Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MOOC

PPPK

Nama : LILI ULWIATI, S.Pd.

NIP :196607312021212001

Jabatan :AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INDONESIA

Unit Kerja : SMP NEGERI 1 LEMAHABANG

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


TAHUN 2023
AGENDA 1
A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa


Indonesia dalam rangkamengelola kehidupan berbangsa dan
bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsayangbersumber dari
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal
Ika,guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa
dan negara.
Berikut sejarah peristiwa penting yang terjadi terkait
dengan kemerdekaan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi
salah satu Negara yang terus berkembang hingga saat ini.
a) 20 Mei 1908 sebagai Hari Kebangkitan Nasional
b) 28 Oktober 1928 sebagai Hari Sumpah Pemuda.
c) 01 Maret 1945 terbentuknya BPUPKI sebagai upaya
persiapan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
d) 07 Agustus 1945 terbentuknya PPKI.

Di samping itu, komitmen dari berbagai elemen bangsa ini


dan para pemimpinnya dari masa ke masa, Orde Lama, Orde Baru,
dan Reformasi yang konsisten berpegang teguh kepada 4 (empat)
konsensus dasar, yaitu:

a) Pancasila

Bung Karno menyatakan bahwa Pancasila


merupakan philosofische grondslag, suatu fundamen,
filsafaat, pikiran yang sedalam-dalamnya, merupaan
landasan atau dasar bagi Negara merdeka yang akan
didirikan.

1
a) Undang-Undang Dasar 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang
sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945 oleh Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
b) Bhinneka Tunggal Ika
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika
yang dapat diuraikan Bhinna-Ika-Tunggal-Ia berarti
berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu.Sebab meskipun
secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada
hakekatnyasatu, satu bangsa dan negara Republik
Indonesia.
c) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Negara Kesatuan Republik Indonesia Keberadaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat
dipisahkan dari persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut
bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus
menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak
saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

2. Sikap Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta
tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif
dalam menjaga kedaulatan Negara.Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional
untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara
meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan

2
e. kemampuan awal Bela Negara.

3. Sistem Administrasi Bela Negara


Filosofi dasar persatuan dan kesatuan bangsa dapat
ditemukan pertama kali dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular.
Dalam kitab itu ada tulisan berbunyi “BhinnekaTunggal Ika tan
hana dharma mangrwa”, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap
satu, tak ada kebenaran yang mendua”.
a. Prinsip Bhineka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama
dan adat kebiasaan yang majemuk.
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih
unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan
kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini
hanya mencelakakan kita.
c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa.Ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap
dirinya, terhadap sesamanya dan dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang maha Esa.
d. Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan
dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta
pertahanan keamanan.
e. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan
Cita-cita Reformasi.
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat
yang adil dan makmur.

3
B. Analisis Isu Kontemporer
1. Konsepsi Perubahan Lingkungan Strategis
Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017)
ada empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi
kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas
masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada
level lokal dan regional (Community/Culture), Nasional (Society), dan
Dunia (Global).
2. Isu-isu Strategis Kontemporer
a. Korupsi
Secara etimologis, Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin
“corruptio” (Fockema Andrea: 1951) atau “corruptus” (Webster
Student Dictionary: 1960). Secara harfiah korupsi mengandung
arti: kebusukan, keburukan, ketidakjujuran, dapat disuap. Kamus
Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta “korupsi”
diartikan sebagai: “perbuatan yang buruk seperti: penggelapan
uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya”.
b. Narkoba
Narkoba adalah merupakan akronimNarkotika, Psikotropika,
dan Bahan Adiktif lainnya, sedangkanNapza adalah akronim dari
Narkotika, Psikotropika, dan ZatAdiktif lainnya.
c. Terorisme
Terorisme merupakan suatu ancaman yang sangat serius diera
global saat ini.
d. Radikalisme
Secara etimologis, kata radikal berasal dari radices yang berarti
a concerted attempt to change the status quo (David Jarry, 1991).
Pola penanggulangan terorisme terbagi menjadi dua bidang,
yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft
approach).

4
e. Proxy War
Proxy war diartikan sebagai peristiwa saling adu kekuatan di
antara dua pihak yang bermusuhan, dengan menggunakan pihak
ketiga.
f. Money Loundry
Secara sederhana definisi pencucian uang adalah suatu
perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta
kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta
kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.
g. Cyber Crime, Hate Speech dan Hoax
Cyber crime, hate sppech dan hoax adalah salah satu
komunikasi massa yang sangat berbahaya dan dapat mengganggu
ketertiban suatu bangsa.

Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan


cara-cara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan serta
terintegrasi/komprehensif.Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan berpikir kritis,
analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat merumuskan
alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang.

3. Kesiapsiagaan Bela Negara


Bela negara adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga
negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban
sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud
adalah kemampuan setiap CPNS untuk memahami dan melaksanakan kegiatan
olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan
keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara
(termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan
kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia
sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

5
AGENDA 2
A. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam
Core Values ASN BerAKHLAK.Berorientasi Pelayanan yang semestinya
dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya
bertugas, yang terdiri dari:
1. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; ASN harus bekerja
sesuai dengan tugas yang sudah diberikan masing-masing, agar dapat secara
maksimal memahami kebutuhan masyarakat.

2. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; ASN harus bersikap


ramah di setiap pelayanan yang diberikan, dan tidak menunda-nunda
pekerjaan.

3. melakukan perbaikan tiada henti; ASN hendaknya selalu melakukan


perbaikan diri secara jasmani maupun rohani demi tercapainya pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat.
B. Akuntabilitas
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan
dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun
lingkungan kerja ASN yang akuntabel.
C. Kompeten
1. Berkinerja yang BerAkhlak: ASN harus bekerja dengan kompeten,
professional, dan menjunjung tinggi etika profesi.
2. Meningkatkan kompetensi diri: ASN hendaknya harus terus meningkatkan
kompetensi dirinya demi tercapainya pelayanan yang maksimal.
3. Membantu Orang Lain Belajar:
4. Melakukan kerja terbaik: ASN sejatinya harus melakukan pekerjaan dan
memenuhi tugasnya dengan sepenuh hati.
D. Harmonis
Penerapan sikap perbertika ilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun

6
juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan
dengan:
a. Toleransi; sikap menghargai terhadap perbedaan suku, ras maupun agama
sangat berperan dalam pembentukan Negara yang harmonis.

b. Empati; empati dapat menumbuhkan keharmonisan di antara masyarakat.

c. Keterbukaan terhadap perbedaan; sama halnya dengan toleransi, keterbukaan


terhadap perbedaan tanpa menentang agama sangat berpengaruh terhadap
keharmonisan suatu Negara.
E.Loyal
Kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-
cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh
organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1. Taat pada Peraturan.
2. Bekerja dengan Integritas
3. Tanggung Jawab pada Organisasi
4. Kemauan untuk Bekerja Sama.
5. Rasa Memiliki yang Tinggi
F. Adaptif
Liisa Välikangas (2010) memperkenalkan istilah yang berbeda untuk
pemerintah yang adaptif yakni dengan sebutan pemerintah yang tangguh
(resilient organization). Pembangunan organisasi yang tangguh menyangkut
lima dimensi yang membuat organisasi kuat dan imajinatif: kecerdasan
organisasi, sumber daya, desain, adaptasi, dan budaya (atau sisu, kata Finlandia
yang menunjukkan keuletan.
G. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS.Sekat-
sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat
dihilangkan.ASN harus berkolaborasi dalam melaksankan tugas-tugasnya agar
dapat menyelesaikan dengan tepat.

7
AGENDA 3
A. SMART ASN
Menurut Gilster (1997) literasi digital mengacu kepada
kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan mengintegrasi ke dalam
berbagai format (multiple formats) dalam bentuk digital.Di zaman serba
teknologi ini, setiap individu diharapkan mampu memanfaatkan literasi
digital untuk kemajuan hidupnya. Literasi digital yang berhasil
dimanfaatkan dengan baik akan dapat menjadi sumber pendapatan yang
menjanjikan di masa depan.
Literasi digital pula sudah banyak diimplementasikan dalam dunia
pendidikan.Sejalan dengan perkembangan ICT (Information,
Communication and Technology), muncul berbagai model pembelajaran
secara daring.Selanjutnya, muncul pula istilah sekolah berbasis web (web-
school) atau sekolah berbasis internet (cyber-school), yang menggunakan
fasilitas internet. Bermula dari kedua istilah tersebut, muncullah berbagai
istilah baru dalam pembelajaran yang menggunakan internet, seperti online
learning, distance learning, web-based learning, dan e-learning (Kuntarto
dan Asyhar, 2016).
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting
untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di
Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital
safety, digital culture, dan digital ethics.
B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

8
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhisyarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetapoleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yangmemenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
PNS dan ASN PPPK merupakan jabatan yang sama fungsi dan
tugasnya, yaitu menciptakan satu kesatuan, persatuan dan berpegang teguh
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. Di samping itu,
PNS dan ASN PPPK mempunyai hak dan kewajiban yang sama-sama
harus dipenuhi.

Anda mungkin juga menyukai