Panduan Program
Balai Ternak BAZNAS
Penyusun :
Lembaga Pemberdayaan Peternak
Mustahik (LPPM) BAZNAS
Penyunting :
Kepala Divisi Pendaygunaan
Manajer Ekonomi I Pendayagunaan
Penerbit
Pusat Kajian Strategis – Badan Amil Zakat
Nasional (PUSKAS BAZNAS)
Email : puskas@baznas.go.id
Website : www.baznas.go.id
www.puskasbaznas.com
TIM PENYUSUN
Lembaga Pemberdayaan
Peternak Mustahik (LPPM) BAZNAS
Pengarah
M. Arifin Purwakananta
Irfan Syauqi Beik, Ph.D
Randi Swandaru
Eka Budhi Sulistyo
Penulis
Ajat Sudarjat
Sugeng Prayitno
Achmad Salman Farisy
Aulia Latifah
Diterbitkan oleh
Pusat Kajian Strategis
(PUSKAS BAZNAS)
Jl. Matraman Raya No.134, Jakarta
Timur, DKI Jakarta, Indonesia, 13150
Phone +6221 3904555
Fax +6221 3913777
Mobile +62812-98-62-3885
KATA PENGANTAR
Buku Panduan Program Balai Ternak ini berisi tahapan umum program pemberdayaan
peternak mustahik dan panduan teknis pelaksanaan setiap tahapan program. Setiap
tahapan akan diberikan arahan secara konsep singkat dan beberapa contoh
pelaksanaannya. Dengan demikian akan memudahkan bagi pengguna, dalam hal ini
pendamping program dan pelaksana program di BAZNAS Provinsi dan BAZNAS
Kabupaten/Kota untuk melakukan implementasi. Dalam beberapa hal teknis, pelaksana
program masih bisa melakukan inovasi dan kreasi agar program bisa berjalan lebih
variatif tanpa melupakan esensi atau nilai filosofisnya.
Setelah adanya Buku Panduan Program ini, diharapkan semua BAZNAS Provinsi, BAZNAS
Kabupaten/Kota, Lembaga Amil Zakat (LAZ) tingkat Nasional sampai Provinsi, Unit
Pengumpul Zakat, Lembaga Swasta, Perguruan Tinggi, dan Satuan Kerja Pemerintah
Daerah (SKPD) memanfaatkan buku ini untuk menjalankan replikasi program Balai
Ternak di lokasinya masing-masing. Harapannya adalah semakin banyak program Balai
Ternak dikembangkan dan semakin banyak mustahik peternak yang terberdayakan.
Ajat Sudarjat
Kepala Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Besaran Had Kifayah di Indonesia ............................................19
Tabel 2. Jadwal Pelatihan Dasar Peternak ............................................22
Tabel 3. Program Pembangunan Sosial (PPS) .........................................30
Tabel 4. Rapat, Diskusi, Koordinasi, dan Pengambilan Keputusan ................32
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN ............................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pemberdayaan peternak dibangun dengan pemupukan modal sosial dan
pembangunan partisipatif. Untuk mencapai target yang optimal tersebut
memerlukan proses pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Proses
mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan harus dilakukan
sesuai dengan tahapan program yang terstruktur dan terencana dengan baik.
Dalam setiap tahapan diperlukan kejelasan konsep arah dan langkah
pemberdayaan yang akan dilakukan. Dari arahan konsep dan filosofis tahapan
tersebut disusun langkah-langkah teknis agar bisa dijawantahkan secara baik.
Buku Panduan Program Balai Ternak BAZNAS yang disusun ini berisi tentang
arahan filosofis setiap tahapan program dan langkah-langkah kegiatan Program
Balai Ternak BAZNAS serta hal-hal yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan
program di lapangan. Arahan filosofis sebagai dasar pijakan bagi pelaksana
program, apa yang melatarbelakangi tahapan tersebut dijalankan. Setiap
tahapan program harus dipahami apa tujuan yang ingin dicapai. Keterpaduan
antara arahan filosofis dan tahapan teknis akan melahirkan pelaksanaan program
yang terarah dan terstruktur untuk mewujudkan kemandirian peternak mustahik.
1.2. TUJUAN
Panduan Program Balai Ternak BAZNAS ini dibuat dengan tujuan antara lain :
a. Tercapainya tujuan akhir Program Balai Ternak BAZNAS dengan tepat dan
benar dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Panduan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan, supervisi,
monitoring, dan evaluasi program secara langsung.
b. Sasaran Antara
Yaitu petani peternak yang memiliki pendapatan di atas standar kelayakan
kelompok mustahik namun berpotensi kuat untuk menguatkan dan
mendinamiskan kelompok dan program. Orang tersebut sangat diperlukan
untuk pengembangan program.
Secara umum, Balai Ternak yang dibangun akan menjalankan fungsi budidaya,
yang didalamnya berisi pembiakan, dan penggemukan. Selanjutnya
pengembangan teknologi pakan, baik hijauan, konsentrat, maupun
pembangunan pabrik pakan mini sebagai supplier kebutuhan pakan di wilayah
sekitar Balai Ternak. Setelah adanya produksi ternak yang stabil. Langkah
selanjutnya adalah pengembangan dan advokasi pasar bagi peternak, baik
secara online maupun offline, untuk memenuhi kebutuhan internal maupun
eksternal BAZNAS serta pasar dalam dan luar negeri.
Pengolahan produk peternakan menjadi fokus pengembangan Balai Ternak juga,
seperti pengolahan daging, susu, telur, dan produk samping lainnya seperti
pupuk kompos, pupuk cair, dan biogas.
3. Pemandirian Program
Berisi uraian mengenai landasan berpikir, tujuan, pengertian dan hal-hal
penting berkaitan dengan proses pemandirian. Bagian ini juga menjelaskan
tentang indikator keberhasilan program Balai Ternak BAZNAS dan proses
asset reform dana program.
a. Evaluasi dampak program
b. Integrasi program pemberdayaan peternak dengan program lain yang
mendukung
c. Inisiasi dan penguatan kader lokal
d. Inisiasi dan penguatan kelembagaan lokal
e. Inisiasi dan penguatan jaringan permodalan
f. Inisiasi dan penguatan usaha kelompok dan pemasaran
g. Mendorong kontrol sosial aktif mitra peternak dan masyarakat lokal
Peternak mustahik
Adapun tahapan program yang dijalankan, bisa dilihat pada Gambar 4 di bawah ini
yang menunjukkan aktivitas yang dilakukan setiap tahapan program.
Dalam implementasi program beberapa hal perlu diperhatikan. Pertama, dana program
berasal dari dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.
Kosekuensi dari dana tersebut, pemilihan peternak mustahik harus memenuhi kriteria
mustahik. Target akhir dari program adalah menjadikan mustahik menjadi muzakki,
atau setidaknya menjadi munfik (orang yang berinfak). Kedua, intervensi diberikan
kepada peternak mustahik berupa modal dalam bentuk bibit ternak, kandang, dan
sarana produksi peternakan; teknis budidaya peternakan dalam bentuk
teknologi tepat guna, pelatihan, magang, dan studi banding untuk menjalankan
produksi dalam pembiakan, penggemukan, dan pengolahan hasil ternak; advokasi pasar
untuk menjamin produk yang dihasilkan mampu dipasarkan dengan harga yang layak.
Semua langkah di atas merupakan tahapan pendampingan yang dilakukan secara
intensif dan dijalankan secara terintegrasi satu sama lainnya.
Proses intervensi yang dijalankan dalam program Balai Ternak dapat digambarkan
dalam Gambar 5 berikut ini.
Selanjutnya tim LPPM BAZNAS akan mengkaji kembali data-data hasil Studi
Kelayakan Wilayah (SKW) yang diperoleh berupa rekomendasi program yang
selanjutnya menjadi bahan penilaian serta pertimbangan oleh manajemen
LPPM BAZNAS. Pada tahap berikutnya manajemen LPPM BAZNAS akan
memutuskan mengenai kelayakan lokasi wilayah sasaran program berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan yang berorientasi pada kebijakan program
ekonomi BAZNAS khususnya Divisi Pendayagunaan.
Hasil yang diharapkan dari aktivitas Studi Kelayakan Wilayah adalah sebagai
berikut:
1. Mendapatkan gambaran profil wilayah calon sasaran program.
2. Mendapatkan gambaran profil sosial ekonomi masyarakat wilayah calon
sasaran program.
3. Mendapatkan dokumen yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan
program pemberdayaan peternak yang berkelanjutan dan menentukan
identifikasi awal calon peternak mustahik program.
9. Penyusunan
Buku Panduan ProgramLaporLogical Framework Analisys (LFA) dan membuat Matriks
Balai Ternak BAZNAS 14
2020 Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik BAZNAS
Kegiatan-kegiatan Balai Ternak BAZNAS yang dilakukan berurutan tidak berarti mutlak
harus dilakukan sepenuhnya, melainkan juga secara fleksibel dapat disesuaikan atas
dasar situasi dan kondisi lokal yang ada, dalam hal ini harus atas sepengetahuan dan
persetujuan Manajer Program. Meskipun demikian, penyesuaian tersebut (baik
penambahan, pengurangan, dan lain sebaginya) tidak boleh bertentangan dengan
upaya pencapaian tujuan Balai Ternak BAZNAS.
Dalam wujud diagram, tahapan-tahapan kegiatan Balai Ternak BAZNAS, baik yang
bersifat berurutan maupun berkala dan atau berkesinambungan, dapat dilihat pada
Gambar 3. Daur Program Balai Ternak BAZNAS.
Hal penting untuk dicatat pada awal sosialisasi, bahwa masyarakat belum
mengenal program Balai Ternak BAZNAS dan perlu ada verifikasi mendalam
terhadap calon Peternak Mustahik sehingga saat melakukan tahap
pendahuluan kepada aparat desa dan masyarakat, tidak serta merta
dijanjikan Program Balai Ternak sehingga terkesan memberi janji program.
2. Tujuan
Mendapatkan dan mengetahui secara langsung calon peternak mustahik
program.
3. Bentuk Kegiatan
- Silaturahmi warga
Kriteria penunjang :
- Indeks rumah, kepemilikan harta dan kondisi
tanggungan/keluarga lain yang mampu yang mempunyai jalur
hak waris.
- Wealth Ranking : penilaian (kesepakatan) dari masyarakat
setempat bahwa yang bersangkutan termasuk miskin.
c) Bentuk Kegiatan
1. Pengisian form pendaftaran calon peternak mustahik
2. Penyerahan identitas pribadi (KTP/Surat Keterangan Kependudukan,
KK, SKTM, Surat Pernyataan Mustahik BAZNAS, Foto 4x6).
b. Bentuk Kegiatan
Pendamping Program berkunjung langsung kepada calon peternak mustahik
dan melakukan survey dengan menggunakan form Studi Kelayakan Peternak
Mustahik (SKPM). Kegiatan ini tidak terkait dengan kelompok tetapi person
to person.
b. Bentuk Kegiatan
Kegiatan dilakukan dalam bentuk focus group discussion (FGD) dengan
dipandu oleh Pendamping Program. Pendamping Program melakukan
penilaian dengan Form Laporan Kekompakan Calon Kelompok Peternak.
b. Manfaat PDP
a. Memberikan pemahaman kepada calon peternak mustahik tentang
gambaran keseluruhan program BAZNAS dan LPPM secara filosofis,
strategis, dan teknis.
b. Membangun dan menumbuhkembangkan budaya disiplin calon peternak
mustahik.
c. Mengakrabkan sesama peternak dan pendamping.
d. Menumbuhkan rasa kepemilikan peternak terhadap program dengan baik
berarti mereka berpeluang bagi mereka sendiri untuk pengembangan
usaha dan juga bagi orang lain terutama dalam satu kelompok.
e. Kelompok yang berkualitas akan memberikan kekuatan pada organisasi.
c. Ketentuan PDP
Setiap calon peternak yang telah memenuhi uji kelulusan Studi
Kelayakan Peternak Mustahik (SKPM) harus mengikuti Pelatihan Dasar
Peternak (PDP).
Kegiatan Pelatihan Dasar Peternak (PDP) dilakukan selama 3 (tiga) hari
berturut-turut, waktu setiap pertemuan PDP minimal 1,5 jam:
1. Tiga hari materi oleh Pendamping Program
2. Tiga puluh menit ujian dihari terakhir oleh Pendamping Program
3. Jika pada ujian PDP calon peternak dinyatakan tidak lulus maka PDP
akan diulang dengan memberikan materi yang belum dapat
dipahami.
Tindak lanjut jika calon peternak tidak dapat hadir pada PDP : calon
peternak yang tidak hadir dinyatakan keluar dari calon peternak dan dia
masih diperkenankan mengikuti program dengan membentuk kelompok
baru dan melewati prosedur yang telah ditetapkan.
Jika ada salah satu atau beberapa calon peternak yang mengundurkan
diri pada saat PDP dan akhirnya jumlah anggota minimal tidak terpenuhi
(jumlah anggota minimal 15 KK) maka calon Kelompok Peternak
dinyatakan gugur dan PDP diulang kembali dengan calon peternak yang
baru.
b. Ikrar Mitra
Bismillahirrahmanirrohim.
Sudah menjadi kewajiban saya untuk beribadah kepada Allah SWT,
Berikhtiar mencari rizki, mengelola ternak dengan baik, tetap
menyekolahkan anak-anak, dan menepati aturan kelompok. Allah menjadi
saksi atas segala yang saya ucapkan dan lakukan.
Biar lebih melekat, ikrar peternak dapat diganti dengan bahasa lokal
c. Jiwa Mitra
1. Kehidupan kami adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.
2. Kami senantiasa akan berikhtiar mencari rizki.
3. Kami akan mematuhi seluruh peraturan yang ditetapkan dalam program.
4. Kami berjanji akan hadir setiap minggu, menunaikan infak kelompok,
menabung dan apabila melanggar peraturan dikenakan sanksi.
5. Kami layak mendapatkan pengembangan program lanjutan jika
berdisiplin baik.
6. Kami akan menolong mitra-mitra yang lain jika mengalami kesulitan
selama masih dapat dipercaya.
7. Allah menjadi saksi atas segala yang kami ucapkan dan lakukan.
KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS
Bentuk Kegiatan
a. Penyusunan TOR disusun sesuai dengan sistematika yang telah
ditentukan. Jenis kegiatan yang diuraikan dalam TOR sesuai dengan
RKAP Program.
b. TOR dilengkapi dengan lampiran berkas-berkas yang berkaitan dengan
ajuan anggaran program.
c. Pendamping mengajukan TOR kepada Supervisor Program.
d. TOR yang dinyatakan tidak lengkap dikembalikan ke Pendamping untuk
dilengkapi dan diajukan kembali setelah diperbaiki.
e. TOR yang sudah benar dan sesuai dengan RKAP Program, kemudian akan
diajukan oleh Supervisor Program kepada Manager Program untuk
diperiksa dan disetujui di level program.
f. TOR yang sudah mendapatkan persetujuan dari Manager Program,
kemudian akan diajukan ke bagian administrasi dan keuangan untuk di
verifikasi kembali sesuai RKAP Program.
g. Setelah diverifikasi oleh bagian administrasi dan keuangan dan di setujui
oleh Manager Keuangan, kemudian TOR diajukan kepada Kepala
Lembaga untuk direview, dan memperoleh persetujuan.
h. Setelah semua berkas ajuan selesai maka dana akan langsung ditransfer
ke rekening kelompok.
Bentuk Kegiatan
a. Jangka waktu pelaporan anggaran program selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari setelah realisasi anggaran atau 14 hari setelah dana di transfer ke
kelompok.
b. Penyusunan laporan disusun sesuai dengan sistematika yang telah
ditentukan. Jenis kegiatan yang diuraikan dalam laporan harus sesuai
realisasi program.
c. Laporan dilengkapi dengan lampiran berkas-berkas yang berkaitan
dengan realisasi anggaran. Lampiran tersebut antara lain Berita Acara
Serah Terima (BAST), kwitansi, video, dan foto dokumentasi.
d. Pendamping akan memberikan laporan realisasi anggaran kepada Divisi
Keuangan. Laporan realisasi anggaran akan dikoreksi oleh Supervisor
Program dan bagian administrasi dan keuangan.
e. Laporan yang dinyatakan tidak lengkap dikembalikan ke Pendamping
untuk dilengkapi dan dilaporkan kembali setelah diperbaiki.
f. Laporan yang sudah benar dan lengkap akan diarsipkan.
2. Pengadaan Ternak
Arahan Kegiatan
a) Surat Permohonan Pengadaan Ternak (SPPT) merupakan sejenis
proposal sederhana yang berisi data peternak dan pengajuan ternak.
b) Pengadaan ternak merupakan proses penentuan spesifikasi ternak,
pemilihan vendor supplier, dan pemilihan ternak.
c) Droping ternak merupakan proses distribusi ternak dari supplier
kepada Kelompok Balai Ternak BAZNAS.
Bentuk Kegiatan
a) Peternak mengisi Form Surat Permohonan Pengadaan Ternak (SPPT).
b) Kelompok mengajukan Surat Permohonan Pengadaan Ternak (SPPT)
yang telah disetujui ketua kelompok dan Pendamping.
c) Pendamping Program mengajukan SPPT tersebut kepada Supervisor
Program.
d) Pendamping bersama peternak mencari supllier atau belanja
langsung di pasar hewan.
e) Penyerahan dan droping ternak disertai dengan penandatangan
Berita Acara Serah Terima (BAST) Penyerahan ternak antara LPPM
dengan Kelompok Balai Ternak BAZNAS.
Bentuk Kegiatan
a) Pembinaan rutin pada rapat atau pertemuan kelompok mingguan dan
dwi mingguan dengan memberikan beberapa materi seperti :
- Teknis budidaya peternakan secara umum
- Manajemen kesehatan ternak
- Motivasi
- Kelembagaan
- Keuangan
- Mental spiritual
- Manajemen usaha
b) Kunjungan informal pendamping program kepada anggota kelompok
peternak (terutama yang memiliki masalah)
c) Menguatkan kelembagaan kelompok dengan memberikan pelatihan
keorganisasian
d) Bantuan sapronak dan pengembangan usaha
e) Program pembangunan sosial (peduli masyarakat dan lingkungan sekitar)
f) Pembinaan usaha kelompok dan masyarakat
g) Pelatihan Kelompok dan Kader Balai Ternak BAZNAS
h) Sertifikasi kader teknis dan kelembagaan
i) Studi banding
j) Pembentukan kelembagaan lokal
k) Laporan rutin kegiatan
Tujuan Pendampingan
a) Terwujudnya kemandirian kelompok. Kemandirian yang dimaksud adalah
suatu kemampuan otonom untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan keputusannya tersebut serta memilih arah tindakannya
sendiri tanpa terhalang oleh pengaruh dari pihak luar atau yang
diinginkan oleh orang lain/pihak lain.
b) Meningkatkan pemahaman dan keterampilan peternak dalam budidaya
dan pemasaran ternak serta produk turunan ternak.
c) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, lingkungan,
pendidikan dan keagamaan.
d) Menguatkan pemahaman dan keterampilan peternak dalam administrasi
dan keuangan.
e) Menciptakan kader yang dapat diandalkan untuk melanjutkan program
yang dijalankan setelah Pemandirian Program
Lingkup Pendampingan
a) Pembinaan keislaman atau keagamaan sebagai penguat etos kerja dan
pembinaan Islam.
b) Pembinaan dan perluasan wawasan kelompok dan masyarakat sekitar
terhadap pentingnya kesehatan dan pendidikan.
c) Pembinaan dan perluasan wawasan peternak sasaran dalam teknis
beternak, pemasaran produk hasil ternak, administrasi dan keuangan
kelompok.
d) Menyiapkan kelembagaan lokal yang kuat dan berkelanjutan.
e) Membentuk kader untuk setiap program dimaksud.
Ciri-ciri Program
a) Sustainable / berkelanjutan
b) Kaderisasi
c) Mengarah pada perubahan insani
d) Partisipatif
e) Bukan charity semata
Sumber Dana
a) Dana ZIS dan DSKL dari BAZNAS yang dianggarkan pada anggaran program
b) Mitra mustahik secara swadaya
c) Donatur lain yang halal dan tidak mengikat (CSR, hibah, investasi, dll.)
Lingkup Kegiatan
1. Agama
a) Diarahkan kepada pemahaman yang mendasar di tengah masyarakat
b) Dilakukan sinergis bersama tokoh agama yang memahami visi dan
misi BAZNAS
c) Materi terprogram dan saling berkesinambungan
2. Kesehatan
a) Program diarahkan terhadap kesehatan keluarga dan lingkungan
b) Program yang berkaitan dengan lingkungan dirancang dan memiliki
aspek kepentingan bersama dan nilai sosial
3. Pendidikan
a) Program dirancang peningkatan SDM
b) Bersinergi dengan pihak-pihak yang peduli
c) Ada tindak lanjut yang bersifat pembinaan
Lingkungan sosial
1. Tujuan program untuk lingkungan sekitar program
2. Fokus program untuk menunjukkan dampak program bagi masyarakat
3. Target program adalah masyarakat non-peternak mustahik
Arahan Kegiatan
a) Supervisi program adalah penilaian secara terus menerus atau berkala
(periodik) terhadap kinerja suatu program dibandingkan dengan target-
target internal dari setiap aktivitas pada periode tertentu.
b) Kegiatan pemantauan dan pengumpulan informasi yang dilakukan secara
periodik untuk memastikan apakah suatu aktivitas yang sedang
dilakukan sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana (telah berada
dijalur yang benar untuk mencapai tujuan)
c) Pelaksanaan supervisi secara rutin dilakukan minimal tiga sampai empat
bulan sekali, berdasarkan kebutuhan wilayah sasaran.
Bentuk Kegiatan
a) Memantau perkembangan kegiatan program sesuai workplans.
b) Memantau permasalahan atau hambatan yang dihadapi.
c) Memantau tingkat pencapaian hasil-hasil yang ditargetkan.
d) Memotivasi staf manajemen yang terlibat dalam program untuk menjaga
dinamika kerja.
e) Mendokumentasikan informasi (laporan tertulis, foto-foto kegiatan, dan
video di lapangan).
Untuk memperlancar proses supervisi maka akan diadakan rapat atau pertemuan
rutin di tingkat peternak yang bertujuan untuk mereview kembali apa yang sudah
dilaksanakan dan juga pengambilan keputusan. Tabel 4 berikut ini adalah jenis-
jenis rapat yang ada dan wajib dilakukan.
Bentuk Kegiatan
a) Memantau kegiatan program apakah sebuah aktivitas sudah selesai
dikerjakan; bagaimana pelaksanaan kegiatan-kegiatan program di
lapangan; pengelolaan atau manajemen program.
b) Memantau faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi program.
c) Hasil dari monitoring adalah teridentifikasinya perkembangan program,
pencapaian program, permasalahan dan kendala yang muncul.
Buku Panduan Program Balai Ternak BAZNAS 33
2020 Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik BAZNAS
Mustahik
Kelompok Peternak
Mustahik Mustahik Mustahik
(KP)
Mustahikk
Lembaga Lokal
KP KP KP
Forum/Gabungan
Lembaga Lembaga Lembaga Lembaga Lokal
Lokal Lokal Lokal
Pendamping/Manajer
Lembaga Lokal
Supervisor dan
Manajer Program
Lembaga Pemberdayaan
Peternak Mustahik
MASYARAKAT/
DONOR BAZNAS
2. Manajer Program
Manajer Program adalah pihak yang memastikan program mengarah
pada misi menumbuhkan kembali ikatan-ikatan sosial sesama mustahik
agar saling kerjasama demi kebaikan bersama.
Manajer Program menyusun perencanaan program Balai Ternak BAZNAS.
Manajer Prorgram melaporkan perkembangan prorgram Balai Ternak
secara periodik satu bulan sekali, triwulan, semester, dan annual.
3. Supervisor
Supervisor adalah pihak yang mengkoordinasi (strategis maupun teknis)
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengembangan program dan
kelembagaan kelompok peternak dalam usaha membangun kembali
kemandirian masyarakat agar mampu mengatasi kemiskinannya.
Supervisor bertanggung jawab langsung kepada Manajer Program
4. Pendamping
Tugas dan wewenang adalah sebagai berikut :
a) Menemukenali anggota masyarakat yang berniat untuk membentuk
kelompok Balai Ternak BAZNAS di wilayah sasaran program.
b) Melakukan Studi Kelayakan Peternak Mustahik (SKPM), uji kekompakan
dan memberikan Pelatihan Dasar Peternak (PDP) kepada calon
peternak, kemudian memberikan penilaian awal terhadap kelayakan
kelompok.
c) Melakukan pengawasan, pendampingan, dan pembinaan kelompok Balai
Ternak BAZNAS yang ada di bawah tanggung jawabnya.
d) Melakukan koordinasi dan pemantauan kegiatan serta organisasi kerja
kelompok yang dibentuk oleh peternak.
e) Menyadarkan dan meyakinkan para peternak mustahik akan kesempatan
mereka untuk mandiri.
f) Mendengarkan, menampung, dan memberikan motivasi kepada peternak
untuk dapat menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi dan
apabila dirasakan perlu ikut memberikan alternatif solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh kelompok Balai Ternak BAZNAS.
g) Mengadakan pertemuan reguler dengan kelompok Balai Ternak BAZNAS.
2. Lembaga Lokal
Adalah kelembagaan yang dibangun dari kumpulan kelompok-kelompok
peternak yang berada dalam satu wilayah yang berdekatan.
Lembaga Lokal terbentuk dengan jumlah peternak paling sedikit 20 KK.
Dengan demikian Lembaga Lokal dapat terbentuk minimal dari 2 (dua)
Kelompok Peternak.
Maksimal untuk satu Lembaga Lokal adalah 6 Kelompok Peternak.
Setiap Lembaga Lokal akan bertemu satu kali dalam dua bulan.
Salah satu tolok ukur keberhasilan program Balai Ternak BAZNAS adalah apabila
program Balai Ternak BAZNAS telah exit dari wilayah sasaran maka proses
pendampingan tetap berjalan yang dimotori oleh peternak (kader) dalam
organisasi peternak yang telah dibentuk. Bila hal ini tidak terjadi maka dapat
dikatakan proses pemberdayaan peternak dianggap gagal. Untuk itu perlu
sebuah strategi dalam proses pemandirian.
5.2. PENGERTIAN
Exit Strategi lebih bermakna bagaimana agar program Balai Ternak BAZNAS
tetap bertahan dan berkelanjutan di wilayah sasaran dalam setiap kegiatannya
baik sosial, ekonomi, maupun kelembagaannya setelah prorgram dimandirikan.
1. Pendekatan partisipatif
Saat program mulai, pendamping program harus memulai dengan prinsip-
prinsip pembangunan partisipatif. Sehingga ketika calon peternak mustahik
hendak terlibat dalam program, tidak dengan unsur keterpaksaan, rasa
sungkan terhadap kehadiran Pendamping Program. Partisipasi harus
tercermin dari setiap tahap dan setiap kegiatan baik perencanaan lokal
hingga evaluasi program yang telah mereka lakukan.
2. Tujuan
a) Peternak mustahik mempunyai peningkatan asset
b) Aset peternak mustahik terjaga dari aspek kuantitas dan kualitasnya
bahkan terus berkembang lebih besar
EVALUASI PARTISIPATIF
Penguatan
Evaluasi Kajian Bersama Kelembagaan Lokal
Peternak Mustahik Sistem organisasi
Manajemen
(FGD, DLL) Lembaga Lokal
LPPM
Kader yang aktif
Konsultasi program
Peran dan fungsi
pengurus
PERUBAHAN
Kemampuan dan
Mental
Membentuk Komunitas
Sasaran Mustahik yang
Mandiri
6.2. PENGERTIAN
Pemandirian Pendamping Program lebih bermakna bagaimana agar Pendamping
Program tetap berada di wilayah sasaran sebagai manajer lembaga lokal,
penggerak kelembagaan lokal, mengembangkan usaha mustahik menjadi lebih
maju dan bernilai manfaat untuk masyarakat sekitar program. Pendamping
Program juga diharapkan menjadi jembatan antara lembaga lokal mustahik
dengan LPPM sebagai pendiri dan sebagai informan perkembangan kelembagaan
lokal mustahik pasca dimandirikan.
BAB 7 PENUTUP
LAMPIRAN FORM
1. Form BA Penetapan Assesmen Wilayah LPPM
BERITA ACARA
PENETAPAN ASSESMEN WILAYAH
Bismillahirrahmanirrahim
Berdasarkan seleksi wilayah yang akan dijadikan sebagai calon wilayah pengembangan program
pemberdayaan, pada hari ini …….…, tanggal ….. bulan ……… tahun ….. telah melaksanakan
Rapat Penetapan Assesmen Wilayah, sebagai berikut :
1. Penetapan Assesmen Wilayah didasarkan pada data-data skunder dengan
mempertimbangkan peta kemiskinan, data dari BPS atau dari potensi wilayah tersebut.
2. Referensi dari BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota dan mitra.
Demikian Berita Acara Penetapan Assesmen Wilayah ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
LEMBAGA PEMBERDAYAAN
PETERNAK MUSTAHIK
(NAMA KEGIATAN)
Program XXX
Lokasi XXX
Kantor :
Jl. Raya Kebon Sirih No 57
Jakarta Pusat 10340
Email: lppm@baznas.go.id
Website : www.baznas.go.id
TOR
(NAMA KEGIATAN)
Latar Belakang
XXXX
Waktu pelaksanaan
XXXX
Penutup
Demikian ajuan ini kami buat, semoga bisa segera ditindak lanjuti. Terima kasih.
: …………………………………………..
7 Kondisi Keamanan
Kultur Usaha Produktif
8
Masyarkat
9 Pemasaran Ternak
PENDUKUNG
REKAPITULASI KELAYAKAN
KETERANGAN LAIN, hal menarik yang berhubungan dengan program atau menarik untuk dipublikasikan dan
diteladani
-
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
__________________________________________
PENJELASAN
Sugeng Prayitno
Ajat Sudarjat
Kepala LPPM
Lampiran Penjelas
Catatan
Dalam kondisi normal, sebaiknya proses pengumpulan data SKW dilakukan
melalui proses di bawah ini agar mendapatkan data yang lebih obyektif (prinsip
triangulasi)
- Analisis database dan profil komunitas
- Observasi lapangan dengan transek
- Wawancara mendalam
- Focus group discussion (FGD)
KARAKTERISTIK
NO URAIAN
INFORMASI
UTAMA
a. Luas wilayah secara umum (luasan lahan pertanian,
Peta dan Profil Geografi perkebunan, lahan penggembalaan)
b. Jarak wilayah sasaran (desa, kecamatan, kabupaten, provinsi)
c. Batasan Desa (barat, timur, selatan, utara)
d. Suhu
1 e. Topografi (datar/berbukit) / ketinggian
f. Jenis tanah
g. Lokasi calon kandang
h. Hidrologi / ketersediaan air
(Dinas/Desa) i. Peta Lokasi
j. Dll
Kultur Masyarakat Secara a. Kebiasaan positif masyarakat
Umum b. Kebiasaan negatif masyarakat
c. Etos kerja
2
(Dinas/Desa, d. Agenda harian masyarakat (jumlah)
Tokoh Masyarakat, e. Jumlah rencana sasaran program
Wawancara dengan Masyarakat) f. Dll
a. Jenis dan jumlah sapi
Data Ternak b. Jenis dan jumlah kerbau
c. Jenis dan jumlah domba
3
d. Jenis dan jumlah kambing
(Dinas/Desa) e. Jenis dan jumlah unggas
f. Dll
Ketersediaan Pakan Alami / a. Koefisien Tampung Ternak
4 Hijauan b. Deskripsi kondisi ketersediaan pakan
Buku Panduan Program Balai Ternak BAZNAS 54
2020 Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik BAZNAS
Misalnya :
Asumsi per peternak mendapat droping :
- 3 induk (total 90 kg)
- 2 bakalan ( total 30 kg)
Total BB = 120 kg
Asumsi 1 kelompok = 15 peternak
Total BB = 120 x 15 = 1800 kg
Kebutuhan pakan = 20% x 1800 = 360
Luasan ketersediaan pakan = 360 : ½ = 720 m 2
Siklus rumput = 14 hari
Jadi ketersedian lahan yang terisi rumput total = 14 x 720 = 10.080 m 2 = kurang lebih 1
ha
LEMBAGA PEMBERDAYAAN
PETERNAK MUSTAHIK
1. Detail Invoice :
Jumlah (Rupiah)
No Uraian Keterangan
Anggaran Realisasi Varian
Jenis Ternak :
1 60.000.000 - 60.000.000 Terlampir
Bakalan Betina (100 ekor)
Total Invoice 60.000.000
2. Detail Pembayaran :
Metode Pembayaran Transfer
o Nama Rekening : ACHMAD SALMAN FARISY
o Nama Bank : Bank Syariah Mandiri
o Nomor Rekening : 7002993796
o Nama Cabang : -
o Swift Code : -
3. Kelengkapan Dokumen :
o Kwitansi / Invoice
o Delivery Order / BAPP / BAST
o Kontrak / Akad / SPK / PO
o Faktur Pajak
o Lainnya ________________
o Operasional
o Program
o Lainnya ________________
Maka kami telah melakukan verifikasi dan menyetujui untuk dilakukan pembayaran atas
kewajiban sesuai dengan informasi tersebut di atas.
BERITA ACARA
PENETAPAN WILAYAH PENGEMBANGAN PROGRAM
Bismillahirrahmanirrahim
Pada hari ………. s/d ………., tanggal ….. s/d ….. bulan ……… tahun ………, bertempat di
Kabupaten ………. Provinsi ………., telah dilaksanakan proses assesmen wilayah untuk
pengembangan program pemberdayaan.
Berdasarkan Rapat Penetapan Wilayah Pengembangan Program dari hasil kegiatan assesmen
wilayah, pada hari ini …….…, tanggal ….. bulan ……… tahun ….., dengan keputusan sebagai
berikut :
Demikian Berita Acara Penetapan Wilayah Pengembangan Program ini dibuat dengan
sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
LEMBAGA PEMBERDAYAAN
PETERNAK MUSTAHIK
10
....................., ..........................
……………………………….
Pendamping Peternak
Buku Panduan Program Balai Ternak BAZNAS 60
2020 Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik BAZNAS
LEMBAGA PEMBERDAYAAN
PETERNAK MUSTAHIK
Mengetahui,
……….,…………………..20….
……………………………….
Pendamping Peternak
LEMBAGA PEMBERDAYAAN
PETERNAK MUSTAHIK
Tanggal Studi :
KEKOMPAKAN CALON KP
Derajad
No
Aspek yang
Dinilai
Kinerja yang Diharapkan Pencapaian
Kriteria
1 2 3 4 5
1 Proses Dari bawah ke atas dasar kesamaan kepentingan anggota
Pembentukan Pembentukan serangkaian rembug informal antar anggota
Inisiatif sepenuhnya muncul dari anggota-anggota
bersangkutan
2 Tujuan Dirumuskan tujuan untuk maju dan berkembang bersama
3 Kohesivitas Memiliki ikatan pemersatu yang kuat misalnya : jenis kegiatan,
masalah, tempat tinggal, kecocokan pribadi, minat yang sama
dll
4 Proaktivitas Masing-masing anggota menunjukkan keiinginan untuk saling
membantu terlebih dahulu
5 Kedisplinan Ketepatan waktu
Kesediaan secara serius untuk menepati peraturan program
6 Keyakinan Tidak memiliki keraguan pada program dan ingin terus
melanjutkan tahapan program sesuai aturan
Nilai Akhir 1*)
*) Rumus penghitungan nilai akhir 1 adalah “jumlah total/6”
Petunjuk penilaian
1 = buruk sekali : sangat bertolak belakang dengan kriteria yang diharapkan
2 = buruk : masih jauh dari criteria yang diharapkan
3 = cukup : hanya sebagian yang memenuhi kriteria yang diharapkan
4 = baik : hampir memenuhi atau mendekati kriteria yang diharapkan
5 = baik sekali : sepenuhnya memenuhi kriteria yang diharapkan
KETERANGAN LAIN, hal menarik yang berhubungan dengan program atau menarik untuk dipublikasikan dan diteladani
-
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________
PENDAMPING PETERNAK
REKOMENDASI
LAYAK / TIDAK / DIPERTIMBANGKAN*
PENJELASAN
BERITA ACARA
PENGESAHAN KELOMPOK PETERNAK
Bismillahirrahmanirrahim
Berdasarkan penilaian terhadap Studi Kelayakan Peternak Mustahik, Pelatihan Dasar Peternak,
dan Evaluasi Kekompakan Calon Kelompok Peternak, maka diputuskan bahwa :
Mulai hari ............. tanggal ….... bulan ................ tahun ........ dinyatakan layak dan sah menjadi
Kelompok Peternak yang bergabung dalam Program Balai Ternak Lembaga Pemberdayaan
Peternak Mustahik – BAZNAS.
Tempat, tanggal-bulan-tahun
……..………., ….. - ….. - ………
Dibuat oleh : Disetujui Oleh : Diketahui Oleh :
Pendamping Supervisor Program Manajer Program
Kepala LPPM
Peternak
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Jumlah Anggota
Jenis Usaha
Alamat
BERITA ACARA
SERAH TERIMA DANA BANTUAN
DARI LPPM KEPADA KELOMPOK BALAI TERNAK
PEMBUATAN KANDANG PETERNAKAN
Pada hari ini ………., tanggal …. bulan …………. tahun …………. telah dilaksanakan penyaluran
dan penerimaan dana bantuan pembuatan kandang kelompok sebesar Rp. ……………….,-
(……………………………..) oleh Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) kepada
Kelompok Balai Ternak …………………………….., yang diwakili oleh:
Nama : …………………………………………………..
Jabatan : Kepala LPPM
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama
Dana bantuan tersebut diberikan secara tunai dengan sistem transfer kepada anggota kelompok
Balai Ternak, dan akan dipergunakan sebagai pembangunan kandang kelompok yang dijalankan
sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
……………., …………………………
Pihak Pertama Pihak Kedua
CAP dan
TTD
(……………..) (………………..)
Kepala LPPM Ketua Kelompok
BERITA ACARA
SERAH TERIMA DANA BANTUAN
DARI LPPM KEPADA KELOMPOK BALAI TERNAK
SARANA PRODUKSI PETERNAKAN
Pada hari ini ……….., tanggal ………. bulan ………….. tahun ……….. telah dilaksanakan
penyaluran dan penerimaan dana bantuan pembuatan sarana produksi peternakan Rp.
……………,- (…………………………..) oleh Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik
(LPPM) kepada Kelompok Balai Ternak Berkah ………………………….., yang diwakili oleh:
Nama : ………………………………………………………………
Jabatan : Kepala LPPM
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama
Dana bantuan tersebut diberikan secara tunai dengan sistem transfer kepada kelompok Balai
Ternak, dan akan dipergunakan sebagai …………………………………. yang dijalankan sesuai
dengan persyaratan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
……………………, …………………………
Pihak Pertama Pihak Kedua
(……………...) (………………..)
Kepala LPPM Ketua Kelompok
BERITA ACARA
SERAH TERIMA DANA BANTUAN
DARI LPPM KEPADA KELOMPOK BALAI TERNAK
PENGADAAN TERNAK
Pada hari ini …….., tanggal ……….. bulan …………… tahun ……… telah dilaksanakan penyaluran dan
penerimaan dana bantuan pengadaan ternak domba sebesar Rp. ……………..,-
(……………………………………….) oleh Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) kepada
Kelompok Balai Ternak …………………. yang diwakili oleh:
Nama : ………………………………………………
Jabatan : Kepala LPPM
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama
Dana bantuan tersebut diberikan kepada Kelompok Balai Ternak secara tunai dengan sistem transfer dan
akan dipergunakan sebagai pengadaan ternak domba, dengan rincian jumlah ternak sebagai berikut:
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………., ………………………….
Pihak Pertama Pihak Kedua
CAP dan
TTD
(……………….) (……………….)
Kepala LPPM Ketua Kelompok
BERITA ACARA
SERAH TERIMA DANA BANTUAN
DARI KEPALA LPPM KEPADA KETUA KELOMPOK BALAI TERNAK
PENGADAAN TERNAK
Pada hari ini …….., tanggal ……….. bulan …………… tahun ……… telah dilaksanakan penyaluran dan
penerimaan dana bantuan pengadaan ternak domba sebesar Rp. ……………..,-
(……………………………………….) oleh Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) kepada
Kelompok Balai Ternak …………………. yang diwakili oleh:
Nama : ………………………………………………………..
Jabatan : Kepala LPPM
Dimana penyaluran bantuan tersebut diberikan secara tunai kepada anggota kelompok Balai Ternak, yang
berikutnya harus dilakukan pengadaan hewan ternak oleh masing-masing anggota kelompok dengan rincian
sebagai berikut:
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………., ………………………….
Pihak Pertama Pihak Kedua
(……………..) (………………..)
Kepala LPPM Ketua Kelompok
BERITA ACARA
SERAH TERIMA DANA BANTUAN
DARI KELOMPOK BALAI TERNAK KEPADA PETERNAK
PENGADAAN TERNAK
Pada hari ini …….., tanggal ……….. bulan …………… tahun ……… telah dilaksanakan penyaluran dan
penerimaan dana bantuan pengadaan ternak domba sebesar Rp. ……………..,-
(……………………………………….) oleh Kelompok Balai Ternak …………………. yang diwakili oleh:
Nama : ………………………………………………………..
Jabatan : Ketua Kelompok Balai Ternak ……………………
Alamat : ………………………………………………………..
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama
Dimana penyaluran dana bantuan tersebut diberikan secara tunai, yang berikutnya harus dilakukan
pengadaan hewan ternak oleh setiap anggota peternak mustahik, dengan rincian ternak yang diserahkan
sebagai berikut :
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………., ………………………….
Pihak Pertama Pihak Kedua
(………………) (…………………..)
Ketua Kelompok Anggota Kelompok