Anda di halaman 1dari 4

Nama :Jeffrey Thamsky

Kelas :XI.IPS

HUJAN
Resensi Novel "Hujan"

Identitas Buku
Judul Buku : Hujan.
Tebal: 320 halaman
Sampul buku: Biru terdapat gambar hujan desain oleh Orkha Creative
Terbit: Januari 2016
Ukuran: 13.5 x 20 cm
ISBN: 978-602-03-2478-4
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Alamat penerbit: Gedung Gramedia Blok 1, Lt5
Jl. Palmerah Barat 29-33 Jakarta 10270
Pendahuluan
Tere Liye dikenal sebagai penulis novel. Beberapa karyanya yang
pernah diangkat ke layar kaca yaitu Hafalan Shalat Delisa dan Moga
Bunda Disayang Allah. Meskipun dia bisa meraih keberhasilan dalam
dunia literasi Indonesia, kegiatan menulis cerita sekedar menjadi hobi
karena sehari-hari ia masih bekerja kantoran sebagai akuntan. Akhir-akhir
ini Tere liye lebih sering menggunakan judul novel yang singkat seperti
Pukat, Amalia, Bumi, Rindu dan lainnya.
Inti
Novel menceritakan tentang Esok dan Lail yang memerankan tokoh
utama. Keduanya dipertemukan pasca gunung meletus di tahun 2042.
Sedangkan, tokoh pendampingnya ada Maryam yang menjadi sahabat
Lail, wali kota beserta istrinya, Claudia, Elijah, ibunya Lail, ibu penjaga
asrama dan ibunya Esok.
Efek letusan gunung sangat dahsyat karena memporak porandakan
hampir seluruh isi bumi dan hanya menyisihkan 10% manusia. Selain itu,
cuaca dan iklim menjadi kacau.
Esok yang memiliki nama lengkap Soke Bahtera ini merupakan anak
muda yang pintar dan jenius. Ketika berumur 16 tahun, ia berpindah ke
ibukota untuk meneruskan sekolah. Akhirnya, ia bisa membuat mobil
terbang untuk pertama kali.
Lail adalah tokoh wanita yang sederhana, tinggal di panti sosial,
menjadi relawan kemanusiaan dan mengenyam pendidikan di sekolah
perawat. Ia menyimpan perasaan cinta yang mendalam selama
bertahun-tahun kepada Esok, namun tidak bisa diungkapkan.
Esok sendiri tidak memiliki waktu lebih walau hanya sekedar menemani
atau menghubunginya karena kesibukannya.
Cerita dengan latar di tahun 2042-2050 ini mengangkat genre
science-fiction. Di dalamnya terdapat bumbu-bumbu kisah percintaan
remaja. Selain itu, juga menceritakan dunia masa depan yang penuh
teknologi canggih. Peran manusia sudah digantikan dengan teknologi dan
ilmu pengetahuan.
Manusia semakin dimanja dengan teknologi yang ada, tidak perlu
memasak, menjahit dan mengerjakan aktivitas lainnya. Namun, manusia
tidak bisa lepas dari kodratnya memiliki berbagai jenis perasaan seperti
sedih, cinta, senang, rindu, benci dan lain-lain.
Inilah yang menimbulkan konflik dalam cerita. Pertama-tama, diawali
dengan kedatangan Lail yang akan memodifikasi ingatannya di pusat
terapi saraf. Saat ditanya, ia menjawab ingin melupakan tentang hujan.
Kemudian, Lail menceritakan tentang kehidupannya dari terjadinya
bencana alam sampai tiba di pusat terapi syaraf kepada Elijah yang
merupakan paramedis senior.

Keunggulan Buku
Novel ini sangat menarik untuk dibaca dari sampulnya saja membuat
mata tertarik untuk membacanya, Sinopsis yang tertera pada halaman
belakang Novel Hujan ini pun ditulis singkat seperti yang dikutip diatas
Tentang Persahabatan. Tentang Cinta, Tentang Perpisahan, Tentang
Melupakan. Tentang Hujan. Singkat namun membuat penasaran untuk
membacanya.
Ide-ide yang dituangkan dalam novel ini sangat menarik dan kadang
tidak dapat ditebak. Novel ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan
mudah dipahami, meskipun menceritakan tentang hal-hal ilmiah. Tere
Liye menceritakan dan menggambarkan suasana serta tokoh dengan
terang-terangan dan jelas sehingga imajinasi pembaca benar-benar
terbentuk.
Alur cerita yang mengalir dan konflik batin yang ditonjolkan dalam
novel ini mampu membuat terhanyut dan ikut merasakan kejadian demi
kejadian yang terasa nyata. Dengan latar waktu tahun 2050-an, mampu
membuat kita berimajinasi. Membayangkan kondisi dunia masa depan,
dengan berbagai teknologi-teknologi canggih yang di dapat bayangkan.
Kekurangan Buku
Alur cerita yang maju mundur kadang membuat kita yang membaca
tidak akan mengerti ceritanya jika kita tidak fokus dalam membaca.
Tokoh utama. Lail, karakternya kurang kuat, dia hanya gadis lemah, dan
tidak berinisiatif apa-apa. Lail hanya mengikuti semua keinginan Maryam,
Menurut saya seharusnya Lail harus menjadi seorang inisiator yang
membawa perubahan bagi dirinya dan orang lain.
Ketidak jelasan tempat dan agama dalam novel ini. Ketika saya
membaca novel, saat kejadian bencana alam tidak ada satupun yang
menyinggung tentang beribadah, dari awal hingga akhir novel ini lebih
banyak menceritakan tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
canggih. Tempatnya pun hanya diberikan gambaran bahwa negara yang
didiami Lail adalah negara tropis.
Penutup
Saran
Sebaiknya pada novel ini dicantumkan daftar isi yang mempermudah
dalam pembacaan novel. Biografi pengarang juga sebaiknya
dicantumkan untuk memudahkan mengetahui penulis buku.
Pesan
Terlepas dari kekurangan yang saya tulis, namun setelah saya
membacanya perasaan excited menyeruak di hati saya. Saya puas
dengan cerita yang dibawakan Tere Liye terasa begitu alami.
Kejadian-kejadian yang digambarkan begitu terasa nyata dan membawa
saya ikut di dalamnya.
Dalam novel ini ada juga terdapat pesan-pesan yang dapat kita ambil
pelajarannya seperti mengajarkan pada kita bahwa semua kenangan itu
indah. Kenangan yang baikatau pun kenangan yang buruk, semuanya
memberikan warna dalam hidup kita. Untuk melupakan kenangan buruk,
kita harus merangkul kenangan itu, dan menerimanya.

Anda mungkin juga menyukai