Anda di halaman 1dari 16

STATISTIKA EKONOMI DAN

BISNIS
Pertemuan 5

Ade Famalika, S.Si, M.Stat


RUANG SAMPEL
• Percobaan adalah setiap proses atau prosedur yang lebih dari satu hasil yang mungkin

• Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul pada suatu percobaan disebut
ruang sampel, sedangkan anggota-anggota dari ruang sampel disebut titik sampel.

• Ruang sampel biasa disimbolkan dengan huruf S, sedangkan anggota-anggota ruang


sampel didaftar dengan menuliskannya diantara dua kurung kurawal, masing-masing
anggota dipisah dengan tanda koma.
• Notasi: S = 𝑥1 , 𝑥2 , . . . , 𝑥𝑛

• Contoh Pada percobaan melempar sebuah dadu sekali maka ruang sampelnya adalah S
= {1,2,3,4,5,6} dengan 1 menyatakan banyaknya titik dadu bagian atas ada satu, 2
menyatakan banyaknya titik dadu bagian atas ada dua, dan seterusnya.
RUANG SAMPEL
• Ruang sampel yang anggotanya berhingga disebut ruang sampel finit,
sedangkan yang anggotanya tak berhingga disebut ruang sampel infinit.

• Contoh ruang sampel infinit: sebutir debu dijatuhkan ke dalam bidang berbentuk
lingkaran dengan jari-jari 4. Posisi jatuhnya debu di dalam bidang lingkaran
dinyatakan koordinat (x, y). Kumpulan semua titik yang mungkin sebagai
tempat jatuhnya debu di dalam lingkaran adalah ruang sampel

• Ruang sampel (finit atau infinit) yang anggotanya dapat dihitung disebut ruang
sampel diskrit, jika tidak dapat dihitung disebut ruang sampel kontinu (non-
diskrit).
RUANG SAMPEL

Misalkan untuk setiap titik di dalam ruang sampel kita memasangkan


sebuah bilangan. Dengan demikian terdefinisikan sebuah fungsi pada ruang
sampel tersebut.
• Fungsi tersebut dinamakan peubah acak atau fungsi acak.
• Nama lain: peubah stokastik atau fungsi stokastik.
RUANG SAMPEL

Menghitung Titik Sampel


Kaidah dasar menghitung titik sampel:
1. Kaidah perkalian (rule of product)
Bila eksperimen 1 mempunyai p hasil, percobaan 2 mempunyai q hasil, maka
bila eksperimen 1 dan eksperimen 2 dilakukan, maka terdapat p × q hasil.

2. Kaidah penjumlahan (rule of sum)


Bila eskperimen 1 mempunyai p hasil, percobaan 2 mempunyai q hasil, maka
bila eksperimen 1 atau eksperimen 2 dilakukan, maka terdapat p + q hasil
RUANG SAMPEL
e.g:

An experiment consists of flipping a coin and then flipping it a second time if a head
occurs. If a tail occurs on the first flip, then a die is tossed once. To list the elements
of the sample space providing the most information, we construct the tree
diagram of Figure A. The various paths along the branches of the tree give the
distinct sample points. Starting with the top left branch and moving to the right along
the first path, we get the sample point HH, indicating the possibility that heads occurs
on two successive flips of the coin. Likewise, the sample point T6 indicates the
possibility that the coin will show a tail followed by a 6 on the toss of the die. By
proceeding along all paths, we see that the sample space is
RUANG SAMPEL

Perluasan Kaidah Menghitung

Jika n buah eksperimen masing-masing mempunyai 𝑝1 , 𝑝2 , . . . , 𝑝𝑛 hasil yang dalam


hal ini setiap 𝑝𝑖 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil
percobaan yang mungkin terjadi adalah:

(a) 𝑝1 × 𝑝2 × . . . × 𝑝𝑛 (kaidah perkalian)


(b) 𝑝1 + 𝑝2 + . . . + 𝑝𝑛 (kaidah penjumlahan)
KEJADIAN/ EVENTS

• Kejadian adalah himpunan bagian (subset) dari ruang sampel S.


• Dengan kata lain, kejadian adalah himpunan dari hasilhasil yang
mungkin.
• Notasi: A
• Contoh: Kejadian A adalah hasil lemparan dadu yang habis dibagi tiga
maka A = {3, 6}
• Karena A ⊆ S, maka ada 3 kemungkinan:
1. A = {} kejadian mustahil
2. A = S
3. A ⊂ S
KEJADIAN/ EVENTS

• Misalkan A dan B adalah kejadian, maka:


1. A ∪ B: kejadian “salah satu dari A atau B atau keduanya” gabungan dari dua kejadian
2. A ∩ B: kejadian “baik A maupun B” irisan dari dua kejadian
3. A’ : kejadian “bukan A” komplemen kejadian A
4. A – B : kejadian “A tetapi bukan B”

• Jika A ∩ B = ∅, maka kejadian A dan B saling terpisah atau saling meniadakan


(mutually exlusive).

• A’ = S – A
KEJADIAN/ EVENTS
• Bagaimana cara menghitung banyaknya ruang contoh & ruang kejadian?

• Ingat kembali:
1. Faktorial
2. Penggandaan
3. Permutasi
4. Kombinasi
• Prinsip dasarnya adalah banyaknya cara mengambil r objek dari n objek,
dalam hal ini r ≤ n.

• Pengambilan n objek dari


r objek
KEJADIAN/ EVENTS

Contoh
Terdapat suatu himpunan 𝑎, 𝑏, 𝑐 Dari empat calon pengurus suatu

Diambil 2 susunan anggota, maka diperoleh organisasi, berapa banyak susunan yang

ab, ac, ba, bc, ca, cb dapat terjadi untuk menentukan ketua,
wakil ketua, sekretaris dan bendahara?

tapi jika kombinasi tidak memperhatikan urutan


maka 2 susunan diperoleh
ab, bc, ca
KEJADIAN/ EVENTS

Banyaknya permutasi yang berbeda dari n Sekelompok tamu berjumlah 7 orang akan
objek yang n1 diantaranya berjenis
pertama, n2 berjenis kedua, ... , nk berjenis menginap di sebuah hotel. Kamar yang tersedia
ke-k adalah : adalah 1 kamar triple dan 2 kamar dobel. Berapa
n! banyak cara ke 7 orang tersebut dapat diatur
n1!n2 !...nk !
dalam kamar tersebut?
Rangkaian lampu hias untuk pohon natal
terdiri dari 3 lampu merah, 4 kuning dan 2
biru. Berapa banyak susunan berbeda
yang dapat dibuat.

Jawab :
9!
= 1260
3!4!2!
KEJADIAN/ EVENTS

Banyaknya cara memilih 2 orang dari 4 Seorang peternak akan membeli hewan ternak
orang?
untuk dipelihara. Dia akan membeli 3 ekor sapi,
𝑛!
𝐶 4,2 = 𝐶24 = 4 ekor domba dan 5 ekor kambing. Seorang
𝑟! (𝑛 − 𝑟)!
pedagang mempunyai 6 ekor sapi, 6 ekor domba
4!
𝐶 4,2 = 𝐶24 = dan 8 ekor kambing. Banyak cara yang dapat
2! (4 − 2)!
dilakukan untuk memilih hewan ternak yang
akan dibeli adalah
KEJADIAN/ EVENTS

PELUANG SUATU KEJADIAAN


• Semua kalimat di bawah ini adalah ketidakpastian:
1. Kecil kemungkinan Indonesia lolos masuk babak final.
2. Peluang Farhan dapat beasiswa tipis sekali.
3. Kemungkinan besar hujan turun pada awal November

• Derajat ketidakpastian (atau kepastian) dari suatu kejadian dapat dihitung.

• Peluang: derajat tingkat kepastian atau keyakinan terjadinya suatu kejadian dari
eksperimen acak.

• Nilai peluang adalah dari 0 sampai 1.


KEJADIAN/ EVENTS

PELUANG SUATU KEJADIAAN


• Jika suatu kejadian diyakini pasti terjadi, maka peluangnya adalah 1 atau
100%.

• Jika kita tidak yakin suatu kejadian tidak akan terjadi, maka peluangnya
adalah 0.

• Jika suatu kejadian diyakini hanya 50% akan terjadi, maka peluangnya
adalah ½.

• Jika hanya 25% kemungkinan terjadinya, maka peluangnya adalah ¼

• Jika hanya 25% peluang suatu kejadian akan terjadi, maka 75% tidak
akan terjadi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai