Anda di halaman 1dari 3

Madrasah Dicoret, RUU Sisdiknas Tak Pantas Masuk Senayan https://www.babe.news/a/7129664975584526850?app_id=1124&c=wa...

Masuk dengan Daftar dengan

Madrasah Dicoret, RUU Sisdiknas Tak Pantas Masuk


Senayan
Radar Nonstop
Follow
9 Agustus 2022 pukul 07.21

Wakil Ketua MPR RI, Yandri Susanto/Net

RN - Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) khawatir dengan rencana peniadaan istilah madrasah dalam RUU
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

1 dari 3 09/08/2022 08.55


Madrasah Dicoret, RUU Sisdiknas Tak Pantas Masuk Senayan https://www.babe.news/a/7129664975584526850?app_id=1124&c=wa...

Kekhawatiran ini diutarakan delegasi DPP PGMI saat bertemu Wakil Ketua MPR RI, Yandri Susanto di gedung
Masuk dengan Daftar dengan
Nusantara III Senayan, Jakarta, Senin (8/8/2022).

"Kalau RUU Sisdiknas tidak memasukan madrasah ini beresiko pada resistensi umat terutama madrasah, guru, dan
siswanya," kata Ketua DPP PGMI, Syamsuddin.

BERITA TERKAIT :

Pihaknya mendesak DPR menolak RUU Sisdiknas yang menghapus nomenklatur madrasah dan tetap menggunakan
UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Yandri sependapat jika penghilangan istilah madrasah tetap diteruskan, draft RUU Sisdiknas tidak pantas masuk atau
dibahas di DPR.

"Madrasah itu sudah ada semenjak republik ini belum ada," tegasnya.

Madrasah dan pondok pesantren, menurutnya, memiliki jasa yang besar bagi bangsa dan negara. Untuk itu,
penghapusan istilah madrasah dari RUU Sisdiknas menandakan menghapus jasa madrasah dari perjalanan sejarah
bangsa.

"Saat ini istilah madrasah masih ada dalam UU Sisdiknas, itu saja banyak madrasah dan pondok pesantren yang
perjalanannya terseok-seok. Apalagi, bila dihapuskan dari UU. Karena itu, penolakan terhadap rencana penghapusan
istilah madrasah dari UU adalah harga mati," kata Yandri dalam keterangannya.

Pria yang masih menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI itu mengaku akan terus konsisten untuk
memperjuangkan keberadaan madrasah dalam sistem pendidikan nasional.

"Kita tidak boleh diam, jika tidak mau dianggap setuju. Karena itu kita perlu terus mengingatkan semua pihak,
hingga rencana penghapusan istilah madrasah dari UU Sisdiknas, itu benar-benar dibatalkan," imbuhnya.

Ia menekankan, keberadaan madrasah menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Karena madrasah banyak sekali ada 98 ribu, guru madrasah itu ada sejuta, dan siswanya hampir 19 juta," kata dia
merinci.

Terkait penghapusan tenaga honorer, politikus PAN itu meminta pemerintah untuk berhati-hati agar tidak
menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat.

"Walau sudah ada tawaran PPPK, tetapi kalau tidak bisa menampung bagaimana nasib guru itu?" tutur Yandri.

Dia juga menyebutkan jika guru honorer harus berhenti, justru akan menimbulkan masalah baru.

"Jumlah guru honorer, itu sangat banyak. Jika semua dihilangkan, bagaimana nasib dunia pendidikan. Apakah
pemerintah sudah menyiapkan guru pengganti. Karena kalau tidak, banyak madrasah yang tidak bisa melaksanakan
kegiatan belajar mengajarnya dengan baik," pungkasnya.

Oleh karena itu, Yandri meminta pemerintah untuk mengkaji ulang penghapusan tenaga honorer terutama guru.

Dalam kesempatan yang sama, DPP PGMI sekaligus menyampaikan hasil rekomendasi rakernas PGMI pada 22-25
Juli 2022 di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

2 dari 3 09/08/2022 08.55


Madrasah Dicoret, RUU Sisdiknas Tak Pantas Masuk Senayan https://www.babe.news/a/7129664975584526850?app_id=1124&c=wa...

Adapun hasil pertemuan tersebut berupa penolakan PGMI terhadap rencana penghapusan istilah madrasah seperti
Masuk dengan Daftar dengan
yang tercantum pada draf RUU Sisdiknas, serta penolakan terhadap rencana penghapusan tenaga honorer, termasuk
yang ada di madrasah.

Komentar

Komentar Anda...

3 dari 3 09/08/2022 08.55

Anda mungkin juga menyukai