Anda di halaman 1dari 19

KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA


KELOMPOK 3 KELAS 2C
ANGGOTA KELOMPOK

- MUKARRAMAH - RONI

- MUTHIA NUR ADABIYA - SAMPARAJA

- RENDI RANDA REU - SELVIANTI

- RINTO FEBRIAN MA‘DIN - ST NURHALISA AMELIA M


- UMMA RIZKIYAH Z
- RIZKIANI NUR IBRAHIM
- ROMINIUS JEVEN
PEMBAHASAN

Pengelolaan
Pengertian POD
pembelajaran yang
diajarkan

Faktor kunci dalam


pembelajaran orang PENERAPAN
dewasa KURIKULUM
PENDIDIKAN ORANG
DEWASA

Konsep dari
pembelajaran bagi
orang dewasa
PENGERTIAN

Pendidikan orang dewasa lebih dikenal dengan istilah andragogi,


yang berasal dari bahasa yunani kuno “aner” dengan akar kata andr
yang berarti orang dewasa dan “agogus” yang berarati
membimbing atau membina (Budhojo, 2014:10). Andragogi secara
harfiah diartikan seagai ilmu dan seni yang digunakan untuk
mengajar orang dewasa.

Pendidikan yang dilaksanakan oleh orang dewasa dimaksudkan


sebagai upaya sadar dalam penyelenggaraan pendidikan bagi orang
dewasa. Istilah dewasa tidak hanya identik dengan usia kronologis,
melainkan lebih mengarah kepada kematangan psikologis
(Danim,2013:125).
FAKTOR KUNCI DALAM PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Faktor kunci dalam pembelajaran orang dewasa sebagai berikut (Darmin, 2013:140)

 Lingkungan dimana peserta didik merasa aman dan nyaman dan didukung, kebutuhan individual dan keunikan
yang terhormat serta kemampuan dan prestasi hidup yang diakui dan dihormati.
 Sebuah lingkungan yang mendorong untuk kebebasan intelektual, eksperimentasi dan kreativitas.
 Lingkungan dimana guru memberlakukan orang dewasa sebagai teman.
 Belajar dengtan cara mengarahkan diri sendiri, dimana siswa bertanggung jawab atas pembelajaran yang
dilakukan sendiri.
 Menekankan pada tantangan intelektual, menentang orang melampaui tingkat kemampuan mereka sendiri.
 Keterlibatan aktif dalam belajar.
 Mekanisme umpan balik regular bagi peserta didik dewasa untuk menceritakan pendidikan yang mereka
inginkan seperti apa.
KONSEP DARI PEMBELAJARAN BAGI ORANG DEWASA

Pada konsep pembelajaran orang dewasa ini akan dibahas mengenai teori
belajar, prinsip belajar orang dewasa serta tujuan pembelajaran bagi orang

dewasa.
1. Teori belajar orang dewasa
Aliran behavioristik mengartikan belajar sebagai perubahan tingkah laku,
perubahan di dalam hal kemampuan dan kecakapan untuk berperilaku
dalam cara-cara yang baru pada diri pelajar, tidak menyertakan perubahan
yang diakibatkan oleh kematangan, kedewasaan, dan pertumbuhan.
Perubahan tingkah laku tersebut diakibatkan oleh pengaruh lingkungan.
Tokoh teori belajar aliran behavioristik meliputi: Thorndike, Pavlov,
Watson, dan Skinner.
KONSEP DARI PEMBELAJARAN BAGI ORANG DEWASA
Teori-teori belajar menurut aliran behavioristik

Teori classical conditioning Teori Operant Conditioning


Telah kita ketahui sebelumnya teori Teori operant conditioning adalah teori
classical conditioning yang terkenal oleh Ivav yang terkenal dengan hubungan antara stimulus
Pavlov, yang memuat prinsip dasar. Prinsip dasar dengan respon. Skinner berpendapat bahwa
tersebut adalah sebuah unconditioned stimulus, perilaku manusia selalu dikendalikan oleh faktor
unconditioned response, dan conditioned luar (faktor lingkungan, rangsangan, atau
stimulus.(Sobur,2009:224).Prinsip prinsip tersebut stimulus) juga pada penguatan yang diberikan.
mengungkapkan bahwa pembentukan tingkah laku
dapat dilakukan melalui proses atau latihan.
KONSEP DARI PEMBELAJARAN BAGI ORANG DEWASA

2.Prinsip belajar orang dewasa


Davies (1991:32), mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan
kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip
belajardalamprosespembelajaran,yaitu :

a. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya


sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut
untuknya.
b. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk
setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
c. Seoradapuang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah
segera diberikan penguatan (reinforcement).
d. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran,
memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.
e. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri,
maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat
lebih baik.
f. Belajar harus memiliki tujuan.
KONSEP DARI PEMBELAJARAN BAGI ORANG DEWASA

3.Tujuan pembelajaran bagi orang dewasa


Pendidikan orang dewasa umumnya memiliki sasaran kelompok orang
dewasa yang beraneka ragam, baik usianya, tingkat pendidikannya,
lingkungan sosialnya, pelajarannya dan lain-lain. Secara umum terdapat
beberapa tujuan pendidikan orang dewasa yaitu sebagai berikut:

a. Pengembang kecerdasan atau intelektual


Tujuan pendidikan orang dewasa, yaitu mengembangkan kecerdasan untuk
menerima, menyimpan dan mengolah infomasi menjadi fakta.

b. Aktualisasi dari indvidu


Aktualisasi tersebut mencakup pemenuhan diri (self-fulfillment), realisasi
seluruh potensi, dan kebutuhan untuk menjadi kreatif. Mereka yang telah
mencapai level aktualisasi diri menjadi lebih manusiawi, lebih asli dalam
mengekspresikan diri, tidak terpengaruh oleh budaya.
KONSEP DARI PEMBELAJARAN BAGI ORANG DEWASA

c. Pengembangan personal
Pengembangan personal dapat dilakukan dengan menanamkan mindset atau
sikap yang paling positif dan memberdayakan setiap kemampuan yang dimiliki
tiap individu, kemudian menanamkan keunggulan skill pada diri individu.

d. Perubahan sosial (masyarakat)


Perubahan sosial (masyarakat) merupakan perubahan-perubahan yang terjadi
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

e. Pengembangan SDM dalam organisasi kerja (efektivitas organisasi)


Pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi kerja adalah suatu
proses peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas dari semua
penduduk suatu masyarakat dalam organisasi kerja.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN YANG DIAJARKAN

pengelolaan pembelajaran dalam program


pelatihan yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun lembaga swadya
masyarakat khususnya pada program
pelatihan bagi orang usia lanjut dilakukan
di ruang atau di kelas.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN YANG DIAJARKAN

Pengelolaan pembelajaran dalam ruang atau kelas dapat berjalan efektif dengan memperhatikan persyaratan-
persyaratan sebagai berikut :

Adanya keterlibatan, tanggung Adanya umpan balik (feed back)


jawab peserta didik oleh peserta didik

Tanggung jawab oleh pemberi Sarana dan prasarana


pembelajaran. memadai
PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan orang


dewasa yang disebut sebagai Kurikulum persistent
life situasions, yaitu merupakan bagian dari suatu
kurikulum terpadu yang menganalisis situasi yang
dihadapi manusia dalam kehidupannya, masa lalu,
masa kini, dan juga masa yang akan datang. Dalam
Kurikulum persistent life situasions kita akan
membahas mengenai karakteristik, fungsi, prinsip,
dan juga strategi penerapan.
PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN ORANG DEWASA

karakteristik kurikulum persistent life situasions antara lain sebagai berikut:

a.Universal
b.Adaptif
c.Transferable
d.Aplikatif
e.Meaningful
f.Mampu untuk membentuk dan juga membangun pola pikir melalui kegiatan
yang bernalar.
g.Mampu mengembangkan kreatifitas untuk mengidentifikasi dan
menemukan.
PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Fungsi Kurikulum Persistent


Life Situasions
● Fungsi penyesuaian bagi pelajar orang dewasa yaitu memandang bahwa individu (orang
dewasa) hidup dalam lingkingan, sehingga setiap individu harus mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungan secadar menyeluruh.
● Fungsi pengintegrasian memandang bahwa kurikulum harus memiliki fungsi untuk mendidik
pribadi-pribadi (orang dewasa) yang terintegrasi.
● Fungsi diferensiasi memandang bahwa kurikulum harus memberikan pelayanan terhadap
perbedaan-perbedaan individu dalam masyarakat.
● Fungsi persiapan memandang bahwa kurikulum berfungsi untuk mempersiapkan pelajar orang
dewasa agar mampu melanjutkan dan atau menerima materi/bahan lebih jauh.
● Fungsi pemilihan merupakan suatu tindak lanjut dari fungsi perbedaan.
● Fungsi diagnostik memandang bahwa kurikulum harus mampu mengarahkan pelajar orang
dewasa untuk dapat memahami dan juga menerima keadaan dirinya untuk dapat mendorong
dan mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Prisip-Prinsip Kurikulum persistent


life situasions
Kurikulum persistent life situasions juga mempunyai
beberapa prinsip-prinsip yang harus ditanamkan dalam
diri individu (orang dewasa). Adapun prinsip-prinsip dari
kurikulum persistent life situasions adalah keimanan,
nilai, dan budi pekerti luhur, belajar sepanjang hayat (life
long education), pengembangan keterampilan dan
kemandirian hidup, dan strategi penerapan kurikulum
persistent life situasions .dan memiliki strategi yaitu,
penetapan sosialisasi kurikulum, penetapan sasaran dan
prosedur, dan penetapan waktu serta lama pelaksanaan
kurikulum, penetapan evaluasi hasil.
PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN ORANG DEWASA

01 03
KONSEP DIRI KESIAPAN BELAJAR
Iklim belajar perlu diciptakan Urutan kurikulum dalam proses
sesuai dengan keadaan orang belajar orang dewasa disusun
dewasa. berdasarkan tugas
perkembangannya
02 04
PENGALAMAN ORIENTASI TERHADAP
Proses belajar ditekankan
kepada teknik yang sifatnya
Asumsi-Asumsi Pendidikan Orang
Dewasa dan Implikasinya
BELAJAR
menyadap pengalaman Para pendidik berperan sebagai
pemberi bantuan kepada orang
yang sedang belajar
„SESI TANYA JAWAB“

–DISKUSI
THANKS!!!

Anda mungkin juga menyukai