Anda di halaman 1dari 2

Teks Deskripsi

Pengertian
Teks deskripsi adalah teks yang memaparkan suatu objek
Kaidah seolah-olah
Kebahasaan
pembaca dapat melihat, mendengar dan merasakan hal yang di paparkan
1. Kata Benda
Kata yang menggambarkan
Tujuan sesuatu yang di bendakan
Menjelaskan pengalaman yang 2. Kata Sifat
berhubungan dengan hasil Kata yang menjelaskan ciri/sifat
pengamatan panca indra, misalnya dari suatu objek
bentuknya, cirinya dan hasilnya 3. Kata Khusus
Kata yang memiliki makna
Hal yang Dapat Dideskripsikan terbatas
1. Tempat 4. Kata Citraan
2. Benda Kata yang berhubungan dengan
3. Makhluk Hidup panca indra Ciri

1. Isinya menggambarkan suatu


Struktur benda, tempat, makhluk hidup
dan suasana tertentu
1. Identifikasi/Klasifikasi Umum 2. Melibatkan penjelasan secara
Berisi pengertian, tujuan dan detail mengenai panca indra
ciri (Paragraf awal) 3. Pembaca seolah olah melihat,
2. Deskripsi bagian mendengar, merasakan dan
Berisikan hal penting yang mengalami langsung apa yang
didapatkan dari hasil terjadi/tersaji
pengamatan 4. Kalimatnya berfokus pada suatu
3. Simpulan hal sesuai penjelasan
Kesimpulan dari hasil
pengamatan
Kekayaan Hutan Mangrove di Papua

Papua Ajkwa yang berada di muara Sungai Ajkwa, Mimika,


Papua, merupakan salau satu dari gugusan pulau denga hutan mangrove
didalamnya. Hutan ini belum terjamah oleh keserakahan industri seperti
yang dialami oleh hutan mangrove didaerah lain. Pulau yang mulainya
terbentuk pada awal 1990 ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang bisa
menambah wawasan setiap pengunjung melalui wisata sambil belajar.
Masa-masa awal terbentuknya Pulau Ajkwa dimulai dari peningkatan
sedimentasi yang tinggi di muara Sungai Ajkwa. Pengendapan yang
intensif ini mengakibatkan pengendapan Ajkwa dan membentuk daratan-
daratan baru di muara Sungai Ajkwa.

Sebagian dari daratan ini telah ditumbuhi oleh tanaman mangrove.


Berdasarkan data satelit, pulau ini mulai ditumbuhi tanaman mangrove
sekitar 1997 danbaru menjadi pulau yang cukup stabil pada 2000. Tercatat
spesies mangrove dalam kategori pohon, enam spesies mangrove dalam
kategori belta dan enam spesies mangrove dalam kategori anakan. Total
spesies mangrove yang ada di pulau ini adalah empat belas spesies.
Adapun kepadatan mangrove di pulai ini adalah 126 pohon/hektare. 1.051
belta/hektare, dan 643 anakan/hektare. Di samping tumbuhan, ternyata di
pulau ini juga dihuni berbagai binatang air seperti crustesea (kepiting dan
udang), molusca (keong), dan cacing.

Selain itu, tercatat 30 spesies crustesea, empat spesies molusca,


dan tujuh keluarga cacing. yang beranak-pinak di pulau ini. Hal ini
menunjukan bahwa hewan-hewan tersebut dapat hidup dan berkembang
biak di daerah yang mengandung tailing. Hewan-hewan tersebut tidak
memiliki tulang rangka tubuh sehingga tidak dapat menyelamatkan diri
dari ancaman lingkungan sekitarnya. Artinya, lingkungan pulau sekitar di
Sungai Ajkwa tidak tercemari limbah seperti yang dialami oleh daerah
lain. Bahkan komunitas hewan ini terus bertambah setiap waktu.

Hutan mangrove di Pulau Ajkwa telah membentuk sebuah


ekosistem kehidupan. Biota-biota laut yang hidup disana memancing
kedatangan berbagai jenis burung-burung. Burung-burung disana
berwarna indah. Oleh karena itu, jika anda kesana, jangan lupa membawa
teropong. Dari lensa teropong, dapat diamati indahnya bentuk dan warna
burung yang sedang bertengger didahan pohon. Kicauan burung pun
nyaring bersahut-sahutan seperti ingin meramaikan pulau yang tidak
didiami oleh manusia ini. Ada yang berbentuk aneh seperti great-billed

Anda mungkin juga menyukai