Anda di halaman 1dari 47

Konsep Andragogi

dan Professional
Development
DISUSUN OLEH:
SATRI DWI KURNIA (9911922002)
SAIIN (9911922007)

PROGRAM DOKTOR
DosenMANAJEMEN PENDIDIKAN
Pengampu:
Prof. Dr. R.PASCASARJANA
Madhakomala & Prof. Dr.
UNIVERSITAS NEGERI
Rugaiyah, JAKARTA
M.Pd
1

Salah satu aspek penting


dalam pendidikan saat ini
yang perlu mendapat
perhatian adalah mengenai
konsep pendidikan untuk
Salah satu masalah
orang dewasa
dalam pengertian Dalam Undang-undang nomor 20
andragogi yakni tahun 2003 tentang Sistem
pandangannya yang Pendidikan Nasional pasal 4
2

LATAR
mengemukakan bahwa ayat 6 menegaskan bahwa
tujuan pendidikan itu pendidikan diselenggarakan
Pendidikan atau usaha bersifat dengan memberdayakan semua

BELAKANG
pembelajaran orang dewasa mentransmisikan komponen masyarakat melalui
memerlukan pendekatan pengetahuan peran serta dalam
penyelenggaraan dan
khusus dan harus memiliki
pengendalian mutu layanan
pegangan yang kuat akan pendidikan
konsep teori yang

didasarkan pada asumsi


atau pemahaman orang
dewasa sebagai siswa.
Kegiatan pendidikan baik
melalui jalur sekolah Dalam kondisi seperti Perkembangan Ilmu
ataupun luar sekolah ini, maka pengetahuan Pengetahuan dan Teknologi
memiliki daerah dan yang diperoleh (IPTEK) yang semakin canggih
seseorang ketika ia
kegiatan yang beraneka dan terus mengglobal telah
berumur 21 tahun akan
ragam berdampak pada hampir semua
menjadi usang ketika
ia berumur 40 tahun kehidupan umat manusia di
muka bumi dewasa ini,
termasuk pendidikan
LANJUTAN... Akan tetapi banyak persoalan yang dihadapi
dalam proses pendidikan mulai dari kepala
sekolah, guru, murid, karyawan dan
stakeholders

Diperlukan adanya supervisi pendidikan

Peranan supervisi juga sangat penting


bagi pengembangan sikap dan kemampuan
guru, sebab supervisi tidak hanya
bermanfaat bagi peningkatan kualitas
mengajar guru, tetapi juga bagi
efektifitas tujuan mengajar.
1. Menjelaskan pengertian pendidikan orang dewasa

Menjelaskan refleksi sekolah, pengajaran dan


2.
pengawasan

Mengetahui dan menginformasikan perilaku


3.
pengendalian

4. Mengetahui perilaku kolaboratif

CAPAIAN 5.

6.
Mengetahui perilaku nondirective

Mengetahui teori dan praktek dalam pengawasan

7. Mengetahui Teori developmental menurut Glickman

8. Bagaimana Orientasi Supervisi Pendidikan

Berdasarkan latar belakang yang telah


diuraikan, maka rumusan masalah yang akan 9. Bagaimana Pola Pendekatan Supervisi Pendidikan
dikaji adalah Konsep Andragogi dan
Professional Development serta kajian literatur
buku “The Basic Guide To Supervision And Bagaimana Implementasi Model Developmental
10.
Instructional Leadership” serta kajian-kajian Supervision di Lembaga Pendidikan
literatur lainnya.
A.
A N GA N
K EM B
PER E W A SA
A N G D
OR U RU
DA N G
DA LA M
N T EK S
K O
E K O L A H
S

PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA
Andragogi berasal dari bahasa Yunani dari kata aner
artinya orang dewasa, dan agogos artinya
memimpin
Pedagogi adalah seni atau
pengetahuan membimbing atau
memimpin atau mengajar anak

Proses peningkatan
pengambilan keputusan bagi
guru sebagian besar
termasuk kedalam
pembelajaran orang dewasa
1

KECERDASAN
DAN
Apakah kemampuan untuk belajar berkurang seiring bertambahnya
usia?

KEBIJAKSANAAN
Apakah ada perbedaan antara program pembelajaran orang dewasa
dan anak-anak?

Horn dan Cattell (1967) mengidentifikasi dua kategori kecerdasan: 1)


Kecerdasan intelegensi
2) Kecerdasan yang terkristalisasi

Gardner menyebutkan ada tujuh jenis kecerdasan (linguistik,


logis-matematis, musikal, spasial, tubuh kinestetik, intrapersonal,
dan interpersonal)
2

TEORI ANDRAGOGI DIPOPULERKAN


TEORI PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA
OLEH MALCOLM KNOWLES (1980)

Orang dewasa memiliki kebutuhan


psikologis untuk mengarahkan diri sendiri.
Orang dewasa membawa pengalaman
yang luas yang dapat dan harus
Pembelajaran orang dewasa
dimanfaatkan dalam situasi pembelajaran.
adalah yang utama secara
Kesiapan orang dewasa untuk belajar
intrinsik
dipengaruhi oleh kebutuhan untuk
memecahkan masalah kehidupan nyata
sering dikaitkan dengan tugas
perkembangan orang dewasa.
Orang dewasa berpusat pada kinerja
dalam orientasi mereka untuk belajar dan Pembelajaran Mandiri
ingin menerapkan pengetahuan secara pembelajaran transformational
langsung.
4
Andragogi Holistik
Kegiatan yang mengaktifkan
makna melalui citra, simbol,
metafora, puisi, seni, dan musik
Rossiter dan Clark (2007)
3 pembelajaran orang dewasa 6
menekankan kekuatan bercerita Guru sebagai Pembelajar Dewasa
Pengalaman dan Pembelajaran:
dan khususnya penciptaan narasi Mendorong berbagai bentuk
Kognisi Terletak Pada Pembelajaran
pribadi seseorang sebagai kerjasama/kemitraan dengan rekan kerja
Informal dan Insidentil
bantuan untuk belajar dan niat di dalam dan di luar sekolah (mis, tim
Mengutip Brown, Collins, dan
Duguid (1989) sebagai pengusul pengajar, tim kurikulum, tim teknologi, tim
teori kognisi pada dasarnya keragaman, mengembangkan kemitraan
pendidikan merupakan tingkat 5 dengan organisasi lain)
yang menekankan perolehan Menyediakan kesempatan bagi guru untuk
dekontekstualisasi, dan Perspektif Kritis pada Pembelajaran melayani dalam peran kepemimpinan
pengetahuan abstrak Orang Dewasa (misalnya, mentoring magang mahasiswa
penelitian Marsick dan Watkins hegemoni (pengaruh atau pascasarjana, manajemen berbasis
menyatakan bahwa siapapun otoritas dominan) untuk pengetahuan, pemimpin teknologi, berbagi
yang berkeinginan mempertahankan ketidakadilan pengambilan keputusan, memimpin tim
untukmembantu orang dewasa yang terkait dengan struktur hak akreditasi)
meningkatkan pembelajaran istimewa dan penindasan 3.Mempromosikan inkuiri kolegial
informal berdasarkan kategori seperti ras, (misalnya refleksi melalui tulisan dan
etnis, jenis kelamin, kelas, dan dialog)
usia. 4.Pendampingan
2. Perkembangan Guru dan
Orang Dewasa

1 3 5
2 4 KONSEP
TEORI
MAKEUP DECORATION MOUNTAIN
PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN PENGEMBANGAN PERISTIWA
PARCEL CAROL UNIVERSAL:
ORANG DEWASA
BEAUTY SIKLUS HIDUP GARLAND
TRANSISI PENGEMBANGAN HIKE
PARTY KONTEKS
CLIMB
DANEYESHADOW
GURU: DELIVERY
DAN KARIR
SING
PERAN
LIPSTICK GIFT ORNAMENTS CHORUS SOSIOKULTURAL
RANGE
PERKEMBANGA
BLUSH MENGAJAR GURU DESIGN
SUMMIT
MAIL CHRISTMAS PERKEMBANGAN
NEYELINER
KOGNITIF

ORDER TINSEL CHOIR EXPEDITION


ORANG DEWASA
PENGEMBANG PACKAGE CHEER

AN
KONSEPTUAL
TAHAPAN
KEPEDULIAN
F LE KS I
B. R E
O L A H ,
S EK
J A RA N
PE N G A
DA N
W A S AN
PE N G A

B.1 Peningkatan Instruksional dan Pengajaran Yang Efektif


Jika tujuannya adalah agar siswa menguasai keterampilan dasar
Jika tujuannya adalah agar siswa mempelajari budaya klasik
Jika tujuannya adalah agar siswa menjadi pemecah masalah
Jika tujuannya adalah pembangunan sosial
Jika tujuannya adalah pengembangan pribadi
Jika tujuannya adalah inkuiri kritis
Pengajaran yang efektif terdiri dari keputusan
pengajaran tentang tindakan, rutinitas, dan teknik
yang meningkatkan kemampuan pengambilan
keputusan siswa

B.2 Keyakinan Tentang Pendidikan 1. Apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan?
2. Apa yang harus menjadi isi kurikulum sekolah?
Joan Simpson percaya bahwa tujuan pendidikan seharusnya 3. Siapa yang harus mengontrol lingkungan belajar?
untuk mengirimkan pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai- 4. Bagaimana seharusnya hubungan guru dan murid?
nilai budaya yang ditentukan kepada siswa 5. Dalam kondisi apa belajar siswa paling berhasil?
Bill Washington percaya bahwa tujuan pendidikan haruslah 6. Apa yang memotivasi siswa untuk melakukan yang terbaik di
pertumbuhan siswa, terutama dalam keterampilan inkuiri dan sekolah?
7. Apa definisi Anda tentang pengajaran yang efektif?
pemecahan masalah.
8. Ciri-ciri pribadi apa yang dimiliki oleh seorang guru yang
Pat Rogers juga percaya bahwa setiap anak itu unik dan bahwa berhasil?
tujuan utama pendidikan seharusnya untuk memenuhi kebutuhan 9. Bagaimana seharusnya guru menilai pembelajaran siswa?
individu siswa. 10. Apa definisi Anda tentang sekolah yang baik?
B.3 Keyakinan B.4 Pengawasan Terkait
Pengawas dengan Pendidikan
Kebanyakan pengawas adalah mantan guru esensialis percaya pada pemikiran rasional untuk
Bob Reynolds percaya bahwa tujuan supervisi membantu mengangkat pikiran untuk mengungkap
adalah memantau guru untuk menentukan apakah kemutlakan alam semesta
pengajaran mereka termasuk unsur pengajaran
yang efektif Eksperimentalis percaya pada pemikiran rasional
Supervisor harus peduli dengan konsep diri guru dan ilmiah untuk dijelajahi dan dibingkai pada
dan pengembangan pribadi serta kinerja pengetahuan yang relevan dengan zamannya
instruksional guru
Guru harus memiliki tanggung jawab utama untuk eksistensialis percaya bahwa pemikiran rasional
keputusan perbaikan instruksional, dengan yang sama membatasi manusia untuk menemukan
pengawas berperan sebagai fasilitator aktif keberadaan
B.5 Memeriksa B.6 Berbagai Perilaku
Keyakinan Pengawas Pengawasan
Collaborative Supervision didasarkan pada esensialis percaya pada pemikiran rasional untuk
keyakinan bahwa pengajaran merupakan suatu membantu mengangkat pikiran untuk mengungkap
pemecahan masalah, dimana dua orang atau lebih kemutlakan alam semesta
bersama-sama mengajukan hipotesis terhadap
suatu masalah, bereksperimen, dan menerapkan Eksperimentalis percaya pada pemikiran rasional
strategi pengajaran yang tampaknya paling relevan dan ilmiah untuk dijelajahi dan dibingkai pada
di lingkungan mereka sendiri pengetahuan yang relevan dengan zamannya

eksistensialis percaya bahwa pemikiran rasional


yang sama membatasi manusia untuk menemukan
keberadaan
B.7 Berbagai Perilaku Pengawasan

pendekatan interpersonal informasional direktif


Hasil Konferensi
Penilaian Diri Yang Valid
Disonasi Kognitif
Membandingkan Persepsi Diri Dengan Persepsi Orang Lain
Membandingkan Persepsi Diri Dengan Prilaku
C. N
D A LIA
N G EN
PE R AH A N
PEN G A
ILA K U
PE R
C.1 Kontrol Pengarahan Perilaku Berkelanjutan.
Supervisi dengan perilaku kontrol direktif mengambil alih masalah guru

C.2 Kapan Menggunakan Prilaku Kontrol Direktif?


Ketika guru berfungsi pada tingkat perkembangan yang sangat rendah.
Ketika guru tidak memiliki kesadaran, pengetahuan, atau kecenderungan
untuk bertindak atas suatu masalah yang dianggap penting oleh pengawas,
yang memiliki otoritas organisasi, bagi siswa, guru, atau masyarakat, maka
pendekatan kontrol direktif harus kemungkinan besar akan digunakan.
Ketika guru tidak akan terlibat dan pengawas akan terlibat dalam
melaksanakan keputusan tersebut.
Ketika pengawas berkomitmen untuk menyelesaikan masalah dan guru
tidak.
D.
RILA K U
PE
R MA SI
INF O
E CT IV E
D IR
D.1 Kesinambungan Informasi Direktif dari Perilaku
1. Presenting
2. Mengklarifikasi
3. Mendengarkan
4. Pemecahan masalah
5. Pengarahan
6. Mendengarkan
7. Pengarahan
8. Mengklarifikasi
9. Standarisasi
10. Penguatan
D.2 Kapan Menggunakan Directive Informational Behaviors
Ketika guru berfungsi pada tingkat perkembangan yang
cukup rendah.
Ketika guru tidak memiliki pengetahuan tentang suatu
masalah yang jelas dimiliki pengawas.
Ketika guru merasa bingung, tidak berpengalaman, atau
tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan pengawas
mengetahui praktik yang berhasil.
Ketika pengawas bersedia bertanggung jawab atas apa
yang dipilih guru untuk dicoba.
Ketika guru percaya bahwa penyelia dapat dipercaya—
seseorang yang memiliki latar belakang dan kebijaksanaan
untuk mengetahui apa yang dia bicarakan.
Ketika waktunya singkat, kendalanya jelas, dan tindakan
cepat dan konkret harus diambil
E.
IL AK U
PER TIF
AB O RA
KO L
E.1 Kesinambungan Perilaku
Kolaboratif

Terdapat 10 perilaku kolaboratif


yakni mengklarifikasi, mendengarkan,
festing
refleksi, presenting, ni ~

ing ~ ma

man
mengklarifikasi, pemecahan masalah,

ifest
mendorong, negosiasi, standarisasi

st

i
dan refleksi. e ng
~ manif

E.2 Masalah dalam


Pengawasan Kolaboratif

Memanipulasi keputusan padahal


sebenarnya tidak demikian
Guru yang menolak untuk
mengungkapkan perasaannya mungkin
memiliki riwayat diperlakukan
buruk oleh pengawas
Tidak dapat mengetahui apa yang
dipikirkan seorang guru tanpa
bertanya.
E.3 Kapan Menggunakan
Perilaku Kolaboratif
Ketika guru berfungsi pada tingkat
perkembangan sedang atau campuran.
Ketika guru dan pengawas memiliki tingkat
keahlian yang kurang lebih sama dalam masalah
ini.
Ketika guru dan pengawas sama-sama terlibat
dalam melaksanakan keputusan.

ifesting ~
n

ing ~ ma

man
ifest
E.
I L AK U
PER IF
IR EK T
NO N D
F.1 RANGKAIAN PERILAKU F.1 MEMULAI PENGAWASAN F.1 KAPAN MENGGUNAKAN
NONDIREKTIF NONDIREKTIF PERILAKU NONDIRECTIVE
Ketika guru atau kelompok
Supervisi tidak langsung Bermula dari waktu berfungsi pada tingkat
didasarkan pada asumsi bahwa perkembangan yang tinggi.
seorang guru adalah individu paling Ketika guru atau kelompok
tahu perubahan instruksional apa memiliki sebagian besar
yang harus dibuat dan memiliki pengetahuan dan keahlian
kemampuan untuk berpikir dan tentang masalah dan
bertindak sendiri pengetahuan dan keahlian
supervisor minimal
Urutan perilaku ini adalah sebagai Ketika guru atau kelompok
berikut: mendengarakan, refleksi, memiliki tanggung jawab penuh
mengklarifikasi, mendorong, untuk melaksanakan keputusan
reflecting, pemecahan masalah, dan penyelia memiliki sedikit
mempresentasikan, standarisasi, keterlibatan
dan reflecting.
E.
B AN G A
PEN G EM :
W A S AN
PE N G A
N D A N
TEO RI
R A K T EK
P

ifesting ~
n
G.1 Konsep Dasar Pengembangan
ing ~ ma

man
ifest
Pengawasan
st

i
e ng
~ manif

Salah satu aspek perkembangan supervisi adalah kesesuaian pendekatan


supervisi awal dengan tingkat perkembangan, keahlian, dan komitmen guru
atau kelompok.

Masalah Variabilitas Menerapkan Pengawasan Pengembangan Guru


Tingkat pengembangan,
Memilih Pendekatan Terbaik
keahlian, dan komitmen
Menerapkan Pendekatan
individu atau kelompok dapat
Terpilih
bervariasi.
Karakteristik guru dan
kelompok dapat berubah
dalam situasi tertentu.
TEACHER
PROFESSIONAL
DEVELOPMENT
ifesting ~
n

ing ~ ma

man
ifest
st

i
e ng
~ manif

makalah ini akan mengkaji tentang supervise pengembangan lembaga


pendidikan, tinjauan teori developmental supervision Glickman.
Saat ini, model pengembangan supervisi telah mendominasi penelitian
pemikiran supervisi di seluruh dunia. Namun, kepentingannya tidak
diketahui oleh pelaksana seperti pengawas, kepala sekolah, dan guru.
Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan dalam
memahami esensi supervise perkembangan.
Agar supervisi dapat berfungsi dengan baik, maka dalam penerapannya
perlu pemahaman yang komprehensif mengenai supervisi
pengembangan mutu pendidikan yang baik, agar dapat
diimplementasikan dengan baik, efektif dan komprehansif, sehingga
tercapainya lembaga pendidikan yang bermutu.
TEORI DEVELOPMENTAL
MENURUT GLICKMAN

Berbagai macam pendekatan supervisi dan


dimensi dalam mengklasifikasi guru, sehingga
supervisor dapat memilikh pendekatan dan gaya
dalam melaksanakan supervisi.
Menurut Glickman bahwa ada dua aspek
penekanan yaitu komitmen dan derajat abstraksi
guru(Glickman dkk., 2013).
Supervisor dalam melaksanakan tugasnya dalam
membantu guru harus mengetahui dan mampu
mengukur serta menilai kualitas guru tersebut.
Tabel 2.1 Kelompok Kata-Kata Identifikasi
Perilaku Supervisi Glickman Glickman membagi Tiga daftar
kelompok A, B dan C, kelompok




tersebut yang bercirikan cara
No. A B C
supervisor dapat bekerja sama

Telling

Presenting

Listening
dengan guru-guru dalam
memperbaiki pengajaran sebagai

Directing

Clarifying

Encouraging berikut:

3 Demonstrating Listening Clarifying

4 Standardizing Problem Solving Presenting

5 Reinforcing Negotiating Problem Solving


Tabel 2.3
Kontinum Tingkat Komitmen

No Rendah Tinggi

1 Sedikit  perhatian  terhadapSiswanya Tinggi perhatian   terhadap   siswadan guru lain

Banyak tenaga   dan   waktu   sertatenaga yang


2 Sedikit waktu dan tenaga yangDikeluarkan
dikeluarkan

3 Perhatian  utama  adalahmempertahankan jabatan Bekerja sebanyak mungkin untukorang lain


Glickman melalui penelitiannya menyimpulkan
bahwa guru yang memiliki tingkat
abstraksinya tinggi dapat melihat berbagai
kemungkinan dan mampu menggunakan
berbagai cara untuk mencari alternative model
mengajar.
Tabel 2.4
Kontinum Tingkat Abstraksi Guru
Thank you for
listening!

LETS
DISCUSS!

Anda mungkin juga menyukai