MAKALAH
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Notasi
Ilmiah dan Karya Ilmiah Akademik” dengan baik meskipun terdapat banyak kekurangan di
dalamnya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang konsep karya ilmiah
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi.
Kami sadar dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari para
pembaca.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat terutama
kepada rekan rekan kelompok 6 yang telah berkontribusi secara maximal dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
1. 3 Tujuan penulisan................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.2.1 Footnote............................................................................................................................6
2.2.2 Innote................................................................................................................................7
2.2.3 Endnote.............................................................................................................................8
2.3.1 Ibid....................................................................................................................................8
2.6.5 Pengenalan......................................................................................................................13
BAB III.........................................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................................16
Kesimpulan................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan dengan
tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas baik atau
tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang dikutip maka
semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut.
Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang
berkepentingan dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin menambah
wawasan keilmuanya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa mengkritisi apa yang
ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya
ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi
ilmiah pada karya tulisnya.
1. 3 Tujuan penulisan
1. Dalam memecahkan masalah tentang notasi ilmiah kami menggunakan sebuah literatur
buku dan media internet dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca agar mengetahui lebih dalam mengenai
karya ilmiah dan notasi ilmiah.
3. Sebagai pemenuhan tugas bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Notasi Ilmiah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem lambing (tanda) yang
menggambarkan blangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atauujaran dengan
tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah adalah bersifat
ilmu,. Secara ilmu pengetahuan. Jad notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda)
yang menggambarkan bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf.
2.2.1 Footnote
Footnote adalah catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sumber kutipan, pendapat
buah pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar. Footnote dapat juga brisi komentar mengenai suatu
hal yang dikemukakan di dalam teks, seperti keterangan wawancara, pidato di televisi, dan
yang sejenisnya. Gelar akademik dan gelar kebangsawanan tidak disertakan serta nama
pengarang atau penulis tidak dibalik.
Penulisan nomor pada footnoted sesuai dengan nomor kutipan dengan menggunakan
angka Arab, yaitu angka yang berasal dari ejaan Arab yang sekarang menjadi ejaan
internasional (1,2,3, dan seterusnya) yang diketik naik setengah spasi. Footnote pada tiap
bab diberi nomor urut, mulai dari angka 1 sampai dengan selesai dan dimulai dengan nomor
satu lagi pada bab-bab berikutnya.
Urutan Penulisan footnote antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi yang
lain berbeda karena pada umumnya, karena setiap perguruan tinggi memiliki pedoman
penulisan masing-masing. Meskipun demikian, kami akan menyebutkan dua macam metode
penulisan footnote pada umumnya.
2.2.2 Innote
Pada teknik ini, sumber kutipan ditulis atau diletakkan sebelum bunyi kutipan atau diletakkan
dalam narasi atau kalimat sehingga menjadi bagian dari narasi atau kalimat. Pada innote
ketentuannya adalah sebagai berikut.
a. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
b. Menulis nama akhir pengarang
c. Mencantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung
d. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.
Contoh :
Perkembangan bahasa merupakan hal yang sangat urgen dalam tahap perkembangan jiwa
anak, menurut Yule (1996: 178 – 180), perkembangan bahasa dapat dibagi menjadi empat tahap,
yaitu (1) tahap pralinguistik (pre-language Stages); (2) tahap satu kata, satu frasa (the one-word
or holophrastic, stage); (3) tahap dua kata, satu frasa (the two – word stage); dan (4) tahap
menyerupai telegram (telegraphic speech).
2.2.3 Endnote
Pada teknik endnote, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau dicantumkan di
bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
b. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung
c. Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua, dan nomor halaman di
dalam kurung dan akhirnya diberi titik.
Contoh :
Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia
mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi
sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi dengan
ibunya.
Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-
olah sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130)
2.3.1 Ibid
a. Ibid singkatan kata ibidium berarti di tempat yang sama dengan diatasnya.
b. Ibid ditulis dibawah catatan kaki yang mendahuluinya
c. Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya.
d. Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, dan diakhiri
titik.
e. Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain, urutan penulisan : ibid,
koma, jilid, halaman.
Contoh :
Hernomo, Mengikat Mana, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 109-130.
Ibid., 133-145.
2.3.2 op. cit. (ofere citato)
Berdasarkan fakta dan cara penyajiannya, karangan ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah (karangan ilmiah) dan
karangan ilmu pengetahuan yang bersifat non-ilmiah (karangan non-ilmiah) (Jones dalam
Brotowidjoyo, 1993 : 3).
Karangan ilmiah disebut juga karya ilmiah. Menurut Pateda (1993 : 91), karya ilmiah
adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara matematis
ilmiah, logis, benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Menurut
Dalman (2009 : 76), karya ilmiah adalah tulisan yang memiliki bobot akademis tertentu, ditinjau
dari aspek organisasi tulisan, substansi masalah, akurasi data, dan penyajianya.
Terdapat ketentuan baku dalam penulisan karya ilmiah, seperti ejaan, pilihan kata,
penggunaan kalima efektif, dan aturan pengembangan paragraf. Dalam bahasa Indonesia, bahasa
yang baku diukur berdasarkan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), Tata Bentukan Istilah, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Selain itu, kaidah yang
berkaitan dengan penomoran, aturan pengutipan, dan aturan penulisan judul juga menjadi tolak
ukur dalam penulisan karya ilmiah.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa karangan ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya, disajikan
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, dan menggunakan bahasa ragam ilmiah.
Ada beberapa bentuk karya ilmiah, yaitu buku, makalah, kertas kerja, tugas akhir, skripsi,
tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Bentuk-bentuk tersebut diuraikan berikut ini.
a. Buku merupakan karya ilmiah yang paling mudah dijumpai karena beredar secara umum.
Buku yang tergolong sebagai karya ilmiah adalah buku yang memenuhi syarat karya ilmiah,
yaitu berisi fakta umum yang ilmiah dan ditulis dengan sistem penulisan yang standar.
Dibanding jenis karya ilmiah yang lain, isi buku lebih lengkap, luas, dan memiliki
pembahasan masalah yang lebih terperinci.
b. Makalah adalah karya tulis imiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
bedasarkan data di lapangan serta bersifat empiris-objektif (Arifin 2000:2). Menurut
Pranowo (1999:4), ada dua pola dalam makalah, yaitu pola deskriptif dan pola argumentatif.
Pola deskriptif merupakan makalah yang berupa uraian tentang sesuatu yang sifatnya
informatif. Sedangkan pola argumentatif merupakan makalah yang berupa gagasan atau ide
tertentu yang didukung oleh argumen-argumen yang kuat dan meyakinkan.
c. Kertas kerja adalah kaya imiah yang berisi analisis terhadap fakta secara objektif. Analisis
yang dilakukan dalam kertas kerja lebih terperinci dan lengkap dibandingkan dengan
makalah. Menurut Arifin (2000:3), kertas kerja biasanya digunakan sebagai bahan
lokakarya.
d.Contoh karya ilmiah akademis adalah makalah kuliah/ tugas kuliah/ paper, skripsi, dan tesis.
Pola dasar karya ilmiah secara umum paling sedikit berisikan bagian-bagian yang sudah
baku, yaitu bagian pengenaan, batang tubuh, dan kepustakaan (Rifai 1998:61-62). Dalam bahasa
yang sederhana ketiga bagan tersebut juga disebut istilah bagian awal, bagian tengah, dan bagian
akhir. Inti karya ilmiah ada pada bagian batang tubuh atau bagian tengah, sehingga secara
proporsional bagian tengahlah yang paling panjang uraiannya.
Isi masing-masing bagian berbeda-beda. Berikut diuraikan ketiga bagian tersebut secara
terperinci.
2.6.5 Pengenalan
Berisi hal-hal yang bersifat informatif tentang karya ilmiah tersebut. Ada dua jenis bagian
pengenalan, yaitu yang bersifat umum (ada pada semua jenis karya ilmiah) dan bersifat khusus
(hanya dimiliki jenis karya ilmiah tertentu). Berikut uraian bagian pengenalan pada masing-
masing bentuk karangan.
Buku Judul
Nama penulis
Nama penerbit dan tahun terbit
Identitas buku
Kata pengantar
Daftar isi
Makalah Judul
Nama penulis
Artikel Judul
Nama penulis
Abstrak
Kata kunci
Judul adalah identitas tulisan yang utama. Syarat judul karya ilmiah yang baik dibicarakan
pada langkah-langkah penulisan yang baik.
Dalam baris kepemilikan biasanya ditulis nama penulis beserta lembaganya. Jika karangan
ditulis oleh lebih dari satu orang, maka semua nama penulis harus dicantumkan. Pangkat,
kedudukan, dan gelar dapat dicantumkan dalam catatan kaki atau lampiran (jika ada biografi
pengarang).
Abstrak adalah ringkasan tulisan. Abstrak harus mencakup seluruh bagian isi karangan,
baik dari pendahuluan maupun penutup.
Kata kunci adalah kata-kata atau istilah yang dianggap penting dan mutlak harus diketahui
pembaca dalam sebuah karya.
Batang tubuh adalah isi karya ilmiah yang sebenarnya. Secara umum batang tubuh terbagi
menjadi tiga, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
Untuk karya ilmiah yang berbentuk buku, makalah, dan artikel konseptual, bagian
pendahuluan setidaknya berisi latar belakang masalah dan rumusan masalah. Sedangkan pada
bagian isi berisi persoalan-persoalan inti/materi inti yang ingin disajikan. Untuk semua jenis
karya ilmiah penutup berisi simpulan dan saran.
Termasuk pada bagian ini adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran, seperti indeks dan
biografi pengarang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi, notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambang (tanda) yang menggambarkan
bilangan, nada atau ujaran dengan tanda huruf.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit
Buku Kompas.
Karyanto, Umum Budi. 2007. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: STAIN Press.
HS. Widjono.. 2005. Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Widiasarana.
Rapa, James Arthur dkk. 2016. Makalah Penulisan Karya Ilmiah Bagian I. Diperoleh dari:
http://www.academia.edu/28518860/TugasMakalahPenulisa nKarya_ilmiah. (12 September
2016).
Zulaeha, Ida, Mukh Doyin, Wagiran. 2016. Bahasa Indonesia, Pengantar Penulisan Karya
Ilmiah. Semarang : UNNES Press.