PENDAHULUAN
Kemacetan dalam berlalu lintas merupakan hal yang tidak asing lagi
kita lihat di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Kota Kendari khususnya
yang terjenuh pada jam – jam tertentu. Hal ini diakibatkan pertumbuhan
sehimggah kapasitas ruas jalan yang ada terasa kurang . Untuk mengatasi hal
besaran arus lalu lintas yang akan menggunakan ruas-ruas jalan, sehingga
1
biaya transportasi dan persepsi pelaku pergerakan/perjalanan terhadap
Kota Kendari
2
1.3 Tujuan penelitian
1) Untuk mengetahui volume lalu lintas pada jaringan jalan M.T. Haryono
Nothing.
2) Untuk mengetahui volume lalu lintas pada jaringan jalan M.T. Haryono
keseimbangan wardrop pada ruas jalan M.T. Haryono (depan pasar baru)
kota kendari .
Batasan masalah dari penelitian ini agar mempunyai arah yang jelas
3
1.5 Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Nothing
keseimbangan wardrop pada ruas jalan M.T. Haryono (depan pasar baru)
kota kendari.
kerangka masalah dalam bab ke sub bab, dengan maksud masalah yang
Bab I. Pendahuluan
4
Bab II. Tinjauan Pustaka
analisanya.
penelitian.
yang mana memerlukan sarana dan prasarana. Oleh karena itu perlu
estimasi biaya ini akan menjadi masukan bagi proses peramalan manfaat
5
yang menjadi tujuan dari sebagian besar studi transportasi. Dalam
pada setiap ruas jalan. Dalam siudi ini dicobakan 2 (dua) metode
ruas yang ada dalam wilayah Kata Cimahi yang meliputi pergerakan
6
melalui pemodelan transportasi untuk mengatasi permasalahan tersebut
beberap aruas jalan dan beberapa zona asal tujuan . Proses pembebanan
perhitungan manual
7
terlebih dahulu mengkaji karakteristik jalan tersebut seperti kecepatan
studi pada ruas jalan tersebut. Studi dilakukan dalam penelitian ini
bersifat riset yang dilakukan diruas jalan Piere Tendean selama tujuh hari
nilai (a) tertinggi yaitu 1,499699, dengan nilai koefisien determinasi (R2)
terkecil yakni 22,97% dan yang terbesar yaitu 84,44%. Sedangkan untuk
8
arah Pasar 45 ke Malalayang, nilai indeks tingkat pelayanan jalan
terendah yaitu 0,217119 dan nilai (a) tertinggi yaitu 2,717964, dengan
nilai koefisien determinasi (R2) terkecil yakni 14,47% dan yang terbesar
yaitu 79,92%.
pada Ruas Jalan Utama di Kota Jambi Penelitian ini bertujuan untuk
pendekatan metode LAPI ITB, MHS yang dihasilkan dari studi Bank
Dunia di Indonesia dan pendekatan studi IHCM. Hasil dari penelitian ini
adalah: 1) tingkat kejenuhan arus lalu lintas pada aktivitas puncak adalah
0,89, yang berarti "aliran tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda,
telah menyebabkan biaya sebesar USD 638,82 per kendaraan (SMP) per
9
km perjalanan Berdasarkan jumlah kendaraan yang melewati jalan tol,
kemacetan.
used quite a lot. The model can not be considered valid without passing
method. The calculated model traffic volumes are compared against the
process.
10
6) Budi Hartanto Susilo1 and Ivan Imanuel 2017 Traffic congestion
travel time, and delays. However, they weren’t enough to measure the
degree of saturation (DS) and travel time ratio (TTR). The travel time
ratio is defined as a ratio between the travel time at peak hour and the
when TTR > 1,40 and DS > 0,75, lengthy congestion occurs when TTR <
1,40 and DS > 0,75, momentary congestion occurs when TTR > 1,40 and
DS < 0,75, and smooth traffic when TTR < 1,40 and DS < 0,75.
11