)
c. Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh (misalnya :
kaki, kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak berhenti.
d. Dua atau tiga permain boleh memukul bola pada saat yang sama (serentak)dan hal itu di
hitung sebagai dua atau tiga kali pukulan (kecuali membendung)
e. Jika dua atau tiga permain menjangkau bola tetapi hanya satu permain yang memukulnya
maka dihitung satu pukulan
10. Permainan Dekat Net
a. Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan, asal tidak
menggangu permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
b. Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk ke daerah lawan
c. Boleh melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak mengganggu permain
lawan
d. Tidak noleh menyentuh / menginjak garis tengah
e. Bagian dari badan tidak boleh menyentuh lapangn lawan
11. Bola Keluar
Bola dinyatakan keluar apabila :
a. Jatuh seluruhnya di sisi luar garis – garis batas lapangan
b. Menyentuh bola diluar lapangan
c. Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar batas antenna
12. Kesalahan – Kesalahan Pada Saat Bermain
a. Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
b. Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
c. Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
d. Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu
juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin
bagi lawan.
e. Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
f. Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
g. Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
h. Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai
double faults. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak
berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai
terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka
13. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1
menit.Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
13. Kesalahan – kesalahan pada saat servis
a. Bola servis menyentuh antena
b. Pada saat memukul bola , kaki menginjak garis lapangan
c. Bola tidak dilambungkan terlebih dahulu
d. Bola dipukul keluar lapangan
e. Mengulur – ulurkan waktu / memperlambat permainan
f. Servis dari luar garis perpanjangan lapangan
SEPAK BOLA

Sejarah Sepakbola
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa
Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.
Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari]. Di Italia, permainan
menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa
kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga
akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari
Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah
perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan
sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika
11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.
Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola
(soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.
Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke
berbagai belahan dunia.[7] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA)
dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.
Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering
digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat
Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan
"Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat
persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak
terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan
organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia
sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny
Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas
kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super
Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga
untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita
dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).

Aturan Permainan Sepak Bola


a. Sarana Sepak Bola
 Bola
Bola dalam sepak bola memiliki 3 ukuran, yaitu 3, 4, dan 5. Besar kecilnya bola disesuaikan
dengan usia pemain. Bola resmi dibuat dari pola-pola segi lima berwarna putih dan hitam yang
dijahit menjadi satu. Berikut adalah contoh gambar bola sepak bola Internasonal:
Spesifikasi Bola adalah :
• Berbentuk bundar atau bulat.
• Terbuat dari kulit atau bahan lain yang sesuai.
• Lingkaran tidak lebih dari 70 cn (28 inci) dan tidak kurang dari 68 cm (27 inci).
• Berat tidak lebih dari 450 gr dan tidak kurang dari 410 gr pada saat dimulainya
pertandingan.
• Tekanan udara dengan 0.6 sampai 1,1 atm (600-1100 gr/cm2) pada permukaan laut (8,5
lbs / sq inci sampai 15,6 lbs / sq inci).
 Kostum
 Baju kaos atau kemeja olahraga.
 Celana pendek (jika memakai celana dalam penghangat, warnanya harus sama dengan
warna celana pendek utama).
 Kaos kaki.
 Sepatu
 Pelindung tulang kering (seluruhnya terturup oleh kaos kaki, terbuat dari bahan yang
sesuai, missal ; karet, plastik / bahan sejenisnya).
 Sarung tangan untuk penjaga gawang.

b. Prasarana Sepak Bola


1. Lapangan
Pertandingan dapat dilakukan di lapangan yang permuka’annya dilapisi dengan rumput
asli atau buatan / artificial, sepanjang ketentuan tentang itu ditetapkan dalam peraturan
kompetisi yang berlaku.
Ukuran Lapangan Sepak Bola
Panjang dari garis samping harus lebih besar dari panjang garis gawang.
• Panjang (garis samping) :
 minimal 90m (100 yard)
 maksimal 120m (130 yard)
 Lebar (garis gawang) :
a. minimal 45m (50 yard)
b. maksimal 90m (100 yard)
c. semua garis harus mempunyai lebar yang sama dan tidak boleh lebih lebar dari 12
cm (5 inci).

Ukuran Standart Lapangan Sepak bola Internasional

Panjang :
minimal 100m (110 yard)
maksimal 110m (120 yard)
Lebar :
minimal 64m (70 yard)
maksimal 75m (80 yard)

 Marka Lapangan
Lapangan permainan sepak bola ditandai dengan garis. Garis-garis ini termasuk dalam
daerah permainan yang dibatasinya. 2 garis batas yang panjang disebut garis sampinh 2
garis yang pendek disebut garis gawang. Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5
inci). Lapangan permainan dibagi dalam 2 bagian oleh sebuah garis tengah. Titik tengah
terdapat pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan
radios 9,15 m (10 yard).
 Daerah Gawang
Terdapat pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :
2 buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri kanan gawang
dengan jarak , 5,5 m ( 6 yard) diukur dari bagian sebelah dalam tiang gawang. Ke-2 garis
ini ditarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang 5,5 m (6 yard) dan dihubungkan
dengan gais yang sejajar dengan garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini
dan garis gawang adalah daerah gawang.
 Daerah Penalti
2 buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat sisi kiri dan kanan gawang
dengan jarak 16,5 (18 yard) diukur dari dan kanan gawang. Ke-2 garis ini ditarik ke dalam
lapangan permainan dengan panjang 16,5 m (18 yard) dan dihubungkan dengan garis
yang sejajar dengan garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis
gawang adalah daerah pinalti, pada setiap daerah pinalti di buat sebuah titik pinalti yang
berjarak 11 cm ( 12 yard) dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya
dengan tiang gawang tersebut, di luar daerah pinalti di buat suatu garis busur atau
lingkarandengan radius 9,15 m (10 yard) dari masing- masing titik pinalti.
 Tiang Bendera
Tinggi tidak kurang dari 1,5 m(5 kaki) yang bagian atasnya tumpul dan dengan
bendera terpasang, ditempatkan pada setiap sudut lapangan. Tiang bendera boleh juga
ditempatkan diujung garis tengah tidak kurang dari 1 m di luar garis samping.
 Busur Tendangan Sudut
Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera dibuat seperempat lingkaran dengan
radius 1m ( 1 yard) ke dalam lapangan permainan.

2. Gawang
Gawang harus di tempatkan pada bagian tengah masing-masing garis gawang, gawang
terdiri dari 2 tiang tegak lurus yang sama jaraknya dari tiang bendera sudut dan dihubungkan
secara horizontal oleh sebuah mistar atau palang gawang. Lebar gawang adalah 7,32 m (8
yard) dan jarak dari bagian paling abawah mistar atau palanga gawang ke tanah adalah 2,44 m
(8 kaki). Lebar ke-2 tiang gawang dan lebar mistar atau palang gawang sama tidak lebih dari
12 cm atau 6 inci. Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan mistar atau palang
gawang. Jaring gawang diikatkan ke tiang gawang, mistar atau palang gawang dan tanah di
bagian belakang gawang, dengan syarat bahwa jarring gawang tersebut bersanggah dengan
baik dan tidak mengganggu penjaga gawang, tiang gawang dan mistar gawang harus berwarna
putih.
3. Jaring
Jaring merupakan anyaman tambang yang menutupi bagian belakang dan samping
gawang. Anyaman itu tembus pandang, namun mampu menahan laju bola yang menembus
gawang.
BULU TANGKIS

Sejarah Bulu Tangkis

Tidak ada yang tahu pasti tentang asal mula penciptaan olahraga bulu tangkis. Akan tetapi,
banyak pendapat yang mengatakan kalau permainan tersebut sudah ada sejak zaman Mesir
kuno, yaitu sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Ada pula yang berpendapat bahwa bulu tangkis sebenarnya berasal dari Tiongkok. Zaman
dulu orang-orang Tiongkok punya permainan bernama jianzi. Aturan mainnya mirip seperti
bulu tangkis, yaitu menjaga agar kok tidak jatuh ke tanah.
Permainan serupa juga sudah berkembang di Inggris dengan nama battledore and
shuttlecock. Peraturannya adalah pemain harus menjaga kok agar tidak jatuh dan tetap di
udara dengan cara memukulnya selama mungkin.
Bulu tangkis modern konon merupakan hasil improvisasi dari permainan tersebut. Zaman
dulu, bangsawan pemilik istana Badminton House mengadakan pertandingan battledore and
shuttlecock yang sedikit dimodifikasi, yaitu memakai tali untuk membatasi tengah lapangan.
Permainan ini kemudian berkembang pesat sejak tahun 1850-an dan orang-orang mulai
menyebutnya sebagai badminton. Jadi, badminton sendiri sebenarnya merujuk pada nama
istana Inggris yang mengadakan pertandingan kala itu.
Badminton mulai masuk ke Indonesia pada zaman penjajahan sekitar tahun 1930. Akan
tetapi, olahraga ini baru bisa berkembang di tahun 1947 atau setelah Indonesia merdeka. Sejak
saat itu, perkembangan badminton pun cukup pesat dan para atlet mulai bermunculan.
Di tahun 1951, terbentuklah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang
menaungi aktivitas badminton di dalam negeri. Sampai sekarang, badminton jadi salah satu
olahraga kebanggaan Indonesia karena mampu bersaing dengan atlet-atlet mancanegara.
Peraturan Bulu Tangkis
Permainan bulu tangkis memiliki sejumlah peraturan yang harus dipatuhi oleh semua pemain.
Peraturan tersebut meliputi jumlah pemain, cara memulai pertandingan, hingga sistem
penghitungan skor.
1. Perlengkapan Bulu Tangkis
 Raket -> raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang kepala
raket atau area senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa terbuat dari kayu
atau aluminium dengan berat tak lebih dari 150 gram.
 Kok -> k okterbuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus
berdiameter 25–28 mm. Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5 gram, sedangkan
tinggi kok antara 64–74 mm.
2. Jumlah Pemain
 Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.
 Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang.
 Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri.
3. Penentuan Awal Permainan
Pertandingan diawali dengan undian, yaitu menggunakan metode lempar koin yang
dilakukan oleh wasit. Undian ini untuk menentukan pemain mana yang harus melakukan
servis terlebih dahulu.
4. Penghitungan Skor
Penentuan kemenangan di olahraga ini menggunakan sistem best of three (pemenang dua
babak). Jadi, permainan bulu tangkis bisa berlangsung sebanyak 2–3 babak. Apabila ada
pemain yang memenangkan dua set berturut-turut, babak ketiga tidak perlu dilakukan.
Di tiap setnya, pemenang adalah pemain yang berhasil mengumpulkan poin 21 lebih dulu.
Apabila terjadi kedudukan imbang di skor 20-20 (yus), pertandingan akan dilanjutkan sampai
salah satu tim unggul dengan selisih dua poin.
5. Pelanggaran:
 Kok menyangkut di net.
 Raket menyentuh net saat memukul kok.
 Saat melakukan pukulan, raket melewati net dan masuk ke area tim lawan.
 Kok sudah dipukul tetapi jatuh di area sendiri (tidak berhasil melewati net).
 Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu sebelum kok berhasil dipukul.
 Saat melakukan/menerima servis, pemain menginjak garis batas lapangan.
 Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.
 Kok dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.
 Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.
 Pemain secara sengaja melakukan hal yang mengganggu tim lawan.
Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang yang dipisahkan oleh net di bagian tengah.
Pada pertandingan bulu tangkis profesional, lapangan yang digunakan harus memiliki ukuran
standar yang sudah ditentukan oleh PBSI maupun Badminton World Federation (BWF).
Ukuran Lapangan Standar PBSI:
 Panjang : 13,40 meter
 Lebar : 6,10 meter
 Tinggi tiang net : 1,55 meter
 Tinggi net : 1,52 meter
 Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter
 Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05 meter
 Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76 meter (permainan ganda)
 Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46 meter (permainan tunggal)

Ukuran Lapangan Standar BWF:


 Panjang : 13,4 meter (tunggal dan ganda)
 Lebar : 5,18 meter (tunggal) dan 6,1 meter (ganda)
KLIPING IKLAN

DISUSUN OLEH :
SANTA MEI SASTI
KELAS 5 A

SDN 158/IX PINANG TINGGI


2021

Anda mungkin juga menyukai