Anda di halaman 1dari 21

PENGORGANISASIAN

PRAKTEK ASUHAN
KEBIDANAN
BENTUK PENGORGANISASIAN
PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN

PELAYANAN
01 MANDIRI

02 KOLABORASI

SISTEM
03 RUJUKAN
PRAKTIK KEBIDANAN

Praktik Kebidanan Serangkaian kegiatan


pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya
Kompetensi Bidan Kemampuan yang dimiliki
oleh bidan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk memberikan
Pelayanan Kebidanan
Kewenangan Bidan
Permenkes RI Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 dailihkan menjadi Permenkes
RI Nomor 28 Tahun 2017 : Tentang Izin dan penyelanggaraan Praktik Bidan

1. Pelayanan Kesehatan Ibu


• Penanganan Kegawatdaruratan rujukan
• Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
• Pemberian vitamin A pada ibu nifas
• Fasilitas/bimbingan IMD dan Promosi ASI Eksklusif
• Pemberian uterotonika pada MAK III dan postpartum
• Penyuluhan dan Konseling
• Bimbingan pada Kelompok Ibu Hamil
• Pemberian surat keterangan
Kewenangan Bidan
Permenkes RI Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 dailihkan menjadi Permenkes
RI Nomor 28 Tahun 2017 : Tentang Izin dan penyelanggaraan Praktik Bidan

2. Pelayanan Kesehatan Anak


• Melakukan Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL) Normal
• Resusitasi, Pencegahan hipotermi, Inisiasi Menyusui Dini
(IMD), Injeksi Vit K, Perawatan BBL Neonatal (0-28 hari),
perawatan tali pusat
• Penanganan rujukan
• Penanganan kegawatdaruratan
• Pemberian Imunisasi rutin sesuai program pemerintah
• Pemantuan Tumbang pada Bayi, Balita dan anak prasekolah
• Pemberian konselinh
Kewenangan Bidan
Permenkes RI Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 dailihkan menjadi Permenkes
RI Nomor 28 Tahun 2017 : Tentang Izin dan penyelanggaraan Praktik Bidan

3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi


Perempuan dan Keluarga Berencana
• Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan
reproduksi perempuan
• Memberikan konseling metode kontrasepsi
• Memberikan pelayanan kontrasepsi
Syarat Praktek Bidan

1. Bidan dapat menjalankan Praktik Kebidanan


secara mandiri dan/atau bekerja di Fasilitas
.
Pelayanan Kesehatan
2. Surat Tanda Registrasi (STR)
• Diperoleh dengan melakukan uji kompetensi bidan
setelah melakukan ujian akhir program studi
kebidanan
3. Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
• Diperoleh dengan mengajukan permohonan pada
pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
• Bidan yang menjalankan Praktek Mandiri wajib
memilii Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
Bidan Praktek Mandiri harus
memenuhi Syarat
1. Berpendidikan Minimal DIII Kebidanan
2. Memiliki tempat praktek
3. Memiliki ruang praktek
4. Memiliki perlatan untuk
. tindakan asuhan kebidanan
5. Memiliki peralatan untuk menunjang pelayanan
kesehatan bayi, balita dan anak prasekolah yang
memenuhi persyaratan lingkungan sehat
6. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan
7. Memiliki sarana, prasarana, peralatan dan obat sesuai
dengan ketentuan berlaku dan bahan habis pakai
Collaborative Care
Hubungan saling berbagi tanggung
jawab (kerja sama) dengan rekan
sejawat/tenaga kesehatan lainnya
dalam memberikan asuhan kepada
pasien
Manfaat Kolaborasi Tim Kesehatan

• Meningkatkan komunikasi diantara para tenanga


kesehatan
• Meningkatkan profesionalitas diantara tenaga
kesehatan sesuai bidangnya
• Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga
pasien
• Meningkatkan koordinasi dalam melakukan
pelayanan kesehatan
Manfaat Kolaborasi Tim Kesehatan

• Mengembangkan hasil pelayanan kesehatan dan


kesehatan pasien
• Meningkatkan keselamatan pasien
• Akses pelayanan kesehatan bagi pasien yang kebih
baik
• Pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan
berkualitas
• Meningkatkan pemahaman pasien mengenai
pelayanan kesehatan
RUJUKAN

Pelimpahan tanggung jawab


atas kasus kebidanan

Secara Vertikal Secara Horizontal


Dari satu unit ke unit Dari satu bagian ke bagian
lebih lengkap / lain dalam satu unit
Rumah Sakit
JENIS RUJUKAN

1. Rujukan internal adalah rujukan


horizontal yang terjadi antar unit pelayanan
di dalam institusi tersebut. Misalnya dari
jejaring puskesmas (puskesmas pembantu)
ke puskesmas induk
2. Rujukan eksternal adalah rujukan yang
terjadi antar unit-unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari
puskesmas ke puskesmas rawat inap)
maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah
sakit umum daerah)
JENIS RUJUKAN

1. Rujukan kesehatan
Rujukan kesehatan meliputi
pencegahan dan peningkatan
kesehatan
2. Rujukan medik
Rujukan medis meliputi pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan
pemulihan dan pengobatan
Langkah Rujukan

• Menentukan pelayanan yang tersedia


ditempat rujukan
• Biaya pelayanan ditempat rujukan
• Waktu dan jarak tempuh rujukan
• Menentukan kegawatdaruratan penderita
• Menentukan tempat rujukan
• Memberikan informasi kepada penderita dan
keluarga
PR OSEDUR RUJUKAN

• Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang


dituju
• Beritahu bahwa ada yang dirujuk
• Meminta petunjuk apa yang harus dipersiapkan dan
selama perjalanan ke tempat rujukan
• Meminta petunjuk cara penanganan untuk
menolong penderita bila penderita mungkin dikirim
PERSIAPAN RUJUKAN
 B (Bidan)
Pastikan ibu / bayi / klien didampingi oleh tenaga
kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan kegawatdaruratan
 A (Alat)
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan
seperti spuit, infus set, tensimeter dan stetoskop
 K (keluarga)
Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir BBL dan alasan
mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain
harus menerima BBL ke tempat rujukan.
 S (Surat)
Beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi BBL,
alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan atau obat-
obat yang telah diterima ibu
 O (Obat)
Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama
perjalanan merujuk
PERSIAPAN RUJUKAN
K (Kendaraan)
Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk
memungkinkan BBL dalam kondisi yang
nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan
dalam waktu cepat.
U (Uang)
Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam
jumlah yang cukup untuk membeli obat dan
bahan kesehatan yang diperlukan di tempat
rujukan
DA (Darah dan do’a)
Siapkan darah untuk sewaktu-waktu
membutuhkan transfusi darah apabila terjadi
perdarahan
PENANGANAN AWAL RUJUKAN BAYI

1. Jelaskan kondisi / masalah bayi kepada ibu


2. Jaga bayi tetap hangat (bungkus bayi dengan kain lunak dan
kering, selimuti dan pakaikan topi)
3. Rujuk dengan digendong petugas, jika memungkinkan (gunakan
inkubator atau basinet jika diperlukan tindakan khusus, misal
pemberian O2)
4. Mulai menyusui dini
5. Ajari memeras payudara dan ASI yang akan diberikan kepada bayi
jika menyusui dini tidak memungkinkan oleh kondisi ibu dan bayi
6. Pastikan kamar bayi NICU (neonatal intensive care unit) atau
tempat pelayanan yang dituju menerima formulir riwayat
peralinan, kelahiran dan tindakan yang diberikan kepada bayi.
KONTRAINDIKASI RUJUKAN

1. Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan


2. Kondisi janin tidak stabil dan terancam terus
memburuk
3. Persalinan sudah akan terjadi
4. Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat
menemani
5. Kondisi cuaca atau modalitas transportasi
membahayakan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai