Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Halu Oleo Kendari
Oleh :
` MUH. SHALEH
E1A5 16 043
PROPOSAL............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1 Pelayanan............................................................................................11
i
2.9 Macam- Macam Terminal Pelabuhan.................................................30
Pelabuhan............................................................................................31
3.3.1 Populasi...................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
1 BAB I
PENDAHULUAN
pelayanan, baik itu dalam bentuk jasa publik maupun barang publik yang pada
baik itu yang ada di Pusat, di Daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah sebagai bentuk upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
PT. ASDP (Persero) Cabang Bau Bau sebagai sebuah perusahaan yang
bergerak dalam memberikan pelayanan kepada publik tentu erat dengan pelayanan
yang sistematis dan komprehensif yang lebih dikenal dengan konsep pelayanan
prima. Kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan atau pengguna jasa
layanan menjadi hal yang harus diutamakan oleh perusahaan, karena dapat
semakin baik.
ASDP (Persero) Cabang Bau Bau memberikan pelayanan dalam bidang jasa
1
PT. ASDP merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bernaung di
transportasi maka sarana serta fasilitas menjadi hal yang diperhatikan. PT. ASDP
bongkar muat barang dan penumpang, penyedia tiket terpadu yang nantinya akan
yang harus dimiiiki oleh penyedia pelayanan publik adalah : fasilitas ruangan
terminal yang terdiri dari ruangan-ruangan pelayanan yang cukup aman dan tertib,
seperti misalnya meja layanan dan loket yang cukup untuk penerimaan surat dan
yang secara umum ingin diketahui oleh orang-orang yang berkepentingan. Ruang
tunggu dilengkapi dengan penerangan yang cukup untuk membaca, tempat duduk,
meja kecil seperlunya, asbak dan bak sampah, jika ruangan tunggu cukup luas
yang sedang menunggu supaya tidak jenuh. Ruangan ibadah, terutama bagi
mereka yang beragama Islam. Kamar mandi atau kamar kecil yang dilengkapi
dengan pengairan yang baik agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap dan
terjaga kebersihannya.
pelayanan yang diberikan PT. ASDP adalah sebagai penyedia sarana dan
2
prasarana yang dapat menunjang bongkar muat penumpang dan kendaraan dengan
bidang ekonomi dan pembangunan nasional PT. ASDP (Persero) Cabang Bau
masyarakat dalam hal ini jasa pelayaran angkutan sungai, danau dan angkutan
penyebrangan, jasa dermaga, serta PT. ASDP (persero) juga menyediakan fasilitas
berupa ruang tunggu, loket penjualan tiket, toilet, kantin dan terminal bagi
yang sudah berstandar nasional, seperti memiliki ruang penumpang yang nyaman,
toilet yang bersih, alat pemadam kebakaran, jaket keselamatan (life jacket) bagi
terbatas memiliki waktu pelayanan selama 10 jam yang melayani bongkar muat
3
Disamping itu Pelabuhan Torobulu merupakan pelabuhan yang melayani
Penyebrangan antar pulau ini dilayani oleh satu kapal ferry yaitu KMP Nuku dan
KMP Rubiah. KMP Nuku dan KMP Rubiah melayani rute penyebrangan dari
sekitar 300 penumpang, 25 unit kendaraan (5 unit kendaraan roda enam dan 20
unit kendaraan roda empat), serta puluhan sepeda motor. Berdasarkan dimensi
dermaga saat ini, dermaga hanya mampu melayani satu kapal setiap kali kapal
bertambat. Dari latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul "Analisis
Tenggara"
Terminal Torobulu ?
2) Apa saja indikator yang harus ditingkatkan agar kinerja pelayanan Terminal
Dalam melakukan penelitian ini peneliti ingin mencari jawaban dari semua
4
oleh Terminal Torobulu
Pelabuhan Torobulu.
Adapun Batasan masalah dalam peneitian ini agar tidak keluar dari
1) Wilayah yang akan menjadi wilayah penelitian ini adalah di Pelabuhan fery
Torobulu.
Pelabuhan Torobulu.
5
1.6 Sistematika Penulisan
masalah dalam bab ke sub bab, dengan maksud masalah yang penulis hendak
mengenai kesuluruhan isi tulisan, dapat penulis rinci dengan menguraikan inti bab
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian teori studi analisis tingkat pelayanan terminal
pelabuhan
Berisikan tentang prosedur, waktu dan tempat penelitian serta data yang
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengolahan data dan analisis data
BAB V PENUTUP
6
Pada bab ini berisi penjelasan hasil penelitian dan kesimpulan dari
Sebagai acuan dari penelitian ini, berikut penelitian yang telah di lakukan
sebelumnya:
dissatisfaction. However, what constitutes port service quality (PSQ) and its
influence on the satisfaction of port customers has not been well investigated
in the literature. Therefore, this study investigates the concept of PSQ and its
confirm the PSQ dimensions and to examine their relationship with customer
construct, and its management, and image and social responsibility factors
7
because port managers can use the PSQ scale to measure their customers’
services.
8
2) ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TERMINAL PENUMPANG
PELABUHAN BALIKPAPAN
Kegiatan sektor transportasi merupakan tulang punggung pola
oleh sarana dan prasarana yang memadai agar roda perekonomian dapat
yang diterima oleh masyarakat. Data diperoleh selama kurun waktu juni s.d.
dan beberapa hal masih perlu diperbaiki antara lain keteraturan dan
sangat berarti bagi perkembangan dan peningkatan sumber daya alam dan
9
taraf hidup penduduk di daerah Sorong. Bertitik tolak dari kondisi dermaga
pelabuhan selama 6 tahun terakhir (tahun 2006 sampai dengan tahun 2011).
arus naik turun penumpang, arus kunjungan kapal dan arus bongkar muat
barang dan peti kemas dengan menggunakan metode regresi linier. Hasil
ramalan pada tahun 2016 dan 2021 untuk jumlah penumpang yang naik
adalah 10,8095 orang dan 97,309 orang, dan penumpang turun adalah 82,623
orang dan 45,082 orang dengan sistem pelayanan arus lebih baik, untuk
jumlah kunjungan kapal 1400 call dan 1437 call dengan sistem pelayanan
harus lebih baik, untuk jumlah bongkar cargo adalah 447,900 ton dan 495,181
ton dengan sistem pelayanan harus lebih baik, sedangkan untuk jumlah muat
cargo adalah 73,694 ton dan 73,109 ton dengan sistem pelayanan baik, dan
untuk jumlah peti kemas adalah 15,099 TEUs dan 59,342 TEUs dengan
kinerja dan kapasitas container yard, dan kapasitas alat yang berada di
10
Terminal Peti Kemas Semarang, yaitu Container Crane (CC), Automatic
Rubber Tyred Gantry (ARTG) dan Rubber Tyred Gantry (RTG). Metode
Ratio (YOR), yaitu nilai yang menunjukan persentase dari terminal yang
(At). Metode BTP (Berth Throughput) digunakan dalam studi penelitian ini
beberapa tambatan pada tahun 2016 adalah 54,33% dan nilai BOR dengan
persamaan tambatan umum 22,87%. Besarnya nilai BTP tahun 2016 adalah
3.696 TEUs/m/tahun dan nilai KDL adalah 1.995.640 TEUs. Jika nilai BTP
nilai KDL dibandingkan dengan jumlah peti kemas tahun 2016 (615.133
11
melalui nilai YOR pada tahun 2015 yaitu sebesar 62,95%, nilai tersebut
pada kaidah ISPS Code (International Ship and Port Security) dan
12
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelayanan
bertanggung jawab atas pemenuhan hak dan kebutuhen dasar masyarakatnya demi
komunikasi.
yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf (bebas dari bahaya, resiko,
13
dan keragu-raguan).
pengguna jasa yang aman, selamat, nyaman, terjangkau, setara dan teratur
berikan pelayanan jasa kepada seluruh pengguna terminal, pelayanan yang di-
maksud adalah fasilitas sesuai dengan tipe dan kelas terminal serta ditambahkan
optimal.
akan menuntut masyarakat untuk lebih teliti dan kritis dalam memilih hal-hal
pada semakin ketatnya persaingan yang diberikan oleh penyedia jasa. Salah satu
yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Oleh karena itu, bagi
penyedia jasa kepelabuhanan hal yang penting adalah menyediakan sarana dan
yang masuk dan keluar pelabuhan. Tidak hanya pemberian pelayanan dari sisi
14
manajemen mampu mengelola pemberian pelayanan yang mengakibatkan
- Vision and victory yang memiliki visi ke masa depan dan memberikan
15
setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dibanding dengan harapannya
(Philip Kotler dan Susanto dalam Cahyaningrum (2012). Kepuasan dapat dicapai
melalui kualitas pelayanan dan kualitas produk jasa layanan yang baik. Kualitas
pelayanan yang prima terbangun dari sebuah komunikasi antar pihak yang terlibat
interaksi antar individu, juga dengan pelanggan. Komunikasi yang baik antar
diberikan.
adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh penyedia jasa untuk memenuhi
keinginan konsumen terhadap jasa layanan yang diberikan. Pelayanan dalam hal
ini diartikan sebagai jasa yang diberikan oleh penyedia dalam bentuk kemudahan,
sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Pada
dimensi dan variabel yang beraneka ragam. Ines Kolanovic et.al. (2008)
16
mendefiniskan variabel pelayanan pelabuhan berupa reliablitas (reliability) dan
penundaan dan keberangkatan kapal, waktu tunggu bongkar muat barang, rata-rata
waktu kapal melakukan bongkar muat barang, waktu tunggu truk untuk
konteks pelabuhan nasional, telah dikemukakan juga hasil temuan yang kemudian
dituangkan dalam bentuk regulasi agar menjadi acuan bagi para penngelola
dari setiap pelayanan yang harus dicapai oleh operator terminal/pelabuhan dalam
pelabuhan. Standar pelayanan ini merupakan ukuran yang harus dimiliki dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dan wajib ditaati oleh pemberi dan penerima
17
No. 37/2015 tentang standar pelayanan penumpang angkutan laut (Kementerian
Perhubungan, 2015).
para ahli, perlu dibahas kata demi kata. Menurut Kotler dalam Sinambela (2008:
4), pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan
atau kesatuam dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada
berpendapat pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi
dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara
kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan
hal, cara atau hasil pekerjaan melayani. Sedangkan melayani adatah menyuguhi
18
menurutnya bahwa pelayanan sesuai dengan life cycle theory of leadership
(LCTL) bahwa pada awal kehidupan manusia (bayi) pelayanan secara fisik sangat
tinggi, tetapi seinng dengan usia manusia pelayanan yang dibutuhkan akan
semakin menurun,
aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang
masyarakat lebih dikenal dengan istilah pelayanan publik. Definisi publik yang
berasal dari serapan bahasa inggris yaitu public artinya umum, masyarakat,
negara. Menurut para ahli ada beberapa pengertian publik antara lain, menurut Inu
berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan
nilai-nilai norma yang merasa memiliki pendapat yang dikemukakan oleh Moenir
(2006: 26) bahwa pelayanan umum adalah "kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem,
prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang
Dari dua kata tersebut maka definisi pelayanan publik menurut Undang-
19
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
publik adalah
"segala bentuk pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa
publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dalam rangka upaya pemenuhan
perundang- undangan."
pelayanan yang telah dihasilkan. Ada tiga jenis pelayanan yang dilakukan oleh
pelayanan barang dan pelayanan jasa. Dari ciri-ciri tersebut maka PT. ASDP
tergolong kedalam jenis pelayanan jasa. Jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh
PT. ASDP adalah berupa sarana dan prasarana serta penunjang yang dapat
ini bersifat memberikan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis
20
Pengertian pelayanan menurut Kotlern dalam Sinembela (2008: 4) adalah
"setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan
menawarkan keputusan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara
yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan
tata cara yang telah ditetapkan. Berbeda dengan pelayanan menurut Sampara
pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau masih secara fisik dan
(2008:7) adalah:
2) Tangibles: penyedia yang memadai, sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.
pelayanan.
konsumen
21
Menurut Surjadi (2009:65) mengemukakan prinsip-prinsip
2) Kejelasan
b) Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
4) Akurasi: produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah
8) Kemudahan akses: tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai,
9) Kejujuran
22
10) Kecermatan: hati-hati, telitit telaten
12) Keamanan dan kenyamanan: proses dan produk pelayanan public dapat
meliputi:
1) Kepastian hukum
2) Transparan
3) Daya tanggap
4) Berkeadilan
6) Tanggung jawab
7) Akuntabilitas
pelayanan publik yang lebih baik perlu adanya upaya untuk memahami sikap dan
bahwa pelayanan publik adalah segala tindakan yang dilakukan oleh sekelompok
orang atau instansi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang menyangkut
23
masyarakat sebagai penerima jasa yang diberikan dengan mengacu pada standar
operasional pelayanan.
tugas dan fungsinya dan bagi penerima pelayanan dalam proses pengajuan
1) Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
2) Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
3) Waktu Pelayanan
24
4) Biaya/Tarif
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini
6) Kompetensi Pelaksana
7) Perilaku Pelaksana
8) Maklumat Pelayanan
standar pelayanan.
25
1) Kemampuan fisik (Tangible)
2) Reliabilitas (Reliability)
3) Responsivitas (Responsiveness)
4) Kompetensi (Competence
5) Kesopanan (Courtesy)
6) Kredibilitas (Credibility)
7) Keamanan (Security)
8) Akses (Acces)
9) Komunikasi (Communication)
mendefinisikan arti kepuasan, antara lain: Kepuasan menurut Kotler dan Keller
(2008: 138-139) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul
dengan harapannya. Kemudian menurut pandangan Gibson dkk, Wexley dan Yulk
oleh Gibson, Ivancevich dan Donelly (1990) dalam Ratminto dan Winarsih (2010:
26
177) kepuasan adalah seberapa jauh organisasi dapat memenuhi kebutuhan
anggotanya.
mencakup perbedaan antara harapan dan kenyataan atau hasil yang dirasakan.
pelayanan dapat memuaskan orang atau kelompok orang lain yang dilayani, maka
4) Keramahtamahan
27
reputasi perusahaan menjadi semakin baik di mata pelanggan. Berbeda dengan
atau hasil yang dirasakan. Dari beberapa definisi para ahli tentang kepuasan
nilai yang mendatangkan rasa puas dan senang dari hasil yang didapatkan ketika
naik dan turun penumpang atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan
tempat perpindahan intra dan antara moda transportasi (PP RI No. 70 Tahun 1996
sebagai titik perubahan moda transportasi, dari darat ke laut, dan sebaliknya;
pintu gerbang komersial suatu daerah atau negara; serta tempat penampungan,
penyimpanan, dan distribusi barang dan orang (Triatmodjo, 2008). Karena peran
inilah, maka pelabuhan harus memiliki berbagai fasilitas. Salah satu dari fasilitas
Laut adalah komponen utama sub sistem pelabuhan yang berfungsi mewadahi
28
aktifitas proses perpindahan penumpang dari satu sistem angkutan laut (kapal
fasilitas dengan tingkat kebutuhan sirkulasi yang cukup tinggi. Aktifitas yang
terjadi di dalam terminal terutama dipengaruhi oleh manusia dan barang yang
1) Penumpang
pembagasian.
29
c) Barang muatan bukan kargo, yaitu barang bawaan yang langsung
menurunkan penumpang.
b) Fasilitas parkir untuk mobil, sepeda motor (roda 2), dan pejalan kaki.
taxi area
ban berjalan).
30
a) Kantor untuk personil pengelola
31
teluk,ruang tunggu,papan informasi, toilet, kios-kios, loket, fasilitas parkir
dan manajemen lalu lintas, untuk menata lalu lintas dan menghindari
angkutan.
fasilitas istirahat dan informasi bagi awak angkutan umum dan fasilitas
pangkalan.
sendiri terdapat beberapa terminal yang sesuai dengan kegunaan dan kebutuhan
barang lepas atau tidak dikemas yang cara memasukkannya dituang atau
32
3) Terminal Peti Kemas (Container Teminal), merupakan terminal untuk
pemakai bangunan dan aktivitas yang dilakukan seperti diuraikan di bawah ini:
penumpang samudera/turis.
ditujuan, mulai turun dari kapal sampai keluar dari Terminal Penumpang,
dan operasional.
33
2.11 Persyaratan Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terminal
Pelabuhan
Pelabuhan sesuai dengan standar teknis yang dikeluarkan oleh DitJen. Perla tahun
diantaranya:
a) Adanya hubungan yang mudah dan jelas antara transportasi laut dan
transportasi darat;
dengan aman.
(Moedjiono 2003):
34
b) Pengamatan angin, yang diperlukan untuk mengetahui gelombang
kapal atau pengendalian kapal terutama pada saat akan mendekati mulut
pelabuhan;
d) Pasang surut/tidal, yaitu kedudukan muka air tertinggi dan terendah yang
di kemudian hari.
35
36
1 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
37
Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Torobulu, Pelabuhan
sebagai badan usaha milik negara yang memberikan jasa pelayanan kepada
masyarakat.
ruang tunggu, terminal bus antar kota, gerbang masuk pelabuhan Torobulu, area
parkir di dermaga, jalan bagi penumpang pejalan kaki (Gang Way), kantin, dan
Selatan dan Kabupaten Muna dimana dalam perkembangan transportasi laut yang
cukup diminati oleh masyarakat yang ingin memasuki kota kendari. Oleh arena itu
1) Hall Kedatangan
3) Toilet
4) Hall Keberangkatan
38
5) Cek In Tiket
8) Kebersihan
9) Parkir
10) Kafetaria
13) Mushollah
2.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
populasi tidak hanya orang tetapi objek dan benda-benda alam lainnya dan bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Sejalan
adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya. Sedangkan menurut
Nawawi dalam (Riduwan, 2012: 8) populasi adalah totalitas semua nilai yang
39
lengkap. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau subjek
yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi Syarat-syarat tertentu berkaitan
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi karena keterbatasan tenaga dan waktu, dengan
demikian maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
dan sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau
2012: 10) bahwa sampel merupakan bagian dari populasi (sebagian atau wakil
spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti
dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel
40
sampel yang digunakan untuk populasi pengguna jasa penyeberangan di
populasi target (N) orang, dan menetapkan taraf kesalahan sebesar 5% (Riduwan
2012: 65). Adapun lebih jelasnya sampel yang akan digunakan dalam penelitian
N
n= 2 …………….……..……
N d +1
(4.1)
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
d = Standar error
variabel secara teoritis adalah sebagai atribut seseorang, atau objek, yang
mempunya "variasi" antara satu orang dengan yang lain, atau satu objek dengan
objek lainnya.
variabel adalah suat kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan darinya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel adalah suatu
sifat atau nilai orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
41
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen sering disebut variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
mempengaruhi satu sama lain. Yang termasuk dalam variabel independen dalam
penelitian ini adalah tingkat petayanan dan variabel dependennya adalah kepuasan
pelanggan.
42
2. Daya tanggap petugas 25
terhadap , 26 , 27
penanganan keluhan pelanggan
3. Pelatihan bagi petugas 28
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan
data primer.Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari
instansi tempat penelitian seperti peta administrasi, dll. Sedangkan data primer
dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau obyek
yang diteliti, dengan cara menyebarkan kuesioner secara acak dan wawancara
43
1) Mengumpulkan data data yang dibutuhkan dalam penelitian yang terdiri dari
digunakan.
kelengkapan data.
4) Menganalisa data data yang diperoleh. Analisa yang dilakukan meliputi dari
data primer dan sekunder. Data primer berupa data karakteristik responden,
dan data variabel pelayanan publik. Data sekunder berupa Peta administasi
Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Pada penelitian
perkataan lain data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam record
book, daftar pertanyaan ataupun pada interview guide perlu dibaca sekali lagi
dan diperbaiki, jika masih terdapat hal-hal yang salah atau meragukan
(Nazir:2009:346).
pendek atau panjang, ataupun hanya “ya” atau “tidak”, untuk memudahkan
44
a) Sangat baik, sangat mudah, sangat sesuai, sangat memedai sangat
disiplin. sangat mampu, sangat cepat, sangat nyaman, dan sangat jelas
diberi Skor = 4
diberi Skor = 3
diberi Skor = 2.
d) Tidak baik, tidak mudah, tidak sesuai, tidak memadai, tidak disiplin,
tidak mampu, tidak cepat, tidak nyaman, tidak jelas diberi Skor = 1.
tidak lain adalah memasukkan data kedalam tabel-tabel, dan mengatur angka-
angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori (Nazir:
2009:355).
sebagai berikut :
1) Metode Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
45
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden
2) Metode Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu suatu proses yang tersusun dari
ini, metode angket atau kuisioner sebagai metode primer, karena data yang
fenomena sosial maupun alam. Maka harus ada alat ukur yang baik, Alat ukur
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data primer dari responden
46
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data lapangan
yang berasal dari lokasi fokus penelitian yaitu PT. ASDP (Persero), jalur
dokumentasi, studi literatur dan kuesioner. Hal ini dilakukan agar penelitian ini
lebih baik dan dapat dijadikan referensi oleh peneliti lain. Teknik pengumpulan
1) Observasi
penehtian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2012 57),
Bau Bau, pelabuhan Torobulu, untuk mengetahui situasi dan kondisi mengenai
Cabang Bau Bau, yang diterapkan dan kemudian dijadikan sebagai bahan dalam
2) Wawancara
menjawab yang diberikan dan peneliti melakukan wawancara kepada pihak- pihak
47
yang terkait didalam tingkat pelayanan terminal penumpang Pelabuhan Torobulu,
3) Dokumentasi
kegiatan, foto-foto serta data yang relevan dengan penelitian (Riduwan, 201258).
4) Studi literatur
kajian atau studi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
5) Kuesioner
pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang
kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2012:38). Indikator variabel yang disusun
dalam item-item instrumen dalam bentuk penelitian ini melalui Pertanyaan yang
48
diberikan jawaban setiap item instrumen dan jawaban setiap item diberi Skor,
sebagai berikut:
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari responden atau sumber
data lain terkumpul (Sugiyono, 2012:169). Kegiatan dalam analisis data adalah
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
untuk penarikan kesimpulan umum dari hasil penelitian ini. Data yang ditulis
49
secara sistematis selanjutnya dianalisa untuk mencari hubungan dengan
analisis kuantitatif yaitu metode analisis terhadap data-data bentuk angka- angka
dengan cara perhitungan secara statistik. Untuk menguji hipotesis deskriptif dalam
penelitian ini maka digunakan teknik pengolahan dan analisis data sebagai
berikut:
1) Uji Validitas
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Uji validitas
digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur untuk mampu
melakukan fungsinya. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas
suatu kuesioner adalah angka hasil Skor pertanyaan ataupun Skor pernyataan
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur atau
diinginkan.
Uji validitas digunakan untuk menentukan sah atau valid suatu kuesioner.
Untuk menguji validitas penelitian ini, rumus yang digunakan adalah rumus
Product and service Solutions (SPSS) versi 21.0 for windows. Berikut rumus
Dimana :
50
r xy = Koefisien Korelasi Product Moment
X = Pertanyaan No.1
Y = Skor Total
N = Jumlah sampel
r √ n−2
t= …..…………….……
√1−r 2
(4.3)
Dimana :
n = Jumlah Sampel
r = Koefisien Korelasi
t = Nilai t Hitung
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata realy yang berarti percaya dan reliabel yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
51
tersebut sudah baik (Arikunto. 2006: 178). Reliabilitas int digunakan untuk
instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur objek atau responden.
dua (Split Half) yang kemudian dianalisis dengan rumus Spearman Brown.
ri 1 = (2 x 1/2test)/(1+r1/2 test)……….
…………...(4.4)
Dimana:
3) Uji Hipotesis
hipotesis deskriptif yang datanya berbentuk interval atau ratio, maka penulis
menggunakan uji t-test, dengan menggunakan uji pihak kanan (Sugiyono, 2009:
x−μO
t=
S ……………….……
√n
(4.5)
Dimana:
52
X = X rata rata
Mulai
Permasalahan
Studi Pustaka
Survey lokasi
Pengumpulan Data
Data Primer :
Data Sekunder: 1) Data karakteristik responden
1. Peta administasi 2) Data variabel pelayanan pubilk (kesederhanaan/
wilayah studi kemudahan, Kepastian dan tepat waktu, Keamanan
2. Fasilitas terminal dan kenyamanan, Kesopanan,keramahan dan
kedispilinan, Sarana dan prasarana, Bertanggung
jawab
53
Pengambilan data dari kuisioner dan
instansi terkait wawancara
Analisa Data
Hasil dan
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
MKJI. 1997. Panduan Rekayasa Lalu Lintas, Geometri, Pengaturan Lalu lintas
Rachmat Fauzi Pinem. 2008. Analisis Tingkat Keselamatan Lalu Lintas Pada
Persimpangan Dengan Metode Traffic Conflict Technique ( Tct )
Persimpangan Jalan Margonda – Jalan Siliwangi Depok. Program Studi
Teknik Sipil Universitas Indonesia Depok.
Setijowasamo, Djoko. 2003. Pengatar Rekayasa Dasar Transportasi Pendidikan
Nasional. Bandung.