Anda di halaman 1dari 26

DUKUNGAN CAMAT

DALAM PENANGANAN
PENYAKIT MULUT DAN KUKU

Dr. Safrizal ZA, M.Si.


Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri

Dipaparkan dalam giat Sosialisasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku, Jakarta, 8 Juli 2022
KEWILAYAHAN

POSISI STRATEGIS KECAMATAN

KESEIMBANGAN POLA KEWILAYAHAN


DAN PELAYANAN PUBLIK

Bina
Lurah &
Kades

2
3
*) belum termasuk penambahan 3 DOB: Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

OVERVIEW PENYAKIT MULUT DAN KUKU Republik Indonesia

(PMK)
Deklarasi Indonesia
PMK teridentifikasi naisonal dinyatakan Kasus PMK
pertama kali di Wabah Bebas PMK bebas PMK 28 kembali
1887 Indonesia melalui 1983 terakhir di 1986 melalui SK 1990 oleh Badan April ditemukan
importasi sapi Pulau Jawa Mentan No. Kesehatan 2022 di Gresik
perah dari Belanda 260/Kpts/TN Hewan Jawa Timur
.510/5/1986 Dunia (OIE)

GAMBARAN UMUM
DAMPAK
• Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular akut yang
disebabkan oleh virus RNA (Picornaviridae, Apthovirus) dan tidak ada obat • Penurunan Produktivitas, kematian,
namun dicegah dengan vaksinasi harga jual murah
• Menyerang hewan berkuku belah baik hewan ternak maupun hewan liar • Potensi kerugian di Indonesia dapat
(antara lain: sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa/kijang, unta dan gajah) mencapai Rp 9,9 Trilliun per tahun
akibat penurunan produksi, kematian
• Virus PMK menular dengan sangat cepat. Masa inkubasi PMK 1-14 hari dengan
ternak, pelarangan/pembatasan ekspor
tanda klinis adalah demam tinggi (39-410 c)Menular melalui kontak langsung dan
produk ternak dan turunannya
dapat melalui udara (jangkauan sampai 10 Km)
• Pelarangan ekspor ternak hidup
• Tanda klinis: demam, nafsu makan hilang, lepuh di hidung, lidah, mulut dan kuku,
(domba dan kambing) dan produk
air liur keluar secara berlebih (hipersalivasi), keluar lendir dari hidung, luka pada
ternak turunannya (olahan daging,
kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat
susu, kulit, dan produk sampingan
• Daging masih dapat dikonsumsi oleh manusia dengan pemotongan yang ketat ternak
di Rumah Potong Hewan (RPH) dan organ terinfeksi harus dimusnahkan

Sumber: Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Juni 2022


2
PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)

Penyakit mulut dan kuku (PMK) juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) Jenis penyakit
ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee
epizootecae. Wabah ini menyebabkan penyakit viral yang sangat menular dan menyerang semua
hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta, dan termasuk hewan
liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah. 5
PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)

Sumber: www.sigapmk.id 6
Tanggal 7 Juli 2022 Pukul 20:00 WIB
DAERAH SEBARAN PMK
20 PROVINSI
233 Kabupaten, 2.030 Kecamatan

1. ACEH 11.DKI JAKARTA


2. KEPULAUAN BABEL 12.JAWA BARAT
3. RIAU 13.JAWA TENGAH
4. SUMATERA BARAT 14.DI YOGYAKARTA
5. SUMATERA UTARA 15.JAWA TIMUR
6. SUMATERA SELATAN 16.NUSA TENGGARA BARAT
7. JAMBI 17.KALIMANTAN BARAT
8. BENGKULU 18.KALIMANTAN TENGAH
9. LAMPUNG 19.KALIMANTAN SELATAN
10.BANTEN 20.KEPULAUAN RIAU

7
Sumber: KEPMENTAN Nomor 513/KPTS/PK.300/M/07/2022 Tanggal 4 Juli 2022
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

STRATEGI UMUM PENANGANAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU Republik Indonesia

(PMK) PADA HEWAN TERNAK

1. PENCEGAHAN 2. PERAWATAN
a. Mendeteksi sapi yang positif (+) a. Sapi yang positif dirawat dengan memperkuat
• Dilakukan tes massal di daerah yang terpapar kekebalan tubuh (vitamin)
• Apakah Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah yang b. Memakai obat antivirus (untuk menghilangkan
harus menyiapkan alat tes? gejala)
• Pastikan ketersediaan/ketercukupan alat tes c. Jika sulit sembuh:
b. Karantina: • Apakah boleh dikonsumsi?
• Mandiri • Apakah virusnya masih ada dalam daging
• Balai Karantina Hewan hewan?
• Pemerintah atau pihak ketiga • Bagaimana teknis pemotonganya (terkait
c. Perlu adanya pengawasan TNI POLRI: deteksi sapi yang sehat limbah → seperti darah hewan yang
diberikan vaksin. Bagaimana mekanismenya pendanaan vaksin, dipotong)
diserahkan ke Pemerintah Daerah TK II (Kabupaten/Kota)
d. Prioritas vaksin untuk daerah yang terpapar

Langkah-Langkah diatas harus dikerjakan dengan laporan:


• Harus ada operator room: (dengan BNPB + Kementerian Kesehatan) dimana pusat pengendalian, dibuat sistem
pengendalian laporan berjenjang dan bertingkat
• Kementerian Dalam Negeri memberikan instruksi yang harus dilakukan.
• Melakukan percepatan deteksi dengan membentuk Satuan Tugas (satgas) Penyakit Kuku Mulut (PMK) → ini harus
melibatkan Pemerintah Daerah, BNPB, TNI/POLRI dan BPBD.
• Perlunya disusun strategi besar (grand design penanganan Penyakit Kuku Mulut (PMK))

10
SATGAS PENANGANAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)
Keputusan Ketua Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional Nomor 2 Tahun 2022
Tentang Susunan Keanggotaan dan Struktur Organisasi Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku
(Ditetapkan pada 24 Juni 2022)

Susunan keanggotaan Pengarah :


Ketua : Menteri Koordinator BidangPerekonomian;
Wakil Ketua I : Menteri Koordinator BidangPembangunan Manusia dan Kebudayaan;
Wakil Ketua II : Menteri Pertanian;

Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri; 2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Badan Usaha Milik Negara; 4. Menteri Agama;
5. Menteri Koperasi dan, Usaha Kecil dan Menengah; 6. Kepala Kepolisian Republik Indonesia; 7. Kepala Badan
Pengawasan Keuangan, dan Pembangunan; dan 8. Kepala Badan Pangan Nasional

Susunan Keanggotaan Tim Pelaksana:


Ketua : Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
Wakil Ketua I : Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, KementerianPertanian;
Wakil Ketua II : Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri;
Wakil Ketua III : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
Wakil Ketua IV : Asisten Operasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
Wakil Ketua V : Asisten Operasi Panglima Tentara Nasional Indonesia; dan
Sekretaris : Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.

Tugas dan fungsi tim pelaksana yang tertuang dalam Pasal 4 ayat (1), yaitu

1. Melaksanakan dan mengendalikan implementasi kebijakan strategis yang berkaitan dengan penanganan PMK;
2. Menyelesaikan permasalahan pelaksanaan kebijakan strategis yang berkaitan dengan penanganan PMK secara cepat dan tepat;
3. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta lembaga lainnya dalam penyiapan dan
pelaksanaan kegiatan dalam rangka percepatan penanganan PMK;
4. Melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan strategis yang berkaitan dengan penanganan PMK;
5. Melakukan pengendalian satuan tugas penanganan PMK daerah; dan menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta langkah-langkah lain
yang diperlukan dalam rangka percepatan penanganan PMK.
11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
RUANG LINGKUP REGULASI YANG TELAH DITERBITKAN
KEMENDAGRI UNTUK MENDUKUNG UPAYA PENANGANAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)

1. Surat Edaran Mendagri Nomor 440/2530/Sj tentang Dukungan dan Antisipasi Wabah
Penyakit Mulut dan Kuku Pada Ternak (Diterbitkan tanggal 12 Mei 2022)
Lex Spesialis
2. Inmendagri Nomor 31 Tahun 2022 tentang Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Serta Kesiapan Hewan Kurban Menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H (Ditetapkan 9 Juni
2022)
3. Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah yang dimutakhirkan dengan Kepmendagri
050-5889/2021 (Ditetapkan 18 Oktober 2019)
4. Permendagri Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2022
(Ditetapkan 4 Agustus 2021) Lex Generalis
5. Permendagri Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2022 (Binwas Umum)
(Ditetapkan 3 Mei 2021)
6. Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah (Ditetapkan 30 Desember 2020)
7. Permendagri Nomor 81 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2023
(Ditetapkan 3 Juli 2022)

“ Upaya Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)


secara kolaboratif dilakukan oleh pusat dan daerah agar Indonesia bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 440/2530/SJ TANGGAL 12 MEI 2022


TENTANG DUKUNGAN DAN ANTISIPASI WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU PADA TERNAK

Dalam rangka pencegahan dan antisipasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK) pada te rnak, serta dampak buruk ekonomi yang akan ditimbulkan,
maka para Gubernur diminta mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengendalikan dan menanggulangi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
2. Melakukan pengawasan pada lalu lintas hewan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Menganggarkan APBD untuk pengendalian dan penanggulangan wabah
PMK melalui:
a. Program, kegiatan, sub kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait
b. Dalam hal pendanaan belum tersedia dan/atau belum cukup tersedia
dalam APBD, maka dapat dianggarkan melalui pergeseran anggaran
dari Belanja Tidak Terduga (BTT).
4. Melaporkan status pengendalian dan penanggulangan wabah Penyakit
Mulut dan Kuku (PMK) kepada kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Pertanian

13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

INMENDAGRI NOMOR 31 TAHUN 2022 TENTANG PENANGANAN WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU
SERTA KESIAPAN HEWAN KURBAN MENJELANG HARI RAYA IDUL ADHA 1443 H
(Ditetapkan tanggal 9 Juni 2022)

POIN PENTING:
Terdapat 18 Provinsi dan 192 Kab/Kota yang menjadi fokus penanganan wabah
penyakit mulut dan kuku, agar dapat:
1. Melakukan pengendalian dan penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan
Kuku (PMK) pada hewan ternak di masing-masing wilayah melalui pengamatan,
pengidentifikasian, pencegahan, pengamanan, pemberantasan, dan pengobatan
hewan.
2. Membentuk Gugus Tugas Penanganan PMK dan Otoritas Veteriner Daerah
3. Melakukan pengawasan secara optimal di mulai dari tingkat desa/kelurahan
dan kecamatan serta membentuk posko - posko Gugus Tugas Penanganan PMK
di tiap wilayah wabah dengan melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.
4. Dalam hal pendanaan untuk pengendalian dan penanggulangan PMK di wilayah
masing-masing belum tersedia dan/atau belum cukup tersedia dalam APBD ,
maka dapat dianggarkan dengan melakukan pergeseran anggaran dari Belanja
Tidak Terduga (BTT) kepada program, kegiatan dan sub kegiatan terkait .
5. Memastikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan Kurban pada Hari Raya
Idul Adha 1443 H dengan berpedoman pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia.
6. Melaporkan status penanganan dan pengendalian wabah PMK pada ternak
di wilayah masing-masing kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian
secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam seminggu dan/atau
sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
INMENDAGRI 32/2022
• Inmendagri diarahkan bersifat umum untuk seluruh daerah, Selain
penanganan, diamanatkan juga untuk tindakan preventif
• Pendetilan penggunaan BTT dalam penanganan Penyakit Mulut dan
Kuku (PMK) di daerah

Beberapa Hal Yang di Revisi :


1. Kepala daerah untuk menetapkan status dan mengatur pembatasan lalu lintas hewan ternak pada
Kabupaten/Kota di wilayahnya dengan menetapkan kategori wilayah (Merah/Kuning/Hijau)
berdasarkan asesmen Kementan dan atau Penetapan dari Satgas PMK;
2. Kepala Daerah untuk menetapkan Pejabat Otoritas Veteriner (POV) bagi daerah yang belum memiliki POV,
dan mengoptimalkan peran fungsi POV bagi daerah yang sudah memiliki POV serta menjamin
ketersediaan tenaga teknis kesehatan hewan di seluruh wilayahnyaTarget pencegahan/penguatan antibody
hewan, dengan pemberian vaksin pada hewan
3. Mekanisme koordinasi, pengawasan dan evaluasi penanganan PMK dilakukan dengan membentuk
satgas tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan serta Pos Komando (Posko) tingkat Desa
dan Kelurahan bagi wilayah yang belum membentuk satgas dan posko, terhadap wilayah yang telah
membentuk satgas dan posko agar lebih mengoptimalkan peran dan fungsinya
4. Pemda menganggarkan pendanaan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui
mekanisme Belanja Tidak Terduga (BTT) bagi Daerah yang telah mengalami wabah PMK berdasarkan
data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian
5. Dalam hal kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di daerah tersebut merupakan kondisi darurat
bencana atau kejadian luar biasa yang ditetapkan oleh kepala daerah, dapat menggunakan
Pembebanan Langsung dari BTT
6. Dalam hal kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belum termasuk kondisi darurat bencana atau kejadian
luar biasa dan/atau penanganan pasca darurat bencana/kejadian luar biasa, dapat menggunakan
Pergeseran anggaran dari BTT.
7. Mekanisme penggunaan BTT baik dalam keadaan Darurat maupun Mendesak.

Sumber: Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Juni 2022


15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LANGKAH – LANGKAH YANG DIPERLUKAN


Republik Indonesia

DALAM PENANGANAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)


1. SISTEM MONITORING
Telah dibangun sistem monitoring kejadian PMK secara 6. OBAT HEWAN
Pengadaan obat hewan dilakukan oleh Kementan sekitar
elektronik oleh Kementan.
54.000 dosis. Hal yang memerlukan perhatian adalah
2. PEMBENTUKAN SATGAS PMK
percepatan registrasi obat hewan
Telah dibentuk Satgas Penanganan PMK dengan melibatkan
lintas urusan 7. OPTIMALISASI PERAN PEJABAT OTORITAS
VETERINER (POV)
3. GRAND DESIGN PENANGANAN DAN PEMBEBASAN Saat ini masih terdapat 10 provinsi dan 421 kab/kota yang
PMK DI INDONESIA belum membentuk POV, sehingga perlu percepatan
Sedang disusun dengan jangka waktu 2022-2029, yang penetapannya oleh Pemda
mencakup hal-hal terkait pendataan ternak, vaksinasi,
8. PENGGUNAAN APBD
pengobatan dan desinfeksi, Komunikasi, Informasi dan
Penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam
Edukasi, dan lalu lintas hewan ternak
APBD untuk penanganan dan penanggulangan PMK
4. KEBUTUHAN ANGGARAN
masih belum dilakukan oleh semua daerah terkait, yang
Anggaran yang diperlukan untuk penanganan PMK disebabkan belum adanya penetapan daerah wabah,
diperkirakan sebesar Rp.4,4T , dan akan dialokasikan dari sebagai salah satu syarat penggunaan BTT
anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), namun
9. KEBIJAKAN PEMBATASAN WILAYAH YANG
masih memerlukan pendetailan kebutuhan
TERDAMPAK
5. VAKSINASI
• Kebersihan petugas keluar masuk daerah terjangkit
Kebutuhan vaksin diperkirakan sebanyak 43 juta dosis
yang dapat menjadi carrier pembawa virus masuk
(2 kali vaksin/tahun tiap ekor hewan – diulang dalam 6
• Movement restriction (Lockdown) untuk hewan ternak
bulan). vaksinasi diprioritaskan pada ternak di daerah
• Desain pelaksanaan testing
tertular
16
PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)

Camat memangnya bisa


membantu?
Kan tidak mengerti soal
peternakan dan hewan

Eh jangan salah. Camat


dapat mendukung
penanganan PMK di
wilayahnya sesuai Tusinya

15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA PP NO. 17/2018 TENTANG KECAMATAN
KEDUDUKAN, TUGAS & WEWENANG CAMAT
“Camat merupakan garda terdepan ATRIBUTIF
(street level beaureaucracy) dalam
• Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik”
• Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat
TUGAS & WEWENANG
• Mengoordinasikan upaya penyeleggaraan TRANTIBUM
• Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
ATRIBUTIF •Mengoordinasikan pemeliharaan sarpras pelayanan umum
(MELEKAT) • Mengoordinasikan penyelenggaraan keg. pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan
• Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan/atau
DELEGATIF kelurahan
(PELIMPAHAN) • Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
kab/kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja PD kab/kota

DELEGATIF
URUSAN • Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
PEMERINTAHAN kewenangan daerah kabupaten/kota.
UMUM

• Melaksanakan tugas pembantuan.


8
9
DUKUNGAN KEBIJAKAN KEMENDAGRI
SURAT EDARAN (SE) MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 138/1625/SJ
TENTANG PENGUATAN KECAMATAN MELALUI PEMANFAATAN
KANTOR KECAMATAN SEBAGAI RUMAH BERSAMA PENDAMPING
DAN PENYULUH TANGGAL 1 MARET 2021

KANTOR KECAMATAN SEBAGAI RUMAH BERSAMA UNTUK


FORUM KOORDINASI PENDAMPING DAN PENYULUH

Koordinasi untuk keselarasan, keserasian dan keterpaduan


mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
pendamping dan penyuluh di wilayah kecamatan
(termasuk pertanian)
18
CAMAT DALAM PENANGANAN PMK

Melaksanakan tugas lain sesuai peraturan


01 perundang-undangan – Tugas Satgas Penanganan
PMK sesuai penugasan oleh KDH

02 Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat khususnya


petani/peternak tentang PMK
Berkoordinasi dan bersinergi bersama POLRI, TNI

03 diwilayah Kecamatan dan Instansi terkait (Dinas


Pertanian, Dinas Kesehatan dll) untuk monitoring
lokasi potensi PMK

04 Camat berpartisipasi melakukan sosialisasi untuk


melawan hoaks dan disinformasi tentang PMK

Camat yang merupakan Ketua KOSTRATANI dapat Memanfaatkan Rumah


Bersama Pendamping dan Penyuluh untuk Optimalisasi Koordinasi 19
19
Penanganan PMK dengan Stakeholder terkait
Strategi Utama Penanganan PMK
Upaya pencegahan yang mendorong
SATGAS peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap
PENANGANAN penerapan protokol kesehatan dan
PMK TINGKAT peningkatan perubahan perilaku masyarakat
KECAMATAN untuk memutus rantai penularan agar tidak
terjadi eskalasi penyebaran penularan PMK

20
20
Apa yang dilakukan
pendataan dan pelaporan berbagai ternak dan satwa liar
berkuku genap di lokasi terkendali, baik yang sehat,
terinfeksi, sembuh, dan mati.
pembatasan pergerakan hewan & produk hewan, serta
orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan
SATGAS material/benda yg terkontaminasi virus PMK.
PENANGANAN pelaksanaan dan dukungan penanganan PMK antara lain
PMK TINGKAT desinfeksi, fumigasi, skrining, testing, vaksinasi,
pengobatan, sanitasi dan kegiatan 4P (Penanganan,
KECAMATAN Pencegahan, Pembinaan dan Pendukung) lainnya
distribusi logistik pendukung penanganan PMK seperti
alat pelindung diri, perlengkapan deteksi dini dan
testing, perlengkapan vaksinasi, perlengkapan desinfeksi
dan fumigasi, obat-obatan, dan sarana sanitasi
pelaporan kondisi terkini PMK di wilayah masing-masing
setiap saat
21
21
Kelurahan sebagai
KELURAHAN Dapatkah
Kelurahan
Perangkat Kecamatan
dapat menggunakan
membantu Camat Anggaran Kegiatan
dalam Penanganan Pemberdayaan Masy.
PMK? Sesuai PMDN Nomor
130 Tahun 2018

22
22
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasana serta
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan
Anggaran kelurahan ditujukan untuk pembangunan sarana dan prasarana pelayanan publik serta untuk pemberdayaan
masyarakat di kelurahan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2018 tentang Kegiatan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan untuk membiayai Kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan digunakan
pelayanan sosial dasar yang berdampak langsung pada meningkatnya kualitas untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat di
hidup masyarakat: Kelurahan dengan mendayagunakan potensi dan sumber daya
sendiri:
jaringan air minum; drainase dan selokan; sarana
Lingkungan pengumpulan sampah dan sarana pengolahan Pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat
Pemukiman sampah; sumur resapan; jaringan pengelolaan air
limbah domestik skala pemukiman; dll Pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan
kebudayaan
jalan pemukiman; jalan poros Kelurahan; dan/ atau
Transportasi sarana prasarana transportasi lainnya
Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha mikro, kecil,
dan menengah
mandi, cuci, kakus untuk umum/komunal; pos
Kesehatan pelayanan terpadu dan pos pembinaan; dan/atau
sarana prasarana kesehatan lainnya Pengelolaan kegiatan lembaga kemasyarakatan

taman bacaan masyarakat; bangunan pendidikan Pengelolaan kegiatan ketenteraman, ketertiban umum, dan
Pendidikan & anak usia dini; wahana permainan anak di perlindungan masyarakat
Kebudayaan pendidikan anak usia dini; dan/atau sarana
prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya Penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
bencana serta kejadian luar biasa lainnya 23
23
PENGUATAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA SERTA
KEJADIAN LUAR BIASA LAINNYA

Meliputi:
penyediaan layanan informasi tentang bencana

pelatihan kesiapsiagaan masyarakat dalam


menghadapi bencana PERMENDAGRI
Nomor 130 Tahun 2018

pelatihan tenaga sukarelawan untuk


penanganan bencana

edukasi manajemen proteksi kebakaran;


dan/atau

penguatan kesiapsiagaan masyarakat yang


lainnya
24
24
PENEKANAN
SINERGI & KOLABORASI APARAT KEWILAYAHAN
PELAYANAN TERPADU KECAMATAN
TUGAS CAMAT

Rumah Bersama MENGOORDINASIKAN PENYELENGGARAAN


Pendamping & KEGIATAN PEMERINTAHAN DI TINGKAT
PRANATA PEMBINA
DESA / PTPD
Penyuluh KECAMATAN:

1 PENGUATAN PERAN FORKOPIMCAM


DALAM PENANGANAN PREVENTIV PMK

2
Loket Klinik Desa MENGKOORDINASIKAN PATROLI TRANTIB
Membangun dan/atau (SATPOL PP & SATLINMAS) GABUNGAN
PRANATA fasilitasi tenaga PENYULUH PERTANIAN, MENJELANG PERAYAAN
LAYANAN kesehatan hewan HARI RAYA IDUL ADHA

3
MENGKOORDINASI KADES/LURAH UNTUK
Pelayanan MEMBERDAYAKAN GAPOKTAN/PETERNAK
Trantibum, Yandas, & TERKAIT HIGIENITAS DAN KESEHATAN HEWAN

4
siaga penanggulangan KECAMATAN SEBAGAI SIMPUL INFORMASI
PRANATA PAMONG bencana alam dan non PELAPORAN INTENSIF DAN REAL-TIME
KECAMATAN alam (wabah / KLB) BERBASIS DATA PRIMER DI LAPANGAN25
25

Anda mungkin juga menyukai