Anda di halaman 1dari 65

MENANGANI STANDAR FORMULIR

PEMBUATAN E-KTP DAN SKU

KANTOR DESA TEMPURSARI


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

OLEH

1. INTAN TRI YULIANA NIS : 0062747654


2. ISABEL SAPUTRI NIS : 0066530879

SMK MUHAMMADIYAH 2 PAGAK

BIDANG STUDI DAN KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN


PROGRAM KEAHLIAN OTOMATISASI DAN TATA
KELOLA PERKANTORAN
2023

i
Laporan ini disahkan pada:

Hari :
Tanggal :

Pimpinan Desa Tempursari Kepala SMK Muhammadiyah 2 Pagak

( NANANG TRISWOKO ) ( SUKADI, S.PD )


NBM 904 383

ii
Laporan ini disetujui pada:

Hari :
Tanggal :

Pembimbing Sekolah Pembimbing Instansi

( Wiwik Juariah, S.Pd) ( Dwi Ratnawati )

Menggetahui,
Kepala Program Keahlian

(Dwi Vidiana, S.P

iii
ATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua anugrah, limpahan, rahmat, dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Industri yang berjudul “(Menangani Standar Formulir Pembuatan E-KTP dan
SKU)”.

Penyelesaian laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan-masukan, bimbingan, bantuan dan dorongan kepada
penulis untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Nanang Triswoko, selaku pimpinan Kantor Desa Tempursari yang telah
memberikan izin untuk melakukan Praktik Kerja Industri, serta
memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.
2. Dwi Ratnawati, selaku pembimbing di instansi, yang telah membeikan
motivasi, kelengkapan data dan pembinaan dalam penyelesaian laporan
Praktik Kerja Industri ini.
3. Sukadi S.Pd, selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah 2 Pagak, yang
telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
4. Saiful Anam S.Pd, selaku Waka Urs.Kesiswaan yang telah memberikan
arahan perihal ketertiban.
5. Dwi Vidiana S.Pd, selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan
pengarahan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
6. Wiwik Juariah S.Pd, selaku pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Industri
7. Orang Tua dan keluarga besarku yang selalu memberikan doa, motivasi,
nasihat, dan bantuan finansial sehingga penulis mampu menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Industri

Penulis menyadari bahwa Praktik Kerja Industri ini masih banyak


kekurangan, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu,
kritik konstruktif dan pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan laporan-laporan selanjutnya. Akhir kata dengan mengucap
syukur Alhamdulillah kepada ALLAH SWT, semoga laporan Praktik Kerja
Industri ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Donomulyo, 18 April 2023

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….i


LEMBARAN PENGESAHAN INSTANSI …………………………………….ii
LEMBARAN PERSETUJUAN SEKOLAH ……………………………………iii
KATA PENGANTAR ……........................……………………………….........iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Tujuan Penulis ....................................................................................2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri .....................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi Pelayanan Pembuatan E-KTP dan SKU
a. Pengertian Pelayanan .......................................................................3
b. Pengertian E-KTP dan SKU ............................................................7
c. Kegunaan E-KTP dan SKU .............................................................9
d. Syarat E-KTP dan SKU ...................................................................11

B. Prosedur Pembuatan E-KTP dan SKU


a. Prosedur Pembuatan E-KTP ............................................................12
b. Prosedur Pembuatan SKU ...............................................................13

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS PEMECAHAN MASALAH


A. Profil Perusahaan
1. Gambaran Umum Instansi ..............................................................15
2. Prinsip Kerja Instansi ....................................................................17
3. Kelembagaan instansi ....................................................................19
4. Keadaan Personil dan Jam Kerja Instansi ......................................20
5. Standar Pelayanan ..........................................................................21
6. Struktur Perusahaan/ Organisasi/ Instansi ......................................22
7. Job Description ...............................................................................13
B. Penyajian Data
1. Peta Desa Tempursari ......................................................................31
2. Mata Pencaharian ............................................................................33
3. Kondisi Pemerintahan Desa ............................................................34
4. Keadaan Sosial ................................................................................34
5. Keadaan Ekonomi ...........................................................................40

C. Permasalahan dan Analisis Masalah

v
1. Permasalahan ..................................................................................42
2. Analisis Masalah ............................................................................42

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................44
B. Saran ...................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1. Identitas Siswa
2. Agenda Kegiatan Siswa Prakerin
3. Daftar Hadir
4. Dokumen Penunjang Laporan Prakerin

vi
vii
BAB I

PENDAHULUAN

 
A. Latar Belakang

Prakerin atau Praktik Kerja industri dilaksankan untuk melatih dan


memberikan pengajaran kepada siswa dalam dunia usaha dan dunia indsutri yang
relevan terkait kompetensi keahlian masing-masing. Selain itu,Prakerin dapat juga
di katakan sebagai salah satu sarana untuk memberikan bekal kepada siswa-siswi
memiliki etos kerja yang tinggi di dalam menghadapi dunia kerja dan agar dapat
bersosialisasi dengan masyarakat kerja untuk mempersiapkan siswa agar memiliki
kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel diera kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah
Kejuruan [SMK], serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang
diperoleh siswa dari sekolah masing-masing terkait jurusanya.

Kegiatan Prakerin merupakan suatu kegiatan yang telah di programkan oleh


SMK MUHAMMADIYAH 02 PAGAK dalam mempersiapkan siswa dan
siswinya untuk memasuki dunia usaha dan industri [DU/DI] nantinya. Siswa bisa
mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari segi kemampuan,
keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki. PKL dilaksanakan
untuk membantu menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia industri
untuk saling mendukung kemajuannya.

Dunia Usaha dan Dunia Industri tersebut tentunya tidak dapat diperoleh
dengan mudah, maka dari itu para siswa dan siswi tidak hanya dibekali dengan
teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka
hadapi setelah lulus sekolah.

1
B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


yang dilaksanakaan oleh siswa /siswi SMK MUHAMMADIYAH 2 PAGAK di
Kantor Desa Tempursari sebagai berikut :
1. Membentuk calon Tenaga Kerja yang memiliki pengalaman dibidangnya dan
memiliki etos kerja sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
2. Meningkatkan kepribadian siswa agar dapat berinteraksi dan berkomunikasi
dengan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
4. Menjalin hubungan kerja sama yang harmonis antara pihak Sekolah selaku
pihak yang mempersiapkan tenaga kerja dengan pihak perusahaan selaku
pengguna tenaga kerja.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa yang berpotensi dan terampil untuk
mendapatkan pengakuan standar profesi.
6. Mengumpulkan data, guna kepentingan sekolah khususnya penulis.
7. Menerapkan teori yang dipelajari di sekolah dengan praktik di dunia kerja
industri yang sesungguhnya.
8. Untuk memenuhi tugas akhir dari Prakerin.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri


Kegiatan Prakerin SMK Muhammadiyah merupakan kegiatan yang di lak
dilaksanakan pada tanggal 1 November 2022 hingga 18 April 2023 yang
berlangsung kurang lebih selama 6 bulan.
Jadwal efektif kerja setiap hari Senin hingga Jum'at mulai pukul 08.00-13.00
WIB dan pada hari Jumat mulai pukul 08.00-11.00 WIB.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pelayanan Pembuatan E-KTP dan SKU

a. Pengertian Pelayanan
Pelayanan merupakan bagian dari administrasi oleh karena kegiatan itu,
untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam sebuah teori-teori, dan salah satu aspek
penting dalam melaksanakan fungsi pemerintahan adalah melayani masyarakat
dari berbagai aktifitasnya yang bersangkutan dengan pemerintah, untuk itulah
pemerintah membentuk sistem administrasi dan birokrasi mulai dari pemerintahan
yang paling tinggi sampai ke tingkat pemerintahan yang terendah. Dari kedua
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu proses
atau rangkaian kegiatan yang terdapat pada suatu usaha untuk membantu
menyiapkan apa yang diperlukan orang lain.
Pelayanan pada hakikanya adalah serangkaian kegiatan, dan merupakan
suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan oarng dalam masyarakat.
Pelayanan publik adalah segala pelayanan yang diberikan oleh pemerintah atau
swata kepada masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Berikut merupakan pengertian pelayanan menurut beberapa para ahli :


a. Menurut Loina
Menurut Loina dalam bukunya yang bertajuk HUbungan Masyarakat
Membina Hubungan Baik dengan Publik (2001:38) Mengatakan bahwa
Pelayanan merupakan suatu proses keseluruhan dari pembentukan citra
perusahaan, baik melalui media berita, membentuk budaya perusahaan
secara internal, maupun melakukan komunikasi tentang pandangan
perusahaan

3
b. Menurut Moenir
Menurut pendapat Moenir dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Pelayanan Umum Di Indonesia, mengatakan bahwa, Pelayanan adalah
proses pemenuhan kebutuhan melelui aktivitas orang lain secara langsung
c. Menurut Suparlan
Menurut Suparlan, pelayanan merupakan usaha pemberian bantuan atau
pertolongan kepada orang lain, baik berupa materi maupun non materi
agar orang itu dapat mengatasi masalahnya sendiri.
d. Menurut Hadipranata
Hadipranata berpendapat bahwa, pelayanan adalah aktivitas tambahan di
luar tugas pokok (job description) yang diberikan kepada konsumen-
pelanggan, nasabah, dan sebagainya-serta dirasakan baik sebagai
penghargaan maupun penghormatan.
e. Menurut Groonros
Menurut Groonros (1990:27) dalam Ratminto dan Atik (2005:2) pelayanan
adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat
mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi
antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang di sediakan oleh
perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen atau pelanggan.

● Fungsi Pelayanan
Fungsi Pelayanan merupakan salah satu fungsi primer yang harus
dijalankan pemerintah untuk mencapai tujuan Negara Indonesia. Menurut
Sedarmayanti (2009:243) pelayanan berarti melayani suatu jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat dalam segala bidang. Kegiatan pelayanan kepada
masyarakat merupakan salah satu tugas dan fungsi administrasi negara.

4
● Ciri-ciri Pelayanan

● Tersedianya karyawan yang baik


● Tersedianya sarana dan prasarana yang baik
● Bertanggung jawab kepada setiap nasabah (pelanggan) sejak awal hingga
akhir
● Mampu melayani secara cepat dan tepat
● Mampu berkomunikasi
● Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.
● Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik
● Berusaha memahami kebutuhan nasabah (pelanggan)
● Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah (pelanggan)

● Unsur-unsur Pelayanan
● Penyedia Layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan
tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan
dan penyerahan barang (goods) atau jasa – jasa (services).
● Penerima Layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen
(customer) yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.
● Jenis Layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan
kepada pihak yang membutuhkan layanan.
● Kepuasan Pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus
mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini
sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para
pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan kualitas barang atau
jasa yang mereka nikmati.

● Ciri-ciri Perilaku Pelayanan

● Adil dan tidak diskriminatif


5
● Cermat
● Santun dan ramah
● Tegas
● Profesional
● Tidak mempersulit
● Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar
● Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan
sesuai dengan peraturan perundang – undangan
● Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan
kepentingan
● Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan
publik
● Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam
menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi
kepentingan masyarakat
● Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, atau kewenangan yang
dimiliki

● Prinsip - prinsip pelayanan 
● Kesederhanaan.
● Kejelasan.
● Kepastian waktu.
● Akurasi.
● Keamanan.
● Tanggung jawab.
● Kemudahan akses.
● Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan.

● Manfaat dan Tujuan Pelayanan


Manfaat dari pelayanan adalah upaya untuk meingkatkan kualitas pelayanan
perusahaan ataupun pemerintah kepada pelanggan dan masyarakat.

6
Tujuan utama pelayanan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan
kesejahteraan masyarakat.

Berikut ini merupakan tujuan pelayanan :


● Memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan
pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus playanan kepada
pelanggan
● Memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada pelanggan atau
masyarakat
● Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pelanggan atau
masyarakat
● Menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan kepada para pelanggan

b. Pengertian dan Kegunaan E-KTP dan SKU


1. Pengertian E-KTP
Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah dokumen kependudukan yang
memuat sistem keamanan/ pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun
teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.
Kartu Tanda Penduduk atau KTP adalah suatu identitas resmi yang diterbitkan
oleh instansi pelaksanaan yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak
sehingga memerlukan data kependudukan yang akurat. Oleh karena itu, pada
tahun 2011 Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia mulai
memberlakukan program KTP-el atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang
dibuat secara elektronik. KTP-el merupakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik
yang memuat pengamanan data yang sangat tinggi, karena telah menggunakan
sistem komputer dengan berbasis pada database kependudukan nasional yang
menanamkan chip di dalam kartu yang mempunyai kemampuan autentifikasi
dan tanda tangan digital sehingga mencegah adanya KTP ganda dan pemalsuan
data serta menciptakan keakuratan data penduduk.

7
Kartu ini wajib dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI) dan
Warga Negara Asing (WNA) yang telah memiliki izin tinggal tetap di
Indonesia yang sudah memasuki usia 17 tahun atau sudah menikah.
Adapun faktor lainnya yang menyebabkan banyak masyarakat Desa
Tempursari belum mempunyai KTP-el, yaitu mereka belum mendapatkan NIK.
NIK atau Nomor Induk Kependudukan adalah nomor identitas Penduduk yang
bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar
sebagai Penduduk Indonesia. NIK berlaku seumur hidup dan selamanya, serta
adanya data yang kurang akurat karena ada perubahan data, seperti perubahan
status perkawinan dan tempat tinggal, sehingga masyarakat harus melakukan
perubahan data terlebih dahulu agar bisa melakukan perekaman data KTP-el.
Nomor Induk Kependudukan yang terdapat di dalam E-KTP
merupakan nomor yang unik, khas, tunggal, dan melekat pada seseorang yang
terdaftar sebagai penduduk Indonesia dan berlaku seumur hidup dan
selamanya, yang di berikan negara kepada penduduk.

2. Pengertian SKU
Secara umum SKU (Surat Keterangan Usaha) adalah sebuah dokumen
yang membuktikan legalitas dari suatu bisnis atau usaha. Surat Keterangan
Usaha ini di keluarkan oleh pihak kantor kepala desa atau kelurahan dan akan
disahkan oleh pihak kecamatan.
Surat Keterangan Usaha (SKU) adalah surat penting yang dibuat langsung
oleh aparat lokasi usaha tersebut. Pada umumnya, aparat yang mengeluarkan
Surat Keterangan Usaha adalah kelurahan atau kecamatan setempat. Perlu
diingat, pelaku usaha baik mikro maupun makro pasti membutuhkan Surat
Keterangan Usaha. Surat SKU ini hal yang penting untuk dimiliki karena
bersangkutan langsung dengan prosedur pengembangan operasional usaha.
Surat ini menjadi tanda bukti legalitas usaha yang sedang atau ingin
dijalankannya.  
Singkatnya, surat keterangan usaha adalah dokumen yang bersifat
informatif dimana di dalamnya memuat berbagai informasi penting terkait
suatu usaha, mulai dari nama perusahaan, alamat, jenis bisnis yang dijalankan,
nomor izin usaha, tanggal berlakunya perizinan usaha yang diterima, dan lain
8
sebagainya.Selain SKU, sebagai pemilik usaha ada baiknya Anda juga
melengkapi dokumen legalitas usaha lainnya, seperti Surat Izin Usaha
Dagang, Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Tempat Usaha, sampai
dengan Sertifikat Halal. Hal ini dilakukan agar bisnis atau usaha yang sedang
anda jalani bisa beroperasi sesuai kebijakan dari pemerintah. Jika anda
menjalankan bisnis tanpa surat perizinan usaha, bisnis anda bisa dianggap
sebagai bisnis ilegal. Bisnis ilegal akan memungkinkan anda untuk terjerat
berbagai macam masalah dan dapat menghambat kelancaran berjalannya bisnis
tersebut.

c. Kegunaan E-KTP dan SKU


a. Kegunaan E-KTP
KTP merupakan persyaratan utama dalam banyak hal sesuai dengan
UU No 23 tahun 2006 tentang kegunaan E- KTP yaitu:
1. Sebagai identitas diri.
2. Sebagai perencanaan pembangunan
3. Akses pelayanan public
4. Data dan statistik kependudukan
5. Keamanan Negara
6. Demokrasi (pemilu dan pilkada)
7. Mencegah penyalahgunaan dokumen kependudukan, tindak
terorisme dan pekerja ilegal, dan sebagai dasar penerbitan dokumen
lain seperti Paspor, SIM, NPWP, Polis Asuransi, Sertifikat Hak
Atas Tanah, Dokumen Identitas lainnya.
8. Mencegah KTP ganda dan Pemalsuan KTP.
9. Dapat dipergunakan sebagai kartu pemilih pada
pemilunlegislatif/Presiden/Pilkada.

b. Kegunaan SKU

1. Bukti Legalitas Bisnis

9
Yaitu sebagai bukti bahwa usaha atau bisnis yang anda jalankan
sudah legal di mata hukum. Sehingga bisnis yang dijalankan bisa berjalan
dengan lancar tanpa adanya kendala tentang masalah perizinan.
2. Untuk Mengajukan Pinjaman ke BANK
Dengan mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR), para pelaku
usaha bisa lebih mudah mengembangkan bisnisnya. Namun untuk
mengajukan pinjaman tersebut anda perlu mempersiapkan berbagai
persyaratan. Salah satunya melampirkan surat usaha dari desa, dokumen
tersebut sangat penting untuk sebagai bukti kepemilikan usaha.
3. Syarat Mengikuti Tender
Dalam mengikuti tender yang diselenggarakan secara resmi, anda
perlu mengurus surat keterangan usaha sebagai syarat kepemilikan usaha
yang sudah legal dimata hukum.
4. Syarat Untuk Mendapatkan Bantuan Modal Usaha dari
Pemerintah Saat ini beberapa instansi pemerintah memberikan
dukungan besar kepada pelaku usaha kecil hingga menengah. Dengan
memberikan berbagai macam dukungan, salah satunya adalah
memberikan bantuan modal usaha bagi pelaku usaha yang terdampak
pandemi Covid-19. 
5. Syarat Perubahan Golongan Tarif Listrik
Dengan adanya dokumen SKU Anda dapat menyesuaikan tarif
listrik yang ada dengan cara melakukan perubahan golongan tarif listrik.
Pasalnya, perubahan golongan ini hanya bisa dilakukan jika Anda
melampirkan persyaratan yang diminta, termasuk di dalamnya dokumen
SKU.

d. Syarat Membuat E-KTP dan SKU


1. Syarat Membuat E-KTP
Berikut ada beberapa macam pembuatan berdasarkan
permasalahannya:
a. Syarat membuat KTP elektronik baru
● Fotokopi Kartu Keluarta (KK) bagi Pemula (17 tahun)

10
● KK asli dan fotokopi Surat Nikah/Akta Perkawinan bagi Pemula
(di bawah 17 tahun dan sudah menikah)
b. Syarat membuat KTP elektronik karena perubahan data
● KK dan KTP Asli
● Dokumen pendukung perubahan biodata (fotokopi dokumen
Surat Nikah, Akta Kelahiran, ijazah, atau Surat Keterangan
Pindah Agama).
c. Syarat membuat KTP elektronik karena hilang atau rusak
● Surat Keterangan hilang dari kepolisian (untuk KTP hilang)
● KTP elektronik yang rusak (untuk KTP yang rusak)
● Fotokopi KK

2. Syarat Membuat Surat Keterangan Usaha


Membuat surat keterangan usaha kini semakin mudah karena bisa
dilakukan secara offline maupun online. Agar proses pembuatannya
berlangsung dengan lancar, pastikan Anda menyiapkan syarat membuat SKU
di bawah ini sebagaimana yang dilansir dari Dinas PM & PTSP Pemprov DKI
Jakarta

1. Identitas pribadi

● Kartu Tanda Penduduk (KTP)


● Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
● Kartu Keluarga (KK)
2. Surat permohonan SKU yang sudah dibubuhi tanda tangan di atas materai
Rp 6.000 (di dalamnya berisikan pernyataan jika seluruh dokumen yang
ada dapat dipastikan keasliannya.)
3. Formulir pendukung (khusus penduduk wilayah DKI Jakarta dapat
mengunduh formulir di pelayanan.jakarta.go.id)
4. Surat pengantar dari RT/RW Setempat
5. Jika dikuasakan wajib melampirkan:
● KTP/Identitas Orang yang Diberi Kuasa

● Surat Kuasa yang Ditandatangani di Atas Materai Rp 6.000

11
6. Surat pernyataan yang menyatakan tidak akan berjualan di trotoar, di bahu
jalan, dan tidak mengganggu kegiatan umum.
7. Foto lokasi usaha.
8. Jika menyewa tempat atau lokasi usaha:
● Surat pernyataan tidak keberatan

● KTP pemilik tanah/bangunan

● Surat perjanjian sewa tanah/bangunan

B. Prosedur Pembuatan E-KTP dan SKU

a. Prosedur Pembuatan E-KTP


● Pastikan kelurahan atau desa anda telah mendukung layanan e-KTP

● Datanglah dengan membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan Surat


Pengantar RT/RW ke Keluarahan/Desa setempat.

● Ambil nomor antrian di loket, tunggu hingga dipanggil oleh petugas yang
bersangkutan. Jangan lupa bawa surat panggilan untuk membuat e-KTP dari
pemerintah setempat.

● Petugas akan memasukkan data dan foto anda secara digital. Pastikan dan
bandingkan data anda dengan data di KTP anda, jika anda belum pernah
mempunyai KTP isi formulir F1.01.

● Bubuhkan tanda tangan anda di alat perekam tanda tangan. Pastikan tanda
tangan anda tidak berubah-rubah lagi berikutnya karena akan menyulitkan
jika tidak sama dengan dokumen lain seperti paspor, SIM dan lain-lain.

● Lakukan pemindaian retina pada alat yang telah disediakan.

● Pastikan Surat Panggilan anda akan ditandatangani dan distempel oleh


petugas berwenang.

● Tunggu proses pencetakan sekitar 2 minggu. Bila e-KTP selesai dicetak


anda akan diberitahu dan dapat diambil di Keluarahan/Desa setempat.

b. Prosedur Pembuatan SKU

12
1. Cara Membuat SKU Secara Offline
● Siapkan semua persyaratan yang dibutuhkan, termasuk surat pengantar dari
RT/RW.
● Kunjungi kantor kelurahan/kecamatan setempat dengan membawa semua
dokumen persyaratan.
● Isi formulir yang disediakan petugas.
● Serahkan formulir yang sudah diisi bersamaan dengan dokumen persyaratan
yang diminta.
● Tunggu sebentar sampai nama Anda dipanggil sesuai dengan jumlah antrian
yang ada.
● SKU yang sudah disahkan (sudah ditandatangani dan sudah dicap)
selanjutnya bisa Anda bawa pulang untuk digunakan sesuai dengan
keperluan Anda. 

2. Cara Membuat SKU Secara Online


● Kunjungi situs resmi OSS di sini.

● Jika Anda belum memiliki akun, segera lakukan pendaftaran dengan cara
klik ‘Daftar’ pada bagian pojok kanan atas, kemudian ikuti tahapan yang
ada.

● Lakukan aktivasi akun melalui email yang terdaftar.

● Anda akan menerima username dan password untuk melakukan pendaftaran


SKU.

● Lakukan login dengan username dan password yang Anda terima.

● Di beranda Anda akan diarahkan untuk mengisi data pelaku usaha.

● Lakukan pengisian data secara lengkap lalu pilih jenis usaha yang ada pada
kolom ‘perizinan usaha’

● Lengkapi semua persyaratan yang diminta

● Pastikan data yang terisi sudah benar semua, lalu klik tombol bagian bawah.

13
● Data hasil akhir dari pendaftaran akan muncul pada halaman Anda, data
tersebut merupakan surat keterangan usaha yang bisa langsung Anda unduh
ataupun diprint untuk selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan.

14
BAB III
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

A. PROFIL DESA TEMPURSARI

1. Gambaran Umum Instansi

Kantor Desa Tempursari adalah salah satu desa yang terletak


diwilayah Malang Selatan Secara geografis Desa Tempursari terletak pada
posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan110°10'-111°40' BujurTimur.
Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu
sekitar 498-500 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS
Kabupaten Malang tahun 2008, selama tahun 2008 curah hujan di Desa
Tempursari rata-rata mencapai 25 – 35 mm.Curah hujan terbanyak terjadi pada
bulan Desember hingga mencapai 35 mm yang merupakan curah hujan
tertinggi selama kurun waktu 2000-2008.
Secara administratif, Desa Tempursari terletak di wilayah Kecamatan
Donomulyo Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga.

Adapun batas-batas Desa Tempursari adalah sebagai berikut:


1. Sebelah utara : Desa Tlogosari Kecamatan Donomulyo
Kabupaten Malang
2. Sebelah barat : Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo
Kabupaten Malang
3. Sebelah selatan : Desa Kedungsalam Kecamatan
Donomulyo Kabupaten Malang
4. Sebelah timur : Desa Kedungsalam Kecamatan
Donomulyo Kabupaten Malang

Sejarah Desa
Awal mulanya Desa Tempursari merupakan hutan belantara. Sekitar
tahun 1880 sekelompok orang yang pertama kali masuk kewilayah ini membuka

15
hutan belantara tersebut. Hal ini terbukti pada prasasti yang dibangun pada era
kepemerintahan Kepala Desa Noer Satam. Sekelompok orang yang datang dan
membuka hutan tersebut adalah sebagai berikut : Wono Taruno, Wono
Dikromo, Kromo Dimejo, Wono Karyo, Kromo Sentono, Sendoko, Tosetiko,
Ngadi, Unus, Kasan Rejo, Iro Sentono, dan Kerto Piring.

Pada Waktu itu, wilayah ini dipenuhi dengan harimau yang dikenal dengan
sebutan Macan Gembong, diantara mereka yaitu Mbah Wono Taruno bernadzar
jika harimau Gembong pergi meninggalkan wilayah ini, maka wilayah tersebut
akan diberi nama Desa Tempursari.

Sejak saat itu wilayah ini menjadi sebuah desa. Adapun orang–orang yang
pernah memimpin Desa Tempursari adalah sebagai berikut :

1. Wono Taruno menjabat sebagai Kepala Desa berakhir tahun 1925


2. Bpk Boniran menjabat Kepala Desa tahun 1925 - 1929
3. Bpk Karyo Utomo menjabat Kepala Desa tahun 1929- 1947
4. Bpk. Pangil menjabat kepala Desa tahun 1947 (selama 17 bulan)
5. Bpk. Suyut menjabat Kepala Desa tahun 1948 (selama 17 bulan)
6. Bpk. Pangil menjabat Kepala Desa selama 17 bulan
7. Bpk. Parto Sewoyo menjabat Kepala Desa tahun 1952 – 1970
8. Bpk. Karnawi menjabat Kepala Desa tahun 1970 –1973
9. Bpk. Nursatam menjabat Kepala Desa tahun 1973 – 1990
10. Bpk. Poniman menjabat Kepala Desa tahun 1990 – 1999
11. Drs. Adi Sucipto menjabat Kepala Desa tahun 1999 –2004
12. Pejabat Sementara Bpk. Suyanto menjabat Kepala Desa tahun 2004– 2007
13. Bpk. Poniman menjabat sebagai Kepala Desa tahun 2007 – 2013
14. Bpk. Nasikin menjabat sebagai Kepala Desa tahun2013 – 2019
15. Bpk. Nanang Triswoko sebagai Kepala Desa tahun 2019 sampai sekarang

2. Prinsip Kerja Instansi

1. Kesederhanaan

16
Pelayanan publik dapat dikatakan pelayanan prima apabila dalam
pelaksanaannya tidak menyulitkan, prosedur/tata cara pelayanan
diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah
dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang meminta
pelayanan.

2. Kejelasan dan Kepastian


Kejelasan dalam pelaksanaan publik ini mencakup kejelasan dalam
hal:
● Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik.
● Prosedur dan tata cara pelayanan publik.
● Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/
sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik.
● Rincian biaya/tarif pelayanan publik dan tata cara pembayaran
● Jadwal waktu penyelesaian pelayanan publik.
● Pejabat yang menerima keluhan masyarakat apabila terdapat
sesuatu yang tidak jelas dan atau tidak puas atas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.

3. Kepastian Waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan.

4. Akurasi
Produk dari hasil pelaksanaan pelayanan publik dapat diterima
dengan benar, tapat, dan sah yang berpegang teguh pada prinsip
efektivitas dan efisiensi.

5. Keamanan.

17
Kriteria ini mengandung arti bahwa proses serta hasil pelayanan
publik dapat memberikan rasa aman, kenyamanan serta dapat
memberikan kepastian hukum bagi masyarakat.

6. Tanggung Jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang
ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan
penyelesaian keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan
publik.

7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana


Dalam pelaksanaan pelayanan publik harus tersedia sarana dan
prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai
termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika
(telematika).

8. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai sehingga
mudah dijangkau oleh masyarakat.Selain itu, segala bentuk informasi
yang berkaitan dengan pelayanan publik juga mudah diakses oleh
masyarakat melalui teknologi telekomunikasi dan informatika
(telematika)

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan


Pada pelaksanaan pelayanan publik, pemberi pelayanan harus
bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan
yang ikhlas.

10. Kenyamanan
Lingkungan tempat pelaksanaan pelayanan publik harus tertib,
tersedianya ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang

18
indah, sehat, serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan,
seperti area parker, toilet, sarana ibadah, dan lain-lain.

3. Kelembagaan Instansi

Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi


keadaan kependudukan di Desa Tempursari maka perlu diidentifikasi jumlah
penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh
informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Tahun 2008

No Usia Jumlah Prosentase (%)

1 0-4 340orang 6.60

2 5-9 290orang 5.63

3 10-14 414orang 8.04

4 15-19 437orang 8.48

5 20-24 424orang 8.23

6 25-29 437orang 8.48

7 30-34 402orang 7.80

8 35-39 466orang 9.05

9 40-44 420orang 8.15

10 45-49 439orang 8.52

11 50-54 330 orang 6.41

12 55-58 355orang 6.89

13 >59 397 orang 7.71

Jumlah Total 5.151 orang 100

Dari data di atas dapat diketahui bahwa penduduk usia produktif


pada usia 20-49 tahun di Desa Tempursari sekitar 2.588 orang atau hampir

19
50.24%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif
dan SDM.

20
Data Rincian Kesejahteraan Masyarakat

No Kategori Jumlah (KK) Keterangan

1 Pra Sejahtera 336 Sangat Miskin

2 Sejahtera I 748 Miskin

3 Sejahtera II 150 Sedang

4 Sejahtera III 40 Kaya

5 Sejahtera III 40
Plus Sangat Kaya

Jumlah Total 1.384KK -


Sumber: Profil Desa Tahun 2008
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa 50 % keluarga
di Desa Tempursari masuk ke dalam kategori kurang mampu.

4. Keadaan Personil dan Jam Kerja Instansi


Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2008, jumlah
penduduk Desa Tempursari adalah 5.151 jiwa, dengan rincian,laki-laki 2.060
jiwa dan perempuan 2.293 jiwa. Jumlah penduduk ini tergabung dalam 1.384
KK.
Berikut Tabel Jam Kerja Instansi
HARI JAM

MASUK ISTIRAHAT MASUK PULANG

SENIN 08.00 11.30 12.10 13.00

SELASA 08.00 11.30 12.10 13.00

RABU 08.00 11.30 12.10 13.00

KAMIS 08.00 11.30 12.10 13.00

JUMAT 08.00 - - 11.00

SABTU LIBUR - - -

21
5. Standar Pelayanan
Standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan teratur.
Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Tempursari kepada
masyarakat sangat memuaskan. Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan
umum seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dapat dikerjakan
sesuai harapan. Begitu pula untuk pengurusan surat-surat penting lainnya
seperti akta kenal lahir dan akta kematian, sehingga secara umum masyarakat
merasa terlayani secara baik.
Tujuan Pedoman Standar Pelayanan ini adalah untuk memberikan
kepastian, meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan penyelenggara
sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Sasaran Pedoman Standar Pelayanan adalah agar setiap penyelenggara
mampu menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan Publik
dengan baik dan konsisten.

Dalam penyusunan, penetapan, dan penerapan Standar Pelayanan


dilakukan dengan memperhatikan prinsip:

1. Sederhana. Standar Pelayanan yang mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah


dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau
bagi masyarakat maupun penyelenggara.
2. Partisipatif. Penyusunan Standar Pelayanan dengan melibatkan masyarakat dan
pihak terkait untuk membahas bersama dan mendapatkan keselarasan atas dasar
komitmen atau hasil kesepakatan.
3. Akuntabel. Hal-hal yang diatur dalam Standar Pelayanan harus dapat
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan kepada pihak yang berkepentingan.
4. Berkelanjutan. Standar Pelayanan harus terus-menerus dilakukan perbaikan
sebagai upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan.
22
5. Transparansi. Standar Pelayanan harus dapat dengan mudah diakses oleh
masyarakat.
6. Keadilan. Standar Pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan
dapat menjangkau semua masyarakat yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi
geografis, dan perbedaan kapabilitas fisik dan mental

Tanpa adanya standarisasi dalam pelayanan yang diberikan, akan ada


ketidakjelasan, kurangnya informasi dan yang paling parah akan membuka
celah adanya maladministrasi.

6. Struktur Perusahaan/Organisasi/Instansi
Sebagai sebuah desa, sudah pasti tentu ada struktur Kelembagaan Instansi .
Berikut Susunan Organisasi di Kantor Desa Tempursari

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah


Desa Tempursari

BPD Kepala
Desa

Sekretaris
Desa

Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan


Tata Usaha Keuangan Perencanaan

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Pelayanan

Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Dusun Kepala Dusun


Perencanaan Perencanaan Tempursari Utara Tempursari Selatan

23
7. Job Description
Nama Pejabat Pemerintah Desa Tempursari

No Nama Jabatan
1 Nanang Triswoko Kepala Desa
2 Dwi Ratnawati Sekretaris Desa
3 Solikin Kepala Urusan Tata Usaha Umum
4 Ninik Nuraeni Kepala Urusan Keuangan
5 Arif Putra Darmawan Kepala Urusan Perencanaan
6 Slamet Wahyudi Kepala Seksi Pemerintahan
7 Harji`in N.S. Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat
8 - Kepala Seksi Pelayanan
9 Didik Kurniawan Kasun Tempursari Utara
10 M.Syarofudin Kasun Tempursari Selatan
11 Irwanto Kasun Sumbergentong Utara
12 Edi Santosa Kasun Sumbergentong Selatan

Daftar Pengurus Badan Permusyawaratan Desa Tempursari

No Nama Jabatan
1 Agus Winarno Ketua
2 Datok Sasono Wakil ketua
3 Sunanto Sekretaris
4 Gatot Anggota
5 Nur Maimunah Anggota

▪ ADAPUN KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG


KEPALA DESA
● Kedudukan Kepala Desa
1. Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang
memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

24
2. Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintah Desa,
melaksanakan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Desa memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. Pelaksanaan pembangunan
c. Pembinaan kemasyarakatan
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Penjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya.

● Wewenang Kepala Desa


Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa berwenang :

1. Memimpin Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


2. Mengangkat dan Memberhentikan Perangkat Desa
3. Memegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa
4. Menetapkan Peraturan Desa
5. Menetapkan APBDES
6. Membina Kehidupan Masyarakat Desa
7. Membina Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Desa
8. Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk
sebesar-besarnya kemakmuran Masyarakat Desa
9. Mengembangkan sumber pendapatan Desa
10. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan Negara guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa
11. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa
12. Memanfaatkan teknologi tepat guna
13. Mengoordinasikan pembangunan Desa secara partisipasif
14. Mewakili Desa didalam dan diluar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
25
15. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

● TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIS DESA


Tugas Sekretaris Desa
Sekretaris Desa bertugas membatu Kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan.
Fungsi Sekretaris Desa
Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti: tata naskah, administrasi surat-
menyurat, arsip dan ekspedisi.

1. Melaksanakan urusan umum seperti: penataan administrasi Perangkat Desa,


penyediaan prasarana Perangkat Desa dan kantor, penyiapan Rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan
umum
2. Melaksanakan urusan keuangan seperti: pengurusan administrasi keuangan,
administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi
administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga Pemerintahan Desa lainnya
3. Melaksanakan urusan perencanaan seperti; menyusun rencana APBDesa,
menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan
monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan Laporan.

● TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN


Tugas Kepala Seksi Pemerintahan
Kepala Seksi Pemerintahan bertugas sebagai membantu Kepala Desa sebagai
pelaksana tugas operasional.
Fungsi Kepala Seksi Pemerintahan

1. Melaksanakan manajemen tata praja Pemerintahan


2. Penyusunan rancangan regulasi desa
3. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan
keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat Desa

26
4. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan administrasi
kependudukan tingkat Desa
5. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan administrasi
pertanahan tingkat Desa
6. Penataan dan pengelolaan wilayah
7. Pendataan dan pengelolaan profil Desa
8. Pemantauan kegiatan sosial politik di Desa
9. Penyusunan Laporan Penyelengaraan Pemerintahan Desa, Laporan
Keterangan Penyelengaraan Pemerintahan dan pemberian informasi
penyelengaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat
10. Pelayanan kepada masyarakat
11. Penyusunan laporan pelaksanaan seluruh kegiatan sesuai bidang tugasnya
12. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Desa mengenai
kebijakan dan tindakan yang akan diambil di bidang tugasnya
13. Pelaksanaan fungsi lain yang akan diberikan Kepala Desa.

● TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI


KESEJAHTERAAN
Tugas Kepala Seksi Kesejahteraan
Kepala Seksi Kesejahteraan bertugas sebagai membantu Kepala Desa sebagai
pelaksana tugas operasional.
Fungsi Kepala Seksi Kesejahteraan

1. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan program


pembangunan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
2. Penginventarisir dan pemantauan pelaksanaan pembangunan dan
administrasi pembangunan tingkat Desa
3. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan peningkatan sarana
dan prasaranan pembangunan Desa
4. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang
budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga,
pemuda, olahraga dan karang taruna

27
5. Penyiapan konsep Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pemerintah Desa
serta peraturan Desa lainnya sesuai bidang tugasnya
6. Pelayanan kepada masyarakat
7. Penyusunan laporan pelaksanaan seluruh kegiatan sesuai bidang tugasnya
8. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Desa mengenai
kebijakan dan tindakan yang akan diambil di bidang tugasnya; dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Desa.

● TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKSI PELAYANAN


Tugas Kepala Seksi Pelayanan
Kepala Seksi Pelayanan bertugas sebagai membantu Kepala Desa sebagai
pelaksana tugas operasional.
Fungsi Kepala Seksi Pelayanan

1. Penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban


masyarakat
2. Peningkatan upaya partisipasi masyarakat
3. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan penyandang
masalah kesejahteraan sosial dan bidang sosial lainnya
4. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan pelestarian
nilai sosial budaya masyarakat dan ketenagakerjaan
5. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
keagamaan
6. Penyiapan konsep Rancangan Peraturan Desa sesuai bidang tugasnya;
7. Pelayanan kepada masyarkat
8. Penyelenggaraan pengembangan peran serta dan keswadayaan masyarakat
9. Penyusunan laporan pelaksanaan seluruh kegiatan sesuai bidang tugasnya
10. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Desa mengenai
kebijakan dan tindakan yang akan diambil di bidang tugasnya
11. Pelaksanaan ungsi lain yang diberikan Kepala Desa.

28
● TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN TATA USAHA
DAN UMUM
Tugas Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum
Kepala Urusan Umum bertugas Membantu Sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
Fungsi Kepala Urusan TU dan Umum
Kepala Urusan TU dan Umum memiliki fungsi pelaksanaan urusan ketatausahaan
seperti :

1. Administrasi surat menyurat


2. Arsip
3. Ekspedisi
4. Penataan administrasi perangkat desa
5. Penyediaan prasarana Perangkat Desa dan kantor
6. Penyiapan rapat
7. Pengadministrasian aset
8. Inventarisasi
9. Perjalanan dinas
10. Pelayanan umum
11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Sekretaris Desa atau Kepala Desa.

● TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN


PERENCANAAN
Tugas Kepala Urusan Perencanaan
Kepala Urusan Perencanaan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
Fungsi Kepala Urusan Perencanaan
Kepala Urusan Perencanaan memiliki fungsi pengoordinasikan urusan
perencanaan seperti :

1. Menyusun rencana APBDesa


2. Menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan
3. Melakukan monitoring dan evaluasi program

29
4. Penyusunan laporan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Sekretaris Desa atau Kepala Desa.

● TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA URUSAN KEUANGAN


Tugas Kepala Urusan Keuangan
Kepala Urusan Keuangan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
Fungsi Kepala Urusan Keuangan
Kepala Urusan Keuangan memiliki fungsi pelaksanakan urusan keuangan seperti :

1. Pengurusan administrasi keuangan


2. Administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran
3. Verifikasi administrasi keuangan, administrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga Pemerintahan Desa lainnya
4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Sekretaris Desa atau Kepala Desa.

● TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA DUSUN


Tugas Kepala Dusun
Kadus berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas Kepala Desa dalam wilayah
kerjanya.
Kadus mempunyai tugas menjalankan kegiatan Kepala Desa dalam
kepemimpinan Kepala Desa di wilayahnya.
Fungsi Kepala Dusun

1. Pembinaan ketrentaman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan


masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan
wilayah kerjanya
2. Penyusunan perencanaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan di
wilayah kerjanya
3. Pembinaan kemsyarakatan dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran
masyarakat dalam menjaga lingkungan
4. Pelaksanaan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
5. Pelayanan kepada masyarakat
30
6. Pelaporan pelaksanaan tugas di wilayah kerjanya kepada Kepala Desa
7. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Desa mengenai
Kebijakan dan tindakan yang akan diambil di bidang tugasnya
8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Desa.

B. PENYAJIAN DATA
1. PETA DESA TEMPURSARI

31
U

PETA DESA TEMPURSARI

KECAMATAN DONOMULYO
KABUPATEN MALANG

32
PROPINSI JAWA TIMUR
LEGENDA / NOTASI
++++ : Batas Desa
......... : Batas Dusun
: Jalan Kabupaten
: Jalan Desa
: Sungai
][ : Jembatan
: Balai Desa
: Sekolahan
: Makam
: Masjid
: Polindes
: Ladang
: Hutan
: RT Kaya
: RT Sedang
: RT Miskin
: Lokasi Usulan

Wilayah Desa Tempursari terbagi menjadi 46 Rukun Tetangga. Rukun


tetangga tersebut tergabung ke dalam 12 Rukun Warga (RW) yang tergabung
ke dalam 4 Dusun yaitu:
a. Dusun Tempursari Utara
b. Dusun Tempursari Selatan
c. Dusun Sumbergentong Utara
d. Dusun Sumbergentong Selatan.
Setiap dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi
sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini.
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah
pemerintahan Desa Tempursari memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap
pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait dengan

33
pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah
sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk
Luas wilayah Desa Tempursari adalah 816 Ha. Luas lahan yang ada
terbagi ke dalam beberapa jenis fungsi lahan, yaitu :
a. Fasilitas umum
b. Pemukiman
c. Pertanian
d. Perkebunan
e. Kegiatan ekonomi dan lain-lain.

2. Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Tempursari dapat
teridentifikasi kedalam beberapa sector yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri
dan lain-lain.
Data Mata Pencaharian

No MacamPekerjaan Jumlah Prosentase (%)

1 Pertanian 1.157orang 55.65

2 Jasa/ Perdagangan
1. Jasa Pemerintahan 103 orang 4.95
2. Jasa Perdagangan 80 orang 3.85
3. Jasa Angkutan 49 orang 2.36
4. Jasa Keterampilan 64 orang 3.08
5. Jasa lainnya 25 orang 1.20

3 Sektor Industri 207 orang 9.96

4 Sektor lain 394 orang 18.95

Jumlah 2.079 orang 100

Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa


Tempursari masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa
jumlah penduduk usia 15-55 yang belum bekerja berjumlah 415 orang dari

34
jumlah angkatan kerja sekitar 2.494 orang. Angka-angka inilah yang
merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Tempursari.

3. Kondisi Pemerintahan Desa


Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah
pemerintahan Desa Tempursari memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap
pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait dengan
pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah
sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk
Wilayah Desa Tempursari terbagi menjadi 46 Rukun Tetangga. Rukun
tetangga tersebut tergabung ke dalam12 Rukun Warga (RW) yang tergabung
ke dalam 4 Dusun yaitu: Dusun Tempursari Utara, Dusun Tempursari Selatan,
Dusun Sumbergentong Utara, dan Dusun Sumbergentong Selatan. Setiap
dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat
strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini.

4. Keadaan Sosial
Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di
Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat
untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis.
Dalam konteks politik lokal Desa Tempursari dapat dilihat dalam pemilihan
kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pilkada, dan pilgub)
yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat
diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja,
kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti
sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-
norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi
syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang
berlaku bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa.

35
Fenomenaini juga terjadi pada pemilihanKepala Desa Tempursari pada tahun
2007. Pada pilihan kepala desa yang diikuti oleh dua orang kandidat di tahun
2007 itu partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 95%.
Pada bulan Juli dan Nopember 2008 lalu masyarakat juga dilibatkan
dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur putaran I dan II secara langsung.
Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah daripada pilihan kepala Desa,
namun hampir 70% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah
proggres demokrasi yang cukup signifikan di Desa Tempursari.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan
normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan
kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus
menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai
dengan kehidupan yang penuh tolong-menolong maupun gotong-royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme
pengambilan keputusan selalu melibatkan masyarakat baik lewat lembaga
resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat
langsung. Dengan demikian, terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah
Desa Tempursari mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa
Desa Tempursari mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini
terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan
kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan
sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap
minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat
dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian
masyarakat Desa Tempursari kurang mempunyai greget, terutama yang
berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara
langsung.
Berkaitan dengan letaknya yang berada di Jawa Timur suasana budaya
masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Tempursari. Dalam hal kegiatan agama
Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial
Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya

36
budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya
merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-
hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini
menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru
bersama masyarakat Desa Tempursari. Dalam rangka merespon tradisi lama
ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan
budaya di Desa Tempursari. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan
tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah
baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan
konflik sosial.

a. Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan
tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian
pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi,maka dapat
mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang akan mendorong
tumbuhnya keterampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan
sendirinya, akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan juga dapat mempertajam
sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima
informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah
tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Tempursari.

37
Tamatan Sekolah Masyarakat

No Keterangan Jumlah Prosentase (%)

1 Buta Huruf Usia > 50 tahun ke 25


atas 0,49

2 TidakTamat SD 950 18,44

3 TamatSekolah SD 1551 30,11

4 TamatSekolah SMP 1280 24,85

5 TamatSekolah SMA 1043 20,25

6 TamatSekolah PT/ Akademi 299 5,80

7 Tamat Strata II 3 0,06

Jumlah Total 5.151 100

Sumber data : Profil Desa Tahun 2008

Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk


Desa Tempursari hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan
wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber
daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan
tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang
akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.

Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Tempursari,tidak terlepas dari


terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada.Di samping itu,
tentunya masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat juga
mempengaruhi kualitas pendidikan. Sarana pendidikan di Desa Tempursari
baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara
akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh.

38
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan
rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Tempursari yaitu melalui
pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum
tersedia dengan baik di Desa Tempursari. Bahkan, beberapa lembaga bimbel
dan pelatihan belum ada di Desa Tempursari. Inilah yang menjadi persoalan
dasar Desa tempursari yang harus segera ditangani oleh Pemerintahan Desa
Tempursari sekarang ini.

b. Kesehatan

Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang
amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang
produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dan mentalnya. Salah satu cara
untuk mengukur status kesehatan masyarakat adalah dengan mencermati
banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Laporan warga menunjukkan
adanya gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara
lain disebabkan oleh infeksi pernapasan akut bagian atas, DB, cikungunya,
penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa
gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang
bersifat cukup membahayakan dan durasi kesembuhannya juga cukup lama,
yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang
kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa
Tempursari secara umum.

Data Kesehatan Masyarakat

No Uraian Jumlah Prosentase (%)

1 Cacat Mental 8 0,16

2 Bibir Sumbing 3 0,06

3 Tuna Wicara 10 0,19

39
4 Tuna Rungu 18 0,14

5 Tuna Netra 7 0,35

6 Lumpuh 15 0,29

Jumlah Total 61 1,18

Sumber data : Profil Desa Tahun 2008

Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah keikutsertaan masyarakat


dalam Program Kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah.

Data Keikutsertaan Masyarakat dalam Program Kesehatan

No Nama Program Jumlah Keterangan

1 KB 725 Aktif

2 Imunisasi polio dan DPT-I 158 Bayi

Jumlah Total 883 Tinggi

Sumber data : Profil Desa Tahun 2008

Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi.Walaupun sarana dan


prasarana kesehatan kurang merata dan memadai. Hal ini terlihat dari konndisi
bangunan Polindes yang memprihatinkan dan harus segera ditindaklanjuti.

Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal
ini, dari jumlah 340 balita di tahun 2008, masih terdapat 4 balita bergizi buruk, 26
balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang perlu
ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Tempursari ke depan menjadi
lebih baik.

40
Bencana Alam dan Sosial

Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan
sosial yang cukup berarti di Desa Tempursari.Isu-isu terkait tema ini, seperti
kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang
membahayakan masyarakat dan sosial.

Namun demikian, bukan berarti Desa Tempursari aman dari resiko


bencana alam, khususnya tsunami, tanah longsor, dan gempa bumi. Karena,
wilayah Desa Tempursari dekat dengan Pantai Selatan Samudra Hindia yang
sering terjadi gempa bumi dan tsunami. Selain itu, mengingat wilayah Desa
Tempursari yang berupa perbukitan, maka cukup rawan terjadi bencana tanah
longsor.

Karena hal di atas, maka antisipasi terhadap bencana alam harus selalu
dilakukan. Diperlukan juga sarana dan prasarana untuk mengantisipasi hal
tersebut.

5. Keadaan Ekonomi

Berikut Tabel Jenis Lahan Desa Tempursari


Jenis Lahan Desa Tempursari
N
Jenis Luas (Ha) Ket
o
1 Pemukiman 80
2 Pertanian 236
3 Perkebunan 409
4 Hutan rakyat 25
5 Fasilitas umum
1. Perkantoran 0,50
2. Sekolah 2
3. Olahraga 1
4. Pemakaman 1,5

41
5. Tanah bengkok desa 1
6 Lain-lain (sungai, lereng, dll) 62
Jumlah 816
Sumber: Profil Desa Tahun 2008
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa keadaan ekonomi
masyarakat Desa Tempursari tergolong ekonomi lemah. Dengan demikian
perlu penanganan lebih lanjut, khususnya penyediaan lapangan pekerjaan.
Karena sebagian besar masyarakat Desa Tempursari bermata pencaharian
sebagai buruh tani, maka perlu intensifikasi pertanian.

Wilayah Desa Tempursari secara umum mempunyai ciri geologis


berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan
perkebunan. Pembagian kesuburan tanah Desa Tempursari dapat terpetakan
sebagai berikut:
1. Sangat subur :81 Ha
2. Subur : 326 Ha
3. Sedang : 244 Ha
4. Tidak subur/kritis : 82 Ha.

Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti kedelai, kacang


tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah
sepertitomat, pepaya, dan pisang juga mampu menjadi sumber pemasukan
(income) yang cukup handal bagi penduduk desa ini.
Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman kelapa dan tebu merupakan
tanaman handalan. Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor
pertanian secara umum menjadi penyumbang Produk Domestik Desa Bruto
(PDDB) terbesar yaitu Rp 1.000.000.000 atau hampir 50% dari Produk
Domestik Desa Bruto (PDDB) Desa yang secara total mencapai Rp.
2.000.000.000.
Jenis tanah hitam Desa Tempursari mempunyai karakter yang kurang
bagus sebagai lahan pemukiman atau jalan, karena cenderung labil. Akan
tetapi, masyarakat Desa Tempursari sudah banyak yang membuat rumah
berdinding tembok, meskipun rumah berdinding tembok membutuhkan biaya

42
yang lebih mahal daripada berdinding papan atau bambu yang dapat
digolongkan ke dalam rumah semi permanen.
Tekstur tanah hitam yang lembek dan bergerak dapat mengakibatkan
jalan-jalan cepat rusak. Oleh sebab itu, pilihan teknologi untuk membangun
jalan dengan menggunakan bahan-bahan yang relatif tahan lama menjadi
pilihan utama. Sebagai contoh pembangunan jalan rabat beton dan telford.

C. PERMASALAHAN DAN ANALISIS MASALAH

1. Permasalahan pada saat pengajuan proposal PKL


● Kurang sosialisai dan pembekalan tentang PKL.
● Kurangnya informasi tentang jumlah quota bidang peminatan.
● Kesulitan menentukan bidang peminatan.
● Kendala dalam administrasi seperti pengurusan surat pengantar
● Lambatnya pelayanan dari bagian administrasi.
● Kesulitan dalam mencari tempat PKL
● Kurang informasi tentang perusahaan/Instansi tempat PKL

2. Permasalahan pada saat pelaksanaan PKL


● Ketidaksesuaian antara bidang peminatan yang dipilih dengan data yang
tersedia di tempat PKL
● Pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
● Terlalu banyak form penilaian yang harus diisi.

3. Permasalahan setelah pelaksanaanPKL( penulisan laporan)


● Beberapa siswa kesulitan memahami buku pedoman penulisan tugas
akhir.
● Kendala komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing.
● Beberapa mahasiswa mengalami kesulitan pada saat bimbingan,
disebabkan adanya perbedaan aturan penulisan TA dari pembimbing
dengan aturan di buku pedoman.

43
44
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) di Kantor
Desa Tempursari. Kita mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga kita dapat
menambah wawasan yang kita dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktek
kita bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya dapat di sekolah.
Sehingga suatu saat nanti jika kita memasuki dunia kerja tidak akan ragu
melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.
Dari hasil penelitian ini ditemukan dan diperoleh banyak permasalahan yang
dialami oleh siswa dalam mengikuti praktik kerja lapangan. Permasalahan
dialami pada saat mulai pengajuan proposal PKL, kemudian permasalahan pada
saat pelaksanaan PKL, dan permasalahan setelah selesai PKL yang dilanjutkan
dengan pembuatan laporan PKL dalam bentuk laporan tugas akhir. Hal ini berarti
bahwa siswa menginginkan adanya perbaikan dan penyempurnaan pada
pelaksanaan praktik kerja lapangan dengan perencanaan yang lebih baik,
terorganisir dan sistematis, sehingga memudahkan bagi mereka dalam
melaksanakan praktik kerja lapangan.
Sebagai tempat pelaksanaan PKL,siswa mendapatkan referensi dari angkatan
sebelumnya tentang perusahaan-perusahaan yang sebelumnya sudah sering
menjadi tempat PKL. Namun banyak juga mahasiswa harus mencari sendiri
tempat PKL. Hal ini menjadi kendala dalam hal waktu dan jarak, juga informasi
tentang perusahaan dimana beberapa siswa mengeluh kesulitan mencari tempat
PKL.
Pemilihan bidang peminatan masih terfokus hanya pada beberapa bidang saja
yang favorit menjadi pilihan. Bidang yang paling banyak diminati adalah bidang
administrasi yang mendominasi kemudian berikutnya bidang MSDM. Bidang
lainnya masih kurang diminati, kurangnya informasi dan sosialisasi pada bidang-
bidang lainnya yang menyebabkan siswa kesulitan menentukan bidang peminatan.
Perusahaan tempat siswa melaksanakan PKL, menginginkan agar siswa
meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan bidang pekerjaan

45
yang ada di tempat PKL. Selain itu sangat diharapkan meningkatkan penguasaan
kemampuan.dalam hal-hal seperti, penguasaan MS. Office dan MS. Excel,
menguasai korespodensi, menguasai keterampilan softskill, kecakapan
bersosialisasi dengan rekan kerja, mengetahui sistem pengarsipan terbaru,
peralatan dan perlengkapan arsip terkini, lebih teliti dan kecepatan dalam bekerja
dan problem solving.
Berdasarkan analisis permasalahan yang dialami oleh siswa dan masukan dari
guru pembimbing, maka penulis menyarankan jurusan perlu membuat database
daftar perusahaan-perusahaan dan instansi yang sudah pernah menjadi tempat
PKL.
Segera melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap buku pedoman
pelaksanaan PKL dan buku pedoman penulisan laporan tugas akhir.
Dari pembahasan hasil penelitian dan analisis sebelumnya penulis
menyarankan sebuah konsep rancangan aplikasi sistem informasi praktik kerja
lapangan yang terintegrasi dengan layanan internet dan web, yang diharapkan
dengan konsep tersebut nantinya dapat dibuatkan aplikasinya dan dapat
diterapkan. Konsep rancangan aplikasi sistem informasi PKL tersebut bertujuan
memudahkan semua pihak yang berkaitan dengan pelaksanan PKL; baik siswa,
guru, perusahaan dan tentunya Jurusan Administrasi Niaga,
khususnya Program Studi Administrasi Bisnis.

B. SARAN

Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri


(PRAKERIN) saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di
mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) dan mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.Bagi sekolah
sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke perusahaan untuk
mengikuti PRAKERIN dibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan dalam perusahaan, sehingga siswa atau siswi merasa siap baik secara
mental maupun fisiknya.

46
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PRAKERIN, saya memberikan saran
agar PRAKERIN dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik
kedepannya serta saya berharap :

Kepada para peserta PRAKERIN agar mempersiapkan diri dengan menguasai


pelajaran yang akan diterapkan dalam industri, agar memudahkan dalam
melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan.

47
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/319703666/Contoh-Laporan-Prakerin-
SMK
https://www.merdeka.com/trending/pahami-tujuan-pembuatan-laporan-
prakerin-beserta-manfaat-dan-kewajiban-siswa-kln.html
https://disdukcapil.bontangkota.go.id/visi-misi.html?
view=article&id=552:manfaat-kelebihan-serta-keuntungan-ktp-
digital-id&catid=82
https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/perkembangan-
pelayanan-publik-dalam-rangka-mewujudkan-pelayanan-
prima#:~:text=Fungsi%20pelayanan%20merupakan%20salah%20satu,oleh
%20masyarakat%20dalam%20segala%20bidang
https://cisalak-cisalak.desa.id/pengumuman/persyaratan-pembuatan-
sku-surat-keterangan-usaha
https://www.bhinneka.com/blog/surat-keterangan-usaha/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kartu_Tanda_Penduduk

48
LAMPIRAN

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN MALANG
SMK MUHAMMADIYAH 2 PAGAK TERAKREDITASI “A”
Bidang Keahlian : Bisnis Dan Manajemen
Paket Keahlian : Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran

49
Jl. Ahmad Yani No.156 Sumbermanjingkulon, Kec. Pagak-Kab. Malang
Email : smkm2pagak@yahoo.co.id –Website : www.smkm2pagak.blogspot.co.id

IDENTITAS SISWA 1

Nama Lengkap : INTAN TRI YULIANA


Nomor Induk Siswa : 0062747654
Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 30 Juli 2006
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke :2
Alamat Tempat Tinggal : Desa Kedungsalam RT.07 RW.02
Kec. Donomulyo - Kab. Malang
Nama Orang Tua/Wali : JOKO PRANOLO
Alamat Orang Tua/Wali : Desa Kedungsalam RT.07 RW.02
Kec. Donomulyo - Kab. Malang
Bidang Studi Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Paket Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran

Donomulyo, April 2023

INTAN TRI YULIANA

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN MALANG
SMK MUHAMMADIYAH 2 PAGAK TERAKREDITASI “A”
Bidang Keahlian : Bisnis Dan Manajemen
Paket Keahlian : Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran

50
Jl. Ahmad Yani No.156 Sumbermanjingkulon, Kec. Pagak-Kab. Malang
Email : smkm2pagak@yahoo.co.id –Website : www.smkm2pagak.blogspot.co.id

IDENTITAS SISWA 2

Nama Lengkap : ISABEL SAPUTRI


Nomor Induk Siswa : 0066530879
Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 31 Maret 2006
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke :1
Alamat Tempat Tinggal : Desa Tempursari RT.45 RW.12
Kec. Donomulyo - Kab. Malang
Nama Orang Tua/Wali : RIADI
Alamat Orang Tua/Wali : Desa Tempursari RT.45 RW.12
Kec. Donomulyo - Kab. Malang
Bidang Studi Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Paket Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran

Donomulyo, April 2023

ISABEL SAPUTRI

⮚ Dokumentasi Kegiatan

1. Menyiram Tanaman Kangkung

51
2. Mengetik Surat

52
3. Mengikuti Acara Bersama Krisdayanti Mengenai Stunting

53
4. Menulis Biaya Mengenai Pembangunan Jalan

5. Memilah Pajak

54
6. Acara Buka Bersama KKN UM

7. Foto Bersama Pembimbing Sekolah dan Pegawai Serta Kepala Desa


Tempursari

55
8. Rapat Mengenai Penerima Bantuan Sembako

9. Acara Buka Bersama Dengan Pegawai

56
10. Mendata Para Penerima Bantuan

1.

2.

57
11. Penyerahan Kenang-Kenangan

58

Anda mungkin juga menyukai