Anda di halaman 1dari 2

BAGAIMANA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN

WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUMBU PADA


KEDAULATAN RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT?

Sebelum dapat mempelajari hal tersebut, kita harus dapat mengetahui


dulu apa itu arti hak. Hak adalah suatu kuasa kita untuk dapat
melakukan atau menerima sesuatu yang seharusnya diterima. Hak
termasuk sesuatu yang kita dapatkan sejak kita dilahirkan di dunia.
Menurut Kamus besar bahasa indonesia hak itu artinya meliputi,
kekuasaan, kepemilikan, kepunyaan, kewenangan, segala hal dalam
berbuat sesuatu. Dengan arti hak tersebut kita dapat mengetahui apa
arti hak negara dan hak sebagai warga negara. Hak negara
adalah hak yang dibuat oleh suatu negara untuk mengatur dan
memberi sesuatu yang harus di dapatkan selayaknya oleh rakyatnya.
Hak warga negara adalah kuasa milik seorang individu untuk
menerima dan melakukan sesuatu yang dijamin oleh negara.

Hak dan kewajiban warga negara meruakan wujud dari hubungan


yang terbentuk antara warga negara dan negara itu sendiri. Jadi sifat
hak dan kewajiban itu adalah bersifat timbal balik. Maksudnya adalah,
bahwa warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara,
sebaliknya pula negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga
negara. Contohnya adalah seperti warga negara ada kewajiban untuk
membayar pajak kepada negara, lalu warga negara mempunyai hak
untuk menikmati fasilitas yang berada di negara tersebut yang
pembangunan fasilitas tersebut merupakan kewajiban dari negara
untuk menyediakan fasilitas dari uang pajak tersebut melaui perantara
para dewan negara.

Hak dan kewajiban warga negara dan Negara Kesatuan Republik


Indonesia diatur dalam undang-undang dasar Negara Republik
Indonesia yang dimulai dari pasal 27 sampai pasal 34, yang isi pasal
tersebut terdapat hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia.
Pengaturan akan hak dan kewajiban tersebut bersifat garis besar
yang penjabarannya dituangkan dalam suatu undang-undang.

Walaupun aspek kewajiban asasi manusia jumlahnya lebih sedikit jika


dibandingkan dengan aspek hak asasi manusia sebagaimana
tertuang dalam undang-undang dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945. Namun secara filosofis tetap menunjukkan adanya
pandangan bangsa Indonesia bahwa hak asasi tidak dapat berjalan
tanpa dibarengi kewajiban asasi. Dalam hal ini, Indonesia menganut
paham harmoni antara kewajiban dan hak maupun sebaliknya.

Hak dan kewajiban antara warga negara dan negara Indonesia


mengalami dinamika, terbukti adanya perubahan-perubahan isi pasal-
pasal yang terdapat dalam undang-undang dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang melaui proses amandemen undang-
undang dan juga perubahan undang-undang yang menyertainya.
Semua hal itu dilakukan untuk menyesuaikan hak dan kewajiban
warga negara dan negara Indonesia sesuai jamannya. Jika tidak
dilakukannya hal tersebut, akan terjadi ketidakpuasan antara warga
negara dengan negaranya karena tidak mendapatkannya apa yang
warganya inginkan di jamannya.

Jaminan diantara hak dan kewajiban warga negara dengan


negaranya dengan segala perubahannya diupayakan berdampak
pada terpenuhinya keseimbangan yang harmonis antara hak dan
kewajiban antara warga negara dengan negaranya. Agar terbentuk
suasanya negara yang harmonis, dan warga negara yang mendukung
setiap ketentuan negaranya. Hal itu dapat terjadi karena puasnya
warga negara terhadap negara karena terpenuhi haknya setelah
warga negara menjalankan kewajiban kepada negara

Anda mungkin juga menyukai