Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)

UPTD PUSKESMAS CIWANDAN

A. PENDAHULUAN

Sejak tahun 1996 Depertemen Kesehatan bekerja sama dengan WHO


mengembangkan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
diIndonesia. Keterpaduan pelayanan tidak hanya pelayanan kuratif berupa
pengobatan penyakit saja, namun sekaligus pelayanan preventif seperti
imunisasi, pemberian vitamin A, menilai dan memperbaiki cara pemberian ASI
serta pelayanan promotif seperti memberikan konseling kepada ibu cara
merawat dan mengobati anak sakit di rumah, serta masalah pemberian makan.

Sasaran utama penerapan MTBS adalah perawat, bidan atau bidan di desa yang
menangani balita sakit. Tentunya dokter puskesmas perlu juga terlatih MTBS
agar dapat melakukan supervisi penerapan MTBS di wilayah kerja puskesmas.
Dengan pelatihan ini, tenaga kesehatan akan memahami konsep MTBS serta
lebih terampil dan termotivasi untuk menggunakan bagan manajemen kasus
sebagai standar pelayanan di lini terdepan, utamanya di tingkat pelayanan
kesehatan dasar.

Dalam penerapan MTBS, tenaga kesehatan diajarkan untuk memperhatikan


secara cepat semua gejala anak sakit, sehingga segera dapat ditentukan apakah
anak dalam keadaan sakit berat dan perlu segera dirujuk. Jika penyakitnya tidak
parah, selanjutnya tenaga kesehatan bisa memberi pengobatan sesuai pedoman
MTBS. Dalam pedoman MTBS, juga diuraikan cara konseling bagi ibu atau
pengasuh anak. Pedoman MTBS ini sudah sesuai dengan pedoman yang ada
dari program- program terkait, seperti Pedoman Penanganan Diare, ISPA,
Malaria, Pemberian Imunisasi, Vitamin A, dan sebagainya. Melalui MTBS,
petugas puskesmas mengetahui cara menyatukan berbagai pedoman yang
terpisah untuk masing-masing penyakit, kedalam bentuk proses yang lebih
komprehensif dan efisien dalam penanganan anak sakit.
B. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi baru
lahir dan bayi dan anak balita kegiatan yang dilakukan melalui penerapan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) adalah suatu program intervensi berisi penjelasan secara rinci
penanganan penyakit pada balita. Proses manajemen kasus MTBS
dilaksanakan pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun pada balita yang sakit dan
pedoman ini telah diperluas mencakup Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
bagi bayi umur 1 hari sampai 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Penanganan balita ini menggunakan suatu bagan yang memperlihatkan langkah
langkah dan penjelasan cara pelaksanannya, sehingga dapat mengklasifikasikan
penyakit yang dialami oleh balita, melakukan rujukan secara cepat apabila
diperlukan, melakukan penilaian status gizi dan memberikan imunisasi kepada
balita yang membutuhkan. Selain itu ibu balita juga diberi konseling tatacara
memberi obat di rumah, pemberian nasihat mengenai makanan yang
seharusnya diberikan dan memberitahu kapan harus kembali (kunjungan ulang)
atau segera kembali untuk mendapatkan pelayanan tindak lanjut.

C. TUJUAN MTBS

1. Tujuan Umum:
Untuk mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan MTBS di lingkungan kerja
Puskesmas CIWANDAN 2022. Dan Meningkatkan akses pelayanan balita
sakit di tingkat masyarakat yang sesuai standar.
2. Tujuan Khusus:
a. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan MTBS di
Puskesmas CIWANDAN tahun 2022.
b. Untuk menentukan langkah-langkah yang dapat diambil dalam pemecahan
masalah pelaksanaan MTBS di Puskesmas CIWANDAN tahun 2022.
c. Tersedianya pedoman operasional untuk perencanaan dan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan MTBS.
d. Tarjalin koordinasi lintas program yang mendukung terselenggaranya
pelayanan MTBS
e. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan pelaksana pelayanan di
tingkat masyarakat beserta supervisor dan penanggung jawab program
Kesehatan Ibu dan Anak dalam tatalaksana dan manajemen pelayanan.
f. Menjamin kualitas pelayanan kesehatan anak yang semakin meningkat,
terbukti dan berkesinambungan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Penatalaksanaan balita sakit usia 1 hari sampai dengan 2 bulan


2. Penatalaksanaan balita sakit usia 2 bulan sampai dengan 60 bulan Untuk
meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir
dan bayi dan anak balita kegiatan yang dilakukan melalui penerapan
Manajemen

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Prosedur penatalaksanaan balita sakit usia 1 hari sampai dengan 2 bulan


a. Petugas MTBS melakukan anamnesa terhada orang tua bayi / balita
b. Petugas MTBS melakukan pemeriksaan terhadap bayi / balita
 Periksa kemungkinan kejang.
 Periksa gangguan nafas.
 Ukur suhu tubuh.
 Periksa kemungkinan adanya infeksi bakteri.
 Periksa kemungkinan adanya icterus.
 Periksa kemungkinan gangguan pencernaan dan diare.
 Ukur berat badan.
 Periksa status imunisasi.
 Dan seterusnya sesuai formulir MTBS.
c. Petugas MTBS mencatat hasil anamnesa dan hasil pemeriksaan
d. Petugas MTBS melakukan klasifikasi dalam form klasifikasi
e. Petugas MTBS melakukan rujukan ke dokter jika diperlukan
f. Petugas MTBS memberikan penyuluhan terhadap ibu bayi / balita
g. Petugas MTBS memberikan pengobatan sesuai Buku Pedoman MTBS
2. Prosedur penatalaksanaan balita sakit usia 2 bulan sampai dengan 60 bulan
a. Petugas MTBS melakukan anamnesa terhada orang tua bayi / balita
b. Petugas MTBS melakukan pemeriksaan terhadap bayi / balita
 Keadaan Umum
 Respirasi ( menghitung nafas )
 Derajat dehidrasi ( turgor kulit ).
 Suhu tubuh.
 Periksa telinga ( apakah keluar cairan dari lubang telinga ).
 Periksa status gizi.
 Periksa status imunisasi dan pemberian vitamin A.
 Penilaian pemberian makanan untuk anemia / BGM.
c. Petugas MTBS mencatat hasil anamnesa dan hasil pemeriksaan
d. Petugas MTBS melakukan klasifikasi dalam form klasifikasi
e. Petugas MTBS melakukan rujukan ke dokter jika diperlukan
f. Petugas MTBS memberikan penyuluhan terhadap ibu bayi / balita
g. Petugas MTBS memberikan pengobatan sesuai Buku Pedoman MTBS

F. SASARAN

1. Bayi dan balita sakit dengan rentang usia 1 hari sampai dengan 60 bulan

2. Orang tua bayi / sakit.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pelayanan MTBS dilakukan setiap hari kerja yang dilaksanakan oleh
tenaga yang berkompeten, terlatih dan jika memungkinkan dapat dilakukan
kolaborasi dengan tenaga medis.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Setiap bulan dilakukan monitoring terhadap capaian kineyang disampaiakan


dalam minilokakarya bulanan Puskesmas.

2. Setiap 3 bulan dilakukan evaluasi dan dilakukan penyusunan rencana


perbaikan untuk periode berikutnya
3. Evaluasi untuk melihat pencapaian program sebagai salah salah satu acuan
guna menyusun rencana usulan kegiatan tahunan yang dilaksanakan setiap akhir
tahun.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan dan


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan. Pencatatan dilakukan setiap hari, sejalan dengan
pemeriksaanpasien, dihitung setiap bulan. Pelaporan dilaksanakan setiap bulan .
Evaluasi pencapaian kinerja dilakukan setiap 3 bulan.

J. SUMBER DANA

Dana pelaksanaan kegiatan berasal dari dana APBD , BOK dan JKN.

Kepala UPT Puskesmas CIWANDAN

drg.H.Lendy Delyanto,MARS
NIP. 197706122009021002

Anda mungkin juga menyukai