Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN APLIKASI ANDROID MICROSOFT TEAMS

TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA RAKYAT SISWA KELAS VII


SMP MUHAMMADIYAH 5 SEMARANG DI MASA PANDEMI COVID-19

ARTIKEL ILMIAH

DEWI PUJI LESTARI


NPM 16430026

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Penerapan Aplikasi Android Microsoft Teams Terhadap
Kemampuan Memahami Cerita Rakyat Siswa Kelas VII SMP
Muhammadiyah 5 Semarang di Masa Pandemi Covid-19
Dewi Puji Lestari¹⁾, Nuning Zaidah²⁾, Alfiah³⁾

Universitas PGRI Semarang


dewipujilestari2@gmail.com
nuningzai@gmail.com
alfiah.upgris@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan aplikasi android
Microsoft Teams terhadap kemampuan memahami cerita rakyat siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 5 Semarang di masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif yang berfokus pada pembelajaran menggunakan aplikasi
Microsoft Teams. Populasi dan sampel penelitian ini yakni peserta didik kelas VII SMP
Muhammadiyah 5 Semarang yang dipilih dengan menggunakan teknik non-probability
sampling dimana jumlah populasi menjadi jumlah sampel karena kurang dari 100 orang.
Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar menggunakan
Google Form, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis data model interaktif dengan tahapan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
penggunaan aplikasi Microsoft Teams dapat diterapkan sebagai media pemebelajaran
cerita rakyat kelas VII SMP Muhammadiyah Semarang di masa pandemi covid-19.

Kata Kunci : Pembelajaran daring, Microsoft Teams, Cerita Rakyat

Abstract
This study aims to determine how the application of the Microsoft Teams android-based
application to the ability to understand folklore of seventh grade students of SMP
Muhammadiyah 5 Semarang during the Covid-19 pandemic. This research is a
qualitative descriptive study that focuses on learning using the Microsoft Teams
application. The population and sample of this study were students of class VII SMP
Muhammadiyah 5 Semarang who were selected using non-probability sampling
techniques where the population was the number of samples because it was less than 100
people. The data collection instrument used a questionnaire that was distributed using
Google Form, interviews and documentation. The data analysis technique used in this
study was the data analysis technique of the Miles and Huberman models, namely data
reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate
that the use of the Microsoft Teams application can be applied as a medium for learning
folklore for class VII SMP Muhammadiyah Semarang during the Covid-19 pandemic.

Keywords: E-Learning, Microsoft Teams, Folklor


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses menggunakan metode tertentu sehingga
seseorang dapat memperoleh pengetahuan, cara bertingkah laku, pemahaman (Muhibinsyah
dalam Putranto, 2017: 1). Proses seseorang memperoleh pengetahuan dan pemahaman tidak
terlepas dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan
siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam proses pembelajaran guru
memegang peranan penting. Salah satu prinsip utama proses pembelajaran adalah keaktifan
peserta didik. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila seluruh aspek pembelajaran
dapat terpenuhi. Salah satu aspek yang harus dipenuhi salah satunya adalah membaca.
Membaca merupakan salah satu kegitan atau proses kognitif yang berupaya untuk
menemukan berbagai informasi yang tedapat dalam tulisan (Dalman, 2013: 5). Kegiatan
membaca sangat penting dalam proses pembelajaran karena membutuhkan konsentrasi dan
fokus terhadap apa yang dilihat. Dalam kegiatan membaca, siswa tidak hanya melihat
namun juga harus mampu memahami isi dari bacaan tersebut sehingga siswa mampu
mengevaluasi, kemudian menanggapi apa yang dibacanya. Selain mendapatkan informasi
kegiatan membaca juga dapat menambah wawasan serta membantu siswa untuk berfikir
kritis. Salah satu kegiatan membaca yaitu memahami isi cerita rakyat.
Menurut Gusal (2015 : 9) cerita rakyat adalah cerita yang hidup dan berkembang di
tengah-tengah masyarakat, dari mulut kemulut dan pada dasarnya diampaikan oleh
seseorang pada orang lain melalui penuturan lisan maupun tulisan. Biasanya cerita rakyat ini
mengisahkan mengenai suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat.
Cerita tersebut biasanya mengandung pesan-pesan luhur kepada pendengarnya. Oleh karena
itu, cerita rakyat sangat penting untuk diajarkan kepada siswa baik secara online maupun
offline.
Pada pandemi saat ini proses kegiatan pembelajaran cerita rakyat dilaksanakan
secara online. Pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka di sekolah dialihkan
menjadi pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring sebenarnya tidak seefektif
seperti pembelajaran tatap muka. Menurut Pohan (2020: 4) selama in pembelajaran daring
yang dilakukan terdapat berbagai kendala yang membuat pembelajaran daring menjadi tidak
efektif. Salah satunya adalah peembelajaran daring yang telah dilakukan hanya bersifat satu
arah, sehingga siswa kurang memahami penjelasan dari guru. Oleh karena itu guru harus
tepat menggunakan media pembelajaran yang bisa diterapkan secara online, begitu juga
pada penyampaian materi cerita rakyat. Selama ini materi cerita rakyat hanya disampaikan
dengan sederhana dan materi dikirim melalui file, sehingga antara guru dan siswa tidak
dapat berinteraksi secara langsung. Berdasarkan kondisi tersebut, pembelajaran berbasis
aplikasi android dapat dijadikan solusi dalam mekasanakan pembelajaran jarak jauh.
Menurut Denim (2010: 7) media merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap
yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau
peserta didik. Media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dijadikan sebagai
penyalur pesan agar tercapai tujuan pembelajaran (Djaramarah dan Zain 2010:121).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat
bantu apa saja yang dapat digunakan sebagai penyalur pesan agar tujuan dalam proses
pembelajaran dapat tercapai. Media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software).
Media pembelajaran bersifat software yang efektif digunakan pada saat pandemi
adalah menggunakan media berbasis aplikasi android. Salah satu aplikasi android yang
mudah digunakan adalah Microsoft Teams. Menurut Situmorang (2020: 32) penggunaan
Microsoft teams untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh menjadi lebih mudah seperti
belajar di dalam kelas dan memungkinkan siswa dan guru dapat tetap berkomunikasi dengan
menggunakan menu percakapan, dan dapat merasa seperti petemuan langsung menggunakan
menu video converence. Microsoft Teams merupakan sebuah platform komunikasi dan
kolaborasi terpadu yang didalamnya terdapat berbagai pilihan menu seperti chating, video
converence, penyimpanan berkas, panggilan dan menu lainnya yang mendukung kelancaran
proses pembelajaran daring (Tim Office 365, 2020).
Penelitian pembelajaran daring sudah banyak dilakukan semenjak adanya virus
corona, salah satunya telah di lakukan oleh Pradja dan Baist (2019) dengan judul “Analisis
Kualitatif Penggunaan Microsoft Teams Dalam Pembelajaran Kolaboratif Daring” dengan
hasil temuan bahwa dengan menggunakan Teams, dalam pembelajaran kolaboratif daring
memungkinkan terhindarnya belajar sendirian, setiap anggota yang terlibat dalam
kolaboratif daring dapat memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu dengan lainnya,
ini berarti memudahkan untuk mendapatkan informasi masing-masing anggota didalamnya,
mengevaluasi ide-ide, memantau pekerjaan satu sama lain. Selain itu akan memudahkan
dalam mengerjakan tugas bersama-sama atau untuk berbagi ide dari sebuah materi
perkuliahan Kolaboratif daring didasarkan pada model dimana pengetahuan dapat dibuat
dalam suatu populasi dimana anggotanya secara aktif berinteraksi dengan berbagi
pengalaman dan mengambil peran asimetri (berbeda). Pada penelitian sebelumnya
menunjukan bahwa Microsoft Teams dapat digunakan sebagai alat penghubung agar tetap
dapat berkomunikasi dan mengerjakan tugas secara bersama. Pada penelitian kali ini, maka
penulis memanfaatkan Microsoft Teams sebagai media pembelajaran ditengah pandemi yang
mengharuskan untuk tetap dirumah masing-masing.
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Sitomang (2020) dengan judul “Microsoft
Teams For Education Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Meningkatkan Minat Belajar”.
Pada penelitian ini menghasilkan penemuan yaitu 1) Secara keseluruhan bahwa minat
belajar mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunanakan Microsoft Teams
for Education berada dalam kategori “Sangat Baik” karena 94 orang dari 110 orang atau
sekitar 85,46% mahasiswa telah mencapai nilai tinggi (≥75). 2) Presentase peningkatan
pencapaian minat belajar mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran model pencapaian
konsep untuk masing-masing indikator adalah 49,22%, 49,48%, 49,48%, dan 52,34%
(semua kategori sangat baik). Hal ini menunjukkan bahwa pemmbelajaran menggunakan
Microsoft Teams for Education sangat baik digunakan untuk meningkatkan minat belajar
peserta didik. Karena menunjukkan hasil positif pada penelitian ini, maka peneliti memilih
Microsoft Teams sebagai media pembelajaran pada masa pandemi siswa kelas VII SMP
Muhammadiya 5 Semarang.
Dari berbagai pernyataan tersebut maka memunculkan suatu rumusan masalah
bagaimana penerapan aplikasi Microsoft Teams terhadap kemampuan memahami cerita
rakyat pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Semarang di masa pandemi covid-19.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan aplikasi Microsoft
Teams terhadap kemampuan memahami cerita rakyat siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
5 Semarang. Penggunaan aplikasi Microsoft Teams sebagai media pembelajaran diharapkan
dapat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran daring di masa pandemi covid-
19.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena
peneliti mengamati fenomena yang terjadi. Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tujuan dalam
penelitian ini yakni untuk mengetahui hasil penerapan pembelajaran cerita rakyat dengan
menggunakan aplikasi andoid Microsoft Teams siswa kelas VII SMP Muhammadiah 5
Semarang.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5
Semarang yang mendapat materi cerita rakyat. Penentuan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik non-probability sampling yaitu populasi menjadi sempel dalam
penelitian (sempel jenuh) karena populasi kurang dari 100 orang. Sample yang menjadi
responden dalam penelitian ini sebanyak 39 peserta didik kelas VII A dan VII B SMP
Muhammadiyah 5 Semarang.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
kuesioner yang disebar melalui Google Form, wawancara terhadap guru, dan dokumentasi.
Observasi dugunakan untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari fenomena berdasarkan pengetahuan
dan gagasan yang sudah dilakukan sebelumnya. Teknik kuesioner digunakan untuk
mendapatkan data sekunder yang diperoleh langsung dari responden. Wawancara pada
penelitian ini dilakukan untuk mengklarifikasi dan mendapatkan data lebih dalam lagi
mengenai poin-poin yang teliti. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data tentang jumlah dan nama-nama siswa yang menjadi responden, lembar
soal, hasil kerja siswa serta segala sesuatu yang menyangkut gambaran umum SMP
Muhammadiyah 5 Semarang.
Penggumpulan data diambil dari hasil tanggapan atau respon teradap kuesioner yang
telah disebarkan, hasil wawancara dengan guru, dan dokumentasi hasil kerja siswa. Data
disajikan dalam bentuk kata, frasa, maupun kalimat tentang penggunaan Microsoft Teams
yang dikelompokan dalam bentuk tabel dan uraian wawancara.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi
data dengan interpretasi, mereduksi data, dan simpulan guna memperoleh deskripsi yang
lebih detail dan jelas mengenai penerapan aplikasi Microsoft Teams terhadap kemampuan
memahami cerita rakyat siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Semarang.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Penerapan Aplikasi Microsoft Teams Sebagai Media Pembelajaran Cerita Rakyat.
Hasil penelitian ini diperoleh setelah melakukan pengumpulan data dari tanggal 5
- 26 Oktober 2020 di SMP Muhammadiyah 5 Semarang. Penelitian ini dilakukan
sebanyak 2 siklus yang terdiri dari 2 kali pertemuan. Hasil penelitian ini diperoleh
melalui penilaian terhadap siswa selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung dan
pemberian tugas berupa lember kerja siswa sesuai dengan materi pembelajaran.
Pada siklus 1 tahap perencanaan diawali dengan melakukan perijinan dengan
pihak sekolah dan guru untuk melakukan penelitian, kemudian mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Langkah selanjutnya peneliti mempersiapkan
instrumen yang akan digunakan, dan mempersiapkan alat-alat yang akan dibutuhkan
ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap pelaksanaan peneliti
mempersiapkan materi tentang cerita rakyat yang disajikan dalam bentuk power point
oleh guru mata pelajaran bahasa Jawa SMP Muhammadiyah 5 Semarang dengan
menggunan aplikasi Microsoft Teams. Sebelum memulai pembelajaran guru
menginformasikan kepada siswa bawah pembelajaran cerita rakyat akan menggunakan
aplikasi Microsoft Teams kemudian dijelaskan cara mengoperasikan aplikasi Microsoft
Teams seperti cara mematikan microfon saat penyampaian materi berlangsung.
Selanjutnya guru menyampaikan materi berupa cerita rakyat secara virtual
menggunakan vidio converece. Pada pertemuan pertama masih belum terlihat minat
belajar dari siswa dilihat dari presensi. Siswa yang mengikuti pembelajaran cerita rakyat
pada pertemuan pertama yakni sebanyak 23 siswa dari total keseluruhan 39 siswa.
Selain itu masih banyak siswa yang mematikan kamera saat pembelajaran berlangsung.
Ketika pembelajaran berlangsung siswa memperhatikan dengan seksama ditunjukkan
saat guru melemparkan pertanyaan siswa dapat menjawabnya dengan benar.
pembelajaran menggunakaan video converence hanya dilakukan selama 20 menit yakni
pada penampaian materi dan tanya jawab, hal tersebut dilakukan untuk menghemat
kuota yang dimiliki siswa. Pada akhir pembelajaran guru meminta siswa untuk
mencermati bacaan tentang cerita rakyat yang sebelumnya telah dibagikan oleh guru
berupa file. Pada pertemuan selanjutnya siswa diminta telah mengumpulkan kata-kata
sukar yang terdapat pada bacaan tersebut.
Pada pertemuan kedua terdapat peningkatan mintat belajar dari siswa dari hasil
pesensi yakni sebanyak 35 siswa mengikuti pembelajaran dari total 39 siswa. Pada
pertemuan ini banyak kamera dari siswa yang menyala meskipun ada beberapa yang
masih dimatikan. Pada pertemuan kali ini guru hanya mengulas materi yang telah
disampaikan minggu lalu selanjutnya dilakukan kuis, yakni guru meberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan bacaan cerita rakyat kemudian siswa ditunjuk secara acak untuk
menjawabnya. Hal tesebut dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa tentang cerita rakyat yang telah diberikan. Dari 10 pertanyaan yang
telah diberikan oleh guru, semuanya dapat dijawab oleh siswa. Kuis diakhiri oleh guru
dengan pemberian soal tertulis berupa link google from.
Setelah melakukan pengamatan secara langsung terdapat adanya kekurangan da
kelebihan dalam penggunaan aplikasi Microsoft Teams.
a. Kekurangan Aplikasi Microsoft Teams
Mengingat adanya pandemi covid-19 maka pembelajaran dilakukan secara daring
melalui aplikasi Microsoft Teams. Menurut Belawati (2019: 6) pembelajaran online
adalah pembelajaran yang dilakukan menggunakan internet. Begitu juga dengan
Microsoft Teams, dalam penggunaan aplikasi ini dibutukan adanya koneksi internet agar
dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaan aplikasi Microsoft Teams
yakni sebanyak (35,9%) menjawab penggunaan Microsoft Teams boros kuota. Maka hal
tersebut menjadi kendala terhadap kesiapan siswa di SMP Muhammadiyah 5 Semarang
dalam mengikuti pembelajaran. Namun kendala tersebut telah diatasi oleh pemerintah
dengan adanya kuota gratis kepada siswa agar tidak ada siswa yang beralasan tidak
mengikuti pembelajaran dikarenakan tidak memiliki kuota.
Selain itu (25,6%) menjawab kendala yang dihadapi saat menggunakan aplikasi
Microsoft Teams pada materi cerita rakyat adalah susah sinyal. Menurut Mustakim
(2020: 8) Kecepatan akses jaringan internet di Indonesia relatif lambat, ketersediaan
jaringan yang masih terbatas dan harga untuk mengakses internet relatif mahal sehingga
menjadi hambatan bagi pembelajaran daring. Secara letak geografis SMP
Muhammadiyah 5 Semarang di Jalan Anggraini Raya No.34 Bulu Lor Kec. Semarang
Utara, Kota Semarang yang menunjukkan bahwa sekolah tersebut berada di pinggir kota
Semarang. Hal tersebut mengakibatkan akses internet yang sedikit lambat. Namun
setelah penelitian lebih lanjut kendala susah sinyal hanya terjadi pada provider tertentu.
Sehingga kendala susah sinyal dapat diatasi dengan mengganti provider yang memiliki
koneksi yang baik.
Ada juga siswa yang menjawab tidak ada kendala sebanyak (28,2%) dan yang
menjawab lainnya sebanyak (10,3%). Hal ini didasari dengan adanya kelebihan-
kelebihan yang dimiliki aplikasi Microsoft Teams yang telah di jelaskan pada bagian
sebelumnya. (Lihat Gambar 1)

Tidak Ada
10,3%
Boros Kuota
25,6%
35,9% Tidak Memiliki
HP
Susah Sinyal

Lainnya

Gambar 1. Kendala Penggunaan Aplikasi Microsoft Teams

b. Kelebihan Aplikasi Microsoft Teams


Setelah melakukan wawancara kepada guru SMP Muhmmadiyh 5 Semarang dapat
diketahui bahwa dalam penggunaannya, aplikasi ini dapat di instal pada masing-masing
ponsel siswa sehingga dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Selain itu Microsoft
Teams memiliki fitur vidio converence sehingga siswa dapat melaksanakan kegiatan
pembelajaran daring selayaknya pembelajaran tatap muka. Dengan adanya fiture ini,
guru dan siswa dapat berinteraksi langsung seperti di dalam kelas. Dalam penelusuran
data melalui interview dengan guru, penggunaan aplikasi Microsoft Teams dirasa
membantu karena siswa dapat dengan mudah mempelajari materi yang diberikan berupa
Powerpoint, siswa tidak perlu mendowload Powerpoint karena langsung disimpan oleh
sistem sehinggga tidak ada kendala memori yang penuh. Siswa lebih mudah juga
menjawab latihan-latihan soal pada aplikasi karena bisa dikerjakan kapanpun dan
dimana saja.
Penggunaan aplikasi Microsoft Teams sebagai media pembelajaran cerita rakyat
siswa menilai sangat membantu sebanyak 10 siswa, sebagian besar mereka menilai
membantu sebanyak 14 siswa. Pada masa pandemi aplikasi microsoft teams dirasa
dapat menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun
yang menjawab biasa saja 10 siswa dan yang menjawab kurang membantu 4 siswa.
Microsoft Teams dianggap kurang membantu oleh siswa karena ada beberapa
kekuranan yakni keterbatasan kuota internet minimnnya akses internet. (Lihat Gambar
2).

16
14
12
10
8
6
4
2
0
Sangat Membantu Biasa Saja Kurang Tidak
Membantu Membantu Membantu

Gambar 2. Peranan Aplikasi Microsoft Teams

2. Hasil Belajar Siswa


Setelah melakukan beberapa proses meliputi wawancara dengan guru, dan kuesioner
terhadap siswa, aplikasi Microsoft Teams dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
cerita rakyat dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang memiliki rata-rata sebesar
80,25 sedangkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70,0. Hal itu
menunjukkan bahwa siswa mampu mengikuti pembelajaran cerita rakyat meskipun
tidak ada interaksi langsung. Dalam hal ini penggunaan aplikasi Microsoft Teams dirasa
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran di masa pandemi covid-19. Kondisi
tersebut sependapat dengan Mustakim (2020: 10) bahwa inovasi pembelajaran yang
dilakukan menggunakan media online membantu peserta didik menjalani pembelajaran
daring selama pandemi covid-19.

No Nilai Jumlah Persentase


Siswa (%)
1. 100 3 8%
2. 90 10 26%
3. 80 15 38%
4. 70 5 13%
5. 60 3 8%
6. 50 3 8%
Tabel.1 Hasil Nilai Siswa

Berdasarkan hasil nilai siswa pada materi cerita rakyat terlihat bahwa pembelajaran
menggunakan Microsoft Teams dapat digunakan sebagi media pembelajaran.
Penggunaan aplikasi Microsoft Teams dalam pembelajaran cerita rakyat di pandemi
memungkinkan peserta didik untuk memiliki semangat tinggi untuk belajar dan
mengerjakan tugas sehingga Microsoft Teams cukup efektif digunakan dalam
pemelajaran cerita rakyat. Hal ini sependapat dengan Sudjana (dalam Lestari, 2018:14)
efektivitas dapat diartikan sebagai tindakan keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan
tertentu yang dapat membawa hasil belajar secara maksimal.
Pada kuesioner yang telah disebar siswa yang menjawab paham sebanyak (51,3%),
dilihat dari hasil nilai siswa, sebanyak 20 siswa memperoleh nilai 80≤ dari 39 siswa
yang menjawab soal. Hal tersebut menunjukan bahwa hampir setengahnya mendapat
nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditentukan oleh sekolah yakni
70,00. Sedangkan yang menjawab cukup paham (33,3%), pada penelitian ini sebanyak
13 siswa mendapat nilai 70 atau sama dengan nilai KKM. Selain itu ada juga yang
menjawab kurang paham sebanyak (15,4%) dilihat dari hasil nilai siwa sebanyak 6
siswa mendapat nilai 60≥. Tidak ada yang menjawab tidak paham dan sangat paham.
(Lihat Gambar 3).

Sangat Paham
15,4% 33,3% Paham

51,3% Cukup Paham


Kurang Paham
Tidak Paham

Gambar 3. Tingkat Pemahaman Siswa

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi Microsoft
Teams sebagai media pembelajaran dapat membantu siswa dan guru dalam melakukan proses
pembelajaran. Hal tersebut sependapat dengan hasil penelitian Ibrahim dan Suarman (2014:10)
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Begitu
juga hasil penelitian Nadziro (2017: 13) Microsoft Teams efektif dalam meningkatkan mutu
pembelajaran, karena proses pembelajaran tidk ana terpaku dalam satu waktu dan dalam ruang.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di kelas VII SMP Muhammadiyah 5
Semarang dapat diketahui bahwa penerapan aplikasi Microsoft Teams tehadap kemampuan
memahami cerita rakyat siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Semarang terbukti dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran karena hasil belajar siswa yang maksimal melalui
perencanaan, proses dan evaluasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan pembelajaran daring
menggunakan Microsoft Teams terhadap kemampuan memahami cerita rakyat dapat dengah
mudah diakses dengan guru maupun siswa sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dilihat
dengan hasil nilai siswa yang memperoleh rata-rata nilai 80,25 yang berada di atas KKM yaitu
70.00.
Presepsi siswa mengenai pembelajaran cerita rakyat menggunakan Microsoft Teams
yaitu siswa merasa terbantu dengan menggunaan aplikasi tersebut, karena dapat pembelajaran
cerita rakyat dapat berjalan selakyaknya pembelajaran tatap muka. Microsoft Teams bersifat
fleksibel yaitu muda diakses dimana saja dan kapan saja, terkendala akses internet dari tidak
adanya jaringan data maupun smartphone yang digunakan sebagai pendukung semua
mahasiswa untuk pembelajaran daring.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya artikel ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Universitas PGRI Semarang.
2. Dosen Pembimbing Ibu Nuning Zaidah S.Pd., M.A dan Ibu Alfiah S.Pd., M.Pd yang
dengan sabar membimbing dari proses awal bimbingan hingga terselesaikannya artikel
ini.
3. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Semarang yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
4. Ibu Vias Putri Rahmawati S.Pd yang telah meluangkan waktunya untuk mendukung
penelitian ini.
5. Kedua orang tuaku Bapak Tarmin dan Ibu Parsi yang selalu mendukung serta
mendo’akan yang terbaik dalam setiap langkah.
6. Kakakku Agus Sugianto dan istri Ana Sekar Melati yang selalu mendukung dan
mendo’akanku.
7. Teman – teman seperjuanganku PBSD 2016 yang telah memberi motivasi, semangat, dan
do’a.
8. Teman – temanku kos tercinta yang selalu ada dan selalu mendukung setiap proses
perjalananku.
9. Burhanuddin Yusuf S.E yang selalu menemaniku dan memberi motivasi dari awal sampai
akhir bimbingan.
Akhir kata, tidak ada manusia yang sempurna. Penulis menyadari bahwa artikel ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar kedepannya bia lebih baik. Semoga artikel ini dapat memberikan kontribusi bagi kita
semua. Amiin.

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asnawi, N. 2018. Pengukuran Usability Aplikasi Google classroom Sebagai Elearning
Menggunakan USE Questionnaire (Studi Kasus: Prodi Sistem Informasi UNIPMA).
Journal Computer, Information System & Technology Management, 1(1), 17-21.
Azizah, Isnaini Nur. 2017. Pengembangan Media IPA Materi Stuktur Bumi dan Matahari
Menggunakan Aplikasi Macromedia Flash di Kelas V SD Negeri 1 Karangsari
Banjarnegara. Skripsi. Purwokerto: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Belawati, Tian. 2019. Pembelajaran Online. Banten: Universitas Terbuka.
Dalman. 2013. Ktrampilan Membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Danim, S. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Gusal, La Ode. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Sulaesi Tenggara Karya La
Ode Sidu. Jurnal Humanika. 3, 1- 18.
Ibrahim dan Suardirman. 2014. Pengaruh Penggunaan E-Learning Terhadap Motivasi dan
Prestasi Belajar Matematika Siswa SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Jurnal Prima
Edukasia, 2(1) 66 -79.
Mustakim. 2020. Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online Selama
Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Islam, 2(1) 1-
12.
Nadziroh, Faridatun. 2017. Analisa Efektifitas Sistem Pembelajaran E-Learning. Jurnal Ilmu
Komputer Desain Komunikasi Visual, 2(1) 1-14.
Putranto, Danang Noviaji. 2017. Penerapan Media Photo Story dalam Peembelajaran Cerita
Rakyat Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Semarang. Skripsi. Semarang: Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Univesitas PGRI
Semarang.
Rigianti, Henry Aditya. 2020. Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di
Kabupaten Banjarnegara. Elementary School, 7, 297-302
Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Predada Group.
Sitomang, Adi Suarmam. 2020. Microsoft Teams For Education Sebagai Media Pembelajaran
Interaktif Meningkatkan Minat Belajar. Jurnal Pendidikan, 2(1) 30-35.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Umairso. (2011). Pendidikan Pembebasan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Wicaksana, Ervan Johan dkk. 2020. Efektifitas Pembelajaran Menggunakan Moodle Terhadap
Motivasi Dan Minat Bakat Peserta Didik Di Tengah Pandemi Covid -19. Jurnal
Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai