Anda di halaman 1dari 8

J.

Sains Dasar 2021 10 (2) 36 - 43

PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI FUZZY DENGAN METODE


PENDEKATAN MONALISHA PADA DISTRIBUSI AIR PERUSAHAAN DAERAH
AIR MINUM (PDAM) TIRTAMARTA

SOLVING FUZZY TRANSPORTATION PROBLEM USING MONALISHA’S


APPROXIMATION METHOD FOR WATER DISTRIBUTION IN REGIONAL
DRINKING WATER COMPANY OF TIRTAMARTA

Agung Budi Wirawan*, Karyati


Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta 55281, Indonesia
*email korespondensi: agungbudiwirawan13@gmail.com

Abstrak

Masalah transportasi fuzzy merupakan suatu pengembangan dari masalah transportasi biasa. Tujuan dari masalah
transportasi fuzzy adalah menentukan jadwal pengiriman yang meminimalkan total biaya transportasi (pengeluaran),
dengan tetap memenuhi ketidakpastian dari parameter keputusan. Terdapat beberapa metode penyelesaian awal yang dapat
digunakan dalam menyelesaikan masalah transportasi fuzzy, seperti Metode Pendekatan Monalisha. Penerapan
penyelesaian masalah transportasi fuzzy banyak dilakukan pada permasalahan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah
pada pendistribusian air dengan area berskala besar khususnya pada Perusahaan Daerah Air Minum di suatu daerah, karena
terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses distribusi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi kasus untuk
menerapkan penyelesaian masalah transportasi fuzzy pada masalah distribusi air, dengan lokasi studi kasus di Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta. Tahapan awal adalah dengan mengkaji model masalah transportasi
fuzzy dan metode pendekatan Monalisha sebagai metode penyelesaian awal, serta metode fuzzy stepping stone untuk
menguji keoptimalan penyelesaian awal. Tahapan selanjutnya adalah penerapan masalah transportasi fuzzy untuk
menyelesaikan masalah distribusi air di PDAM Tirtamarta, yaitu dengan mengidentifikasi masalah aktual, merumuskan
masalah menjadi model masalah transportasi fuzzy, menentukan penyelesaian awal, menguji keoptimalan penyelesaian
awal, melakukan analisis hasil, dan membuat kesimpulan.

Kata kunci: masalah transportasi, bilangan fuzzy, metode pendekatan Monalisha

Abstract

The fuzzy transportation problem is an improvement for transportation problem. The purpose of the fuzzy
transportation problem is to determine a delivery schedule that minimizes the total transportation costs (expenses), while
satisfying the uncertainty of the decision parameters. There are several initial solution methods that can be used in solving
fuzzy transportation problems, one of them is the Monalisha’s approximation method. The application of fuzzy
transportation problems solution is widely used in everyday life problems. One of them is the distribution of water in a
large-scale area, especially in a Regional Drinking Water Company in an area, because there are many factors that affect
the distribution process. Therefore, a case study is needed to apply the solution of the fuzzy transportation problem to the
problem of water distribution, with the chosen location of the case study is at the Regional Drinking Water Company
(PDAM) Tirtamarta Yogyakarta. The initial stage is to examine the fuzzy transportation problem model and the
Monalisha’s approximation method as the initial solution method, as well as the Fuzzy Stepping Stone method to test the
optimization of the initial solution. The next stage is the application of fuzzy transportation problems to solve water
distribution problems in PDAM Tirtamarta, namely by identifying the actual problems, formulating the problems into a
fuzzy transportation problem model, determining the initial solution, testing the optimization of the initial settlement,
analyzing the results, and making conclusions.

Keywords: transportation problem, fuzzy numbers, Monalisha’s approximation method

Pendahuluan ini dikenal juga sebagai teknik optimalisasi [1].


Pengembangan teknik optimalisasi juga dilakukan
Masalah transportasi merupakan salah satu dalam masalah transportasi. Pada tahun 1939, L.
masalah khusus dalam program linear. Program V. Kantorovitch mempelajari model transportasi
linear merupakan teknik aplikasi matematika dan pada tahun 1941, F. L. Hitchcock
dalam menentukan pemecahan masalah yang merumuskan model matematika dari persoalan
bertujuan memaksimumkan atau meminimumkan transportasi yang sekarang dianggap sebagai
sesuatu yang dibatasi batasan-batasan tertentu. Hal model baku [2]. Masalah transportasi merupakan

Copyright © 2021, J. Sains Dasar, ISSN 2085-9872(print), ISSN 2443-1273(online)


37 Agung Budi Wirawan dan Karyati / J. Sains Dasar 2021 10 (2) 36 - 43

permasalahan yang berkaitan dengan Monalisha, metode fuzzy steppingstone, dan fungsi
pendistribusian suatu komoditas atau produk dari ranking dengan metode magnitude pada bilangan
sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. fuzzy untuk membantu penyelesaian.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang matematika, penerapan Metode Penelitian
masalah transportasi juga ikut mengalami
perkembangan dengan ditandai adanya perubahan Objek Penelitian
paradigma. Perubahan paradigma berkaitan
dengan kendala ketidakpastian yang mulai Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah
diperhitungkan keberadaannya. Beberapa kendala Air Minum (PDAM) Tirtamarta yang beralamat di
memungkinkan ketidakpastian tersebut, seperti Jalan W. Mongisidi No. 3 Yogyakarta, untuk
ketidakpastian data akibat dari kebijakan mendapatkan informasi mengenai data distribusi
perusahaan maupun kurangnya informasi. Salah air di PDAM Tirtamarta. Data yang digunakan
satunya adalah pengoptimalan proses distribusi air adalah data distribusi air PDAM Tirtamarta pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tahun 2019.
Tirtamarta yang mengalami kendala
ketidakpastian seperti ketidakpastian permintaan Prosedur Penelitian
konsumen, ketidakpastian ketersediaan air di
sumber air, dan naik turunnya harga (biaya) listrik. Penelitian ini memiliki tiga tahapan
Untuk menangani ketidakpastian informasi penelitian. Tahapan pertama adalah proses
dalam membuat keputusan, L. A. Zadeh pengkajian bilangan fuzzy, model masalah
memperkenalkan konsep ketidakpastian atau fuzzy. transportasi fuzzy, metode pendekatan Monalisha,
Konsep fuzzy sering digunakan dalam masalah dan metode fuzzy stepping stone. Selain itu,
transportasi, yang dikenal sebagai masalah dilakukan identifikasi permasalahan aktual pada
transportasi fuzzy. Masalah transportasi fuzzy distribusi air PDAM Tirtamarta dan data
merupakan masalah transportasi yang parameter penelitian yang akan digunakan. Tahapan kedua
keputusannya berupa bilangan fuzzy [3]. Bilangan adalah pengambilan data, dan tahapan ketiga
fuzzy merupakan salah satu penggambaran adalah pengolahan atau analisis data.
matematis untuk ungkapan-ungkapan mendekati,
hampir, atau sekitar [4-6]. Pada penelitian ini, Teknik Pengambilan Data
bilangan fuzzy yang akan digunakan sebagai nilai
estimasi setiap parameter masalah transportasi Pada permasalahan distribusi air PDAM
fuzzy adalah bilangan fuzzy trapesium [6]. Tirtamarta, dilakukan pengambilan data untuk
Metode untuk menentukan penyelesaian menjadi parameter permasalahan berdasarkan
masalah transportasi fuzzy telah dikembangkan buku arsip bulanan Bagian Produksi PDAM
oleh beberapa peneliti. Pada penelitian ini, akan Tirtamarta tahun 2019, yaitu data kapasitas
digunakan metode pendekatan Monalisha [7,8] persediaan air reservoir, data jumlah permintaan
sebagai metode untuk menentukan penyelesaian daerah tujuan (konsumen), dan biaya listrik untuk
awal yang layak, dan metode fuzzy stepping stone melakukan setiap distribusi.
[9] untuk melakukan uji keoptimalan penyelesaian
awal. Kedua metode tersebut dipilih karena dapat Teknik Analisis Data
digunakan untuk menentukan penyelesaian yang
optimal dari masalah transportasi fuzzy, dengan Setiap data yang diperoleh akan
algoritma atau tahapan yang sederhana. Dalam diformulasikan menjadi data berbentuk bilangan
penggunaan kedua metode tersebut, juga akan fuzzy trapesium. Diberikan fungsi keanggotaan
digunakan fungsi ranking untuk mempermudah 𝜇 𝐴̃ ∶ ℝ ⟶ [0,1]. Bilangan fuzzy 𝐴̃ = (𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑),
dalam melaksanakan tahapan kedua metode 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ ℝ dikatakan bilangan fuzzy trapesium
tersebut. Pada penelitian ini, akan digunakan jika fungsi keanggotaan memenuhi kondisi seperti
fungsi ranking dengan metode magnitude [8,10]. yang ditunjukkan pada persamaan (1) berikut [6].
Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan, 𝑥−𝑎
tujuan penelitian ini adalah menerapkan 𝑏−𝑎
, 𝑎≤𝑥≤𝑏
penyelesaian masalah transportasi fuzzy untuk 1, 𝑏≤𝑥≤𝑐
menyelesaikan masalah pada distribusi air PDAM 𝜇 𝐴̃ (𝑥) = 𝑑−𝑥 (1)
, 𝑐≤𝑥≤𝑑
Tirtamarta sehingga biaya distribusi menjadi 𝑑−𝑐
minimal menggunakan metode pendekatan { 0 , untuk 𝑥 yang lainnya

Copyright © 2021, J. Sains Dasar, ISSN 2085-9872(print), ISSN 2443-1273(online)


38 Agung Budi Wirawan dan Karyati / J. Sains Dasar 2021 10 (2) 36 - 43

Fungsi keanggotaan trapesium dapat Tabel 1. Tabel model masalah transportasi fuzzy
diilustrasikan dalam bentuk grafik kurva yang 1 2 ... 𝒏 Supply
ditunjukkan pada Gambar 1.
𝑐̃11 𝑐̃12 ... 𝑐̃1𝑛
1
𝑥̃11 𝑥̃12 𝑥̃1𝑛 𝑎̃1
𝑐̃21 𝑐̃22 ... 𝑐̃2𝑛
2
𝑥̃21 𝑥̃22 𝑥̃2𝑛 𝑎̃2
... ...
...
...
𝑐̃𝑚1 𝑐̃𝑚2 ... 𝑐̃𝑚𝑛
𝑚
𝑥̃𝑚1 𝑥̃𝑚2 𝑥̃𝑚𝑛 𝑎̃𝑚
Demand 𝑏̃1 ̃𝑏2 ... ̃𝑏𝑛

Gambar 1. Grafik fungsi keanggotaan bilangan Kemudian, model masalah transportasi fuzzy
fuzzy trapesium ditentukan penyelesaian awal yang layak
menggunakan metode pendekatan Monalisha,
Data yang telah berbentuk bilangan fuzzy dengan tahapan sebagai berikut [7,8]. (1)
trapesium kemudian dirumuskan dalam model Menentukan model masalah transportasi fuzzy dari
masalah transportasi fuzzy. Bentuk umum untuk masalah aktual. (2) Menentukan tabel transportasi
model masalah transportasi fuzzy dapat dari model masalah transportasi fuzzy. (3)
ditunjukkan pada persamaan (2) sampai (4) [8]. Menentukan tabel transportasi yang baru, dengan
Fungsi tujuan (meminimumkan) dapat mengubah setiap parameter, yaitu biaya,
ditunjukkan seperti pada persamaan (2). persediaan, dan permintaan, menjadi bilangan real
menggunakan metode magnitude.
𝑚 𝑛 Dalam tabel transportasi yang baru, jumlah
𝑍̃ = ∑ ∑(𝑐̃𝑖𝑗 ⊗ 𝑥̃𝑖𝑗 ) (2) persediaan dan permintaan fuzzy tetap dituliskan,
𝑖=1 𝑗=1 agar saat pengalokasian barang tetap berupa
bilangan fuzzy. (4) Menentukan nilai ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 )
Sementara itu, fungsi kendala dapat disajikan
terkecil pada setiap baris dari tabel transportasi,
seperti pada persamaan (3) dan (4). kemudian kurangi ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) pada setiap baris
𝑛 dengan nilai tersebut. (5) Menentukan nilai ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 )
∑ 𝑥̃ 𝑖𝑗 = 𝑎̃𝑖 (3) terkecil pada setiap kolom dari tabel transportasi,
𝑗=1 kemudian kurangi ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) pada setiap kolom
𝑚 dengan nilai tersebut. (6) Menentukan nilai ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 )
∑ 𝑥̃𝑖𝑗 = 𝑏̃𝑗 (4) terkecil pertama dan terkecil kedua untuk setiap
baris dan setiap kolom.
𝑖=1
Kemudian hitung selisih (penalty) dari kedua
Persamaan (3) dan (4) berlaku jika 𝑥̃𝑖𝑗 ≥ 0̃, 𝑎̃𝑖 ≥ nilai ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) tersebut. (7) Menentukan selisih
0, 𝑏̃𝑗 ≥ 0. Lebih lanjut, 𝑖 = 1, 2, … , 𝑚 dan 𝑗 = (penalty) terbesar antara semua baris dan kolom.
1, 2, … , 𝑛. Misalkan perbedaan terbesar pada baris ke-𝑗 dan
Penjelasan notasi pada model yaitu 𝑎̃𝑖 nilai ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) adalah 0 pada baris ke-𝑖. Alokasikan
merupakan banyak persediaan fuzzy pada sumber jumlah maksimum yang sesuai untuk sel 𝑥̃𝑖𝑗 , yaitu
ke- 𝑖. 𝑏̃𝑗 merupakan banyak permintaan fuzzy 𝑥̃𝑖𝑗 = min (𝑎̃𝑖 , 𝑏̃𝑗 ) di sel ke-(𝑖, 𝑗). Dalam
tujuan ke- 𝑗. 𝑥̃𝑖𝑗 : merupakan banyak barang fuzzy pengalokasian dipilih nilai minimal antara
yang didistribusikan dari sumber ke-𝑖 ke tujuan persediaan dan permintaan, karena nilai minimal
ke-𝑗. 𝑐̃𝑖𝑗 merupakan biaya distribusi fuzzy dari tersebut merupakan jumlah maksimum persediaan
sumber ke-𝑖 ke tujuan ke-𝑗. Sementara itu, 𝑍̃ yang dapat diterima oleh suatu tujuan atau jumlah
merupakan total biaya distribusi fuzzy. Model maksimum permintaan yang dapat dipenuhi oleh
masalah transportasi fuzzy yang diperoleh akan suatu sumber. (8) Memperhatikan batas persediaan
diubah ke bentuk tabel transportasi fuzzy. Bentuk (𝑎̃𝑖 ) yang sudah terpenuhi atau batas permintaan
umum dari tabel transportasi ditunjukkan pada (𝑏̃𝑗 ) sudah terpenuhi.
Tabel 1.
Copyright © 2021, J. Sains Dasar, ISSN 2085-9872(print), ISSN 2443-1273(online)
39 Agung Budi Wirawan dan Karyati / J. Sains Dasar 2021 10 (2) 36 - 43

Reduksi baris atau kolom tersebut dan buat metode magnitude yang memetakan bilangan fuzzy
tabel transportasi yang baru. Reduksi baris atau 𝐴̃ dengan nilai pada bilangan real seperti yang
kolom merupakan penghapusan baris atau kolom ditunjukkan pada persamaan (5) berikut [8,10].
dari tabel transportasi. (9) Mengulangi langkah 4
sampai 8, sedemikian hingga semua batas 𝑎 + 5𝑏 + 5𝑐 + 𝑑
permintaan terpenuhi atau persediaan ℜ(𝐴̃) = (5)
12
dialokasikan. Pada penyelesaian awal layak
Setelah penyelesaian yang optimal ditemukan,
dilakukan uji keoptimalan untuk mengetahui
maka akan disimpulkan dan dilakukan interpretasi
apakah penyelesaian awal tersebut dapat menjadi
dari hasil penyelesaian tersebut.
penyelesaian yang optimal. Uji keoptimalan
menggunakan metode fuzzy stepping Stone, Hasil dan Pembahasan
dengan tahapan sebagai berikut [9]. (1)
Menentukan tabel solusi penyelesaian yang layak, Studi Kasus
dengan elemen biaya (𝑐̃𝑖𝑗 ) dalam tabel
penyelesaian tersebut diubah menjadi bilangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
real menggunakan fungsi ranking ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ). (2) Tirtamarta memiliki tugas untuk mendistribusikan
Mengevaluasi variabel nonbasis. air bersih ke berbagai daerah di Daerah Istimewa
Pengujian variabel nonbasis dilakukan Yogyakarta. PDAM Tirtamarta memiliki beberapa
dengan langkah berikut. (a) Menentukan variabel reservoir sebagai tempat penampungan air
nonbasis yang akan diuji dan (b) memulai dari sel sebelum didistribusikan dan beberapa daerah
tersebut, buatlah lintasan tertutup (loop). (c) tujuan sebagai daerah yang menjadi tujuan dari
Memberikan tanda positif (+) dan negatif (– ) pendistribusian air tersebut. Dalam menjalankan
secara bergantian pada ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) di steppingstone. pendistribusiannya, PDAM Tirtamarta
Pemberian tanda dimulai dengan tanda positif mengeluarkan sejumlah tarif atau biaya distribusi.
pada variabel nonbasis yang akan diuji. (d) Salah satu biaya distribusinya adalah biaya listrik
untuk menjalankan sistem pompa, yang kemudian
Menghitung ℜ (𝑍̃ − ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 )) pada lintasan dialirkan melalui pipa transmisi yang terhubung
tertutup dengan menambahkan setiap nilai ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) dari reservoir ke daerah tujuan. Tabel 2 hingga
dengan memuat tanda positif dan negatifnya. (e) Tabel 5 menunjukkan data reservoir, daerah
Mengulangi langkah a sampai langkah d, sehingga tujuan, dan biaya listrik pada tahun 2019.
ℜ (𝑍̃ − ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 )) pada setiap variabel non basis
Tabel 2. Data kapasitas reservoir (per bulan) milik
terhitung. (f) Memeriksa hasil perhitungan PDAM Tirtamarta
ℜ (𝑍̃ − ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 )). Jika semua ℜ (𝑍̃ − ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 )) ≥ 0, Reservoir Persediaan (m3)
maka solusi penyelesaian sudah optimal. Padasan 75.000 – 140.000
Jika tidak, maka dilakukan perbaikan solusi Candi 145.000 – 180.000
dengan mengubah alokasi barang. (g) Memilih Gemawang 340.000 – 380.000
variabel nonbasis dengan ℜ (𝑍̃ − ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 )) terkecil Karanggayam 100.000 – 145.000
Kotagede 30.000 – 50.000
atau negatif terbesar. Tentukan nilai barang Pengok 50.000 – 60.000
terbesar dari variabel basis dengan ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) Bedog 20 – 350.000
bertanda negatif pada lintasan tertutup yang telah
dibuat dengan variabel nonbasis tersebut. Tabel 3. Data jalur distribusi PDAM Tirtamarta
Tambahkan sel yang ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) bertanda positif Reservoir Daerah Tujuan
dengan nilai barang tersebut dan kurangkan sel Padasan
Zona 1
yang ℜ(𝑐̃𝑖𝑗 ) bertanda negatif dengan nilai barang Candi
tersebut. (h) Mengulangi langkah 2 hingga Gemawang
Zona 2
mendapatkan solusi penyelesaian yang optimal. Pengok
Pada tahapan menentukan penyelesaian Bedog
Zona 3
optimal, fungsi ranking metode magnitude juga Kotagede
digunakan untuk membantu dalam tahapan metode Karanggayam Zona 4
pendekatan Monalisha dan metode fuzzy stepping
Daerah dari setiap zona yaitu zona 1 terdiri
stone. Diberikan 𝐴̃ sebagai bilangan fuzzy
dari Wonosalam, Perum Sukoharjo, Kabulrejo,
trapesium, dengan 𝐴̃ = (𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑). Didefinisikan

Copyright © 2021, J. Sains Dasar, ISSN 2085-9872(print), ISSN 2443-1273(online)


40 Agung Budi Wirawan dan Karyati / J. Sains Dasar 2021 10 (2) 36 - 43

IDI, Degolan, Perum Merapi View, Dayu, 𝑥̃11 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Banteng, Kaliurang Pratama, Asrama 403, Perum dari Padasan ke Zona 1
Sono, Pogung Baru, Pogung Rejo, Kentungan 𝑥̃12 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Barat, Kentungan Timur, dan UPN. Zona 2 terdiri dari Padasan ke Zona 2
dari Jalan Magelang, Sidomulyo, Kampung 𝑥̃13 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Nandan, Kota bagian tengah, serta Balaikota dan dari Padasan ke Zona 3
sekitarnya. Zona 3 terdiri dari Jalan Hos 𝑥̃14 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Cokroaminoto, Kota bagian selatan, serta dari Padasan ke Zona 4
Kecamatan Kotagede & sekitarnya. Sementara itu, 𝑥̃21 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
zona 4 terdiri dari Kota bagian timur. dari Candi ke Zona 1
𝑥̃22 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Tabel 4. Data permintaan daerah tujuan (per dari Candi ke Zona 2
bulan) PDAM Tirtamarta 𝑥̃23 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Daerah Tujuan Permintaan (m3) dari Candi ke Zona 3
Zona 1 170.000 – 240.000 𝑥̃24 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Zona 2 270.000 – 500.000 dari Candi ke Zona 4
Zona 3 310.000 – 400.000 𝑥̃31 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Zona 4 100.000 – 145.000 dari Gemawang ke Zona 1
𝑥̃32 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Tabel 5. Biaya listrik (per bulan) PDAM dari Gemawang ke Zona 2
Tirtamarta 𝑥̃33 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Reservoir Tujuan Biaya per m3 dari Gemawang ke Zona 3
Padasan Zona 1 Rp. 160,00 – Rp. 270,00 𝑥̃34 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Candi Zona 1 Rp. 175,00 – Rp. 210,00 dari Gemawang ke Zona 4
Gemawang Zona 2 Rp. 190,00 – Rp. 205,00 𝑥̃41 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Karanggayam Zona 4 Rp. 165,00 – Rp. 230,00 dari Karanggayam ke Zona 1
Kotagede Zona 3 Rp. 170,00 – Rp. 225,00
𝑥̃42 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Pengok Zona 2 Rp. 180,00 – Rp. 210,00
Bedog Zona 3 Rp. 185,00 – Rp. 205,00
dari Karanggayam ke Zona 2
𝑥̃43 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Berdasarkan kondisi tersebut, permasalahan dari Karanggayam ke Zona 3
yang muncul pada distribusi air PDAM Tirtamarta 𝑥̃44 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
adalah bagaimana menentukan alokasi dari Karanggayam ke Zona 4
pendistribusian air yang paling optimal atau 𝑥̃51 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
efektif, sehingga PDAM mengeluarkan total biaya dari Kotagede ke Zona 1
distribusi yang minimal dengan tetap 𝑥̃52 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
memperhatikan kapasitas persediaan setiap dari Kotagede ke Zona 2
reservoir dan permintaan dari setiap daerah tujuan. 𝑥̃53 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
dari Kotagede ke Zona 3
Asumsi yang Digunakan 𝑥̃54 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
dari Kotagede ke Zona 4
Asumsi yang digunakan pada masalah 𝑥̃61 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
distribusi air pada PDAM Tirtamarta, yaitu dari Pengok ke Zona 1
distribusi dilakukan secara terus-menerus 𝑥̃62 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
(kontinyu). Jalur pendistribusian hanya dari Pengok ke Zona 2
menggunakan pipa transmisi. Semua persediaan 𝑥̃63 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
setiap reservoir dapat dialokasikan. Semua dari Pengok ke Zona 3
permintaan daerah tujuan dapat dipenuhi. Biaya 𝑥̃64 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
distribusi yang digunakan hanya biaya listrik. dari Pengok ke Zona 4
𝑥̃71 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Pemodelan Permasalahan Distribusi Air PDAM
dari Bedog ke Zona 1
Tirtamarta
𝑥̃72 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
Variabel keputusan yang digunakan adalah dari Bedog ke Zona 2
sebagai berikut. 𝑥̃73 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air
dari Bedog ke Zona 3

Copyright © 2021, J. Sains Dasar, ISSN 2085-9872(print), ISSN 2443-1273(online)


41 Agung Budi Wirawan dan Karyati / J. Sains Dasar 2021 10 (2) 36 - 43

𝑥̃74 : Bilangan fuzzy untuk banyak distribusi air 𝑥̃61 ⊕ 𝑥̃62 ⊕ 𝑥̃63 ⊕ 𝑥̃64
dari Bedog ke Zona 4 = (40000,50000,60000,70000)
Tujuan yang ingin dicapai adalah 𝑥̃71 ⊕ 𝑥̃72 ⊕ 𝑥̃73 ⊕ 𝑥̃74
meminimalkan biaya distribusi air dari setiap = (230000,290000,350000,410000)
reservoir ke setiap tujuan. Pada permasalahan ini, 𝑥̃11 ⊕ 𝑥̃21 ⊕ 𝑥̃31 ⊕ 𝑥̃41 ⊕ 𝑥̃51 ⊕ 𝑥̃61 ⊕ 𝑥̃71
model masalah transportasi fuzzy menggunakan = (120000,170000,240000,290000)
koefisien fungsi tujuan dan fungsi kendala 𝑥̃12 ⊕ 𝑥̃22 ⊕ 𝑥̃32 ⊕ 𝑥̃42 ⊕ 𝑥̃52 ⊕ 𝑥̃62 ⊕ 𝑥̃72
berbentuk bilangan fuzzy trapesium. Model = (70000,270000,500000,700000)
masalah transportasi fuzzy untuk masalah 𝑥̃13 ⊕ 𝑥̃23 ⊕ 𝑥̃33 ⊕ 𝑥̃43 ⊕ 𝑥̃53 ⊕ 𝑥̃63 ⊕ 𝑥̃73
distribusi air PDAM Tirtamarta dirumuskan = (250000,310000,400000,460000)
sebagai berikut. 𝑥̃14 ⊕ 𝑥̃24 ⊕ 𝑥̃34 ⊕ 𝑥̃44 ⊕ 𝑥̃54 ⊕ 𝑥̃64 ⊕ 𝑥̃74
Fungsi tujuan (Meminimalkan) dapat = (60000,100000,145000,185000)
dirumuskan sebagai berikut. 𝑥̃15 ⊕ 𝑥̃25 ⊕ 𝑥̃35 ⊕ 𝑥̃45 ⊕ 𝑥̃55 ⊕ 𝑥̃65 ⊕ 𝑥̃75
𝑍̃ = (60,160,270,370)𝑥̃11 ⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃12 = (0,50000,155000,205000)
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃13 dengan 𝑥̃𝑖𝑗 ≥ 0, untuk 𝑖 = 1, … , 7, dan 𝑗 =
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃14 1, … , 5.
⊕ (75,175,210,310)𝑥̃21
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃22 Penyelesaian Model Masalah Transportasi Fuzzy
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃23
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃24 Model masalah transportasi fuzzy untuk
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃31 masalah distribusi air PDAM Tirtamarta
diselesaikan menggunakan metode pendekatan
⊕ (90,190,205,305)𝑥̃32
Monalisha dan metode fuzzy stepping stone
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃33
sehingga diperoleh solusi penyelesaian untuk
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃34
variabel keputusan yang optimal sebagai berikut.
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃41
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃42 1. 𝑥̃11 = (0,20000,65000,85000),
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃43 dengan ℜ(𝑥̃11 ) = 42.500.
⊕ (65,165,230,330)𝑥̃44 2. 𝑥̃21 = (115000.145000.180000,210000),
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃51 dengan ℜ(𝑥̃21 ) = 162.500.
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃52 3. 𝑥̃32 = (0,210000,450000,660000),
⊕ (70,170,225,325)𝑥̃53 dengan ℜ(𝑥̃32 ) = 330.000.
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃54 4. 𝑥̃44 = (60000,100000,145000,205000),
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃61 dengan ℜ(𝑥̃44 ) = 122.500.
⊕ (80,180,210,310)𝑥̃62 5. 𝑥̃53 = (0,20000,50000,70000),
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃63 dengan ℜ(𝑥̃53 ) = 35.000.
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃64 6. 𝑥̃62 = (40000,50000,60000,70000),
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃71 dengan ℜ(𝑥̃62 ) = 55.000.
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃72 7. 𝑥̃73 = (230000,290000,350000,410000),
⊕ (85,185,205,305)𝑥̃73 dengan ℜ(𝑥̃73 ) = 320.000.
⊕ (𝑀, 𝑀, 𝑀, 𝑀)𝑥̃74 8. 𝑥̃15 = (0,20000,110000,130000),
dengan ℜ(𝑥̃15 ) = 65.000.
Fungsi kendala dapat dirumuskan sebagai 9. 𝑥̃35 = (0,20000,40000,60000),
berikut. dengan ℜ(𝑥̃35 ) = 30.000.
𝑥̃11 ⊕ 𝑥̃12 ⊕ 𝑥̃13 ⊕ 𝑥̃14 10. 𝑥̃45 = (0,1000,4000,5000),
= (25000,75000,140000,190000) dengan ℜ(𝑥̃45 ) = 2.500.
𝑥̃21 ⊕ 𝑥̃22 ⊕ 𝑥̃23 ⊕ 𝑥̃24 11. 𝑥̃55 = (0,2000,8000,10000),
= (115000,145000,180000,210000) dengan ℜ(𝑥̃55 ) = 5000.
𝑥̃31 ⊕ 𝑥̃32 ⊕ 𝑥̃33 ⊕ 𝑥̃34
= (310000,340000,380000,410000) Solusi penyelesaian variabel keputusan
𝑥̃41 ⊕ 𝑥̃42 ⊕ 𝑥̃43 ⊕ 𝑥̃44 tersebut disubstitusikan ke fungsi tujuan, sehingga
= (60000,100000,150000,190000) diperoleh 𝑍̃ =
𝑥̃51 ⊕ 𝑥̃52 ⊕ 𝑥̃53 ⊕ 𝑥̃54 (86450000,194200000,226450000,334200000)
= (15000,30000,50000,65000) , dengan ℜ(𝑍̃) = 209.825.000. Grafik fungsi
keanggotaannya ditunjukkan pada Gambar 2.

Copyright © 2021, J. Sains Dasar, ISSN 2085-9872(print), ISSN 2443-1273(online)


42 Agung Budi Wirawan dan Karyati / J. Sains Dasar 2021 10 (2) 36 - 43

menguji keoptimalan dari penyelesaian


menggunakan metode fuzzy stepping stone.
Solusi optimal yang diperoleh untuk
permasalahan PDAM Tirtamarta yaitu distribusi
air dari reservoir Padasan ke Zona 1 sebesar
42.500 m3 per bulan, distribusi air dari reservoir
Candi ke Zona 1 sebesar 162.500 m3 per bulan,
distribusi air dari reservoir Gemawang ke Zona 2
sebesar 330.000 m3 per bulan, distribusi air dari
̃
Gambar 2. Grafik fungsi keanggotaan 𝒁 reservoir Karanggayam ke Zona 4 sebesar
122.500 m3 per bulan, distribusi air dari reservoir
Interpretasi Solusi Penyelesaian Optimal Kotagede ke Zona 3 sebesar 35.000 m3 per bulan,
distribusi air dari reservoir Pengok ke Zona 2
Interpretasi dari solusi penyelesaian optimal sebesar 55.000 m3 per bulan, distribusi air dari
adalah distribusi air dari reservoir Padasan ke reservoir Bedog ke Zona 3 sebesar 320.000 m3
Zona 1 sebesar 42.500 m3 per bulan, distribusi air per bulan. Solusi penyelesaian pada variabel
dari reservoir Candi ke Zona 1 sebesar keputusan disubstitusikan ke fungsi tujuan
162.500 m3 per bulan, distribusi air dari reservoir sehingga diperoleh 𝑍̃ =
Gemawang ke Zona 2 sebesar 330.000 m3 per (86450000,194200000,226450000,334200000)
bulan, distribusi air dari reservoir Karanggayam ke , dengan ℜ(𝑍̃) = 209.825.000. Jadi, diperoleh
Zona 4 sebesar 122.500 m3 per bulan, distribusi interpretasi nilai fungsi tujuan adalah total biaya
air dari reservoir Kotagede ke Zona 3 sebesar distribusi air bersih PDAM Tirtamarta sebesar
35.000 m3 per bulan, distribusi air dari reservoir Rp. 209.825.000,- per bulan.
Pengok ke Zona 2 sebesar 55.000 m3 per bulan, Pada penelitian ini, penerapan penyelesaian
distribusi air dari reservoir Bedog ke Zona 3 masalah transportasi fuzzy pada studi kasus
sebesar 320.000 m3 per bulan. Selain itu, distribusi air PDAM Tirtamarta dapat dilakukan
representasi tujuan dummy adalah terdapat dengan efektif atau optimal. Oleh karena itu,
sejumlah air yang tidak dialokasikan dalam setiap diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan
bulan, yaitu sisa persediaan reservoir Padasan studi kasus untuk bidang yang lain, menggunakan
65.000 𝑚3 , sisa persediaan reservoir Gemawang metode penyelesaian yang berbeda, atau teknik
sebesar 30.000 m3, sisa persediaan reservoir fungsi ranking yang lebih kompleks, sehingga
Karanggayam sebesar 2.500 m3 , dan sisa lebih dapat mengetahui keefektifan dari penerapan
persediaan reservoir Kotagede sebesar 5.000 m3. masalah transportasi fuzzy dalam masalah
Kemudian, interpretasi nilai fungsi tujuan yang kehidupan sehari-hari.
diperoleh adalah total biaya distribusi air bersih
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ucapan Terima Kasih
Tirtamarta sebesar Rp. 209.825.000,- per bulan.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu penelitian ini.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Masalah transportasi fuzzy dapat diterapkan
pada masalah distribusi air Perusahaan Daerah Air [1] Stapleton, D., Hanna, J. B., & Markussen,
Minum (PDAM) Tirtamarta. Permasalahan pada D. (2003). Marketing strategy
PDAM Tirtamarta adalah menentukan solusi optimization: Using Linear Programing to
pendistribusian air yang optimal, sehingga biaya Establish an Optimal Marketing Mixture.
distribusi minimum. Penyelesaian masalah American Business Review, 21(2), 54-62.
transportasi fuzzy pada distribusi air PDAM [2] Mulyono, S. (2004). Riset operasi (Edisi
Tirtamarta terdapat beberapa tahapan, yaitu revisi). Jakarta: Fakultas Ekonomi
menentukan model transportasi fuzzy dari Universitas Indonesia.
permasalahan distribusi air PDAM Tirtamarta, [3] Mohanaselvi, S., & Ganesan, K. (2012).
mengubah model transportasi fuzzy menjadi tabel Fuzzy optimal solution to fuzzy
transportasi fuzzy, menentukan penyelesaian transportation problem: A new approach.
menggunakan metode pendekatan Monalisha, dan

Copyright © 2021, J. Sains Dasar, ISSN 2085-9872(print), ISSN 2443-1273(online)


43 Agung Budi Wirawan dan Karyati / J. Sains Dasar 2021 10 (2) 36 - 43

International Journal on Computer


Science and Engineering, 3(1), 367-375.
[4] Karyati, Wutsqa, D. U., & Insani, N.
(2018). Yager's ranking method for
sloving the trapezoidal fuzzy number
linear programming. Journal of Physics:
Conferences Series, 983(2018), 1-7.
[5] Klir, G. J., & Yuan, B. (1997). Fuzzy sets
and fuzzy logic: Theory and applications.
United States of America: Prentice Hall.
[6] Pandian, P., & Natarajan, G. (2010). A
new algorithm for finding a fuzzy optimal
solution for fuzzy transportation problems.
Applied Mathematical Sciences, 4(2), 79-
90.
[7] Pattnaik, M. (2015). Transportation
problem by Monalisha's approximation
method for optimal solution. Science
Journal of Logistics, 11(3), 267-273.
[8] Vimala, S., & Prabha, S. K. (2016). Fuzzy
transportation problem through
Monalisha’s approximation method.
British Journal of Mathematics and
Computer Science, 17(2), 1-11.
[9] Priya, S. R., & Sudha, A. S. (2019).
Solving a fuzzy transportation problem by
stepping stone method. International
Journal for Research in Applied Science
& Engineering Technology, 7(2), 1044-
1048.
[10] Abbasbandy, S., & Hajjari, T. (2009). A
New approach for ranking of trapezoidal
fuzzy numbers. Computers and
Mathematics with Applications, 57(3),
413-419.

Copyright © 2021, J. Sains Dasar, ISSN 2085-9872(print), ISSN 2443-1273(online)

Anda mungkin juga menyukai