Revisi 2 Juta Kali
Revisi 2 Juta Kali
Dosen Pembimbing:
Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T.
NIP. 19810915 200501 1 001
Disusun Oleh:
Afinajib 2110811310003
Muhammad Renaldy 1910811210047
Nadia Afiqah Rindhani 2110811320019
Nor Nida Yuliana 2110811320032
Rizki Gilang Ramadhan 2110811310012
Selvia Mardiati 2110811220057
1
2
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
LEMBAR PENGESAHAN
TANDA SELESAI TUGAS
Afinajib 2110811310003
Nadia Afiqah Rindhani 2110811320019
Nor Nida Yuliana 2110811320032
Muhammad Renaldy 1910811210047
Rizki Gilang Ramadhan 2110811310012
Selvia Mardiati 2110811220057
Banjarbaru,
Dosen Pengajar
ii
3
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
KEMENTRIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET DAN KARTU
TEKNOLOGI UNIVERSITAS LAMBUNG ASISTENSI
MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PEMROGRAMAN
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK DIBANTU
SIPIL BANJARBARU KOMPUTER
No Nama NIM KEHADIRAN
1 Afinajib 2110811310003
2 Nadia Afiqah Rindhani 2110811320019
3 Nor Nida Yuliana 2110811320032
4 Muhammad Renaldy 1910811210047
5 Rizki Gilang Ramadhan 2110811310012
6 Selvia Mardiati 2110811220057
KEGIATAN ASISTENSI
Banjarbaru, 2023
Instruktur,
Rahmat Muliyadi
NIM. 1910811110003
3 v
4
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga tugas Perencanaan Dibantu Komputer ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini diberikan agar mahasiswa mampu
membuat Desain Bangunan Kantor Tiga Lantai Dengan SAP2000, juga sebagai
salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir Perencanaan Dibantu
Komputer.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. selaku dosen pengasuh mata kuliah
Perencanaan Dibantu Komputer (STS 4435).
2. Bapak Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing laporan
Perencanaan Desain Bangunan Kantor Tiga Lantai Dengan SAP2000.
3. Saudara Wesa Prasetya sebagai Instruktur Laboratorium Komputasi Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru yang telah membimbing
kami.
4. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Banjarbaru, 2023
Kelompok XII
iv
1
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
DAFTAR ISI
1 v
1
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
1.2 Maksud dan Tujuan
2
3
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
1.5.1 Mempersiapkan Data Perencanaan
b) Mutu bahan
d) Gambar rencana
Balok merupakan elemen struktur yang menyalurkan beban dari pelat lantai ke
kolom sebagai penyangga yang vertical Akibat dari gaya lentur dan gaya lateral
ini ada dua hal utama yang dialami balok yaitu kondisi tekan dan tarik.Beban-
beban luar yang bekerja pada strktur akan menyebabkan lentur dan deformasi
pada elemen struktur.
b. Kolom
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban
lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan
angin.
3
4
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
c. Plat Lantai
Memisahkan ruang bawah dan ruang atau sebagai tempat berpijak penghuni di
lantai atas untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah.
Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah dan menambah
kekakuan bangunan pada arah horizontal.
2. Preliminary Pembebanan
Pembebanan dalam perhitungan sesuai SNI 1727-2020 terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Beban Mati
Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan, termasuk
segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya.
Beban Mati Besar Beban
Berat sendiri beton 2,4 kN/m2
Berat dinding ½ bata 2,5 kN/m2
Adukan semen, per cm tebal 0,21 kN/m2
Penutup lantai (ubin), per cm tebal 0,24 kN/m2
Berat plafond + pengganti 0,18 kN/m2
Pasir 1,6 kN/m2
Mechanical electric (ME) 0,4 kN/m2
(Sumber : SNI 1727-2020)
b. Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban gempa
dan pengaruh-pengaruh khusus yang diakibatkan oleh selisih suhu, pemasangan
(erection), penurunan pondasi, susut, dan pengaruh- pengaruh khusus lainnya.
Beban Hidup Besar Beban
Lobi 4,79 kN/m2
Kantor 2,40 kN/m2
Koridor di atas lantai 3,83 kN/m2
Kursi dapat dipindah 4,79 kN/m2
Kursi tetap (terikat di lantai) 2,87 kN/m2
Dak 4,79 kN/m2
(Sumber : SNI 1727-2020)
4
5
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
1.5.3 Analisa Struktur
3. Menghitung kmaks.
6
7
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
12. Pilih Tulangan dengan syarat Ast > As perlu.
15. Cek Persentase perbandingan perhitungan manual dengan SNI 2847- 2013
dan pada SAP2000 dengan ACI 318-02 (yang telah disesuaikan dengan kode
SNI) Tulangan Utama.
Nilai dari persentase perbandingan ini harus sesuai dengan batasan yang
diizinkan dalam perencanaan. Dalam hal ini batasan tersebut yaitu selisih antara
Luas Tulangan perlu dari perhitungan manual dengan SNI 2847-2019 dan
SAP2000 dengan ACI 318-02 (yang telah disesuaikan dengan kode SNI)
maksimal 10%. Apabila batasan ini tidak terpenuhi, maka perlu dilakukan
pengecekan kembali pada input SAP2000 ACI 318-02 (yang telah disesuaikan
dengan kode SNI)
7
8 PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
LAPORAN AKHIR
(STS 4435)
KELOMPOK XII
START
(Output)
Gaya-gaya dalam
TIDAK AMAN
SAP2000 Manual
FINISH
8
9 PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
LAPORAN AKHIR
(STS 4435)
KELOMPOK XII
BAB II
KRITERIA DESAIN
9
10 PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
LAPORAN AKHIR
(STS 4435)
KELOMPOK XII
10
11 PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
LAPORAN AKHIR
(STS 4435)
KELOMPOK XII
11
12 PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
LAPORAN AKHIR
(STS 4435)
KELOMPOK XII
12
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
14
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
15
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
1
ℎ= x L untuk menerus satu sisi
21
1
h= x L untuk menerus dua sisi
18,5
2
ℎ= x ℎ
3
Dengan b min 1 = 0,3 h dan b min 2 = 25 cm
Contoh perhitungan :
Diketahui :
1. Balok melintang
a. Perlekatan sederhana dengan bentang 4 m (L = 400 cm)
h min = 1/18,5 x L = 1/21 x 400 = 21,622
h pakai = 25 cm
b pakai = 2/3 x h = 2/3 x 25 = 20 cm
b. Perlekatan sederhana dengan bentang 7 m (L = 700 cm)
h min = 1/21 x L = 1/21 x 700 = 33,333
h pakai = 35 cm
b pakai = 2/3 x h = 2/3 x 20 = 25 cm
c. Perlekatan sederhana dengan bentang 7 m (L = 700 cm)
h min = 1/18,5 x L = 1/21 x 700 = 37,838
h pakai = 40 cm
b pakai = 2/3 x h = 2/3 x 30 = 30 cm
2. Balok Memanjang
a. Perlekatan sederhana dengan bentang 6 m (L = 600 cm)
h min = 1/18,5 x L = 1/21 x 600 = 32,432
h pakai = 35 cm
b pakai = 2/3 x h = 2/3 x 35 = 25 cm
b. Perlekatan sederhana dengan bentang 4,7 m (L = 470 cm)
h min = 1/21 x L = 1/21 x 470 = 22,381
h pakai = 25 cm
b pakai = 2/3 x h = 2/3 x 20 = 20 cm
c. Perlekatan sederhana dengan bentang 4 m (L = 400 cm)
h min = 1/21 x L = 1/21 x 400 = 19,048
16
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
h pakai = 20 cm
b pakai = 2/3 x h = 2/3 x 30 = 15 cm
d. Perlekatan sederhana dengan bentang 4 m (L = 400 cm)
h min = 1/18,5 x L = 1/21 x 400 = 21,622
h pakai = 25 cm
b pakai = 2/3 x h = 2/3 x 25 = 20 cm
Jenis h h b
Balok Keterangan Jarak (cm) (cm)* b (cm) (cm)*
Perlekatan Sederhana
Balok Induk 400 21,622 25 16,667 20
Balok Perlekatan Sederhana
Lantai Balok Induk 700 33,333 35 23,333 25
Perlekatan Sederhana
Balok Induk 700 37,838 40 26,667 30
Perlekatan Sederhana
Balok Dak 400 21,622 25 16,667 20
Balok Perlekatan Sederhana
Dak Balok Dak 700 33,333 35 23,333 25
Perlekatan Sederhana
Balok Dak 700 37,838 40 26,667 40
Keterangan : *Ukuran b dan h yang digunakan
17
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Perlekatan Sederhana 470 22,381 25 17 20
Balok Balok Dak
Dak Perlekatan Sederhana 400 19,048 20 13,333 15
Balok Dak
Perlekatan Sederhana 400 21,622 25 16,667 20
Balok Dak
Keterangan : *Ukuran b dan h yang digunakan
2.3.3 Kolom
Untuk dimensi kolom yang digunakan dalam perencanaan bangunan
kantor kami ialah dengan cara melihat dimensi balok terbesar sehingga kami
mengambil ukuran 40 x 40 cm.
2.3.4 Plat
SNI 2847:2019 Pasal 8.3.2:
tp min = 12,5 cm (pelat tanpa panel drop)
Untuk αm ≤ 0,2
tp min = 10 cm (pelat dengan panel drop)
fy
ln ( 0,8+)
1400
ℎ≥
36+5 β (αm− 0,2)
fy
ln(0,8+ )
1400
ℎ≥ ¿
36+9 β ¿
Menghitung Nilai α
1. Balok L (30 cm x 40 cm) 700 cm
L = 700 cm
Bw = 30 cm
h = 40 cm
18
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
tp = 15 cm
Nilai terkecil dari :
be = bw + (h – tp)
be= 30 + (40 – 15) = 55 cm
be= bw + 4 tp
be= 30 + 4.15 = 90 cm
Dipakai be = 55 cm
a. Momen Inersia Balok dan Flens
() ( )
2 3
be t t be t
1+ − 1. + 4. + −1
bw ℎ ℎ bw ℎ
ki=
( )( )
❑
be t
1+ −1 .
bw ℎ
1+ −1 . + 4. ( ) + ( −1 )
2 3
55 15 15 55 15
30 40 40 30 40
ki=
1+ ( −1 ) . ( )
❑
55 15
30 40
ki=¿2,356
b. Momen Inersia Balok
bw . ℎ3
Ibi=k .
12
3
30. 40
Ibi=2,356.
12
4
Ibi=377031,250 cm
c. Momen Inersia Pelat
Isi = 1/12 (0,5L) tp3
Isi = 1/12 (0,5.700) 153
Isi = 98437,500 cm4
d. Nilai αi
Ecb. lb
αi =
Ecs . ls
Ecb = Modulus elastisitas balok beton
Ecs = Modulus elastisitas pelat beton
Ib = Inersia balok
Ic = Inersia pelat
19
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Ecb = 4700 √𝑓𝑐′
Ecb = 4700 √22
Ecb = 24870,062 MPa
Ecs = 4700 √𝑓𝑐′
Ecs = 4700 √22
Ecs = 24870,062 MPa
Jadi, nilai α1 adalah:
2 4870,062. 377031,250
α1 =
2 4870,062. 98437,500
α1 = 3,830 (α > 2)
() ( )
2 3
be t t be t
1+ − 1. + 4. + −1
bw ℎ ℎ bw ℎ
ki=
( )( )
❑
be t
1+ −1 .
bw ℎ
1+ − 1. + 4. ( ) + ( − 1)
2 3
65 15 15 65 15
25 35 35 35 35
ki=
1+( −1 ) . ( )
❑
65 15
25 35
ki=¿ 2,289
b. Momen Inersia Balok
20
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
3
bw . ℎ
Ibi=k .
12
3
25.35
Ibi=2,289.
12
4
Ibi=204479,167 cm
c. Momen Inersia Pelat
Isi = 1/12 (0,5L) tp3
Isi = 1/12 (0,5.600) 153
Isi = 843765,000 cm4
d. Nilai αi
Ecb. lb
αi =
Ecs . ls
Ecb = Modulus elastisitas balok beton
Ecs = Modulus elastisitas pelat beton
Ib = Inersia balok
Ic = Inersia pelat
Ecb = 4700 √𝑓𝑐′
Ecb = 4700 √22
Ecb = 24870,062 MPa
Ecs = 4700 √𝑓𝑐′
Ecs = 4700 √22
Ecb = 24870,062 MPa
Jadi, nilai α1 adalah:
2 4870,062. 204479,167
α1 =
2 4870,062. 843765,000
α1 = 2,423 (α > 2)
Menghitung Nilai β
Β = Bentang terpanjang/Bentang terpendek
= 600/400
= 1,5 cm
Menghitung Tebal Plat Lantai dan Plat Dak
Menurut SNI 2847:2019 gambar 9.3.1, untuk fy selain 420 MPa, nilai
harus dikalikan dengan (0,4+fy/700). Dari soal diketahui nilai
21
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
fy = 350 Mpa
1. Menghitung Nilai Ln
Bw= 25 cm
L = 600 cm
1 1
Ln = Bentang Terpanjang - lebar balok - lebar balok
2 2
1 1
= 600 - x 25 - x 25
2 2
= 570 cm
2. Cek syarat
Setelah dilakukan perhitungan nilai α >2, maka dilakukanlah perhitungan
sesuai syarat pada SNI 2847:2019 pada tabel 8.3.2 yaitu sebagai berikut:
fy
ln (0,8+ )
1400
ℎ≥
36+ 9 β
350
570(0,8+ )
1400
15 cm≥
36+(9.1 .5)
15 cm≥ 12,091 cm (OK)
Maka, untuk ketebalan plat lantai dan dak yang digunakan sebesar 15
cm.
fy
ln ( 0,8+ )
1400
ℎ≥
36+5 β (αm− 0,2)
tp min = 9 cm
22
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Untuk αm > 2,0
fy
ln(0,8+ )
1400
ℎ≥ ¿
36+9 β ¿
Menghitung Nilai α
1. Balok L (30 cm x 40 cm) 700 cm
L = 700 cm
bw= 30 cm
h = 40 cm
tp = 14,5 cm
Nilai terkecil dari :
be = bw + (h – tp)
be = 30 + (40 – 14,5) = 55,5 cm
be = bw + 4 tp
be = 30 + 4.14,5 = 88 cm
Dipakai be = 55,5 cm
a. Momen Inersia Balok dan Flens
ki=
1+
be
bw
t
ℎ () ( )
− 1. + 4.
t 2 be
ℎ
+
bw
−1
t3
ℎ
1+ ( −1 ) . ( )
2
be t
bw ℎ
+4. (
40 ) ( 30
− 1)
2 3
55,5 14,5 14,5 45,5 14,5
1+ −1 . +
30 40 40
ki=
1+ ( − 1) . (
40 )
2
45,5 14,5
30
ki=¿2,391
b. Momen Inersia Balok
bw . ℎ3
Ibi=k .
12
30. 403
Ibi=2,391.
12
4
Ibi=382678,3281 cm
c. Momen Inersia Pelat
23
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Isi = 1/12 (0,5L) tp3
Isi = 1/12 (0,5.700) 153
Isi = 88918,229 cm4
d. Nilai αi
Ecb. lb
αi =
Ecs . ls
Ecb = Modulus elastisitas balok beton
Ecs = Modulus elastisitas pelat beton
Ib = Inersia balok
Ic = Inersia pelat
Ecb = 4700 √𝑓𝑐′
Ecb = 4700 √22
Ecb = 24870,062 MPa
Ecs = 4700 √𝑓𝑐′
Ecs = 4700 √22
Ecb = 24870,062 MPa
Jadi, nilai α1 adalah:
24870,062. 382678,3281
α1 =
24870,062 . 88918,229
α1 = 4,303 (α > 2)
24
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
() ( )
2 3
be t t be t
1+ − 1. + 4. + −1
bw ℎ ℎ bw ℎ
ki=
1+ ( −1 ) . ( )
2
be t
bw ℎ
+ 4. ( ) + ( − 1)
2 3
66 14,5 14,5 66 14,5
1+ − 1.
25 35 35 35 35
ki=
1+ ( − 1) . (
35 )
2
66 14,5
25
ki=¿2,317
b. Momen Inersia Balok
3
bw . ℎ
Ibi=k .
12
25.353
Ibi=2,317.
12
4
Ibi=206999,469 cm
c. Momen Inersia Pelat
Isi = 1/12 (0,5L) tp3
Isi = 1/12 (0,5.600) 14,53
Isi = 76215,625 cm4
d. Nilai αi
Ecb. lb
αi =
Ecs . ls
Ecb = Modulus elastisitas balok beton
Ecs = Modulus elastisitas pelat beton
Ib = Inersia balok
Ic = Inersia pelat
Ecb = 4700 √𝑓𝑐′
Ecb = 4700 √22
Ecb = 24870,062MPa
Ecs = 4700 √𝑓𝑐′
Ecs = 4700 √22
Ecb = 24870,062MPa
Jadi, nilai α1 adalah:
25
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
24870,062. 206999,469
α1 =
24870,062. 76215,625
α1 = 2,716 (α > 2)
2. Menghitung Nilai β
Β = Bentang terpanjang/Bentang terpendek
= 600/400
= 1,5 cm
3. Menghitung Tebal Plat Lantai dan Plat Dak
Menurut SNI 2847:2019 gambar 9.3.1, untuk fy selain 420 MPa, nilai
harus dikalikan dengan (0,4+fy/700). Dari soal diketahui nilai fy = 350
Mpa
4. Menghitung Nilai Ln
Bw= 25 cm
L = 600 cm
1 1
Ln = Bentang Terpanjang - lebar balok - lebar balok
2 2
1 1
= 600 - x 20 - x 20
2 2
= 675 cm
5. Cek syarat
Setelah dilakukan perhitungan nilai α >2, maka dilakukanlah
perhitungan sesuai syarat pada SNI 2847:2019 pada tabel 8.3.2 yaitu
sebagai berikut:
fy
ln(0,8+ )
1400
ℎ≥
(36+ 9 β )
350
675(0,8+ )
1400
14,5 cm≥
(36+9. 1,5)
14,5 cm ≥ 14,318 cm (OK)
Maka, untuk ketebalan plat lantai dan dak yang digunakan sebesar 14,5
cm.
2.4 Kesimpulan
26
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Dimensi
No. Perhitungan
B H
1. Balok Lantai 30 40
2. Balok Dak 30 40
3. Kolom 40 40
4. Pelat Lantai Tebal = 15 cm
5. Pelat Dak Tebal = 14,5 cm
a. Beban Mati
1. Beban Lantai 1
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Mati (qdl)
- Pasir Tebal 2 cm = 0,032 kN/m2
- Ubin tebal 1 cm = 0,0024 kN/m2
- Plesteran tebal 2 cm = 0,0042 kN/m2
- Plafond + Penggantung = 0,18 kN/m2
- ME = 0,4 kN/m2
Total = 0,931 kN/m2
Beban yang bekerja pada dinding dengan tinggi h = 4,5 m
Qdl = Berat dinding ½ bata x h
= 2,5 x 4,5
= 11,25 kN/m2
2. Beban Lantai 2
27
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Mati (qdl)
- Pelat lantai tebal 15 cm = 0,312 kN/m2
- Pasir Tebal 2 cm = 0,032 kN/m2
- Ubin tebal 1 cm = 0,0024 kN/m2
- Plesteran tebal 2 cm = 0,0042 kN/m2
- Plafond + Penggantung = 0,18 kN/m2
- ME = 0,4 kN/m2
Total = 0,931 kN/m2
Beban yang bekerja pada dinding dengan tinggi h = 4 m
Qdl = Berat dinding ½ bata x h
= 2,5 x 4,0
= 10 kN/m2
3. Beban Lantai 3
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Mati (qdl)
- Pelat lantai tebal 15 cm = 0,312 kN/m2
- Pasir Tebal 2 cm = 0,032 kN/m2
- Ubin tebal 1 cm = 0,0024 kN/m2
- Plesteran tebal 2 cm = 0,0042 kN/m2
- Plafond + Penggantung = 0,18 kN/m2
- ME = 0,4 kN/m2
Total Beban Mati = 0,931 kN/m2
Beban yang bekerja pada dinding dengan tinggi h = 4 m
Qdl = Berat dinding ½ bata x h
= 2,5 x 4,0
= 10 kN/m2
4. Beban Dak
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Mati (qdl)
28
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
- Pelat dak tebal 14,5 cm = 0,348 kN/m2
- Plafond + Penggantung = 0,18 kN/m2
- ME = 0,4 kN/m2
Total = 0,931 kN/m2
Total Beban Mati (qdl) = 0,931 kN/m2
b. Beban Hidup
1. Beban Lantai 1
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Hidup (qll):
- Tangga = 4,79 kN/m2
- Toilet = 2,4 kN/m2
- Ruang Pelayanan = 2,5 kN/m2
- Ruang Tata Usaha = 2,5 kN/m2
- Ruang Santai = 2,5 kN/m2
- Ruang Tunggu = 2,5 kN/m2
- Musholla = 2,5 kN/m2
- Beban Koridor = 3,83 kN/m2
Total Beban Hidup = 23,52 kN/m2
2. Beban Lantai 2
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Hidup (qll):
- Tangga = 4,79 kN/m2
- Ruang Santai = 2,5 kN/m2
- Ruang Direktur = 2,5 kN/m2
- Ruang Wakil Direktur = 2,5 kN/m2
- Ruang Tunggu = 2,5 kN/m2
- Toilet = 2,4 kN/m2
Total Beban Hidup = 17,19 kN/m2
3. Beban Lantai 3
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Hidup (qll):
29
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
- Tangga = 4,79 kN/m2
- Ruang Rapat = 2,5 kN/m2
Total Beban Hidup = 7,29 kN/m2
4. Beban Dak
Beban Hidup (qll):
- Air hujan = 0,4 kN/m2
Total Beban Hidup = 0,4 kN/m2
BAB III
PERMODELAN STRUKTUR
30
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
lingkaran merah pada gambar 3.1 sebagai berikut:
Klik tombol OK
Kemudian hapus grid sesuai dengan tipe soal kita
31
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
6. Pilih joint 1A, 1B, 1C, 1D, 2A, 2B, 2C, 2D, 3A, 3B, 3C, 3D, 4A, 4B, 4C,
4D, 5A, 5B, 5C, dan 5D.
32
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
33
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
34
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
35
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Klik Tombol OK
36
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
37
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
38
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
39
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
40
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
41
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
42
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
43
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
44
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
10. Untuk mengaplikasikan profil Balok Lantai, Balok Dak, dan Kolom,
lakukan langkah-langkah berikut ini:
Ganti tampilan ke mode XZ atau YZ > Klik pada frame yang
vertikal (Kolom) >Assign>Frame>Frame Section> Pilih Kolom
dan kemudian klik OK.
Ganti tampilan ke mode XY > Klik pada frame yang horizontal
(RingBalk)>Assign>Frame>Frame Section> Pilih Balok dak dan
kemudian klik OK.
Ganti tampilan ke mode XY > Klik pada frame yang horizontal
(Balok)
Gambar 3.22 Penampang pada Kolom, Balok Lantai dan Balok Dak
Pada menu bar di kiri pilih Draw Rectangular Area element dan
kemudian akan muncul Properties of Object, lalu edit Section
menjadi Lantai.
45
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Kemudian blok kotak plat lantai dengan cara menarik kursor dari
ujung kiri atas kotak lantai plat lantai sampai ke ujung bawah
kanan kotak plat lantai dan lakukan semua bagian kotak lantai
terblock.
12. Untuk mengaplikasikan Plat pada lantai lantai 1 dan 2, lakukan langkah-
langkah berikut ini:
Pada menu bar di kiri pilih Draw Rectangular Area element dan
kemudian akan muncul Properties of Object, lalu edit Section
menjadi Dak
Kemudian blok kotak plat dak dengan cara menarik kursor dari
ujung kiri atas kotak lantai plat dak sampai ke ujung bawah kanan
kotak plat dak dan lakukan pemblokan kotak dak tadi ke semua
bagian kotak dak.
46
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
47
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
48
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
49
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
50
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
51
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Dari excel dan diagram diatas bisa diambil beberapa data input yang digunakan
untuk menghitung penulangan lentur dan geser balok secara manual, yaitu:
- Momen Lapangan : 91,49 kN.m
- Momen Tumpuan : -157,5192 kN.m
- Gaya Lintang : 122,289 Kn
52
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Dari diagram diatas bisa diambil beberapa datainput yang digunakan untuk
menghitung penulangan lentur dan geser kolom secara manual, yaitu:
- Momen Maks = 24,4558 KNm
- Gaya Aksial = -10,515 KN
- Gaya Lintang = -122,289 KN
53
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Dari kontur momen yang ditampilkan pada SAP2000 memuat data Mtx, Mlx,
Mty, Mly yang dapat digunakan pada perhitungan penulangan secara manual.
Nilai data-data yang diperoleh yaitu:
- Mtx = -7,134 KNm - Mty = -8,407 KNm
- M1x = 9,625 KNm - M1y = 13,688 KNm
54
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
55
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Setelah hasil desain ditampilkan maka perlu dilakukan cek keamanan struktur
terhadap peraturan yan digunakan dalam perencanaan dengan cara Design >
Concrete Frame Design > Verify Analysisvs Design Section dan Design >
Concrete Frame Design > Verify All Members Passed. Apabila desain sudah
sesuai memenuhi standar keamanan, maka akan muncul pemberitahuan sebagai
berikut
56
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Untuk menampilkan detail hasil desain dari SAP2000 pada balok yang Akan
dibandingkan dengan perhitungan manual dapat dilakukan dengan cara klik
kanan elemen yang ditinjau, kemudian pilih Summary.
57
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Gambar 3.40 Detail Hasil Luas Tulangan Lentur Hasil Output SAP2000 (N.mm)
58
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Av 157.08
S = = =¿ 403,8 mm
Av / s 0.389
Maka tulangan yang dipakai 28-400
59
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
1
.0,75 . 0,037.350
= 0,75 . 0,037 . 350 (1 - 2 )
0,85 .28
= 7,653
d. Momen Nominal Rencana
Mu
Mn =
∅
67
=
0,9
= 74,444 kNm
e. Faktor Tahanan Momen
Mn .10 6
Rn =
b . d2
6
74,444 .10
= 2
300 .342,5
= 2,115
Rn < Rmax (OK)
f. Rasio Tulangan Perlu
ρ = 0,85 .
fc '
fy √
. (1 - 1−
2 Rn
0,85 fc '
= 0,85 .
28
350
. (1 - 1−
√2. 2,115
0,85 . 28
= 0,0063
g. Rasio Tulangan Minimum
1,4
ρ min =
fy
1,4
=
350
= 0,004
h. Rasio Tulangan Maksimum
0,85. fc ' 600
ρ max = 0,75 . (β1 . .( ))
fy 600+fy
0,85.27 600
= 0,75 . (0,85 . .( ))
350 600+350
= 0,027
60
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
61
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
mm
5. Jarak Tulangan Sengkang Maksimum
S1 = d/2 = 348/2 = 174 mm
S2 = 300 mm
62
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
100,571
Hasil perhitungan manual : Av/S = = 0,335 mm2/mm
300
Hasil output SAP : Av/S = 0,355 mm2/mm
Karena hasil output SAP untuk penulangan geser adalah berupa
luas tulangan geser per 1 mm tanpa memperhitungkan jarak spasi
antar tulangan geser. Maka hasil perhitungan manual pun harus
berupa luas tulangan geser per 1 mm sehingga hasil penulangan
manual harus dibagi dengan jarak spasi antar tulangan geser yang
direncanakan.
Adapun Persentasi Perbandingan Perhitungan Manual Penulangan
Geser dengan Perhitungan SAP 2000 yaitu:
As perlu SAP2000 – As perlu Manual
Persentase= x 100 %
As perlu SAP 2000
0,355 − 0,335
Persentase= =¿ 5,6 %
0,355
Pada perbandingan perhitungan secara manual didapatkan As perlu
= 0,321, nilai tersebut lebih kecil dari pada nilai As perlu yang
dihasilkan oleh perhitungan menggunakan SAP2000 yaitu = 0,355.
Nilai pada perhitungan manual dan pada SAP2000 memiliki
3.4.
3.5.
63
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
fy = 350 MPa
tulangan lentur = 19 mm
tulangan Sengkang = 8 mm
tebal selimut = 40 mm
h = 400 mm
b = 300 mm
tinggi kolom =4m
Mu = 24,45 kNm = 24450000 N.mm
Pu = 226,7 kNm = 226700 N
Vu = 10,51 kN = 10510 N
Faktor Reduksi = 0,9
a. Momen Ultimit
Mu
Mn =
∅
24450000
=
0,9
= 27166666,7 N.mm
b. Gaya Aksial
Pu
Pn =
∅
226700
=
0,9
= 251888,889 N
c. Menghitung Eksentrisitas
- Jika e ≤ 0,15 . h maka memakai tulangan 4 sisi
- Jika e > 0,15 . h maka memakai tulangan 2 sisi
Mn
e =
Pn
27166666,7
=
251888,889
= 107,851
Sehingga e < 0,15 . h
e < 0,15 . 400
107 > 60
64
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
2. Tulangan Geser 8
Dengan gaya aksial (Pu) = 266,7 Kn
Gaya geser (Vu) =10,51 kN
Faktor reduksi kekuatan geser = 0,9
a. Menghitung Kuat Geser Beton
Vc = 0,17 . √ fc ' . bw . d
= 0,17 . √ 28 . 400 . 342,5
= 122961,8 N
∅.Vc = 0,9 . 122961,8
= 110665,6 N
Vu = 10510 N < ∅.Vc = 110665,6 N
(Tidak perlu tulangan geser)
65
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
66
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
= 0,027
6. Rasio tulangan perlu
Mn .10 6
Rn =
b . d2
6
2,175. 10
= 2
1000. 101
= 1,677
0,85 . fc '
ρ perlu = . ¿)
fy
0,85 .28
= . ¿)
350
= 0,00497
Karena ρ perlu < ρmin, maka dipakai ρmin = 0,004
7. Luas tulangan perlu
As perlu = ρ min . b . d
= 0,004 . 1000 . 101
= 502,392 mm2
Dicoba tulangan D = 8 mm
67
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
= 502,4 mm2
10. Faktor keamanan desain (SF)
Ast
SF =
As perlu
502,4
=
502,392
= 1,015 > 1 (pelat aman)
68
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah sebagai
berikut:
1. Bangunan yang dibuat dalam laporan ini adalah bangunan 3 lantai
dengan fungsi sebagai kantor.
2. Berdasarkan laporan yang telah dikerjakan, dapat dipahami bagaimana
langkah-langkah umum dalam mendesain bangunan bertingkat dengan
menggunakan SAP2000, yaitu dimulai dengan mempersiapkan data
perencanaan dilanjutkan dengan preliminary design dan menghitung
pembebanan, langkah selanjutnya adalah mendesain struktur dan
menganalisis struktur berdasarkan data preliminary design dan
perhitungan hasil pembebanan yang diinput ke SAP2000, kemudian
dilakukan pengecekan terhadap keamanan struktur, dan yang terakhir
adalah memvalidasi hasil perencanaan dari SAP2000 dengan
perhitungan manual.
3. Hasil laporan ini mengacu kepada SNI 2847:2019, SNI 1726:2019,
SNI 1727:2020 dan ACI 318-14.
4. Berdasarkan hasil hasil analisis balok dan kolom menggunakan
SAP2000 dan manual diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Analisis Tulangan Lentur Balok dari data SAP2000
69
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
n 6 6
4.2. Saran
Pada desain dengan menggunakan bantuan software SAP2000 harus
diperhatikan mengenai preference, harus disesuaikan dengan peraturan
pembangunan yang berlaku (SNI 03-2847-2019).
70
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
71
72
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Daftar Pustaka
Andrianto, H. (2007). Analisis Struktur Gedung dengan ETABS versi
9.0.7.Jakarta: Elex Media Komputindo.
Dewobroto, Wiryanto. 2007. Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000
Edisi Baru. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Dewobroto, D. (2010). Struktur Baja Perilaku, Analisa & Desain
Nofiyanto, A., Sukrawa, M., & Putera, A. A. (2013). Perencanaan Struktur
Stadion Menggunakan Integrasi Tekla Structure Dan Sap2000. Jurnal I
lmiah Teknik Sipil Vol, 17(2).
Sari, D. M., Ashari, M. L., & Rizal, M. C. (2017). Penentuan Risiko dan Ana
lisis Kekuatan Struktur Baja pada Bangunan Tapping Bay Area Steel
Melting Shop dengan Aplikasi SAP2000. In Seminar K3 (Vol. 1, No. 1,
pp. 245-249).
S. Maranatha. (2007). LRFD (Load and Resistance factor Design).
Standar Nasional Indonesia. 2020. SNI 1727-2020. Beban Desain Minimum
Dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan Gedung Dan Struktur Lain.
Standar Nasional Indonesia. 2019. SNI 2847-2019. Persyaratan Beton
Struktural Untuk Bangunan Gedung Dan Penjelasannya.
Standar Nasional Indonesia. 1989. SNI 03 1727-1989. Pedoman Perencanaan
Pembebanan Untuk Rumah Dan Gedung
72