Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN SBDP KELAS 6 SEMESTER 2

TANGGA NADA DIATONIS MAYOR


Tangga nada merupakan susunan berjenjang, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do.
Dalam seni musik ada jenis tangga nada diatonis.
Tangga nada diatonis terdiri atas delapan nada.
Tangga nada diatonis dibagi lagi dalam dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada
mayor dan tangga nada minor.

Tangga Nada Diatonis Mayor


Tangga nada diatonis mayor memiliki interval (jarak nada) 1 1 ½ 1 1 1 ½ .
Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor biasanya sebagai berikut.
1. Bersifat riang gembira.
2. Bersemangat.
3. Biasanya diawali dan diakhiri nada do. Namun, tidak menutup kemungkinan
diawali dengan nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri nada 1 (do).
 Lagu Ibu Kita Kartini diciptakan oleh WR Supratman dinyanyikan dengan nada
dasar C = Do birama 4/4 dan tempo Andante.
 Lagu Gundul Pacul dari Jawa Tengah ciptaan RC Harjosubroto dinyanyikan
dengan nada dasar Do= C, birama 4/4 dan tempo moderato artinya dinyanyikan
dengan tempo sedang

Tangga Nada Diatonis Minor


Tangga nada diatonis minor memiliki interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1.
Tangga nada diatonis minor ada bermacam-macam salah satunya tangga nada
diatonis minor harmonis. Tangga nada diatonis minor harmonis adalah tangga nada
diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan setengah.
Ciri-ciri tangga nada diatonis minor biasanya sebagai berikut.
1. Lagu bersifat sedih.
2. Lagu kurang bersemangat.
3. Melodi lagu biasanya diawali dan diakhiri nada 6 (la). Namun, tidak menutup
kemungkinan diawali nada 3 (mi) dan diakhiri nada 6 (la).
 Lagu bertangga nada diatonis minor bersifat sedih dan kurang bersemangat.
Namun, ada pula lagu bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat,
misalnya lagu “Ayam Den Lapeh” dan “Bungong Jeumpa”.

TARI DAERAH BERPASANGAN


Berdasarkan banyaknya penari yang menarikan, ada tari tunggal, tari
berpasangan, dan tari kelompok.
Berikut beberapa contoh tari daerah berpasangan.
1. Tari Piring berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat
2. Tari serampang dua belas terkenal di daerah melayu (Melayu Deli), Sumatera
Utara, (Ranah Minang) Sumatera barat, Pekanbaru (RIAU)
3. Tari Payung berasal dari Sumatera Barat
4. Tari Legong dari Bali
5. Tari Janger Dari Bali
6. Tari Ketuk tilu dari Jawa Barat
7. Tari Bamabangan Cakil Dari Jawa Tengah
8. Tari Zapin dari Riau
9. Tari Gandrung dari Banyuwangi, Jawa timur
10. Tari Golek Menak dari Yogyakarta

Unsur Tari
Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga
memunculkan perpaduan yang harmonis. Keharmonisan itu akan membuat sajian
tari menjadi indah dan menarik. Unsur tari terdiri atas gerak, busana, tata rias,
properti, dan iringan.

INTERVAL NADA
Jarak antara dua buah nada dikenal sebagai interval. Jika dua buah nada tersebut
dimainkan secara bersama-sama, kita mengenalnya dengan istilah interval
harmonis.
Jika dua buah nada tersebut dimainkan satu nada kemudian disusul dengan nada
yang lain secara berurutan, kita mengenalnya dengan istilah interval melodis.

Interval Nada dalam Lagu Ambilkan Bulan Karya AT Mahmud


Interval Prim :1↠1, 3↠3, 4↠4, 5↠5, 6↠6, 7↠7
Interval Sekon : 3 ↠2, 2 ↠1, 3↠4, 5↠4, 7↠6, 4↠3, 6↠5
Interval Terts : 3↠5, 5↠3

Interval yang terjauh dan terdekat pada lagu “Desaku yang Kucinta“.
1. Interval terjauh (Sekt) : 1↠6
2. Interval terdekat (Prim) : 1↠1, 4↠4, 5↠5, dan 6↠6

AKOR
Akor merupakan bunyi yang dibunyikan serempak yang dibentuk dari beberapa
nada dengan jarak nada tertentu.
Sebuah akor paling sedikit terdiri dari tiga nada. Akor biasanya digunakan untuk
mengiringi sebuah nyanyian.
Akor juga dapat dimainkan dengan melodi lagu pada alat musik.
Tangga nada natural terdiri atas tujuh buah akor yaitu, C mayor (C), D minor (Dm), E
minor (Em), F mayor (F), G mayor (G), A minor (Am), dan B diminished (B dim).

TARI BERKELOMPOK
Tari berkelompok yaitu jenis tarian yang terdiri dari banyak orang atau lebih dari dua
penari. Jenis tarian ini sering kali dibawakan untuk acara-acara pertunjukan.

Berikut 4 contoh tari yang dilakukan secara kelompok.


Tarian Bedhaya Ketawang Tari Serimpi
1. Tari Bedhaya Ketawang merupakan 1. Tari Serimpi tari klasik yang berasal
tarian sakral Keraton Solo. dari Jawa Tengah.
2. Pementasannya dilakukan ketika upacara 2. Tari klasik mempunyai arti tarian
penobatan raja baru. kristalisasi keindahan yang tinggi.
3. Tari Bedhaya Ketawang diiringi dengan 3. Tari Serimpi memiliki gerak lemah
musik pokok bentuk ketawang. gemulai.
4. Tari Bedhaya Ketawang memiliki 4. Gerakan menggambarkan
persyaratan tertentu. kesopanan dan kehalusan budi.
5. Tarian ini merupakan pemujaan dan 5. Tari Serimpi smemiliki kedudukan
persembahan kepada Sang Pencipta. yang istimewa di keraton-keraton
6. Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh Jawa.
sembilan orang penari wanita. 6. Tari serimpi bersifat sakral setingkat
7. Kualitas gerak halus cenderung lembut kesakralan yang sama dengan
atau pelan. pusaka.
7. Tari serimpi sifatnya tidak sesakral
tari Bedhaya.

Tari Pakarena Tari Gantar


1. Tari Pakarena berasal dari Sulawesi 1. Tari Gantar ditarikan pada saat
Selatan upacara adat tertentu.
2. Tari pakarena yang diiringi dua kepala 2. Tari Gantar dipentaskan pada saat
drum dan sepasang suling. upacara pesta tanam padi.
3. Tari pakarena dimainkan Maccoppong 3. Properti yang digunakan tongkat
Daeng Rannu (alm) di Kabupaten Gowa. panjang kurang lebih 60 cm.
4. Tari pakarena Gantarang berasal dari 4. Ujung tongkat dihiasi rumbai-
Kabupaten Kepulauan Selayar. rumbai.
5. Tari Pakarena Gantarang berasal dari 5. Tongkat panjang berfungsi untuk
kerajaan Gantarang Lalang Bata. melubangi tanah.
6. Tarian dimainkan oleh empat orang 6. Bambu pendek digunakan untuk
penari perempuan. menaburkan benih.
7. Pertama kali ditampilkan pada penobatan 7. Pola gerak hentakan kaki
Pangali Patta Raja. menggambarkan cara menutup
lubang pada tanah yang telah
ditaburi benih padi.

REKLAME
Reklame adalah media periklanan dan pemberitaan.
Reklame bertujuan menyebarkan informasi kepada khalayak ramai, untuk menarik
perhatian masyarakat.
Beberapa contoh reklame adalah :
1. Iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang
dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di
tempat umum.
2. Spanduk adalah kain rentang yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang
perlu diketahui umum.
3. Brosur merupakan reklame yang dibuat pada selembar kertas dengan isi
informasi yang lebih rinci dan jelas, disampaikan dengan cara disebarluaskan
secara langsung agar dibaca dan dipahami konsumen/target.
4. Embalase adalah jenis reklame yang ditempatkan langsung pada kemasan
produk, berfungsi sebagai daya tarik, pemberitahuan, informasi tentang produk
tersebut.
5. Poster adalah jenis reklame berupa selembaran kertas yang berisi gambar dan
tulisan yang dibuat semenarik mungkin dan ditempatkan dengan cara ditempel
di tempat-tempat umum yang strategis.
6. Baliho adalah jenis reklame yang berisi gambar/tulisan menarik dan informatif
dengan ukuran besar, ditempatkan di tempat umum dan strategis menggunakan
tiang besar dan kuat dan bersifat semi permanen.

TARI KREASI DAERAH


Tari kreasi juga disebut sebagai tari modern. Tidak seperti tari tradisional yang
memiliki pakem dan aturan tertentu yang harus diikuti, tari kreasi lebih bebas tetapi
masih menggunakan sebagian dari gerakan-gerakan dasar yang diambil dari tari
tradisional.
Salah satu tari kreasi daerah adalah Tari Jejer Kembang Menur yang merupakan tari
kreasi dari Tari Gandrung. Tari Gandrung adalah salah satu tari khas asal
Banyuwangi, Jawa Timur.

Tujuan diciptakannya tari kreasi daerah adalah agar daerah tetap melestarikan seni
budaya daerahnya. Beberapa gerakan, properti tari, maupun lagu pengiring
dikembangkan menjadi lebih dinamis dan modern. Selain itu, tari kreasi juga
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang lebih sesuai dengan keadaan
masyarakat saat ini.

Contoh Tari Kreasi Daerah :


1. Tari Merak. Tari ini merupakan ciptaan seniman Sunda Tjetje Somantri dari Jawa
Barat pada pertengahan abad ke19.
2. Tari Kupu-Kupu yang berasal dari Bali yang mengekspresikan kehidupan kupu-
kupu biru tua.
3. Tari Manipuren merupakan salah satu tari kreasi daerah Jawa Tengah. Tari ini
dikembangkan dari gerakan Tari Manipuri dari India oleh S. Maridi.
4. Tari Yapong dikembangkan oleh seniman tari Yogyakarta terkenal, Bagong
Kussudiarjo yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1977.
5. Tari Banjar Kemuning diciptakan dan dikembangkan oleh seorang seniman
bernama Agustinus yang terinspirasi dengan kehidupan masyarakat sebuah desa
bernama Banjar Kemuning di Sidoarjo, Jawa Timur.

SENI PATUNG
Seni Patung
Seni patung adalah sebuah karya tiga dimensi yang menyuguhkan sebuah
keindahan atau nilai estetika.

Ciri-ciri Patung:
1. Memiliki volume (panjang, lebar dan tinggi).
2. Memiliki tekstur. Tekstur adalah sifat permukaan yang memiliki karakter halus,
licin, polos, kasap, mengkilap, berkerut, dan sebagainya
3. Memiliki warna. Unsur warna yang ada pada patung dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu nilai estetis pada karya seni patung.
4. Memiliki bentuk. Bentuk (form) adalah wujud fisik yang dapat dilihat
5. Berbentuk manusia, hewan, maupun tumbuhan
Jenis – Jenis Patung:
A. Berdasarkan bentuk :
Berdasarkan bentuknya, karya seni patung dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu Figuratif dan Nonfiguratif.
1. Figuratif merupakan bentuk patung yang dibuat dengan meniru bentuk secara
alamiah, Misalnya : manusia, hewan atau tumbuhan. Bentuk karya ini dibuat
secara utuh sesuia dengan keasliannya.
2. Nonfiguratif merupakan karya seni rupa patung yang dibuat tidak seperti bentuk
figuratif, yaitu dibuat diluar bentuk aslinya. Bentuk ini biasanya menampilkan
garis-garis melintang atau memanjang, lubang, lekukan, benda dll.

B. Berdasarkan jenis :
Berdasarkan jenisnya, karya seni patung dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
Zonde Bosse dan Relief
1. Zonde Bosse (bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan kirinya)
2. Relief adalah bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding. Relief
dibagi menjadi 3 yaitu : Baserelief (menampilkan bentuk-bentuk yang timbul
kurang dari setengahnya, Demirelief (menampilkan bentuk persis setengah dari
bentuknya), Hautrelief (menampilkan bentuk yang sama dengan bentuknya).

C. Berdasarkan Fungsi :
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi 6 kelompok sebagai
berikut :
1. Patung Religi Patung religi adalah jenis-jenis patung yang dibuat untuk tujuan
patung untuk sarana beribadah Patung-patung pada zaman dahulu seringkali di
buat untuk kepentingan keagamaan. Misalnya, pada era kejayaan Hindu dan
Budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau untuk mengenang orang-
orang yang yang diagungkan. Misalnya raja atau pimpinan keagamaan atau
komunitas mereka.
2. Patung Monumen Patung monumen adalah jenis-jenis patung yang kedua.
Patung monumen biasa dibuat untuk peringatan sebuah peristiwa atau kejadian
yang bersejarah. Patung monumen juga dibuat untuk mengenang jasa seorang
pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok kenegaraan.
3. Patung Arsitektur Patung arsitektur adalah patung yang memiliki nilai estetika,
dan berfungsi untuk menopang suatu konstruksi bangunan. Patung arsitektur
mengutamakan kekokohan dan detil-detil keindahan guna memanjakan mata
bagi yang memandangnya.
4. Patung Dekorasi Patung dekorasi adalah patung yang biasanya berfungsi untuk
menghias suatu bangunan atau suatu tempat. Patung dekorasi juga bisa Anda
temukan terletak di sebuah taman baik taman pribadi maupun taman umum.
Tujuannya untuk mempercantik atau memperindah pemandangan di sekitarnya.
5. Patung Seni. Patung seni adalah patung yang dibuat dengan tujuan murni untuk
estetika. Artinya, fungsi patung seni murni untuk dinikmati keindahannya dari segi
bentuk dan makna bagi yang memahaminya. Patung seni bisa Anda temukan
dalam pameran-pameran kesenian, di museum, atau di sebuah gedung dan
tempat penting.
6. Patung Kerajinan Patung kerajinan adalah jenis patung yang murni diproduksi
untuk tujuan konsumerisme. Artinya, patung kerajinan adalah patung yang
diperjual-belikan secara bebas, dengan berbagai tujuan. Baik untuk hiasan
rumah, taman dan lain sebagainya.
D. Berdasarkan corak
Berdasarkan coraknya, jika dilihat dari perwujudannya ragam seni patung
modern dapat dibedakan menjadi 3 corak :
1. Corak Imitatif/realis/representatif adalah patung berdasarkan tiruan dari bentuk
alam, berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi maupun gerak
2. Corak Deformatif adalah patung yang telah mengalami perubahan dari tiruan
alam, diubah menjadi bentuk baru berdasarkan imajinasi pematung
3. Corak Nonfiguratif/abstrak adalah patung yang secara umum sudah
meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya. Corak abstrak
dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung dipandang sebagai bentuk konstruksi,
yaitu besi, kayu, plat, plastik, kawat, dan lain-lain.

Bahan Pembuatan Patung


1. Bahan lunak yaitu bahan yang digunakan lunak dan mudah dibentuk. Seperti
tanah liat, plastisin, sabun dan lainnya.
2. Bahan sedang yaitu bahan yang digunakan tidak lunak dan tidak keras. Misal
kayu sengon, kayu waru, kayu mahoni, kayu randu dan lainnya
3. Bahan keras yaitu bahan yang dapat berupa kayu atau batu-batuan. Misal kayu
jati, kayu ulin, batu andesit, batu granit, batu marmer dan lainnya
4. Bahan campuran yaitu bahan yang bukan berasal dari 3 jenis bahan di atas.
Misal dari semen, pasir, perunggu, kuningan, emas dan lainnya.

Teknik Pembuatan Patung:


1. Teknik pahat adalah pembuatan patung dengan mengurangi bagian-bagian
tertentu pada bahan dasar keras.
2. Teknik cor adalah pembuatan patung dengan memanaskan logam hingga
mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa
patungnya.
3. Teknik butsir adalah pembuatan patung dengan mengurangi bahan lunak seperti
tanah liat, gips dan bahan yang berstruktur lunak lainnya.
4. Teknik modeling adalah pembuatan patung dengan membuat model terlebih
dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.
5. Teknik merakit adalah pembuatan patung dengan cara merakit bahan dasar
patung kemudian merangkainya.
6. Teknik membentuk adalah pembuatan patung dengan cara membentuk patung
secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai