003
Tugas Webinar
- RIZKI FATURROHMAN (19011120076)
-ERWIN KRISTIAN (19011120047)
Judul Webinar :
1. Webinar Metrologi: Sosialisasi Panduan Kalibrasi Stopwatch - Timer
2. Webinar Metrologi: Sosialisasi Panduan Kalibrasi Mikrometer dan Jangka Sorong
3. Webinar Kalibrasi (Massa)
4. [WEBINAR] Manajemen Kalibrasi & Batas Keberterimaan Hasil Kalibrasi Alat Ukur
Waktu Pelaksanaan :
1.17 November 2020
2.18 November 2020
3.11 Mei 2020
4.25 Juni 2020
Narasumber :
1.Asep happidin
2.Ocka hendro & Oka satria
3.F.sulistyo budi
4.Rusdi Syahbana
Definisi
1. UUT- Unit under Test: artefak dari stopwatch atau timer yang akan dikalibrasi.
2. Frequency reference: time base output dari suatu standar waktu frekuensi yang
tertelusur ke Sl.
3. Totalized method: merupakan salah satu metode kalibrasi stopwatch dan timer.
Metode ini membandingkan hasil penunjukan interval waktu dari stopwatch atau
timer yang dikalibrasi dengan penunjukan interval waktu hasil sintesis sinyal
frekuensi dari sumber frekuensi menggunakan pencacah sinyal (frequency counter
mode totalized).
4. Human reaction time bias: merupakan salah satu ketidakpastian dalam kalibrasi
stopwatch yang bersumber dari operator pelaksana kalibrasi, tepatnya disebabkan
oleh perbedaan waktu dalam memulai (start) pengukuran antara stopwatch/timer
yang dikalibrasi (UUT) dengan standar referensi yang digunakan. Begitu pula
dengan waktu berhentinya (stop). Idealnya, waktu start dan stop stopwatch/timer
UUT harus sama dengan standar referensinya. Namun, dalam praktiknya hal
tersebut sulit tercapai karena pengaruh dari operator pelaksana kalibrasi.
5. Human reaction time standrad deviation : merupakan standar deviasi dari hasil
pengukuran berulang untuk human reaction time bias.
Comparison
●Memfoto (capture) waktu starting dan stopping dari stopwatch-timer UUT dan
standar referensi berdasarkan titik ukur yang telah ditentukan
● Ketidakpastian dari kamera (shutter speed) sebagai alat bantu untuk memfoto
menjadi salah satu sumber ketidakpastian
●Kamera yang digunakan harus memiliki shutter speed lebih baik dari resolusi
UUT. Contoh: jika UUT memiliki resolusi 1 ms, maka kamera yang digunakan harus
memiliki shutter speed lebih cepat dari 1/1000 s
●Kalibrasi dilakukan secara langsung pada time base-nya, dengan mengukur nilai
frekuensi offsetnya sehingga lebih cepat daripada metode lainnya
●Pengukuran frekuensi time base dari osilator stopwatch atau timer dapat
dilakukan dengan menggunakan frequency counter atau commercial time base
device.
●Tidak menguji fungsi seluruh komponen stopwatch secara utuh, e.g. sistem
elektronik dan mekaniknya.
●Perlu ada panduan metode yang ditulis dengan bahasa Indonesia untuk
memudahkan literasi dan penyelarasan aplikasinya dalam mengkalibrasi
Stopwatch-Timer.
Sumber : https://youtu.be/Z5PfX1A1WfQ
Pemeriksaan awal mikrometer yang meliputi kerataan dan kesejajaran muka ukur
(boleh dilakukan, boleh tidak). Prinsip kalibrasi mikrometer: membandingkannya
dengan standar ukur (gauge block, dll) sehingga diperoleh kesalahan
penunjukannya. Evaluasi sumber ketidakpastian.
Persyaratan kalibrasi
a.Mikrometer yang akan dikalibrasi harus dalam keadaan bersih dan berfungsi
baik sebelum dikalibrasi.
b. Sebelum kalibrasi, kondisikan mikrometer dan alat standar pada suhu (20 +_
1)°c minimal selama dua jam untuk keseragaman termal. Dengan kelembaban
relatif dibawah 55%
C. Untuk pemeriksaan kerataan muka ukur, menggunakan optical flat atau optical
parallel dengan kerataan kurang dari 0,1
PROSEDUR KALIBRASI
Hitung banyaknya garis interferensi merah yang timbul dari cahaya putih pada
permukaan kontak muka ukur. Satu garis merah dapat diasumsikan setara dengan
ketidakrataan sebesar 0,3 . Jika garis berbentuk lingkaran konsentris, maka jumlah
garis dihitung dari jumlah lingkaran. Jika garis berbentuk lurus sejajar, maka
jumlah garis dihitung setengahnya.
Letakkan sebuah optical parallel, atau gabungan sebuah balok ukur yang diapit
dua optical parallel, pada muka ukur tetap sedemikian sehingga pola interferensi
menjadi satu warna saja atau timbul pola kurva tertutup. Kemudian putar ratchet
hingga muka ukur spindle merapat pada permukaan optical flat. Hitung banyaknya
garis interferensi merah yang timbul dari cahaya putih pada permukaan kontak
muka ukur spindle.
Letakkan sebuah balok ukur di tengah kedua muka ukur dan putar ratchet,
lakukan pembacaan. Berikutnya lakukan hal yang sama, dengan posisi balok ukur
di empat tepi muka ukur. Hitung selisih pembacaan yang terbesar.
SETTING NOL
Untuk mikrometer luar dengan nilai ukur terkecil 0 mm: putar ratchet hingga
kedua muka ukur berhimpit. Atur posisi sleeve agar penunjukannya menjadi 0 mm
tepat. Jika posisinya tidak tepat 0 maka perlu dilakukan penyetelan. Untuk
mikrometer luar dengan nilai ukur terkecil lebih besar dari 0 mm: letakkan setting
bar yang merupakan kelengkapan mikrometer tersebut atau balok ukur dengan
nilai nominal sama dengan nilai ukur terkecil mikrometer. Atur posisi sleeve agar
penunjukannya menjadi sama dengan nilai nominal setting bar ataupun balok ukur
tersebut. Jika menggunakan balok ukur, maka nilai koreksi balok ukur harus
diperhitungkan, begitu juga dengan setting bar.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan balok ukur atau gabungan balok ukur
dengan nilai nominal 2,5 mm, 5,1 mm, 7,7 mm, 10,3 mm, 12,9 mm, 15 mm, 17,6
mm, 20,2 mm, 22,8 mm 25 mm dapat digunakan (JIS B 7502).Jika ukuran balok
ukur dengan nominal tadi tidak ada atau untuk ukuran di atas 25 mm, maka bisa
dilakukan proses penggabungan beberapa buah balok ukur (wringing).
Susun balok ukur atau gabungan balok ukur dengan nilai nominal sama dengan
nilai ukur terkecil mikrometer dalam di antara dua jaw tipe rata menggunakan
FM/JGU/L.003
Pasangkan kepala mikrometer pada rangka kalibrasi. Putar ratchet sehingga muka
ukur spindle berhimpit dengan bola baja, lakukan penyetelan nol. Lakukan
pengukuran kesalahan penunjukan dengan menambahkan beberapa balok ukur di
antara bola baja dan muka ukur spindle untuk menghitung selisih penunjukan
kepala mikrometer dan panjang balok ukur.
Analisis Pengukuran
Ketertelusuran Metrologis
Definisi Meter,Meter adalah satuan pokok untuk ukuran panjang dalam sistem SI.
Satuan ini didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh dalam. perjalanan cahaya di
ruang hampa (vakum) selama 1/299.792.458 detik. Satuan meter disingkat
menggunakan simbol m.
Persyaratan Kalibrasi
●Standar ukur dan jangka sorong yang akan dikalibrasi perlu dikondisikan terlebih
dahulu, minimal selama dua jam pada suhu 20 °C + 1 °C.
●Jika suhu ruang pengukuran di luar rentang 20 °C ±1 °C, kalibrasi dapat dilakukan
asalkan pengaruh suhu terhadap ketidakpastian pengukuran diperhitungkan dan
dipastikan masih di bawah batas toleransi.
PROSEDUR KALIBRASI
●7.2.1.3
● CATATAN Standar ... yang memuat informasi yang cukup dan ringkas tentang
cara melakukan kegiatan laboratorium tidak perlu ... ditulis ulang sebagai
prosedur internal jika standar-standar ini ditulis sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan oleh personel pelaksana di laboratorium. Mungkin diperlukan
memberikan dokumentasi tambahan untuk langkah-langkah opsional dalam
metode atau rincian tambahan.
IMPLEMENTASI
●Pada bagian langkah kerja, dokumen IK lab cukup merujuk ke pedoman kalibrasi
SNSU dengan menyebutkan bab/bagian yang dirujuk
●Form lembar kerja dan form laporan dapat disesuaikan oleh Lab
Sumber : https://youtu.be/JUaJ0C50b-k
Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan
cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur
Perangkat baru
Perangkat yang harus dikalibrasi dalam periode waktu penggunaan / jam operasi
tertentu
Interval Kalibrasi adalah sebuah rentang waktu yang kita tetapkan saat kita harus
melakukan Kalibrasi kembali terhadap sebuah alat ukur, sejak Kalibrasi terakhir
dilakukan dengan catatan selama rentang waktu tersebut tak ada perubahan
(penggantian spare part, adjustment, dsb) atau perbaikan karena kerusakan.
4. Kalibrasi [WEBINAR]
Kalibrasi merupakan kondisi tertentu untuk menentukan tingkat kesamaan nilai Manajemen
yang diperoleh dari sebuah alat atau sistem ukur, atau nilai yang Kalibrasi &
direpresentasikan dari pengukuran bahan dan membandingkannya dengan nilai
yang telah diketahui dari suatu acuan standar. Batas
Verifikasi
– Melakukan penyetelan
– Melakukan perbaikan
Kalibrasi alat ukur memiliki dua tujuan yaitu untuk memeriksa keakuratan
instrumen dan menentukan ketertelusuran pengukuran. Dalam prakteknya,
kalibrasi juga mencakup perbaikan perangkat jika berada di luar kalibrasi. Sebuah
laporan diberikan oleh ahli kalibrasi, yang menunjukkan kesalahan pengukuran
dengan alat ukur sebelum dan sesudah kalibrasi.
Keakuratan semua alat ukur menurun dari waktu ke waktu. Namun, perubahan
akurasi juga dapat disebabkan oleh sengatan listrik atau mekanik atau lingkungan
manufaktur yang berbahaya (misalnya minyak, metal chips dll.). Bergantung pada
jenis instrumen dan lingkungan tempat penggunaannya, mungkin akan
terdegradasi dengan cepat atau dalam jangka waktu yang lama. Intinya adalah
bahwa, kalibrasi meningkatkan keakuratan alat ukur. Alat ukur yang akurat
meningkatkan kualitas produk.
5.
Note :
Jelaskan uraian materi yang dipaparkan selengkap-lengkapnya.
Tulis pada kolom keterangan (siapa narasumber yang memaparkan materi, waktu
pemaparan materi)
Berikan screen shot webinar yang anda simak.