Anda di halaman 1dari 77

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI
Jalan Raya Curahdami Telp. (0332) 423104
e-mail : pkm_curahdami@yahoo.com Website : www.pkmcurahdami.blogspot.com
KECAMATAN CURAHDAMI
BONDOWOSO
Kode Pos : 68251

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


NOMOR : 440/ /SK/ADMEN/430.9.3.4/2022

TENTANG
PANDUAN MANAJEMEN BENCANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI,

Menimbang : a. bahwa bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara


mendadak/tidak terencana atau secara perlahan tetapi berlanjut yang
menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau
kerusakan ekosistem, sehingga diperlukan tindakan darurat dan
luar biasa untuk menolong dan menyelamatkan korban yaitu
manusia beserta lingkungannya;
b. bahwa dalam rangka kesiapan menghadapi bencana yang mungkin
terjadi baik dalam maupun diluar area Puskesmas, supaya berjalan
efektif dalam melakukan penangganan bencana baik internal maupun
eksternal Puskesmas diperlukan manajemen penanganan bencana;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b, perlu ditetapkan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Curahdami tentang Panduan Manajemen Bencana ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi Puskesmas Depkes RI
2009;
4. Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012
tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1653/MENKES
SK/XII/2015 tentang pedoman penanggulangan bencana bidang
kesehatan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 27 th 2017
tentang pengendalian dan Pencegahan infeksi di fasyankes
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 th 2017
tentang keselamatan pasien
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 52 tahun 2018
tentang keselamatan dan kesehatan kerja;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018
tentang Pelayanan Kegawatdaruratan
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 25 tahun 2019
tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian
Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2019
tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
14. Perjanjian Kerjasama Antara Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso
Dengan Rumah Sakit Umum dr.H.Koesnadi Bondowoso Nomor
440/1847.A/430.9.3/2019 dan Nomor 440/499.1/430.10.7/2019 Tentang
Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan (Rujukan);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI TENTANG


PANDUAN MANAJEMEN BENCANA
KESATU : Panduan Manajemen Bencana bertujuan untuk menjadi panduan dalam
menghadapi situasi bencana internal maupun eksternal Puskesmas;
KEDUA : Dalam penyusunan manajemen bencana harus berdasarkan prinsip-prinsip
dan langkah-langkah penyusunan yang tidak terlepaskan dalam panduan ini;
KETIGA : Ruang lingkup pedoman manajemen bencana meliputi :

1. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya,


ancaman, dan kejadian;
2. Menentukan itegritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada
dan bila terjadi bencana;
3. Menentukan peran Puskesmas dalam peristiwa/kejadian bencana;
4. Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian;
5. Mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber
alternative;
6. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk tempat pelayanan
alternatif pada waktu kejadian;
7. Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung jawab staff selama
kejadian;
8. Mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab
pribadi staf dan tanggung jawab Puskesmas untuk tetap menyediakan
pelayanan pasien;

9. Partisipasi Puskesmas dalam Tim terkoordinasi dengan sumber daya


masyarakat dan instansi terkait.
KEEMPAT : Pengaturan manajemen bencana puskesmas sebagaimana dalam
DIKTUM KETIGA yang tercantum dalam lampiran yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Bondowoso
Pada tanggal : 03 Januari 2022

Kepala UPTD Puskesmas Curahdami,

dr. UMI FADILLAH


NIP. 19761130 200501 2 015
Lampiran :
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Curahdami
Nomor : 440 / /SK/ADMEN/430.9.3.4/2022
Tanggal : 03 Januari 2022
Tentang : Panduan Manajemen Bencana

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam Peraturan Kepala Puskesmas ini yang dimaksud dengan:


1. Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak atau secara berlanjut yang
menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan yang normal atau kerusakan ekosistem sehingga
diperlukan tindakan darurat dan luar biasa untuk menolong dan menyelamatkan manusia beserta
lingkungannya.
2. Bencana internal adalah bencana yang terjadi di Puskesmas, dibutuhkan personil Puskesmas
untuk merawat pasien dan memindahkan mereka jika terjadi kecelakaan pada peralatan, seperti
kebakaran atau ledakan.
3. Bencana eksternal adalah bencana yang terjadi diluar Puskesmas, didalam masyarakat, dimana
terdapat kesenjangan jumlah staf Puskesmas untuk pasien atau korban IGD.
4. Kedaruratan adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa individu dan kelompok masyarakat
luas sehingga menyebabkan ketidakberdayaan yang memerlukan respons intervensi sesegera
mungkin guna menghindari kematian dan kecacatan serta kerusakan lingkungan luas.
5. Tanggap darurat adalah reaksi manajemen pada tahap awal bencana / tahap darurat berupa
rescue,evakuasi (SAR) dan Rapid Assesment.
6. Siaga adalah suatu keadaan dimana pada waktu yang bersamaan korban di Puskesmas dalam
jumlah yang besar sehingga memerlukan penanggulangan khusus, dan dapat terjadi di dalam
maupun di luar jam kerja.
7. Korban massal adalah korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak oleh karena sebab
yang sama dan perlu mendapatkan pertolongan kesehatan segera dengan menggunakan sarana,
fasilitas dan tenaga yang lebih baik dari yang tePuskesmasedia sehari-hari.
8. All clear adalah penghentian Bencana plan bencana telah selesai, seluruh korban telah ditanggani
dan wilayah penangganan korban dapat dibuka.
9. Pengirim pesan adalah menulis pesan dan mengirimkan ke penerima yang diinginkan.
10. Transporter adalah mengirimkan pasien dengan kendaraan, kursi roda, atau menemani mereka
pindah dan tinggal dengan para korban sampai mereka berada diwilayah aman.
11. Penjaga adalah berjaga setiap pintu dan memeriksa identifikasi setiap orang yang masuk,
mengirim orang dengan identitas yang meragukan ke pusat pengendalian.
12. Staf on call adalah anggota dari berbagai bagian Puskesmas yang siap dipanggil dalam kondisi
darurat untuk urusan Puskesmas dalam waktu 24 atau 48 jam.
13. Krittis adalah tanda-tanda vital tidak stabil dan tidak dalam batas normal pasien dalam keadaan
akut atau tidak sadar. Indikator tidak menyakinkan atau tidak bagus.
14. Non kritis adalah tanda-tanda vital stabil dalam batas normal, pasien sadar, dapat dalam keadaan
nyaman atau tidak nyaman.Indikator bagus atau tidak bagus.
Tujuan dari penyusunan manajemen Bencana adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan Puskesmas
dalam menghadapi bencana internal dan eksternal Puskesmas, sedangkan tujuan khususnya adalah:
1. Memitigasi potensi bencana yang mungkin terjadi.
2. Menganalisa kemampuan Puskesmas dalam menghadapi bencana.
3. Guna menyusun pengorganisasian penyiagaan bencana bagi Puskesmas.
4. Menyusun sistem komunikasi ketika terjadi bencana.
5. Menyiapkan sistem evakuasi dan transportasi ketika terjadi bencana.
6. Menyiapkan logistik ketika terjadi bencana.
7. Menyiapkan mobilisasi dan aktivasi SDM.
8. Mengatur tata kerja operasional (pada saat Puskesmas lumpuh total, pengiriman tim dan saat
Puskesmas menerima korban).

Dalam menyusun manajemen Bencana harus memperhatian prinsip-prinsip;


1. Manajemen Bencana merupakan suatu subsistem dari sistem perencanaan penangganan
bencana secara komprehensif.
2. Perencanaan perlu memperhatikan efektifitas dan efisiensi (organisasi, anggaran dan SDM),
berdasarkan pada pengalaman dari institusi lain yang pernah mengalami bencana.
3. Dalam keadaan bencana, Puskesmas harus tetap menjalankan tugas dan fungsinya untuk
menanggani pasien Puskesmas dan korban bencana, kecuali Puskesmas mengalami
kelumpuhan struktur atau fungsinya.
4. Dalam pelaksanaannya Puskesmas harus memperhatikan aspek medikolegal.
5. Perencanaan penyiagaan bencana disesuaikan dengan kemampuan /kapasitas Puskesmas
dengan membuat prioritas berdasarkan risiko ancaman bencana yang dihadapi dan kondisi
daerah setempat.

Dalam penyusunan dokumen perencanaan penyiagaan bencana bencana bagi Puskesmas


berdasarkan pada skema penyusunan sebagai berikut.

Skema tahapan penyusunan dokumen penyiagaan bencana bagi Puskesmas


Langkah-langkah penyusunan rencana penangganan bencana Puskesmas
Langkah 1 Tentukan tim yang berwenang menyusun rencana
Langkah 2 Bentuk tim penangganan bencana
Langkah 3 Lakukan penilaian /asessment risiko bencana
Langkah 4 Tetapkan tujuan perencanaan
Langkah 5 Tentukan peran dan tanggung jawab
Langkah 6 Analisa sumber daya
Langkah 7 Kembangkan sistem dan prosedur-prosedur yang dibutuhkan
Langkah 8 Penulisan rencana bencana
Langkah 9, 10 Pelatihan personal dan uji terhadap rencana, personel, dan prosedur.
Langkah 11 Review dan perbaikan rencana
Langkah 12, 13 Desiminasi dan sosialisasi
Langkah 14, 15 Pelatihan dan simulasi
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Panduan Manajemen Bencana meliputi;


1. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman, dan kejadian.
2. Menentukan itegritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan bila terjadi
bencana.
3. Organisasi, Tugas dan fungsi
4. Komunikasi
5. Pelaksanaan Operasional
6. Pembiayaan
7. Koordinasi, Diseminasi dan Sosialisasi
BAB III
TATA LAKSANA

Dalam panduan penyiapsiagaan bencana meliputi :

A. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman, dan kejadian.
Guna menentukan jenis, kemungkinan potensi bahaya yang ada didalam Puskesmas atau
berasal dari luar Puskesmas, metode yang banyak digunakan adalah dengan metodenya Kaizer
Permanente yaitu dengan cara / model Hazzard Vulnallery Asessment (HVA) yang terdiri dari 4
pokok yaitu :
1. Kejadian kerentanan dan bahaya alami
2. Kejadian kerentanan dan bahaya tehnologi
3. Kejadian kerentanan dan bahaya terkait peristiwa manusia
4. Kejadian kerentanan dan bahaya bahan berbahaya

Identifikasi kejadian pada setiap bahaya yang ada dengan menggunakan metode untuk
melihatnya yaitu :
1. Lihat data atau peta potensi bahaya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
2. Histori kejadian
3. Statistik produsen atau penjual
4. Kenali risiko seluruh peralatan yang ada di Puskesmas
5. Kenali bahan berbahaya skala besar
6. Risiko akibat manusia yang pernah terjadi
Setelah seluruh potensi bahaya yang ada dilakukan inventarisasi, lakukan penilaian bersama
dengan stokeholder atau unit kerja yang terkait dengan melihat probability dan tingkat
keparahannya sesuai dengan nomenklatur yang telah ditentukan serta upaya pengendalian yang
telah ada di Puskesmas untuk mendapatkan hasil nilai risiko pada setiap bahaya yang ada.

IDENTIFIKASI KEJADIAN KERENTANAN DAN BAHAYA ALAMI

No Kejadian Probabilitas Dampak Risiko

1 Banjir 3 2 6

2 Angin Putting Beliung 4 3 12

3 Kebakaran 4 2 8

4 Tanah Longsor 3 2 6

5 Gempa 2 2 4

6 Wabah vektor (DBD, Covid) 4 3 12

7 Hujan Angin 3 2 6

Jumlah Rata-rata 3 2 6
IDENTIFIKASI KEJADIAN KERENTANAN DAN BAHAYA TEHNOLOGY

No Kejadian Probabilitas Dampak Risiko

1 Generator Set 2 2 4

2 Pompa Artesis 2 2 4

3 Pompa Dorong Air Bersih 2 2 4

4 Hidrant 2 2 4

5 Gas LPG 2 2 4

6 Penangkal Petir 2 2 4

7 AC 2 2 4

8 Komunikasi / Telepon 2 2 4

9 Data & Informasi / Komputer 2 2 4

10 Radiomedik 2 2 4

11 Bangunan 2 2 4

12 Sterilisator 2 2 4

13 Kendaraan 2 2 4

Jumlah Rata-rata 2 2 4

IDENTIFIKASI KERENTANAN DAN BAHAYA TERKAIT PERISTIWA MANUSIA

No Kejadian Probabilitas Dampak Risiko

1 Ancaman Bom 2 2 4

2 Penculikan Bayi 2 2 4

3 Bunuh Diri 2 2 4

4 Situasi VVIP 2 2 4

5 Pelecehan Seksual 2 2 4

6 Kekerasan 2 2 4

7 Pencurian 2 2 4

8 Pembunuhan 2 2 4

9 Tawuran / perkelahian 2 2 4

10 Penipuan 2 2 4

Jumlah Rata-rata 2 2 4

IDENTIFIKASI KERENTANAN DAN BAHAYA BAHAN BERBAHAYA


N
Kejadian Probabilitas Dampak Risiko
o

1 Tumpahan Internal sekala kecil-menengah 2 2 4

2 Tumpahan internal skala besar 2 2 4

3 Pajanan bahan berbahaya 2 2 4

4 Penumpukan limbah infeksius 2 2 4

5 Paparan Radiasi Radiologic Internal 2 2 4

6 Paparan gas 2 2 4

7 Radiologis Exposure , Eksternal 2 2 4

8 Tumpahan limbah cair 2 2 4

9 Paparan limbah cair 2 2 4

Jumlah Rata-rata 2 2 4

PENILAIAN PROBABILITAS (P)

Penilaian
NO VARIABEL
Nilai Keterangan
Hampir dipastikan 100%
1 Sangat Pasti  5
terjadi tahun depan
10-100 % terjadi tahun
2 Hampir Pasti  4 depan atau sekali dalam 10
tahun mendatang
1 – 10% terjadi tahun
3 Mungkin 3 depan atau sekali dalam
100 tahun
Kemungkinan  Kurang dari sekali dalam
4  2
Kecil 100 tahun
5 Tidak Pasti  1  Tidak pasti sama sekali

PENILAIAN DAMPAK (D)


Penilaian
NO VARIABEL
Nilai Keterangan
Hampir dipastikan 100%
Sangat
1  5 wilayah hancur dan lumpuh
Parah
total
50 – 75% wilayah hancur dan
2 Parah  4
lumpuh
Cukup
3 3 10 – 50 % Wilayah hancur
Parah
 Kurang dari 10% wilayah yang
4 Ringan  2
terkena
Tidak
5  1  Tidak pernah sama sekali
Parah

SKALA PROBABILITAS

Sangat sering Diprediksi mucul dalam 1 – 5


tahun, atau dalam hitungan
bulan bahkan hitungan hari.
Sering Kejadian yang biasa terjadi,
diperkirakan minimal 1 kali
dalam 10 tahun.
Kadang-kadang Kadang-kadang terjadi,
diperkirakan 1 kali dalam 20
tahun.
Jarang Kejadian yang tidak biasa,
diperkirakan tidak akan muncul
lebih dari 1 kali dalam 100
tahun.
Sangat jarang Kejadiannya sangat tidak
lazim/tidak biasa, diperkirakan
tidak akan muncul lebih dari 1
kali dalam 500 tahun.

SKALA DAMPAK

Tingkat Korban Perumahan,


Dampak pada
Kerusakan meningg Infrastruktur
Pelayanan
al ,
Dasar
Pemerintaha
n & Swasta
Hancur Ribuan Kerusakan Hilang/
sangat luas terganggu
dapat lebih dari
1 tahun
Sangat Ratusan Rusak berat Gangguan berat
Berat hingga 6 bulan
Berat Beberapa Perbaikan Beberapa
kerusakan pelayanan
membutuhkan hilang
bantuan yang /terganggu
signifikan hingga 1 bulan
Sedang Sedikit Rusak ringan Terganggu
kurang dari 1
minggu
Ringan Tidak ada Tidak terkena Hanya sedikit
secara serius terganggu
Selain melakukan asessment bencana Puskesmas, juga dipersiapkan lokasi untuk penanganan
bencana meliputi :
1. Pos Komando
2. Pos Informasi
3. Pos Pengolahan Data
4. Pos Relawan
5. Pos Logistik
6. Pos Penanganan Jenazah
7. Pos Keamanan

B. Sistem Penanganan Bencana


Sistem penanganan bencana meliputi :
1. Pra Hospital/di Puskesmas
Adalah penanganan korban di luar Puskesmas atau lokasi kejadian.
2. Intra Puskesmas
Adalah penanganan korban di Puskesmas/ pelayanan kesehatan.
3. Antar Puskesmas
Adalah rujukan ke rumah sakit untuk penanganan korban.
C. Organisasi, Tugas dan fungsi
Struktur organisasi Tim Penanggulangan Bencana UPTD Puskesmas Curahdami mengacu pada
Hospital Emergency Incident Command System (HEICS) yang disesuaikan dengan struktur
organisasi Puskesmas. Tim penanganan Bencana Puskesmas yang dibentuk oleh Tim penyusun
dan ditetapkan oleh pimpinan Puskesmas.
1. Tugas Tim Penyusun panduan penanganan bencana Puskesmas
a. Menyusun panduan perencanaan penyiagaan bencana bagi Puskesmas (P3B-
PUSKESMAS)
b. Mengkoordinir penyusunan petunjuk operasional setiap unit kerja
c. Merencanakan dan menyelenggarakan pelatihan dan simulasi penanganan bencana
d. Merencanakan anggaran.
2. Dasar penyusunan
Prinsip dalam penyusunan adalah :
a. Organisasi Tim penanganan bencana Puskesmas disesuikan dengan organisasi
Puskesmas yang ada.
b. Organisasi Tim penanganan bencana Puskesmas bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi
yang ditetapkan
3. Struktur Organisasi Tim Penanganan Bencana Puskesmas
a. Ketua :
1) Dijabat oleh Pimpinan Puskesmas
2) Dibantu oleh staf yang terdiri dari ;
a) Penasehat medik (Pelayanan Medik)
b) Humas
c) Penghubung
d) Keamanan
b. Pelaksana ; disesuaikan dengan struktur organisasi Puskesmas, meliputi:
1) Operasional
2) Logistik
3) Perencanaan
4) Keuangan

4. Uraian dan Tugas Fungsi


Uraian tugas yang diuraikan di bawah ini adalah tugas dan fungsi masing-masing personel
saat terjadi situasi bencana, baik bencana eksternal maupun internal.
Tugas masing-masing anggota Tim Penanggulangan Bencana akan diuraikan secara detil
dalam bentuk Kartu Tugas (Job Action Sheet) yang ada dalam lampiran 3 dan dipuskesmas
disiapkan di dalam pos komando yang akan diambil oleh petugas yang telah ditunjuk untuk
dipakai ketika ada bencana serta berguna mengetahui siapa petugas yang belum datang.
a. Ketua :
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penangulangan bencana
2) Melakukan koordinasi secara vertikal (Badan Penangulangan Bencana Daerah TK I
dan II/BNPB) horisontal (Puskesmas lainnya, PMI, dll)
3) Memberikan arahan pelaksanaan penanganan operasional pada tim dilapangan
4) Memberikan informasi kepada pejabat, staf internal Puskesmas dan instansi terkait
yang membutuhkan serta media massa
5) Mengkoordinasikan sumber daya, bantuan SDM dan fasilitas dari internal
Puskesmas/dari luar Puskesmas
6) Bertanggung jawab dalam tanggap darurat dan pemulihan.

b. Pelaksana :
1) Operasional :
 Menganalisa informasi yang diterima
 Melakukan identifikasi kemampuan yang tePuskesmasedia
 Melakukan pengelolaan sumber daya
 Memberikan pelayanan medis (Triage, pertolongan pertama, identifikasi korban,
stabilisasi korban cedera)
 Menyiapkan tim evakuasi dan transportasi
 Menyiapkan area penampungan korban (cedera, meninggal dan pengungsi) di
lapangan, termasuk penyediaan air bersih, jamban dan sanitasi lingkungan,
bekerjasama dengan instansi terkait
 Menyiapkan tim keamanan
 Melakukan pendataan pelaksanaan kegiatan

2) Perencanaan :
 Bertanggung jawab terhadap ketersediaan SDM
 Patient tracking dan informasi pasien

3) Logistik :
 Bertanggung jawab terhadap ketersediaan fasilitas (peralatan medis, APD, BMHP,
Obat-obatan, makanan dan minuman, linen, dan lain-lain)
 Bertanggung jawab pada ketersediaan dan kesiapan komunikasi internal maupun
eksternal
 Menyiapkan transportasi untuk tim, korban bencana dan yang memerlukan
 Menyiapkan area untuk isolasi dan dekontaminasi (bila diperlukan)

4) Keuangan :
 Merencanakan anggaran penyiagaan penanganan bencana (pelatihan, penyiapan
alat, obat-obatan, dll)
 Melakukan administrasi keuangan pada saat penanganan bencana
 Melakukan pengadaan barang (pembelian yang diperlukan)
 Menyelesaikan kompensasi bagi petugas (bila tersedia) dan klaim pembiayaan
korban bencana

5. Kesiapan Dukungan Pelayanan Medis dan Dukungan instansi terkait


Dalam pelaksanaan penanganan bencana diperlukan dukungan pelayanan medis (medical
support) maupun dukungan manajerial (management support) yang memadai yang telah
tercemin dalam struktur organisasi diatas.
Dukungan diatas sudah harus disiapkan sebelum terjadi bencana, yang meliputi :
a. Medical Support
1) Menyiapkan daerah triage, label, dan rambu-rambu
2) Menyiapkan peralatan pertolongan, mulai dari peralatan life saving sampai peralatan
terapi definitif
3) Menyiapkan SDM dengan kemampuan sesuai dengan standar pelayanan dan standar
kompetensi
4) Menyiapkan prosedur-prosedur khusus dalam melaksanakan dukungan medis

b. Management support
1) Menyiapkan pos komando
2) Menyiapkan SDM cadangan
3) Menangani kebutuhan logistik
4) Menyiapkan alur evakuasi dan keamanan area penampungan
5) Menyiapkan area dekontaminasi (bila diperlukan)
6) Melakukan pendataan pasien dan penempatan/pengiriman pasien
7) Menetapkan masa pengakhiran kegiatan penanganan bencana
8) Menyiapkan sarana fasilitas komunikasi di dalam dan diluar Puskesmas
9) Menangani masalah pemberitaan media dan informasi bagi keluarga korban
10) Menyiapkan fasilitas transportasi untuk petugas dan korban/pasien (transportasi darat,
laut dan udara)

c. Pos dan Area Penangaan Bencana


1) Pos Komando
Tempat : Ruang Kepala UGD Puskesmas
Fungsi :
 Pusat koordinasi dan komunikasi baik internal maupun eksternal (SPGDT, Polisi,
BNPB, Dinas Pemadam Kebakaran) Tim Penanggulangan Bencana.
 Tempat semua unsur tim mengambil keputusan dan mengendalikan proses
penanggulangan bencana yang dipimpin Komandan Bencana.

Tanggung jawab Pusat Komando:


 Mengawasi pembuatan metode komunikasi yang multipel dan rundown (telepon,
fax, radio komunikasi, sms, BBM, e-mail, runner)
 Membuka tambahan ruang rawat inap atau klinik
 Meminta bantuan dari luar
 Mengatur evakuasi pasien yang terancam bahaya
 Menugaskan staff yang akan berdinas di area tindakan (treatment area)
 Melakukan revisi tugas asli
 Menentukan pengakhiran bencana

Fasilitas:
 Telepon
 Fax
 Komputer
 Peta Titik Berkumpul
 Peta Instansi Pelayanan Kesehatan di Bondowoso
 White Board
 Meja Pertemuan
 Radio Komunikasi/HT

2) Pos Informasi Pengunjung (Family Information Center)


Tempat : Ruang Loket
Fungsi :
 Pos ini digunakan untuk melayani pengunjung yang mencari informasi mengenai
korban bencana.
 Pos ini memiliki akses daftar pasien melalui jaringan komputer Puskesmas dan
dilengkapi dengan telepon.
 Pos Informasi Pengunjung ditetapkan di Anggota keluarga tidak diijinkan masuk ke
area perawatan (treatment area) kecuali pasien sakit kritis.
 Jam kunjungan rutin ditangguhkan selama situasi bencana.
 Petugas pelayanan pasien (Passosmed) mendampingi anggota keluarga pasien
 Petugas pelayanan pasien membuat daftar nama-nama pengunjung yang
berhubungan dengan pasien.
3) Pos Relawan (Volunteer Coordination Center)
Tempat: Ruang Depan Persalinan
Fungsi:
 Tempat pendaftaran dan pengaturan tenaga relawan baik awam, medis dan
paramedis.
 Tempat informasi relawan
 Lingkup kerja:
 Melakukan pencatatan identitas dan kompetensi masing-masing relawan.
 Melakukan kredensial darurat dan menentukan tugas yang bisa diberikan pada
masing-masing relawan.
 Memberikan kartu identitas relawan.

Fasilitas:
 Komputer, printer
 Telepon
 Radio komunikasi
 Buku pencatatan

4) Media Center
Tempat: Ruang Aula Puskesmas
Fungsi :
Tempat media massa (press) yang mencari informasi tentang bencana. Penanggung
jawabnya adalah dari kepala humas dan ketua komando yang bertugas meneruskan
informasi kepada Puskesmas.
5) Area Dekontaminasi
Dekontaminasi dilakukan di luar area perawatan UGD yang berada diruang
dekontaminasi. Di area ini dilakukan penggantian pakaian dan pembersihan kulit dan
rambut pasien dari bahan kimia atau kontaminasi radioaktif. Di area area ini harus
disediakan APD bagi petugas yang membantu melakukan dekontaminasi.

6) Area Triase
Semua pasien harus melalui area triase. Area ini ditempatkan di Area Triase UGD (di
halaman depan UGD ). Setelah dilakukan triase maka pasien diarahkan ke area
tindakan (treatment area) yang sesuai.

7) Area Tindakan (Treatment Area)


a) Area Merah/Tindakan Segera
Digunakan untuk menangani pasien yang dikategorikan immediate yang
memerlukan tindakan segera. Area ini ditempatkan di seluruh ruangan UGD.
b) Area Kuning/Tindakan Tunda
Digunakan untuk menangani pasien yang dikategorikan delayed. Area ini
ditempatkan di poli gigi lantai 1 gedung Puskesmas
c) Area Hijau/Tindakan Tunggu
Digunakan untuk menangani pasien yang dikategorikan minor. Area ini
ditempatkan di klinik Rawat Jalan poli BP Umum lantai 1 gedung Puskesmas.
d) Area Hitam/Morgue
Digunakan untuk korban meninggal. Area ini ditempatkan diruang jenazah lantai 1
gedung Puskesmas.

8) Titik Aman Berkumpul (Assembly Point)


Area tempat berkumpul saat terjadi bencana internal bagi pasien, petugas dan
pengunjung berada di beberapa titik yang sudah kita tentukan diantaranya :
 …………………………..
Peta Titik Aman Berkumpul (Assembly Point)

Keterangan :

Titik Berkumpul (Assembly Point)

6. Pengaturan Lalu Lintas


a. Bencana Eksternal
Pengaturan lalu lintas pada bencana eksternal dilakukan sebagai berikut:
1) Kendaraan yang membawa korban masuk melalui pintu masuk khusus ambulance.
2) Pintu masuk dibuka dan dijaga satpam, Puskesmas bekerja sama dengan kepolisian,
kemudian diarahkan menuju UGD.
3) Petugas parkir mengatur dan memberikan petunjuk jalur kendaraan.
4) Di area Triase UGD petugas satpam dan kepolisian mengatur ketertiban dan
kelancaran proses penurunan korban dari kendaraan serta mengarahkan kendaraan
untuk keluar Puskesmas.
5) Korban ditriase oleh petugas Triage Officer UGD untuk selanjutnya diarahkan ke area
tindakan (treatment area) yang sesuai untuk dilakukan pertolongan.
6) Kendaraan pengangkut pasien yang bukan korban bencana, diarahkan menuju pintu
keluar kendaraan motor roda 2 untuk akses masuk darurat.
7) Kendaraan petugas dan pengunjung masuk melalui pintu masuk.
b. Bencana Internal
Pengaturan lalu lintas pada bencana internal dilakukan sesuai dengan lokasi bencana.
Seluruh kendaraan tidak diizinkan memasuki area Puskesmas, kecuali kendaraan
Ambulance, Pemadam Kebakaran, dan Polisi. Pada kondisi perlunya evakuasi Puskesmas
ke titik berkumpul (Assembly point) seperti pada evakuasi kebakaran maka titik berkumpul
tersebut harus segera dikosongkan.

7. Penanganan Bencana Internal


Kondisi darurat bencana yang terjadi atau diterima oleh petugas yang ada dilokasi puskesmas
langsung merespon kejadian sesuai tugas harian yang telah ditetapkan sesuai tugas masing-
masing .
Berdasarkan kondisi dan kemampuan Puskesmas, maka kondisi siaga dibagi menjadi tiga
tingkat :
a. Siaga I (satu) : jumlah korban 10 orang
Jumlah korban melebihi kapasitas UGD Puskesmas , sehingga harus dibantu dengan
memobilisasi petugas dari unit kerja lain, tapi masih terbatas di dalam lingkungan
Puskesmas.
Pekerjaan rutin sebagian tertunda, sebagian masih dapat dilakukan tanpa terganggu.
b. Siaga II (dua) : jumlah korban lebih dari 20 orang
Jumlah korban melebihi kemampuan pelayanan UGD, sehingga harus memobilisasi
sebagian besar petugas Puskesmas termasuk karyawan yang sedang tidak bertugas .
c. Siaga III : jumlah korban lebih dari 30 orang
Jumlah korban melebihi kemampuan pelayanan UGD, sehingga harus memobilisasi
pasien ke Puskesmas lain .

Gambar 5
Tim Penanganan bencana di internal

8. Penangganan Korban
Proses penanganan korban dilakukan secepatnya untuk mencegah risiko kecacatan atau
kematian. Penanganan dilakukan mulai sejak di lokasi kejadian, proses evakuasi dan proses
transportasi ke IGD atau titik berkumpul.
Penanggung jawab : Koordinator UGD
Tempat : lokasi kejadian/triase UGD/area berkumpul/area tindakan (treatment area)

Prosedur :
a. Di Lapangan
Puskesmas akan mengirimkan Tim ke lapangan (Tim Reaksi Cepat) sesuai Prosedur
Tetap Penaggulangan Bencana di Luar Puskesmas.
Dilakukan triase di lapangan menggunakan teknik Simple Triage and Rapid Treatment
(START) (lihat lampiran)
Tentukan prioritas penanganan.
Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman
Lakukan stabilisasi korban
Transportasi korban ke IGD.

b. Triase di Puskesmas
1) Dilakukan Triase di area triase UGD oleh Triage Officer UGD. Korban yang sudah
dilakukan triase di lapangan tetap harus dilakukan triase ulang di area triase UGD.
2) Penempatan korban sesuai hasil triase. Korban dengan kategori merah dan kuning
ditangani di IGD sedangkan korban dengan kategori Hijau ditangani di Poliklinik Rawat
Jalan.
3) Lakukan stabilisasi korban.
4) Berikan tindakan definitive.
5) Perawatan lanjutan sesuai dengan jenis kasus (ruang rawat inap dan OK).
6) Lakukan rujukan bila diperlukan baik karena pertimbangan medis maupun tempat
perawatan.
7) Penanggulangan bencana berdasarkan jenisnya akan dibahas satu persatu pada
bagian penanganan bencana internal dan eksternal.

Untuk triase digunakan kartu kode warna setelah diperoleh informasi akurat tentang keadaan
penderita. Kartu warna yang dipergunakan disini adalah:

1. MERAH (immediate)
Korban-korban yang membutuhkan stabilisasi segera dan kemungkinan bertahan hidup
yang paling besar jika dilakukan tindakan segera. Butuh tindakan operasi segera atau
intervensi life-saving lainnya, merupakan prioritas utama untuk tim bedah atau
evakuasi/transportasi ke fasilitas yang lebih baik. Termasuk korban-korban dengan :
a. Syok oleh berbagai kausa
b. Gangguan pernapasan
c. Trauma kepala dengan pupil anisokor
d. Perdarahan eksternal massif

2. KUNING (observation)
Korban dengan kondisi stabil saat datang, perawatan dapat ditunda sementara,tetapi
membutuhkan observasi ketat dan re-triage ulang oleh petugas medis yang
berpengalaman. Dalam kondisi normal, kemungkinan merupakan penderita yang
memerlukan tindakan segera. Termasuk dalam kategori ini :
a. Korban dengan risiko syok (korban dengan gangguan jantung, trauma Abdomen berat)
b. Fraktur multipel
c. Fraktur femur / pelvis
d. Luka bakar luas
e. Gangguan kesadaran / trauma kepala
f. Korban dengan status yang tidak jelas
Semua korban dalam kategori ini harus diberikan infus, pengawasan ketat terhadap
timbulnya komplikasi, dan diberikan perawatan sesegera mungkin.

3. HIJAU (wait / walking wounded)


Kelompok korban yang tidak memerlukan pengobatan atau pemberian pengobatan dapat
ditunda, mencakup korban dengan :
a. Fraktur minor
b. Fraktur minor, luka bakar minor.

4. HITAM
Korban yang telah meninggal dunia. Pada label dituliskan : nama korban, umur, jenis
kelamin, alamat pasien. Bila korban tidak dikenal ditulis “tidak dikenal”.
Triase lapangan menggunakan teknik Simple Triage and Rapid Treatment (START):

9. Pengelolaan Rekam Medik


Data pasien dan pengelolaan terapi dan perawatan pasien menggunakan data form rekam
medic sesuai dengan pasien pada umumnya tidak ada perbedaan.
10. Pengelolaan Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien atau kondisi bencana tetap dilakukan sesuai dengan
prosedur biasa ketika melayani pasien.
11. Pengelolaan SDM
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menghadapi penanggulangan bencana
ditentukan berdasarkan :
a) Jumlah korban yang ada pada saat itu
b) Jumlah tenaga yang ada pada saat itu.
12. Pengelolaan Barang Milik Korban
Barang milik korban perlu dikelola untuk mencegah hilang ataupun tertukar.
Prosedur pengelolaan barang milik korban:
a) Catat barang yang dilepaskan dari korban atau dibawa korban yang dilakukan petugas
security bersama perawat atau dokter sebagai saksi.
b) Bila ada keluarga korban maka barang tersebut diserahkan kepada keluarga korban
dengan menandatangani form catatan dan fotokopi KTP pengambil barang.
c) Tempatkan barang milik korban di kantong plastik dan disimpan di lemari / locker terkunci.
d) Bila dalam 1 minggu barang milik korban belum diambil baik oleh pasien sendiri maupun
keluarganya, maka barang tersebut diserahkan kepada Humas dengan menandatangani
dokumen serah-terima. Selanjutnya Humas akan menghubungi pasien atau keluarganya.
e) Terdapat PIC yang bertanggung jawab mengelola barang milik korban biasanya adalah
petugas security.
13. Pengelolaan sarana dan prasarana peralatan
Bila terjadi sebuah bencana maka diperlukan penambahan sarana dan prasrana guna
menampung dan melayani pasien / korban yang ada diantaranya meliputi :
a) Peralatan medik
Penambahan peralatan medic yang dibutuhkan guna penanganan korban bencana ini
diambilkan dari beberapa bangsal ruangan yang tidak digunakan untuk dipakai dulu dalam
penangganan bencana serta peralatan emergency kit, sambil berkoordinasi dengan
bagian logistic untuk pengadaan tambahan bila diperlukan.
b) Peralatan non medic
Penambahan peralatan yang dibutuhkan dibutuhkan guna penyediaan pertolongan
diambilkan dari cadangan dan bangsal ruang yang kosong atau tidak terpakai seperti bed.
Tiang infuse, atau juga bisa dibuat karpet dan tenda darurat.
14. Ruangan
Penggunaan area yang digunakan bila terjadi suatu bencana bisa ditempatkan didalam
gedung atau diluar gedung tergantung dari lokasi kejadian yang ada yang berada di gedung
Puskesmas atau diluar gedung pada area parker.
15. Peralatan Komunikasi
Peralatan komunikasi yang digunakan pada saat bencana bias melalui android dengan WA
group / forkom yang ada di Puskesmas, serta penggunaan alat HT yang berada pada setiap
gedung yang dipegang oleh petugas maintenance building yang akan berkoordinasi dengan
coordinator lapangan serta HT yang dimiliki oleh petugas security dengan frekuensi yang
berbeda supaya tidak terjadi tabrakan dalam frekuensinya.
16. Pengelolaan Makanan Korban dan Petugas
Makanan pasien dan petugas persiapannya dan distribusinya menjadi tanggung jawab
Instalasi Gizi.
Prosedur:
a) Instalasi gizi mencatat jumlah korban dan petugas yang ada sebelum mempersiapkan
makanan setiap waktu makan.
b) Instalasi gizi mengkoordinir persiapan makanan dan bekerjasama dengan Posko Donasi
makanan mengenai jumlah donasi makanan yang dapat didistribusikan.
c) Petugas mencatat bantuan bahan makanan dalam form penerimaan bahan.
d) Petugas berkoordinasi dengan petugas sarpras untuk penyiapan peralatan masak dan
tempat memasak.

17. Pengelolaan Obat dab Bahan/Alat Habis Pakai


Tersedianya obat dan bahan/alat habis pakai sangat diperlukan untuk menunjang pelayanan
korban.
Prosedur:
a) Siapkan obat dan bahan/alat habis pakai sesuai permintaan unit pelayanan.
b) Siapkan cadangan obat dan bahan/habis pakai yang kemungkinan diperlukan dalam
jumlah banyak sesuai jenis bencana (contohnya plat and screw, spalk pada bencana
gempa). Sesuaikan dengan perkiraan jumlah korban.
c) Lakukan pencatatan permintaan obat dan BMHP dalam form permintaan obat yang
diketahui oleh petugas.
d) Petugas berkoordinasi dengan petugas sarpras untuk penyiapan peralatan dan tempat
tambahan depo farmasi bencana.
e) Petugas bekoordinasi dengan supplier untuk kecukupan obat.

18. Pengelolaan Relawan


Keberadaan relawan mungkin diperlukan pada situasi bencana akan tetapi para relawan ini
tidak terbiasa dengan kondisi dan situasi Puskesmas sehingga perlu dikelola dengan baik
agar para relawan dapat membantu penanganan bencana.
Prosedur:
a) Lakukan kajian untuk menentukan jenis dan jumlah tenaga yang diperlukan.
b) Umumkan kualifikasi dan jumlah tenaga yang diperlukan.
c) Lakukan seleksi secara ketat meliputi identitas dan keahlian yang dimiliki. Mintalah bukti
kompetensinya, misalnya Kartu Anggota Profesi. Seleksi dilakukan di Pos Relawan.
d) Data golongan darah dan kontak person keluarga yang dapat dihubungi.
e) Buatlah tanda pengenal (name tag)
f) Informasikan tugas dan kewajibannya.
g) Buat absensi setiap hari.
h) Siapkan penghargaan/sertifikat setelah selesai melaksanakaan tugas.
i) Siapkan form data relawan dan lakukan rolling bila sudah waktunya istirahat.

D. Komunikasi
Dalam keadaan bencana diperlukan sistem komunikasi terpadu, yang terdiri dari :

1. Komunikasi penyampaian informasi


a) Informasi kejadian pertama dilakukan oleh petugas yang mengetahui kejadian kepada
kepala puskesmas sesuai dengan yang ditetapkan dalam prosedur tetap penangganan
bencana tanpa menguranggi fungsi sebagai tugas utamanya.
b) Sistem penyampaian informasi harus menjamin bahwa informasi tersebut sampai kepada
ketua Tim penangganan bencana Puskesmas dengan menggunakan teknologi komunikasi
yang sederhana sampai canggih.
c) Semua informasi mengenai adanya bencana atau adanya kejadian yang berpotensi
menyebabkan korban massal harus dialihkan kepada dokter jaga UGD atau perawat UGD.
Dokter atau perawat lalu mencatat deskripsi kejadian, dan mengkomunikasikannya secara
internal.
d) Informasi tersebut benar maka informasi diteruskan kepada Komandan Bencana atau
ketua tim Bencana.
e) Tim penanggulangan bencana melakukan penilaian tempat kejadian.
f) Ketua Tim Penanggulangan Bencana akan mengambil keputusan mengenai aktivasi
sistem penanggulangan bencana setelah mendapat laporan dari Tim lapangan yang
melakukan penilaian tempat kejadian.
g) Ketua Tim akan menginformasikan diaktifkannya anggota Tim yang lain (Kepala Seksi
Operasional, Kepala Seksi Perencanaan, Kepala Seksi Logistik, Kepala Seksi Keuangan,
Humas, Penghubung, Keamanan dan Penasehat medis) dan semua anggota diminta
berkumpul di Pos Komando.
h) Setelah dinyatakan aktivasi hospital Bencana plan maka semua petugas UGD, perawat
jaga diberitahu akan adanya korban bencana yang datang.
i) Sementara menunggu Ketua Tim definitive tiba di Puskesmas maka Perawat Jaga
sebagai Ketua Tim sementara bila bencana terjadi di luar jam kerja.
Bagan Aktivasi Hospital Bencana Plan

INFORMASI TERJADINYA
BENCANA ATAU KEJADIAN
BERPOTENSI MENYEBABKAN
KORBAN MASSAL

DOKTER JAGA IGD ATAU


PERAWAT IGD

KOMANDAN BENCANA

TIM PENANGGULANGAN
BENCANA MELAKUKAN
PENILAIAN TEMPAT
KEJADIAN

AKTIFKAN SISTEM TIDAK PERLU DIAKTIFKAN


PENANGGULANGAN SISTEM PENANGGULANGAN
BENCANA BENCANA

AKTIFKAN POSKO
PENANGGULANGAN
BENCANA
Komunikasi koordinasi (administrasi dan logistik)
Adalah sistem komunikasi menggunakan jejaring yang disepakati dalam penyampaian
administrasi & umum, keuangan) dan logistik. Koordinasi dapat dilakukan internal antar unit
Puskesmas dan instansi (eksternal).
2. Komunikasi pengendalian.
Adalah sistem komunikasi untuk pengendalian kegiatan operasional dilapangan.

E. Pelaksanaan Operasional
Dalam pelaksanaan operasional, digunakan beberapa tahap kerja yang terdiri dari :

a. Tahap kesiagaan (Awareness Stage)


Dimulai dengan adanya sistem peringatan dini (Alarm system) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mulai menyiagakan Tim penanganan bencana Puskesmas.
Bila ada informasi tentang kemungkinan bencana, ketua Tim penanganan bencana
melakukan “ immediate Action” :
a. Kapasitas Puskesmas ditambah
b. Pengorganisasian area penerimaan pasien
c. Pengaturan transportasi
d. Arus informasi yang terorganisir
e. Puskesmas dinyatakan dalam “waspada” atau “standby”
f. Keseluruhan aktifitas dikoordinasikan oleh ketua Tim penanganan bencana (INCIDENT
COMMANDER)

b. Tahap Aksi Awal (Initial Action Stage)


a. Dengan melakukan pengiriman Tim reaksi cepat/Tim Aju /AdvanceTeam untuk eksternal
Bencana berkoordinasi dengan Tim reaksi cepat di tingkat daerah.
b. Memberlakukan penyiagaan bencana Puskesmas secara parsial sesuai dengan kejadian
bencana.
c. Melakukan mobilisasi dan aktivasi sumber daya (SDM dan fasilitas).
d. Melengkapi informasi melalui komunikasi dan melakukan koordinasi.
Peringatan dan Mobilisasi harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. Pada kasus emergensi, peringatan harus dilakukan dengan cepat dan terpercaya
b. Kemampuan untuk menentukan peringatan ditempatkan pada hirarki terbawah
c. Peringatan bukan merupakan hak dari direktur administrasi atau kepala dokter.

c. Tahap Operasional (Operation Stage)


a. Pelaksanaan perencanaan penyiagaan bencana bagi ruah sakit ditetapkan oleh direktur
ruamh sakit.
b. Saat dinyatakan perencanaan penyiagaan bencana bagi Puskesmas diberlakukan, Ketua
Tim penanganan bencana :
1) Menginformasikan dan menginstruksikan kepada semua unit terkait.
2) Merelokasi pasien yang sedang dirawat
3) Menginstruksikan tim-tim pendukung lainnya
4) Menginstruksikan farmasi untuk penyediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang
diperlukan
5) Mengaktifkan pelaksanaan dukungan medis (medical support) dan dukungan
manajemen (management Support)
c. Memberlakukan penyiagaan bencana secara penuh, dimulai dengan melakukan briefing
kepada Tim penangganan bencana Puskesmas.
d. Mengirimkan Tim kelapangan, menyiapkan Puskesmas untuk menerima korban massal di
Puskesmas, melakukan penangganan medis dilapangan, melakukan transportasi evakuasi
(rujukan), penangganan korban cedera, pengungsi dan korban meninggal.
e. Menilai dan melakukan hospital evacuation dan tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai
dengan kondisi bencana untuk internal Bencana.

d. Pengakhiran Rencana
a. Pernyataan pengakhiran dari rencana dilakukan oleh direktur Puskesmas
b. Setelah diakhiri, kegiatan Puskesmas kembali pada keadaan normal
c. Ketua Tim bencana (INCIDENT COMMANDER) mengadakan pertemuan dengan seluruh
tim untuk mengadakan evaluasi guna perbaikan.
e. Tahap Konsolidasi (Consolidation Stage)
a. Melaksanakan debriefing
b. Menyusun laporan pelaksanaan
c. Melakukan evakuasi dan penyiagaan kembali

f. Pelatihan
a. Perencanaan pelatihan yangbertahap dan berlanjut
b. Pelatihan meliputi semua aspek perencanaan terutama peran dan tanggung jawab
pePuskesmasonil Puskesmas.
c. Latihan dan simulasi yang teratur akan membantu staff mengetahui tugas dan tanggung
jawabnya saat terjadi bencana. Hal ini juga akan membantu menujukan bila ada
kekurangan dalam Hospital Bencana Plan pada setiap lantai banggunan secara berkala.
d. Pelatihan penanggulangan bencana kebakaran dan evakuasi kebakaran diadakan 1 kali
dalam 1 tahun. Pelatihan ini meliputi teori tentang kebakaran, penggunaan APAR dan
Hidran serta teknik evakuasi kebakaran.
e. Pelatihan penanggulangan bencana eksternal dilakukan 1 tahun sekali dengan melibatkan
semua unsur Puskesmas. Pelatihan ini bisa menguji komponen ataupun seluruh rencana
penanggulangan bencana. Teknik pelatihannya dapat berupa teori, workshop, simulasi
(Mock Bencana drill) ataupun dapat berupa table top scenario.

F. Pembiayaan
Penyusunan anggaran untuk penangganan pra bencana, saat bencana dan paska bencana.
1. Pra bencana
Pada saat belum terjadi bencana diperlukan anggaran untuk penyiapan fasilitas Puskesmas,
penyusunan prosedur penanganan (pembuatan dokumen tertulis), sosialisasi program dan
koordinasi antara instansi, melakukan pelatihan dan simulasi secara periodik.
2. Pada saat bencana
Pada saat bencana diperlukan angaran untuk pengiriman tim, transportasi, komunikasi,
logistik, konsumsi, bahan medis habis pakai serta obat-obatan, dan biaya perawatan korban
bencana.
3. Paska bencana
Paska bencana diperlukan anggaran untuk pembuatan laporan dan pendataan (dokumentasi,
biaya pengantian peralatan yangrusak atau hilang).

Sumber pembiayaan
1. Dari pemerintah, sesuai dengan ketentuan UU bencana no 24 tahun 2007, bahwa sumber
pembiayaan didapat dari pemerintah, dapat berupa penggantian berdasarkan laporan yang
dibuat oleh Puskesmas difasilitasi oleh Dinas Kesehatan setempat/Departemen Kesehatan
atau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD.
2. Sumber lain yang tidak mengikat/Donasi.

G. Koordinasi, Diseminasi dan Sosialisasi


Koordinasi dilakukan antar unit kerja didalam unit Puskesmas dan antar instansi diluar
Puskesmas (kepolisian, pemadam kebakaran, Palang merah Indonesia, Puskesmas lain,
lembaga swadaya masyarakat, Badan Meteorologi dan Geofisika, Dinas Kesehatan, Badan
penanggulangan Bencana Daerah, dll) realisasi koordinasi dapat berbentuk kesepakatan antar
instansi (MOU) bila diperlukan atau berdasarkan pertemuan berkala yang diselenggarakan terus
menerus.

a. Koordinasi dengan sektor lain


Sesuai dengan rencana penatalaksanaan korban bencana massal nasional, Puskesmas akan
berkoordinasi dengan sektor-sektor berikut
1) Kepolisian
Rencana penatalaksanaan korban bencana massal nasional mencakup pengiriman
langsung tenaga kepolisian dalam jumlah memadai ke Puskesmas segera setelah adanya
bencana massal diumumkan secara resmi.
Tenaga kepolisian ini akan membantu pengamanan Puskesmas dengan perhatian utama
untuk mengamankan daerah dimana korban diterima dan semua pintu masuk ke
Puskesmas. Jika dalam 15 menit setelah bencana massal diumumkan Polisi tidak
menghubungi Puskesmas, operator telepon harus menghubungi pusat komunikasi, pusat
penanggulangan gawat darurat, atau markas besar kantor polisi di daerah
tePuskesmasebut.
2) Koordinasi dengan Palang Merah
Palang Merah akan mengirimkan dua tim sukarelawan yang telah dilatih khusus ke
Puskesmas dimana tim pertama akan bekerja di unit gawat darurat sedangkan tim lainnya
dapat ditempatkan dimana saja tenaga mereka dibutuhkan.
3) Pemadam Kebakaran
Puskesmas akan berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran Kota Bondowoso apabila terjadi
bencana kebakaran .
4) Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Puskesmas akan berkoordinasi dengan BPBD apabila terjadi bencana diluar Puskesmas
untuk mengirimkan bantuan dan penentuan penempatan lokasi posko.
Diseminasi dan sosialisasi penyiapan bencana Puskesmas dalam menghadapi bencana
dilakukan untuk staf/karyawan Puskesmas secara internal dan instansi terkait (stoke
holder/Puskesmas) dan masyarakat.

Hasil dari kegiatan koordinasi, diseminasi dan sosialisasi di laporkan ke Departemen Kesehatan
dan Dinas Kesehatan dalam bentuk laporan kegiatan secara berkala.

I. PENANGANAN BENCANA INTERNAL


1. BENCANA KEBAKARAN
Prosedur PenangananKebakaran:
Bila menemukan kebakaran, melihat api atau asap maka ikuti prosedur :
a. Nyatakan kode merah dan sebutkan lokasi kebakaran, contohnya bila kebakaran terjadi di
kamar pasien: “Kode Merah kamar....”.
b. Penanganan kebakaran menggunakan prinsip RACE:
 R = Rescue of pePuskesmasons in immediate danger
Pindahkan orang yang terkena bahaya langsung ke tempat yang aman
 A = Activate alarm
Aktifkan alarm.
 C = Confine the fire by closing the door to the room of origin
Tutup pintu ruangan dimana terjadi kebakaran
 E = Extinguish the fire only if safe to do so
Padamkan api

Prosedur tePuskesmasebut dilakukan secara simultan. Berikut penjabaran prosedur tersebut :

1. R: RESCUE ALL PEPUSKESMASONS IN IMMEDIATE DANGER TO SAFETY


a. Pindahkan orang yang terkena bahaya langsung kebakaran ke tempat yang aman.
Pasien dapat dipindahkan dengan cara rescue drag and carry (contohnya dengan
teknik blanket drag) atau menggunakan stretcher. Teknik rescue drag and carry yang
merupakan salah satu materi pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran
PUSKESMAS Islam Sultan Agung Semarang.
b. Ada empat jenis evakuasi yang digunakan di Puskesmas:
c. Evakuasi zona : Pergerakan pasien dan staff menjauhi area bahaya tapi masih dalam
satu zona. Ini biasanya pergerakan beberapa pasien menjauhi api tetapi masih dalam
satu ruang perawatan/afdeling.
d. Evakuasi horizontal: Perpindahan pasien ke zona lain dalam satu lantai yang sama.
e. Evakuasi vertikal: Perpindahan pasien dan staff ke lantai lain, biasanya ke lantai di
bawahnya.
f. Evakuasi total : Perpindahan semua pasien dan staff keluar gedung menuju titik
berkumpul (Assembly point).
g. Catatan: Evakuasi total hanya boleh dilakukan atas perintah direktur setelah
berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran. Bila dilakukan evakuasi maka
lakukan pengecekan semua ruangan agar tidak ada pasien, staff dan pengunjung yang
tertinggal.
2. A: ACTIVATE ALARM
Puskesmas Curahdami dilengkapi dengan alarm kebakaran. Aktifkan alarm gedung
dengan cara menekan tombol. Karyawan lain bertugas menghubungi pos satpam untuk
memberitahu adanya kebakaran dan meminta bantuan. Informasi kebakaran harus
disampaikan kepada kepala keamanan yang akan berkoordinasi dengan dinas pemadam
kebakaran.

3. C: CLOSE ALL DOOPUSKESMAS TO PREVENT THE SPREAD OF SMOKE AND FIRE


Tutup pintu (pintu kamar pasien, pintu darurat dan sebagainya) untuk mencegah
penyebaran api dan asap. Bila perlu di bawah pintu ditutup dengan handuk/kain basah
untuk membantu agar asap tidak bisa melewati bawah pintu.

4. E: EXTINGUISH THE FIRE


APAR tersedia di seluruh bagian Puskesmas Curahdami. Karyawan yang sudah dilatih
maupun belum dilatih diperbolehkan menggunakan APAR ini untuk memadamkan api bila
terjadi kebakaran.

Prosedur Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan menggunakan :


ACARA
1. Ambil dan cek tekanan
1. Cabut pin pengaman dan cobakan
2. Arahkan Nozzle ke pangkal api jarak 1,5 2
meter
3. Remas katup apar
4. Ratakan kiri ke kanan searah angin

Bila api sulit dipadamkan dengan APAR maka gunakan Hidran sambil menunggu petugas
pemadam kebakaran. Hidran hanya boleh digunakan oleh Tim Pemadam Api.
Catatan: Jangan mencoba memadamkan api dengan APAR atau Hidran bila kondisi dinilai
membahayakan keselamatan karyawan bersangkutan.
1) Pengumuman Kebakaran:
Pengumuman berikut akan didengar 3 kali di seluruh Puskesmas saat alarm berbunyi:
“MOHON PERHATIAN- KODE MERAH ….sebutkan lokasi kebakaran…. “
Setelah didengar 3x selanjutnya akan diumumkan:
“MOHON PERHATIAN- TELAH TERJADI KODE MERAH DI…sebutkan lokasi
kebakaran….. BILA DIPERLUKAN RELOKASI, MAKA PINDAHKAN SEMUA ORANG
DI….sebutkan lokasi kebakaran…..KE AREA EVAKUASI YANG SUDAH DITENTUKAN”.

2) Pengamanan Gas Medis:


Bila terjadi kebakaran dekat atau mengenai saluran gas medis di kamar pasien maka gas
medis perlu dimatikan. Orang yang bertanggung jawab mematikan gas medis adalah
kepala bagian ruang perawatan bersangkutan. Cara mematikan gas medis adalah dengan
menutup katup gas medis yang terletak di dinding.
3) Tangga:
Pada saat terjadi kebakaran gunakanlah tangga darurat kecuali atas anjuran petugas
pemadam kebakaran.

2. BANJIR
Lokasi Puskesmas yang berada diarea pesisir pantai dan kondisi muka tanah yang rendah
membuat beberapa area Puskesmas rawan terjadi banjir akibat hujan atau rob air laut yang
masuk ke dalam area Puskesmas. Beberapa tempat atau area yang mempunyai permukaan
tanah lebih rendah dari muka air adalah halaman depan Puskesmas
Hal ini perlu kita persiapkan langkah untuk melakukan pencegahan supaya tidak berdampak
bagi Puskesmas. Adapun langkah yang dilakukan dibagi menjadi beberapa tahap sesuai
dengan kondisi atau keadaan, antara lain :
a. Pada Saat Hujan
Pada saat curah hujan sangat tinggi dan terjadi dalam waktu yang cukup lama kita lakukan
pemantuan atau tindakan dengan beberapa kategori :
1) Siaga 1
 Petugas maintenance melakukan pengecekan level/ketinggian air pada halaman
atau area parkir naik atau tidak dilihat dari jarak lantai selasar gedung berjarak 10
cm.
 Petugas maintenance memastikan seluruh pompa berjalan maksimal, bila tidak
lakukan pembePuskesmasihan pada area pompa dari sumbatan atau kotoran.
 Petugas mengkoordinasikan dengan petugas kebersihan untuk menutup saluran
air yang memungkin air masuk kedalam ruangan.
 Petugas berkoordinasi dengan keamanan untuk menginformasikan kepada
ruangan yang berpotensi banjir untuk menaikkan barang atau alat yang mungkin
terkena banjir.
2) Siaga 2
 Kondisi air sudah sejajar dengan muka lantai.
 Petugas maintenance menambahkan pompa cadangan untuk membuang air
keluar area Puskesmas.
 Petugas ruangan, kebersihan dan keamanan menaikkan barang atau alat yang
mungkin bias rusak bila terkena air.
 Petugas maintenance memastikan tidak ada power lisrik yang berada di bawah
atau kemungkinan kena air.
 Petugas menutup akses air untuk masuk kedalam ruangan dengan kain atau
apapun yang dapat mencegah air masuk.
3) Siaga 3
 Posisi ketinggian air sudah masuk kedalam ruangan setinggi 10 cm
 Petugas melakukan evakuasi pada pelayanan atau ruang yang terkena banjir di
gedung puskesmas lantai 2 untuk pasien.
 Ruang yang terkena kita evakuasi ke gedung puskesmas lantai 2.
 Petugas informasi memasang petunjuk jalur atau akses ke tempat yang lebih aman
untuk dilalui.
 Petugas maintenance memberikan informasi kepada team Bencana terkait kondisi
terkini untuk segera diaktifkan team Bencana.
 Petugas maintenance mematikan saluran listrik pada area yang terkena banjir.

b. Pada Saat Banjir


Komandan lapangan mengkoordinasikan kepada seluruh team Bencana sesuai dengan
tupoksi masing-masing serta mengevakuasi pasien ke lantai 2 gedung puskesmas lantai 2
pada ruang aula dibantu oleh seluruh tenaga yang bekerja pada saat itu.

c. Pasca Banjir
Setelah kondisi air turun atau surut pada ruangan yang terkena dampak banjir, kita
lakukan pembersihan lantai dan dinding pada ruang dengan penyemprotan air dan
pengempelan dengan bahan disinfektan supaya tidak terjadi infeksi nosokomial.
Lakukan pencacatan/iventarisasi dampak atau kerusakan peralatan apa saja dan kita
laporkan kepada pihak majanemen Puskesmas, serta lakukan langkah pencegahan untuk
mengantisipasi kejadian berulang kembali.

3. BENCANA GEMPA BUMI


a. PADA SAAT GONCANGAN GEMPA
Pada saat terjadi gempa semua orang jangan panik.
1) BILA BERADA DI DALAM RUANGAN:
Bila Anda berada di dalam ruangan, tetaplah berada di dalam. JANGAN berlari ke luar
atau ke ruangan lain selama guncangan gempa.
Pada sebagian besar situasi, Anda dapat mengurangi kemungkinan cedera dari
benda-benda yang berjatuhan bahkan dari bangunan yang runtuh, bila dengan segera
melakukan:
a) DROP
 Tiarap dengan bertumpu pada lutut dan tangan sebelum anda terjatuh akibat
guncangan gempa.
 Posisi ini melindungi Anda dari benda-benda yang berjatuhan tapi masih
memungkinkan Anda bergerak bila diperlukan.
b) COVER
 Lindungi kepala dan leher (bila mungkin seluruh badan) dibawah naungan meja
yang kokoh.
 Bila tidak ada tempat bernaung, menunduklah dekat tembok atau dekat mebel
yang pendek (sehingga tidak akan jatuh menimpa anda), dan lindungi kepala
dan leher dengan tangan.
c) HOLD ON
 Berpegangan pada tempat anda berlindung (atau kepala dan leher) sampai
guncangan gempa selesai.
 Bila mungkin dalan beberapa detik sebelum guncangan bertambah hebat,
segera menjauh dari kaca, dan benda-benda yang tergantung, lemari buku,
atau mebel ukuran besar yang bisa menimpa kita.
 Waspada terhadap benda yang berjatuhan seperti lampu, benda-benda yang
tergantung di tembok, lemari.
 Gunakanlah benda di sekitar anda yang bisa digunakan untuk melindungi
kepala dan wajah dari benda-benda berjatuhan ataupun pecahan kaca.
 Bila anda berada di dapur, segera matikan kompor.
 Bila pasien berada di tempat tidur, tetaplah di tempat tidur sambil melindungi
kepala dengan bantal atau selimut
 Bila pasien berada di kursi roda pasanglah remnya dan minta untuk melindungi
kepalanya dengan tangan.
 Bila berada di dalam lift tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti keluarlah.

2) BILA BERADA DI LUAR RUANGAN:


a) Bila Anda berada di luar ruangan, tetaplah berada di luar dan jauhi tiap listrik atau
tiang telepon , pohon.
b) Jauhi area dekat gedung karena bisa tertimpa reruntuhan.
c) Setelah berada di tempat terbuka segeralah tiarap agar anda tidak terjatuh dan
tunggu sampai guncangan selesai.

3) SETELAH GONCANGAN BERAKHIR:


a) Prosedur Penanggulangan Gempa Dalam Jam Kerja
(1) Lakukan penyelamatan sementara sambil menunggu instruksi penanggung
jawab (Kepala Puskesmas).
(2) Setelah gempa Investigator area bencana melakukan pengecekan gedung,
tangga dan fasilitas .
(3) Kinerja bangunan Puskesmas dinilai menggunakan kriteria dari FMEA, yaitu:
 Operational
 Immediate occupancy
 Life Safety
 Collapse prevention

Kinerja Bangunan Setelah Gempa


Komponen Operational Immediate Life Safety Collapse
Prevention
Struktur Rusak Rusak Rusak Rusak
Ringan Ringan Sedang Berat
Arsitektur Rusak Rusak Rusak Rusak
Ringan Ringan Sedang Berat
Mekanikal Berfungsi Berfungsi Tidak Tidak
Sebagian Berfungsi Berfungsi
Elektrikal Berfungsi Berfungsi Tidak Tidak
Sebagian Berfungsi Berfungsi
Pemipaan Berfungsi Berfungsi Tidak Tidak
Sebagian Berfungsi Berfungsi
Peralatan Berfungsi Berfungsi Tidak Tidak
Sebagian Berfungsi Berfungsi

(4) Investigator memberikan penilaian perlu atau tidaknya tindakan evakuasi ,


area aman untuk evakuasi dan jalur aman evakuasi. Berdasarkan kinerja
bangunan, maka perlu dilakukan evakuasi bila kinerjanya termasuk Life Safety
atau collapse prevention.
(5) Investigator melaporkan hasil investigasi dan penilaian kepada Komandan
Bencana (Direktur Utama) melalui Kepala Seksi Logistik (Direktur Umum dan
SDM).
(6) Bila diputuskan perlunya tindakan evakuasi maka Komandan Bencana
melakukan koordinasi dengan para koordinator untuk melakukan tindakan
evakuasi dan penanganan korban / pasien.
(7) Tim pengamanan area bencana masuk area mengamankan area bencana
dan jalur evakuasi.
(8) Tim Triase dan tim evakuasi memperlengkapi diri dengan alat perlindungan
diri.
(9) Tim Triase masuk dan melakukan triase serta tindakan emergensi.
(10) Tim Triase memberikan label merah / kuning / hijau atau hitam sesuai dengan
kondisi korban / pasien .
(11) Selanjutnya tim evakuasi masuk dan melakukan tindakan evakuasi sesuai
prioritas dan kondisi korban / pasien
(12) Lakukan evakuasi ke area yang aman (Titik Berkumpul area juanda dan area
Suryakencana).
(13) Petugas mencatat semua tindakan yang dilakukan pada Rekam Medis
Pasien.
(14) Semua petugas melaksanakan tugas sesuai uraian tugasnya
(15) Koordinator tim dan Koordinator area melaporkan jumlah korban / pasien ,
tenaga, dan kebutuhannya kepada ketua penanggulangan bencana sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
(16) Tim Penanggulangan bencana dan direksi melakukan evaluasi tindakan yang
sudah dilakukan dan menentukan tindakan selanjutnya.
b) Prosedur Penanggulangan Gempa Di luar Jam Kerja
a) Lakukan penyelamatan sementara sambil menunggu instruksi Direktur Utama
melalui kepala jaga.
b) Kepala jaga dibantu dokter jaga dan tim pengamanan melakukan area, dinyatakan
aman untuk evakuasi oleh tim keamanan .
c) Tim Pengaman area bencana memberikan informasi kepada KJS (Kepala Jaga
Siang)/KJM (Kepala Jaga Malam) bahwa Area aman untuk dilakukan evakuasi.
d) KJS/KJM melaporkan informasi kepada direksi yang bisa cepat dihubungi dan
meminta nasihat.
e) Direktur Utama/direksi memberikan instruksi ke ketua /Anggota tim
penanggulangan bencana yang ada untuk segera melakukan tindakan evakuasi.
f) Tim Evakuasi dan tim triase yang ada memperlengkapi diri dengan Alat Pelindung
Diri (APD).
g) Tim triase masuk ke area bencana dan melakukan triase dan tindakan emergency.
h) Tim triase memberikan label merah / kuning / hijau atau hitam sesuai dengan
kondisi pasien.
i) Selanjutnya tim evakuasi masuk dan segera melakukan tindakan evakuasi.
j) Lakukan evakuasi ke area yang aman di sekitar area Puskesmas.
k) Pasien dirawat di Posko berdasarkan label pasien (Posko merah,kuning, hijau dan
hitam) .
l) Di Posko dilakukan tindakan medis dan perawatan sesuai kondisi pasien .
m) Petugas mencatatat semua tindakan yang dilakukan pada RM pasien
n) Pada saat yang bePuskesmasamaan dengan evakuasi pasien ,semua seksi tim
penanggulangan bencana melakukan tugas sesuai uraian tugasnya .
o) Evaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan.
4) PASKA BENCANA
a) Lakukan evaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan pada pasien .
b) Lakukan rehabilitasi medis paska bencana
c) Lakukan penanganan trauma fisik dan psikis paska bencana
d) Lakukan evaluasi kegiatan semua tim penanggulangan bencana
e) Membuat laporan kegiatan

4. PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


Segera setelah terjadi tumpahan B3 :
a. Karyawan atau petugas kebersihan ruangan mengenakan alat pelindung diri yang terdiri
dari sarung tangan karet, skot / apron, masker respirator, sepatu boot karet yang berada
dikotak spill kit.
b. Siapkan fire extinguisher jenis foam / busa, dry chemical atau dari jenis CO2.
c. Pasang warning sign disekitar tumpahan.
d. Penanganan tumpahan :
e. Tumpahan cairan menggunakan absorben, kain kassa, serutan kayu, kalsium bentonet,
tanah diatome.
f. Tumpahan padatan / powder (serbuk) dengan cara disapu menggunakan sapu ijuk, pengki
ijuk atau sekop.
g. Masukkan ke dalam kantong plastik sesuai jenisnya (kantung kuning, kantung merah)
h. BePuskesmasihkan area tumpahan dengan kain pel / lap.
i. Rapikan semua peralatan yang digunakan.
j. Cuci tangan dengan sabun.
k. Apabila tumpahan tidak tertangani, segera laporkan kejadian ke Bagian Sanitasi.
l. Laporkan kejadian dengan mengisi Formulir Tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) dengan lengkap ke bagian Sanitasi.
BAB IV
DOKUMENTASI

FORMULIR PESAN DARURAT

Kepada (penerima) : …………………


Dari (pengirim) : …………………
Tanggal dan Jam : …………………

Prioritas: Urgent Non-urgent Informational


Pesan:

Diterima oleh: Jam diterima: Catatan:


Diteruskan kepada:

Diterima oleh: Jam diterima: Catatan:


Diteruskan kepada:

Catatan: Pesan dibuat singkat, jelas dan spesifik.

FORM DATA PASIEN

Tanggal :
Hari :
Jam :

Jenis
No Nama Kelamin Umur Alamat Kondisi
L/P

Bondowoso, ………………………..
Koordinator Humas

(.....................................)
FORM DINAS PEGAWAI

Daftar Dinas Pegawai Hari I/II/III.*)


Instalasi/SMF/Unit *)
Ruang :

Pagi : Alamat No.Telphone/HP


Nama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sore : Alamat No.Telphone/HP
Nama
1.
2.
3.
4.
6.

On Call :
1.
2.
3.
Malam : Alamat No.Telphone/HP
Nama
1.
2.
3.
4.
5.
6.

On Call :
1.
2.
3.

*) Lingkari, dibuat sebelum datang bencana


Daftar Sarana Kesehatan Jaringan dan Jejaring UPTD Puskesmas Curahdami

No Nama Alamat Telphone


1 Pustu Locare Desa Locare Curahdami
2 Pustu Petung Desa Petung Curahdami
3 Pustu Jetis Desa Jetis Curahdami
4 Ponkesdes Selolembu Desa Selolembu Curahdami
5 Ponkesdes Poncogati Desa Poncogati Curahdami
6 Ponkesdes Sumbersuko Desa Sumbersuko Curahdami
7 Ponkesdes Curahdami Desa Curahdami Curahdami
8 Ponkesdes Penambangan Desa Penambangan Curahdami
9 Ponkesdes Curahpoh Desa Curahpoh Curahdami
10 Ponkesdes Kupang Desa Kupang Curahdami
11 Ponkesdes Pakuwesi Desa Pakuwesi Curahdami
12 Ponkesdes Sumber Salak Desa Sumber Salak Curahdami
13 Klinik RSA 514 Desa Curahpoh Curahdami
14 RSUD dr H Koesnadi Jl Piere Tendean Bondowoso (0332) 421974
15 RS Bhayangkara Jl.Jendral Pol.S.Judhodiharjo (0332) 422442
Bondowoso
16 RS Mitra Medika Jl. HOS Cokroaminoto Bondowoso (0332) 421800

Daftar Sumber Alat/Obat/Bahan Kota …………….:


No Nama Alamat Telphone
1
2
3
4

Relawan dengan Jenis Kompetensi :


No Nama Alamat Gol Telphone Tempat tugas,
Darah sejak
1
2
3
4
5

Formulir Barang Korban


Nama : RM.No :
Alamat :
No Jenis Barang Jumlah
1.
2.
3.

Yang menerima: Yang Menyerahkan:

( ................................................) (.......................................................)
Formulir Donasi
Nama Pendonor : Tanggal : Jam :

No Jenis Barang/Uang*) Jumlah


1.
2.
3.
Rupiah :
Uang Tertulis : .............................................................
Pendonor : Penerima :

( .......................................) (........................................)
*) Lingkari

Formulir Perintah / Instruksi :


Dari :
Untuk :
Tanggal : Jam :
Perintah :
.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

Pemberi Perintah :

( ................................................)

Formulir Informasi
Dari :
Untuk :
Tanggal : Jam :
Berita :

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

Pemberi Informasi

( .................................................)
Kartu Tugas

Tugas yang tercantum dalam kartu tugas dibagi menjadi 3 kategori:


Immediate
Intermediate
Extended
Berilah tanda centang di sebelah kiri tugas bila tugas sudah diselesaikan.

KOMANDAN BENCANA
EMERGENCY INCIDENT COMMANDER

Misi : Mengorganisir dan memberikan arahan kepada Pos Komando. Memberikan arahan mengenai
operasional Puskesmas secara umum dan bila diperlukan, memberikan izin dilakukannya evakuasi.
A. Immediate:
1. Memulai Sistem Penanggulangan Bencana Puskesmas dengan berperan sebagai Komandan
Bencana (Incident Commander).
2. Bacalah kartu tugas ini sampai selesai.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Tunjuklah orang untuk menduduki posisi Kepala Seksi (Section Chief) dan Penasehat Medis
(Medical Staff Director), bagikan kepada keempat seksi paket berisi:
5. Kartu tugas untuk setiap posisi.
6. Rompi pengenal untuk setiap posisi.
7. Form yang diperlukan tiap posisi.
8. Tunjuklah orang untuk menduduki posisi Humas (Public Information Officer), Penghubung
(Liaisons officer),Keamanan (Safety and Security Officer), bagikanlah mereka kartu tugas.
9. Umumkan diadakannya status/action plan meeting dengan semua Kepala Seksi (Section
Chief) dan Penasehat Medis (Medical Staff Director) dalam 5-10 menit.
10. Tunjuklah seorang asisten yang bertugas untuk melakukan pendokumentasian.
11. Dapatkan laporan situasi (status report) dan diskusikan action plan awal dengan semua
Kepala Seksi (Section Chief) dan Penasehat Medis (Medical Staff Director).
12. Dapatkan laporan survey awal kerusakan fasilitas dari Kepala Seksi Logistik (Logistic Chief),
bila perlu, evaluasi perlu tidaknya dilakukan evakuasi.
13. Dapatkan sensus dan kondisi pasien dari Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section
Chief). Buatlah action plan dengan Seksi Perencanaan (Planning Section).
14. Memberikan izin dilakukannya kajian prioritasisasi pasien (patient prioritization assessment)
dengan tujuan pemulangan pasien lebih awal bila diperlukan penambahan bed.
15. Pastikan terciptanya contact dan arus informasi dengan instansi luar melalui Penghubung
(Liaisons Officer).

B. Intermediate
1. Memberikan izin pengerahan sumber daya yang diperlukan atau diminta oleh Kepala Seksi
(Section Chief).
2. Adakan briefing rutin dengan Kepala Seksi (Section Chief) untuk memperoleh laporan situasi
(status report) dan lakukan update action plan apakah perlu dilanjutkan atau tidak.
3. Lakukan konsultasi dengan dengan Kepala Seksi (Section Chief) mengenai kebutuhan
makanan dan tempat berlindung bagi staff, dokter dan sukarelawan.

C. Extended
1. Memberikan izin dikeluarkannya press release yang dibuat oleh Humas (Public Information
Officer).
2. Mengawasi semua staff, sukarelawan, pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.
HUMAS
PUBLIC INFORMATION OFFICER (P.I.O)

Posisi ditugaskan kepada :……………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Incident Commander)
Misi : Menyediakan informasi bagi media massa.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana (incident commander).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Kenalilah informasi yang boleh dan tidak boleh dikeluarkan kepada media massa dengan cara
berkonsultasi dengan Komandan Bencana (Incident Commander).
5. Dirikan Media Centre jauh dari Pos Komando maupun tempat perawatan pasien.

B. Intermediate
1. Pastikan semua press release telah mendapat persetujuan dari Komandan Bencana (Incident
Commander).
2. Bekerjasama dengan Kepala Unit Situasi (Situation-Status Unit Leader) berikan laporan
informasi awal mengenai bencana kepada media massa. Teruskan informasi penting kembali
kepada Kepala Unit Situasi (Situation-status Unit Leader).
3. Informasikan kepada media massa yang ada di lokasi, area yang boleh dan tidak boleh
dimasuki oleh mereka. Koordinasikan hal ini dengan Petugas Keamanan (Safety and Security
officer).
4. Hubungi intansi lain yang ada di lokasi untuk berkoordinasi mengenai pengeluaran informasi.
Umumkan siapa yang ditugaskan menjadi Petugas Penghubung (Liaison Officer) tim
penanggulangan bencana Puskesmas.

C. Extended
1. Dapatkan progress report dari Kepala Seksi (Section Chief).
2. Beritahu media mengenai kondisi korban.
3. Arahkan telepon dari sukarelawan kepada Penyediaan Tenaga (Labor Pool). Hubungi
Penyediaan Tenaga (Labor Pool) mengenai apakah perlu dibuat pengumuman permintaan
bantuan tenaga kepada masyarakat melalui media massa.
4. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

PENGHUBUNG
LIAISON OFFICER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Incident Commander)
Misi : Bertindak sebagai contact pePuskesmason bagi instansi lainnya.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana (Incident Commander).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Komandan Bencana (Incident Commander).
5. Buatlah kontak dengan Kepala Unit Komunikasi (Comunication Unit Leader) yang ada di Pos
Komando. Dapatkan satu atau lebih asisten dari labor pool.
6. Dapatkan informasi untuk diberikan kepada jaringan komunikasi gawat darurat antar
Puskesmas (SPGDT jawa barat), BNPB ataupun instansi pemerintah berwenang lainnya bila
diminta. Informasi berikut yang diperlukan:
7. Jumlah pasien tindakan segera dan tindakan tunda yang dapat diterima dan segera ditangani
(Patient Care Capacity)
8. Adanya atau potensi terjadinya kekurangan tenaga, pePuskesmasediaan, dll.
9. Kondisi struktur dan utility Puskesmas.
10. Jumlah pasien yang perlu dirujuk ke Puskesmas lain.
11. Dengan bantuan Kepala Unit Komunikasi (Communication Unit Leader) berkomunikasilah
dengan Puskesmas lain (SPGDT), BNPB dan Dinas Kesehatan. Teruskan kondisi
Puskesmas.
12. Jalinlah kontak dengan dengan Penghubung (Liaison Officer) dari instansi lain yang ikut
terlibat dalam penanggulangan bencana. Ikuti rapat-rapat koordinasi penanggulangan
bencana dengan instansi lain.

B. Intermediate:
1. Minta informasi dan bantuan yang diperlukan melalui jaringan komunikasi antar Puskesmas
(SPGDT) atau BNPB.
2. Menanggapi permintaan dan keluhan dari petugas mengenai masalah antar organisasi.
3. Siaplah membantu Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool Unit Leader) dalam
menghadapi masalah yang muncul dalam proses kredensial sukarelawan.
4. Teruskan informasi istimewa kepada petugas Puskesmas penerima (adanya kontaminasi
bahan beracun atau kondisi gawat darurat khusus lainnya)

C. Extended:
1. Membantu Penasehat Medis (Medical Staff Director) dan Kepala Unit Penyediaan Tenaga
(Labor Pool Unit Leader) dalam mengirim dokter atau petugas Puskesmas lainnya yang ingin
menjadi sukarelawan menangani bencana di luar Puskesmas.
2. Menyediakan informasi kepada instansi pemerintah yang berwenang; siapkan minimal data
berikut:
3. Jumlah korban dan jenis cedera
4. Jumlah korban rawat inap dan rawat jalan
5. Jumlah korban meninggal
6. Data korban: Nama atau cirri-ciri fisik korban, jenis kelamin, usia, alamat, tingkat cedera
7. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

KEAMANAN
SAFETY AND SECURITY OFFICER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Incident Commander)
Misi : Memonitoring dan memiliki wewenang terhadap keselamatan operasi penyelamatan dan
kondisi-kondisi berbahaya. Mengatur pengamanan lokasi kejadian/Puskesmas serta mengatur lalu
lintas.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana (Incident Commander).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Komandan Bencana (Incident Commander).
5. Lakukan penguncian pintu-pintu Puskesmas yang dianggap perlu dan pastikan tiap
pePuskesmasonil memakai tanda pengenal.
6. Dirikan Pos Komando Keamanan.
7. Pindahkan orang-orang tidak berkepentingan dari area terbatas(restricted areas).
8. Ciptakan jalur masuk dan keluar Ambulance bekerjasama dengan Kepala Unit Transportasi
(Transportation Unit Leader).
9. Lakukan pengamanan Pos Komando, area Triase, Area Tindakan, kamar jenasah dan area
strategis lainnya dari orang yang tidak berkepentingan.

B. Intermediate:
1. Diskusikan dengan Petugas Asesmen Kerusakan (Damage Assesment and Control officer)
mengenai pengamanan dan pemberian tanda dilarang masuk pada area-area berbahaya.
Ingatkan kepada staff keamanan untuk mengenali dan melaporkan kondisi-kondisi berbahaya
kepada Petugas Asesmen Kerusakan (Damage Assesment and Control officer).
2. Amankan area yang dievakuasi dan area tujuan evakuasi dari orang-orang yang tidak
berkepentingan.
3. Bila diperlukan hubungi petugas pemadam kebakaran, polisi dengan bantuan Petugas
Penghubung (Liaison officer).
4. Segera berikan masukan kepada Komandan Bencana (Incident Comamander) dan Kepala
Seksi (Section Chief) bila ada kondisi berbahaya atau adanya masalah keamanan.
5. Bantu Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool) dan Kepala Unit Tenaga Medis (Medical
Staff Unit Leader) dalam proses kredensial sukarelawan. Lakukan antisipasi membludaknya
sukarelawan.
6. Bantu Humas (Public Information Officer) untuk mendirikan media centre.
7. Ikuti briefing rutin dengan Komandan Bencana (Incident Commander).
8. Lakukan pengaturan lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan bermotor.
9. Lakukan pengamanan bahan makanan, air, obat-obatan, alat medis dan darah.
10. Informasikan kepada staff Keamanan untuk mencatat semua hasil pengamatan dan tindakan
yang dilakukan.
11. Adakan briefing rutin dengan staff keamanan.
12. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

LOGISTIK
LOGISTIC SECTION CHIEF

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Incident Commander)
Misi : Mengatur dan mengarahkan operasi yang berhubungan dengan terpeliharanya lingkungan
fisik, tercukupinya makanan, tempat berlindung, persediaan lainnya untuk mendukung perawatan
medis.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana (Incident Commander).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Komandan Bencana (Incident Commander).
5. Tunjuklah Kepala Unit Seksi Logistik (Logistic Section Unit Leader): Kepala Unit Fasilitas
(Facilities Unit Leader), Kepala Unit Komunikasi (Communications Unit Leader), Kepala Unit
Transportasi (Transportations Unit Leader), Kepala Unit Penyediaan Material (Material’s
Supply Unit Leader), Kepala Unit Penyediaan Makanan (Nutritional Supply Unit Leader).
Bagikanlah kartu tugas dan rompi pengenal kepada unit leader.
6. Berikan briefing kepada unit leader mengenai situasi terkini, action plan dan jadwal briefing
selanjutnya.
7. Dirikan Logistik Section Center dekat dengan Pos Komando.
8. Hadiri rapat asesmen kerusakan dengan Komandan Bencana (Incident Commander)., Kepala
Unit Fasilitas (Facilities Unit Leader), dan Petugas Asesmen Kerusakan (Damage Assesment
and Control officer)

B. Intermediate:
1. Dapatkan informasi terkini secara teratur dari unit leader dan officer Anda: kondisi terkini
semua area, teruskan informasi ini kepada Kepala Unit Situasi (Situation-Status Unit Leader).
2. Seringlah berkomunikasi dengan Komandan Bencana (Incident Commander).
3. Dapatkan pePuskesmasediaan yang diperlukan dengan bantuan Kepala Seksi Keuangan
(Finance Section Chief), Kepala Unit Komunikasi (Communication Unit Leader) dan Petugas
Penghubung (Liaison Officer).

C. Extended:
1. Pastikan Kepala Unit Komunikasi (Comunication Unit Leader) memiliki salinan semua
komunikasi
2. Dokumentasikan keputusan dan tindakan yang dilakukan.
3. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.
FASILITAS
FACILITY UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Logistic Section Chief)
Misi : Mempertahankan kondisi fisik fasilitas Puskesmas dalam kondisi terbaik.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief)
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Temui Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief) untuk mendapatkan briefing dan
membuat action plan; bila ada berikan laporan awal kondisi fisik fasilitas Puskesmas kepada
Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief).
5. Tunjuklah Petugas Asesmen Kerusakan (Damage Assesment and Control Officer) dan
Petugas Sanitasi (Sanitation System Officer). Berikan mereka kartu tugas masing-masing.
6. Dapatkan sesegera mungkin laporan lengkap kondisi fasilitas Puskesmas dari Petugas
Asesmen Kerusakan (Damage Assesment and Control Officer).
7. Fasilitasi dan ikuti rapat asesmen kerusakan bePuskesmasama dengan Komandan Bencana
(Incident Commander),Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief) dan Petugas Asesmen
Kerusakan (Damage Assessment and Control officer).

B. Intermediate:
1. Bersiaplah untuk kemungkinan dilakukannya evakuasi dan/atau relokasi pelayanan medis
keluar dari gedung Puskesmas.
2. Dapatkan laporan update secara teratur dari Petugas Asesmen Kerusakan (Damage
Assessment and Control Officer) serta Petugas Sanitasi (Sanitation System Officer).

C. Extended:
1. Dokumentasikan semua keputusan dan tindakan yang dilakukan.
2. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

ASESMEN KERUSAKAN
DAMAGE ASSESSMENT AND CONTROL OFFICER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Facility Unit Leader)
Misi : Menyediakan informasi yang memadai mengenai status operasional fasilitas Puskesmas yang
berguna untuk mengambil keputusan, termasuk keputusan mengenai evakuasi parsial atau evakuasi
total. Mengidentifikasi area aman yang dapat digunakan untuk memindahkan pasien dan staff ke
tempat tePuskesmasebut bila diperlukan.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Unit Fasilitas (Facility Unit Leader).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Unit Fasilitas (Facility Unit Leader).
5. Tugaskan Tim untuk melakukan pengecekan komponen sistem seluruh fasilitas Puskesmas
dan melapor kembali dalam 5 menit.
6. Identifikasi hazard (contohnya kebakaran) dan tugaskan staff untuk melakukan control atau
eliminasi hazard.
7. Dapatkan laporan awal kajian kerusakan dan segera sampaikan informasi ini dalam briefing
kepada Komandan Bencana (Incident Commander),Kepala Seksi Logistik (Logistic Section
Chief) dan Kepala Unit Fasilitas (Facility Unit Leader), kemudian buatlah laporan tertulisnya.
8. Beritahu Petugas Keamanan (Safety dan Security Ofiicer) area berbahaya dan masalah
keamanan lainnya.
9. Susunlah Tim SearchdanRescue untuk mencari korban yang terperangkap dan membawa
korban tePuskesmasebut ke area triase.
10. Beritahu Penyediaan Tenaga (Labor Pool) kebutuhan tenaga.
11. Identifikasi area mana yang memerlukan usaha perbaikan segera untuk mengembalikan
layanan-layanan kritis.

B. Intermediate:
1. Lakukan inspeksi area yang dilaporkan rusak, dokumentasikan dalam bentuk foto.

C. Extended:
1. Adakan briefing secara rutin dengan Kepala Unit Fasilitas (Facility Unit Leader) untuk
melaporkan kondisi terkini kerusakan dan upaya perbaikannnya.
2. Tugaskan staff yang akan melakukan upaya perbaikan.
3. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan. Laporkan kepada Kepala Unit
Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff
waktu untuk istirahat.

SANITASI
SANITATION SYSTEMS OFFICER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Facility Unit Leader)
Misi : Mengevaluasi dan memonitor patensi sistem saluran pembuangan air limbah dan sistem
sanitasi yang ada.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Unit Fasilitas (Facility Unit Leader).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Unit Fasilitas (Facility Unit Leader).
5. Berkoordinasi dengan Petugas Asesmen Kerusakan (Damage Assessment and Control
officer) untuk melakukan inspeksi sistem pembuangan air limbah Puskesmas.
6. Inspeksi tempat pembuangan limbah B3,pastikan tidak ada kebocoran atau B3 berceceran.
7. Lakukan control bila terjadi kebocoran bekerjasama dengan Petugas Asesmen Kerusakan
(Damage Assessment and Control officer) dan Petugas Keamanan (afety and Security Officer)
8. Laporkan semua temuan dan tindakan yang dilakukan kepada Kepala Unit Fasilitas (Facility
Unit Leader).

B. Intermediate:
1. Bila diperlukan buatlah rencana alternative pembuangan limbah.
2. Tempatkan toilet portable, jauh dari tempat perawatan dan dapur.
3. Pastikan tersedianya cukup tempat cuci tangan di area perawatan pasien, dapur dan toilet.
4. Informasikan Infection Control NuPuskesmase(ICN) KPPI tindakan yang dilakukan dan
mintalah bantuannya.

C. Extended:
1. Pastikan kecukupan pePuskesmasediaan, peralatan yang diperlukan untuk keperluan operasi
sanitasi.
2. Secara teratur informasikan kepada Kepala Unit Fasilitas (Facility Unit Leader) kondisi sanitasi
Puskesmas.
3. Dapatkan tenaga yang diperlukan dari Penyediaan Tenaga (Labor Pool).
4. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu istirahat.
KOMUNIKASI
COMUNICATION UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Logistic Section Chief)
Misi : Mengatur dan mengkoordinir komunikasi internal dan eksternal. Bertindak sebagai penyimpan
dokumentasi komunikasi.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief)
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Komandan Bencan (Incident Commander) atau Kepala Seksi Logistik
(Logistic Section Chief)
5. Dirikan Pusat Komunikasi dekat dengan Pos Komando.
6. Mintalah bantuan ORARI bila diperlukan.
7. Dirikanlah tempat berkumpul bagi petugas pengirim pesan (runner) dan bagikan radio
komunikasi (HT) pada area-area yang memerlukan.
8. Periksa sistem telepon internal dan eksternal, laporkan kepada Kepala Seksi Logistik (Logistic
Section Chief) dan Petugas Asesmen Kerusakan (Damage Assessment and Control Officer).
9. Pastikan radio (HT) dibagikan kepada area yang memerlukan.
10. Dokumentasikan semua komunikasi kedalam formulir.
11. Jalinlah kontak dengan Petugas Penghubung (Liaisons Officer).
12. Menerima dan menyimpan semua dokumen yang berhubungan dengan komunikasi internal.
13. Memonitor dan mendokumentasikan semua komunikasi yang dikirim dan diterima melalui
jaringan komunikasi darurat antar Puskesmas (SPGDT) atau komunikasi eksternal lainnya.

B. Intermediate:
1. Buatlah mekanisme untuk memanggil tim bila terjadi kegawatan seperti henti jantung dan
kebakaran.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

TRANSPORTASI
TRANSPORTATION UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Logistic Section Chief)
Misi : Mengatur transportasi semua korban baik yang bisa berjalan ataupun tidak. Mengatur
transportasi bagi tenaga, barang dari dan ke Puskesmas.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief)
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief)
5. Kaji kebutuhan transportasi untuk pasien, pePuskesmasonil dan barang.
6. Dirikan off loading area bagi ambulance bekerjasama dengan Kepala Unit Triase (Triage Unit
Leader).
7. Tempatkan brankar, tandu, kursi roda, stretcher dekat dengan area off loading ambulance dan
area triase.
8. Dirikan ambulance off loading area bekerjasama dengan Discharge Unit Leader.

B. Intermediate:
1. Hubungi Safety and Security officer untuk mengamankan loading area.
2. Sediakan transportasi bagi keluar masuknya sumber daya.
C. Extended:
1. Beri informasi teratur kepada Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief).
2. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan. Laporkan kepada Kepala Unit
Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff
waktu untuk istirahat.

PENYEDIAAN MATERIAL
MATERIALS SUPPLY UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Logistic Section Chief)
Misi : Mengatur serta menyediakan persediaan dan peralatan medis maupun non medis.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief)
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief).
5. Adakan briefing dengan staff biro Logistik dan staff CSSD
6. Kirim persediaan yang dibutuhkan kepada area triase, area tindakan segera, area tindakan
tunda dan area tindakan minor setelah area tersebut berdiri.
7. Sediakan peralatan bagi Tim Search dan Rescue.
8. Kumpulkan persediaan dan alat medis yang penting.
9. Buatlah inventaris peralatan medis, terutama yang tertera dibawah ini:
10. Kassa, plester, benang jahit.
11. NS, sabun antiseptic
12. Sarung tangan
13. Spalk, bahan untuk gips
14. Backboard
15. Bag mask valve, oksigen, suction
16. Chest tubes, mayo, ETT, laryngoscope

B. Intermediate:
1. Identifikasi peralatan dan persediaan tambahan yang diperlukan. Buatlah permintaan barang
sepengetahuan Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief). Mintalah bantuan Kepala Unit
Pengadaan (Procurement Unit Leader).
2. Tentukan obat-obatan yang akan diperlukan dengan bantuan Yan Med (Medical Care
Director) dan Kepala Unit Farmasi (Pharmacy Unit Leader) dan pesanlah obat-obatan
tePuskesmasebut.
3. Koordinasikan dengan Petugas Keamanan (Safety dan Security Officer) untuk mengamankan
persediaan barang.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan. Laporkan kepada Kepala Unit
Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff
waktu untuk istirahat.
PENYEDIAAN MAKANAN
NUTRITIONAL SUPPLY UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Logistic Section Chief)
Misi : Mengorganisir penyediaan makanan dan air.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief)
5. Adakan briefing dengan staff bagian Gizi
6. Perkirakan jumlah makanan yang bisa disediakan menggunakan persediaan bahan makanan
yang ada.
7. Inventaris persediaan air minum yang ada dan perkirakan kapan perlu di supply kembali.
8. Laporkan inventaris makanan dan minuman kepada Kepala Seksi Logistik (Logistic Section
Chief).

B. Intermediate:
1. Lakukan pertemuan dengan Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool Unit Leader) dan
Kepala Unit Kesehatan Petugas (Staff Support Unit Leader) untuk menentukan area makan
bagi pePuskesmasonil.
2. Amankan persediaan makanan dan air dengan bantuan Petugas Keamanan (Security dan
Safety Officer).
3. Sampaikan keperluan bahan makanan dan air kepada Kepala Seksi Logistik (Logistic Section
Chief). Permintaan berdasarkan kondisi bencana saat itu dan juga berdasarkan proyeksi
perkiraan kebutuhan bagi staff dan pasien.

C. Extended:
1. Lakukan pertemuan secara teratur dengan Kepala Seksi Logistik (Logistic Section Chief)
untuk memperoleh informasi situasi terkini.
2. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan. Laporkan kepada Kepala
Seksi Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan
staff waktu untuk istirahat.

PERENCANAAN
PLANNING SECTION CHIEF

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Incident Commander)
Misi : Mengatur dan mengarahkan semua aspek operasi Seksi Perencanaan. Memastikan
terdistribusikannya informasi/data penting. Medokumentasikan dan mendistribusikan action plan
fasilitas. Mengkompilasi proyeksi skenario dari semua Kepala Seksi dan mengefektifkan perencanaan
jangka panjang. Mendokumentasikan dan mendistribusikan action plan fasilitas.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana (Incident commander).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Komandan Bencana (Incident commander).
5. Rekrutlah asisten yang bertugas untuk pendokumentasian dari Penyediaan Tenaga (Labor
Pool).
6. Tunjuklah Planning Unit Leader: Kepala Unit Situasi (Situation-Status Unit Leader), Kepala
Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool Unit Leader), Kepala Unit Tenaga Medis (Medical Staff
Unit Leader), Kepala Unit Keperawatan (NuPuskesmasing Unit Leader).
7. Berikan briefing kepada Kepala Unit anda setelah melakukan pertemuan dengan Komandan
Bencana (Incident Commander).
8. Dirikan Planning/Information Centre
9. Pastikan formulasi dan dokumentasi action plan fasilitas.
10. Dokumentasikan action plan fasilitas. Bagikan salinannya ke Komandan Bencana dan semua
Kepala Seksi.
11. Mintalah proyeksi action plan dari semua planning section unit leader dan Kepala Seksi
(section chief) untuk scenario 4,8,24dan48 jam dari onset bencana.
12. Instruksikan Kepala Unit Situasi (Situation-Status Unit Leader) dan staff untuk mengupdate
status report dari semua Kepala Seksi (section chief) dan Kepala Unit (unit leader) untuk
digunakan sebagai bahan mengambil keputusan.

B. Intermediate:
1. Teruslah mengupdate dan mendistribusikan action plan fasilitas.
2. Jadwalkan planning meeting bersama Planning Unit Leader, semua Kepala Seksi (Section
Chief) dan Komandan Bencana (Incident Comander) untuk mengupdate action plan fasilitas.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan. Laporkan kepada Kepala Unit
Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff
waktu untuk istirahat.

SITUASI
SITUATION-STATUS (SIT-STAT) UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Planing Section Chief)
Misi : Mempertahankan tersedianya informasi terkini mengenai kondisi bencana bagi semua staff.
Memastikan dokumentasi tertulis respon dan planning Puskesmas dalam menangani bencana.
Membuat jaringan informasi internal Puskesmas. Memonitor pemeliharaan sistem komputer.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief).
5. Dapatkan status report tentang computer information system (jaringan komputer).
6. Tugaskan asisten untuk mendokumentasikan keputusan, action, dan hadir di Pos Komando.
7. Buatlah papan status/kondisi di Pos Komando dengan bantuan asisten. Pastikan papan ini
selalu terkini.
8. Tugaskan recorder ke Kepala Unit Komunikasi (Comunications unit leader) untuk
mendokumentasikan lalu lintas telepon, radio dan memo.

B. Intermediate:
1. Pastikan tercukupinya recoder untuk membantu area yang ada.
2. Mengawasi backup dan melindungi data yang ada dari sistem komputer.
3. Terbitkan lembar informasi bencanan untuk internal Puskesmas tiap 6 jam. Mintalah bantuan
Humas (Public Information Officer), Kepala Unit Kesehatan Petugas (Staff support unit leader)
dan Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor pool unit leader).

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan. Laporkan kepada Kepala Unit
Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff
waktu untuk istirahat.
PENYEDIAAN TENAGA
LABOR POOL UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Planing Section Chief)
Misi : Mengumpulkan dan menginventarisir staff dan sukarelawan yang tersedia. Terimalah
permintaan staff dan tugaskan staff yang ada sesuai kebutuhan. Pertahankan jumlah personil yang
cukup baik medis maupun non medis.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief).
5. Dirikan Labor Pool Area.
6. Inventaris jumlah dan klasifikasi staff yang ada.
7. PePuskesmasonil medis:
8. Dokter
9. Perawat
10. Teknisi medis
11. PePuskesmasonil non medis
12. Buat meja registrasi dan meja kredensial bagi sukarelawan.
13. Mintalah bantuan Petugas Keamanan (Security and Safety Officer) dalam proses screening
dan proses identifikasi sukarelawan.
14. Temui Kepala Unit Keperawatan (NuPuskesmasing Unit Leader), Kepala Unit Tenaga Medis
(Medical Staff Unit Leader) dan Kepala Seksi Operasional (Operational Section Chief) untuk
berkoordinasi mengenai kebutuhan staff jangka panjang.

B. Intermediate:
1. Catatlah semua penugasan.
2. Bantu Kepala Unit Situasi (Situation-Status Unit Leader) dalam menerbitkan lembar informasi
untuk dibagikan kepada personil Puskesmas.

C. Extended:
1. Beritahukan Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief) mengenai jumlah dan
komposisi tenaga yang ada.
2. Dirikan area makan staff berkerjasama dengan Kepala Unit Kesehatan Petugas (Staff Support
Unit Leader) dan Kepala Unit Penyediaan Makanan (nutritional support Unit Leader).
3. Mengawasi semua staff, sukarelawan akan tanda-tanda stress dan kelelahan. Laporkan
kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada yang
mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

TENAGA MEDIS
MEDICAL STAFF UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Planing Section Chief)
Misi : Kumpulkan staff medis yang ada. Lakukan kredensial sukarelawan medis. Bantu pembagian
tugas staff medis yang ada.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Komandan Bencana (Incident Commander) atau Kepala Seksi
Perencanaan (Planning Section Chief).
5. Dirikan Medical Staff Pool dan komunikasikan status operasional kepada pos komando dan
Penasehat Medis (medical staff director).
6. Inventaris jumlah dan jenis dokter dan staff lain yang ada. Teruskan informasi ini kepada
Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool Unit Leader).
7. Registrasi dan kredensial sukarelawan dokter atau staffmedis lainnya. Bila perlu mintalah
bantuan Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool Unit Leader) dan Petugas Keamanan
(Safety dan security Officer).

B. Intermediate:
1. Temui Kepala Unit Penyediaaan Tenaga (Labor Pool Unit Leader), Kepala Unit Keperawatan
(NuPuskesmasing Service Unit Leader) dan Kepala Seksi Operasional (Operations Section
Chief) untuk mengkoordinir perkiraan staff yang diperlukan.
2. Bantu Penasehat Medis (Medical Staff Director) dalam penugasan staff medis ke area
perawatan dan tindakan pasien.

C. Extended:
1. Bantu Penasehat Medis (Medical Staff Director) dalam membuat jadwal rotasi staff medis.
2. Bantu Penasehat Medis (Medical Staff Director) dalam mempertahankan catatan penugasan
staff medis.
3. Beritahu Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief) sesering mungkin mengenai
status jumlah dan komposisi staff medis.
4. Dirikan tempat makan bagi staff medis berkoordinasi dengan Kepala Unit Kesehatan Petugas
(Staff Support Unit Leader) dan Kepala Unit Penyediaan Makanan (Nutritional Supply Unit
Leader).
5. Dokumentasikan keputusan dan tindakan yang dilakukan.
6. Awasi dan bantu staff medis yang menunjukan tanda-tanda stress dan kelelahan. Laporkan
hal yang mengkhawatirkan kepada Penasehat Medis (Medical Staff Director) dan/atau Kepala
Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader).

KEPERAWATAN
NUPUSKESMASING UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Planing Sec Chief)
Misi : Mengorganisir dan mengkoordinir perawatan pasien.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Perencanaan (Planning Section Chief).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Komandan Bencana (Incident Commander) atau Kepala Seksi
Perencanaan (Planning Section Chief).
5. Tunjuklah Petugas Riwayat Pasien (Patient Tracking Officer) dan Petugas Informasi Pasien
(Patient Information officer).
6. Dapatkan sensus pasien rawat inap dan minta bantuan Yan Med (Medical Care Director)
untuk melakukan asesmen prioritasisasi pasien rawat inap.
7. Temui Kepala Seksi Operasional (Operations Chief),Penasehat Medis (Medical Staff Director)
dan Yan Med (Medical Care Director) untuk memperkirakan proyeksi jumlah perawat dan
persediaan yang dibutuhkan.
8. Bantu Labor Pool dalam memenuhi kebutuhan tenaga yang diminta Yan Med (Medical Care
Director).

B. Intermediate:
1. Lakukan pemulangan pasien darurat dengan arahan Komandan Bencana (Incident
Commander) dengan dukungan Penasehat Medis (Medical Staff Director).
2. Lakukan pertemuan rutin dengan Petugas Riwayat Pasien (Patient Tracking Officer) dan
Petugas Informasi Pasien (Patient Information Officer).
3. Lakukan pertemuan dengan Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool Unit Leader),Yan
Med (Medical Care Director) dan Kepala Seksi Operasional (Operations Section Chie)f untuk
mengkoordinir kebutuhan tenaga jangka panjang.
C. Extended:
1. Dirikan tempat makan staff bekerjasama dengan Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor Pool
Unit Leader) dan Kepala Unit Kesehatan Petugas (Staff Support Unit Leader).
2. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

RIWAYAT PASIEN
PATIENT TRACKING OFFICER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(NuPuskesmasing Unit Leader)
Misi : Memelihara tersedianya informasi lokasi pasien setiap saat dalam Puskesmas.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Unit Keperawatan (NuPuskesmasing Unit Leader).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Unit Keperawatan (NuPuskesmasing Unit Leader).
5. Dapatkan sensus pasien dari Registrasi Rawat Inap.
6. Dirikan area dekat pos komando untuk melacak kedatangan pasien, lokasi dan perpindahan
pasien.

B. Intermediate:
1. Lakukan pertemuan dengan Petugas Informasi Pasien (Patient Information Officer), Humas
(Public Information Officer) dan Penghubung (Liaison Officer) secara teratur untuk
mengupdate dan bertukar informasi pasien.

C. Extended:
1. Memelihara catatan lokasi pasien, jam masuk, jam pindah dan jam pulang.
2. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

INFORMASI PASIEN
PATIENT INFORMATION OFFICER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(NuPuskesmasing Unit Leader)
Misi : Menyediakan informasi bagi pengunjung dan keluarga mengenai kondisi serta lokasi pasien.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Unit Keperawatan (NuPuskesmasing Unit Leader).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Unit Keperawatan (NuPuskesmasing Unit Leader).
5. Dirikan Pos Informasi Pengunjung.
6. Lakukan pertemuan dengan Petugas Riwayat Pasien (Patient Tracking Officer) untuk bertukar
informasi pasien.

B. Intermediate:
1. Berikan informasi berita mengenai pasien kepada Humas (Public Information Officer) melalui
Kepala Unit Keperawatan (NuPuskesmasing Unit Leader).
2. Menerima dan menyaring permintaan informasi kondisi pasien. Dapatkanlah informasi
tePuskesmasebut dan sampaikan kembali pada pihak yang meminta.
C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

KEUANGAN
FINANCE SECTION CHIEF

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Incident Commander)
Misi : Memonitor penggunaan asset keuangan. Mengawasi pendokumentasian pengeluaran yang
berhubungan dengan bencana.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari komandan bencana.
5. Tunjuklah kepala unit Pengadaan (Procurment unit leader), Pembiayaan (Cost unit leader),
Klaim (Claims unit leader), dan Admin (Time Unit Leader).
6. Adakan pertemuan dengan kepala unit setelah bertemu dengan komandan bencana.
Susunlah action plan seksi keuangan.
7. Dirikan Financial Section Operations Center.

B. Intermediate:
1. Mintalah laporan kondisi keuangan berhubungan dengan bencana dari Kepala Unit
Pembiayaan (Cost Unit Leader).
2. Laporkan kondisi keuangan kepada komandan bencana.
3. Jadwalkan pertemuan dengan Kepala unit keuangan untuk membahas action plan seksi
keuangan.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Kepala Unit Psikolog (Psychological Support Unit Leader) bila ada
yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

PEMBIAYAAN
COST UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Finance Section Chief)
Misi : Bertanggung jawab terhadap data analisis biaya dari kejadian gawat darurat bencana yang
telah dinyatakan. Melakukan dan mempertahankan pencatatan yang akurat dari biaya-biaya yang
muncul.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Mengikuti briefing dengan Kepala Seksi Keuangan (Finance Section Chief); membantu
penyusunan action plan seksi keuangan.
5. Bertemu dengan Time Unit Leader, Procurement Unit Leader dan Claims Unit Leader untuk
menyusun penjadwalan periode pelaporan rutin.
B. Intermediate:
1. Mempersiapkan suatu format laporan “cost-to-date” yang diperuntukkan bagi Kepala Seksi
Keuangan (Finance Section Chief) setiap delapan jam sekali
2. Menginformasikan seluruh section chief’s mengenai pertinent cost data sesuai pengarahan
dari Kepala Seksi Keuangan (Finance Section Chief) atau Komandan Bencana (Emergency
Incident Commander).

C. Extended:
1. MempePuskesmasiapkan rangkuman dari keseluruhan biaya-biaya yang terjadi selama
periode kejadian gawat darurat bencana yang terjadi.
2. Memantau seluruh staff, sukarelawan dan pasien terhadap kemungkinan tanda-tanda stress
dan perilaku yang tidak sesuai. Bila ada, Cost Unit Leader akan melaporkannya ke
Psychological Support Unit Leader. Tindakan selanjutnya dapat berupa pemberian izin untuk
menjalankan periode istirahat atau pemberhentian dari tugasnya.

KLAIM
CLAIMS UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Finance Section Chief)
Misi : Bertanggung jawab terhadap penerimaan, penyelidikan/investigasi dan pendokumentasian
seluruh klaim yang dilaporkan ke Puskesmas selama periode kejadian gawat darurat bencana, yang
disebabkan menjadi hasil suatu kecelakaan atau aksi terhadap properti Puskesmas.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Mengikuti briefing dengan Kepala Seksi Keuangan (Finance Section Chief); membantu
penyusunan action plan seksi keuangan.
5. Menerima dan mendokumentasikan klaim-klaim terkait yang diisukan oleh karyawan dan non-
karyawan. Gunakan foto atau rekaman video untuk pendokumentasian sesuai kondisi.
6. Jika diperlukan, minta bantuan dari Keamanan (Safety dan Security Officer).

B. Intermediate:
1. Menginformasikan Kepala Seksi Keuangan (Finance Section Chief) mengenai seluruh klaim-
klaim terkait saat pelaporan
2. Mendokumentasikan klaim-klaim pada formulir hospital risk/loss.

C. Extended:
1. Laporkan setiap biaya yang timbul sebagai hasil suatu klaim kepada Kepala Unit Pembiayaan
(Cost Unit Leader) sesegera mungkin.
2. Mempersiapkan rangkuman dari keseluruhan biaya-biaya yang terjadi selama periode
kejadian gawat darurat bencana yang terjadi
3. Memantau seluruh staff, sukarelawan dan pasien terhadap kemungkinan tanda-tanda stress
dan perilaku yang tidak sesuai. Laporkan ke Psychological Support Unit Leader. Tindakan
selanjutnya dapat berupa pemberian izin untuk menjalankan periode istirahat atau
pemberhentian dari tugasnya.

PEMBELIAN
PROCUREMENT UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Finance Section Chief)
Misi : Bertanggung jawab terhadap akun-akun yang dapat diterima dan dibayarkan kepada vendor-
vendor kontrak dan non-kontrak
A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Memastikan akuntansi terpisah dari semua kontrak-kontrak yang secara spesifik berhubungan
dengan kejadian gawat darurat bencana; dan semua pembelian yang terjadi selama rencana
respon kejadian gawat darurat bencana.
5. Membangun jejaring komunikasi dengan Material Supply Unit Leader
6. Melakukan inisiasi pembelian setelah mendapat otoritasasi dari Finance Section Chief atau
perwakilannya.

B. Intermediate:
1. Memberikan laporan akuntansi pembelian kepada Kepala unit pembiayaan (cost unit leader)
tiap 8 jam.

C. Extended:
1. Mempersiapkan rangkuman dari keseluruhan pembelian yang terjadi selama periode kejadian
gawat darurat bencana yang terjadi
2. Memantau seluruh staff, sukarelawan dan pasien terhadap kemungkinan tanda-tanda stress
dan perilaku yang tidak sesuai. Bila ada,laporkan ke Psychological Support Unit Leader.
Tindakan selanjutnya dapat berupa pemberian izin untuk menjalankan periode istirahat atau
pemberhentian dari tugasnya.

ADMINISTRASI
TIME UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………….


Anda Melapor kepada :…………………………….(Finance Section Chief )
Misi : Bertanggung jawab terhadap pendokumentasian catatan waktu personil. Memantau dan
melaporkan jumlah jam kerja reguler dan lembur staff dan sukarelawan.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Mengikuti briefing dengan Kepala Seksi Keuangan (Finance Section Chief); membantu
menyusun action plan seksi keuangan
5. Memastikan pendokumentasian jumlah jam kerja dari setiap pekerja dan sukarelawan (secara
perorangan) yang bekerja di dalam semua area pelaksanaan respon gawat darurat bencana
di Puskesmas. Mengkonfirmasikan utilisasi dari Emergency Incident Time Sheet oleh semua
Kepala Seksi (section chief) dan atau Kepala Unit (unit leadePuskesmas). Berkoordinasi
dengan Labor Pool Unit Leader.

B. Intermediate:
1. Mengumpulkan seluruh Emergency Incident Time Sheets dari setiap area kerja untuk
pencatatan dan tabulasi setiap delapan jam, atau disesuaikan dengan permintaan Kepala
Seksi Keuangan (Finance Section Chief).
2. Mengirimkan hasil tabulasi Emergency Incident Time Sheets kepada Cost Unit Leader setiap
delapan jam.

C. Extended:
1. Menghitung total jam kerja personel selama periode kejadian gawat darurat bencana
2. Memantau seluruh staff, sukarelawan dan pasien terhadap kemungkinan tanda-tanda stress
dan perilaku yang tidak sesuai. Bila adalaporkan ke Psychological Support Unit Leader.
Tindakan selanjutnya dapat berupa pemberian izin untuk menjalankan periode istirahat atau
pemberhentian dari tugasnya.
OPERASIONAL
OPERATIONS SECTION CHIEF

Posisi ditugaskan kepada :……………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Incident Commander)
Misi : Mengorganisir dan mengarahkan semua aspek berhubungan dengan Operation Section.
Melaksanakan arahan dari Komandan Bencana. Mengkoordinir dan mengawasi Yan Med (Medical
services subsection), Jang Med (Ancillary services subsection) dan Yan Sosial (Human services
subsection).

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh Komandan Bencana.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Komandan.
5. Tunjuklah Yan Med (Medical care director), Jang Med (Ancillary services director) dan Yan
Sosial (Human services director).
6. Lakukan briefing mengenai kondisi terkini dan buatlah action plan.
7. Dirikan Operation Section Centre dekat dengan pos komando.
8. Adakan pertemuan dengan Penasehat Medis (medical staff director),Yan Med (medical care
director) dan Keperawatan (nuPuskesmasing unit leader) untuk merencanakan kebutuhan
perawatan pasien.

B. Intermediate:
1. Jadwalkan briefing dengan Operation section director untuk membuat dan mengupdate action
plan.
2. Pastikan tercukupinya tenaga dan pePuskesmasediaan Yan Med, Jang Med dan Yan Sos.
3. Lapor kepada Komandan Bencana secara teratur mengenai kondisi Operations Section.

C. Extended:
1. Pastikan semua komunikasi dicopy ke Comunication unit leader.
2. Dokumentasikan semua keputusan dan tindakan.
3. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

PENASEHAT MEDIS
MEDICAL STAFF DIRECTOR

Posisi ditugaskan kepada :……………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Operation Section chief)
Misi : Mengorganisir, memprioritaskan dan menugaskan dokter ke area dimana dilakukan
penanganan medis pasien. Memberikan masukan kepada Komandan Bencana mengenai hal yang
berhubungan dengan staff medis.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh Operation Section chief
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Ikuti pertemuan dengan Kepala Seksi Operasional (Operation Section Chief) dan Operation
Section Director lainnya untuk briefing dan membuat action plan.
5. Dokumentasikan semua dokter yang ditugaskan, buat rotasi staff dokter dengan bantuan
Kepala unit Tenaga Medis (Medical staff unit leader).
6. Temui medical staff unit leader untuk memfasilitasi recruitment tenaga medis. Bantu dalam
proses kredensial staff medis.
7. Dokumentasikan semua penugasan, fasilitasi rotasi staff medis dengan bantuan Medical Staff
Unit Leader. Bantu orientasi staff medis.
8. Ikuti pertemuan dengan Kepala Seksi Operasional (Operation Chief),Yan Med (Medical care
director) dan Kepala Unit Keperawatan (NuPuskesmasing unit leader) untuk merencanakan
kebutuhan penanganan pasien.

B. Intermediate:
1. Lakukan pertemuan dengan Komandan Bencana untuk mengevaluasi mengenai kebutuhan
staff medis.
2. Jalinlah komunikasi dengan Yan Med (Medical care director) untuk ikut memonitor
penanganan medis di semua area perawatan.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

PELAYANAN MEDIS
MEDICAL CARE DIRECTOR

Posisi ditugaskan kepada :……………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Operational Section Chief)
Misi : Mengatur semua perawatan pasien di dalam Puskesmas.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Operasional (Operational Section Chief)
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Kepala Seksi Operasional (Operational Section Chief)
5. Tunjuklah In-Patient Area Supervisor dan Treatment Area Supervisor.
6. Adakan pertemuan dengan In-Patient Area Supervisor dan Treatment Area Supervisor
membahas perawatan medis yang diperlukan dan kebutuhan dokter di semua area
perawatan.

B. Intermediate:
1. Lakukan pertemuan rutin dengan Penasehat Medis (Medical-staff director), In-Patient Area
Supervisor dan Treatment Area Supervisor untuk memperkirakan kebutuhan perawatan
pasien.

C. Extended:
1. Laporkan secara teratur kepada Kepala Seksi Operasional mengenai status/kualitas
pelayanan medis.
2. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.
PASIEN MASUK
IN-PATIENT AREA SUPERVISOR

Posisi ditugaskan kepada :……………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Medical Care Director)
Misi : Memastikan perawatan pasien masuk.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh Yan Med (Medical Care Director).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Medical Care Director.
5. Tunjuklah Uni Leader:
6. Surgical Service.
7. Maternal-Child
8. Critical Care
9. General NuPuskesmasing Care
10. Out Patient Service
11. Berikan briefing kepada unit leader mengenai situasi terkini.
12. Bantu membuat in-patien care area di lokasi baru bila diperlukan.
13. Instruksikan semua unit leader untuk melakukan assessment prioritas pasien , pulangkan
pasien yang kondisinya sudah memungkinkan.
14. Kaji masalah dan kebutuhan di setiap area temasuk tetang kebutuhan persediaan dan staff.
15. Bertemulah dengan Medical care director untuk membahas action plan perawatan pasien dan
kebutuhan staff di setiap area perawatan pasien.

B. Intermediate:
1. Bekerjasamalah dengan Keamanan (safetydansecurity officer) untuk mengatur masalah
keamanan.
2. Laporkan peralatan yang dibutuhkan kepada Kepala Unit Penyediaan Material (Material
Supply Unit Leader).

C. Extended:
1. Bantu Petugas Riwayat Pasien (Patient tracking officer) dan Petugas Informasi Pasien
(Patient information officer) dalam memperoleh informasi.
2. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

BEDAH
SURGICAL SERVICES UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :……………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(In-Patient area supervisor)
Misi : Mengawasi dan mempertahankan kemampuan untuk melakukan operasi pada tingkat paling
baik untuk memenuhi kebutuhan pasien lama maupun baru.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh In-Patient area supervisor
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari In-Patient area supervisor.
5. Kaji kapasitas operasi berdasarkan data pre-operasi, kamar operasi dan post-operasi.
6. Tugaskan dan buat jadwal staff kamar operasi. Mintalah tambahan tenaga dari labor Pool.

B. Intermediate:
1. Hubungi Petugas Keamanan (safetydansecurity officer) untuk mengamankan dan mengatur
lalu lintas layanan operasi.
2. Laporkan kepada Kepala Unit Penyediaan Material (material supply unit leader)
peralatan/barang yang diperlukan.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

IBU DAN ANAK


MATERNAL-CHILD UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :……………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(In-Patient area supervisor)
Misi : Mengawasi dan mempertahankan kemampuan untuk bagian kebidanan, VK, kamar bayi dan
perawatan anak pada tingkat paling baik untuk memenuhi kebutuhan pasien lama maupun baru.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh In-Patient area supervisor
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari In-Patient area supervisor.
5. Kaji kemampuan yang ada.
6. Mulai lakukan kajian prioritas pasien. Pulangkan pasien yang sudah memungkinkan untuk
dipulangkan lebih awal.

B. Intermediate:
1. Laporkan kepada Kepala Unit Penyediaan Material (material supply unit leader)
peralatan/barang yang diperlukan.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

ICU
CRITICAL CARE UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(In-Patient area supervisor)
Misi : Mengawasi dan mempertahankan kemampuan untuk bagian perawatan intensif pada tingkat
paling baik untuk memenuhi kebutuhan pasien lama maupun baru.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh In-Patient area supervisor
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari In-Patient area supervisor.
5. Kaji kemampuan yang ada.
6. Buatlah action plan bekerjasama dengan In-patien area unit leader dan In-patient area
supervisor.

B. Intermediate:
1. Laporkan kepada Kepala Unit Penyediaan Material (material supply unit leader)
peralatan/barang yang diperlukan.
C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

PERAWATAN UMUM
GENERAL NUPUSKESMASING CARE UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(In-Patien area supervisor)
Misi : Mengawasi dan mempertahankan kemampuan untuk bagian perawatan umum pada tingkat
paling baik untuk memenuhi kebutuhan pasien lama maupun baru.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh In-Patient area supervisor
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari In-Patient area supervisor.
5. Kaji kemampuan yang ada.
6. Buatlah action plan bekerjasama dengan In-patien area unit leader dan In-patient area
supervisor.

B. Intermediate:
1. Laporkan kepada Kepala Unit Penyediaan Material (material supply unit leader)
peralatan/barang yang diperlukan.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

RAWAT JALAN
OUT PATIENT SERVICE UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(In-Patient area supervisor)
Misi : Mengawasi dan mempertahankan kemampuan untuk bagian perawatan umum pada tingkat
paling baik untuk memenuhi kebutuhan pasien lama maupun baru.

A. Immediate
1. Anda ditugaskan oleh In-Patient area supervisor
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari In-Patient area supervisor.
5. Kaji kemampuan yang ada.
6. Buatlah action plan bekerjasama dengan In-patient area unit leader dan In-patient area
supervisor.

B. Intermediate:
1. Laporkan kepada Kepala Unit Penyediaan Material (material supply unit leader)
peralatan/barang yang diperlukan.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

PENGOBATAN
TREATMENT AREA SUPERVISOR

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Medical Care Director)
Misi : Memulai dan mengawasi proses triase pasien. Memastikan penanganan korban berdasarkan
kategori triase. Mengatur treatment area.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Medical Care Director.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dari Medical Care Director dan buatlah action plan bersama dengan Medical
Care Director, In-Patiens Area Supervisor dan Medical Staff Director.
5. Tunjuklah unit leader untuk area berkut:
6. Triase
7. Tindakan Segera
8. Tindakan Tunda
9. Tindakan Minor
10. Pulang
11. Jenazah
12. Briefing treatment area unit leader.
13. Bantu pendirian area triase, tindakan tunda, tindakan minor, pulang dan jenazah.
14. Temui medical care director untuk menentukan rencana perawatan medis dan penempatan
staff di area triase/segera/tunda/minor/pulang/jenazah. Ketahuilah kemampuan in-patient
terutama layanan bedah melalui In-patient area supervisor.
15. Menerima, mengkoordinir permintaan persediaan dan tenaga kepada Labor pool unit leader,
Medical care director dan Material supply unit leader.

B. Intermediate:
1. Hubungi Keamanan (safetydansecurity officer) untuk mengamankan area terutama triase,
pulang dan jenazah.
2. Laporkan peralatan yang diperlukan kepada Kepala Unit Penyediaan Material (material supply
unit leader).
3. Bantu Petugas Riwayat Pasien (Patient tracking officer) dan Petugas Informasi Pasien
(Patient information officer) dalam memperoleh informasi.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

TRIASE
TRIAGE UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Treatment Area Supervisor)
Misi : Menyortir korban berdasarkan prioritas cedera dan memastikan mereka dipindahkan ke
treatment area yang sesuai.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Treatment Area Supervisor.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dengan Treatment Area Supervisor bersama dengan Treatment Area Unit
Leader lainnya.
5. Dirikan area triase; kosultasi dengan Transportation Unit Leader untuk menentukan
ambulance off-loading area.
6. Pastikan cukupnya alat transport dan tenaga di area triase.
7. Bila diminta oleh Treatment Area Supervisor, bantulah In-patient area supervisor untuk
melakukan triase pasien internal Puskesmas.
8. Buatlah action plan. Ajukan permintaan persediaan melalui Treatment area supervisor.
9. Bentuklah tim triase.

B. Intermediate:
1. Kenalilah lokasi area tindakan segera, tindakan tunda, tindakan minor, pulang dan jenazah.
2. Hubungi Keamanan (Safetydansecurity officer) untuk mengamankan dan mengatur lalu lintas
area triase.

C. Extended:
1. Terus beritahu treatment area supervisor tentang status jumlah korban di area triase dan
korban yang akan datang.
2. Mengawasi semua staff, sukarelawan dan pasien akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak
wajar. Laporkan kepada Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan.
Berikan staff waktu untuk istirahat.

TINDAKAN SEGERA
IMMEDIATE TREATMENT UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada : …………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Treatment Area Supervisor)
Misi : Mengkoordinir penanganan pasien tindakan segera (immediate) dari area triase. Memastikan
tercukupinya persediaan dan tenaga di area tindakan segera.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Treatment Area Supervisor.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dengan Treatment Area Supervisor bersama dengan Treatment Area Unit
Leader lainnya.
5. Kaji persediaan dan tenaga yang diperlukan, mintalah persediaan dan tenaga yang
dibutuhkan dari Kepala Unit Penyediaan Material (material supply unit leader) dan labor pool
unit leader.

B. Intermediate:
1. Pastikan lancarnya perpindahan dan flow pasien di area tindakan segera.
2. Laporkan secara rutin kepada Treatment area supervisor mengenai perkembangan situasi.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk
istirahat.
TINDAKAN TUNDA
DELAYED TREATMENT UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Treatment Area Supervisor)
Misi : Mengkoordinir penanganan pasien tindakan tunda (delayed) dari area triase. Memastikan
tercukupinya persediaan dan tenaga di area tindakan tunda.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Treatment Area Supervisor.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dengan Treatment Area Supervisor bersama dengan Treatment Area Unit
Leader lainnya.
5. Kaji persediaan dan tenaga yang diperlukan, mintalah persediaan dan tenaga yang
dibutuhkan dari Kepala unit Penyediaan material (material supply unit leader) dan labor pool
unit leader.

B. Intermediate:
1. Pastikan lancarnya perpindahan dan flow pasien di area tindakan tunda.
2. Laporkan secara rutin kepada Treatment area supervisor mengenai perkembangan situasi.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk
istirahat.

TINDAKAN MINOR
MINOR TREATMENT UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Treatment Area Supervisor)
Misi : Mengkoordinir penanganan pasien tindakan minor dari area triase. Memastikan tercukupinya
pePuskesmasediaan dan tenaga di area tindakan minor.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Treatment Area Supervisor.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dengan Treatment Area Supervisor bersama dengan Treatment Area Unit
Leader lainnya.
5. Kaji persediaan dan tenaga yang diperlukan, mintalah persediaan dan tenaga yang
dibutuhkan dari material supply unit leader dan labor pool unit leader.

B. Intermediate:
1. Pastikan lancarnya perpindahan dan flow pasien di area tindakan minor.
2. Laporkan secara rutin kepada Treatment area supervisor mengenai perkembangan situasi.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk
istirahat.
PULANG
DISCHARGE UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Treat Area Supervisor)
Misi : Mengkoordinir pemulangan pasien dari semua area Puskesmas.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Treatment Area Supervisor.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dengan Treatment Area Supervisor bersama dengan Treatment Area Unit
Leader lainnya.
5. Kaji persediaan dan tenaga yang diperlukan, mintalah persediaan dan tenaga yang
dibutuhkan dari Kepala Unit Penyediaan Material (material supply unit leader) dan labor pool
unit leader.

B. Intermediate:
1. Pastikan semua pasien yang dipulangkan terdokumentasi. Bila pasien dirujuk, pastikan
adanya salinan rekam medis dibawa bePuskesmasama pasien.
2. Laporkan secara rutin kepada Treatment area supervisor mengenai perkembangan situasi.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk
istirahat.

JENAZAH
MORGUE / JENAZAH UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Treatment Area Supervisor)
Misi : Mengumpulkan, mengamankan dan mengidentifikasi pasien yang meninggal.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Treatment Area Supervisor.
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Dapatkan briefing dengan Treatment Area Supervisor bePuskesmasama dengan Treatment
Area Unit Leader lainnya.
5. Dirikan area jenazah.
6. Minta bantuan Kepala Unit Transportasi (transportation unit leader) untuk transportasi
jenazah.
7. Pastikan semua alat transportasi pasien meninggal dikembalikan ke area triase.

B. Extended:
1. Buatlah daftar pasien meninggal untuk Petugas Riwayat Pasien (Patient tracking officer) dan
Petugas Informasi Pasien(Patient information officeri).
2. Mengamankan barang-barang milik korban meninggal.
3. Memastikan semua korban meninggal ditutupi, diberi label identitas.
4. Beritahu treatment area unit leader jumlah pasien meninggal.
5. Hubungi Keamanan (Safetydansecurity officer) untuk mengamankan area jenazah.
6. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk
istirahat.
PENUNJANG MEDIS
ANCILLARY SERVICES DIRECTOR

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Operations Section Chief)
Misi : Mengorganisir dan mengelola penunjang medis sehingga berfungsi optimal. Memonitor
penggunaan dan upaya penghematan sumber daya ini.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Operations Section Chief
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Ikuti pertemuan dengan Kepala Seksi Operasional (Operation section chief) dan operation
section director lainnya untuk briefing dan membuat action plan.
5. Tunjuk Kepala Unit (unit leader) untuk:
6. Laboratorium (Laboratory services)
7. Radiologi (Radiology services)
8. Farmasi (Pharmacy services)
9. Berikan briefing kepada Kepala Unit (unit leader). Buat kajian kemampuan tiap unit, kebutuhan
tenaga dan persediaan.

B. Intermediate:
1. Catatlah permintaan dan penerimaan persediaan barang.
2. Lapor secara rutin kepada Kepala Unit Operasional (operation section chief) keputusan,
tindakan dan keperluan penunjang medis.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Psychological Support Unit Leader bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk
istirahat.

LABORATORIUM
LABORATORY UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Ancillary Services Director)
Misi : Mempertahankan layanan laboratorium, dan bank darah.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Jang Med (Ancillary Services Director).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Ikuti pertemuan dengan Jang med (Ancillary Services Director) dan subsection unit leader
lainnya untuk briefing dan membuat action plan.
5. Inventarisir persediaan darah yang ada, informasikan kepada Jang Med (Ancillary services
director).
6. Tugaskan petugas pengambil darah ke area tindakan segera dan area tindakan tunda.
B. Intermediate:
1. Hubungi Kepala Unit Penyediaan Material (Material supply unit leader) untuk mengantisipasi
persediaan barang yang diperlukan.
2. Informasikan area perawatan layanan laboratorium yang tersedia.
3. Jalin komunikasi dengan Petugas Riwayat Pasien (Patient tracking officer) untuk keakuratan
tujuan pengiriman hasil laboratorium.
C. Extended:
1. Lakukan pertemuan rutin dengan Jang Med (ancillary services director).
2. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Ancillary services director bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.
RADIOLOGI
RADIOLOGY UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Ancillar Services Director)
Misi : Mempertahankan layanan radiologi dalam kondisi optimal.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Jang Med (Ancillary Services Director).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Ikuti pertemuan dengan Jang Med (Ancillary Services Director) dan subsection unit leader
lainnya untuk briefing dan membuat action plan.
5. Evaluasi kemampuan kapasitas radiologi:
6. Jumlah kamar rontgen yang operasional
7. Jumlah alat rongent portable yang operasional
8. Jumlah film yang dapat diproses
9. TePuskesmasedianya CT scan atau MRI
10. TePuskesmasedianya fluoroscopy
11. Laporkan status kepada Jang Med (Ancillary services director)
12. Kirim radiographer dan alat rongent portable ke area tindakan segera dan tunda.

B. Intermediate:
1. Hubungi Kepala unit penyediaan material (material supply unit leader) untuk mengantisipasi
persediaan yang diperlukan.
2. Informasikan kepada area perawatan pasien mengenai layanan radiologi yang tersedia.

C. Extended:
1. Lakukan pertemuan rutin dengan Jang Med (ancillary services director).
2. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Ancillary services director bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.

FARMASI
PHARMACY UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Ancillary Services Director)
Misi : Memastikan tersedianya layanan farmasi sesuai dengan jenis bencana.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Jang Med (Ancillary Services Director).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Ikuti pertemuan dengan Jang Med (Ancillary Services Director) dan subsection unit leader
lainnya untuk briefing dan membuat action plan.
5. Inventarisasi obat-obatan yang banyak dipakai dan lakukan update secara rutin inventaris ini.

B. Intermediate:
1. Komunikasikan dengan material supply unit leader untuk memastikan lancarnya permintaan
dan penyaluran obat-obatan dalam Puskesmas.

C. Extended:
1. Lakukan pertemuan rutin dengan Jang Med (ancillary services director).
2. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan perilaku tidak wajar. Laporkan kepada
Ancillary services director bila ada yang mengkhawatirkan. Berikan staff waktu untuk istirahat.
PELAYANAN SOSIAL
HUMAN SERVICES DIRECTOR

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Operations section chief)
Misi : Mengorganisir, mengarahkan dan mengawasi layanan social dan psikologis bagi pasien, staff
dan keluarga.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Kepala Seksi Operasional (Operations section chief)
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Ikuti briefing bersama Kepala Seksi Operasional (Operations section chief) untuk membuat
action plan.
5. Tunjuklah Kepala Unit Kes Petugas (staff support unit leader) dan Kepala Unit Psikolog
(pshychological support unit leader).
6. Briefing unit leader mengenai situasi terkini, action plan dan jadwal briefing berikutnya.

B. Intermediate:
1. Lakukan pertemuan secara teratur dengan unit leader.

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan.

KESEHATAN PETUGAS
STAFF SUPPORT UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Human services director)
Misi : Memastikan tersedianya dukungan logistik dan psikologis bagi staff Puskesmas.

A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Yan Sos (Human services director).
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Ikuti briefing bersama Yan Sos (Human services director) untuk membuat action plan.
5. Antisipasi kebutuhan staff yang mungkin berhubungan dengan jenis bencana.

B. Intermediate:
1. Dirikan area istirahat dan makan bagi staff di area yang tenang.
2. Sediakan makanan dan tempat tidur bagi staff, mintalah bantuan Kepala Unit Penyediaan
Makanan (Nutritional support unit leader) dan Kepala Unit Penyediaan Tenaga (Labor pool
unit leader).

C. Extended:
1. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan.
PSIKOLOG
PSYCHOLOGICAL SUPPORT UNIT LEADER

Posisi ditugaskan kepada :…………………………………..


Anda melapor kepada : …………………………………….(Human services director)
Misi : Mengawasi dan memberikan dukungan psikologis, spiritual dan emosional bagi staff, pasien
dan pengunjung.
A. Immediate:
1. Anda ditugaskan oleh Yan Sos (Human services director)
2. Baca kartu tugas ini sampai selesai dan lihat bagan organisasi tim penanggulangan bencana.
3. Pakailah rompi pengenal.
4. Buatlah tim untuk mendukung kebutuhan psikososial staff, pasien dan pengunjung.
B. Intermediate:
1. Lakukan kunjungan rutin pada area perawatan pasien.
C. Extended:
1. Jadwalkan seksi stress debriefing selama dan sesudah masa penanggulangan bencana.
2. Mengawasi semua staff akan tanda-tanda stress dan kelelahan.

LAPORAN KONDISI FASILITAS


FACILITY SYSTEM STATUS REPORT
Tanggal :……………..
Jam :…………….. Petugas :………………
CATATAN
(Bila tidak operasional berikan
STATUS
SISTEM alasannya serta perkiraan waktu dan
OPERASIONAL
sumber daya yang diperlukan untuk
perbaikan)
Komponen Struktur
Listrik PLN
Listrik Genset
Air
LPG
Oksigen
Gas medis lainnya
Kompressor
Suction/vacum
Boiler
Water heater dan
circulator
AC
Pneumatic Tube
Telepon
Peralatan dapur
Peralatan Laundry
Kabel TV/CCTV
Komponen non-
struktural
Lain-lain
Mengetahui

……………… ……………………………… ……………………………..


Petugas Sarpras Kepolisian Damkar
Kandungan Personal Emergency Medicat Kit Minimal

Jenis Jumla Jenis Jumlah


h
stetoskop dewasa 1 Pinset anatomis 1
palm sphimomanometer 1 Probe 1
reflex hammer 1 Benang silk 2
penlight 1 Handle scalpel 1
thermometer digital 1 Scalpel blades 1
tongue spatel stainless 1 Scalpel blades 4
silicone resusitator set dewasa 1 Nierbeken stainless 1
silicone resusitator anak 1 iv cath 6
masker resusitator silicone 1 infusion set anak 1
Nasal Tube 1 infusion set dewasa 1
Suction Cathether 1 blood transfusion 2
Tang Depressor 1 tourniquet 1
Guedel Airway 6 sarung tangan steril 2
ETT 1 Arm Sling 1
Laryngoskop dewasa anak 1 set Spalk set 1
Bite Block 1 verband 5
Surgical Tape 1 kasa steril 5
Pean 1 Plester 2
Spuit 5 apron plastik 1
Needle Holder 21 surgical gloves 2
Kocher Hemostatic forceps 1 masker 6
Gunting operasi lurus 1 surgical tape 2
Pinset chirurgis 1 elastic bandage 3
tourniquet 1 Plester Cepat 1
mitela 1 alcohol swab 5
Cervical collar 1 ID Card 1
Balpoint Black 1 Balpoint Red
Case for ID Card 1

Kandungan Ambulans Gawat Darurat Minimal

1. Tensi meter / Wall Aneroid SphygmomanometePuskesmas


2. Stetoskop
3. Reflex hammer
4. Senter
5. Point aof Care Blood Glucose Testing (Pemeriksaan gula darah)
6. Termometer digital
7. Rigid Cervical Collar
8. Orophrengael Airway (OPA)
9. Nasopharyngeal Airway (NPA)
10. Endotracheal Tube (ETT)
11. Supraglottic Airway Devise (SAD)
12. FoPuskesmasep Magill
13. Tongue Depressor (Tongue Spatula)
14. Laryngoscope set dewasa
15. Laryngoscope set bayi-anak
16. Suction cannula
17. Mesin suction elektrik
18. Mesin suction manual (Portable)
19. Bag Valve Mask (BVM) dan Reservoir
20. Ventilator portable
21. Cannula konektor BVM
22. Nasal cannula
23. Simple mask
24. Rebreathing Mask
25. Non Rebreathing Mask
26. Tabung Oksigen Portable
27. Monitor tanda vital (Portable)
28. Defibrilator manual
29. Automated External Defibrilator (AED)
30. Alat kompresi jantung luar otomatis (opsional)
31. Infus set
32. Kateter intravena
33. Akses intraosseous (Optional)
34. Cairan Infus
35. Folley Catheter dan kantung urin
36. Set alat bandaging
37. Disposable Syringe
38. Antiseptik
39. Long Spine Board
40. Scoop Stretcher
41. Extrication device
42. Head Immobilizer
43. Wound toilet set
44. Splint/Bidai
45. Safety belt/Patient strapping
46. Stretcher/brangkat
47. Tas Emergency
48. Partus Set
49. Penghisap lendir
50. Sarung tangan steril
51. Handuk
52. Laken
53. Kunci Inggris
54. Alat Pelindung Diri (APD)
55. Penanda triase
56. Rescue tools (opsional)
57. Pispot urin

Data pengunjung Yang Melancak Kondisi Keluarganya

No : Tanggal : Jam :
Nama pengunjung (Wakil dari keluarga/relasi) :
Alamat :

Nama Keluarga yang dicari/ingin diketahui kondisinya (satu korban/Formulir) :

Alamat :

Perkiraan lokasi terakhir :


Tidak Diketahui.*)

Nama Petugas :
Daftar Calon Person /Relawan Tetap
No Nama Alamat Telphone Kompetensi
1.
2.
3.
4.
5.

Daftar nomor telphone penting


KODIM :
PEMADAM KEBAKARAN :
KEPOLISIAN :
PLN :
PMI :
BPBD :
DINAS KESEHATAN :
KECAMATAN :
KEPALA DESA :
KEPALA PUSKESMAS :
DOKTER PUSKESMAS :
KOORDINATOR PERAWAT :
KOORDINATOR BIDAN :
KETUA TIM TANGGAP BENCANA :
EMERGENCY SIGN

1. Jalur Evakuasi
Adalah tanda petunjuk arah yang dipasang diarea tertentu untuk menunjukkan kearah titk kumpul
aman.

JALUR EVAKUASI

2. Penerimaan Pasien/Triase
Label ini dipasang diruangan pertama setelah pintu masuk Puskesmas, ruangan ini berfungsi
sebagai tempat penerimaan pasien pada saat bencana dan biasanya dilakukan pengempokkan
pasien menurut kegawatannya.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

3. Ruang triase Kuning


Ruang sebagai tempat pasien korban bencana yang membutuhkan pertolongan medis yang
sifatnya TUNDA

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


4. Jalur triase Kuning
Adalah tanda petunjuk arah yang dipasang diarea tertentu untuk menunjukkan kearah ruang
tindakan kategori kegawatan kuning.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

5. Ruang triase Hijau


Ruang sebagai tempat pasien korban bencana yang membutuhkan pertolongan medis yang
sifatnya TUNGGU

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

6. Jalur triase Hijau


Adalah tanda petunjuk arah yang dipasang diarea tertentu untuk menunjukkan kearah ruang
tindakan kategori kegawatan Hijau

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


7. Triase Merah
Ruang sebagai tempat pasien korban bencana yang membutuhkan pertolongan medis yang
sifatnya SEGERA

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

8. Jalur triase Merah


Adalah tanda petunjuk arah yang dipasang diarea tertentu untuk menunjukkan kearah ruang
tindakan kategori kegawatan Merah

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

9. Ruang Triase Hitam


Ruang sebagai tempat pasien korban bencana yang membutuhkan pertolongan medis yang
sifatnya Meninggal dunia

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


10. Jalur triase Hitam
Adalah tanda petunjuk arah yang dipasang diarea tertentu untuk menunjukkan kearah ruang
jenazah atau meninggal dunia.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

11. Ruang Pemulihan


Adalah sebuah ruangan yang digunakan sebagai tempat berkumpul bagi para korban bencana
yang berasal dari lokasi bencana yang menunggu untuk dievakuasi/dipulangkan.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

12. Ruang Dekontaminasi


Sebuah tempat yang berfungsi sebagai tempat penangganan pertama bagi korban lumpur atau
zat kimia lainnya, didalam ruang/area dekontaminasi ini dipasang shower dekontaminasi yang
berfungsi untuk membePuskesmasihkan korban bencana secara cepat sehingga penangganan
medis selanjutnya dapat segera dilakukan.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


13. Ruang Operasi
Adalah ruangan yang dipakai untuk melakukan tindakan operasi pada saat bencana

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

14. Pos Komando


Adalah sebuah ruangan yang berfungsi sebagai tempat bekerja bgi komandan bencana, ruangan
ini adalah ruangan pengendali segala aktifitas pada saat bencana

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

15. Pos Relawan


Adalah tempat yang digunakan sebagai tempat berkumpul bagi para relawan atau petugas yang
telah memiliki tugas masing-masing dalam penagganan bencana atau dokter jaga atas relawan
dari sebuah LSM.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


16. Pos Keamanan
Adalah tempat yang digunakan sebagai pusat pengendali keamanan pada saat bencana

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

17. Gudang Obat


Adalah tempat yang digunakan sebagai tempat untuk menaruh dan menyediakan pasokan obat
pada saat terjadi bencana.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

18. Dapur Umum


Adalah sebuah ruangan yang berfungsi sebagai tempat mengolah atau memasak segala macam
kebutuhan makanan pada saat bencana.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


19. Gudang Logistik Non medic
Adalah sebuah ruangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang logistic non medic
seperti makanan, minuman, pakaian, dan bantuan lainnya, biasanya lokasinya berada dekat
dapur umum.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

20. Ruang Media/Informasi


Adalah sebuah rangan yang digunakan sebagai tempat untuk melayani media (wartawan media
cetak maupun elektronik) yang ingin mendapatkan informasi tentang bencana.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

21. Pos Komunikasi


Adalah sebuah ruang yang berfungsi sebagi pusat komunikasi pada saat bencana, ruang
komunikasi ini sebagai pusat segala aktifitas komunikasi baik di internal Puskesmas maupun
eksternal Puskesmas.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


22. Ruang Meeting/Pertemuan
Adalah sebuah ruangan yang digunakan sebagai tempat pertemuan petugas bencana

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

23. Alarm
Adalah sebuah tanda yang dipasang ditempat tertentu untuk menunjukkan adanya bel/alarm yang
dapat diperasionalkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan pada saat bencana

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

24. Keluar
Tanda yang dipasang sebagai penunjuk arah untuk keluar, biasanya dipasang diluar pintu keluar.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI


25. Box HDP / Hospital Disaster Plan
Tempat untuk menaruh sebuah benda atau barang terkait bencana.

UPTD PUSKESMAS CURAHDAMI

Ditetapkan di : Bondowoso
Pada tanggal : 03 Januari 2022

Kepala UPTD Puskesmas Curahdami,

dr. UMI FADILLAH


NIP. 19761130 200501 2 015

Anda mungkin juga menyukai