RUANG VEKTOR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matriks dan ruang vektor yang
dibimbing oleh Bapak Edi Supriyadi, S.Pd., M.Pd.
Oleh:
KELOMPOK 2
TEKNIK INDUSTRI
Bandung
2023
KATA PENGANTAR
Pendahuluan
Selain itu matlab juga digunakan dalam area penerapan matematika baik
bidang pendidikan maupun penelitian pada universitas dan industri. Dengan
matlab, maka perhitungan matematis yang rumit dapat diimplementasikan dal
am program dengan lebih mudah.
Matlab merupakan suatu sistem interaktif yang memiliki elemen data dalam
suatu array sehingga tidak lagi kita dipusingkan dengan masalah dimensi. Hal
ini memungkinkan kita untuk memecahkan banyak masalah teknis yang
terkait dengan komputasi, khususnya yang berhubungan dengan matrix dan
formulasi vektor, yang mana masalah tersebut merupakan momok apabila
kita harus menyelesaikannya dengan menggunakan bahasa level rendah
seperti Pascall, C dan Basic. Nama Matlab merupakan singkatan dari matrix
laboratory.
Matlab pada awalnya ditulis untuk memudahkan akses perangkat lunak
matrik yang telah dibentuk oleh LINPACK dan EISPACK. Saat ini perangkat
Matlab telah menggabung dengan lapack dan blas library, yang merupakan
satu kesatuan dari sebuah seni tersendiri dalam perangkat lunak untuk
komputasi matrix.
Dalam lingkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan perangkat
standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi
matematika, rekayasa dan kelimuan. Di industri, Matlab merupakan
perangkat pilihan untuk penelitian dengan produktifitas yang tingi,
pengembangan dan analisanya (Huda, 2004).
Dokumentasi Matlab
Mathlab memberikan kemudahan bagi para pengguna untuk menemukan
bantuan sehubungan dengan semua fasilitas yang diberikan oleh Mathlab.
Misalnya, bantuan tentang bagaimana memulai Mathlab pertama kali, trik
pemrograman, membuat grafik 2 dan 3 dimensi, menggunakan tool akuisisi
data, pengolahan sinyal, penyelesaian persamaan diferensial parsial. Untuk
memperoleh bantuan tersebut, kita dapat memilih MATLAB Menu dari
menu Help. Untuk bantuan tentang Matlab sendiri, dibagi atas beberapa
bagian antara lain :
Development Environment, bagian ini akan memberikan informasi yang
lengkap mengenai desktop dari Matlab.
Mathematics, bagian yang menjelaskan bagaimana menggunakan fitur
yang dimiliki oleh matlab dalam mengolah data matematis dan statistik. Isi
dalam bantuan ini dicakup antara lain:
- matriks dan aljabar linier
- polinominal dan interpolasi
- analisis data dan statistik
- fungsi function
- matriks jarang (sparse matrix).
Programming and data type, bagian ini menjelaskan bagaimana
membuat script dan fungsi dengan menggunakan matlab.
Bantuan ini mencakup :
- Pemrograman m-file
- Larik
- Larik multidimensi
- Optimalisasi performance matlab
- Tip pemrograman matlab
Graphics, bagian ini menjelaskan tentang bagaimana membuat atau
mengeplot grafik dari data yang kita miliki. Yang termasuk dalam bagian
ini antara lain :
- Dasar-dasar pengeplotan
- Format grafik
- Membuat grafik khusus misalnya grafik dalam bentuk bar,
histogram, contour dan lain-lain.
3-D Visualization, bagian ini menjelaskan dengan tuntas
bagaimana menampilkan data yang kita miliki dalam grafik 3
dimensi yaitu :
- membuat grafik 3D
- menentukan tampilan objek
- transparansi objek
- lighting dan lain-lain.
Creating Graphical User Interfaces, bagian ini menjelaskan
bagaimana kita dapat membuat GUI (Graphical User Interface)
berbasis Matlab.
Disamping bagian-bagian yang sudah disebutkan di atas, disini
juga disertakan beberapa bagian tambahan yang ikut melengkapi
dokumentasi penjelasan tentang Matlab,
diantaranya function-By cattegory, function-Alphabetical List,
handle graphic property browser, external interfaces/API, external
interfaces/API references dan lain-lain.
Dibawah ini diperlihatkan bagian online-help yan dapat diakses
dengan cara pilih Menu-> MATLAB Help -> Matlab.
Desktop Matlab
Ketika kita pertama kali menjalankan Matlab, maka
tampilan pertama yang kita temui ini dikenal sebagai Desktop
Matlab. Dala desktop ini terdapat tool-tool yang berfungsi untuk
manajemen file, variabel dan aplikasi yang berkaitan dengan
Matlab. Dibawah ini ditunjukkan desktop Matlab versi 6.5.
7
5 3
6 4 1
2
10 8
11 9
Keterangan :
1. Tool untuk browse direktori aktif. Dari tool ini kita dapat
mengeset direktori mana yang aktif. Direktori aktif berarti
bahwa direktori inilah yang siap untuk diakses file
didalamnya atau tempat yang siap untuk digunakan sebagai
penyimpan data.
2. Tool yang menampilkan direktori aktif. Dari tool ini kita
dapat melihat direktori mana yang aktif. Sebagai default
direktori aktif Matlab adalah C:\MATLAB6p5\work, jika
Matlab diinstal di direktori C:\ ,
kalau disimpan di D:\ maka direktori aktif defaultnya D:\
MATLAB6p5\work, begitu juga di E:\ atau dimana saja.
3. Jendela ini disebut disebut sebagai Command Window.
Dari jendela ini kita dapat memasukkan perintah Matlab.
Disamping itu kita juga dapat menjalankan atau
mengeksekusi program yang sudah kita buat di editor
window dan disimpan di direktori aktif.
4. Tool yang digunakan untuk mendisplay bantuan pada
Matlab.
Matlab bisa dipakai dalam berbagai operating system seperti Unix, Windows
atau Macintons. Dalam windowns, berikut ini adalah tampilan yang akan muncul
bila kita buka Matlab dengan cara melakukan double klik pada shortcut Matlab
yang ada pada desktop Windows computer kita. Selanjutnya kita namakan
tampilan ini dengan desktop Matlab.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu diketahui, yaitu :
Matlab adalah case sensitive. Pemberian nama variable atau fungsi
dengan huruf kecil dan huruf besar perlu diperhatikan. Jadi x
berbeda dengan X dalam Matlab
Matlab tidak perlu defenisi tipe atau pernyataan dimensi untuk
menuliskan suatu variable
Nama variable harus di mulai dengan huruf dan tidak lebih dari 31
karakter termasuk huruf, angka dan underscore
Matlab mempunyai built0in nama variable atau fungsi. Hindari untuk
menggunakan nama yang sama ketika menciptakan suatu fungsi atau
varibel baru
Notasi angka scientific diekspresikan dengan huruf e, sebagai contoh
10e -03.
Memulai Matlab
Ketika kita pertama kali menjalankan Matlab, maka yang
tampil adalah Desktop Matlab seperti yang telah disinggung di
atas. Diantara jendela yang yang ada pada desktop Matlab
adalah command window. Di jendela inilah segala macam
aktivitas berkaitan dengan perintah maupun eksekusi program
berada. Perintah atau eksekusi program dapat dilakukan setelah
prompt atau tanda “ >> “.
Sebagai contoh
>> x=6;
>> y=7;
>>
z=x*y z
= 42
Bantuan Matlab
Kadang-kadang, pada saat membuat program komputer kita
lupa akan satu perintah atau belum tahu deskripsi atau
pengguanaan dari perintah tersebut. Nah, disamping kita dapat
meminta bantuan lewat tool bantuan (Help), kita dapat pula
meminta bantuan lewat command window, caranya ketik help
perintah_yang dimaksud. Misalnya, kita ingin tahu bagaimana
deskripsi dan cara menggunakan fungsi ode45. Caranya cukup
dengan mengetik
>> help ode45
>> NESYA=exp(NEsya*3)
>> clc;
>> pwd;
>> who
>> whos
Pada contoh diatas, variabel Nesya, NEsya, NESYA
dipandang sebagai variabel berbeda. Variabel Nesya tidak sama
dengan NEsya tidak sama pula dengan variabel NESYA. Ini
berarti bahwa antara huruf besar dengan huruf kecil dibedakan.
Oleh sebab itu, Matlab adalah case sensitive.
Operator dasar aritmatik antara lain adalah +, -, *, / da ^.
Simbol
^ digunakan untuk menyatakan pangkat, misalnya
>> a=10
a=
10
>>
a^2
ans =
100
>>
a^3
ans =
1000
>> 1+2*4/3
ans =
3.6667
>> 1+2/4*3
ans =
2.5000
Tetapi, coba kita lihat contoh ke-4 dan ke-5, yaitu
bagaimana urutan operasi pada angka-angka tersebut.
Untuk bentuk yang lebih jelas operasi 1+2*4/3 dapat
dituliskan sebagai
1+((2*4)/3) = 1+8/3
= 1+ 2.667
= 3.667
= 1 + 0.5 *3
= 2.5000
45y, 3ok43
2. Variabel dapat merupakan kombinasi antara huruf dan
misalnya
Matlab
katakunci
Menampilkan/Menyembunyikan Output
o Fungsi Trigonometri
1.0759
ans =
0.4949
ans =
0.7217
>>sinh(pi/3),cosh(pi/3),tanh(pi/3)
ans =
1.2494
ans =
1.6003
ans =
0.7807
>>asinh(1.22),acosh(1.22),atanh(1.22)
ans =
1.0287
ans =
0.6517
ans =
1.1558 + 1.5708i
o Fungsi Dasar Matlab
No Nama Keterangan
variabel
1 abs() Menyatakan harga mutlak, misal ∣x∣
2 sqrt() Menyatakan akar pangkat dua, misal √ x
3 exp() Menyatakan harga eksponensial, misal e x
4 log() Menyatakan harga ln, misal ln(x)
5 log10() Menyatakan harga logaritma basis 10,
misal log(x)
6 log2() Menyatakan harga logaritma basis 2, misal
2log ( x)
Contoh
>> z = 3+4i;
>> abs(z)
ans =5
>> a=100;
>> sqrt(a)
ans =10
>> log(a)
ans =4.6052
>> log10(a)
ans =2
>> log2(a)
ans =6.6439
>> exp(log10(a))
ans =7.3891
o Konstanta Khusus Matlab
No Konstanta Keterangan
1 pi 3.14159265...
2 i Unit imajiner, √−1
3 j Sama dengan i
4 eps Ketelitian relatif floating-point
5 realmin Bilangan floating-point terkecil
6 realmax Bilangan floating-point terbesar
7 inf Bilangan tak hingga
8 NaN Not-a-Number
BAB 3
Pembahasan Matriks
Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan suatu kumpulan bilangan dalam bentuk persegi
panjang yang diatur menurut baris dan kolom dan dibatasi oleh kurung biasa
atau kurung siku. Sebuah matriks terdiri dari baris dan kolom. Baris suatu
matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks,
sedangkan kolom suatu matrik adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak
(vertikal) dalam matriks.
Ukuran sebuah matriks dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya
baris dan kolom dalam matriks tersebut. Ordo merupakan karakteristik suatu
matriks yang menjadi patokan dalam oprasi-oprasi antar matriks. Matriks pada
umumnya di simbolkan seperti berikut ini :
Keterangan :
A = nama matrik
m = banyak baris
n = banyak kolom
m x n = ordo matriks
Amxn =artinya elemen matrik baris ke-m kolom ke-n.
Jenis – Jenis Matriks
A. Matriks Persegi
Suatu matriks yang memiliki banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom
disebut matriks persegi.
Contoh:
[ ] [ ]
−3 2 3 9
2 −1 2
2 9
[ ]
A₂ₓ₂ = 5 7 , B₃ₓ₃ = 3 −6 5
−1 3 −2
2 −5 7 3
, C₄ₓ₄ = 3 4 6 −7
2 10 −1 6
B. Matriks Baris
Matriks yang hanya mempunyai satu baris saja disebut matriks baris. Ordo
matriks baris ditulis ( 1 x n) dengan n > 1, dan bilagan asli.
Contoh:
S₁ₓ₂ = 2 15 Q₁ₓ₄ = 4 2 14 18
C. Matriks Kolom
Matriks yang hanya mempunyai satu kolom saja disebut matriks kolom. Ordo
matriks kolom ditulis ( m x l ) dengan m≥ 2, dan bilangan asli.
Contoh:
2
2 3
A₂ₓ₁ = 14 K₄ₓ₁ = 14
8
D. Matriks Diagonal
Matriks diagonaladalah matriks persegi yang semua elemen atau unsur di luar
diagonal utamanya adalah nol.
Contoh:
[ ]
2 0 0
2 0
[
A₂ₓ₂ = 0 15 ] atau B₃ₓ₃ = 0 1 0
0 0 13
E. Matriks Identitas
Suatu matriks dkatakan identitas, apabiladiagonal yang elemen-elemen atau
unsur-unsur diagonal utama bernilai ( satu ).
Contoh:
[ ]
1 0 0
[ ]
1 0
I₂ₓ₂ = 0 1 atau I₃ₓ₃ = 0 1 0
0 0 1
F. Matriks Nol
Dikatakan sebagai matriks nol, apabila semua elemen atau unsurnya adalah
nol.
Contoh:
[ ]
0 0 0
I₃ₓ₃ = 0 0 0
0 0 0
[ ]
3 4 1
A₃ₓ₃ = 4 0 2 dimana A21 = A22, A32 = A23
1 2 0
H. Matriks Segitiga
Matriks segitiga adalah matriks persegi yang mempunyai elemen-elemen di
atas diagonal utamanya bernilai nol atau elemen-elemen di bawah diagonal
utamanya bernilai nol.
Contoh:
[ ]
1 0 0
A₃ₓ₃ = 5 −2 0 disebut matriks segitiga bawah
1 4 7
[ ]
1 1 2
A₃ₓ₃ = 0 3 5 disebut matriks segitiga atas
0 0 7
Transpose Matriks
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan
baris matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi
matriks baru. Matriks baru dinyatakan dengan lambang.
Aᵀmxn atau Aᵀnxm
Contoh:
8
A₃ₓ₁ = 9 => Aᵀ₁ₓ₃ = 8 9 6
6
[ ]
6 2
[
6 3 1 7
B₂ₓ₄ = 2 0 8 4 ] 3
=> Bᵀ₄ₓ₂ = 1
0
8
7 4
Kesamaan Dua Matriks
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya
jika kedua matriks itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang
seletaknya sama. Karena menggunakan “jika dan hanya jika” maka pengertian ini
berlaku menurut dua arah, yaitu:
Jika A=B maka haruslah ordo kedua itu sama, dan elemen-elemen yang
seletak sama.
Jika dua buah matriks mempunyai ordo yang sama, elemen-elemen yang
seleak juga sama maka A=B.
Contoh:
A. M = 3 5 [ 1 2] N= 3 5[ 1 2] M=N
B. A = 1 1 [ 3 2] N= 1 1[ 2 3] A≠N
[ ] [ ]
a 2 3 6 2 3
K= 5 4 b dan L= 5 4 2a
8 3 c 11 8 4 b 11
i. A= 4 5[ 2 3] B= 4 7[ 0 1]
[ 2+ 0 3+1
C = A – B = 4 +4 5+7 = 8 12 ] [2 4 ]
M = 4 N = [2 7 ]
2 1 4
ii.
B. Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks yang elemen-
elemen diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan
elemen matriks b yang bersesuaian, atau dapat pula diartikan sebagai
menjumlahkan matriks A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+
(-B).
Seperti halnya pada penjumlahan dua buah matriks, pengurangan matriks dua
buah matriks pun terdefinisi apabila ordo kedua matriks tersebut sama.
Soal – Soal dan Pembahasan
1. Tentukakan ordo matriks dibawah ini:
[3
A= 4 5 1
2 1
] Jawaban, A₂ₓ₃
[ ]
0 1
2 0
B=5 3 3 Jawaban, B₄ₓ₂
5 1
C= 0 0 0 0 Jawaban, C₁ₓ₄
1
2
D= 4 Jawaban, D₄ₓ₁
6
[ 8 1]
E= 5 0 Jawaban, E₂ₓ₂
[ ]
3 3 8
−4 1 9
F = −2 4 0 Jawaban, F₄ₓ₃
2 7 −5
[ ]
2 1
[2
H= 1 3 0 4
4 5 6
] 4
Jawaban, Hᵀ = 5
3
0
6 4
3
4
I= 3 4 5 6 Jawaban, Iᵀ = 5
6
[ ] [ ]
5 6 7 5 0 3
J= 0 1 3 Jawaban, Jᵀ = 6 1 4
3 4 9 7 3 9
[ 8 1]
K= 5 0 [8 5 ]
Jawaban, Kᵀ = 1 0
[ ]
3 4
[
3 2 1
L= 4 5 1 ] Jawaban, Lᵀ = 2 5
1 1
[ ] [ ]
3 3 8
3 −4 −2 2
−4 1 9
M = −2 4 0 Jawaban, 3 1 4 7
8 9 0 −5
2 7 −5
3. Contoh Soal
Diketahui A = 4 [3 p 2
] [
p +8 2
−5 q dan B = 4 30 ] jika A = B, tentukan nilai P
dan Q?
Jawab :
A = B => 4 [3 p 2
−5 q
= ] [
p +8 2
4 30 ]
-5q = 30 => q = -6
3p = p + 8 => p = 4
Jika A = −4 [3 −2
] 3 x −2
[ ]
2 dan B = 2 y 2 jika A = B, tentukan nilai x + y?
Jawab :
[−1 4
−2 3 ] + [ 6 −6
3 2 ] = [ 2 −2
−3 3 ] + [ 2x
4
0
z +1 ]
Jawab :
-1 + 6 = 2 + 2x => 5 = 2 + 2x => 3 = 2x => x = 1
3 + 2 = 3 + z + 1 => 5 = 4 + z => 1
[ 3 2]
Matriks A = 4 1 mempunyai hubungan dengan matriks B = −2 [ 1 −43 ]
jika matriks C = [−3 2 ] dan matriks D mempunyai huungan yang serupa
5 −3
[−35 −32 ] dan memiliki hubngan yang sama seperti A dan B dengan D,
maka matriks D adalah [ 3 5 ] jadi, nilai C + D = [−3 2 ] + [ 3 5 ] = [ 0 7 ]
2 3 5 −3 2 3 7 0
4. Contoh Soal
[ a−b
Tentukan nilai a, b, c, dan d pada persamaan 3 d+ c 2 a−4 d = 7 6
b+ c
] [ 8 1]
Jawab :
a – b = 8……. (1)
b + c = 1……. (2)
3d + c = 7…... (3)
2a – 4d = 6…. (4)
Eliminasi (1) dan (2)
a–b=8
b+c=1 +
a + c = 9……. (5)
Eliminasi (3) dan (4)
3d + c = 7 x4 12d + 4c = 28
2a – 4d = 6 x 3 6a – 12d =18 -
6a + 4c = 46………... (6)
[ a+2
c−2 2 d ] [ 2+b
d b
+
3
] [
b+3 c
d
10 16
] [
2 8
= −6 −2 + 6 −4 ]
Jawab.
2d + d = -2 + (-2) a + 2d + 3 = 10 + 2
3d = -6 a + 2 (-2) = 12 - 3
d = -2 a–4=9
a=9+4
a = 13
b + b + 3c = 16 + 8
2b + 3c = 24
c – 2 + 2 + b = -6 + 6
c + b = 0 (subtitusikan ke 2b + 3c = 24)
2b + 3 (-b) = 24
2b – 3b = 24
-b = 24, b = -24, maka c = 24
Jadi, a = 13, b = -24, c = 24, dan d = -2
B=1
Persamaan kuadrat diatas menjadi
a² + 3a + 2 = 0
(a + 2)(a +1) = 0 a = -2 dan a = -1
Jika [ 4ⁿ ⁺ ʸ
2
0
3 n−2] [ ]
=
8 0
2 7 maka n + y adalah
Jawab.
3x – 2 = 7
3x = 9
X=3
4 ⁿ⁺ ʸ = 8
(2²)ⁿ⁺ʸ = 2³
2²ⁿ⁺⁴ʸ = 2³
2n + 4y = 3
2(3) + 4y = 3
6 + 4y = 3
4y = -3
3
Y = - -4
3 12 3 9
Maka, n + y = 3 - - 4 = 4 - 4 = 4
[ 5 1]
5. Jka diketahui A = −2 0 [ 3 −5 ]
B = 2 −2
C = [ 2 1] D = [ 1 7]
−3 4 2 0
Tentukan:
A. A + C D. B - D
B. A + B E. A – C
C. C + D F. B -C
Jawab :
[ 5 1 ] [−3 41] = [ 20 51 ]
A. A + C = −2 0 + 2
B. A + B = [−2 0 ] + [ 2 −2 ] = [ 0 −2 ]
5 1 3 −5 8 −4
C. C + D = [ 2 1 ] + [ 1 7 ] = [ 3 7 ]
−3 4 2 0 −1 4
D. B – D = [ 2 −2 ] - [ 1 7 ] = [ 1 9 ]
3 −5 2 0 1 −5
E. A – C = [−2 0 ] - [ 2 1 ] = [−4 −1 ]
5 1 −3 4 8 −3
F. B – C = [ 2 −2 ] - [ 2 1 ] = [ 0 −3 ]
3 −5 −3 4 6 −9
adalah?
Jawab :
[ ] [ ][ ] [ ]
2 −1
3 4
+ 2
x−1 1
3 y
1 2
−1 3
=
10 25
5 28
[ 23 −14 ] + [ 2 x−2
6
2
] [ 1 2
2 y −1 3 ] = [ 5 28 ]
10 25
[ 23 −14 ] + [ 2 x−2−2
6−2 y
4 x−4+6
12+6 y ] = [ 5 28 ]
10 25
[ 9−2 y 16 +6 y ] [ 5 28 ]
2 x−2 4 x+1
=
10 25
2x – 2 = 10
2x = 12
x=6
9 – 2y = 5
-2y = -4
y=4
Jadi, x + y = 6 + 2 = 8
Jawab :
2x + 1 + 9 = 50
2x = 50 – 10
X = 20
Diketahui matriks A = −1 y [ x 1] [3 2 ]
B= 1 0 [ 1 0]
C = −1 2 nilai x + y yang
[ 3 x +2 2 x +0
AB = −3+ y −2−0 = −3+ y −2 ] [ 3 x +2 2 x ]
2B = [ 2 0 ]
6 4
Maka, AB – 2B = C
[−3+
3 x +2
y
2 x+ 0
−2+ 0 ][ ] [
-
6 4
2 0
=
1 0
−1 2 ]
2x – 4 = 0 -3 + y -2 = -1
X=2 y=4
Jadi, x + y = 2 + 4 = 6
[ 2 c−3a b 2 a+ 1
b+ 7 ]
maka nilai C adalah?
Jawab :
Bᵀ = [ 2 c−3a b 2b+a+71]
2Bᵀ = [ 4 a−2 2b +14 ]
4 c−6 b 2a
A = 2Bᵀ
Jika 3 [4 x−2
2 + ] [
−6 8
−11 −6 = 2
3 1
−2 4 ] [ ] [−10 31] maka nilai x adalah?
Jawab :
[ 43 x−2
2
+ ] [
−6 8
−11 −6
= 2
3 1
−2 4 ] [ ] [−10 31]
[−2
−8 −4 ] [
x +6
= 2
−1 10
−8 −4 ]
X + 6 = 20
X = 14
BAB 4
Grafik Fungsi
linspace(awal,akhir, jumlah_langkah)
y3=cos(x-1.0);
plot(x,y1,x,y2,x,y3
x=0:pi/200:10*pi;
y=cos(x);
plot(x,y)
y3=cos(x-1.0);
plot(x,y1,'-',x,y2,'o',x,y3,':') grid
x = -pi:pi/10:pi;
'MarkerFaceColor','g',...
'MarkerSize',5)
Script di atas akan menghasilkan grafik y vs x dengan
Ukuran penanda 5
[X,Y]=meshgrid(x,y);
f=-X.*Y.*exp(-2*(X.^2+Y.^2));
mesh(X,Y,f);
xlabel('Sumbu x');
ylabel('Sumbu y');
zlabel('Sumbu z');
title('Contoh judul grafik');
legend('ini contoh legend')
y3=cos(x-1.0);
plot(x,y1,x,y2,x,y3);
gtext('y1=cos(x)');gtext('y1=cos(x-0.5)');
gtext('y1=cos(x-1.5)');
plot(x,y1,x,y2,x,y3) text(pi/2,cos(pi/2),'\leftarrowy1=cos(x)');
text(pi/3,cos(pi/3-0.5),'\leftarrowy1=cos(x-0.5)');
text(2*pi/3,cos(2*pi/3-1.0),'\leftarrowy1=cos(x-1.0)')
\phi \Omega
\rho \Re
t=-2*pi:pi/200:2*pi;
x=sin(t);
y=cos(t);
plot3(x,y,t);grid
Gambar . Contoh grafik garis 3D
plot3(X,Y,Z)
grid on
mesh(X,Y,Z) mesh(Z)
mesh(...,C)
mesh(...,'PropertyName',PropertyValue,...) meshc(...)
meshz(...)
h = mesh(...)
h = meshc(...)
h = meshz(...)
contoh :
x=-3:.125:3;
y=-3:.125:3;
[X,Y] = meshgrid(x,y); Z =
peaks(X,Y);
mesh(X,Y,Z);
[X,Y] = meshgrid(x,y);
x=1:3;
y=1:4;
[X,Y]=meshgrid(x,y);
X =
1 2 3
1 2 3
1 2 3
1 2 3
Y =
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
Gambar . Grafik 3D menggunakan fungsi meshgrid dari fungsi
Z=sin(R)./R
y=-8:.5:8;
[X,Y] = meshgrid(x,y);
Contoh 1
Contoh soal dengan penyelesaian secara manual untuk menentukan panjang dari
vektor PQ dimana titik P berada pada koordinat (3,1) dan titk Q (7,4) sehingga
menghasilkan vektor PQ dengan koordinat (4,3) dan memiliki panjang 5
Penyelesaian dengan menggunakan matlab
Langkah yang pertama yaitu menginput titik koordinat dengan perintah pada
command window P = [7 4] dan Q = [3 1] lalu kemudian tentukan vektor PQ
dengan pemisalan menggunakan R, yaitu dengan perintah R = P - Q didapatlah
vektor PQ yang kemudian dicari panjang nya dengan perintah Panjang =
norm(R) maka didapatlah 5. Hasilnya sama dengan menggunakan cara manual
Contoh 2
Dalam soal vektor 3 dimensi ini diperintahkan untuk mencari panjang vektor SV
pertama tentukan koordinat titik S (5,0,5) dan V (10,10,0) lalu cari vektor SV
dengan cara vektor dari titik S dikurangi titik V didapatlah nilai vektor SV lalu
hitung panjang SV kemudian di dapatlah nilai panjang dari vektor SV yaitu
sebesar 56
PENYELESAIAN MENGGUNAKAN MATLAB
Langkah pertama tentukan apa yang akan dihitung yaitu dengan perintah
disp('Menentukan Panjang Vektor SV') lalu input titik koordinat dari titik S dan
V dengan perintah S = [5 0 5] dan V = [10 10 0] setelah didapatkan koordinat
dari titik S dan V lalu cari vektor dari SV dengan pemisalan SV = Q yaitu dengan
perintah Q = V-S didapatlah vektor SV/Q kemudian hitunglah panjang vektor SV
dengan perintah Panjang = norm(Q) hasilnya adalah 12,2474 dimana nilai
tersebut sama dengan 56.