I. PENDAHULUAN
Sejak tahun 1996, persentase penderita kebutaan di Indonesia masih berada pada
angka 1,5%. Ini merupakan angka kebutaan terbesar di wilayah Asia Tenggara,
sebanding dengan Negara di sub - sahra Afrika. Kebutaan disebabkan oleh berbagai
kelainan/ penyakit pada mata antara lain katarak (baik sejak lahir, proses penyakit, atau
penuaan), Glaukoma, Kelainan Refraksi, dan gangguan metabolic seperti kencing manis
dan tekanan darah tinggi. Padahal 80 % kasus kebutaan bisa dicegah.
Kesehatan indera pendengaran merupakan syarat penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, karena Sebagian besar informasi diserap melalui proses
pendengaran yang baik. Saat ini di Indonesia beberapa rumah sakit telah menjalankan
program skrining pendengaran namun masih bersifat sukarela. Sayangnya tidak semua
rumah sakit yang menjalankan program tersebut memiliki fasilitas yang memadai untuk
pemeriksaan.
III. TUJUAN
Umum : Untuk Meningkatkan derajat Kesehatan indra penglihatan dan pendengaran
masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Muara Badak.
Khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas Kesehatan dan
kader di posyandu lansia
2. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk
memelihara Kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan
dan pendengaran.
3. Untuk mendeteksi dini kelainan mata seperti katarak, gannguan refraksi,
gangguan pendengaran seperti presbikusis, tuli akibat bising, OMSK,
dan tuli kongenital (tuli sejak lahir).
4. Meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan indera masyarakat melalui
deteksi dini.
VI. PENYELENGGARA
Petugas Program Kesehatan Indera Puskesmas Muara Badak
VII. SASARAN
Adapun yang mejadi sasaran program Skrining Kesehatan indera adalah posyandu
lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Muara Badak.