Setiap tahun sekolahku selalu mengadakan perayaan Hari Guru Nasional secara istimewa.
Perayaan ini termasuk kegiatan favorit kami, sehingga masing-masing kelas akan
mempersiapkan dengan sungguh-sungguh. Dalam perayaan tersebut ada lomba yang unik
yang dinamakan “KADO ISTIMEWA”. Setiap kelas berlomba memberikan kado kepada
wali kelasnya masing-masing. Kado tersebut akan di nilai oleh juri yang diundang dari luar
sekolah. Tahun-tahun sebelumnya yang menjadi juara adalah kado yang unik, sederhana, dan
hasil kerajinan tangan.
Aku memiliki wali kelas yang sangat peduli dan penyayang, namanya bu Jani yang mengajar
IPA. Sama dengan kelas yang lain kami mendiskusikan kado apa yang akan kami berikan
kepadanya pada lomba “KADO ISTIMEWA”, bahkan sejak kami naik ke kelas IX. Kami
ingin menjadi juara sekaligus ingin membuat bu Jani bangga dan bahagia. Roi ingin membuat
keranjang buah dari rotan, seperti tugas prakarya. Ajeng ingin membuat kap lampu dari
barang bekas. Dia terinspirasi juara tahun lalu siswa kelas VIII yang membuat kap lampu dari
sendok plastik yang dicat warna kuning. Fafa tidak mau kalah, dia mengajak seluruh kelas
menulis puisi kemudian dijilid menjadi sebuah antologi puisi. Kami semua belum sepakat
dengan semua ide itu. Kami terus berpikir untuk mencari ide bentuk kado agar terpilih
menjadi juara.
Pagi itu bu Jani mengajak kami mempelajari materi tentang perkembangbiakan tumbuhan
secara vegetatif. Kami disuruh membaca buku siswa dan merangkumnya. Hasilnya sebagai
berikut. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa
terjadi pertemuan sel sperma (serbuk sari) dengan sel telur (putik), atau tidak terjadi
pembuahan (fertilisasi). Perkembangbiakan vegetatif dibedakan menjadi dua, yaitu
perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.
1. Perkembangbiakkan vegetatif alami
Perkembangbiakkan tumbuhan vegetatif tanpa bantuan manusia. Contoh perkembangbiakan
vegetatif secara alami, yaitu:
a. Umbi batang
Umbi batang adalah batang menggembung yang ada didalam tanah. Disamping sebagai alat
perkembangbiakan, fungsi batang yang menggembung juga sebagai penyimpan cadangan
makanan. Di permukaan batang yang mengembung tersebut akan muncul tunas yang dapat
berkembang menjadi tumbuhan baru. Contohnya kentang dan ubi jalar
b. Umbi lapis
Umbi lapis terdiri atas daun yang menebal, lunak, berdaging dan batang. Daun dan batang
tersebut tersusun secara berlapis-lapis. Siung akan tumbuh berkelompok di sekitar umbi
induknya. Siung itulah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang putih,
bawang merah, bunga bakung, dan bunga tulip.
c. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang menggembung. Jika umbi akar ini ditanam dengan pangkal
batangnya masih ada maka dipangkal batang tersebut akan tumbuh tunas yang dapat
berkembang menjadi tumbuhan baru. Contohnya singkong, wortel, dan dahlia.
d. Akar tinggal/ Rhizoma
Akar tinggal adalah batang yang tertanam di dalam tanah. Pada buku-buku/ ruas batang
tersebut dapat muncul tunas yang akan berkembang menjadi tumbuhan baru. Contohnya
lengkuas, kencur, jahe, kunyit dan laos.
e. Stolon/ Geragih
Stolon adalah batang tumbuhan yang menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di buku-
buku dari stolon tersebut dan akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya arbei, rumput
teki dan strawberry.
f. Tunas
Tunas ini merupakan tumbuhan yang tumbuh dari batang yang ada di dalam tanah. Tunas
muda akan tumbuh sangat dekat di sekitar induknya. Tunas tersebut dapat di pisahkan dan
tumbuh menjadi individu baru. Contohnya pisang, tebu, dan bamboo.
g. Tunas Adventif Daun
Tunas adventif merupakan kuncup yang tumbuh di bagian tepi daun. Kuncup akan jatuh di
bawah pohon induknya dan tumuh menjadi individu baru. Contohnya cocor bebek
2. Perkembangbiakkan vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan vegetatif yang harus dibantu
oleh manusia. Perkembangbiakan vegetatif buatan antara lain sebagai berikut.
a. Mencangkok
Mecangkok dilakukan dengan cara memotong dahan tumbuhan dari tumbuhan dikotil yang
berkambium. Tujuan mencangkok untuk mendapatkan tumbuhan baru yang lebih banyak dan
kualitasnya sama dengan induknya. Tumbuhan yang bisa dicangkok misalnya jambu, jeruk,
mangga, dan lainnya.
b. Menempel (Okulasi)
Menempel dilakukan dengan cara menempelkan tunas tumbuhan lain kepada tumbuhan yang
masih satu jenis misalnya pohon mangga arum manis dengan pohon mangga mana lagi.
Tujuan dari cara menempel ini adalah untuk mendapatkan tumbuhan dengan ciri yang sesuai
dengan keinginan manusia.
c. Setek
Setek adalah cara perkembangbiakan vegetatif dengan cara memotong (memisahkan dari
induk) satu bagian tanaman dan kemudiian ditanam untuk menghasilkan individu baru.
Contohnya untuk menanam ketela pohon atau bunga mawar dapat menggunakan batangnya
atau disebut setek batang. Tanaman cocor bebek dapat diperbanyak dengan menggunakan
setek daun. Tanaman sukun dapat diperbanyak dengan menggunakan setek akar.
d. Menyambung(Mengenten)
Menyambung (enten) adalah dengan cara memotong suatu batang tanaman lalu disambung
dengan batang tanaman lain yang sejenis tetapi berbeda sifat. Pada satu pohon hasil enten
dapat menghasilkan dua hingga lebih buah atau bunga dengan sifat berbeda. Contohnya
tanaman terong hijau disambung dengan terong ungu, maka satu pohon akan memiliki buah
terong berwarna ungu dan hijau. Contoh tanaman lain yang dapat di enten misalnya, mawar,
baugaivillea, dan kamboja jepang
Setelah semua teman menyetujui ideku tersebut, Rio sebagai ketua kelas segera membagi
tugas agar pembuatan kado istimewa melibatkan semua anak. Agar saat lomba kado istimewa
kami siap dengan sempurna, kami sepakat menyiapkan dipertengahan bulan Agustus.
Kami bekerja dengan kompak membuat pohon pancawarna untuk lomba “KADO
ISTIMEWA” Hampir tiap hari libur kami kumpul di rumah Rio untuk membuat Bougenville
pancawarna. Memang tidak langsung berhasil, berkali-kali kami harus mengulangi prosesnya
dan pada akhirnya kado kami siap dengan cantiknya. Satu pohon bougenvile berbunga warna
oranye, merah muda, ungu, kuning dan putih. Makin indah karena ayah Rio mengajari
membonsai pohon Bougenville tersebut. Mama Ajeng yang menjadi dosen di Fakultas
Pertanian juga tak mau kalah dengan memberi pupuk yang bisa membuat Bougenville kami
berbunga lebat. Saat seluruh kelas kami berkumpul di rumah Rio, kami takjub melihat
Bougenville kami berbunga warna warni dan lebat sekali.
Kami mulai berpikir bagaimana caranya membawa bunga itu
untuk diserahkan kepada bu Jani saat perayaan Hari Guru.
Dengan ukuran yang cukup besar kami tidak hanya kesulitan
membawa tetapi juga membungkus agar layak disebut kado
istimewa untuk wali kelas kami yang sangat kami sayangi.
Tibalah saat perayaan Hari Guru disekolahku. Pagi itu kami
menyewa pickup terbuka untuk membawa kado istimewa kami.
Agar layaknya sebuah kado, bunga bougenville kami tutup
dengan dos bekas kulkas. Kemudian kami lapisi kertas kado merah menyala tidak lupa pita
warna perak kami lilitkan. Saat kelas kami dipanggil kami membawa kado kami dengan troli
karena tidak mungkin kami mengangkatnya. Seluruh kelas terheran-heran saat melihat kado
istimewa kami. Bu Jani guru kami tersenyum bangga sekaligus tampak bingung melihat kado
yang akan kami serahkan.
Seperti kelas-kelas yang lain, kado yang kami serahkan segera di buka oleh bu Jani. Setelah
terbuka, tampak bunga bougenvile panca warna yang berbunga lebat. Aku lihat bu Jani
meneteskan air mata, sambil memeluk kami erat sekali.
“Terima kasih anakku”, katanya lirih.
Semua guru terheran-heran dengan bunga bougenville kami, mereka tidak percaya jika
berbungan degan 5 warna berbeda. Beberapa dari mereka bahkan mencuil daunnya, mengira
bunga itu bunga plastik. Kami semua sangat senang dan bangga, Rio ketua kelas kami tak
henti-hentinya berswafoto dengan kado istimewa kami. Saat pengumuman kejuaraan,
ternyata kelas kami berhasil menjadi juara pertama dalam lomba “KADO ISTIMEWA” yang
terpenting dari kami bukan hanya menjadi juara, tetapi melihat bu Jani guru kesayangan kami
menangis bahagia. Ibu, tunggu kado istimewa kami selanjutnya, yaitu prestasi kami.