Anda di halaman 1dari 9

RESENSI, UNSUR-UNSUR INTRINSIK, DAN EKSTRINSIK

DALAM NOVEL HUJAN


Diajukan untuk memenuhi ulangan mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang dibimbing oleh Bapak Dodi Muhammad Basir,S.Pd

DISUSUN OLEH MAULAYA


KHALFI ASYISYTRY NIS.
1819100159

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


SMA TERPADU KRIDA NUSANTARA BANDUNG
2020
DAFTAR ISI

I. DATA-DATA BUKU......................................................................................
II. SINOPSIS.........................................................................................................
III. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN............................................................
IV. UNSUR-UNSUR INTRINSIK.........................................................................
V. UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK.....................................................................
VI. PENUTUP …...................................................................................................
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru pada Bahasa
Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik
makalah] bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada
bapak Dodi Muhammad Basir,S.Pd ,selaku guru Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik, dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 19 Februari 2020

Maulaya Khalfi Asyisytry


Penulis makalah
NIS.1819100159
I. Data-data buku
1. Judul : Hujan
2. Penulis : Tere Liye
3. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Umum
4. Cetakan ke : 29
5. Tanggal cetakan : 2016
6. Halaman: 320 hlm
7. ISBN : 9786020324784
8. ISO : -
9. Dimensi : -
10. Harga : 75.900

II. Sinopsis
Novel Hujan ini menceritakan tentang kisah dua tokoh utamanya yang bernama Lail dan Esok.
Kedua tokoh ini dipertemukan pasca terjadi bencana gunung meletus tahun 2042. Efek dari Gunung
meletus ini teramat dahsyat, disamping telah meluluhkan lantakkan sebagian besar isi bumi,
bencana alam ini hanya menyisakan 10% manusia di bumi dan juga mengacaukan iklim serta cuaca
bumi. Tokoh laki-laki bernama Esok atau yang bernama lengkap Soke Bahtera ini digambarkan
sebagai anak muda yang jenius dan pintar. Pada usia 16 tahun harus pindah ke ibukota melanjutkan
sekolah dan berhasil menciptakan mobil terbang yang pertama. Sementara tokoh wanita yang
bernama Lail memiliki karakter sebagai gadis sederhana yang hidup di panti sosial dan akhirnya
menjadi seorang relawan kemanusiaan dan bersekolah di sekolah perawat.
Lail ternyata mempunyai perasaan lebih pada Esok. Perasaan ini ia pendam bertahun-tahun
lamanya, tanpa pernah bisa mengungkapkannya. Sedangkan Esok tidak pernah punya waktu lebih
untuk menghubungi atau menemani Lail karena kesibukannya. Mengambil latar tahun 2042-2050,
novel ini mengandung genre science-fiction yang dibumbui oleh kisah roman percintaan remaja.
Didalamnya diceritakan tentang dunia di masa depan dengan teknologi yang sangat canggih. Ilmu
pengetahuan dan teknologi sudah menggantikan peran manusia. Manusia sangat dimanja, dimana
tak perlu lagi memasak, menjahit baju, bepergian dengan sopir dan lain sebagainya. Namun
manusia tidak bisa meninggalkan kodratnya yang memiliki rasa cinta, benci, rindu, sedih, senang
dan sebagainya. Hal- hal Inilah yang menjadi konflik jalannya cerita.
Cerita dimulai dengan peristiwa kedatangan Lail ke Pusat Terapi Saraf untuk memodifikasi
ingatannya. Ketika ditanya apa yang ingin dilupakan, Lail menjawab “aku ingin melupakan hujan”.
Ceritapun bergulir. Dengan dibantu oleh Elijah seorang paramedis senior, Lail menceritakan
seluruh kisah hidupnya sejak peristiwa bencana alam tersebut hingga saat dia mendatangi pusat
terapi syaraf tersebut. Cerita kemudian bergulir dengan sangat apik dan membuat ending yang
sangat-sangat tidak mengecewakan.

III. Kelebihan dan Kekurangan


KELEBIHAN
Materi bahasa didalam novel ini cukup ringan dan mudah dipahami. Meski halamannya cukup
tebal. Namun dalam novel ini segala sesuatunya terasa pas. Alurnya tidak membosankan dan sudah
sesuai dengan jalan cerita, tidak terasa di panjang-panjangkan atau dilambat-lambatkan. Bahkan
di beberapa bagian ada yang dipercepat ceritanya. Jalan ceritanya senfiri tidak bisa ditebak sama
sekali. Banyak kejutan-kejutan yang terjadi dalam novel ini dan tidak pernah dibayangkan
sebelumnya. Misalnya adanya musim dingin berkepanjangan akibat efek gunung meletus.
Kemudian karena campur tangan manusia, musim dingin ini berubah menjadi musim panas yang
akhirnya menjadi malapetaka. Musim panas terjadi tanpa tahu kapan berakhirnya. Hujan juga tidak
lagi turun ke bumi. Hal-hal seperti ini membuat imajinasi pembaca melambung tinggi. Belum lagi
dengan kecanggihan teknologi yang bisa membuat anting-anting sebagai pemandu online, sistem
transportasi tanpa supir, alat komunikasi yang tertanam di tangan dan sebagainya. Semuanya terasa
nyata dan pasti bisa terjadi di masa depan. Tidak adanya daftar isi dan sinopsis di sampul belakang
juga menjadi daya tarik tersendiri dalam novel ini. Hal ini akan membuat para pembacanya
penasaran dan tidak ada pilihan lain selain terus membaca hingga akhir.
KEKURANGAN
Menurut saya, tokoh Lail dalam novel ini karakternya kurang kuat. Dia hanya seorang gadis lemah,
cengeng dan tidak mempunyai inisiatif apa-apa. Keberhasilannya dalam berbagai hal di dalam
cerita karena ajakan dari temannya Maryam. Tanpa Maryam, Lail tak akan bisa meraih apapun.
Seharusnya sebagai tokoh utama, Tere Liye menempatkan Lail sebagai inisiator bukan tokoh yang
mengikuti apapun kemauan temannya walaupun itu hasilnya baik juga.
Beberapa bagian dalam novel ini menyatakan kalimat “secanggih-canggihnya teknologi, tidak ada
yang dapat menandingi kekuasaan Tuhan”. Hal itu dipahami oleh semua orang di dalam cerita.
Namun demikian entah kenapa Tere Liye tidak menempatkan para tokoh di dalamnya untuk
berdoa dan beribadah. Tidak ada satupun bahasan agama didalam novel ini, semuanya hanya
membicarakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mulai dari awal hingga akhir halaman, saya
bertanya-tanya kira-kira agama para tokoh ini apa za?, ini terasa janggal sekali bagi saya.
Beberapa typo juga saya temui dalam novel ini, yang paling kentara dan bikin kening berkerut
adalah tentang tugas pertama Lail dan Maryam. Di halaman 120 tertulis “Jika kalian bersedia,
setelah menerima pin besok pagi, kalian akan ditugaskan segera di Sektor 3 selama liburan
panjang”. Namun, dalam halaman 135 tertulis, “Pagi ini kami berangkat ke Sektor 4, Penugasan
pertama dari organisasi”. Sebenarnya Lail itu ditugaskan di sektor 3 atau 4? Semoga cetakan
selanjutnya ada jawaban dan bisa diperbaiki.

IV. Unsur-unsur Intrinsik


1. Tema
Buku ini berkisah tentang perpisahan, persahabatan, cinta, hujan dan tentang melupakan.
Mengambil genre science-fiction yang dibumbui oleh kisah roman percintaan remaja.
2. Plot
Alur dalam novel ini dibuat maju mundur antara tahun 2042an hingga 2050an.Dimulai tahun 2050
saat tokoh utama mendatangi sebuah tempat yang bisa menghapus ingatan menyakitkan. Ditempat
tersebut tokoh utama menceritakan tahun-tahun yang dilewatinya dan cerita mundur kebelakang.
Sesekali alur kembali maju dan kemudian mundur lagi. Sampai akhirnya alur klimaks di bagian
awal cerita dengan sebuah penyelesaian yang membahagiakan.
3. Tokoh
Novel yang terbit tahun 2016 ini memiliki dua tokoh utama yakni Lail dan Esok. Tokoh
pendamping ada Maryam (Sahabat Lail), Wali Kota dan Istrinya (orang tua angkat Esok), Claudia
(saudara angkat Esok), Elijah (Paramedis), Ibu Esok, Ibu Lail, dan Ibu Penjaga Asrama.
4. Penokohan
Tokoh dalam cerita ini memiliki karakter yang berbeda sayu sama lain dan membuat pembaca
tertarik untuk lebih mendalami semua karakter pada tokoh contohnya Lail adalah seorang gadis
yang pemberani dan memiliki jiwa sosial. Dia juga seorang gadis yang pintar dan lain-lain .

5. Setting
Latar waktu
Pagi :
Pagi hari, berita tentang penduduk yang kesepuluh miliar tersebar dimana-mana.
Letusan Gunung Merapi dan Gempa Bumi terjadi pada pagi hari disaat Lail sedang berangkat ke
sekolah barunya. Pagi ini pegunungan hijau dan lembah luas terhampar luas. Di Pagi harinya, Esok
mengajak Lail mengunjungi sebuah tempat.
Siang :
Pada jam makan siang, Lail dan Maryam dipanggil mendadak oleh Ibu Suri. Di siang harinya,
diumumkanlah kelulusan Lail dan Maryam dari Sekolah Keperawatan.
Sore :
Baru kemarin sore dia menyaksikan sendiri ibunya jatuh ke lorong kereta gelap. Di sore hari, Esok
mengajak Lail ke toko kue ibunya. Sorenya, dengan masih diliputi sukacita lulus dari sekolah, Lail
dan Maryam tiba-tiba dipanggil ke kantor Ibu Suri.
Malam :
Malam pertama, Lail dan Esok menginap di rumah sakit yang merawat Ibu Esok. Malam kedua,
Lail dan Esok menginap ditempat pengungsian. Malam hari, disaat hujan badai, Lail dan Maryam
memberikan peringatan kepada penduduk Kota Hilir Sungai bahwa kota tersebut akan dituruni air
bah.
Latar tempat
Trotoar, Stasiun kereta, Kereta bawah tanah/kapsul kereta, Ruangan 4 x 4 m kubik, Taman kota,
Rumah Lail, Toko kue, Kolam air mancur Central Park, Rumah Sakit, Panti Sosial, Sekolah
Keperawatan, Markas Organisasi Relawan, Stadion sepak bola/tempat pengungsian nomor 2,
Tempat latihan relawan, Lubang tangga darurat, Sebuah kota yang memiliki teknologi yang
canggih
Latar suasana
Mengejutkan : Kereta kapsul berhenti secara mendadak karena adanya letusan Gunung Purba di
belahan benua lain.
Panik : Terjadinya gempa susulan di lorong kereta.
Tragis : Ibu Lail jatuh ke dalam lorong kereta.
Senang : Lail menerima telepon dari ayahnya. Lail dan Marayam lulus tes yang dilakukan untuk
menjadi seorang relawan.
Sedih : Lail dan Esok berpisah sementara karena Esok akan diadopsi oleh seorang Wali Kota. Lail
mengira Esok pergi dengan kapal raksasa tersebut bersama Claudia.
Bahagia : Esok dan Lail menikah di tengah teriknya matahari.
6. Point of view
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu sudut pandang orang ketiga. Contohnya :
dia, ia, dan nama orang.
7. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan oleh sang penulis mudah dimengerti pembaca dan menarik serta
membuat pembaca bisa masuk ke dalam cerita.
8. Amanat
Dengan melakukan berbagai kesibukan kita bisa melupakan banyak hal. Namun melupakan
bukanlah solusi bijak mengatasi kesedihan. Solusi terbaik adalah menerima segalanya agar tidak
jadi beban.
V. Unsur-unsur ekstrinsik
1. Latar belakang pengarang
Darwis Tere Liye adalah seorang pengarang yang belakangan ini memberi judul novelnya cukup
dengan satu kata saja yang membuat para penggemarnya menjadi penasaran dan karyanya terjual
dan harus mengalami cetakan ulang untuk memenuhi permintaan pembaca. Tere Liye juga selalu
menyelipkan tokoh yang dapat membuat pembaca tersenyum sendiri bahkan tertawa melihat
tingkah tokoh dalam cerita tersebut.
2. Nilai- nilai novel
Religius : hubungan manusia dengan Tuhan terdiri dari: tawakkal dan bersyukur.
Sosialitas : hubungan manusia dengan manusia: tolong-menolong, persahabatan, penyayang,
pemberi motivasi, berbudi pekerti baik, pemberi nasihat, dan perhatian.
Daya juang : hubungan manusia dengan dirinya sendiri: pantang menyerah, berpendirian
teguh, dan berhati tulus.
Kesadaran :hubungan manusia dengan alam sekitar: tumbuh rasa ingin menjaga
keseimbangan alam dan memuji keindahan alam.

VI. Penutup
a. Simpulan
Novel ini memiliki kelebihan yang bisa menutupi kekurangan pada cerita. Cerita pada novel ini
sangat menarik untuk dibaca.
b. Saran
Sebaikya novel ini dilengkapi dengan gambar- gambar yang menarik. Dan sebaiknya, didalam
novel ini dilengkapi oleh data pengarang. Agar pembaca daat mengetahui tentang data engarang
tersebut.
DAFTAR PUSAKA
https://sy4r0h.wordpress.com/2016/12/09/resensi-hujan-karya-tere-liye/amp/
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/surya-bahtera/article/view/1
https://ndahfit.blogspot.com/2016/09/resensi-novel-hujan-karya-tere-
liye.html?m=1
https://www.wattpad.com/amp/495248456
https://aisaidluv.wordpress.com/2018/06/06/novel-hujan-by-tere-liye/amp/

Anda mungkin juga menyukai