Anda di halaman 1dari 6
Resume Keperawatan Gawat Darurat Oleh Berliyana diani 2207003 Sumber: Ns. Monika Wulan.S.P pada tanggal 30 Maret 2023 |. Manajemen airway/penatalaksanaan jalan napas Time saving and live saving , sehingga dalam keperawatan dalam manajemen airway haruslah cepat dan tepat. Manajemen jalan napas itu adalah prioritas utama yang dapat dilakukan dengan alat maupun tanpa alat untuk mengoptimalkan pertukaran udara dengan alat itu bisa dengan memposisikan pasien.Obstruksi jalan napas sumbatan ada 2 yaitu parsial dan total Keadaan jalan napas dikatakan normal ketika pasien masih bisa bicara dan tidak ada suara tambahan pada napas , permasalahan sumbatan jalan napas itu dapat menyebabkan kematian.sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan gawat darurat dalam penanganan airways harus cepat dan tepat. Saat melakukan tindakan manajement airway perhatikan kontrol servikal hindari pergerakan area servical dan menjaga keamanan spinal sehingga dalam melakukan manajement airway dengan aman pasang neck collar , long spine board, head immobilizer. Tujuannya adalah memfiksasi posisi pasien agar dalam posisi aman. 1. Sumbatan total Biasanya terjadi karena benda asing seperti tersedak chocking Tanda tanda tersedak yaitu : QO Pasien memberontak sambil memegangi leher tampak seperti ingin batuk QO. Tidak bisa bicara,batuk maupun bernapas CG Kesulitan napas QO. Sianosis © Mendadak tidak sadar Tatalaksana sumbatan jalan napas total 1. Pasien sadar OQ Pada pasien dewasa dan anak :Abdominal thrush Atau Hemlich manuuver QO Pada ibu hamil atau orang yang buncit /gemuk :Chest trush GQ Pada bayi :chesh trush ataupun Back blow 2. Pasien tidak sadar Melakukan rjp tanpa pemeriksaan nadi pada pasien dewasa dan anak dan untuk bayi dilakukan rjp tampa melakukan finger swab, atau berusaha mengambil benda asing yang menyumbat jalan napas. Sumbatan jalan napas parsial /sebagian 1. Sumbatan karena cairan gurgling Sumbatan jalan napas karena cairan biasanya akan muncul suara tambahan gurgling , manajemen jalan napas tanpa alat bisa dilakukan dengan cara logroll dengan catatan dilakukan sementara menunggu suction siap, dan saag melakukan suction harus dilakukan dengan segera dan cepat. 2. Sumbatan napas karena pangkal lidah_ snoring Biasanya sumbatan jalan napas karena lidah jatuh terjadi pada pasien dengan penurunan kesadaran. Tindakan manual dengan jaw trush dan head tilt chin lift dengan catatan tidak dengan trauma servical. Dengan alat yaitu dengan OPA dengan catatan pada pasien yang tidak sadar , NPA pada pasien yang sadar, dan tidak boleh pada pasien fraktur nassal dengan tanda gejala raccon eyes, battle sign, rhinnorea, otthorea. 3. Sumbatan anatomis Biasanya disebabkan oleh penyakit atau trauma pada jalan napas. Untuk penatalksanaannya adalah dengan cara memberikan ETT, yang membutuhkan keahlian dan kewenangan khusus karena yang berwenang memasang ETT adalah dokter, namun perawat berwenang ketika tidak ada dokter dan dalam kondisi pasien yang sudah sangat mengancam jiwa sehingga harus segera dilakukan pemasangan ETT. Breathing Mengetahui dan penatalaksanaan pernapasan, gangguan pernapasan disebabkan adanya sumbatan jalan napas sehingga mengganggu perjalanan 02 selain itu juga karena terganggunya kembang kempis paru, kerusakan paru, kerusakan atau gangguan jantung, Tanda gejala pada pasien dengan gangguan pernapasan yaitu sesak napas, sianosis, rr meningkat, analisa gas darah pao2 menurun, penggunaan otot napas tambahan, penurunan kesadaran. Breating problem, penyebab gangguan pernapasan + Tindakan anestesi general + Karena penyakit, atau kecemasan + Karena kecelakaan atau trauma + Gangguan saraf pusat, gangguan perifer Tanda kegawatdaruratan ventilasi + RRkurang 10 atau lebih 40 + pernapasan Irreguler - Ges kurang dari sama dengan 8 Penatalaksanaan gangguan ventiklasi + Perbaikan posisi semi fowler/ fowler + Berikan 02 oksigenasi + Ekstensikan kepala hati hati pada kasus trauma * Gunakan bym bila memungkinkan dan sesuai kondisi - Baring terlentang posisi kepala angkat 30 derajat ll. Mekanisme Trauma Tujuan G_ Dapat menjelaskan dan mengetahui mekanisme trauma, OQ Dapat menjelaskan dan mengetahui Fase trauma OG Dapat menjelaskan dan mengetahui Perlukaan trauma QO Dapat menjelaskan dan mengetahui Penatalaksanaan trauma. Proses pengkajian pada pasien trauma (kecelakaan) Pra kejadian umur,bb,pemakaian obat,riwayat pengobatan, penggunaan alat pengaman diri seperti helm dan sabuk pengaman, air bag. Dan pertimbangkan proses atau fase tumbukan yang terjadi , jatuh, maupun penyebab trauma lainnya. Post kejadian Respons time, penanganan awal Kondisi pasien meliputi faskes, jaminan kesehatan.layanan emergensi pra rs, kualitas sdm dan sumber daya faskes.

Anda mungkin juga menyukai