Anda di halaman 1dari 5

14.

Persahabatan Bagai Kepompong

Metamorfosis

“Ma...” Aku peluk mamaku erat. Tumpah air mataku setelah aku tahan
selama perjalanan pulang. “Maafkan aku ya, nilai matematikaku belum juga naik,”
kataku lirih. Seperti biasa mamaku memelukku erat, sambil berbisik di telingaku,
”Kamu tetap mutiara mama.” Makin kencang tangisku, perasaan bersalahku
memuncak. Matematika adalah pelajaran yang paling aku anggap sulit. Banyak yang
aku lakukan dengan mamaku agar nilai matematikaku meningkat. Dari mulai ikut
bimbel, les di sekolah sampai les di rumah guruku. Mama yang selalu mengantar
kemanapun aku harus les matematika. Usaha kami sia-sia karena nilai matematikaku
tidak juga meningkat.

“Angel, maukah kamu membantu aku mengerjakan soal no 5, aku sudah coba
tetap tidak ketemu jawabannya,” kataku lirih. “Sa, aku sudah jelaskan caranya
kemarin, kenapa kamu sudah lupa,” kata Angel tak kalah lirihnya. Aku jengkel
dengan diriku sendiri. Kenapa semua rumus matematika tidak bisa aku ingat?
“Bisakah kamu jelaskan sekali lagi,” bujukku pada Angel. “Aku tidak ada waktu, coba
kamu cari jawabnya di buku, gampang kok caranya,” kata Angel sambil
meninggalkanku. Sedih rasanya, ditinggal sahabatku di saat aku butuh teman, butuh
pertolongan. Apakah Angel sudah tidak mau lagi jadi sahabatku, batinku. Sekuat
tenaga aku tahan air mataku, malu rasanya jika teman-temannku tahu aku
menangis. Aku merasa jadi orang terbodoh di dunia. Sejak saat itu Angel selalu
menghindar jika aku minta membantu mengerjakan matematika. Kami makin jauh
satu dengan yang lain.

Aku dan Angel bersahabat sejak SD. Jika ada yang mengatakan
persahabatan terjalin dari beberapa orang yang memilliki persamaan, itu tidak
berlaku pada kami. Aku dan Angel memiliki banyak perbedaan. Salah satu
perbedaannya Angel menonjol di prestasi akademik, aku tidak. Sisi yang lain aku
menonjol di kegiatan fisik hingga mewakili sekolah di berbagai lomba, Angel tidak
suka sama sekali. Walaupun begitu, selama ini kami saling cocok satu dengan yang
lain.
Sejak duduk di kelas 9, aku merasakan persahabatan kami mulai renggang.
Aku makin merasa Angel menjauhiku, apalagi jika aku mulai menanyakan cara
mengerjakan soal soal matematika. Makin hari kami makin jarang jalan bareng,
kadang kami tidak duduk satu bangku lagi. Aku juga mulai jengkel dengan sikap
Angel yang sama sekali tidak mau membantuku. Di suatu titik aku merasakan
persahabatan kami sudah mulai hancur. Sampai aku mendengarkan lagu berjudul
kepompong yang yang di nyanyikan grup musik dari Bandung. Salah satu liriknya
berbunyi demikian:

Persahabatan bagai kepompong


          Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
          Persahabatan bagai kepompong
          Hal yang tak mudah berubah jadi indah

Terpana aku mendengar lagu itu, tak terasa air mataku mulai mengalir. Ingin
rasanya aku berlari ke rumah Angel untuk memeluknya.

Suatu hari aku datang terlambat, Angel sudah duduk dengan Maresta. Hanya ada
sisa kursi kosong di samping Bagas, murid paling cuek tapi pintar, kesayangan
semua guru kami. Terpaksa aku duduk dengan Bagas, sudah kubayangkan aku tidak
bisa ngobrol selama pelajaran. Kami duduk tepat di depan meja guru, baru kali ini
selama aku sekolah duduk di posisi itu. Bu Jani, guru IPA kami, sudah masuk kelas
dan meminta kami membaca buku materi Siklus Hidup Hewan. Ringkasan yang
berhasil kami buat sebagai berikut:

Hewan juga mengalami siklus hidup seperti pada manusia dan tumbuhan.

Siklus hidup kucing dimulai dari zigot kucing berkembang di dalam rahim induk
betina. Setelah beberapa waktu anak kucing lahir dan menjadi kucing muda. Kucing
muda tumbuh menjadi kucing dewasa yang organ reproduksinya telah siap
melakukan fertilisasi. Jika fertilisasi terjadi maka akan terbentuk kembali zigot.

Tidak semua hewan mengalami siklus seperti kucing

Hewan laut ubur-ubur memiliki tahap generatif dan vegetatif atinya dapat dapat
bereproduksi secara seksual dan secara aseksual. Ubur- ubur seringkali dijumpai
dalam bentuk medusa dan berada dalam tahap generatif, yaitu dapat menghasilkan
sel kelamin. Sel kelamin dilepaskan ke air dan dapat mengalami fertilisasi. Zigot akan
berkembang menjadi larva. Jika berada pada tempat yang sesuai, larva akan
tumbuh menjadi polip. Pada bentuk polip, ubur- ubur dapat berkembangbiak secara
aseksual melalui tunas. Polip akan berkembang dan tersusun atas strobilus. Polip
strobilus mengalami reproduksi aseksual yaitu dapat terlepas dan berada pada
bentuk medusa kembali.

Siklus hidup hewan disebut metamorfoses . Kupu-kupu merupakan salah satu he


wan yang juga mengalami metamorfosis, Gambar 2.50 menggambarkan tahapan
metamorfosis yang terjadi pada kupu-kupu.

Siklus hidup kupu-kupu dimulai dari kupu-kupu yang meletakkan telurnya di ujung
daun atau di bawah daun. Telur kupu-kupu biasanya membutuhkan waktu sekitar 3-
5 hari untuk menetas. Setelah telur menetas, seekor ulat akan keluar dari cangkang
dan mulai mencari makan berupa dedaunan di sekitarnya. Ulat ini juga akan
mengalami proses alami pergantian kulit sebanyak 5-6 kali. Setelah ulat merasa
cukup untuk makan, ia akan mencari tempat untuk menjadi sebuah kepompong.
Kepompong biasanya dibungkus dengan sesuatu yang berwarna coklat dan keras.
Kepompong akan berpuasa selama 7-20 hari dengan tidak makan dan tidak minum.
Waktu kepompong ini biasanya berbeda-beda tergantung spesiesnya. Imago adalah
proses sebuah kepompong akan berubah menjadi seekor kupu-kupu.

Metamorfosis pada kupu-kupu sangat menarik. Dimulai dari telur yang tidak
nampak, tiba-tiba muncul ulat yang mengumpulkan energi dengan makan banyak
agar bisa menjadi kepompong. Bentuk ulat dan perilakuknya tidak menarik, bahkan
cenderung menjijiknya. Saat menjadi kepompon ulat akan berpuasa,
menyembunyikan diri, bergelantung tidak bergerak sama sekali. Setelah tiba saatnya
kepompong akan berubah menjadi kupu-kupu yang indah.
Pas benar materi yang kami pelajari dengan yang aku pikirkan. Diam-diam aku
melirik Angel yang duduk di sudut paling depan. Sedih rasanya melihat Angel
bercanda dengan Maresta karena biasanya aku bersama mereka. Di saat aku
kesepian aku mulai merenungkan lagu kepompong. Mirip sekali dengan kisah
persahabatan kami. Mungkin saat ini persahatan kami seperti ulat yang sedang
menjadi kepompong. Kami harus berdiam diri, saling menjauh agar masing-masing
dapat merasakan bahwa kami membutuhkan satu dengan yang lain. Jika kami
berhasil melaluinya maka persahabatan kami akan indah seperti indahnya kupu-
kupu. Hmmm, aku menghela napas panjang. Aku memutuskan untuk berdoa dalam
hati agar kami kuat menjalani tahap kepompong ini.

“Sarah...” Aku dengar teriakan mama membangunkanku. Tiba-tiba pintu


kamar terbuka dan aku melihat Angel datang menghampiriku. Aku cubit tanganku
kuat, terasa sakit artinya aku tidak bermimpi. “Hai, ayo bangun,” kata Angel sambil
menarik selimutku. “Bantu aku menulis sinopsis novel bahas Inggris yang sudah
selesai aku baca,” katanya lembut. Dia sudah melupakan permasalahan kami.
“Sarah... Ayo bantu aku, jika aku tidak bisa membuat sinopsis, mamaku tidak mau
membelikan novel fovoritku yang semalam aku baca di webnya kalau sudah terbit.”
Aku segera bangun dan memeluk Angel sahabatku. Aku yakin, persahabatan kami
dapat melewati tahap kepompong.

Anda mungkin juga menyukai