Anda di halaman 1dari 8

BAB I

TINJAUAN TEORI

1.1 Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan pada kaki


Rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki yang terjadi pada masa nifas biasa
disebut dengan DVT (deep venous trombosis ).
DVT adalah inflamasi vena dengan pembentukan bekuan yang lebih sering terjadi pada vena
femoralis (tungkai) dan vena-vena pada uterus, ovarium, dan hipogastrik.
Pembekuan ini dapat menyebabkan inflamasi, alokal dan menyumbat vena kemudian
pembekuan terlepas menjadi embolus dan bergerak kedalam pembuluh jantung dan paru-paru
sehingga menyumbat pembuluh tersebut.
A. Rasa Sakit
Rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim,
biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai
hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit
B. Kemerahan
Kemerahan pada ibu nifas Disebabkan karena pada masa nifas itu terbentuk trombus
(munculnya) vena-vena kecil yang mengalami pengembangan. Selain itu, vena-vena itu juga
mengalami dilatasi (pembukaan) sehingga terjadi pembengkakan di kaki akibat dari terjadinya
pembengkakan tersebut, maka akan tampak pada kaki kemerah-merahan serta lunak dan
menimbulkan sedikit rasa sakit pada kaki, atau disebabkan pada saat persalinan, kandung
kemih tidak dikosongkan sehingga cairan tersebut turun ke bagian lateral/kaki.
C. Nyeri Tekan
Selama masa nifas, dapat terbentuk thrombus sementara pada vena-vena manapun di pelvis
yang mengalami dilatasi, dan mungkin lebih sering mengalaminya. Rasa sakit yang berlebihan
pada masa nifas itu berkekungkinan besar jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami
D. Pembengkakan pada Kaki
Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang disebabkan oleh
penumpukan cairan pada kaki tersebut. Banyak faktor yang dapat menyebabkan ankle edema
ini. Faktor yang berperan adalah kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi
pompa jantung menurun, sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit liver dan
ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama tergantung (gravitasi). Ankle edema ini terjadi pada
kedua tungkai tetapi dapat juga terjadi pada satu tungkai saja. Ankle edema hanya satu
tungkai saja disebabkan karena aliran pembuluh darah atau pembulih limfe tersumbat,
sumbatan ini dapat terjadi karena darah yang kental lalu membeku didalam pembuluh darah
atau massa tumor yang menekan pembuluh darah atau pembuluh limfe.
Pemeriksaan yang dilakukan sangat mudah yakni dengan menekan pada daerah mata
kaki akan timbul cekungan yang cukup lama untuk kembali pada keadaan normal.
Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyebab dari ankle edema adalah menentukan kadar
protein darah dan di air seni (urin), pemeriksaan jantung (Rontgen dada, EKG), fungsi liver
dan ginjal. Pengobatan awal yang dapat dilakukan dengan mengganjal kaki agar tidak
tergantung dan meninggikan kaki pada saat berbaring. Pengobatan lanjutan disesuaikan
dengan penyebab yang mendasarinya.
DVT (deep venous thrombosis) atau thrombosis vena dalam lebih jarang terjadi, tetapi
dapat menyebabkan terlepasnya bekuan yang kemudian menyebabkan emboli paru
hiperkoagulabititas meningkat seiring dengan peningkatan usia ibu, parietas, dehidrasi setelah
persalinan dan persalinan melalui seksio sesaria ( SC ). Wanita beresiko lebih besar apabila
mereka memiliki riwayat gangguan tromboimbulus, hipertensi akibat kehamilan dan anemia
atau pernah melahirkan dengan operasi.
Resiko DVT ditungkai bawah kiri, terutama setelah secio secaria,karena kecepatan
aliran darah paling rendah. Gejala DVT biasanya dirasakan nyeri serta mengalami
pembengkakan di daerah yang terkena dan kadang-kadang terjadi demam. Terjadi perbedaan
mencolok dalam ukuran betis atau pada ekstremitas sirkulasi ditungkai bawah serta
thrombosis mungkin terpengaruh sehingga tungkai tampak pucat dan dingin serta mungkin
oedema.
1.2 Penyebab
a. Adapun penyebab DVT adalah
1) Perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah
disepanjang vena dan cabang – cabangnnya.
2) Perpindahan cairan setelah melahirkan yang menghilang dalam seminggu.
3) Komprensi vena tibialis
4) Kekentalan darah yang meningkat
b.      Gejala:
1) Kaki terasa kenyal atau lunak
2)   Terasa panas pada tungkai
3) Nyeri kaki pada saat berjalan
4) Adanya pembengkakan pada tungkai
5) Terjadi perubahan warna kulit ( memerah ) pada kaki

c.       Penanganan
1) Terapi anti koanggulan menggunakan heparin
2) Istrahat yang cukup dengan kaki agak tinggi
3) Memberikan kehangatan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan rasa
tidak nyaman
4) Hindari pemijatan tungkai  pada daerah yang bengkak untuk mencegah bekuan
5) Memberikan obat-obatan seperti asidium asetilosalisikum dan apabila ada pedangan
diberi anti biotik
6) Setelah rasa nyeri hilang, penderita di anjurkan untuk mulai berjalan.
BAB II

CONTOH KASUS

Ny. Tina 30thn, datang ke BPS pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul 19:15 wib.

Ibu mengatakan telah melahirkan anak yang pertama 4 hari yang lalu berjenis kelamin laki-
laki.

Ibu mengeluh badannya terasa panas, nyeri pada betis, kaki kiri bengkak dan kemerahan.

SOAP:

 SUBJEKTIF

Nama Istri : Ny. Tina Nama Suami : Purwanto

Umur : 30thn Umur : 32thn

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Alamat : Jl. R.E. Marthadinata No. 54A

 Data Menstruasi :
 Manace 12 thn Lamanya : 5 hari
 Siklus : Teratur 28 hari
 Sifat darah : kental
 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
 Riwayat Keluarga Berencana : Tidak ada
 Pola Makan : 2-3 kali sehari dengan porsi bervariasi
 OBJEKTIF
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 TD : 120/70 N : 80x/mnt
 R : 22x / mnt S : 36,5 °C
 Pemeriksaan Fisik
 Kepala : Tidak ada benjolan dan Lesi
 Rambut : Hitam, Lurus Bersih
 Wajah : Tidak ada closma gravidarum dan oedem
 Mata : Konjungtiva Pucat
 Skelera : Normal
 Hidung : Bersih, Pernapasan normal
 Telinga : Bersih
 Mulut dan Gigi : Bersih, Gigi Lengkap, tidak ada caries
 Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar Tyroid dan Vena Jugularis
 Dada : Simetris
 Payudara : Simetris, Konsintensi Lunak, putting menonjol, Terdapat
Hiperpigmentasi, Kolostrum keluar lancer
 Pemeriksaan Abdomen : Tidak ada luka operasi, Tidak ada Striae dan linea, Striae
albican ada, Linea nigra ada, Kandung kemih kosong, Kontraksi Uterus baik
 TFU : 2 jari di bawah pusat
 Pemeriksaan Anogenital : Tidak terdapat luka perineum, tidak ada varises, terdapat
Lochea sanguinolenta.
 Pemeriksaan Ektremitas :
 Ekstremitas atas : jari-jari lengkap, pergerakan baik, tidak oedem, kuku bersih,
simetris kiri dan kanan.
 Ekstremitas bawah : ada oedem, kanan dan kiri bengkak dan kemerahan, nyeri
pada betis, jari-jari lengkap, kaki kiri sulit di gerakkan, simetris kiri dan kanan.

 ASSESMENT
Ny. Tina 30thn, P1A0 Pospartum 4 hari dengan Tromboflebitis femoralis
Masalah : nyeri pada kaki dan betis
Kebutuhan : Penkes tentang mengatasi nyeri seperti posisi tidur yang baik, anjurkan
senam nifas, penkes tentang cairan dan nutrisi.
Masalah Potensial : Emboli pilmonum
Tindakan Segera : Kolaborasi dengan Dokter dalam pemberian obat

 PLANING
 Beritahu pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini. Memberitahu
pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini yaitu mengalami
tromboflebitis femoralis sehingga kaki ibu bengkak dan tegang dan terasa
nyeri.
 Anjurkan pada ibu untuk melakukan ambulasi dini. Menganjurkan pada ibu
untuk melakukan ambulasi dini agar dapat meningkatkan sirkulasi pada
ekstremitas bawah dan menurunkan kemungkinan pembentukan bekuan darah,
misalnya: jika ibu sudah merasa tidak lelah anjurkan untuk kekamar mandi
namun tetap ditemani.
 Jelaskan pada ibu tentang cara mengurangi nyeri. Menjelaskan pada ibu
tentang cara mengurangi nyeri yaitu:
baring dan mengangkat bagian kaki yang terkena, menyediakan stoking
pendukung untuk meningkatkan sirkulasi vena dan membantu mencegah
kondisi statis, memakai stoking pendukung sebelum bangun pagi dan
melepasnya 2x sehari untuk mengkaji keadaan kulit dibawahnya, kaki
dikompres dengan air hangat.
 Anjurkan keluarga untuk mendukung dan melibatakan diri dalam kegiatan
ibu. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan melibatakan diri dalam
kegiatan ibu untuk mengatasi tromboflebis misalnya membantu ibu unutuk
melakukan ambulasi dini dengan cara menemani ibu kekamar mandi, jalan-
jalan disekitar tempat tidur, mengingatkan ibu untuk tidak menggantung kaki
lebih dari 1 jam, membantu ibu melakukan kompres pada kaki yang nyeri dan
membantu ibu dalam memakaikan stoking. Keluarga akan melakukan anjuran
bidan.
 Jelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan keutuhan nutrisi bagi ibu.
Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan keutuhan nutrisi bagi
ibu nifas seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein,
mineral, vitamin, cukup (sayur-sayuran, tempe, tahu, telur, ikan, buah-buahan,
apabila ibu mampu membeli susu dan mencobanya walau tidak suka susu).
 Anjurkan ibu untuk minum 3 liter setiap hari. Menjelaskan dan menganjurkan
ibu untuk minum 3 liter setiap hari (8-12 gelas setiap hari) untuk mencegah
dehidrasi dan menurunkan panas dengan adanya peningkatan pengeluaran
urine.
 Berikan terapi antipiretik parasetamol 3x1mg/hari. Memberikan terapi
antipiretik parasetamol 3x1mg/hari untuk mengatasi demam. Ibu sudah diberi
obat dan akan meminum obat tersebut.

EVALUASI 29 Oktober 2015 pukul : 09:45 wib

 Ibu mengerti dengan penjelasan bidan


 Ibu menberjanji gikuti anjuran bidan
 ibu mengerti cara mengkonsumsi obat.
BAB III
KESIMPULAN

Masa nifas adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis, masa nifas
dimulai setelah plasenta lahir, sampai 6 minggu (42 hari) pasca kelahiran. Pada masa nifas
dapat terjadi rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan
kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.
Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu
dapat diberikan obat-obat anti sakit. Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada
tungkai bawah yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut.  Faktor yang
berperan adalah kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi pompa jantung
menurun, sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit liver dan ginjal kronis,
posisi tungkai terlalu lama tergantung (gravitasi).

Anda mungkin juga menyukai