Anda di halaman 1dari 7

Hujan karya Tere-liye

A. Identitas
▪ Judul : Hujan
▪ Genre : Drama, Science Fiction, Roman
▪ Pengarang : Tere Liye
▪ Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
▪ Tahun terbit : 2016
▪ Jumlah halaman : 320
▪ Berat : 400 gram
▪ Panjang : 21 cm
▪ Lebar : 14 cm
▪ Jenis sampul : Soft cover
▪ ISBN : 978-602-03-2478-4

B. Orientasi
Darwis atau yang lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye (lahir 21 mei 1979) merupakan penulis
buku terkenal Indonesia. Nama Tere Liye sendiri berasal dari Bahasa India yang berarti untukmu. Tidak
seperti penulis lainnya, disetiap bukunya, Darwis jarang menampilkan biografinya. Namun, hanya
menuliskan alamat blog. Darwis banyak menghasilkan karya-karya novel best seller Karya-karya hebat
beliau sangat laku dipasaran, bahkan banyak novel best seller yang sudah diangkat ke layar lebar. Salah
satu dari sekian banyaknya karya beliau adalah novel Hujan.
Darwis menjadikan kegiatan menulis cerita sekadar hobi karena sehari-hari beliau berprofesi
sebagai akuntan. Darwis tamatan dari SDN 2 Kikim Timur Kabupaten lahat, SMPN 2 Kikim Labupaten
Lahat, SMAN 9 Bandar Lampung, dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Karya Darwis selalu mengetengahkan pengetahuan, agama islam, dan moral kehidupan. Pesan
yang diberikan melalui karya-karyanya selalu bias diterima karena penyampaiannya yang unik dan
sederhana membuat pembaca seolah-olah merasakan langsung. Adapun karya-karya tere-liye adalah
sebagai berikut:

A. Novel Serial
1. Serial Dunia Paralel
▪ Bumi (2014)
▪ Bulan (2015)
▪ Matahari (2016)
▪ Bintang (2017)
▪ Ceros dan Batozar (2018)
▪ Komet (2018)
▪ Komet Minor (2019)
▪ Selena (2020)
▪ Nebula (2020)
▪ Si Putih (2021)
▪ Lumpu (2021)
▪ Bibi Gill (2022)
▪ Segaras (2022)
2. Serial Anak Nusantara

Sebelumnya diberi nama serial "Anak-Anak Mamak" yang terdiri dari empat buku, yaitu:

▪ Burlian (2009)
▪ Pukat (2010)
▪ Eliana (2011)
▪ Amelia (2013)

Lalu Tere Liye menulis ulang pada tahun 2018, mengganti judul buku dan mengganti nama serial menjadi
"Anak Nusantara"

▪ Si Anak Spesial (2018) -- sebelumnya berjudul Burlian


▪ Si Anak Pintar (2018) -- sebelumnya berjudul Pukat
▪ Si Anak Pemberani (2018) -- sebelumnya berjudul Eliana
▪ Si Anak Kuat (2018) -- sebelumnya berjudul Amelia
▪ Si Anak Cahaya (2018)
▪ Si Anak Badai (2019)
▪ Si Anak Pelangi (2021)
▪ Si Anak Savana (2022)
3. Serial Aksi
▪ Negeri Para Pedebah (2012)
▪ Pulang (2015)
▪ Pergi (2018)
▪ Pulang Pergi (2021)
▪ Bedebah di Ujung Tanduk (2021)
▪ Tanah Para Bandit (2023)
4. Serial The Gogons
▪ The Gogons: James & The Incredible Incidents (2006)
▪ The Gogons 2: Dito & Prison of Love (2020)
B. Novel Non Serial
• Hafalan Sholat Delisa (2005)
• Moga Bunda Disayang Allah (2006)
• Kisah Sang Penandai (2006) -- berganti judul menjadi Harga Sebuah Percaya
• Bidadari-Bidadari Surga (2008) -- berganti judul menjadi Dia Adalah Kakakku
• Sunset Bersama Rosie (2008)
• Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2009)
• Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010)
• Ayahku (Bukan) Pembohong (2011)
• Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012)
• Rindu (2014)
• Tentang Kamu (2016)
• Harga Sebuah Percaya (2018) -- sebelumnya berjudul Kisah Sang Penandai
• Dia Adalah Kakakku (2018) -- sebelumnya berjudul Bidadari-Bidadari Surga
• Selamat Tinggal (2020)
• Janji (2021)
• Rasa (2022)
• Sesuk (2022)
C. Kumpulan Cerpen
• Berjuta Rasanya (2012)
• Sepotong Hati yang Baru (2012)
D. Kumpulan Kutipan
• #AboutLove (2016)
• #AboutFriends (2017)
• #AboutLife (2018)
E. Buku Puisi
• DIkatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap CInta (2014)
• Sungguh Kau Boleh Pergi (2019)
F. Buku Anak Bergambar
• Toki: SI Kelinci Bertopi (2021)
• Suku Penunggang Layang-Layang (2021)
• Malam yang Menegangkan (2021)
• Apel Emas (2021)

B. Tafsiran Isi
Seiring Berjalannya waktu pemikiran manusia mengalami perkembangan, hasil dari perkembangan
zaman yang terus berjalan cepat adalah kemunculan ilmu pengetahuan dan teknologi-teknologi mutakhir
yang semakin memudahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan menyelesaikan persoalan
hidup.

Novel hujan ini menyadarkan bahwa manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan alam.
Seluruh kecanggihan akan kalah jika berhadapan dengan kekuatan alam. Saat bencana alam datang, tidak
ada yang bisa lari, keberuntungan menjadi hal yang paling penting.

Pada tahun 2042 terjadi bencana alam yang menggemparkan dunia. Salah satu Gunung Purba
meletus, gempa dengan skala besar efek dari letusan gunung tersebut mengguncang bumi dan menewaskan
90% dan hanya menyisakan 10% penduduk bumi.

Lail gadis berusia 13 tahun adalah bagian kecil dari manusia yang mendapat keberuntungan,
selamat dari bencana itu. Namun, ia juga harus rela kehilangan ibunya untuk selamanya. Lail menjadi yatim
piatu ketika turun hujan.
Esok pria berusia 15 tahun yang menyelamatkan Lail saat mereka terjebak di stasiun kereta bawah
tanah. Esok memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan Lail setelah kejadian tersebut.

Seperti teori yang menyatakan tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan, demi kian
pula mereka yang jatuh cinta. Lail jatuh cinta ketika turun hujan. Namun, mereka terhalang oleh kesibukan
esok sebagai ilmuan yang sedang sibuk menyelesaikan proyek pembuatan teknologi agar bisa pindah dari
bumi, hal ini karena iklim pada saat itu sangat hancur, imbas dari bencana alam gunung meletus. Namun,
teknologi ini tidak cukup menampung semua manusia yang hidup pada masa itu. Esok mendapatkan
tiketnya dan Lail tidak.

Apa yang terjadi ketika jarak memisahkan mereka? Rindu, cemas, resah, hingga cemburu menjadi
satu. Lail yang tak kunjung mampu mengungkapkan perasaannya memilih memendamnya dalam-dalam.
Hingga saat dimana Ia mengambil kesimpulan yang salah, Lail merasa tidak pernah di cintai oleh Esok.
Lail yang depresi memutuskan untuk menghapus ingatannya. Elijah (paramedis yang bertugas dalam proses
modifikasi ingatan) bertanya kepada Lail “Apa yang hendak kamu lupakan Lail?” lalu Ia Berkata “Aku
ingin melupakan hujan.” Semua yang berhubungan dengan hujan sungguh sangat menyakitkan.

Dibagian akhir novel, penulis memasang klimaks dari konflik cerita. Didetik-detik terakhir, Lail
memilih untuk berdamai dengan ingatan-ingatan yang dianggapnya menyakitkan. Ia memilih untuk
berdamai dengan kenyataan yang ada. Dan Disaat lail mengira Esok akan meninggalkannya, Esok muncul
dihadapannya, tanpa Ia sadari Esok yang dianggap lebih memilih orang lain, ternyata sangat mencintainya.
Atas dasar cinta mereka menikah dan memilih untuk menetap di Bumi menghadapi iklim panas bersama-
sama

C. Evaluasi

1. Novel ini terdiri oleh 320 halaman, tidak terlalu banyak dan isi novel ini juga mudah untuk dipahami
jadi sangat sesuai buat orang-orang yang baru ingin membaca buku.
2. Alurnya tidak membosankan dan tidak mudah untuk ditebak, justru plotwisnya di luar dugaan, yang
membuat pembaca larut dalam cerita dan penasaran.
3. Banyak kejutan-kejutan yang terjadi dalam novel ini dan tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Misalnya adanya musim dingin berkepanjangan akibat efek gunung meletus. Kemudian karena campur
tangan manusia, musim dingin ini berubah menjadi musim panas yang akhirnya menjadi malapetaka.
Musim panas terjadi tanpa tahu kapan berakhirnya. Hujan juga tidak lagi turun ke bumi. Hal-hal seperti
ini membuat imajinasi pembaca melambung tinggi.
4. Karakter yang ada dibuku ini cukup sedikit tapi semuanya memberikan peran yang penting dalam
cerita.
5. Teknologi yang diceritakan dibuku ini dijelaskan sedemikian rupa hingga mudah untuk dimengerti,
meskipun teknologi tersebut belum ada didunia kita saat ini.
6. Berdasarkan dari aspek tampilan buku,buku tersebut memiliki tampilan yang menarik. Untuk
covernya sendiri sudah bagus, keren, unik, dan simple. Pada sampul buku terdapat gambar hujan
yang identicdan berkaitan erat dengan judul buku. Kolaborasi warna biru dan putih juga memberi kesan
nyaman dan menarik perhatian.

• Kelemahan

1. Karakter Lail sebagai tokoh utama dalam cerita ini digambarkan kurang kuat karena hanyalah gadis
lemah nan cengeng juga tak memiliki inisiatif, cenderung ikut-ikutan dengan Maryam.
2. Masih ada beberapa penggunaan kata atau istilah ilmiah seperti, peranti, prototype, polimer,
material catridge, konsorsum dan lain sebagainya. Kata-kata ilmiah tersebut barangkali
menyulikan pembaca awam dalam memahami maksud dari yang dijelaskan penulis. Penulis
juga tidak memberikan penjelasan singkat atau foot note untuk mengartikan kata-kata ilmiah
tersebut.
3. Tidak seperti novel pada biasanya, cover belakang novel ini tidak menyediakan sinopsip
mengenai isi buku.
4. Tidak ada satupun bahasan agama dan tokoh, hanya terfokus pada ilmu pengetahuan dan
teknologi. Hal ini berlawanan dengan kebiasaan penulis yang selalu mengetengahkan agama
islam. Alhasil, pembaca tidak mampu menebak agama dari masing-masing tokoh hingga
terasa ada yang janggal
D. Rangkuman
Terlepas dari beberapa kekurangan, saya cukup puas setelah membaca novel ini. Efek dari novel
ini cukup membekas hingga sekarang masih terbayang adegan-adegan yang membuat saya gagal move on.
Ilmu pengetahuan dan teknologi cukup membuat saya berfikir maju dan bermain imajinasi tentang masa
depan lebih dalam

Jika kita renungkan kembali, ada banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari novel ini.
Menurut saya novel ini sangat layak dibaca, baik remaja, pecinta science fiction, dan dewasa karena jalan
cerita novel ini menarik dan sangat menginspirasi. Novel ini juga mengajarkan cara berjuang dan
menghargai. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai