Anda di halaman 1dari 13

Can Movies Influence Word Choice?

: Pengaruh Film Alternatif Terhadap Pemilihan


Kata Negatif pada Mahasiswa UPJ

Dhiya Adhya Putri1, Melanie Anggraini Bijak2, Muhammad Farrel Ghifari3, Salsabila
Calista Amadea4, Syahne Aqilah5

Program Studi Psikologi, Fakultas Humaniora dan Bisnis, Universitas Pembangunan Jaya

syahne.aqilah@student.upj.ac.id

ABSTRAK

Film merupakan salah satu media yang dapat menimbulkan pandangan publik,
sehingga adegan dalam sebuah film dapat mempengaruhi cara berpikir bagi
penontonnya. Tujuan menggunakan film alternatif ini adalah sebagai stimulus
untuk memancing emosi yang akan mempengaruhi pemilihan kata negatif. Hal
itu membuat peneliti ingin melihat adanya pengaruh film alternatif terhadap
pemilihan kata negatif pada mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya. Penelitian
ini merupakan penelitian true experiment yang dilakukan terhadap 30 responden
yang merupakan mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya dengan menggunakan
metode pretest posttest nonequivalent control group design. Data dikumpulkan
dengan menggunakan pemilihan kata berdasarkan wheel of emotions. Berdasarkan
dari hasil data penelitian, terdapat perbedaan skor yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta terdapat pengaruh pada
kelompok eksperimen untuk pemilihan kata negatif menggunakan uji Student T-
Test mendapatkan hasil signifikansi p-value sebesar 0,029 (p = <0,05).

Kata kunci: film alternatif; pemilihan kata

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari penggunaan bahasa. Dengan
bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginannya dalam
menyampaikan pendapat dan informasi (Goldstein & Hoof, 2020). Bahasa merupakan sebuah
simbol yang digunakan sebagai alat untuk interaksi antar manusia dalam lingkungan
bermasyarakat. Bahasa memiliki sifat sosial yang artinya pemakaian bahasa digunakan oleh
setiap lapisan masyarakat (Goldstein & Hoof, 2020). Bahasa bukan suatu hal yang individual
yang hanya dapat dipakai dan dipahami oleh sebagian orang saja, akan tetapi pemakaian
bahasa akan lebih tepat bila antara pembicara saling memahami maknanya dengan baik.
Sebagai masyarakat Indonesia tentunya kita menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampai
informasi.

Penguasaan bahasa tidak terlepas dari kemampuan individu saat mendengar, dan
melihat suatu hal, yang menyertai perkembangan otaknya. Disisi lain kemampuan seseorang
untuk menghasilkan sebuah kata juga dapat bergantung pada keadaan hati atau emosinya.
Sebelum menghasilkan sebuah kalimat dalam berbahasa, seseorang akan merangkai kata dari
proses pemilihan kata. Pemilihan kata atau diksi adalah pilihan kata dan penggunaan kata
yang tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola suatu
kalimat (Rini, 2018). Pemilihan kata ini mencakup pengertian kata-kata mana yang akan
dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan yang membentuk pengelompokan kata-kata yang
tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat dan gaya bahasa mana yang paling
baik digunakan dalam situasi.

Perkembangan bahasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti salah satunya
melalui sebuah film. Film merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam
perkembangan bahasa karena dapat menyalurkan informasi melalui indera penglihatan,
sekaligus indera pendengaran yang mana keduanya merupakan aspek terpenting bagi
seseorang untuk memperoleh bahasa. Ketika seseorang menonton sebuah film, umumnya
mereka akan mendapatkan kosa kata, maupun bahasa baru dari apa yang didengar dan
diucapkan oleh tokoh film tersebut. Film sendiri mempunyai banyak kategori, salah satunya
adalah film alternatif yaitu merupakan sebuah film independen, tidak terikat dengan
komersial, yang umumnya menampilkan sebuah fenomena, dalam ruang lingkup masyarakat
(Ardyaksa & Hastjarjo, 2016).

Penggunaan kata dan bahasa dalam film umumnya menggunakan kata-kata yang tidak
baku, cenderung tidak formal, dan bahkan kata-kata negatif yang tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baik, dan benar. Gaya bahasa dalam sebuah film secara tidak langsung
dapat mempengaruhi penontonnya, untuk mempraktekan gaya bahasa yang ada dalam film
tersebut. Seperti sinetron di Indonesia yang terdorong keinginan untuk mendapatkan
peringkat tinggi oleh pemilik televisi sampai mereka rela menurunkan kualitasnya yang salah
satu dampaknya adalah penggunaan bahasa yang tidak baik dan mempengaruhi bagaimana
pemilihan kata beserta kosakata orang (Kelana, 2018). Buruknya pemilihan kata tidak hanya
dipengaruhi oleh terpaparnya bahasa yang buruk dalam tontonan film, tetapi hal tersebut
dapat juga dipicu oleh emosi yang disebabkan oleh perasaan setelah menonton film itu
sendiri. Menurut Ardyaksa & Hastjarjo (2016) film terutama seperti film alternatif dapat
memunculkan perasaan marah, senang, jijik, sedih, takut, dan dalam beberapa momen
tertentu dapat memunculkan perasaan yang netral.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ardyaksa & Hastjarjo (2016), terkait
pengaruh film alternatif terhadap emosi yang terdiri dari 24 mahasiswa untuk menjadi subjek
penelitian, memberikan hasil skor F=0,376 dengan skor signifikansi 0,691 (p>0,05) yang
mengindikasikan bahwa tidak adanya perbedaan emosi yang signifikan antara kelompok
alternatif, kelompok mainstream, dan kelompok control. Penelitian sebelumnya terkait
eksperimen pengaruh film alternatif melibatkan tiga macam kelompok yang dimana masing-
masing kelompok diberikan film-film yang berbeda, sedangkan penelitian kami hanya
berfokus dalam dua kelompok yakni, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang
dimana hanya satu kelompok saja yang diberikan film alternatif. Penelitian mengenai film
alternatif yang ada hanya menyinggung kepada aspek emosi seperti yang dilakukan oleh
Ardyaksa & Hastjarjo (2016), maka penelitian kami akan membahas mengenai pengaruh film
alternatif terhadap pemilihan kata. Alasan mengapa penelitian ini harus dilakukan karena
untuk memberikan edukasi dan mencegah dampak pemilihan kata yang buruk dari film-film.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.

METODE PENELITIAN

Strategi & Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah true experiment, yang tujuannya adalah
untuk menemukan sebab dan akibat dari dua variabel (Gravetter & Forzano, 2019). Jenis
eksperimen yang digunakan adalah pretest posttest nonequivalent control group design.
Pretest posttest nonequivalent control group design sendiri ialah desain penelitian yang
membandingkan dua kelompok (Gravetter & Forzano, 2019)., dimana satu kelompok diukur
dua kali, yang pertama sebelum diberi stimulus, dan yang kedua setelah diberikan stimulus.
Sedangkan kelompok yang lain akan diukur dengan jumlah yang sama tetapi tidak diberikan
stimulus.

KK O O

KE O X O

Keterangan:

KK : Kelompok Kontrol

KE : Kelompok Eksperimen

O : Pretest dan Posttest

X : Perlakuan (pemberian stimulus berupa film alternatif)

Partisipan

Partisipan pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif di Universitas Pembangunan


Jaya, yang berusia 17-22 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, tidak pernah
menonton film pendek berjudul “Risau”, dan tidak memiliki gangguan penglihatan, serat
gangguan lain yang berkaitan dengan psikologis. Jumlah partisipan pada penelitian ini adalah
sebanyak 29 subjek yang terdiri dari 15 subjek kelompok kontrol, dan 14 subjek kelompok
eksperimen.

Instrumen Penelitian

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa pemilihan 15 kata yang terdiri
dari 5 kata negatif, 5 kata netral, dan 5 kata positif. Dari kata-kata tersebut peneliti akan
mengetahui bagaimana film alternatif mempengaruhi emosi mereka dalam pemilihan kata
negatif. Kata-kata yang dipilih berdasarkan pada wheel of emotions, yang mana alat ukur ini
juga digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2018), terkait pengaruh emosi
terhadap pemilihan kata pada mahasiswa di Universitas X.

Prosedur
Tahapan awal yang dilakukan adalah mengumpulkan data partisipan, menggunakan
google form yang berisi pertanyaan mengenai usia, jenis kelamin, dan program studi
partisipan. Peneliti juga menambahkan pertanyaan yang sebagai bahan pendukung penelitian,
yaitu adalah tes belajar VARK, yang bertujuan sebagai acuan dalam pembagian kelompok.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience nonprobability sampling,
yaitu dimana peneliti memilih partisipan berdasarkan pada ketersediaan seseorang untuk ikut
berpartisipasi. Setelah jumlah partisipan sudah cukup terkumpul, peneliti membaginya
kedalam 2 kelompok, yaitu adalah kelompok kontrol, dan kelompok eksperimen,
menggunakan teknik random assignment. Random assignment merupakan teknik
pengambilan sampel dimana peneliti membagi kelompok berdasarkan pada hasil tes belajar
VARK yang telah dilakukan oleh partisipan.

Pada saat penelitian berlangsung, peneliti akan mengontrol kondisi ruangan seperti
volume dari video, pencahayaan ruangan, dan mencegah suara bising yang bersumber dari
luar ruangan agar tidak mengganggu berjalannya eksperimen. Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol akan dites dalam hari yang sama, dalam waktu yang berbeda. Setelah
penelitian selesai peneliti akan mencegah terjadinya kebocoran penelitian, dengan melarang
partisipan baik dari kelompok kontrol ataupun eksperimen memberikan prosedur penelitian
kepada orang lain.

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan yaitu adalah uji asumsi, yang terdiri dari normalitas
dan equality of variances. Uji normalitas dilakukan untuk dapat mengetahui apakah data yang
telah peroleh terdistribusi secara normal atau tidak, sedangkan fungsi dari uji homogenitas
adalah untuk mengetahui apakah data` mahasiswa dan mahasiswi berasal dari varian yang
sama atau tidak. Apabila data berdistribusi secara normal maka akan dilakukan uji parametrik
dengan student t-test, sedangkan jika data tidak terdistribusi secara normal, maka akan
dilakukan uji non parametrik dengan mann-whitney test. Semua proses analisis ini akan
dilakukan di program JASP version 0.16.2.0.

HASIL
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hari Rabu, 30 November 2022, berikut
adalah hasil data yang diperoleh dari partisipan:

1. Gambaran Partisipan

Tabel 1.1. Usia Partisipan

Z Frequency (n = 29) Percent

17 2 6,9

18 6 20,7

19 8 27,6

20 9 31,0

21 3 10,3

22 1 3,4

Partisipan eksperimen terbanyak merupakan mahasiswa berusia 20 tahun, yaitu


sebanyak 9 orang peserta (31,0%). Kemudian adalah peserta mahasiswa berusia 19 tahun
sebanyak 8 orang (27,6%), mahasiswa berusia 19 tahun sebanyak 6 orang peserta (20,7%).
Selanjutnya partisipan eksperimen paling sedikit berusia 22 tahun, yaitu hanya 1 orang
(3,4%).

Tabel 1.2. Jenis Kelamin Partisipan

Jenis Kelamin Frequency (n = 29) Percent

Laki-laki 12 41,4

Perempuan 17 58,6
Berdasarkan data tabel diatas, partisipan eksperimen terbanyak merupakan mahasiswa
berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 17 orang. Dari total 29 partisipan eksperimen,
12 orang lainnya berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa setengah dari total
partisipan eksperimen berjenis kelamin perempuan.

Tabel 1.3. Program Studi Partisipan

Program Studi Frequency (n = 29) Percent

Ilmu Komunikasi 1 3,4

Manajemen 2 6,9

Psikologi 23 79,3

Teknik Informatika 1 3,4

Teknik Sipil 2 6,9

Berdasarkan data tabel diatas, partisipan eksperimen terbanyak merupakan mahasiswa


dari program studi Psikologi, yaitu sebanyak 23 orang (79,3%), kemudian adalah mahasiswa
dari program studi Manajemen, yaitu berjumlah 2 orang (6,9%) dan mahasiswa dari program
studi Teknik Sipil memiliki jumlah yang sama yaitu 2 orang (6,9%), selanjutnya partisipan
eksperimen paling sedikit merupakan mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi dan
Teknik Informatika yaitu mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi sebanyak 1 orang
(3,4%) serta mahasiswa program studi Teknik Informatika sebanyak 1 orang (3,4%) .

2. Gambaran Deskriptif

Tabel 2.1. Group Statistic

Kelompok N Mean Std. Deviation

EKSPERIMEN 14 1,285 1,589


KONTROL 15 0,133 1,060

Berdasarkan tabel deskriptif di atas, mean dari kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen mempunyai perbedaan yang signifikan. Dengan hasil mean 1,285 dari kelompok
eksperimen, dan 0,133 dari kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa ada perubahan
yang terjadi dari pengaruh menonton film alternatif.

3. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas

Tabel 3.1. Test of Normality (Shapiro-Wilk)

W p

KE 14 0,271

KK 14 0,261

Berdasarkan hasil uji shapiro wilk, telah menunjukkan hasil dari kedua kelompok
yang signifikan, kelompok eksperimen dan kontrol memiliki data yang terdistribusi secara
normal karena nilai p>0,05. Maka dari itu peneliti akan menggunakan uji Student T-Test.

b. Uji Homogenitas

Tabel 3.2. Test of Equality of Variances (Levene's)

F df1 df2 p

Gain Score 2,711 1 27 0,111

Uji homogenitas diatas menunjukkan hasil yang normal, dengan variasi yang sama,
yang ditunjukkan dengan nilai p>0,05 yaitu p 0,111.

c. Uji Hipotesis
Tabel 3.3. Independent Samples T-Test

t df p

Gain Score -2,312 27 0,029

Berdasarkan uji independent samples t-test yang digunakan untuk mengetes hipotesa
dari penelitian yang dilakukan. Hasil dari uji tersebut memberikan hasil yang signifikan
dengan total p<0,05 yaitu p 0,029. Hasil ini menunjukkan sesuai dengan hipotesa peneliti,
bahwa film alternatif mempunyai pengaruh terhadap pemilihan kata negatif

PEMBAHASAN

Film adalah sebuah media visual yang bertujuan untuk menampilkan dan memberikan
suatu pesan kepada sekelompok orang di tempat tertentu. Dari film tersebut lah kita
mengikutsertakan diri dengan melibatkan emosi juga pikiran, pengaruh dari menonton film
tidak hanya akan mempengaruhi aspek emosi kita namun dari hal tersebut akan terpengaruh
juga aspek-aspek yang lain, salah satunya adalah bagaimana kita melakukan pemilihan kata.
Pemilihan kata dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berupa 15 kata yang terdiri
dari 5 kata positif, netral, dan negatif berdasarkan wheels of emotion atau roda emosi. Alat
ukur ini telah digunakan oleh Pratiwi (2018) dalam penelitiannya terkait pengaruh film
terhadap pemilihan kata.

Dalam penelitian ini, menggunakan 15 kata, terdiri dari 5 kata positif, netral, dan
negatif yang digunakan oleh Pratiwi (2018) untuk digunakan sebagai alat ukur dalam
menganalisa pengaruh film alternatif terhadap pemilihan kata di mana 15 kata tersebut
diberikan kepada dua kelompok yang berbeda, yakni kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Kelompok kontrol dan kelompok eskperimen diberikan perlakuan yang berbeda,
kelompok kontrol diberikan test tanpa adanya perlakuan, sedangkan untuk kelompok
eksperimen mereka diberikan sebuah perlakuan dengan menonton sebuah film pendek yang
berjudul risau. Peneliti ingin melihat apakah dengan menonton film tersebut dapat
mempengaruhi proses pemilihan kata yang bersifat negatif.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2018) yang
menyatakan bahwa film dapat mempengaruhi pemilihan kata pada seseorang. Berdasarkan
penelitian yang dilakukannya, hal ini dipengaruhi oleh faktor emosi yang mempengaruhi
seseorang pada saat menonton sebuah film. Penelitian ini juga memberikan hasil yang tidak
selaras dengan penelitian Ardyaksa & Hastjarj (2016) yang menyatakan bahwa film alternatif
dapat tidak berperan dalam mempengaruhi emosi seseorang.

Penelitian ini terdapat keterbatasan yaitu partisipan yang tidak dapat mencapai target
peneliti, karena didominasi oleh program studi psikologi, dimana ini tidak selaras dengan
tujuan peneliti yang ingin meneliti mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya dari berbagai
macam program studi. Keterbatasan lain yang yaitu kurang efisiennya peneliti dalam
mengontrol kondisi lingkungan yang berada di luar ruangan eksperimen.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian eksperimen berjudul “Pengaruh film


alternatif terhadap pemilihan kata negatif mahasiswa UPJ” dapat disimpulkan melalui
perbandingan skor hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen, dengan kelompok
kontrol. Perbandingan skor pada kedua kelompok menunjukkan adanya perbedaan yang
cukup signifikan antara kelompok eksperimen (kelompok yang menonton film alternatif
untuk mempengaruhi pemilihan kata), dan kelompok kontrol (kelompok yang tidak
menonton film alternatif), dalam perihal pemilihan kata negatif.

Diketahui bahwa kelompok eksperimen memiliki nilai mean yang lebih tinggi,
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Setelah dilakukan uji non parametrik student t-test
dapat dilihat dengan p-value nilai yang signifikan. Jadi, dapat disimpulkan terdapat
perbedaan skor yang signifikan antara kelompok menonton film dan kelompok tidak
menonton film alternatif. Dan terdapat pengaruh pada kelompok yang menonton film
alternatif untuk pemilihan kata negatif. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa Film alternatif
yang disaksikan oleh mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya mempengaruhi mereka
dalam proses pemilihan kata negatif.

Disarankan bagi peneliti selanjutnya menggunakan metode yang berbeda untuk


mengukur pemilihan kata negatif. Lalu, peneliti berharap penelitian selanjutnya dilakukan
pada partisipan dengan rentang usia yang berbeda. Peneliti juga berharap penelitian
selanjutnya menggunakan metode pengujian lainnya, seperti uji validitas, dan uji reliabilitas.
Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas objek penelitian, dan menambah jumlah
sampel pada penelitian yang dilakukan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian PKM-AI dengan judul
"Can Movies Influence Word Choice?: Pengaruh Film Alternatif Terhadap Pemilihan Kata
Negatif pada Mahasiswa UPJ" secara tepat waktu, dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Secara khusus, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Mba Ellyana Dwi
Farisandy M.Psi., Psikolog sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi Kognitif kelas A,
sekaligus pembimbing penelitian yang telah sabar, meluangkan waktu, menyumbangkan
tenaga dan pikiran, serta memberikan dukungan selama pengerjaan laporan penelitian ini.
Kami ucapkan terima kasih juga kepada Mahasiswa UPJ yang sudah meluangkan waktu
untuk berpartisipasi dalam menjadi partisipan penelitian. Terlepas dari segala kesalahan dan
kekurangan dalam laporan penelitian ini, penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran
yang membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan laporan penelitian ini.
Walaupun penulis cukup kesulitan dalam membuat laporan penelitian ini, namun
alhamdulillah dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Harapan penulis semoga
laporan penelitian ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca, sehingga
penulis dapat memperbaiki isi laporan penelitian ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

KONTRIBUSI PENULIS

No. Nama Penulis Kontribusi

1. Ellyana Dwi Farisandy, M.Psi., Selaku dosen pembimbing penelitian pada


Psikolog mata kuliah Psikologi Kognitif,
memberikan arahan dan revisi pada
penelitian, serta membantu menjelaskan
hal-hal terkait pada proses penelitian yang
dilakukan.
2. Muhammad Farrel Ghifari Melakukan riset jurnal, menyiapkan alat
ukur penelitian, melakukan proses
perhitungan data eksperimen, sebagai
moderator dalam penelitian pelaksanaan
eksperimen, mencetak hasil penelitian, serta
menyunting hasil laporan penelitian.

3. Melanie Anggraini Bijak Melakukan riset jurnal, melakukan proses


perhitungan data eksperimen,
mendokumentasikan proses eksperimen,
menyumbang kebutuhan penelitian (alat
tulis), serta menyunting hasil laporan
penelitian.

4. Syahne Aqilah Melakukan riset jurnal, menyumbang


kebutuhan penelitian (mengurus proses
peminjaman kelas, dan konsumsi seluruh
partisipan penelitian), serta menyiapkan
template presentasi hasil penelitian, serta
menyunting hasil laporan penelitian.

5. Salsabila Calista Amadea Melakukan riset jurnal, melakukan


perhitungan data eksperimen, sebagai
moderator dalam pelaksanaan penelitian
eksperimen, menyiapkan template laporan
penelitian, serta menyunting hasil laporan
penelitian.

6. Dhiya Adhya Putri Melakukan riset jurnal, menyumbang


kebutuhan penelitian (konsumsi seluruh
partisipan penelitian, mengurus proses
peminjaman kelas, memberikan opsi film
yang digunakan), sebagai operator dalam
pelaksanaan penelitian, menyunting hasil
laporan.
DAFTAR PUSTAKA

Goldstein, E. B., & Hoof, J. C. Van. (2020). Cognitive Psychology. In Cengange Learning
(2ND EMA Ed, Vol. 1). Annabel Ainscow.
https://doi.org/10.1002/9780470515167.ch26

Gravetter, F. J., & Forzano, L.-A. B. (2019). Research Methods for the Bahvioural Sciences.
In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).

Kelana, N. S. (2018). Sinetron Pengaruhi Pendidikan Bahasa Indonesia. Siedoo.


https://siedoo.com/berita-5556-sinetron-pengaruhi-pendidikan-bahasa-indonesia/

Rini, D. (2018). Diksi Dan Gaya Bahasa Dalam Media Sosial Instagram. Jurnal Widyaloka
Ikip Widya Darma, 5(3), 261–278.

Sevma Ardyaksa, A., & Hastjarjo, T. D. (2016). Pengaruh Film Alternatif terhadap Emosi.
Journal of Psychology, 2(1), 1–7.

Anda mungkin juga menyukai