Diplomasi Budaya Yang Lahir Dan Hilang Pada Masa Pandemi
Diplomasi Budaya Yang Lahir Dan Hilang Pada Masa Pandemi
Abstract
Email: muhammad18088@mail.unpad.ac.id
1. Pendahuluan
Sudah dua tahun kita menghadapi pandemi Covid-19, yang di Indonesia dimulai dengan
terdeteksinya kasus pertama sejak tanggal 2 Maret 2020. Pandemi ini mengakibatkan
banyak sekali keterhambatan aspek kehidupan, baik dalam segi sosial maupun
budaya,diakibatkan lockdown sebagai protokol kesehatan. Diplomasi, yakni metode atau
praktik dengan dialog atau negosiasi dengan pemerintahan asing, terdampak berat akibat
pandemi ini, mengutip artikel Grincheva (2021) dalam jurnal Place Branding and Public
Diplomacy. Menurutnya, diplomasi sudah selalu menjadi alat komunikasi dengan dunia
luar melalui kontak antar manusia. Lockdown dan pembatasan sosial mengurangi kontak
antar manusia tersebut, yang berdampak pada praktik diplomasi itu sendiri.
Isu tersebut akan dirumuskan menjadi suatu masalah: apa saja bentuk diplomasi budaya
yang lahir dan hilang pada masa pandemi Covid-19 silam? Artikel ini ditulis untuk
mengumpulkan, mengolah, dan memaparkan informasi mengenai sejumlah bentuk
diplomasi budaya yang lahir dan hilang pada masa pandemi, Acuan artikel ini meliputi
jurnal “Place Branding and Public Diplomacy” volume 18 yang diterbitkan pada bulan
Maret tahun 2022.
2. Pembahasan
Bab ini akan membahas secara menyeluruh mengenai sejumlah bentuk diplomasi budaya
yang hilang dan lahir pada masa pandemi Covid-19, dimulai dari yang hilang. Lenyapnya
beberapa bentuk diplomasi budaya diakibatkan pada pandemi tersebut memaksa kita
untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi kontak sosial. Berdasarkan artikel yang
ditulis oleh Ilan Manor (2022) pada jurnal Place Branding and Public Diplomacy mengenai
pengamatan dampak Covid-19 terhadap diplomasi publik dan digital,
3. Penutup
4. Daftar Pustaka