Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Padang, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan gizi yang bermutu tinggi
b. Bahwa agar pelayanan gizi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang dilakukan oleh staf ahli gizi dan
keperawatan sesuai dengan asesmen awal dan lanjutan
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam A dan B perlu ditetapkan dengan
keputusan pimpinan Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Mengingat :
a. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;
b. Undang Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
c. Peraturan Menteri Kesehatan No. 147/Menkes/Per/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit;
d. Peraturan Menteri Kesehatan No. 340/Menkes/Per/I/2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit;
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit;
MEMUTUSKAN
KESATU : Asesmen awal gizi dilakukan pada pasien datang baik rawat jalan maupun emergensi
dengan menggunakan data berat badab, tinngi badan, dan indeks masa tubuh;
KEDUA : Aesemen awal gizi pada pasien rawat inap dilakukan dengan metode skrining yang
telah ditetapkan oleh tim medis dan gizi.
KETIGA : Skring gizi dilakukan oleh perawat. Apabila pada bagian skrining gizi rawat inap,
perawat menemukan skor penilaian gizi pasien adalah beresiko, maka asesmen
lanjutan harus dilakukan oleh tenaga ahli gizi.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Padang
Pada Tanggal : 05 Oktober 2022
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang