Anda di halaman 1dari 13

I.

Latar Belakang
Didalam lingkungan masyarakat Indonesia sangat dekat dengan makanan yang disebut
manisan. Seluruh daerah di Indonesia memiliki jenis-jenis makanan olahan tradisional yang
berbeda beda, seperti halnya diprovinsi Sumatera Utara kab. Langkat. Sumatera utara memiliki
makanan khas daerah Melayu yang disebut Halua. Halua memiliki arti manisan dalam Bahasa
Melayu. Manisan Halua adalah salah satu dari jenis pengolahan buah buah/sayur, adanya
makanan khas tersebut mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat melayu dengan cara
memasarkan manisan halua. Adanya usaha manisan Halua mampu membantu para petani-
petani buah seperti petani cabai, terong, pare, papaya dan lainnya.
Dengan membuka usaha manisan Halua tersebut sebagai bentuk dari masyarakat melayu
untuk memperkenalkan kepada beberapa jumlah pariwisata bahwa masyarakat melayu
mempunyai makanan khas yang unik dengan penerapan teknologi pengawetan yang memiliki
beberapa keunggulan yaitu masa simpan yang lama, aroma dan rasa buah/sayur yang khas,
bernilai gizi karena terbuat dari bahan alami, serta meningkatkan nilai jual dari buah/sayur
tersebut. Buah-buahan dan sayuran yang biasanya digunakan untuk manisan terdiri dari pepaya,
buah renda, pala, cabai, labu, wortel, daun pepaya, buah gelugur, buah kundur, terong, Pare,
kolang kaling dan banyak lagi.
Terdapat beberapa proses dalam pembuatan manisan Halua, agar manisan yang dihasilkan
berkualitas baik, diperlukan beberapa hal seperti bahan yang digunakan, bumbu, dan wadah
yang digunakan (Muaris: 2003). Dengan pembuatan yang benar, manisan yang diperoleh akan
renyah, tidak getir atau sepat dan memberi sensasi nikmat bagi yang makan. Beberapa home
industri atau UMKM yang membuat manisan Halua lalu di pasarkan ke beberapa tempat seperti
toko makanan dan pasar, namun tak jarang pula manisan Halua tersebut tidak awet dan cepat
basi, maka dari itu kami membantu UMKM dengan terobosan baru dalam membuat dan
memproduksi manisan Halua agar manisan tersebut bertahan dalam waktu penyimpanan yang
cukup lama.
Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa usaha manisan Halua ini sangat menjanjikan
karena keunikan produk dan kelezatannya. Namun disisi lain, usaha ini masih memiliki
beberapa kendala. Salah satu kendala yang dihadapi dalam bisnis usaha manisan Halua ini
adalah minimnya jumlah pariwisata. Oleh karena itu, untuk bisa lebih memajukan usaha
manisan Halua ini perlu diberikan suatu sentuhan yang bisa membedakan usaha yang saat ini
ingin dikembangkan dengan usaha terdahulu. Dalam hal ini, kami bertujuan untuk membantu
meningkatkan unit UMKM manisan Halua dengan inovasi baru agar manisan halua tidak hanya
di kenal untuk wilayah Sumatera Utara saja namun dikenal oleh masyarakat luar pula dengan
proses pemasaran yang lebih terbaru dan Packaging yang lebih menarik. Namun untuk
mewujudkan hal tersebut dalam pengembangan dan peningkatan produk usaha manisan Halua
menjadikannya suatu produk yang berkualitas dan berkomoditas tinggi, diharapkan dengan
adanya program ini dapat membantu terwujudnya usaha Manisan Halua (Langkat Traditional
Food).
STRUKTUR ORGANISASI USAHA

KETUA SEKRETARIS BENDAHARA


NABILA VERONIKA BELLA PERTIWI AHMAD KHAIRUL FAKHRI

PEMASARAN:
1. NABILA VERONIKA
PENANGGUNG JAWAB
2. BELLA PERTIWI
ZULHAM SIREGAR, M.A
3. AHMAD KHAIRUL
FAKHRI

II. Deskripsi Usaha

a. Noble Purpose
1. Bagi Mahasiswa
- Mahasiswa mendapatkan ilmu baru tentang pembuatan makanan
olahan tradisional
- Memperkenalkan kepada generasi muda tetang makanan
tradisional khas melayu, khususnya pemuda daerah kab. langkat
- Melatih mahasiswa agar mampu hidup mandiri secara finansial dan
terampil dalam memasuki dunia kemasyarakatan dengan menjadi
wirausaha muda yang berkompeten di bidang UMKM
- Dengan menjadi seorang wirausaha akan semakin terbuka untuk
mendapatkan passive income dan massive income, jadi dapat
menjadi akselerasi pendapatkan perkapita di masyarakat

2. Masyarakat Lokal
- Bagi petani papaya, jika Sebagian masyarakat tidak suka
mengkonsumsi daun papaya karena rasa pahitnya kini dapat
mengkonsumsinya dengan dijadikan manisan Halua sehingga rasa
pahit yang terdapat pada daun papaya hilang
- Bagi petani cabai, jika selama ini cabai digunakan untuk membuat
sambal, kini dapat di inovasikan menjadi manisan Halua sehingga
rasa pedas yang terdapat pada cabai menjadi rasa manis
- Memberikan inovasi kepada pedagang buah dan sayur untuk dapat
membuka usaha baru yang lebih menarik dengan melestarikan
makanan olahan tradisional seperti manisan Halua
- Dengan pengembangan penjualan manisan Halua diharapkan
mampu meningkatkan atau membuka peluang usaha dalam
menjual produk makanan tradisional

3. Wisatawan
- Memperkenalkan makanan olahan khas melayu kepada
masyarakat pendatang khususnya masyarakat luar kab. Langkat
- Membeli oleh-oleh seakan menjadi kegiatan wajib saat melakukan
wisata perjalanan ke wilayah Sumatera Utara khususnya kab.
Langkat

b. Konsumen Potensial
1. Bertanya detail tentang produk (calon konsumen yang banyak
bertanya mengenai produk dagang biasanya sudah memiliki
ketertarikan pada barang dagang)
Terus menawar (calon konsumen yang tertarik dengan produk dagang
biasanya menanyakan harga dan terus menawar)
Membanding-bandingkan produk (calon konsumen akan
membandingkan produk a dan b mengenai mana yang lebih
recommended untuk di beli)
Lama mempertimbangkan (jika sudah pas biasanya calon konsumen
membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan produk pilihannya
untuk membayar produk dagang)

2. Problem atau masalah calon konsumen potensial


a. Calon konsumen kurang mengetahui tentang manisan halua karena
kurangnya dalam promosi produk dagang manisan halua
b. Ketidaktahuan calon konsumen tentang berbagai macam jenis
manisan halua di kab. Langkat
c. calon konsumen kurang tertarik karena tampilan yang kurang
menarik
d. Belum adanya legalitas atau BPOM

3. Potensi pasar
1. Jumlah pariwisata yang meningkat berkunjung ke wilayah sumatera
utara, khususnya kab. Langkat, sehingga memberikan peluang
keberhasilan penjualan produk dagang.
2. Kurangnya kompetitor dalam penjualan produk olahan Halua
sehingga membuka peluang besar bagi UMKM makanan olahan
tradisonal
3.

c. Produk (disertai foto produk)


1. Keunikan dan diferensiasi produk
- Manisan Halua (Langkat Tradisional Food) menggunakan
berbagai macam jenis buah. Buah-buahan tersebut
diantaranya adalah jenis pepaya, cabai, pare, wortel, buah
gelugur, terong, labu, bunga pepaya, buah kundur, buah
renda, salak, kolang kaling dan lain-lain.
- Menggunakan buah yang tidak seperti biasa diolah
menjadi manisan. Contohnya cabai yang pedas namun
dengan diinovasikan dengan makanan tradisional Halua
maka rasanya bisa berubah menjadi manis.
- Memiliki bentuk yang unik dan beragam. Misalnya buah
pepaya dibentuk menjadi gambar bunga, daun.

2. Permasalahan dan kebutuhan konsumen


- Kemasan produk terlalu sederhana, misalnya dimasukkan
kedalam toples dan cup yang diatasnya diberikan label
kertas saja sehingga terkesan kurang menarik perhatian
konsumen. Kemasan produk yang unik dan menarik dapat
memberikan nilai tambah, sehingga produk diminati
konsumen untuk membeli.
- Kurangnya pengetahuan konsumen terhadap rasa manisan Halua
tersebut. Karena beberapa konsumen yang masih ragu tentang rasa
cabai yang pedas kenapa bisa menjadi manis, ataupun rasa pare
yang pahit kenapa bisa dibuat menjadi manisan.

d. Sumber Daya
1. Keahlian masing-masing anggota tim

AHMAD KHAIRUL
NABILA VERONIKA BELLA PERTIWI FAKHRI
•PENGELOLAAN PRODUK •PENGELOLAAN PRODUK •PENGELOLAAN PRODUK
• PELAYANAN PELANGGAN •MANAGEMENT BISNIS •NEGOSIASI HARGA
•DISTRIBUSI (PEMASARAN) •MEMBUAT MITRA KERJA KEPADA •KONTEN MEDIA SOSIAL
• MEMASTIKAN KEAMANAN UMKM LAINNYA •ADMINISTRASI KEUANGAN
•KENYAMANAN DAN •MENGATUR JADWAL •PRODUKSI (PEMBELIAN BAHAN
KESELAMATAN ANGGOTA •MANAJEMEN PEKERJAAN POKOK)
•MENGAMBIL KEPUTUSAN •PEMASARAN •PEMASARAN

2. Sumber daya fisik dan non fisik serta strategi pemasaran produk
a. Sumberdaya Fisik
- Pegawai dan manager
- Uang
- Mesin (Fasilitas Peralatan Pembuatan Halua (kompor/gas,
dandang, baskom, talenan, spatula, pisau, sendok, wadah
halua, talenan, tirisan)
- Transportasi (sepeda motor, sewa mobil box)
b. Sumber daya non fisik
- Perancangan merek dagang
- Hak cipta paten
-
3. Keuangan Usaha
Karena jenis perusahan ini masih prototype, menggunakan produk
dengan cara membuat rancangan, sampel, atau model dengan tujuan
belum berjalan dengan maksimal dikarenakan sumber keuangan masih
0.

III. Rencana Kegiatan dan Penggunaan Anggaran

Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selama program dan rencana


penggunaan anggaran. Rencana kegiatan yang disusun harus mengacu pada
penjelasan pada BabII Deskripsi Usaha (menggunakan format lampiran 3).
Dana dapat digunakan untuk:
1. Pengembangan pasar dan saluran distribusi
Dalam mengembangkan usaha sebuah UMKM harus menggunakan beberapa
stragis,seperti membuat inovasi baru dalam mengawetkan manisan Halua
Pengembangan produk
2. Produksi
3. Pengembangan sumber daya
4. Legalitas, perizinan, sertifikasi, dan standarisasi
5. Belanja ATK dan peralatan penunjang maksimal 5%
IV. Penutup
Demikian proposal ini kami buat. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan proposal ini. Diharapkan dengan
adanya program ini mampu membantu para UMKM untuk mengembangkan usaha
yang di bangun agar lebih baik, maka dari itu kami selaku mahasiswa berharap
adanya bantuan secara materil dan moril sehingga rencana yang kami harapkan
dapat berjalan dengan baik.

V. Lampiran (Business Model Canvas)


Designed for: Designed by: Date: Version:
Nabila veronika
LANGKAT TRADITIONAL
Business Model Canvas FOOD (Manisan Halua)
Bella pertiwi 1 Juni 2022
Ahmad Khairul Fakhri

Key Partners Key Activities Value Propositions Customer Relationships Customer Segments

Kampus, dinas Petani buah Menjual makanan UMKM khas Memperkenalkan nilai budaya -konten media sosial Masyarakat atau generasi muda
dan sayur sebagai partner tradisional kab. Langkat yaitu kepada custumer tentang - Promo dan diskon bulanan yang menyukai makanan
bahan pokok utama manisan manisan Halua dengan adanya makanan khas melayu (seperti shopee 12.12) tradisonal
Halua (Langkat Traditional packaging yang menarik dan langkat melalui manisan Halua - memberikan gift setiap
varian rasa buah yang pembelian produk dagang Masyarakat dan milenial yang
Food)
bermacam-macam serta bentuk diatas Rp.100.000 menyukai makanan berbentuk
buah yang unik. unik dan kemasan menarik
dengan rasa manis

Masyarakat dan milenial yang


aktif bersosial media

Key Resources Channels


Petani budah dan petani sayur - Media sosial (intagram
dan facebook)
Ahli makanan untuk membuat
inovasi buah-buahan terbaru
yang bisa dijadikan manisan
Halua

Cost Structure Revenue Streams


Fixed Cost: Pendapatan Utama: Penjualan manisan Halua (Langkat Traditional food)
1. Biaya bahan baku
2. Biaya pemasaran

Designed by: The Business Model Foundry (www.businessmodelgeneration.com/canvas). Word implementation by: Neos Chronos Limited (https://neoschronos.com). License: CC BY-SA 3.0
Lampiran 6: Format Rencana Kegiatan dan Penggunaan Anggaran Kelompok Usaha Mahasiswa (isian dalam sistem)

RENCANA KEGIATAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN

Kegiatan Utama Rencana Penanggung


Jawab

Kegiatan Jenis Barang Kuantitas Harga Jumlah (Rp) Target Capaian


Satuan (Rp)

A B C D E= C x D F= Output A

Pengembangan a. Melakukan 1. Wadah besar 1. 12 Box Wadah 1. Rp. 40.000 1. Rp.480.000 Membuat manisan Ahmad Khairul
pasar dan inovasi pada 2. Plastik wraping 2. 2 Roll plastic 2. Rp. 30.000 2. Rp. 60.000 menjadi lebih tahan Fakhri
salurandistribusi pengolahan wrapping lama dan tidak mudah
manisan halua basi
agar tidak cepat
basi dan lebih
segar

b. Melakukan 1. Brosur usaha 1. 1 rim 1. Rp. 50.000 1. Rp. 50.000 Sebagai bahan Nabila Veronika
promosi 2. Spanduk 2. 1 spanduk = 2. Rp. 90.000 2. Rp. 90.000 promosi agar Bella Pertiwi
produk dagang 3. Pengeras suara 3m x 1m 3. Rp. 550.000 3. Rp. 550.000 masyarakat tahu Ahmad Kahirul
langsung (toa) 3. 1 pcs 4. Rp. 7.5000 4. Rp. 30.000 tentang usaha Fakhri
4. Beterai 4. 4 pcs 5. Rp. 5.000 5. Rp. 250.000 UMKM Langkat
kepada
masyarakat 5. Photo poduk 5. 50 pcs Traditional Food
setempat
c. Menggunakan 1. Label barang 1. 200 pcs 1. Rp. 500 1. Rp. 100.000 Sebagai daya tarik Nabila veronika
packaging yang dagang 2. 100 pcs 2. Rp. 400 2. Rp. 40.000 calon konsumen
lebih kekinian 2. Plastic kemasan 3. 100 pcs 3. Rp. 1.500 3. Rp. 150.000 untuk membeli
produk produk dagang
dan menjadi
3. Cup kemasan
ciri khas kab.
Langkat produk

d. Melakukan 1. Cetak daftar 1. 4x cetak 1. Rp. 25.000 1. Rp. 100.000 Sebagai pelayanan Bella Pertiwi
distribusi menu Halua 2. 4 pcs 2. Rp. 100.000 2. Rp. 400.000 langsung ke Nabila Veronika
secara 2. Rak makanan konsumen yang
langsung ke datang ke tempat
usaha
konsumen

e. Mekukan 1. promosi iklan 1. 5 bln 1. Rp. 100.000 1. Rp. 500.000/5bln Sebagai pelayanan Bella Pertiwi
melalui shopee dan 2. 5 spanduk = 2. Rp. 30.000 2. Rp. 150.000 dan promosi bagi
promosi secara
tidak langsung intagram 1m x 1m 3. Rp. 30.000 3. Rp. 150.000 calon konsumen agar
melalui media 2. Spanduk mengetahui produk
3. 5 banner =
penjualan online 3. Banner usaha yang kami
340gr tawarkan atau
seperti:
facebook, konsumen yang tidak
bisa berkunjung
intagram,dan
membuat toko langsung ke tempat
online) dan usaha
memasang
banner
dibeberapa titik
Pengembanga a. Pengemasan 1. Paper bag 1. 200 pcs 1. Rp. 4000 1. Rp 800.000 Agar pengemasan Ahmad Khairul
n Produk produk dagang 2. Tali rami 2. 4 gulung 2. Rp. 45.000 2. Rp.180.000 lebih menarik dan Fakhri
dengan 3. Kotak kemasan ( 3. 4 pak 3. Rp. 90.000 3. Rp. 360.000 mencegah produk agar
menggunaan Kotak Hampers) tidak mudah basi
packaging 4. Toples kaca kecil 4. 150 pcs 4. Rp. 10.000 4. Rp. 1.500.000
yang menarik 500ml
sehingga lebih 5. Toples kaca 5. 50 pcs 5. Rp. 30.000 5. Rp. 1.500.000
mengurangi sedang 750ml
resiko 6. Gunting 6. 10 pcs 6. Rp. 30.000 6. Rp. 300.000
makanan cepat 7. Lakban 7. 10 pcs 7. Rp. 20.000 7. Rp. 200.000
basi 8. Desain kemasan 8. 200 pcs 8. Rp. 7.000 8. Rp. 1.400.000
produk
9. Cooler Box 9. 2 pcs 9. Rp. 988.000 9. Rp. 1.976.000
Produksi b. Pembelian b. Bahan manisan a. Bahan Manisan a. Bahan Manisan a. Bahan Manisan Membeli bahan Ahmad Khairul
bahan pokok Halua Halua Halua Halua manisan Halua yang Fakhri
utama manisan - Pepaya - 10 kg - Rp. 30.000 - Rp. 300.000 berkualitas agar
Halua yang - Cabai - 8 kg - Rp. 120.000 - Rp. 960.000 menghasilkan
berkualitas - Pare - 5 kg - Rp. 32.000 - Rp. 160.000 manisan Halua yang
(buah dan - Wortel - 10 kg - Rp. 29.000 - Rp. 290.000 segar dan berkualitas
sayur) - Buah gelugur - 5 kg - Rp. 30.000 - Rp. 150.000
- Terong Bulat - 5 kg - Rp. 28.000 - Rp. 140.000
- Labu - 7 kg - Rp. 25.000 - Rp. 175.000
- Bunga pepaya - 5 kg - Rp. 25.000 - Rp. 125.000
- Buah kundur - 7 kg - Rp. 37.000 - Rp. 259.000
- Buah renda - 12 kg - Rp. 50.000 - Rp. 600.000
- Salak - 10 kg - Rp. 55.000 - Rp. 550.000
- Kolang kaling. - 10 kg - Rp. 50.000 - Rp. 500.000
- Gula - 25 kg - Rp. 33.000 - Rp. 825.000
- Kapur sirih - 5 bungkus - Rp. 19.000 - Rp. 95.000
- Garam - 5 bungkus - Rp. 15.000 - Rp. 75.000
- Kompor Gas 2 - 2 buah - Rp. 320.000 - Rp. 640.000
tungku Rinai
- Pisau - 3pcs - Rp. 25.000 - Rp. 75.000
- Wajan Ukuran - 4 pcs - Rp. 150.000 - Rp. 600.000
Besar
- Sutil Besar - 3 pcs - Rp. 50.000 - Rp. 150.000
- Sutil Kayu Kecil - 4 pcs - Rp. 17.500 - Rp. 70.000

Pengembanga a. Mengikuti a. Kegiatan a. 3 pkt a. Rp. 200.000 a. Rp. 600.000 Untuk meningkatkan Nabila Veronika
nsumber daya seminar kualitas dan keahlian
UMKM untuk dalam
menambah mengembangkan
ilmu tentang usaha
berwirausaha
b. Mengikuti b. Kegiatan b. 3 pkt b. Rp.215.000 b. Rp. 645.000 Untuk meningkatkan Nabila Veronika
pelatihan dan kualitas dan keahlian
layanan dalam
pendampingan mengembangkan
usaha usaha

Legalitas,
Perizinan,
Sertifikasi,
dan
Standarisasi

Lainnya Membuat MOU MOU 5 Paket Rp. 100.000 Rp. 500.000 Untuk memastikan Nabila Veronika
mitra kerjasama kesepakatan antara
Manisan Halua pihak
(Langkat
Traditional Food)

Total Rp. 19.800.000

Anda mungkin juga menyukai