PEMBAHASAN SKL UAS TP.
2022/2023
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
A. Proses Perumusan dan Penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara
1. Perumusan Dasar Negara oleh para tokoh
a. M. Yamin
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat
b. Prof. Mr .Dr. Soepomo
1) Persatuan
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan Lahir dan Batin
4) Musyawarah
5) Keadilan Rakyat
c. Ir. Soekarno
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme
3) Mufakat / Demokrasi
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan yang Berkebudayaan
2. Semangat Pendiri Negara Dalam Memutuskan
dan Menetapkan Pancasila Sebagai Dasar
Negara
I. Nasionalisme
Suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan
tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan
kepada negara kebangsaan atau nation state.
Secara etimologi, kata nasionalisme berasal dari
dua kata, yaitu kata nasional dan isme. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasional
adalah bersifat kebangsaan, berkenaan atau
berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa.
Adapun "isme" adalah menandakan paham,
pandangan, ajaran atau kepercayaan.
Ada dua jenis pengertian nasionalisme, yaitu
nasionalisme dalam arti sempit dan nasionalisme
dalam arti luas.
1) Nasionalisme dalam arti sempit disebut juga
dengan nasionalisme negatif karena
mengandung makna perasaan kebangsaan
atau cinta terhadap bangsanya yang sangat
tinggi dan berlebihan, sebaliknya
memandang rendah terhadap bangsa lain.
Nasionalisme dalam arti sempit disamakan
dengan Chauvinisme. Hal ini pernah di
praktikan oleh bangsa Jerman pada masa
Hitler tahun 1934-1945. Ia menganggap
1| By: Rafy Anugrah Putra IX-H
Jerman di atas segala-galanya (Deutschland
Uber Alles in der Wetf).
2) Nasionalisme dalam arti luas atau yang
berarti positif. Nasionalisme dalam
pengertian ini adalah perasaan cinta yang
tinggi atau bangga terhadap tanah air dan
tidak memandang rendah bangsa lain. Saat
mengadakan hubungan dengan negara lain,
selalu mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara serta menghormati kedaulatan
negara lain.
II. Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya
tanah air. Kata patria kemudian berubah menjadi
kata patriot, sehingga patriotisme berasal dari
kata patriot yang artinya seseorang yang
mencintai tanah air dan isme yang artinya paham,
pandangan, ajaran atau kepercayaan. Oleh sebab
itu patriotisme menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah sikap seseorang yang
bersedia mengorbankan segala-galanya untuk
kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. Sikap ini
muncul setelah lahirnya nasionalisme, namun
antara nasionalisme dan patriotisme umumnya
diartikan sama.
Nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan bangsa
Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan
kejayaan bangsa serta negara. Kejayaan sebagai
bangsa dapat dicontohkan oleh seorang atlet yang
berjuang dengan segenap jiwa dan raga untuk
membela tanah airnya. Contoh lainnya adalah
semangat yang dimiliki para pendiri negara dalam
merumuskan Pancasila. Mereka memiliki semangat
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi ataupun golongan
komitmen para pendiri negara dalam perumusan
Pancasila sebagai dasar negara.
B. Norma Norma Yang Berlaku Dalam
Masyarakat Untuk Mewujudkan
Keadilan
1. Contoh / Sanksi Norma
a. Norma Agama
Contoh: Beribadah sesuai dengan kepercayaan
masing-masing
Sanksi : Dosa dan siksaan api neraka
 b. Norma Kesusilaan
Contoh: Jujur
Sanksi : Perasaan tidak tentram, merasa
bersalah, dll
c. Norma Kesopanan
Contoh: Menghormati orang yang lebih tua
Sanksi : Teguran, dikucilkan dari pergaulan
d. Norma Hukum
Norma hukum memiliki dua macam sifat, yaitu
sebagai berikut:
1. Hukum yang bersifat imperatif (Memaksa)
Yaitu suatu kaidah hukum yang dalam
keadaan berbuat tidak dapat
dikesampingkan, dimana hukum dapat
memaksa dan mengikat anggota masyarakat
untuk mematuhinya, apabila melanggar
hukum akan menerima sanksi tegas.
2. Hukum yang bersifat fakultatif
(Mengatur/Himbauan/Melengkapi)
Yaitu suatu kaidah hukum yang dalam
keadaan konkret dapat dikesampingkan
dengan perjanjian oleh para pihak Pada
umumnya norma seperti ini dipergunakan
dalam lingkup perdata dan administrasi
negara.
Kaidah hukum dilihat dari isinya dapat dibagi
menjadi 3 (tiga):
1) Kaidah hukum yang berisi Perintah (Gebuch)
Kaidah hukum ini memerintahkan seseorang
untuk menanti peraturan. Contoh: perintah
bagi kedua orang tua agar memelihara dan
mendidik anak-anaknya dengan sebaik-
baiknya (Pasal 45 UURI Nomor Tahun 1974
tentang Perkawinan).
2) Kaidah hukum yang berisi Larangan (Verbod)
Kaidah hukum ini memuat larangan untuk
melakukan sesuatu dengan ancaman sanksi
apabila melanggar (misalnya larangan
melakukan Pencurian Pasal 362 KUH Pidana).
3) Kaidah hukum yang berisi Membolehkan
(Mogen)
Kaidah hukum ini memuat hal-hal yang boleh
dilakukan, tapi boleh tidak. contoh: ketentuan
Pasal 29 UURI Nomor 1 Tahun 1974 calon
suami-istri bolehmmelakukan perjanjian.
Sanksi terhadap pelanggaran norma hukum
bersifat tegas, nyata, mengikat dan memaksa
sehingga mereka yang melanggar akan ditindak
dan diproses melalui sidang pengadilan Siapapun
yang melanggar norma hukum ini akan mendapat
sanksi hukuman dalam bentuk hukuman penjara,
hukuman mati, hukuman denda, serta hukuman
pencabutan hak-hak tertentu.
2| By: Rafy Anugrah Putra IX-H
2. Makna Keadilan
Keadilan adalah hal-hal yang berkenaan pada sikap
dan tindakan dalam hubungan manusia yang berisi
sebuah tuntutan agar sesamanya dapat
memperlakukan sesuai hak dan kewajibannya.
Dalam bahasa Inggris keadilan adalah justice Makna
justice terbagi atas dua yaitu makna justice secara
atribut dan makna justice secara tindakan. Makna
justice secara atribut adalah suatu kuasalitas yang
fair atau adil. Sedangkan makna justice secara
tindakan adalah tindakan menjalankan dan
menentukan hak atau hukuman.
C. Kesejarahan Perumusan dan
Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
1. Hasil Sidang PPKI
 Tanggal 18 Agustus 1945
Sidang PPKI pertama ini diadakan di bekas Gedung
Road van Indie di Jalan Pejambon, Jakarta. Dengan
hasil sidang sebagai berikut:
1) Menetapkan dan mengesahkan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Menetapkan Ir Soekarno sebagai presiden
dan Drs Moh. Hatta sebagai wakil presiden
Republik Indonesia.
3) Membentuk Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP), yang berfungsi membantu
tugas presiden sebelum lembaga-lembaga
negara yang diharapkan UUD 1945.
 Tanggal 19 Agustus 1945
1) Pembagian wilayah
a. Sumatra: Mr. Teuku Muhammad Hasan
b. Jawa Barat: Mas Sutardjo Kertohadikusumo
c. Jawa Tengah: Raden Pandji Soeroso
d. Jawa Timur: R. M. T. Ario Soerjo
e. Sunda Kecil: Mr. I Gusti Ketut Pudja Soeroso
f. Maluku: Mr. Johannes Latuharhary
g. Sulawasi: Dr. G. S. S. Jacob Ratulangi
h. Borneo: Ir. H. Pangeran Muh. Noor
2) Membentuk Komite Nasional dan Daerah
3) Menetapkan 12 Kementrian
 Tanggal 22 Agustus 1945
1. Pembentukan Komite Nasional Pada tanggal 29
Agustus 1945, 137 orang anggota KNIP secara
resmi dilantik di Gedung Kesenian Pasar Baru,
Jakarta. KNIP terdiri dari golongan muda dan
masyarakat dari berbagai daerah serta anggota
PPKI sebagai intinya. Dalam sidang pertama
KNIP berhasil menunjuk Kasman singodimejo
sebagai ketua dan M. Sutarjo sebagai wakil
ketua pertama, Latuharhary sebagai wakil ketua
kedua, dan Adam malik sebagai wakil ketua
ketiga.
 2. Pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI)
PNI diketuai oleh Ir. Soekamo, Pembentukan
PNI pada awalnya ditujukan sebagai satu-
satunya partai dilndonesia dengan tujuan yang
seperti disebutkan dalam risalah sidang PPKI
yaitu mewujudkan negara Republik Indonesia
yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan
kedaulatan rakyat. Namun dalam
perkembangannya muncul maklumat pada
tanggal 31 Agustus 1945 yang berisikan
penundaan segala kegiatan yang dilakukan PNI
yang akhirnya dilimpahkan kepada KNIP. Sejak
saat itu gagasan yang hanya ada satu partai di
Indonesia tidak pernah lagi dimunculkan
3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR)
PPKI memutuskan beberapa hal sehubungan
dengan dibentuknya BKR sebagai berikut:
a. Pembubaran Peta di wilayah Jawa dan Bali
serta Laskar Rakyat yang berada di Sumatra
b. Pemberhentian anggota heiho
c. Pembentukan tentara kebangsaan
Indonesia harus dilakukan segera demi
kedaulatannegara Republik Indonesia.
d. Penolakan rencana pembelaan yang
direncanakan BPUPKI yang dinilai dapat
memicu politik peperangan karena
Indonesia sendiri menjalankan politik
perdamaian.
D. Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan Dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat
Indonesia
a. Letak strategis Indonesia
b. Kondisi negara kepulauan
c. Perbedaan kondisi alam
d. Keadaan transportasi dan komunikasi
e. Penerimaan masyarakat pada perubahan
2. Dampak keberagaman masyarakat Indonesia
a. Positif
 Menjadi kekayaan negara
 Menjadi daya tarik bangsa asing
 Membentuk masyarakat yang toleran
b. Negatif
 Adanya kelompok radikal
 Pengelolaan yang tidak mudah
 Mudah terjadinya perpecahan
3| By: Rafy Anugrah Putra IX-H
E. Bentuk Bentuk Kerjasama dalam
Berbagai Bidang Kehidupan di
Masyarakat
1. Arti penting kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Memperkokoh persatuan dan persatuan
 Mempererat tali persaudaraan
 Mendorong timbulnya semangat gotong royong
dan kekeluargaan
 Menjadikan pekerjaan yang berat jadi ringan
 Meninggatkan efisiensi kerja dan efektivitas
dalam bekerja
2. Kerjasama dalam kehidupan sekolah
 Gotong royong
 Membantu teman
 Mematuhi peraturan sekolah
F. Karakteristik Daerah Dalam Kerangka
NKRI
1. Peran Daerah Tempat Tinggal Dalam Kerangka
NKRI
a. Mempertahankan bentuk dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
ketentuan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi,"Khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan"
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan
masyarakat
c. Memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas
aparatur sipil negara di daerah
d. Melaksanakan pembangunan nasional untuk
meningkatkan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, kesempatan dan kualitas pelayanan
publik, dan daya saing daerah
e. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang demokratis.
G. Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa
1. Nilai Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup
1) Dasar Negara
 Sumber hukum utama
 Sumber tujuan utama
 Norma tertinggi
2) Pandangan Hidup
 Petunjuk menyelesaikan masalah
  Pembangunan karakter I. Tata Urutan Peraturan Perundang-
 Pemersatu bangsa
Undangan dalam Sistem Hukum
2. Membiasakan diri berprilaku sesuai nilai-nilai Nasional di Indonesia
Pancasila dalamberbagai kehidupan
1) Rumah 1. Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
 Patuh dengan ortu di Indonesia Menurut UU No. 12 Tahun 2011
2) Sekolah 1) UUD NRI 1945
 Adil pada teman 2) TAP MPR
3) Masyarakat 3) UU/Perppu
 Mengedepankan musyawarah untuk 4) PP
menyelesaikan masalah 5) Perpres
4) Bangsa dan negara 6) Perda provinsi
 Menjaga fasilitas umum 7) Perda Kab/kota

2. Proses Perumusan UU dan Perppu

H. Makna, Kedudukan dan Fungsi Undang
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Serta Peraturan
Perundang-Undangan Lainnya Dalam
Sistem Hukum Nasional
1. Kedudukan Pembukaan UUD NRI 1945
a. Kaidah pokok bagi negaranya yang memutuskan
adanya UUD NRI 1945 dan Pancasila
b. Hukum tertinggi di Indonesia
c. Kedudukan yang sangat kuat dan tetap
d. Sumber semangat untuk UUD NRI
2. Sismatika UUD NRI 1945
1) Sebelum amandemen
 Pembukaan 4 alinea
 16 bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal peraturan
peralihan, 2 ayat aturan tambahan
 Penjelasan terdiri dari penjelasan umum dan
pasal demi pasal
2) Sesudah amandemen
 Pembukaan 4 alinea
 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal peraturan
peralihan, 2 pasal atuan tambahan
 Tanpa penjelasan
3. Melaksanakan dan Mempertahanka UUD NRI
1945 dalam Berbagai Lingkungan
1) Keluarga
 Taat pada ortu
2) Sekolah
 Bergaul dengan siapa saja
3) Masyarakat
 Melaksanakan piket ronda malam
4) Bangsa dan negara
 Melaporkan terjadinya peristiwa pelanggaran
konstitusi pd pihak yang berwajib
a. UU
Undang-undang adalah peraturan perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan persetujuan bersama presiden.
Dalam pasal 10 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa materi
muatan yang harus diatur dengan undang-
undang berisi
1) Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
2) Perintah suatu undang-undang untuk diatur
dengan undang-undang
3) Pengesahan perjanjian International tertentu
4) Tindak lanjut atas keputusan Mahkamah
Konstitusi
5) Pemenuhan kebutuhan hukum dalam
masyarakat.
b. Perppu
1) Presiden berhak mengeluarkan Perppu dalam
hal ihwal kegentingan yang memaksa
2) Perppu harus mendapat persetujuan DPR
dalam masa persidangan berikutnya.
3) Jika Perppu tidak mendapat persetujuan DPR
maka Perppu harus dicabut. Namun jika
mendapat persetujuan maka Perppu tetap
dijadikan Undang-Undang.
3. Membiasakan Perilaku Tertib Berlalu Lintas
1) Mematuhi peraturan/rambu-rambu lalu lintas
2) Memiliki surat izin mengemudi
3) Memilik surat-surat kendaraan
4) Menggunakan helm bagi pengendara motor
5) Tidak ugal-ugalan di jalan raya
6) Tertib berlalu lintas

4| By: Rafy Anugrah Putra IX-H

J. Makna dan Arti Kebangkitan Nasional
1908 dalam Perjuangan Kemerdekaan RI
1. Makna Kebangkitan Nasional
Makna kebangkitan nasional dalam perjuangan
merebut kemerdekaan adalah membangkitkan
semangat persatuan dan kesatuan, serta kesadaran
untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik
Indonesia. Semangat persatuan dan kesatuan
tersebut terwujud dalam sikap nasionalisme dan
patriotisme.
2. Nasionalisme Pada Masa Reformasi
Di era Indonesia modern yang ditandai dengan
derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi
yang dirayakan secara gegap gempita, Indonesia
menghadapi tantangan besar dalam hal kesadaran
berbangsa dan bernegara. Derasnya gempuran
kebudayaan asing yang terfasilitasi dengan media
dan teknologi internet dapat secara bebas leluasa
hadir di tengah-tengah masyarakat kita dan
berpotensi mendominasi serta mempengaruhi
kebudayaan lokal. Ditambah lagi dengan
permasalahan-permasalahan negara lainnya yang
mengancam kedaulatan bangsa, khususnya pasca
1998, seperti bermunculannya ideologi yang
berseberangan dengan ideologi negara, terorisme,
radikalisme, serta konflik sosial berbasis suku, ras
dan agama. Singkatnya, sekelumit permasalahan
bangsa di atas sedikit banyak menjelaskan bahwa
Indonesia sedang menghadapi tantangan serius
terkait dengan nasionalisme. Menurunnya nilai-nilai
nasionalisme di kalangan masyarakat sebetulnya
bukan perkara baru, melainkan permasalahan klasik
yang terus dialami bangsa ini sejak Indonesia
merdeka dari penjajahan kolonial hingga saat ini.
K. Nilai dan Semangat Sumpah Pemuda
Tahun 1928 dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
1. Makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan
kemerdekaan RI
Dalam ikrar Sumpah Pemuda terkandung 3 aspek
persatuan. Ketiga aspek tersebut yaitu:
a. Pengakuan tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku
bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Tanah Indonesia adalah seluruh wilayah
Indonesia baik di darat dan di laut. Indonesia
5| By: Rafy Anugrah Putra IX-H
disebut juga Nusantara, Nusantara berarti
kepulauan yang terpisahkan oleh lautan. Jumlah
kepulauan yang dimiliki Indonesia sebanyak
13.466 pulau. Tanah Indonesia sangat indah dan
kaya. Bangsa lain menyebut Indonesia sebagai
Zamrud Khatulistiwa. Sebagai warga negara, kita
sepatutnya bangga terhadap tanah air Indonesia.
Kita hidup di negeri yang sangat indah. Bangsa
lain yang hidup di tanah yang kering dan gersang
pun rindu akan tanah airnya. Janganlah kita rindu
dan cinta tanah air karena kita berada di negara
orang lain. Kita bangun kecintaan dan
kebanggaan terhadap tanah air Indonesia
sekarang ini dengan aksi nyata seperti menjaga
dan memperhatikan lingkungan sekitar kita
b. Pengakuan bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Pengakuan kita sebagai bangsa Indonesia
merupakan bentuk dari paham kebangsaan.
Paham kebangsaan disebut juga kesadaran
berbangsa. Rasa kebangsaan Indonesia tumbuh
dari sejarah panjang bangsa. Berawal dari hasrat
ingin bersatu penduduk yang mempunyai latar
belakang yang sangat majemuk, kemudian
berkembang menjadi keyakinan untuk menjadi
satu bangsa yang akhirnya dideklarasikan oleh
sejumlah pemuda pada saat Kongres Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Kita sebagai generasi
penerus mempunyai kewajiban untuk
melestarikannya.
Pelestarian rasa kebangsaan Indonesia
merupakan salah satu usaha untuk tetap
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai bangsa, kita tetap harus optimis, karena
masih banyak potensi bangsa ini yang dapat
dikembangkan demi tetap terpeliharanya rasa
kebangsaan dan dapat dijadikan pijakan untuk
usaha-usaha memelihara dan meningkatkan rasa
kebangsaan Indonesia itu sendiri.
c. Pengakuan Bahasa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumpah
Pemuda menegaskan bahwa bahasa persatuan
adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
memiliki peran yang sangat menentukan dalam
perkembangan kehidupan bangsa Indonesia.
Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa
Indonesia berhasil menjadi alat komunikasi untuk
 membangkitkan dan menggalang semangat
kebangsaan dan semangat perjuangan dalam
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan. Kenyataan sejarah itu
berarti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa
2. Nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda
1) Cinta Bangsa dan Tanah Air
Nilai cinta tanah air, contohnya sebagai berikut:
a) Bangga menggunakan produk dalam negeri
b) Bangga dan suka dengan tarian daerah.
c) Bangga dan suka dengan makanan tradisional.
2) Persatuan
Nilai persatuan, contohnya sebagai berikut:
a) Tidak suka bertengkar
b) Tidak membeda-bedakan teman.
c) Mau bekerjasama dan tolong-menolong dalam
kegiatan positif
3) Sikap Rela Berkorban
Nilai rela berkorban (patriotisme), contohnya
sebagai berikut:
a) Anak berbakti dan membantu orang tuanya
tanpa pamrih
b) Orang tua bekerja mencari nafkah
c) Guru mengajar di luar jam pelajaran tanpa
mengharap imbalan
4) Mengutamakan Kepentingan Bangsa Sumpah
Pemuda dan perjuangan pemuda merebut
kemerdekaan menunjukkan
Nilai mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara, contohnya sebagai berikut:
a) Menaati peraturan yang berlaku di negara.
b) Ikut serta dalam aksi bela negara
c) Menjunjung tinggi kepentingan bangsa diatas
kepentingan individu
5) Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan
Nilai musyawarah dan cinta damai, contohnya
sebagai berikut:
a) Tidak memaksaan kehendak ketika diskusi
kelompok
b) Tidak suka membuat masalah.
c) Menolong teman tanpa membedakannya.
6) Semangat Persaudaraan (Semangat
Kekeluargaan)
Nilai persaudaraan, contohnya sebagai berikut:
a) Mengutamakan kepentingan kelompok dari
pada kepentingan pribadi.
b) Segera melerai teman yang berkelahi.
c) Menjalin silaturahmi.
7) Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau
Kerja Sama
Nilai gotong royong dan kerjasama, contohnya
sebagai berikut
6| By: Rafy Anugrah Putra IX-H
a) Melakukan kerjabakti membersihkan
lingkungan sekitar rumah.
b) Membantu orang tua dan orang lain yang
membutuhkan.
c) Membantu korban bencana alam
3. Hikmah Sumpah Pemuda untuk masa sekarang
1) Semangat belajar
Tugas seorang pelajar adalah belajar di lembaga
masing-masing. Oleh sebab itu, meningkatkan
semangat belajar berarti mewujudkan semangat
Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari
Tujuannya adalah untuk mewujudkan prestasi
belajar yangmemuaskan.
2) Semangat kebersamaan
Nilai sosial dari peringatan Sumpah Pemuda
adalah membangun dan memelihara
kebersamaan diantara sesame pelajar dan
mahasiswa Semangat kebersamaan ini, akan
mengurangi kasus tawuran yang saat ini sering
terjadi. Tawuran adalah perilaku yang harus kita
hindari karena akan merusak silaturahmi. Selain
itu, tawuran juga dapat merusak sarana dan
fasilitas yang dibangun dengan dana yang tak
sedikit
3) Semangat berpikir kritis Berpikir kritis itu penting
bagi setiap pelajar.
Hal ini merupakan perwujudan dari proses
berpikir positif untuk mencipta atau membangun
sesuatu yang berguna bagi kepentingan orang
banyak. Bagi seorang pelajar, prestasi belajar di
berbagai disiplin ilmu, baik secara nasional
maupun regional, adalah hasil belajar dengan
menerpakan semangat berpikir kritis
4) Semangat sosial budaya Indonesia memiliki
budaya dan sosial yang beragam.
Walaupun demikian, bangsa Indonesia tetap satu
dalam wadah NKRI Budaya local yang ada di
daerah masing-masing. sehingga menjadi
kekayaan milik bangsa Indonesia sendiri Selain
itu,mencintai produk dalam negeri juga
merupakan salah satu contoh implementasi
semangat sosial dan budaya.
5) Semangat beribadah
Kecerdasan dan kepintaran seorang pelajar, perlu
diiringi dengan semangat beribadah yang kuat.
Prestasi belajar dan semua yangdiraih,tergantung
pada doa dan usaha seseorang. Oleh sebab itu,
taat beribadah merupakan penerapan semangat
Sumpah Pemuda untuk mewujudkan niat dan
cita-cita.
L. Semangat dan komitmen kebangsaan
kolektif untuk memperkuat NKRI dalam
konteks kehidupan siswa.
1. Bentuk-bentuk semangat dan komitmen untuk
mempertahankan NKRI
Bentuk-bentuk semangat dan komitmen kebangsaan
yang ditunjukkan oleh pendiri negara adalah sebagai
berikut:
1. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Jiwa dan semangat merdeka
3. Nasionalisme dan patriotisme
4. Memiliki harga diri sebagai negara yang merdeka
5. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
6. Persatuan dan kesatuan
7. Anti penjajah dan penjajahan
8. Percaya kepada diri sendiri
9. Percaya kepada hari depan yang cemerlang dari
bangsanya
10. Idealisme kejuangan yang tinggi
11. Berani, ikhlas dan rela berkorban untuk tanah
air, bangsa dan negara
12. Kepahlawanan
13. Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan dan
kebersamaan
14. Disiplin yang tinggi
15. Ulet dan tabah menghadapi segala macam
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
2. Perilaku yang menceminkan semangat dan
komitmen kebangsaan dalam kehidupan
1) Menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan
2) Menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara.
3) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia tidak rendah diri.
4) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa.
5) Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia
6) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
7) Tidak semena-mena terhadap orang lain.
8) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
9) Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
10) Berani membela kebenaran dan keadilan.
11) Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan
bagian dari seluruh umat manusia.
7| By: Rafy Anugrah Putra IX-H
M. Perbandingan antara peristiwa dan
dinamika yang terjadi di masyarakat
dengan praktik ideal Pancasila sabagai
dasar negara dan pandangan hidup
bangsa
1. Perkembangan penerapan Pancasila sebagai
dasar negara dari masa ke masa
1) Orde baru
Pd Saat itu, Kandisi negara pada saat itu
menganut demokrasi liberal. Sejak munculnya
Dekrit Presiden 5 Juli 1959, haluan politik Indonesia
diubah. Kebijakan cenderung ke arah Komunis dan
Pemerintah menjalin hub. luar negri dg negara
komunis. Pd 1959-1966 terjadi salah penafsiran pd
Pancasila dlm konstitusi yaitu Nilai demokrasi
Pancasia dimakna berada dalam kekuasaan
Presiden. Akibatnya, terjadinya Pengangkatan
Presiden seumur hidup Ideologi Pancasila
digantikan dengan Gabungan Nasionalis, agama,
Komunis (Nasakom).
2) Reformasi
Merupakan oerde yang bertujuan untuk
mengoreksi orde baru. Namun oarng yang
mengendalikan pemerintahan kurag konsisten
damal menegakkan hukum. Munculnya ego
kedaerahan dan primodialisme yang sempit,
kriminalitas yang meningkat, masalah SARA, dan
menurunnya rasa persatuan dan kesatuan sesama
warga yang mengakibatkan munculnya banyak
konflik.
2. Praktek ideal Pancasila sebagai Dasar Negara
a. Ketuhanan yang maha esa.
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak
yang sama untuk memeluk satu agama yang
dipercayainya tanpa boleh diganggu-gugat oleh
paksaan dari pihak manapun dan dilindungi oleh
Undang-Undang (Contoh Tidak boleh
memaksakan keyakinan tertentu kepada
oranglain)
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Setiap warga negara Indonesia
mempraktekkan nilai-nilai kemanusiaan baik
kepada sesama maupun kepada makhluk serta
benda (bangunan dan benda mati lainnya) demi
kedamaian dan ketenteraman dalam
menjalankan kehidupan sosialnya. (Contoh Saling
tolong menolong dalam bermasyarakat)
 c. Persatuan Indonesia.
Setiap warga negara Indonesia memiliki
kewajiban untuk membela negara secara
bersama- sama meskipun memiliki latar belakang
ras, suku, serta agama yang berbeda. (Contoh
Masyarakat saling bekerjasama dengan TNI, Poln
dan ABRI dalam menjaga keamanan wilayah
kedaulatan RI).
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebjaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.
Contoh DPR sebagai wakil masyarakat
memberikan akses untuk menyalurkan aspirasi
masyarakat kepada pemerintah
e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Contoh Pemerintah memberikan hak atas
kemakmuran dan keselamatan setiap
masyarakatnya secara merata dan menyeluruh
tanpa pandang bulu
3. Praktek ideal Pancasila sebagai pandangan
hidup
a. Nilai Ketuhanan dan Ketakwaan
Berikut ini merupakan contoh sila pertama
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam
kehidupan sehari-hari
1) Hidup dalam kerukunan dan kedamaian antar
umat beragama.
b. Nilai Kemanusiaan dan Keberadaban
Berikut ini merupakan contoh penerapan sila
kedua Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
1) Senang melakukan kegiatan yang bersifat
kemanusiaan
c. Nilai Persatuan dan Kesatuan
Di bawah ini merupakan contoh penerapan sila
ketiga Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
1) Menjaga ketertiban dan keamanan di tengah
masyarakat dengan menjaga persatuan
d. Nilai Kerakyatan dan Kebijaksanaan
Berikut ini merupakan contoh penerapan sila
keempat Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dalam kehidupan sehari-hari
1) Mengambil keputusan dengan cara
musyawarah untuk mufakat (keputusan
bulat).
e. Nilai Keadilan dan Nilai Kesejahteraan
Di bawah ini merupakan contoh penerapan sila
kelima Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dalam kehidupan sehari-hari
1) Senantiasa berusaha yang terbaik dalam
melaksanakan kewajiban dan menikmati hak
8| By: Rafy Anugrah Putra IX-H
4. Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam
berbagai bidang
1) Politik
a. Mementingkan kepentingan
rakyat/demokrasi dalam pemgambilan
keputusan.
b. Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan
prioritas kerakyatan berdasarkan konsep
mempertahankan kesatuan
c. Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan
keadilan menggunakan pendekatan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Ekonomi
a. Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang
banyakdikuasai oleh negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasasi oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
3) Sosial budaya
Pengimplementasian nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sosial budaya dapat dimulai dari diri
sendiri dengan mengembangkan sikap saling
menghargai, menghormati perbedaan antar
suku dan ras, memperlakukan manusia lain
sebagai makhluk tuhan sesuai dengan hak asasi
manusia, mengedepankan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
4) Pertahanan dan keamanan
Pembangunan bidang pertahanan dan
keamanan secara tegas dinyatakan dalam UUD
NRI 1945 Pasal 27 Ayat (3) yang mengaskan
bahwa pembelaan negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara. Demikian juga
Pasal 30 ayat 1 menegaskan bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta. Dengan demikian, kedua pasal
ini menegaskan perlunya partisipasi seluruh
rakyat dalam pembelaan negara.
Bentuk pembelaan negara sudah ada dalam
masyarakat, seperti sistem "ronda" atau sistem
keamanan lingkungan (Siskamling) yang melibatkan
masyarakat secara bergantian. Di beberapa daerah
juga terdapat lembaga masyarakat atau adat yang
bertugas menjaga keamanan masyarakat, seperti
Pecalang di Bali Lembaga ini dibentuk oleh dan dari
 sekitar untuk menjaga keamanan lingkungan
masyarakat. Coba amati di lingkungan masyarakat
kamu, apakah ada lembaga adat yang memiliki
tugas untuk menjaga keamanan atau sejenisnya.
Pada saat ini, terdapat bentuk orgamsasi
keamanan yang dibentuk secara sengaja dan
terorganisasi secara modern seperti pertahanan
sipil, satuan pengaman lingkungan, dan
sebagainya.
N. Isi alinea dan pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan UUD NRI
1945
1. Makna alinea pembukaan UUD NRI 1945
a. Alinea 1
a. Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa
yang ada di dunia.
b. Segala bentuk penjajahan harus dihapuskan
c. Bangsa Indonesia perlu membantu bangsa-
bangsa lain yang masih terjajah untuk
memperoleh kemerdekaan. Hal ini
semestinya menjadi landasan politik luar
negeri Indonesia.
d. Terkandung pernyataan objektif, yatu
penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Dengan
demikian, penjajahan harus dihapus agar
semua bangsa di dunia dapat mendapatkan
hak kemerdekaannya sebagai bentuk
penerapan dan penegakan hak asasi
manusia.
e. Terkandung pernyataan subjektif bangsa
Indonesia untuk menentang segala bentuk
penjajahan dan dukungan kepada semua
bangsa untuk membebaskan diri dari
penjajahan
b. Alinea 2
a. Perjuangan bangsa Indonesia telah sampai
kepada saat yang tepat untuk
memproklamasikan kemerdekaan
b. Kemerdekaan bukanlah akhir dari suatu
perjuangan, sehingga perlu upaya mengisi
kemerdekaan untuk mewujudkan negara
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur
c. Perjuangan pergerakan bangsa Indonesia
telah sampai pada tingkat yang menentukan.
d. Momentum yang kini telah dicapai harus
dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan.
e. Kemerdekaan yang telah dicapai bukan
merupakan tujuan akhir dari bangsa
Indonesia tetapi masih harus diisi dengan
9| By: Rafy Anugrah Putra IX-H
mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, adil dan makmur
c. Alinea 3
a. Kemerdekaan yang diperoleh oleh bangsa
Indonesia diyakini sebagai berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa
b. Kemerdekaan bangsa Indonesia dimotivasi
juga oleh keinginan luhur untuk menjadi
bangsa yang bebas dari penjajahan.
c. Motivasi spiritual yang luhur bahwa
kemerdekaan adalah berkat rahmat Allah
yang Maha Kuasa bukti ketakwaan bangsa
Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Pernyataan kembali atau pengukuhan dari
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
d. Alinea 4
a. Tujuan negara yang akan diwujudkan oleh
pemerintah negara,
b. Pentingnya mengatur kehidupan negara
dalam Undang Undang Dasar,
c. Bentuk negara, yaitu bentuk republik yang
berkedaulatan rakyat,
d. Dasar negara Indonesia yang kemudian
dikenal dengan nama Pancasila.
Negara Indonesia yang dibentuk memiliki tujuan
negara yang hendak diwujudkan, yaitu
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum,
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
2. Pokok pikiran dalam pembukaan UUD NRI
1945
a. Pokok pikiran persatuan
Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah
"Negara melindungi segenap hangsu Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan (pokok pikiran
persatuan) Pokok pikiran pertama Pembukaan
UUD.
Negara Republik Indonesia tahun 1945 ini
menegaskan bahwa
a. Dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 diterima aliran negara
persatuan
b. Negara yang melindungi dan segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia
c. Negara mengatasi segala macam faham
golongan dan faham individualistik
 d. Penyelenggara negara dan setiap warga
negara wajib mengutamakan kepentingan
negara di atas kepentingan golongan atau
individu
e. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran dari
sila ketiga Pancasila.
b. Pokok pikiran Keadilan sosial
Pokok pikiran kedua Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 adalah "Negara
hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia"
Pokok pikiran kedua Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 ini menegaskan
bahwa
a. Menempatkan suatu tujuan atau cita-cita
yang ingin dicapai dalam Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
b. Merupakan suatu kausa-finalis (sebab-tujuan)
sehingga dapat menentukan jalan serta
aturan yang harus dilaksanakan dalam
Undang-Undang Dasar
c. Untuk sampai pada tujuan tersebut dengan
modal persatuan
d. Merupakan Pokok pikiran keadilan sosial
yang didasarkan pada kesadaran bahwa
manusia mempunyai hak hak dan kewajiban
dalam kehidupan masyarakat.
e. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran sila
kelima Pancasila.
c. Pokok pikiran kedaulatan rakyat
Pokok pikiran ketiga Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 adalah “Negara
yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan”
Makna yang terkandung dalam pokok pikiran
ketiga Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945 ini adalah
a. Konsekuensi logis bahwa sistem Negara
dibentuk dalam Undang-Undang Dasar harus
berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan
permusyawaratan/perwakilan
b. mengedapankan asas musyawarah untuk
mufakat dalam menyelesaikan suatu
masalah
c. Merupakan penjabarannya pada sila keempat
Pancasila
d. Pokok pikiran Ketuhanan
Pokok pikiran keempat Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 adalah "Negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa,
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
10 | By: Rafy Anugrah Putra IX-H
Makna yang terkandung dalam pokok pikiran
keempat Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945 ini adalah:
a. Bahwa pemerintah dan penyelenggara
negara lainnya untuk memelihara budi
pekerti yang luhur.
b. Menegaskan bahwa pokok pikiran Ketuhanan
Yang Maha Esa mengandung pengertian
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
c. Pokok pikiran kemanusian yang adil dan
beradab mengandung pengertian
menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia atau nilai kemanusian yang luhur.
d. Pokok pikiran keempat ini merupakan dasar
moral negara yang pada hakikatnya
merupakan suatu penjabaran dari sila
pertama dan sila kedua Pancasila.
3. Arti penting pokok pikiran dalam pembukaan
UUD NRI 1945
a. Sebagai tertib hukum tertinggi
Seluruh peraturan perundang-undangan di
Indonesia harus bersumber pada Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Memuat dasar falsafah negara
Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia mengandung sila-sila
dan nilai-nilai Pancasila, yang mana nilai-nilai
tersebut diwujudkan dalam pasal-pasal UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memuat dasar falsafah negara Pancasila,
sehingga antara Pancasila, Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan
pasal-pasal dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Sebagai pokok kaidah negara yang fundamental
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan pokok kaidah negara
yang fundamental karena
1) isinya dasar-dasar pokok negara, yaitu dasar
tujuan negara,
2) ketentuan diadakannya UUD negara,
3) bentuk negara
4) dasar filsafat negara.
5) Menjamin kelangsung hidup negara Republik
IndonesiaPokok-pokok pikiran Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
merupakan inspirasi spiritual (kebatinan) dalam
pasal- pasal UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan peraturan perundangan-
 undangan lainnya, dalam rangka
menyelenggarakan Negara Indonesia, sehingga 1. Unsur-Unsur Negara
melekat pada kelangsungan hidup Negara a. Unsur konstitutif (pokok)
Indonesia. a) Rakyat
b) Wilayah
4. Sikap positif terhadap pokok pikiran dalam  Daratan
pembukaan UUD NRI 1945  Lautan
a. Pokok Pikiran persatuan  Udara
1) Lingkungan keluarga  Ekstra teritorial
a. Saling menghargai antar anggota keluarga c) Pemerintah yang berdaulat
2) Lingkungan sekolah b. Unsur Deklaratif (Pengakuan dari negara
a. Ikut serta dalam belajar kelompok lain)
3) Lingkungan masyarakat a) De facto
a. Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti membersihkan b) De jure
lingkungan.
4) Lingkungan bangsa dan negara 2. Macam-macam teori kedaulatan
a. Menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan a. Teori kedaulatan tuhan
b. Pokok pikiran keadilan sosial b. Teori kedaulatan raja
1. Lingkungan keluarga c. Teori kedaulatan negara
a. Bersikap adil terhadap sesama anggota keluarga d. Teori kedaulatan rakyat
2. Lingkungan sekolah e. Teori kedaulatan hukum
a. Memberikan bantuan kepada teman yang
membutuhkan
3. Lingkungan masyarakat 3. Bentuk kedaulatan yang di anut bangsa
a. Peduli terhadap permaslahan yang dihadapi warga Indonesia sesuai dengan UUD NRI 1945
lain 1) Kedaulatan rakyat
4. Lingkungan bangsa dan negara a) Pembukaan UUD NRI 1945 alinea ke-4
a. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. b) Pasal 1 ayat (2) UUD NRI 1945
c. Pokok pikiran kedaulatan rakyat 2) Kedaulatan hukum
1. Lingkungan keluarga a) Pasal 1 ayat(3) UUD NRI 1945
a. Menyelesaikan permasalahan keluarga dengan b) Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945
bermusyawarah
2. Lingkungan sekolah
a. Bermusyawarah dengan kelompok sebelum 4. Lembaga negara negara (yudikatif)
menyampaikan hasil presentasi. 1) Mahkamah Agung (MA)
3. Lingkungan masyarakat Mahkamah Agung merupakan salah satu
a. Bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah. lembaga negara yang memegang kekuasaan
4. Lingkungan bangsa dan negara
Kehakiman selain Mahkamah Konstitusi di
a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Indonesia. Mahkamah Agung merupakan
d. Pokok pikiran ketuhanan
1. Lingkungan keluarga lembaga peradilan negara tertingi dari semua
a. Beribadah tepat waktu lingkungan peradilan. Dalam melaksanakan
2. Lingkungan sekolah tugasnya, MA terlepas dari pengaruh
a. Tidak membandingkan agama teman pemerintah dan pengaruh-pengaruh lain
dengan teman yang lainnya. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
3. Lingkungan masyarakat merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
a. Tidak mengejek agama orang lain.
guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal
4. Lingkungan bangsa dan negara 24 ayat (1)UUD NRI tahun 1945]
a. Hormat menghormati dan bekerja sama
antara pemeluk agama dan penganut Tugas dan wewenang Mahkamah Agung (MA)
kepercayaanyang berbeda-beda yaitu:
sehingga terbina kerukunan hidup.  Berwenang mengadili pada tingkat kasasi,
menguji peraturan perundang Undangan, UU
dan mempunyai wewenang lainnya yang
O. Bentuk dan Kedaulatan Negara Sesuai diberikan oleh UU
UUD NRI 1945  Mengajukan 3 orang hakim konstitusi

11 | By: Rafy Anugrah Putra IX-H

  Memberikan pertimbangan dalam hal
Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi.
2) Mahkamah konstitusi (MK)
Lembaga ini merupakan salah satu pelaku
kekuasaan kehakiman sesuai dengan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
24C Selanjutnya, Mahkamah Konstitusi diatur
dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi. Mahkamah
Konstitusi berkedudukan di ibu kota negara.
Mahkamah Konstitusi mempunyai 9
(sembilan) orang anggota hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden Anggota MK masing-
masing diajukan 3 (tiga) orang oleh Mahkamah
Agung, 3 (tiga) orang oleh DPR, dan 3 (tiga)
orang oleh Presiden. Ketua dan Wakil Ketua
Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh
hakim konstitusi untuk masa jabatan selama 3
(tiga) tahun.
Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga yang
dibentuk oleh amandemen UUD N RI tahun 1945
yaitu
 Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang peraturannya bersifat final untuk
 Menguji UU terhadap UUD NRI tahun 1945,
 Memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUDNRI tahun 1945,
 Memutus pembubaran partai politik dan,
 Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
 Wajib memberikan putusan atau pendapat DPR
mengenar dugaan pelanggaran oleh Presiden
atau Wakilnya menurut UUD NRI1945
3) Komisi Yudisial (KY)
lembaga negara yang bersifat mandiri dan
dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari
campur tangan atau pengaruh kekuasaan
lainnya Lembaga in berkedudukan di ibu kota
Negara Republik Indonesia Anggota Komisi
Yudisial berjumlah 7 (tujuh) orang, yang
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
dengan persetujuan DPR Pimpinan Komisi
Yudisial terdiri atas seorang ketua dan seorang
wakil ketua Masa jabatan anggota Komisi
Yudisial adalah selama 5 (lima) tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu
kali masa jabatan. Komisi Yudisial merupakan
lembaga yang dibentuk oleh amandemen UUD
N RI tahun 1945.
12 | By: Rafy Anugrah Putra IX-H
Wewenang Komisi Yudisial sesuai Pasal 24B ayat
(1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah:
 Mengusulkan pengangkatan hakim agung
 Mempunyai wewenang lain dalam rangka
menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat serta perilaku hakim.
P. Prinsip Persatuan dalam Keberagaman
Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan
(SARA), Sosial Budaya, Ekonomi, dan
Gender dalam Bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
1. Makna persatuan dalam kebangsaan
 Persatuan dan kesatuan menjalin rasa
kebersamaan dan saling melengkapi satu sama
lain.
 Persatuan dan kesatuan menjalin rasa
kemanusiaani, sikap saling toleransi, serta
keharmonisan untuk hidup berdampingan.
 Persatuan dan kesatuan menjalin rasa
persahabatan, kekeluargaan dan sikap saling
tolong menolong antar sesama, serta
mengembangkan sikap nasionalisme.
2. Prinsip persatuan dalam kebangsaan suku
bangsa, agama, ras, dan antargolongan
1) Princip Bhinneka Tunggal Ika
Mengakai bahwaa bangsa Indonesia beragam
suku, agama, ras, budaya adat istiadat,
2) Prinsip Nasionalisme Indonesia
Mencintai tanah air dan bersedia utk bela tanah
air.
3) Prinsip kelabasan yg bertanggung jawab
Setiap WNI memiliki kebebasan utk berbuat
jawabkan pada Tuhan YME
4) Prinsip Wawasan Nusantara,
Kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dlm
kerangka kesatuan Politik Sosial, budaya
ekonomi, Portohanan keamanan.
5) Prinsip Persatuan pembangunan utk wujudkan
Cita-cita Reformasi
Dpt mengisi kemerdekaan & melanjutkan
pembangunan menuju masyarakat yg adil makmur
sebagau cita bangsa di era reformasi
3. Permasalahan yang muncul dalam
keberagaman
a. Bentuk konflik pada masyarakat Indonesia
1) Konflik pribadi, yaitu konflik yang terjadi di
antara individu yang disebabkan karena
masalah pribadi.
 2) Konflik politik, yaitu konflik yang terjadi
akibat adanya kepentingan atau tujuan
politis yang berbeda antara seseorang atau
kelompok
3) Konflik rasial, yaitu konflik yang terjadi di
antara kelompok ras yang berbeda karena
adanya kepentingan dan kebudayaan yang
saling berbenturan
4) Konflik antarkelas sosial, yaitu konflik yang
muncul karena adanya perbedaan
kepentingan di antara kelas-kelas yang ada
di masyarakat. Misalnya konflik antara
karyawan dengan perusahaannya untuk
menuntut kenaikan upah
5) Konflik yang bersifat internasional, yaitu
konflik yang melibatkan beberapa kelompok
negara karena perbedaan kepentingan
masing-masing negara.
Sedangkan berdasarkan jenisnya, terdapat konflik
antarsuku, konflik antaragama, konflik antarras,
dan konflik antar golongan
b. Penyebab konflik dalam masyarakat sangat
bermacam-macam.
Dari yang simple dan sepele sampai dengan
permaslahan yang besar Berikut Penjelasan dari
Penyebab Konflik dalam masyarakat.
1) Adanya perbedaan individu
Salah satu penyebab konflik adalah
adanya perbedaan antar perorangan atau
antar golongan Perbedaan merupakan
salah satu hal yang sangat wajar terjadi.
2) Perbedaan kepentingan
Dalam kehidupan tidak dapat dipungkiri
bahwa kebutuhan dan kepentingan itu
selalu ada. Perbedaan kebutuhan inilah
yang menyebabkan masyarakat
berlomba-lomba untuk mendapatkan
kepentingannya dan tujuannya masing-
masing Tentu saja fenomena ini juga
menjadi faktor pendorong terjadinya
konflik
Q. Prinsip Harmoni dalam Keberagaman
3) Perbedaan kebudayaan
Perbedaan kebudayaan mempengaruhi
pola pemikiran dan tingkah laku
perseorangan dalam kelompok
kebudayaan yang bersangkutan. Selain
perbedaan dalam tataran individual,
13 | By: Rafy Anugrah Putra IX-H
kebudayaan dalam masing-masing
kelompok juga tidak sama
4) Perubahan sosial yang terlalu cepat
dalam masyarakat Perubahan sosial yang
terlalu cepat justru akan menimbulkan
bentrokan Hal ini dikarenakan
kebanyakan masyarakat tidak siap
dengan adanya perubahan yang terlalu
cepat tersebut.
5) Persaingan Persaingan terjadi akibat
adanya masyarakat yang berlomba-
lomba untuk mencapai tujuan hidup
masing-masing serta mencari keuntungan
dalam hidup persaingan ini bisa dilakukan
antar individu ataupun antar kelompok
c. Akibat Konflik
1) Perpecahan dalam masyarakat.
2) Kerugian harta benda dan korban manusia.
3) Kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang
ada.
4) Perubahan kepribadian.
d. Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA
1. Preventif
Cara preventif, artinya upaya yang dilakukan
untuk mencegah terjadi masalah atau
sebelum masalah terjadi. Hal tersebut dapat
dilakukan seperti mengembangkan sikap
toleransi, kerja sama, latihan bersama, dan
sebagainya
2. Represif
Cara represif yaitu upaya mengatasi pada saat
atau setelah terjadi masalah, seperti
penangkapan, pembubaran paksa, dan
sebaginya.
3. Kuratif
Cara kuratif yaitu upaya tindak lanjut atau
penanggulangan akibat masalah yang terjadi.
Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak
dari masalah yang terjadi. Misalkan
pendampingan bagi korban kerusuhan,
perdamaian, kerjasama, dan sebagainya.
Suku, Agama, Ras dan Antargolongan
(SARA) Sosial Budaya, Ekonomi, dan
Gender dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
1. Makna harmoni dalam keberagaman sosial
budaya, ekonomi dan gender pada
masyarakat Indonesia
 Harmoni keberagaman sosial budaya
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai
golongan, suku, etnis (suku bangsa), ras,
agama, dan budaya. Mereka hidup tersebar di
berbagai wilayah Negara Indonesia Mereka
juga hidup dan berinteraksi dengan
masyarakat internasional,baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Keberagaman sosial pada masyarakat Indonesia
melahirkan bermacam-macam status keberagaman
yang ada di Indonesia sosial, mata pencaharian,
serta kedudukan dan jabatan dalam masyarakat
Karena manusia sebagai makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain,
sehingga dengan keberagaman tersebut setiap
individu dalam masyarakat akan
salingmembutuhkan dan saling melengkapi
 Harmoni keberagaman Ekonomi
Harmoni keberagaman dalam bidang
ekonomi artinya adalah menjaga agar tidak
menimbulkan konflik yang berkaitan dengan
ekonomi, karena
ekonomi merupakan hal yang paling sensitif.
 Harmoni keberagaman Gender
Kesetaraan gender merupakan suatu keadaan
setara antara laki-laki dan perempuan dalam
hak secara hukum dan kondisi atau kualitas
hidupnya sama. Kesetaraan gender, dikenal
juga sebagai keadilan gender, adalah
pandangan bahwa semua orang harus
menerima perlakuan yang setara dan tidak
didiskriminasi berdasarkan identitas gender
mereka, yang bersifat kodrati. Ini adalah salah
satu tujuan dari Deklarasi Universal Hak asasi
Manusia, PBB yang berusaha untuk
menciptakan kesetaraan dalam bidang sosial
dan hukum, seperti dalam aktivitas demokrasi
dan memastikan akses pekerjaan yang setara
dan upah yang sama.
2. Permasalahan sosial budaya, ekonomi, dan
gender pada masyarakat Indonesia.
 Sosial budaya
Primodialisme, Etnosentrisme, Anomie,
culture lag, mestizo culture
 Ekonomi
1) Faktor penyebab kesenjangan ekonomi
14 | By: Rafy Anugrah Putra IX-H
a) Menurunnya pendapatan per kapita
b) Ketidakmerataan pembangunan
antardaerah
c) Rendahnya mobilitas sosial
d) Pencemaran lingkungan alam.
e) Biaya pendidikan mahal
f) Tingginya pengangguran
g) Lahirnya ideologi kapitalis
h) Hilangnya asas gotong-royong
2) Dampak kesenjangan di bidang ekonomi
Berikut dampak kesenjangan di bidang
ekonomi
a) Angka kriminalitas tinggi.
b) Kemiskinan semakin menyebar
c) Putus sekolah.
d) Kualitas kesehatan menurun.
e) Tidak terjalinnya silaturahmi
 Gender
Lingkungan keluarga, pendidikan, pekerjaan
3. Akibat dari permasalahan sosial budaya,
ekonomi dan gender pada masyarakat
indonesia
1) Sosial budaya
Terjadi tindakan kriminalitas
2) Ekonomi
Peningkatan angka pengangguran masyarakat
3) Gender
Perempuan di anggap remeh
4. Strategi penyelesaian permasalahan yang
muncul dalam keberagaman masyarakat
Indonesia
 Sosial budaya
a. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
sosial, menciptakan budaya hidup bersih dan sehat
dilingkungan rumah, tempat tinggal, sekolah, tempat-
tempat umum dan juga pada tempat kerja. Tentunya
upaya tersebut dapat memengaruhi kualitas mental diri
masyarakat itu sendiri.
b. Memelihara kerukunan hidup masyarakat
membangun peradaban bangsa dengan
mengembangkan dan membina kebudayaan nasional
bangsa, yang bersumber dari warisan budaya leluhur
bangsa, budaya bangsa yang mengandung nilai yang
universal, pengembangan sikap kritis terhadap nilai
budaya dalam rangka memilah-milah budaya yang
kondusif dan serasi untuk menghadapi tantangan
pembangunan bangsa di masa depan.
c. Memberikan kebebasan berkreasi dalam berkesenian
untuk mancapai sasaran sebagia pemberi inspirasi bagi
kepekaan rasa terhadap totalitas kehidupan yang tetap
mengacu pada etika, moral, estetika, dan agama, serta
memberian perlindungan dan penghargaan terhadap
hak cipta dan royaliti bagi pelaku seni dan budaya.
 Ekonomi
a. Pemerataan pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah sehingga masyarakat pedesaan dapat
menikmati fasilitas yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
b. Adanya pelatihan atau penyuluhan secara berkala
bagi para petani agar dapat meningkatkan hasil
produksinya dengan penanaman bibit unggul dan
pemasaran hasil panennya dengan harga yang wajar
dan dapat menyejahterakan para petani
c. Melakukan kebijakan-kebijakan yang dapat
membantu para nelayan khususnya dalam
hal penangkapan ikan agar dapat
menangkap ikan dengan hasil yang
maksimal
d. Adanya regulasi atau perundang-undangan
yang jelas dan tidak merugikan satu pihak
dalam kegiatan usaha yang dilakukan
dalam bidang industri dan jasa.
 Gender
1) Program kesetaraan gender terintegrasi
dalam berbagai program kegiatan dari
sektor pembangunan yang terkait
2) Meningkatkan perlindungan perempuan
dari berbagai tindak kekerasan
Berikut kegiatan-kegiatan utama yang dapat
dilakukan dalam program kesetaraan gender
a. Kesetaraan gender dalam pekerjaan
domestik (rumah tangga)
b. Kesetaraan gender dalam partisipasi
politik
c. Kesetaraan gender dalam akses
pendidikan bagi anak
d. Kesetaraan gender dalam kehidupan
berdemokrasi
e. Kesetaraan gender dalam bidang
ekonomi keluarga
R. Cinta Tanah Air / Bela Negara dalam
Konteks NKRI
1. Makna bela negara
Dalam pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No. 56 tahun
1999 tentang Rakyat Terlatih. Bela negara adalah
sikap dan tingkah laku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan
non-fisik:
15 | By: Rafy Anugrah Putra IX-H
1. Secara fisik yaitu dengan mengangkat senjata
menghadapi serangan atau agresi musuh.
2. Secara non-fisik yaitu dapat didefinisikan sebagai
segala upaya untuk mempertans negara dengan
cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni
kesadaran berbangsa bernegara, Upaya bela
negara.
2. Perundang-undangan yang mengatur bela
negara
a. UUD Negara RI tahun 1945
b. 1) Pasal 27 ayat (3): Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
2) Pasal 30 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
a) Ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
b) Ayat (2): Usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata) oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai kekuatan
utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung
c) Ayat (3): Tentara Nasional Indonesia
terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut dan Angkatan Udara sebagai alat
negara bertugas mempertahankan,
melindungi dan memelihara keutuhan.
d) Ayat (4): Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai sebagai alat negara
yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat serta
menegakkan hukum.
e) Ayat (5): Susunan dan kedudukan
Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan
kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan kepolisian Negara Republik Indonesia
di dalam menjalankan tugasnya, syarat-
syarat keikutsertaan warga negara dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara,
serta hal hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan negara
ditetapkan dengan undang- undang
c. Ketetapan MPR a.
a. Tap MPR RI No.IV/MPR/2000 tentang
pemisahan TNI dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia. Berdasarkan ketetapan
MPR tersebut, TNI dan POLRI secara
 kelembagaan terpisah peran dan fungsi 6) Perjanjian renville
masing-masing 7) Perjanjian roem royen
b. Tap MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang Peran 8) KMB
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia. 5. Semangat dan komitmen persatuan dan
c. Undang-undang kesatuan nasional dalam mengisi dan
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 mempertahankan kemerdekaan NKRI
tentang Kepolisian Negara Republik Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara
Indonesia. menurut UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (2) dapat
b. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 diselenggarakan melalui hal-hal berikut.
tentang Pertahanan Negara.
1. Pendidikan Kewarganegaraan, dimaksudkan untuk
c. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004
membentuk bangsa Indonesia menjadi manusia
tentang Tentara Nasional Indonesia.
d. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
tentang Hak Asasi Manusia pasal 68, yang PKn merupakan mata pelajaran yang memiliki
menyatakan bahwa setiap warga negara fokus pembelajaran pada pembekalan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan pengetahuan, pembinaan sikap. perilaku, dan
negara. pelatihan keterampilan sebagai warga negara yang
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
demokratis, taat hukum dalam kehidupan
Tentang Pemerintahan Daerah.
bermasyarakat, mengacu pada kompetensi
3. Ancaman terhadap NKRI saat ini Kewarganegaraan, yaitu: pengetahuan
1) Ancaman militer kewarganegaraan (civic knowledge); keterampilan
 Sabotase kewarganegaraan (civie skills), watak-watak
 Agresi kewarganegaraan (civicdisposition)
 Spionase 2. Pelatihan dasar kemiliteran, merupakan usaha
 Aksi teror
untuk membantu TNI dan Polri dalam menjaga
 Pemberontakan bersenjata
keamanan dan ketertiban negara Misalnya,
 Perang saudara
 Pelanggaran wilayah pelatihan dasar militer yang dilakukan di
2) Ancaman non militer lingkungan perguruan tinggi, baik sebagai anggota
 KKN Resimen Mahasiswa (Menwa) atau melalui
 Narkotika Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).
 Kemiskinan 3. Pengabdian sebagai Prajurit TNI dan Polri. TNI
 Kebodohan
berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan
 Lunturnya persatuan dan kesatuan
3) Ancaman dari dalam negri Republik Indonesia yang bertugas
 Disintegrasi bangsa mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan
 Keresahan sosila wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan
 Penggantian ideologi bangsa, melaksanakan operasi militer selain
 Makar perang, ikut serta secara aktif dalam tugas
pemeliharaan.
4) Ancaman dari luar negri
 Bid. Politik
 Bid. Ideologi
 Bid. Hankam
 Bid. Ekonomi
 Bid. Sosial budaya

4. Perjuangan mempertahankan NKRI

1) Insiden hotel yamato
2) Perang ambarawa
3) Perang gerilya
4) Pertempuran surabaya
5) Perjanjian linggarjati

16 | By: Rafy Anugrah Putra IX-H