RANCANGAN
PERATURAN BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR ... TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN PUSAT STATISTIK TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN
FUNGSIONAL STATISTISI.
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:
1. Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan
yang ditetapkan dalam butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir kegiatan yang harus dicapai oleh
-3-
Pasal 2
Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisi
digunakan sebagai pedoman bagi:
a. Statistisi;
b. Tim Penilai; dan
c. pejabat lain yang berkepentingan,
dalam menyusun standar kualitas hasil kerja dan
melaksanakan penilaian kegiatan Statistisi pada instansi
pemerintah pusat dan instansi pemerintah daerah.
Pasal 3
(1) Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisi
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KEGIATAN YANG DAPAT DINILAI DAN
DIBERIKAN ANGKA KREDITTUGAS JABATAN
STATISTISI
- 13 -
Pasal 4
Standar kualitas hasil kerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 merujuk pada:
a. satuan hasil kegiatan;
b. kelengkapan bukti fisik hasil kegiatan; dan
c. contoh kegiatan
sebagaimana tercantum pada setiap butir kegiatan dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Badan ini.
Pasal 5
(1) Statistisi melaksanakan kegiatan sesuai dengan jenjang
jabatannya.
(2) Dalam hal unit kerja tidak terdapat Statistisi yang
sesuai dengan jenjang jabatannya, Statistisi yang
berada 1 (satu) tingkat di atas atau di bawah jenjang
jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut
berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan
unit kerja yang bersangkutan.
(3) Penilaian Angka Kredit pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
sebagai berikut:
a. Statistisi yang melaksanakan kegiatan Statistisi
yang berada satu tingkat di atas jenjang jabatannya,
Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar
80% (delapan puluh persen) dari Angka Kredit
setiap butir kegiatan; dan
b. Statistisi yang melaksanakan kegiatan Statistisi
yang berada di bawah jenjang jabatannya, Angka
Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100%
(seratus persen) dari Angka Kredit setiap butir
kegiatan.
- 14 -
Pasal 6
Dalam memberikan Angka Kredit, kegiatan yang dapat
dinilai mencakup:
a. kegiatan tugas jabatan;
b. kegiatan pengembangan profesi; dan
c. kegiatan penunjang.
Pasal 7
(1) Kegiatan tugas Jabatan jabatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 huruf a, terdiri atas unsur:
a. penyediaan data dan informasi statistik;
b. penjaminan kualitas dan pengembangan statistik;
dan
c. penguatan sistem statistik nasional.
(2) Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), terdiri atas:
a. penyediaan data dan informasi statistik, meliputi:
1. identifikasi prioritas kebutuhan data statistik;
2. perancangan penyelenggaraan kegiatan
statistik;
3. persiapan penyelenggaraan kegiatan statistik;
4. pengumpulan data;
5. pengolahan data statistik;
6. analisis data statistik; dan
7. diseminasi hasil kegiatan statistik;
b. penjaminan kualitas dan pengembangan statistik,
meliputi:
1. penjaminan kualitas kegiatan statistik; dan
2. pengembangan statistik.
c. penguatan sistem statistik nasional, meliputi:
1. pengelolaan metadata dan standar data
statistik; dan
2. penguatan statistik sektoral.
Pasal 8
Capaian Angka Kredit untuk unsur kegiatan tugas jabatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 pada setiap jenjang
Statistisi setiap tahun ditetapkan sebagai berikut:
a. Statistisi Ahli Pertama, Angka Kredit paling sedikit 12,5
(dua belas koma lima) dan Angka Kredit paling tinggi
150% (seratus lima puluh persen) dikalikan 12,5 (dua
- 15 -
Pasal 9
(1) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 huruf b, dapat dilaksanakan untuk
kenaikan jenjang jabatan.
(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diperhitungkan apabila target Angka
Kredit kegiatan tugas jabatan sesuai jenjang jabatannya
sudah terpenuhi.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi:
a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal sesuai
dengan bidang tugas Jabatan Fungsional Statistisi;
b. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
statistik;
c. penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan
lain di bidang statistik;
d. penyusunan Standar / Pedoman / Petunjuk
Pelaksanaan/Petunjuk Teknis di bidang statistik;
e. pengembangan kompetensi di bidang statistik; dan
f. kegiatan lain yang mendukung pengembangan
profesi yang ditetapkan oleh Instansi Pembina.
Pasal 10
(1) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 huruf c, dapat dilaksanakan untuk kenaikan
pangkat.
- 16 -
Pasal 11
Angka Kredit dari kegiatan penunjang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 paling tinggi diakui 20% (dua
puluh persen) dari target minimal Angka Kredit tugas
jabatan yang ditetapkan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Statistisi Ahli Pertama, paling banyak 20% (dua puluh
persen) dikalikan 12,5 (dua belas koma lima) sama
dengan 2,5 (dua koma lima);
b. Statistisi Ahli Muda, paling banyak 20% (dua puluh
persen) dikalikan 25 (dua puluh lima) sama dengan
5 (lima);
c. Statistisi Ahli Madya, paling banyak 20% (dua puluh
persen) dikalikan 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima)
sama dengan 7,5 (tujuh koma lima);
d. Statistisi Ahli Utama, paling banyak 20% (dua puluh
persen) dikalikan 50 (lima puluh) sama dengan 10
(sepuluh).
Pasal 12
(1) Statistisi yang secara bersama-sama melaksanakan
tugas jabatan di bidang statistik harus melampirkan
Surat Keputusan Tim dan/atau Surat Tugas.
(2) Statistisi yang secara bersama-sama melaksanakan
kegiatan tugas jabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), diberikan Angka Kredit dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. apabila terdiri atas 2 (dua) orang Penyusun, maka
pembagian Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh
persen) bagi Penyusun Utama dan 40% (empat
puluh persen) bagi Penyusun Pembantu;
- 17 -
Pasal 13
(1) Statistisi wajib menyusun SKP setiap awal tahun.
(2) SKP merupakan target kinerja Statistisi yang terdiri dari
kinerja utama berupa target Angka Kredit dan/atau
kinerja tambahan berupa tugas tambahan.
(3) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) sebagai dasar untuk
penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.
(4) Hasil penilaian SKP Statistisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) ditetapkan sebagai capaian SKP.
Pasal 14
(1) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (3) bagi Statistisi setiap tahun ditetapkan
paling sedikit:
a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Statistisi Ahli
Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) untuk Statistisi Ahli Muda;
- 18 -
Pasal 15
(1) Capaian SKP Statistisi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (4) disampaikan kepada Tim Penilai untuk
dilakukan penilaian sebagai capaian Angka Kredit.
(2) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian capaian
Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Statistisi mendokumentasikan Hasil Kerja yang
diperoleh sesuai dengan SKP yang ditetapkan.
(3) Dalam hal sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian
capaian Angka Kredit, Tim Penilai dapat meminta
laporan pelaksanaan kegiatan dan bukti fisik Hasil
Kerja Statistisi.
(4) Laporan dan atau bukti fisik sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) harus mendapatkan pengesahan dari
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat
Administrator, atau Pejabat Pengawas yang menjadi
atasan langsung Statistisi.
(5) Capaian Angka Kredit Statistisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditetapkan paling tinggi 150% (seratus
lima puluh persen) dari target Angka Kredit minimal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 14.
(6) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan,
capaian Angka Kredit Statistisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diusulkan kepada pejabat yang memiliki
kewenangan menetapkan Angka Kredit untuk
ditetapkan dalam PAK.
Pasal 1316
(1) Pengusulan penilaian untuk penetapan Angka Kredit
dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun.
(2) Penilaian oleh Tim Penilai dilaksanakan sebagai berikut:
- 19 -
Pasal 1417
(1) Statistisi wajib memperolah Hasil Kerja Minimal untuk
setiap periode penilaian.
(2) Hasil Kerja Minimal untuk setiap periode penilaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan paling
sedikit 3 (tiga) butir kegiatan tugas jabatan sesuai
dengan jenjang yang diduduki.
(3) Hasil Kerja Minimal setiap periode penilaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan salah
satu syarat kenaikan pangkat dan/atau jenjang
Jabatan Fungsional Statistisi.
Pasal 1518
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, kegiatan
Statistisi yang dilakukan sebelum tanggal 27 Mei 2020
tetap dapat dinilai berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor ... Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional
Statistisi.
Pasal 1619
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan
Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 59 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan
Fungsional Statistisi, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 1720
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Mei 2021
- 20 -
ttd
MARGO YUWONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 25 Mei 2021
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
DIREKTUR JENDERAL PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
LAMPIRAN I
PERATURAN BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR ... TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor ... Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional
Statistisi.
2. Sesuai Keputusan Kepala Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 59 ...
Tahun 2014 2022 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional Statistisi.
3. Bahwa dalam rangka pengembangan karier Statistisi, menjamin
obyektifitas, kualitas, transparansi, tuntutan kompetensi Statistisi dan
kelancaran pelaksanaan pengelolaan penyelenggaraan kegiatan statistik,
maka perlu ditetapkan Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan
Fungsional Statistisi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Statistisi ini meliputi butir kegiatan, rincian teknis kegiatan, dan nilai Angka
Kredit Jabatan Fungsional Statistisi.
- 23 -
BAB II
KEGIATAN YANG DAPAT DINILAI DAN DIBERIKAN ANGKA
KREDITTUGAS JABATAN STATISTISI
Butir kegiatan yang dapat dinilai dan diberikan Angka Kredit untuk
Statistisi Keahlian meliputi butir berikut:
Batasan Penilaian :
Pelaksana : Statistisi Ahli Muda
Bukti Fisik :
Contoh :
Bukti Fisik :
Contoh :
Contoh :
I.E.3. Melakukan proses imputasi pada raw data yang tidak lengkap
menggunakan metode statistik tingkat lanjut
Melakukan proses imputasi pada rawdata yang tidak lengkap atau
terdapat anomali menggunakan metode statistik tingkat lanjut,
berdasarkan naskah rancangan pengolahan data
Metode statistik tingkat lanjut adalah menggunakan persamaan
atau model statistik tertentu yang membutuhkan uji hipotesis
- 41 -
Bukti Fisik :
Contoh :
I.E.8. Menyusun tabulasi ukuran kualitas data atau nilai relatif standar
error (RSE)
Menyusun tabulasi ukuran kualitas data atau nilai relatif standar
error (RSE) berdasarkan rancangan metodologi sampling dan hasil
penghitungan bobot
Satuan Hasil : Laporan hasil tabulasi ukuran kualitas data
atau nilai relative standar error (RSE)
Angka Kredit : 0,030
Batasan Penilaian :
Pelaksana : Statistisi Ahli Muda
Bukti Fisik :
Contoh :
Batasan Penilaian :
Pelaksana : Statistisi Ahli Pertama
Bukti Fisik :
Contoh :
Bukti Fisik :
Contoh :
Bukti Fisik :
Contoh :
III.A.5. Mereviu keterkaitan antar metadata dan data statistik yang sesuai
Menyusun naskah kajian keterkaitan antara data statistik yang ada
dengan metadata indikator, metadata variabel, serta metadata
- 56 -
BAB III
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI STATISTISI
Butir kegiatan yang dapat dinilai dan diberikan Angka Kredit untuk
Pengembangan Profesi Statistisi meliputi butir berikut:
IV.B.3.b. dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi profesi atau Instansi
Pembina
Majalah ilmiah yang diakui organisasi profesi atau Instansi
Pembina adalah jurnal/buletin/majalah ilmiah yang telah
diakreditasi oleh organisasi profesi atau Instansi Pembina Statistisi.
Satuan Hasil : Naskah makalah minimal 12 halaman
Angka Kredit : 4
Bukti Fisik : Fotokopi cover, daftar isi, dan naskah KTI
Contoh :
IV.C.1.b. dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi profesi atau Instansi
Pembina
Majalah ilmiah yang diakui organisasi profesi atau Instansi
Pembina adalah jurnal/buletin/majalah ilmiah yang telah
diakreditasi oleh organisasi profesi atau Instansi Pembina Statistisi.
Satuan Hasil : Naskah minimal 12 halaman
Angka Kredit : 3,5
Bukti Fisik : Fotokopi cover, daftar isi, dan naskah
terjemahan/saduran
Contoh :
IV.F.3. Menjadi reviewer pada Karya Tulis Ilmiah atau Forum Ilmiah di
bidang statistika
Menjadi reviewer pada Karya Tulis Ilmiah atau Forum Ilmiah di
bidang statistika, berarti Statistisi terlibat dan berperan untuk
memberikan ulasan atau tinjauan terhadap naskah Karya Tulis
Ilmiah, makalah, paper, atau artikel yang akan diterbitkan pada
jurnal ilmiah atau dipresentasikan pada kegiatan konferensi/forum
ilmiah di bidang statistika atau sains data. Tugas reviewer
termasuk melakukan tinjauan dan memberikan ulasan terhadap
naskah yang dikirimkan, memberikan komentar dan saran
perbaikan, dan/atau memberikan rekomendasi kelayakan artikel
untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah atau dipresentasikan pada
konferensi/forum ilmiah.
Statistisi yang bertugas sebagai editor pada penerbitan jurnal
ilmiah diberikan Angka Kredit yang setara dengan reviewer. Angka
Kredit yang diberikan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Jurnal ilmiah tingkat internasional: 100 persen;
Forum ilmiah tingkat internasional: 80 persen;
Jurnal ilmiah tingkat nasional: 80 persen;
Forum ilmiah tingkat nasional: 60 persen;
Jurnal ilmiah tingkat regional: 60 persen; dan
Forum ilmiah tingkat regional: 50 persen.
Satuan Hasil : Laporan
Angka Kredit : 0,5
Pelaksana : Semua Jenjang
Bukti Fisik : Fotokopi Surat Tugas atau Laporan Kegiatan
Contoh :
BAB IV
PENUNJANG KEGIATAN PENUNJANG STATISTISI
Butir kegiatan yang dapat dinilai dan diberikan Angka Kredit untuk
Penunjang Kegiatan Penunjang Statistisi meliputi butir berikut:
V. KEGIATAN PENUNJANG
V.D.1. Diploma II
Angka Kredit : 3
Contoh :
V.D.3. Sarjana/Diploma IV
Angka Kredit : 5
Contoh :
V.D.4. Magister
Angka Kredit : 10
- 74 -
Contoh :
V.D.5. Doktor
Angka Kredit : 15
Contoh :
BAB V
PENUTUP
ttd
MARGO YUWONO
LAMPIRAN II
PERATURAN BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR ... TAHUN 2022
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
[... ... ... ... ...] [... ... ... ... ...]
- 80 -
[... ... ... ... ...] [... ... ... ... ...]
- 83 -
[... ... ... ... ...] [... ... ... ... ...]
- 87 -
[... ... ... ... ...] [... ... ... ... ...]
- 88 -
LAMPIRAN VI
PERATURAN BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR ... TAHUN 2022
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI
Nomor : [...]
Bahan yang Dinilai : Januari ... s.d. Desember ...
[Nama Instansi]
KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama
2. Nomor Induk Pegawai
3. Nomor Kartu Pegawai
4. Pangkat / Golongan Ruang / TMT
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. Jenis Kelamin
7. Pendidikan Tertinggi
8. Jabatan Statistisi / TMT
9. Masa Kerja Golongan Lama
Baru
10. Unit Kerja
PENETAPAN ANGKA KREDIT
Angka Kredit
No. Uraian
Lama Baru Jumlah
I. Kegiatan Tugas Jabatan
1. Penyediaan Data dan Informasi Statistik
2. Penjaminan Kualitas dan Pengembangan Statistik
3. Penguatan Sistem Statistik Nasional
II. Kegiatan Pengembangan Profesi
III. Kegiatan Penunjang
Jumlah Angka Kredit (I + II + III)
PERTIMBANGAN UNTUK KENAIKAN PANGKAT / JABATAN
[Dapat / Belum dapat] dipertimbangkan untuk kenaikan Pangkat [...] Golongan [...] karena
[telah / belum] memenuhi syarat Angka Kredit minimal untuk kenaikan Pangkat/Golongan
Ditetapkan di : [...]
Pada tanggal : [...]
ASLI disampaikan dengan hormat kepada:
Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian a.n. Kepala Badan Pusat Statistik
Ketua Tim Penilai Statistisi
[Nama Jabatan]