Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Permainan Sepak Takraw sampai sekarang ini masih merupakan salah satu cabang olahraga yang belum memasyarakat, belum menjadi kegemaran masyarakat dari semua lapisan. Permainan Sepak Takraw baru merambah kepada masyarakat lapisan menengah ke bawah. Hal ini disebabkan permainan ini sulit dilakukan, berisiko cidera atau sakit lebih besar, dan masih ada kelompok masyarakat yang menganggap permainan Sepak Takraw sebagai olahraga yang kasar. Namun demikian perkembangan permainan Sepak Takraw terjadi sangat pesat sekali. Hal ini dapat dilihat mulai tahun 1983, seluruh daerah di Indonesia sudah memiliki Pengurus daerah (Pengda) atau sekarang bernama Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI). Permainan Sepak Takraw secara internasional telah membentuk induk organisasi tingkat asia sejak 1982, yang perkembangannya secara internasional sekarang ini sangat hebat. Tidak hanya negara-negara Asia Tenggara yang mengembangkan olahraga ini, tapi hampir seluruh bangsa di dunia ini mengembangkan permainan Sepak Takraw, seperti Amerika, Australia, dan sebagainya. Untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan permainan Sepak Takraw pada bab ini akan dijelaskan bagaimana olahraga ini berkembang, baik dari bentuk permainannya sendiri sampai pada aturan-aturan, teknik-teknik bermain, dan sebagainya.

B.

Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain pengertian dan sejarah

olahraga sepak takraw, peraturan permainan, sarana dan prasarana sepak takraw C. Tujuan Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian dan sejarah sepak takraw 2. Mengetahui peraturan permainan sepak takraw 3. Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam sepak takraw

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian dan Sejarah Sepak Takraw

Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand. Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran. Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah. Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut Sipa, di Burma disebut Chinlone, di Laos disebut Kator, dan di Thailand disebut Takraw. B. Bentuk Permainan Sepak Takraw
Dalam Permainan sepaktakraw, dimainkan oleh dua regu yang berhadapan dan dipisahkan oleh jaring (net) pada bagian tengah Lapangan yang berbentuk persegi empat panjang dan rata seperti dalam permainan badminton. Tangan adalah bagian tubuh yang tidak boleh tersentuh bola, dan bagian tubuh yang terutama digunakan untuk menyentuh bola adalah kaki dan kepala. Tujuan dari setiap regu adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran. Tekong yang melakukan sepakan permulaan (service) dan mengawal bahagian belakang gelanggang. Apit Kiri dan Apit Kanan mengawal bahagian depan gelanggang dan memikul tugas utama mematikan bola di gelanggang lawan.

Tiap regu akan bertukar tempat setiap berakhir set. Bentuk permainan Sepaktakraw tidak jauh berbeda dengan permainan bola volley, dengan perbedaan: jumlah pemain untuk satu regu adalah tiga (3) orang. tangan pemain tidak boleh tersentuh bola. posisi pemain tetap / tidak rotasi.

C.

Peraturan Sepak Takraw

Dalam Permainan sepaktakraw, dimainkan oleh dua regu yang berhadapan dan dipisahkan oleh jaring (net) pada bagian tengah Lapangan yang berbentuk persegi empat panjang dan rata seperti dalam permainan badminton. Tangan adalah bagian tubuh yang tidak boleh tersentuh bola, dan bagian tubuh yang digunakan untuk menyentuh bola adalah kaki dan kepala. Tujuan dari setiap regu adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran. Tekong yang melakukan sepakan permulaan (service) dan mengawal bahagian belakang gelanggang. Apit Kiri dan Apit Kanan mengawal bahagian depan gelanggang dan memikul tugas utama mematikan bola di gelanggang lawan. Tiap regu akan bertukar tempat setiap berakhir set. Bentuk permainan Sepak takraw tidak jauh berbeda dengan permainan bola volley, dengan perbedaan: jumlah pemain untuk satu regu adalah tiga (3) orang. tangan pemain tidak boleh tersentuh bola. posisi pemain tetap / tidak rotasi. Sebelum permainan dimulai, wasit melakukan undian (Toss)dengan mempergunakan uang logam (toss of coin) untuk memilih bola atau tempat. Permainan dipimpin oleh seorang wasit dan seorang pembantu wasit (wasit II) dengan dibantu oleh 6 orang penjaga garis (lines man) yang duduk di 4 penjuru lapangan. Regu yang memilih bola yang pertama memulai permainan (set) pertama, selanjutnya pemenang game (set) pertama memulai permainan set kedua. Pada sepakan permulaan (service) dilakukan hal sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Tekong (Server) itu hendaklah sebelah kakinya berada dalam lingkaran. Apit Pelambung bola haruslah berdiri dalam lingkaran (dibagian tengah lapangan). Apit yang seorang lagi haruslah berada di dalam lingkaran penjuru lainnya. Regu yang menerima service boleh berdiri di mana saja di dalam lapangannya. Service dianggap sah walaupun bola menyentuh jaring.

Adapun kesalahan atau pelanggaran yang dapat dilakukan pada saat melakukan service adalah sebagai berikut: Tekong tidak menyepak bola pada lambungan pertama. Tekong tidak meletakan sebelah kakinya dalam lingkaran sewaktu melakukan service. Kedua kaki pelambung bola dan pemain depan lainnya (Apit kiri/Apit kanan) tidak berada di dalam garis seperempat lingkaran, atau Apit kiri / Apit kanan mengangkat kaki sewaktu melambungkan bola untuk sepakan permulaan (service). Menginjak garis (walaupun seorang). Tempat pemain-pemain bertukar. Mati bagi regu yang melakukan service, JIKA bola tidak masuk lapangan lawan, karena bola menyangkut di jaring atau bola jatuh diluar lapangan.

Sedangkan pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh regu yang menerima service antara lain: Berada di luar lapangan. Berjalan, menggertak, mengejek dengan tujuan mengganggu pihak lawan.

Kesalahan atau pelanggaran untuk kedua regu yang bertanding adalah sebagai berikut: D. Menginjak garis tengah. Bola jatuh di dalam lapangan sendiri atau di luar lapangan. Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan. Bola mengenai tangan atau lengan. Mengepit bola. Memegang jaring atau tiang jaring. Memainkan bola lebih dari 3 kali berturu-turut. Memasuki lapangan lawan. Menahan kawan dari menyentuh jaring, tiang jaring, bangku wasit. Sarana dan Prasarana dalam Sepak Takraw

1. Lapangan Ukuran lapangan : Panjang 13,42 m dan Lebar 6,10 m. Bebas rintangan setinggi 7,32 m. Baris batas tebalnya tidak boleh lebih dari 3,8 cm diukur dari dalam. Garis tengah tebalnya 3,8 cm. Perempat lingkaran jumlahnya ada 4 buah yang di buat pada kedua garis tengah dengan jari-jari 91 cm dan tebal garis 3,8 cm. Perempat lingkaran ini adalah tempat untuk melambungkan bola kepada pemain yang akan melakukan sepak mula (servis) lingkaran

sepak mula dimuat pada kedua bagian lapangan jari-jari 0,31 m dan dibuat titik pusat berjarak 2,44 m dari garis belakang dan 3,05 m dari garis sampingan. 2. Tiang Dua tiang di pasang sebelah kiri dan kanan, tinggi 1,55 m dari lantai penampang tiang 3,8 cm. Jarak tiang dengan garis batas samping lapangan 31 cm. 3. Jaring atau Net Jaring atau net di permainan sepak takraw terbuat dari nilon. Untuk membuat net petak lubang 4-5,3 cm panjang 6,7m, lebar 0,72 m, dengan tinggi net 1,55 m pada kedua tiang dan 1,524 tinggi net di tengah lapangan. 4. Bola Bola terbuat dari rotan berlapis 9 atau 11 lilitan yang di anyam bulat. Lingkaran 41-43 cm dengan jumlah lubang 12, berat bola 160-180 gr. 5. Pemain Sepak Takraw Tiap regu terdiri atas 3 orang pemain apit kanan, apit kiri, dan tekong. 6. Pergantian Pemain Pergantian pemain di sepak takraw hanya sekali pergantian pemain tiap regu. 7. Pakaian Pemain Pakaian pemain yaitu T-shirt, celana pendek, dan bersepatu karet. 8. Pemimpin Pertandingan Yaitu seorang wasit (official referee) dan wasit pembantu (service judge). Posisi kedua wasit saling berhadapan berseberangan dipinggir lapangan.

BAB III PENUTUP

III.1

Kesimpulan Sepak takraw sebagai olahraga dimainkan sejak tahun 1402, setiap regunya terdiri dari 3

orang dan dipertandingkan dalam lapangan berukuran 13,42 x 6,10 meter. Olah raga ini merupakan gabungan sepak bola dan bola voli, tetapi pada sepak takraw pemain tidak dapat menyentuh bola, selain itu posisi pemain untuk tiap regu selalu tetap (tidak dapat dirotasi).

III.2 Saran Keterampilan dalam berbagai cabang olahraga memiliki struktur tersendiri, lengkap dengan konsep dan prinsip yang mendasarinya, memahami konsep-konsep itu merupakan syarat untuk menguasai keterampilan yang dipelajari. Semakin terkuasai konsepnya, semakin mudah suatu keterampilan dikuasai. Untuk mendukung tujuan tersebut pelajaran pendidikan jasmani harus mampu memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami konsep dasar dari berbagai keterampilan yang dipelajarinya.

DAFTAR PUSTAKA

http://hazirafadhila.blogspot.com/2011/11/makalah-sepak-takraw.html http://terselubung.blogspot.com/2010/02/sejarah-tentang-sepak-takraw.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_takraw http://sulaiman-fikunnes.blogspot.com/2007/10/sepak-takraw.html

Anda mungkin juga menyukai