Anda di halaman 1dari 23

JOURNAL READING

“A meta-analysis on the effectiveness of intervention in children with


primary speech and language delays/disorders: Focusing on China and the
United States”

Zhigang Zhang, Qinfang Xu, R. Malatesha Joshi

Oleh :
Rani Salsabilla
H1A321072

Pembimbing :
dr. Titi Pambudi Karuniawaty, M.Sc, Sp.A

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA


DI BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Journal Reading yang berjudul

“A meta-analysis on the effectiveness of intervention in children with

primary speech and language delays/disorders: Focusing on China and the

United States” sesuai waktu yang ditentukan. Tugas ini dibuat dalam rangka

mengikuti kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Anak di Rumah Sakit

Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (Fakultas Kedokteran Universitas

Mataram).Tugas ini juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran bagi

penulis.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Titi

Pambudi Karuniawaty, M.Sc, Sp.A selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan dan masukan sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan

baik. Dalam penyusunan tugas ini, penulis menyadari bahwa laporan kasus ini

masih banyak kekurangan.Karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

diperlukan.

Mataram, Mei 2022

Penulis
IDENTITAS JURNAL

Nama penulis : Zhigang Zhang, Qinfang Xu, R. Malatesha Joshi


Judul Artikel : “A meta-analysis on the effectiveness of intervention in
children with primary speech and language
delays/disorders: Focusing on China and the United
States”
Jurnal Asal : Clinical Psychology & Psychotherapy (Peer-reviewed
journal)
Waktu Terbit : 2020

Jenis Artikel : Meta-analisis (Randomized Clinical Trial)

DOI : 10.1002/cpp.2522
SEBUAH META-ANALISIS TENTANG EFEKTIVITAS INTERVENSI

PADA ANAK-ANAK DENGAN PRIMARY SPEECH DAN LANGUAGE

DELAYS/DISORDERS: BERFOKUS PADA CINA DAN AMERIKA

SERIKAT

Abstrak: Tujuan dari meta-analisis ini adalah untuk menilai efek langsung dan
jangka panjang dari intervensi pada anak-anak dengan primary speech dan
language delays/disorders untuk memeriksa karakteristik intervensi, studi yang
spesifik dan peserta penelitian memoderasi besarnya efektivitas intervensi. Studi
ini menggunakan random effect model, peneliti mengumpulkan effect size dan
melakukan evaluasi bias publikasi, analisis moderating effect di CMA 2.0. Hasil
analisis random effect model menunjukkan moderate immediate effect (g = 0,70),
sedangkan efektivitas jangka panjangnya kecil (g = 0,23). Selain itu, jenis
pengukuran, bahasa intervensi, keterlibatan orang tua, konten intervensi dan
kualitas studi, serta durasi intervensi, secara signifikan memoderasi effect size
efektivitas intervensi.
Kata kunci: anak-anak, intervensi, meta-analisis, primary speech dan language
delays/disorders
PENDAHULUAN

Keterampilan berbicara dan bahasa merupakan komponen penting dalam


komunikasi yang efektif, dan literatur menunjukkan korelasi yang erat antara
perkembangan bahasa, kecerdasan, dan keterampilan kognitif. Menurut National
Institutes of Health (2015) prevalensi primary language delays diperkirakan
antara 3% dan 16%, dengan prevalensi rata-rata 7%. Edisi kelima Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders menggunakan istilah language disorder
untuk merujuk pada anak-anak dengan kemampuan bahasa (produksi atau
pemahaman) di bawah harapan usianya. Primary speech dan language
delays/disorders bersifat heterogen, yaitu keterlambatan atau gangguan bicara,
kesulitan bahasa ekspresif atau reseptif atau kombinasi dari semuanya, dan
kesulitan tersebut dapat bersifat sementara atau menetap.
Language disorder dapat diamati pada satu atau lebih komponen bahasa,
termasuk leksikon (kosa kata), fonologi (aturan bunyi dalam bahasa), morfologi
(penanda kata), sintaksis (urutan kata) dan pragmatik (kontak mata, isyarat,
ucapan dan penggunaan bahasa yang sesuai secara sosial). Primary speech dan
language delays/disorders tidak hanya mempengaruhi perkembangan individu
tetapi juga memiliki dampak langsung dan jangka panjang pada pengasuh, sekolah
dan masyarakat, sehingga penting dalam mengoptimalisasi terapi untuk
kesejahteraan anak, keluarga dan masyarakat.
Law et al. (2008) mengklasifikasikan metode intervensi kedalam 3
kelompok yaitu metode didaktik, naturalistik dan hibrida. Metode didaktik adalah
terapis yang dipimpin, memberikan intervensi langsung kepada anak dan
memperhatikan kognisi anak, bahasa dan aktivitas sosial. Metode naturalistik
menekankan penciptaan lingkungan bahasa alami, yang berfokus pada orang-
orang (termasuk orang dewasa) dan sumber daya di sekitar anak-anak (misalnya,
mainan) serta cara mereka berinteraksi dengan anak-anak, pola bahasa dan umpan
balik yang diberikan orang dewasa. Metode hybrid menggunakan intervensi
didaktik dan naturalistik secara bersamaan. Di Cina, perawatan medis tradisional
Cina, seperti akupunktur, Chinese medicine dialectical minute treatment,
stimulasi magnetik transkranial dan lain-lain, juga digunakan dalam intervensi
untuk language disorders.
Melalui tinjauan literature ini, ditemukan bahwa standar untuk
mengidentifikasi anak-anak dengan language impairment di Cina dan Amerika
Serikat serupa. Pemeriksaan skrining yang banyak digunakan di Amerika Serikat
termasuk LDS, Ages and Stages Questionnaire (ASQ) dan MacArthur–Bates
Communicative Development Inventory, sedangkan di Cina, skala diagnostik
perkembangan komprehensif (misalnya, Gesell developmental scales) atau tes
kecerdasan (misalnya, Wechsler Intelligence Scale for Children [WISC] Chinese
Revised) paling sering digunakan untuk penilaian diagnostik language
development.
Dalam literatur yang diulas, hanya Law et al. (2008) yang secara sistematis
mempelajari efek intervensi pada anak-anak dengan primary speech dan language
delays/disorders. Mereka meneliti efek terapi wicara dan bahasa pada fonologi
ekspresif dan reseptif, sintaksis dan kosa kata. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa intervensi efektif untuk anak dengan kesulitan fonologi ekspresif (SMD =
0,44) dan anak dengan kesulitan kosa kata ekspresif (SMD = 0,89) tetapi tidak
efektif untuk anak dengan kesulitan bahasa reseptif (SMD = 0,04). Intervensi
yang berlangsung lebih dari 8 minggu lebih efektif daripada yang berlangsung
kurang dari 8 minggu. Tidak ada perbedaan yang signifikan apakah intervensi
dilakukan oleh dokter atau orang tua terlatih, dan hasilnya tidak menunjukkan
perbedaan antara efek intervensi kelompok dan intervensi individu (perlakuan
anak secara individual). Keterlibatan teman sebaya dengan perkembangan bahasa
normal memiliki efek positif pada efek terapeutik (SMD = 2,29).
Meta-analisis ini memperluas studi Law et al. (2008) dalam beberapa
aspek. Pertama, kami memilih artikel yang diterbitkan setelah tahun 2002. Kedua,
kami mencoba membandingkan efek lintas budaya dari intervensi saat kami
menyaring artikel yang diterbitkan tidak hanya di jurnal Inggris tetapi juga di
jurnal Cina. Ketiga, kami melakukan analisis yang lebih komprehensif dan
sistematis terhadap variabel moderasi yang mempengaruhi efek intervensi.
Terakhir, kami memeriksa efek intervensi jangka pendek dan jangka panjang.
Sehingga tujuan utama dari meta-analisis ini adalah untuk memperkirakan secara
kuantitatif efek jangka pendek dan keuntungan jangka panjang dari intervensi
pada anak-anak dengan primary speech dan language delays/disorders. Tujuan
kedua adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor, termasuk penelitian spesifik
(misalnya, jenis ukuran dan kualitas penelitian), karakteristik peserta (misalnya,
persentase peserta pelatihan perempuan) dan karakteristik intervensi (misalnya,
konten dan dosis intervensi) yang mungkin memoderasi efek intervensi.

METODE
Identifikasi studi
Strategi pencarian
Kami melakukan pencarian komprehensif dalam database internasional,
termasuk Web of Science, ERIC, EBSCO, PubMed, DOAJ, ScienceDirect dan
CNKI. Pencarian dibatasi pada periode waktu dari tahun 2002 sampai hari
pencarian ini selesai. Kata kunci yang digunakan meliputi berbagai kombinasi
istilah yang sering digunakan dalam language and speech disorder/delay therapy.
Proses mengidentifikasi studi melalui proses tinjauan sistematis digambarkan
pada Gambar 1.
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi penelitian ini adalah sebagai berikut:
 Sumber diterbitkan sebagai artikel jurnal peer-review baik dalam bahasa
Inggris atau Cina.
 Artikel ditulis antara tahun 2002 dan 2018.
 Penugasan acak dari sejumlah besar unit memastikan bahwa kelompok
eksperimen dan kontrol setara sebelumnya pada semua variabel terukur
dan tidak terukur sehingga setiap perbedaan yang diamati akan dihasilkan
dari manipulasi eksperimental. Hanya randomized controlled trials (RCT)
yang melaporkan hasil pengukuran bicara dan bahasa yang
dipertimbangkan.
 Artikel berfokus pada anak-anak atau remaja dengan primary speech dan
language delays/disorders.
 Artikel melibatkan peserta dalam setidaknya satu strategi intervensi.
Kriteria ekslusi
Kriteria eksklusi adalah sebagai berikut:
 Semua studi non-RCT lainnya (misalnya, studi kasus, seri kasus, studi
pretest dan posttest kelompok tunggal, dan beberapa desain dasar)
dikeluarkan.
 Anak-anak yang didiagnosis dengan autisme atau tunawicara dan/atau
peech development disorder karena penyebab organik apa pun (misalnya,
tuli) dikeluarkan.
 Studi kualitatif dikeluarkan.
 Studi dengan hasil atau topik yang tidak relevan dikeluarkan.
 Studi yang tidak memberikan data yang cukup untuk menghitung effect
size dikeluarkan.

Gambar 1. Flow diagram pemilihan studi


Moderator potensial
Menggunakan kriteria yang mirip dengan Malouff dan Schutte (2016),
kriteria ini mengarah pada moderator berikut: (1) strategi intervensi, termasuk
modalitas intervensi, dosis instruksi, metode intervensi, pelaksana, bahasa
intervensi, konten intervensi dan keterlibatan orang tua; (2) jenis peserta
pelatihan, termasuk usia intervensi dan persentase peserta pelatihan perempuan;
dan (3) spesifik penelitian, termasuk kualitas penelitian, ukuran kelompok
intervensi, jenis ukuran dan tahun publikasi.

Penilaian kualitas
Skala Jadad yang dimodifikasi (modified Jadad scale) digunakan untuk
menilai kualitas metodologi setiap studi. Skor empat atau lebih (maksimum
delapan) dianggap berkualitas tinggi, sedangkan studi dengan skor di bawah
empat dianggap berkualitas rendah (Tabel 1).

Analisis
Analisis ini dilakukan dengan Comprehensive Meta-Analysis 2.0, yang
dapat menguji bias publikasi dan homogenitas. Kami memilih studi yang berbeda
menggunakan intervensi yang berbeda di negara yang berbeda, sehingga
menggunakan random-effects model. Kami juga menggunakan prosedur standard
funnel plot, Egger's regression, Duval and Tweedie's, dan Trim and Fill untuk
menilai bias publikasi.
Kami menggunakan Hedges 'g untuk menghitung effect size dari studi
yang di inklusi dalam meta-analisis, dan tingkat reabilitas dalam perhitungan
effect size diambil sebagai 95%. Kami menggunakan uji Q homogenitas untuk
menguji variasi effect size. Tau-squared (τ2) juga digunakan untuk mengukur
heterogenitas yang diamati antara studi. Nilai I2 merupakan indeks tambahan dari
heterogenitas. I2 dari 25% diinterpretasikan sebagai heterogenitas rendah, 50%
sebagai sedang dan 75% tinggi. Forest plots digunakan untuk memvisualisasikan
hasil kuantitatif dari meta-analisis ini.
Analisis subkelompok dilakukan untuk membantu memperjelas sumber
heterogenitas dan mengeksplorasi dampak dari faktor atau ukuran tertentu pada
effect size.
HASIL
Karakteristik studi yang dipilih
Pencarian literatur menemukan 44 studi yang memenuhi kriteria inklusi
penelitian kami, memberikan 46 effect size. Studi ini berlangsung selama 17 tahun
(2002–2018). Ukuran sampel dalam studi yang dilaporkan berkisar 13-710,
dengan ukuran sampel total 4.181. Perbandingan jenis kelamin didapatkan
perempuan 36% dan laki-laki 64%. Mayoritas (81%) studi melaporkan hanya efek
langsung dari intervensi. Isi utama dari intervensi atau domain yang ditargetkan
oleh pengobatan umumnya terfokus pada fonologi (6,52%), kosakata (6,52%) dan
pelatihan multidomain (misalnya, komponen yang terkait dengan kecepatan
pemrosesan dan perhatian, 82,61%).

Efek keseluruhan
Size effect langsung
Forest plot menunjukkan distribusi nilai effect size dari studi primer yang
disusun dalam bentuk random-effects model. Kotak hitam pada Gambar 2
mewakili effect size dari setiap studi, dan garis di kedua sisi kotak hitam mewakili
batas atas dan bawah interval kepercayaan 95% (CI) dari effect size. Effect size
maksimum adalah 3,35, sedangkan minimumnya adalah 0,01. Ada 46 effect size
positif.
Gambar 2. Efek langsung forest plot

Hasil pengukuran
Hasil pengukuran yang termasuk dalam meta-analisis ini adalah hasil
kosakata ekspresif (g = 0,62, 95% CI [0,31, 0,92]), hasil sintaksis ekspresif (g =
0,46, 95% CI [0,16, 0,76]), hasil fonologi ekspresif ( g = 0,72, 95% CI [0,23,
1,21]), hasil kosakata reseptif (g = 0,40, 95% CI [0,02, 0,77]), hasil sintaksis
reseptif (g = 0,35, 95% CI [−0,08, 0,79]) , hasil fonologi reseptif (g = 0,57, 95%
CI [0,15, 0,99]) dan hasil bahasa gabungan (g = 1,12, 95% CI [0,85, 1,39]). Tabel
2 merangkum hasil pengukuran ini.
Tabel 2. Efek keseluruhan dari intervensi

Longitudinal size effect


Longitudinal size effect, dihitung dengan analisis random-effects (g),
adalah 0,23, dengan 95% CI mulai dari -0,01 hingga 0,47. Selain itu, τ2 (tau-
squared) = 0,07, Q = 17,57 (df = 8, p < 0,05), yang menunjukkan bahwa size
effect tidak sama. Nilai I2 sebesar 54,45 menunjukkan tingkat heterogenitas
sedang. Forest plot menunjukkan size effect berkisar antara 1,20 hingga 0,08
(Gambar 3).
Gambar 3. Forest plot of tracking effect

Uji bias publikasi


Uji regresi linier Egger memiliki signifikansi statistik (intersep = 4,02,
[2.45, 5.58], p <.001), menunjukkan kemungkinan bias publikasi. Inspeksi visual
funnel plot menemukan bahwa size effect dari studi yang termasuk dalam meta-
analisis didistribusikan secara asimetris di sekitar size effect, menunjukkan
kemungkinan risiko bias publikasi (Gambar 4). Uji efek jangka panjang juga
menunjukkan kemungkinan bias publikasi. Seperti yang ditunjukkan oleh uji
kuantitatif, uji regresi linier Egger tidak signifikan (intercept = 2.74, [−0.55, 6.03],
P = .09). Dengan mengamati funnel plot, ditemukan bahwa simetri antara kiri dan
kanan buruk, menunjukkan kemungkinan bias publikasi (Gambar 5).

Gambar 4. Efek langsung funnel plot

Gambar 5. Efek jangka panjang funnel plot


Analisis moderator
Tabel 3. Menguji moderator effect size berdasarkan model efek acak
DISKUSI
Hasil meta-analisis ini memberikan bukti komprehensif tentang efek
keseluruhan dari intervensi pengobatan untuk primary speech dan language
delays/disorders serta moderator potensial dari efek intervensi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa efek langsung intervensi adalah sedang, g = 0,70, tetapi efek
longitudinalnya kecil dan kurang stabil.
Pertama, total 46 size effect dihitung dari ukuran hasil yang diidentifikasi
dalam 44 studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh intervensi pada
kosakata dan fonologi lebih baik dari pada sintaks. Ini mungkin karena para
pelaku intervensi berfokus pada pelatihan kosakata dan fonologi dalam proses
intervensi. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa efek intervensi pada bahasa
ekspresif lebih baik daripada pada bahasa reseptif. Hal ini mungkin karena
intervensi berfokus pada pelatihan ekspresi lisan dalam intervensi.
Kedua, berkaitan dengan durasi intervensi, penelitian menunjukkan bahwa
perawatan lama (≧21 minggu) menghasilkan size effect terbesar, diikuti oleh
perawatan sedang (10-20 minggu). Perawatan yang lebih pendek (<10 minggu)
menghasilkan size effect terkecil. Temuan ini sesuai dengan harapan kami
mengingat bahwa keterampilan bahasa membutuhkan waktu untuk berkembang,
dan setiap perubahan halus mungkin tidak dapat diukur dengan segera.
Ketiga, kualitas penelitian merupakan indikator penting untuk mengukur
validitas penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa skor kualitas penelitian
secara signifikan memoderasi besarnya efektivitas intervensi. Hasil ini konsisten
dengan temuan Demarzo et al. (2015), berbeda dengan Khoury, Sharma, Rush,
dan Fournier (2015). Selain itu, kualitas studi secara signifikan dan negatif
bertindak pada size effect prediktif; yaitu, semakin rendah kualitas studi, semakin
besar size effect-nya.
Keempat, berkaitan dengan bahasa intervensi, intervensi bahasa Cina (g =
1,03) tampaknya lebih efektif daripada intervensi bahasa Inggris (g = 0,44). Satu
penjelasan yang mungkin untuk temuan ini adalah bahwa sejumlah besar
penelitian (k = 9) tentang intervensi dalam bahasa Cina berkualitas rendah, yang
mungkin membesar-besarkan efek intervensi dan menghasilkan size effect yang
lebih besar. Alasan lain yang mungkin adalah bahwa ada perbedaan mencolok
antara bahasa Cina dan Inggris. Misalnya, setiap karakter mewakili morfem dalam
bahasa Cina, karena kata-kata dalam bahasa Cina biasanya terdiri dari lebih dari
satu morfem, dan kata-kata ini ditulis dengan lebih dari satu karakter, sedangkan
huruf Inggris (huruf alfabet Inggris) berarti fonem. Aksara Cina adalah
morphosyllabic, yang mewakili bahasa pada tataran kata, sedangkan tulisan
Inggris merepresentasikan bahasa pada tataran bunyi. Dalam bahasa Inggris,
hanya predikat terbatas yang dapat berfungsi sebagai tindak tutur dan
diperdebatkan, dan bahasa Cina tidak membuat perbedaan gramatikal antara
predikat terbatas dan tidak terbatas.
Kelima, keterlibatan orang tua dalam intervensi dapat membantu
menyembuhkan language disorders, yang konsisten dengan penelitian
sebelumnya. Jika orang tua bersedia menginvestasikan sejumlah waktu dan usaha
dalam pelatihan dan intervensi, mereka dapat menjadi sama efektifnya dengan
terapis wicara professional. Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu
mereka dengan keluarga mereka sebelum usia 3 tahun. Di bawah bimbingan
seorang ahli intervensi, orang tua dapat menguasai metode intervensi ilmiah dan
efektif, yang dapat secara erat mengintegrasikan konten yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari, meningkatkan kemampuan beradaptasi sosial anak-anak,
dan secara signifikan meningkatkan efek intervensi di antara anak-anak dengan
primary speech dan language delays/disorders.
Keenam, tujuan utama penelitian intervensi adalah untuk menetapkan
dalam analisis: model naturalistik, model didaktik, model hibrida dan model
metode mana yang paling efektif. Kami memasukkan empat jenis intervensi
pengobatan tradisional Tiongkok. Penelitian ini menemukan bahwa di antara
ketiga model lainnya, model hybrid dan naturalis lebih efektif daripada model
didaktik. Alasannya pertama, kedua metode intervensi ini merangsang keinginan
anak untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan orang lain, dan
meningkatkan partisipasi dan keterlibatan mereka dalam proses ini. Jenis situasi
ini nyaman dan alami bagi anak-anak dan memungkinkan mereka untuk
mengintegrasikan perilaku bahasa yang diperoleh ke dalam komunikasi sehari-
hari. Pengobatan tradisional Tiongkok, CMDMT mencapai size ffect sedang;
namun, karena beberapa studi CMDMT, reabilitas kesimpulan tidak dapat
dijamin. Pengobatan tradisional Tiongkok memiliki efek penyembuhan yang luar
biasa pada anak-anak dengan language impairment, tetapi ada juga beberapa
keterbatasan. Misalnya, akupunktur memiliki efek positif terkait dengan language
impairment. Namun, akupunktur tidak hanya harus dilakukan oleh dokter
profesional tetapi juga pasien harus mengalami stres fisik dan psikologis yang
dramatis selama prosesnya, sulit bagi pasien untuk melakukan pengobatan sendiri,
dan bahkan lebih sulit untuk mempopulerkan dan menyebarkan penggunaan
akupunktur dalam keluarga.
Ketujuh, penelitian ini menemukan bahwa di antara praktisi intervensi
yang berbeda, SLT memiliki efektivitas intervensi terbaik, dan penjelasan yang
mungkin adalah bahwa SLT memiliki tingkat profesional yang kuat dan
pengalaman klinis yang luas dalam proses intervensi. Secara umum, peran SLT
adalah untuk mendukung perkembangan bahasa ekspresif dan reseptif termasuk
semantik, fonologi, morfologi, sintaksis dan pragmatik. SLT bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memberikan layanan intervensi bahasa sejak dini bagi anak-
anak dengan language impairment tertentu, dengan tujuan untuk mencegah atau
mengurangi kesulitan jangka panjang yang mungkin mereka hadapi. Intervensi
yang diberikan SLT mungkin lebih baik daripada intervensi yang diberikan orang
tua, dan ini konsisten dengan hasil penelitian ini. Namun, Eiserman, McCoun, dan
Escobar (1990) menyarankan bahwa dengan pelatihan dan bantuan yang tepat,
intervensi yang diberikan orang tua dapat sama efektifnya dengan intervensi yang
diberikan SLT.
Kedelapan, analisis subkelompok dari efek moderator yang terkait dengan
konten intervensi mengungkapkan efek keseluruhan yang signifikan (total antara
Q = 12,84, p = 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa intervensi yang berbasis
fonologi atau berbasis multidomain memiliki pengaruh yang cukup. Namun, perlu
dicatat bahwa ada sejumlah penelitian yang tidak mencukupi di domain lain untuk
meneliti bentuk konten lain. Selain itu, hasil mengenai efek variabel moderator
akan dianggap sebagai observasional, dan setiap pendekatan tidak secara langsung
dibandingkan dalam RCT yang dirancang dengan baik. Dengan demikian, hasil
ini harus dinilai dengan hati-hati.
Kesembilan, meta-analisis ini menemukan bahwa intervensi paling efektif
ketika kelompok tersebut mencakup kurang dari 30 orang. Ketika jumlah orang
dalam kelompok intervensi melebihi 61, size effect adalah yang terkecil. Jika
ukuran kelompok intervensi terlalu besar, stabilitas dan efektivitas intervensi tidak
terjamin. Ketika bekerja dengan kelompok besar peserta, lebih banyak pekerja
klinis diperlukan, yang akan meningkatkan ketidakstabilan personel intervensi.
Pelatihan personel intervensi memerlukan waktu dan keahlian, dilaksanakan
secara konsisten dan tepat, serta memerlukan pengawasan tingkat tinggi.
Berdasarkan analisis di atas, ukuran kelompok intervensi yang direkomendasikan
untuk anak-anak dengan primary speech and language delays/disorders tidak
boleh melebihi 30.
Berkenaan dengan tahun publikasi, studi yang lebih baru (g = 0,76)
tampaknya lebih efektif daripada studi yang lebih lama (g = 0,56). Penjelasan
yang mungkin adalah bahwa dengan berlalunya waktu, kualitas profesional para
pelaku intervensi secara bertahap meningkat dan sarana intervensi cenderung
diperkaya dan beragam.

KESIMPULAN
Studi ini merupakan kontribusi yang signifikan terhadap praktik intervensi
pada anak-anak dengan primary speech dan language delays/disorders karena
mereka memberikan bukti awal bahwa efektivitas intervensi berbeda menurut (1)
jenis tindakan, (2) bahasa intervensi, (3) keterlibatan orang tua, (4) konten
intervensi, (5) kualitas studi dan (6) durasi intervensi. Meta-analisis ini tidak
hanya mengevaluasi efek langsung dan longitudinal dari intervensi tetapi juga
menilai variabel yang memoderasi efek intervensi. Diharapkan bahwa hasil
penelitian ini akan mendorong dan mempromosikan penelitian intervensi lebih
lanjut tentang cara terbaik untuk mendukung seluruh populasi anak-anak dengan
primary speech dan language delays/disorders.

ANALISIS PICO
1. Patient, Population, Problem
Anak-anak atau remaja dengan primary speech dan language
delays/disorders.
2. Intervention, Prognostic, Factor, Exposure
Metode intervensi yaitu metode didaktik, naturalistik dan hibrida.
3. Comparison, Control
Metode intervensi perawatan medis tradisional Cina, seperti akupunktur,
Chinese medicine dialectical minute treatment, stimulasi magnetik transcranial.
4. Outcome
Tujuan utama dari meta-analisis ini adalah untuk memperkirakan secara
kuantitatif efek jangka pendek dan keuntungan jangka panjang dari intervensi
pada anak-anak dengan primary speech dan language delays/disorders. Tujuan
kedua adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor, termasuk penelitian spesifik
(misalnya, jenis ukuran dan kualitas penelitian), karakteristik peserta (misalnya,
persentase peserta pelatihan perempuan) dan karakteristik intervensi (misalnya,
konten dan dosis intervensi) yang mungkin memoderasi efek intervensi.

CRITICAL APPRAISAL META-ANALISIS

A. VALIDITAS: APAKAH HASIL META-ANALISIS INI SAHIH?

Apakah ini merupakan review Ya. Primary speech dan language


sistematik atau meta-analisis yang delays/disorders mempengaruhi
diharapkan dapat menjawab pertanyaan perkembangan individu, juga memiliki
klinis kita? dampak langsung dan jangka panjang
terhadap lingkungan sosialnya. Meta-
analisis ini memberikan gambaran metode
yang secara signifikan meningkatkan efek
intervensi di antara anak-anak dengan
primary speech dan language
delays/disorder.

Apakah dalam Metodologi disebutkan:

● Bagaimana cara memperoleh artikel Ya. Peneliti melakukan pencarian


yang relevan? komprehensif studi yang diterbitkan dalam
jurnal yang diindeks dalam database
internasional, termasuk Web of Science,
ERIC, EBSCO, PubMed, DOAJ,
ScienceDirect dan CNKI. Kata kunci yang
digunakan: language delay, language
disorder, speech delay, speech disorder,
language impairments, speech
impairments, speech and language delay,
speech and language disorder,
intervention, therapy, programme,
treatment, instruction, teaching,
remediation, dan lain-lain.
Total 44 artikel yang memenuhi kriteria
inklusi dimasukkan dalam meta-analisis
● Cara menilai validitas masing- Ya. Analisis ini dilakukan dengan
masing artikel? Comprehensive Meta-Analysis 2.0, yang
dapat menguji bias publikasi dan
homogenitas. Random-effects model
digunakan karena penulis memilih studi
yang berbeda menggunakan intervensi
yang berbeda di negara yang berbeda.
Selain itu, juga digunakan prosedur
standard funnel plot, Egger's regression,
Duval and Tweedie's, dan Trim and Fill
untuk menilai bias publikasi.

Apakah ada kemungkinan hasil Tidak. Proses mengidentifikasi studi


penelitian yang penting tidak disertakan melalui proses tinjauan sistematis. Bagian
dalam meta-analisis ini? referensi dari artikel yang relevan
(termasuk tinjauan meta-analitik,
sistematis dan naratif sebelumnya) juga
diteliti untuk menemukan studi lain yang
tidak diidentifikasi pada pencarian awal.
Ketika studi tidak melaporkan informasi
yang cukup untuk menghitung effect size,
maka penulis dihubungi. Jika tidak ada
respon yang diterima, penelitian ini
dikeluarkan dari analisis.

Apakah secara umum hasil masing- Tidak. Meta-analisis ini menggunakan uji
masing penelitian konsisten? Q homogenitas untuk menguji variasi
effect size. Tau-squared (τ2) juga
digunakan untuk mengukur heterogenitas
yang diamati antara studi. Nilai I2
merupakan indeks tambahan dari
heterogenitas. Meta-analisis tanpa
penelitian ini menunjukkan size effect
sedang dan heterogenitas tinggi (g = 0,70;
95% CI [0,56, 0,85]; 2 = 0,19; p < .001; I2
= 85,58).

Kesimpulan: valid

B. IMPORTANCE: HASIL META-ANALISIS INI SECARA KLINIS PENTING?

Apakah hasil keseluruhan secara klinis Tidak. Hasil meta-analisis ini memiliki
penting sehingga akan kita terapkan pada tingkat heterogenitas tinggi, sehingga efek
pasien kita? keseluruhan dari intervensi penlitian ini
terdapat perbedaan yang berarti sehingga
effect sizenya tidak dapat di interpretasi.
Hal ini menjadi bukti bahwa effect size
sampel penelitian meta-analisis dalam
penelitian ini mengalami variasi yang
berarti.

Bila terdapat analisis terhadap sub-group, Tidak. Hasil analisis interpretasi jurnal
Apakah kita percaya hasil subgroup tersebut ini, Nilai I2 antara 58,79%-93,1% yang
penting? menunjukkan heterogenitas sedang-tinggi.
Hal ini berarti terdapat perbedaan berarti
terkait effect sizenya, sehingga tidak
dapat di interpretasi.

Apakah hasil-hasil yang secara klinis penting Tidak. Hasil penelitian menunjukkan
secara statistika bermakna? bahwa efek langsung intervensi adalah
sedang, g = 0,70, tetapi efek
longitudinalnya kecil dan kurang stabil.

Kesimpulan: Tidak penting

C. APPLICABILITY: APAKAH HASIL PENELITIAN DAPAT DITERAPKAN PADA


PASIEN KITA?

Apakah karakteristik pasien kita mirip Ya. Pada artikel ini melibatkan anak-anak
dengan pasien yang ada dalam meta-analisis dan remaja dengan primary speech dan
ini? language delays/disorders di China,
Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Pada 1.063 anak usia 16-24 bulan di
Chengdu, China tahun 2014, prevalensi
speech dan language disorders adalah
12,89%. Di Indonesia, prevalensi speech
delay pada usia pra sekolah sekitar 5-
10%, bahkan terdapat literature yang
mengatakan bahwa pada usia 24-29 bulan
terdapat 15% anak yang mengalami
speech delay.
Apakah tersedia obat, keahlian, fasilitas, Ya. Intervensi dapat diberikan oleh
biaya yang diperlukan? orangtua, dokter, atau praktisi yang
terlatih. Di bawah bimbingan seorang
ahli intervensi, orang tua atau siapapun
dapat menguasai metode intervensi ilmiah
dan efektif, yang dapat secara erat
mengintegrasikan konten yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari,
meningkatkan kemampuan beradaptasi
sosial anak-anak, dan secara signifikan
meningkatkan efek intervensi di antara
anak-anak dengan primary speech dan
language delays/disorders.
Penerapan hasil studi ini dapat secara
umum diterapkan di Indonesia, karena
sudah umum dilakukan intervensi Dokter
dan dengan dukungan keluarga. Namun,
orang tua harus bersedia
menginvestasikan sejumlah waktu dan
usaha dalam pelatihan dan intervensi.
Apakah pasien dan keluarga dapat menerima Ya. Metode intervensi primary speech
pemberian obat / pengobatan atas dasar nilai- dan language delays/disorders tidak
nilai sosial, budaya, agama? bertentangan dengan nilai-nilai sosial,
budaya dan agama
Kesimpulan: dapat diterapkan
DAFTAR PUSTAKA

1. Zhang Z, Xu Q, Joshi RM. A meta-analysis on the effectiveness of

intervention in children with primary speech and language delays/disorders:

Focusing on China and the United States. Clin Psychol Psychother. 2020;1–

21. DOI: 10.1002/cpp.2522

Anda mungkin juga menyukai