Anda di halaman 1dari 4

KKN Astra Unej-Membangkitkan Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Batik Jati Mas

melalui Pelatihan Dokumentasi dan Pemasaran Produk

Melihat kondisi kehidupan masyarakat di desa pada umumnya tidak terlepas dari
permasalahan ekonomi dan pendidikan. Dewasa ini pendidikan formal dan pendidikan informal
sudah banyak menjangkau daerah pelosok. Salah satu pendidikan non formal yaitu terletak di
Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso. Pendidikan non formal
tersebut diberi nama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Jati Mas yang didirikan pada 1
Maret tahun 2003 dan diketuai oleh Bapak Sugiyanto. Tujuan dari adanya PKBM ini
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan melayani kebutuhan pendidikan bagi masyarakat. Jenis
program PKBM ini terdiri dari pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), program kejar paket A
sampai dengan paket C. Selain itu program yang diadakan adalah program keterampilan
masyarakat yaitu membatik. Program keterampilan merupakan inisiatif dari ketua pengelola
yaitu Bapak Sugiyanto. PKBM ini merupakan lembaga yang berdiri atas dasar swadaya, tanpa
bergantung pada pemerintah. Seiring berjalannya waktu, tekad besar untuk tidak bergantung
pada pemerintah membuahkan hasil yang positif.
Desa Tegaljati menjadi saksi tempat berdirinya usaha Batik Jati Mas tepatnya berada di
dusun Bata, desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin. Usaha yang didirikan Bapak Sugiyanto
ini berdiri pada bulan Oktober tahun 2015. Lahirnya lembaga PKBM ini merupakan berita
gembira bagi masyarakat dari semua kalangan. Keberadaan PKBM ini bertujuan untuk
membantu perekonomian masyarakat desa Tegaljati. Masyarakat yang awalnya hanya sebagai
peserta pelatihan membatik kini telah ada beberapa orang yang direkrut oleh Bapak Sugiyanto
menjadi pekerja tetap. Di sisi lain, semakin banyaknya tenaga kerja maka pendapatan per kapita
masyarakat akan semakin meningkat. Sampai saat ini, dana sementara berasal dari pemerintah
(mengikuti event Jakarta Kompetisi) yang dilakukan mandiri dengan mengajukan proposal tiap
tahunnya oleh Bapak Sugiyanto, dan mulai tahun 2017 mendapat dana BOP (Biaya Overhead
Pabrik) dengan mengajukan proposal tiap tahunnya. Kegiatan PKBM ini termasuk dalam jenis
kegiatan komersial karena terdapat unsur profit atau penjualan.
Menjalankan suatu program yang bersifat swadaya pasti memiliki beberapa kendala atau
kekurangan. Hal itu ditunjukkan dengan kurangnya alat/mesin penguncian warna,
untuk saat ini masih menggunakan cara manual. Selain itu, kurangnya bahan promosi di sosial
media seperti pengambilan foto yang masih sederhana tanpa editing dan kurang menarik dan
pembuatan brosur yang masih sangat sederhana dan tidak ada proses editing. Demi berlanjutnya
produksi Batik Jati Mas pengelola yaitu Bapak Sugiyanto masih tetap melakukan kegiatan
produksi dengan cara manual meskipun tanpa mesin printing karena kekurangan mesin printing
bukan masalah yang serius. Rencana memperluas promosi di media online maupun offline
dengan cara memperbaiki bahan promosi agar lebih menarik dan mudah dikenal oleh
masyarakat. Re-branding dilakukan melalui media online dengan konten yang menarik di akun
media sosial seperti Facebook Marketplace dan Instagram Bisnis. Output pada usaha Batik Jati
Mas yaitu membantu proses pemasaran semaksimal mungkin dengan memperbanyak bahan
promosi di media online maupun offline, seperti katalog dan design produk.

Melalui kegiatan KKN program Desa Berseri Astra yang terlaksana selama 45 hari ini
diharapkan mampu memberikan output dalam program kerja yang telah dilakukan. Hal ini dibagi
dengan 7 pekan kegiatan, dimana kegiatan pada minggu pertama yaitu melakukan observasi dan
survey terkait lokasi tempat program kerja dilaksanakan. Didampingi dengan kepala desa
Tegaljati dan pengelola Batik Jati Mas kami melakukan diskusi dan observasi terkait program
apa saja yang akan dilaksanakan Pada minggu ke-2 yaitu merumuskan permasalahan dari hasil
observasi pada Batik Jati Mas. Minggu ke-3 melakukan tahap perencanaan program serta
menyelesaikan permasalahan yang ada. Dari permasalahan yang dialami PKBM Batik Jati Mas
dapat menemukan jalan keluar dan menyelesaikan program dengan waktu yang tepat. Pada
minggu ke-4, direncanakan program pemasaran melalui media online seperti Facebook dan
Instagram Bisnis serta memperbarui feed instagram atau design produk. Pada minggu ke-5
membuat katalog produk (buklet) tentang profil dan filosofi batik Jati Mas. Minggu ke-6
melakukan evaluasi program yang telah diselesaikan. Dan pada minggu terakhir membuat
laporan hasil dari program kerja.

Serangkaian proses program kerja KKN yang telah penulis jabarkan, diharapakan sasaran
dalam membangun perekonomian masyarakat desa Tegaljati dapat berkembang secara lebih
besar. Baik itu mulai dari proses pemasaran, branding sebuah produk dan penjualan produk.
Semoga proses KKN ini dapat memberi pengaruh dan manfaat yang baik bagi sasaran. ( Siti
Nurhalisa/kelompok 1/Tegaljati&Sukosari Kidul-Bondowoso/Soekma Yeni Astuti)
Sumber: Dok. Kelompok 1 (Gambar 1.Bersama Perangkat Desa Tegaljati) Sumber: Dok. Kelompok 1(Gambar2.Galeri Batik Jatimas)

Sumber: Dok. Kelompok 1


(Gambar3.Proses Pengecapan
Batik)

Sumber: Dok.Kelompok 1 (Gambar


4.Proses Pewarnaan Batik)

Anda mungkin juga menyukai