Disusun Oleh :
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu Desa Tepi Laut Kecamatan Air
Dosen pembimbing:
1. Jon Farizal, SST., M. Si. Med
2. Dira irnameria, S. Si., M. Si
3. Widia Lestari, S. Kep., M. Sc
4. Lela Hartini, SST., M. Kes
5. Kusdalinah, SST., M. Gizi
iii
44 FENYSHA UTAMI P0516001047
45 ROZALIA DWI CAHYANI P05170019096
46 M. FADELLIS LUTHFI P05150119079
47 AULIA SYAHVIRA P05130119079
48 TRI AUDIA AGUSTIN P05160019096
49 ROSIHANA YUNITA DEWI P05150119056
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha penyang kepada
yang dikehendaki-Nya. Berkat Rahmt-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Terpadu
(PKLT) di Desa Tepi Laut Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara.
Penulis
v
DAFTAR
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................ii
DAFTAR NAMA MAHASISWA PKLT.....................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................vi
HALAMAN JUDUL......................................................................................vi
DAFTAR TABEL.........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
A. DESKRIPSI WILAYAH.......................................................................1
B. PERMASALAHAN...............................................................................2
C. ANALISIS DATA.................................................................................3
D. RENCANA PROGRAM........................................................................6
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM KERJA..........................................8
A. EDUKASI PENINGKATAN POLA MAKAN, POLA ASUH, DAN
SANITASI PADA BALITA.........................................................................8
1. Edukasi peningkatan pola makan, pola asuh......................................8
2. Pemeriksaan Hb pada Ibu Hamil........................................................8
B. EDUKASI VAKSINASI........................................................................8
C. PEMELIHARAAN KESEHATAN PADA LANSIA..........................8
1. Senam Lansia......................................................................................8
2. Penyuluhan (Diet,Penyakit hipertensi dan pentingnya sanitasi)........9
D. PENGETAHUAN MENGENAI PHBS.................................................9
E. PENINGKATAN PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN9
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................10
A. TAHAP PERSIAPAN..........................................................................10
B. TAHAP PENGKAJIAN / PENGUMPULAN DATA.........................12
C. TAHAP PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN.........13
F. TAHAP IMPLEMENTASI..................................................................15
G. ANALISA KEGIATAN......................................................................17
H. RENCANA TINDAK LANJUT..........................................................22
BAB IV PENUTUP.......................................................................................28
A. KESIMPULAN....................................................................................28
B. SARAN................................................................................................28
v
DAFTAR
v
DAFTAR
Lampiran 1......................................................................................................29
Lampiran 2......................................................................................................33
Lampiran 3......................................................................................................51
Lampiran 4......................................................................................................54
Lampiran 5......................................................................................................56
Lampiran 6......................................................................................................59
Lampiran 7......................................................................................................61
Lampiran 8......................................................................................................65
Lampiran 9......................................................................................................69
Lampiran 10....................................................................................................72
Lampiran 11....................................................................................................74
Lampiran 12....................................................................................................77
vi
BAB
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI WILAYAH
Desa Tepi Laut terletak di dalam wilayah Kecamatan Air Napal
Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu dengan Luas Wilayah Desa
Tepi Laut seluas 700 Ha yang berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara berbatasan Dengan Wilayah Desa Pasar Kerkap
b. Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Wilayah Desa Pasar Bemba
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Desa Turan Mumpo dan
Senaba
1
2
C. PERMASALAHAN
Dari hasil pengkajian yang dilakukan secara langsung yang dilaksanakan
selama lebih kurang 2 hari di desa tepi laut kecamatan air napal kabupaten
bengkulu utara, berdasarkan data dari Profil Desa terdapat 202 KK, Namun
dalam pengkajian data hanya 183 KK yang diambil data. Dari 183 KK tersebut
di Desa Tepi Laut didapatkan 5 masalah kesehatan, berikut adalah tabel
prioritas Masalah Kesehatan yang didapatkan.
NO Masalah
A B C D E F G H I J K L M N
Kesehatan
1 Kurangnya 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 48 1
pengetahuan
tentang
penangulangan
stunting
2 Kurangnya 4 4 5 3 3 5 4 3 4 4 4 3 46 2
pemahaman
tentang
pentingnya
vaksinasi
3 Kurangya 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 42 3
pemeliharaan
kesehatan
pada Lansia
4 Perilaku 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 37 4
kesehatan
cenderung
berisiko
dengan
3
kurangnya
pengetahuan
akan PHBS
5 Peningkatan 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 35 5
pemeliharaan
kesehatan
lingkungan
Keterangan :
A : Resiko terjadi I : Dana
B : Resiko parah J : Fasilitas kesehatan
C : Potensial untuk pendidikan kesehatan K : Sumber daya
D : Minat masyarakat L : Sesuai dengan peran
perawat
E : Mungkin diatasi M : Skor total
F : Sesuai program N : Urutan prioritas
G : Tempat
H : Waktu
Keterangan pembobotan:
1 : Sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat tinggi
D. ANALISIS DATA
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada kegiatan Praktek Kerja
Lapangan Terpadu kelompok Desa Tepi Laut Kecamatan Air Napal, diperoleh
hasil analisis data sebagai berikut.
4
No DATA MASALAH
1. Data Objektif : Kurangnya pengetahuan
Anak Stunting ( 2,2% ) tentang penangulangan
Balita 1 yang di ukur dengan stunting
menggunakan alat microtois
menunjukan angka tidak normal (-2,52)
dari TB/Umur
Balita 2 yang di ukur dengan
menggunakan alat lenghtboard
menunjukan angka tidak normal (-1,32 )
dari TB/Umur
Data Subjektif :
Hasil pengkajian ibu mengatakan berat
badan dan Panjang badan kurang dari
angka normal
Data Subjektif :
Hasil pengkajian masyarakat mengatakan
Sebagian besar tidak melakukan vaksin
karena mengidap hipertensi
Data Subjektif :
Hasil Pengkajian Sebagian lansia
mengeluh sakit kepala
Dari hasil pemeriksaan tekanan darah
lansia mengatakan mayoritas darah
tinggi
Data Subjektif :
Keluarga mengatakan pada saat selesai
beraktifitas dari luar rumah tidak mencuci
tangan terlebih dahulu Kebayakan
Keluarga mengatakan anak-anak tidak
mencuci tangan sebelum makan
5. Data Objektif : Peningkatan
Tempat sampah tidak tertutup dan kedap pemeliharaan kesehatan
air (84,7%) lingkungan
Data Subjektif :
Dari hasil pengkajian terdapat Sebagian
besar tempat sampah terbuka dan kedap
air
6
E. RENCANA PROGRAM
Dari pengkajian data yang sudah kami laksanakan didapatkan 5 masalah kesehatan di Desa Tepi laut Kecamatan Air Napal
Kabupaten Bengkulu Utara, dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
B. EDUKASI VAKSINASI
Vaksinasi dilakukan pada hari kamis, 20 januari 2022 dengan pembagian leaflet
ke rumah warga masing-masing dengan ketentuan warga belum melakukan
vaksinasi
8
9
A. TAHAP PERSIAPAN
Pelaksanaaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT)
bertujuan untuk membantu pelayanan kesehatan di masyarakat Desa Tepi Laut
dan memberdayakan masyarakat (Community Empowerment) dalam
mengidentifikasi dan menanggulangi masalah kesehatan yang ada di Desa Tepi
Laut.
Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Terpadu Poltekkes Kemenkes Bengkulu, maka terdapat beberapa hal yang telah
dilakukan yaitu :
1. Serah terima secara resmi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu di
kantor Camat Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi
Bengkulu.
2. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa Tepi Laut ,ketua dusun 1
Ketua dusun 2, Ketua dusun 3 dan Tokoh Masyarakat serta tokoh agama di
Desa Tepi Laut sebagai upaya dalam menggerakkan peran serta masyarakat
dengan melakukan pendekatan.
3. Melakukan Pengkajian Data di wilayah Desa Tepi Laut Kecamatan Air
Napal Kabupaten Bengkulu Utara yang dilakukan pada tanggal 10-11
Januari 2022 yang bertujuan untuk mendata warga Desa Tepi Laut yang
akan menjadi daerah binaan dan mengamati faktor-faktor resiko yang
menimbulkan masalah atau ancaman kesehatan dimasyarakat serta faktor
faktor pendukung yang dapat diberdayakan dalam peningakatan derajat
kesehatan yang optimal.
1
1
b. Sebagian besar perangkat Desa Tepi Laut tidak berada ditempat pada
siang dan sore hari
c. Sebagian besar warga Desa Tepi Laut tidak berada di rumah pada pagi
dan siang hari
d. Sebagian besar warga Desa Tepi Laut Kecamatan Air Napal pekerja
buruh harian dan berkebun.
3. Peluang
a. Dukungan dari lintas sektoral (Kelurahan, Kecamatan, Kepolisian)
4. Ancaman
a. Tidak ditemukan ancaman
1
1. Kekuatan
a. Warga berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi dalam
pengumpulan data.
b. Adanya dukungan dari warga baik dari Kepala Desa, Kepala Dusun,
Tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Tepi Laut Kecamatan Air
Napal Kabupaten Bengkulu Utara
c. Tersedianya alat pengumpulan data berupa kuesioner dan alat pemeriksan
kesehatan berupa timbangan, tensi,alat pemeriksaan HB, alat ukur tinggi
badan dan antropometri.
2. Kelemahan
a. Sebagian besar penduduk bekerja dari pagi sampai sore hari sehingga sulit
ditemui pada siang hari.
3. Peluang
a. Dukungan dan kerjasama yang baik dari lintas sektoral yaitu pihak
kepala Desa Kepala Dusun dan Puskesmas.
4. Ancaman
a. Beberapa kelompok beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan sepenuhnya
tanggung jawab mahasiswa.
1. Edukasi Peningkatan Pola Makan, Pola Asuh, Dan Sanitasi Pada Balita
a. Edukasi peningkatan pola makan, pola asuh
b. Pemeriksaan Hb pada Ibu Hamil
2. Edukasi vaksinasI
3. Pemeliharaan Kesehatan Pada Lansia
a. senam lansia
b. Penyuluhan (Diet,Penyakit hipertensi dan pentingnya sanitasi)
4. Pengetahuan mengenai PHBS
a. Edukasi 6 langkah cuci tangan pakai sabun
b. lomba mewarnai
5. Peningkatan pemeliharaan Kesehatan lingkungan
G. TAHAP IMPLEMENTASI
Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat,
maka dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Perencanaan yang sudah
disusun selama lebih kurang 1 minggu, telah terlaksana dengan baik. Hal ini
disebabkan adanya perencanaan yang matang dan adanya kesempatan yang
mendukung pelaksanaan kegiatan. Menurut teori dijelaskan bahwa dalam
melakukan suatu tindakan perlu adanya merumuskan strategi untuk kegiatan
1
serta bagaimana agar tindakan yang kita lakukan mencapai suatu tujuan. Strategi
yang digunakan yaitu promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, pemberdayaan
masyarakat dan kerja kelompok ( Mc Farley, anderson. 2002 ). Tahap
implementasi yang direncanakan yaitu :
1. Kekuatan
a. Kerjasama yang baik antara masyarakat untuk melaksanakan kegiatan
yang sudah direncanakan.
b. Keterampilan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan.
c. Adanya partisipasi dari lintas sektoral dan tenaga ahli dalam pelaksanaan
kegiatan.
d. Dana dari pihak Kampus Poltekkes Kemenkes Bengkulu
2. Kelemahan
a. Tidak lengkapnya kehadiran masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan yang
telah dilaksanakan.
b. Kegiatan tidak tepat waktu Peluang
c. Dukungan dari lintas sektoral (Dosen pembimbing Kecamatan, Kelurahan
dan Kepolisian)
d. Adanya ksempatan-kesempatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan
seperti : Posyandu, PosbinduA dans senam
3. Ancaman
Aktivitas yang beragam dari masyarakat (bertani, wiraswasta, pedagang,
PNS, buruh) sehingga kehadiran masyarakat dalam kegiatan masih rendah.
Dari keseluruhan perencanaan kegiatan yang telah dilaksanakan,
implementasi telah dilakukan dengan baik, namun ada beberapa kegiatan
yang tidak terlaksana, antara lain yaitu ;
a. Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Kegiatan ini tidak terlaksana
karena faktor pendanaan yang kurang serta belum turunnya dana dari
pemerintah kota untuk pembuatan TPS di wilayah Desa Tepi Laut
Kecamatan Air Napal.
b. Tahap Evaluasi Adanya kerjasama dari masyarakat setempat, maka
mahasiswa dapat melakukan implementasi yang telah direncanakan,
sehingga kegiatan yang dilakukan mahasiswa dapat diterima masyarakat.
1
4. Kekuatan
a. Kemampuan mahasiswa dalam melakukan evaluasi dan dalam memotivasi
masyarakat dalam menyusun rencana tindak lanjut
5. Ancaman
a. Kurangnya kerjasama antar kepala dusun 1 ,kepala dusun 2 dan kepala
dusun 3 dalam melakukan tindak lanjut dari kegiatan
H. ANALISA KEGIATAN
Selain dilakukan analisa terhadap tahap evaluasi, juga dilakukan analisa
terhadap masing-masing masalah yang dilakukan di Desa Tepi Laut Kecamatan
Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara. Adapun analisa terhadap kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman pada masing-masing masalah tersebut adalah
sebagai berikut:
1. kurangnya pengetahuan tentang penanggulangan stunting di Desa Tepi Laut
Kecamatan Air Napal, dengan kegiatan :
a. Edukasi gizi seimbang ,pentingnya sanitasi dan skrining anemia ibu hamil
dalam pencegahan balita stunting di Desa Tepi Laut
1) Kekuatan :
1
3) Peluang :
Edukasi gizi seimbang ,pentingnya sanitasi dan skrining anemia ibu
hamil dalam pencegahan balita stunting dapat mengurangi terjadinya
masalah kesehatan stunting di Desa Tepi Laut
4) Ancaman:
Kurangnya kesadaran keluarga akan pentingnya pencegahan dan
penanggulanagn stunting
1) Kekuatan
a) adanya respon positif dari masyarakat dalam edukasi tentng
vaksinasi
b) adanya dukungan dari tokoh masyarakat dan sistem kesehatan
(puskesmas)dalam melaksanakan kegiatan
c) kerjasama yang baik antar anggota tim panitia
2) kelemahan
a) kegiatan masyarakat yang beragam, sehingga beberapa masayarakat
saat di jumpai tidak berada dirumah
b) kurangnya motivasi atau kesadaran keluarga untuk pentinya vaksinasi
3) peluang
1
1) Kekuatan :
a) Tingginya kesadaran masyarakat akan peningkatan derajat
kesehatan di masyarakat
b) Adanya dukungan dari tokoh masyarakat dan system kesehatan
(puskesmas) dalam melaksanakan kegiatan
c) Kerjasama yang baik antar anggota tim panitia.
2) Kelemahan :
a) Kegiatan masyarakat yang beragam, sehingga beberapa masyarakat
tidak bisa datang dalam pelaksanaan kegiatan
3) Peluang :
Senam lansia mampu membantu menghilangkan radikal bebas
yang ada didalam tubuh dan membantu tubuh agar tetap bugar dan
sehat.
4) Ancaman :
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya senam
untuk tubuh selalu sehat bugar.
b. Penyuluhan tentang diit hipertensi pada lansia
1) Kekuatan:
2
1) Kekuatan :
a) Tingginya kesadaran masyarakat akan peningkatan derajat kesehatan
di masyarakat
b) Adanya partisipasi dan antusias dari anak-anak di PAUD Harapan
Bangsa dalam kegiatan demonstrasi tentang cuci tangan dan mewarnai
c) Adanya dukungan dari tokoh masyarakat dan system kesehatan
(puskesmas) dalam melaksanakan kegiatan
d) Kerjasama yang baik antar anggota tim panitia.
2) Kelemahan:
2
3) Peluang :
Kegiatan gotong royong dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk tetap bersih
dan sumber pembuangan air limbah untuk tetap lancar guna
mengurangi resiko munculnya penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan.
2
4) Ancaman :
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya
membuang air limbah kesaluran yang mengalir dan menimbun atau
membuang sampah kaleng ke TPU untuk menghindari genangan air
yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
4. Perilaku kesehatan Rabu/ 19 Januari 2022 1. Edukasi 6 langka cuci 1. Anak-anak sangat antusias dan
cenderung berisiko 09.0 – 12.00 WIB tangan dengan sabun semangat melihat video dan
dengan kurangnya bertanya tentang PHBS
pengetahuan akan PHBS
2. Anak-anak bisa
mendemonstrasikan ulang
6 langkah cuci tangan
5. Peningkatan Minggu / 16 Januari 2022 1. Melakukan gotong 1. Warga semangat dan
pemeliharaan kesehatan 07.00-selesai royong bersama berpartisipasi dalam
lingkungan masyarakat Desa Tepi Laut membersihkan wilaya desa Tepi
Laut
2
akan PHBS
A. KESIMPULAN
Dari kegiatan PKLT yang dilaksanakan mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Bengkulu di Desa Tepi laut Bengkulu utara dapat dsimpulkan bahwa terdapat 5
masalah kesehatan yang ditemukan yaitu :
1. Bertambahnya pengetahuan mengenai penanggulangan stunting
2. Adanya pembagian leaflet vaksinasi kepada masyarakat yang belum
mendapatkan vaksinasi covid-19.
3. Para lansia di Desa Tepi Laut mendapatkan edukasi mengenai diet hipertensi
serta pemerisaan tekanan darah.
4. Para ibu hamil dan remaja putri mendapatkan pemeriksaan Hemoglobin
5. Adanya peningkatan pemeliharaan kesehatan lingkungan
B. SARAN
1. Bagi Kepala Desa
Untuk membuat dan melaksanakan program secara rutin seperti gotong
royong.
2. Pihak Puskemas
Pada pihak puskesmas melalui posyandu rutin untuk tindak lanjut
permasalahan mengenai penyebab resiko terjdinya stunting pada balita, agar
memeriksa kadar HB pada ibu hamil dan remaja wanita sebagai pencegahan
terjadnya anemia, jika ada yang terdeteksi gejala anemia agar segera di
berikan tablet Fe.
3. Masyarakat Desa Tepi Laut
Untuk masyarakat desa agar menjaga kebersihan lingkungan terutama pada
proses pembuangan sampah.
2
Lampiran 1
2. Selasa / 11 Pengumpulan
Januari data sekunder
2022 door to door
2
4. Rabu /12 Membuat POA(
Januari plan of action)
2022
5. Rabu / 12 Bimbingan
Januari Tabulasi
2022
7. Kamis / 13 Musyawarah
Januari Masyarakat Desa
2022
3
8. Jumat / 14 Rapat Rencana
Januari Kegiatan
2022 Implementasi
3
13. Selasa/18 Implementasi
Januari Kegiatan Senam
2022 Lansia, Edukasi
diit Hipertensi,
Edukasi Gizi
seimbang
15 Kamis/20 Implementasi
Januari kegiatan
2022 pembagian leaflet
vaksinasi
3
Lampiran 2
REKAPITULASI TABEL
I. DATA KELUARGA
PERSENTASE DATA PENGAMATAN
b ∑ Anggota Keluarga dewasa (≥15 thn) 184 44.4% 230 55.6% 414
3
e ∑ Anggota Keluarga Bayi (0-11 bulan) 12 57.1% 9 42.9% 21
Total 625 46.0% 735 54.0% 1360
Jumlah %
f Agama
1. Islam 680 100%
2. Protestan 0 0%
3. Katolik 0 0%
4. Hindu 0 0%
5. Budha 0 0%
Total 680 100%
g Tingkat pendidikan kepala keluarga
1. Tidak tamat SD 12 6.6%
2. SD 72 39.3%
3. SMP 17 9.3%
4. SMA 59 32.2%
3
h Penghasilan
1. < 2 juta 81 44.3%
1. Ya 2 2.2%
2. Tidak 88 97.8%
Total 90 100%
Bila ya, apakah selama ini sudah mendapatkan pendampingan dari tenaga
3
kesehatan?
1. Ya 2 2.2%
2. Tidak 88 97.8%
Total 90 100%
4 Apakah ada anggota keluarga yang positif Covid -19 ?
1. Ya 9 1.3%
3
1. Ya 50 8.5%
1. 6 – 11 tahun 11 22%
2. 12 – 18 tahun 3 6%
4. dll 7 14.0%
Total 50 100%
Apakah anggota keluarga rajin melakukakan cuci tangan pakai sabun setelah
8
beraktifitas?
1. Ya 181 98.9%
3
2. Tidak 2 1.1%
Total 183 100%
9 Apakah anggota keluarga menggunakan masker selama kegiatan diluar rumah?
1. Ya 170 92.9%
2. Tidak 13 7.1%
Total 183 100%
3
2. Dukun 0 0.0%
Total 8 100%
3 Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan
1. Sesuai dengan usia kehamilan 8 100.0%
1. Ya 7 87.5%
2. Tidak 1 12.5%
Total 8 100%
6 Apakah mendapatkan tablet Kalsium…… tablet (1 tablet/hari)
1. Ya 7 87.5%
3
2. Tidak 1 12.5%
Total 8 100%
7 Apakah ada masalah atau penyulit selama kehamilan
1. Ya 2 25.0%
2. Tidak 6 75.0%
Total 8 100%
B. Persalinan dan Nifas
1 Yang menolong persalinan
1. Nakes 6 15.4%
2. Dukun 0 0.0%
Total 6 15%
2 Apakah ibu mengalami komplikasi / masalah saat persalinan dan nifas :
1. Ya 4 66.7%
2. Tidak 2 33.3%
Total 6 100%
3 Dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
1. Ya 5 83.3%
2. Tidak 1 16.7%
3
Total 6 100%
4 Apakah mendapatkan Vitamin A Nifas …… Tablet
1. Ya 5 83.3%
2. Tidak 1 16.7%
Total 6 100%
C. Pelayanan Kontrasepsi
Apakah Saudara menggunakan alat kontrasepsi atau ikut program Keluarga
8
Berencana ?
1. Ya 82 44.8%
2. Tidak 13 40.6%
Total 32 100%
2 Apakah saat ini bayi masih disusui/diberi ASI (Air Susu Ibu)?
1. 0 – 7 hari 6 31.6%
2. 8 – 29 hari 1 5.3%
4
3. 1 – < 2 bulan 1 5.3%
8. ≥ 6 bulan 7 36.8%
Total 19 100%
3 Jika sudah tidak diberi ASI, pada umur berapa disapih?
1.1-12 Minggu 5 38.5%
4
4. Biskuit 0 0.0%
4
1. Ya 32 100.0%
2. Tidak 0 0.0%
Total 32 100%
E. Anak Usia 24-60 bulan
1 Dalam 1 bulan terakhir, apakah ada balita yang pernah di diagnosis salah satu
penyakit infeksi?
1. Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) 1 12.5%
2. Diare 7 87.5%
3. Pneumonia 0 0.0%
5. Campak 0 0.0%
6. Kecacingan 0 0.0%
Total 8 100%
2 Apakah saat balita sakit apa yang dilakukan keluarga ?
1. Berobat ke pelayanan kesehatan 8 100.0%
4
3. Tidak diobati sembuh sendiri 0 0.0%
Total 8 100%
4 Apakah balita mendapatkan imunisasi dasar sebagai berikut:
1. DPT-HB Combo / DPT-HB-HiB 1 4 6.9%
4
2. Tidak 44 100.0%
Total 44 100%
2 Apakah 1 bulan terakhir pernah diperiksa Hb?
1. Ya 2 4.5%
2. Tidak 42 95.5%
Total 44 100%
3 Apakah jadwal menstruasi teratur?
1. Ya 42 95.5%
2. Tidak 2 4.5%
Total 44 100%
4 Apakah pernah mendapatkan tablet Fe (4 tablet perbulan)
1. Ya 6 13.6%
2. Tidak 38 86.4%
Total 44 100%
G. Lansia
1 Penyakit yang diderita lansia :
1. Hipertensi 11 27.5%
2. DM 1 2.5%
4
3. Stroke 0 0.0%
4. Asma 1 2.5%
7. Katarak 2 5.0%
8. Jantung 1 2.5%
9. dll. 22 55.0%
Total 40 100%
2 Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari lansia :
1. Mandiri 37 82.2%
2. Dibantu 8 17.8%
Total 45 100%
4
III. GOLONGAN DARAH DAN LINGKUNGAN PERUMAHAN
PERSENTASE DATA PENGAMATAN
NO PARAMETER Jumlah %
A. Golongan Darah
1 Apakah ada anak usia pra sekolah (5-7 tahun) belum
periksa golongan darah?
1. Ada 2 6.3%
2. Tidak 30 93.8%
Total 32 100%
2 Jenis Golongan Darah
1. A 10 33.3%
2. B 6 20.0%
3. AB 4 13.3%
4. O 10 33.3%
Total 30 100%
B. Lingkungan Perumahan
1 Sarana air bersih (SGL/SPT/PP/KU/PAH)
1. Tidak ada 0 0.0%
4
3. Ada, memenuhi syarat kesehatan 183 100.0%
Total 183 100%
2 Jamban (sarana pembuangan kotoran)
1. Tidak ada 0 0.0%
3. Ada, memenuhi syarat kesehatan (> 10 meter) dari sumber air 161 88.0%
Total 183 100%
4 Sarana Pembuangan Sampah / Tempat Sampah
1. Tidak ada 0 0.0%
2. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 28 15.3%
4
5 Membuka Jendela Rumah
1. Tidak pernah dibuka 0 0.0%
2. Kadang-kadang 1 0.5%
2. Kadang-kadang 4 2.2%
4
3. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 183 100.0%
Total 183 100%
5
Lampiran 3
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 120 menit, diharapkan
masyarakat dapat memahami apa itu Stunting.
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang Stunting pada masyarakat diharapkan
masyarakat mampu :
a. Memahami Pengertian Stunting
b. Memahami faktor penyebab Stunting
c. Memahami tanda dan gejala Stunting
d. Memahami komplikasi dari Stunting
e. Memahami cara pencegahan Stunting
III. Materi Penyuluhan
A. Pengertian Stunting
B. Penyebab Stunting
C. Tanda dan gejala Stunting
D. Pencegahan Stunting
5
IV. Metode
A. Ceramah
B. Diskusi, tanya jawab
V.Media
Power Point (PPT)
VI. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience
Pembukaan :
Evaluasi
5
1. Mengetahui tanda dan gejala pertanyaan.
Stunting
Penutup :
5
Lampiran 4
MATERI STUNTING
1. Definisi
3. Penyebab Stunting
Bagaimana mengetahui anak tersebut mengalami stunting selain memantau
pertumbuhannya sejak lahir? Berikut gejala anak yang mengalami stunting :
1. Berat badan tidak naik atau cenderung turun. Selain itu berat badan
lebih rendah dibanding anak seusianya juga merupakan gejalanya.
2. Tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya.
3. Pertumbuhan tulang tertunda.
4. Perkembangan tumbuh terhambat.
5. Anak lebih mudah terkena infeksi.
5
4. Bahaya Jika Stunting Tidak Ditangani
Dampak jangka panjangnya, stunting yang tidak ditangani
dengan baik sedini mungkin berdampak:
Menurunkan kemampuan perkembangan kognitif otak
anak
Kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit
Risiko tinggi munculnya penyakit metabolik seperti
kegemukan
Penyakit jantung
Penyakit pembuluh darah
Kesulitan belajar
5. Cara Mencegah Stunting
1. Melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program,
dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi.
2. Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan
integrasi intervensi gizi.
3. Menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten/kota.
4. Memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran
dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi.
5. Memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu
pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di
tingkat desa.
6. Meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan
intervensi di tingkat kabupaten/kota.
7. Melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak
balita dan publikasi angka stunting kabupaten/kota.
8. Melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir.
5
Lampiran 5
SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM LANSIA
Pokok Bahasan : Senam lansia
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian lansia , pengertian
senam lansia, tujuan senam lansian, manfaat senam
lansia , dan cara senam lansia
Sasaran : lansia
Hari / Tanggal : selasa , 15 Januari 2022
Waktu : 45 Menit
Tempat : Di halaman depan Masjid Nurul Iman Desa Tepi Laut
Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara.
Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu
I. TujuanUmum
5
IV. Media
Video
V. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience
Pembukaan :
5. Salam pembukaan - Menjawab Ceramah - 10
6. Apersepsi salam menit
7. Tujuan - Menyimak
8. Kontrakwaktu - Mendengar
kan
Isi : Power
Menyimak Ceramah
E. Menjelaskan tentang point 15
pengertian lansia menit
Menyimak Ceramah
F. Menjelaskan tentang senam
lansia
G. Menjelaskan tujuan senam Menyimak Ceramah
lansia
H. Menjelaskan manfaat senam Menyimak Ceramah
lansia
I. Mengajarkan senam lansia Mengikuti Ceramah Video
Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat: Keluarga dapat Diskusi 15meni
menjawab t
2. Mengetahui pengertian semua
senam lansia pertanyaan.
3. Mengetahui tujuan
senam lansia
4. Mengetahui mengetahui
manfaat senam lansia
Penutup :
1. Evaluasi Lansia Ceramah 5 menit
2. Menyimpulkan menjawab
3. Salam penutup salam dan
terima kasih.
5
IX. Media Alat Sumber
Media : power point & video
Sumber :
Gallo, J, Reicheil, L. Anderson, M. 1998. Buku saku Gerontology. Jakarta
: EGC. Guyton, A.C. dan Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran (I. Setiawan, K.A. Tengadi dan A. Santoso,
Penerjemah).
Jakarta : EGC. Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta :
PT. Raya Grafindo Persada
X. Evaluasi
Prosedur : Tanya jawab
Waktu : 10 menit
Bentuk soal :-
Jumlah Soal :-
5
Lampiran 6
MATERI SENAM LANSIA
A Konsep Dasar
a. Pengertian lansia
5
d. Manfaat senam lansia
Manfaat Senam Lansia (Widianti, et al, (2010).
a. Sebagai Pencegahan
Pada usia 40 tahun keatas senam sangat baik untuk mengatasi proses-
proses degenerasi tubuh. Setelah umur 40 tahun ternyata olahraga yang
bersifat endurance sangat baik untuk mengatasi proses degenerasi tubuh,
sehingga orang akan kelihatan lebih muda. Kekurangan gerak juga
menyebabkan otot dan tulang tidak tumbuh dengan baik, otot yang lemah
akan menyebabkan kelainan posisi badan yang nantinya akan menjadi
kelainan tulang.
6
Lampiran 7
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PokokBahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab,
tanda dan gejala komplikasi, dan pencegahan hipertensi
Sasaran : lansia
Hari / Tanggal : selasa , 15 Januari 2022
Waktu : 45 Menit
Tempat : Balai desa tepi laut
Penyuluh : Mahasiswa poltekkes kemenkes bengkulu
I. TujuanUmum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan keluarga
memahami dan dapat menerapkan pola hidup sehat bagian angota keluarganya
yang menderita hipertensi
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang hipertensi pada keluarga diharapkan
keluarga mampu :
A. Menyebutkan pengertian hipertensi
B. Menyebutkan faktor penyebab hipertensi
C. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
D. Menyebutkan komplikasi dari hipertensi
E. Menyebutkan cara pencegahan hipertensi
III. MateriPenyuluhan
A. Pengertian hipertensi
B. Penyebab hipertensi
C. Tanda dan gejala hipertensi
D. Komplikasi hipertensi
E. Pencegahan hipertensi
6
IV. Metode
A. Ceramah
B. Diskusi, tanyajawab
V. Media
Power point
VI. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience
Pembukaan :
1. Salam pembukaan - Menjaw Ceramah - 10 menit
2. Apersepsi ab salam
3. Tujuan - Menyim
4. Kontrakwaktu ak
- Menden
garkan
Isi : Lembar
Menyimak Ceramah
1. Menjelaskan tentang balik 15 menit
pengertian hipertensi
Menyimak Ceramah Power
2. Menjelaskan tentang penyebab
hipertensi point
Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat: Keluarga dapat Diskusi 15menit
menjawab
1. Mengetahui pengertian semua
hipertensi pertanyaan.
2. Mengetahui tanda dan gejala
hipertensi
3. Mengetahui komplikasi dari
hipertensi
6
Penutup :
1. Evaluasi Keluarga Ceramah 5 menit
2. Menyimpulkan membalas
3. Salam penutup salam dan
terima kasih.
6
b. Apakah keluarga dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala
hipertensi
c. Apakah keluarga dapat menyebutkan kembali komplikasi dari
hipertensi
6
Lampiran 8
MATERI HIPERTENSI
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Hipertensi didefinisikan suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik yang abnormal (Price and Wilson, 2000).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
(Corwin, 2001).
2. Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi
Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dibagi menjadi 2, diantaranya
Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
a. Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah
tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor
lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan
mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan
pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula
sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi
sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-
orang yang kurang olahraga pun bias mengalami tekanan darah tinggi.
b. Hipertensi Secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/
menderita penyakitlainnya sepertiga jantung, gagal ginjal, atau kerusakan
sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara
umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada
wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut)
3. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
6
Stadium2
160-179 mmhg 100-109 mmhg
(hipertensisedang)
Stadium3
180-209 mmhg 110-119 mmhg
(hipertensiberat)
Stadium4
210 mmhgataulebih 120 mmhgataulebi
(hipertensimaligna)
1. Penyebab
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah
tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda
kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi
penyakit darah tinggi. Beberapafaktortersebutantara lain:
a. Keturunan/Genetik
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang
memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah
tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi
lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan
darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang
kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah
tinggi.
b. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan
bahwa usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan
meningkat. kita tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah
saat muda akan sama ketika bertambah tua. Namun kita dapat
mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
6
c. Garam
Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat
pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes,penderita
hipertensi ringan, orang dengan usia tua,
d. Kolesterol
Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah.
Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya
tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol sedini
mungkin.
e. Obesitas / Kegemukan
Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat
badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan
darah tinggi.
f. Stress
Stress dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
g. Rokok
Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi
tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes,
serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang
terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan
kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-
penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
h. Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola
bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
i. Alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan
tekanan darah tinggi.
j. Kurang Olahraga
6
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan
darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu
menurunkan tekanan darah tinggi namun jangan melakukan
olahraga yang berat jika menderita tekanan darah tinggi.
3. Komplikasi
a. Penyakit jantung
b. Stroke
c. Penglihatan menurun
d. Gangguan gerak
e. Kerusakan ginjal
f. Kematian
4. Pencegahan
a. Jaga berat badan ideal
b. Makan makanan bergizi
c. Olahraga teratur
d. Kurangi makan berlemak tinggi dan garam
e. Berhenti merokok dan minum alkohol
g. Kurangi atau tidak minum kopi
h. Cukup istirahat dan tidur
i. Hindari stress
6
Lampiran 9
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan Umum
Ibu hamil dan Peserta mampu mengikuti kegiatan Edukasi dan
pemeriksaan Hb di Balai Desa Tepi Laut Kecamatan Air Napal Kabupaten
Bengkulu utara.
II. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Edukasi Peningkatan Pola Makan Pola Asuh,
Sanitasi Pada Balita dan Pemeriksaan Hemoglobin pada Ibu Hamil Serta Remaja
Putri diharapkan peserta dapat:
1. Mampu membantu tubuh agar tetap sehat dengan gizi yang cukup
2. Mampu membantu mengatur pola makan yang sesuai dengan standar
kesehatan.
3. Mencegah anemia pada ibu hamil dan remeja putri dengan melakukan
pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
III.Materi Penyuluhan
A. Pengertian gizi kurang
B. Penyebab gizi kurang
C. Pengertian sanitasi
D. Pengertian anemia
6
IV. Metode
A. Ceramah
B. Diskusi, tanya jawab
V. Media
Power point(PPT)
7
VII. Media Alat Sumber
Media : PowerPoint (PPT)
Sumber :
a. Nuniek Nizmah Fajriyah, M. L. H. F. (2016).
Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada
Remaja Putri. 33(15). https://doi.org/10.5694/j.1326-
5377.1950.tb80301.x
VIII. Evaluasi
Prosedur : Tanya jawab
Waktu : 10 menit
Bentuk soal : Lisan
Jumlah Soal : 2 butir
Butir:
a. Apakah ibu hamil dapat menjelaskan kembali tentang gizi
kurang dan penyebab gizi kurang
b. Apakah ibu hamil dan remaja putri dapat menyebutkan kembali
tujuan pemeriksaan hemoglobin
7
Lampiran 10
MATERI
1. Pengertian Gizi
Kurang
Gizi Kurang merupakan suatu kondisi seorang anak mengalami gagal
tumbuh, dimana jika anak tersebut mengalami kekurangan gizi selama dalam
kandungan dan telah melakukan adaptasi metabolik dan endokrin secara
permanen, akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi pada lingkungan kaya
gizi pasca lahir, sehingga menyebabkan obesitas dan mengalami gangguan
toleransi terhadap glukosa mengakibatkan timbulnya penyakit degeneratif.
Stunting dapat dicegah apabila 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat
berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk
menurunkan angka stunting sampai angka 14% pada tahun 2024.
7
berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh
kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan
3. Pengertian Sanitasi
Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendahnya akses terhadap pelayanan
kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih,
mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu
membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air
besar sembarangan. Tes hemoglobin merupakan pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengukur jumlah hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin adalah
protein pada sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke organ dan
jaringan tubuh. Selain itu, hemoglobin juga berfungsi mengangkut karbon
dioksida dari organ dan jaringan tubuh kembali ke paru-paru.
4. Pengertian Anemia
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan masa hemoglobin yang
beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan
tubuh. Anemia dapat diartikan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta
hitung eritrosit dan hematokrit dibawah normal. Anemia terjadi akibat kadar
hemoglobin atau ertrosit lebih rendah daripada nilai normal. Anemia umumnya
disebabkan karena ada perdarahan kronik atau malnutrisi (Nuniek Nizmah
Fajriyah, 2016)
7
Lampiran 11
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Edukasi Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan
Cuci Tangan Enam Langkah Pada Anak.
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian CTPS, Tujuan mencuci
tangan, Langkah-langkah mencuci tangan yang benar,
dan Waktu penting untuk mencuci tangan
Sasaran : Anak-anak
Hari / Tanggal : Rabu, 19 Januari 2022
Waktu : 55 Menit
Tempat : PAUD Desa Tepi Laut
I. Tujuan Umum
Dilakukan kegiatan penyampaian informasi mengenai prilaku hidup bersih dan
sehat dengan cuci tangan enam langkah dan makan sayur dan buah melalui
edukasi dengan media penyebaran brosur sehingga anak-anak dapat mengetahui
salah satu cara prilaku hidup sehat.
7
IV. Metode
A. Ceramah
B. Diskusi, tanya jawab
V. Media
Vidio demonstrasi, Brosur
Mendokumentasikan Kegiatan
Dokumentasi dilakukan berupa foto
layar melalui ponsel setelah
7
dilakukan kegiatan edukasi
VIII. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 4 butir
Butir:
a. Apakah Anak-anak dapat menjelaskan kembali tentang pengertian
CTPS ?
b. Apakah Anak-anak dapat menjelaskan kembali tujuan dari CTPS ?
c. Apakah Anak-anak dapat menyebutkan kembali langkah-langkah
CTPS?
d. Apakah Anak-anak dapat menjelaskan kembali waktu yang penting
untuk melakukan CTPS?
7
Lampiran 12
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN CUCI TANGAN
ENAM LANGKAH PADA ANAK
A. Pengertian PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga
yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga. PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya
merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku
hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur
– jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi.
7
C. Langakah-langkah mencuci tangan yang benar
Berikut cara mencuci tangan yang benar :
1) Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas
dengan air bersih dan keringkan
1) Sebelum makan
2) Setelah BAB
3) Sebelum menjamah makanan
4) Sebelum menyusui
5) Setelah beraktifitas
7
DOKUMENTASI KEGIATAN
2. 11-01-2022 Pengkajian
3. 12-01-2022 Tabulasi
data individu
7
4. 12-01-2022 Rapat
Kelompok
5. 12-01-2022 Rapat
Evaluasi
6. 13-01-2022 MMD
8
7. 14-01-2022 Tabulasi
Kelompok
8. 15-01-2022 Rapat
Persiapan
Gotong
Royong
Pengukuran
tekanan
darah
masyarakat
desa tepi laut
8
9. 16-01-2022 Gotong
royong
1 17-01-2022 Rapat
0. Evaluasi
1 17-01-2022 Rapat
1. Persiapan
Senam
Lansia dan
Edukasi
Stunting
1 18-01-2022 Kegiatan
2. Senam
Lansia dan
Edukasi
Stunting
8
1 19-01-2022 Kegiatan
3. mengambar
Bersama
anak paud
1 21-01-2022 Kegiatan
4. senam pagi
bersama ibu-
ibu kader
desa tepi laut
Kegiatan
penutupan
atau
pelepasan
mahasiswa
dari desa
tepi laut
8
8