Anda di halaman 1dari 7

Dua gadis Semesta dan gadis Pri

bumi

Al kisah sebuah cerita, yang menceritakan dua gadis semesta dan dua gadis Pri bumi

Di suatu tempat yang sangat indah, terdapat dua gadis semesta yang selalu ingin tau
semua banyak tentang manusia

Pada suatu hari yang cerah di temani dengan suara burung yang berkicau menyambut
baskara yang merona

Dua gadis cantik yang tengah menunjuk suatu tempat

"Anindya.. bagaimana kalau kita ke sana?" Nai

"Apa kau gila? Itu ladang terbuka jikalau nanti ada manusia bagaimana?" Nia

"Tidak akan, ayolah!" Nai

"Tidak, aku tidak mau Arunika!" Nia

Lalu gadis yang bernama Arunika langsung menyeret nya tanpa persetujuan sang
empu

"Wahhh indah sekali" Nai

"Hm indah..." Nia

Mereka terpukau melihat suatu ladang terbuka dengan rerumputan yang hijau
menghipnotis mata

"T-tapi bagaimana jikalau ada manusia yang melihat kita?" Nia

"Tidak akan kau terlalu memikirkan banyak hal, bagaimana kalau kita menari saja
Disini" Nai

"Ide yang sangat bagus!" Nia

Namun mereka tak menyadari jikalau ada dua gadis yang memperhatikan mereka
sejak awal mereka menari bersama

"E-eh kir, lihat mereka. Sepertinya mereka bukan warga disini" Lia

"Bener bener tuh" Mif

"Kita samperin yok" lia


"Ayo!" Mif

Mereka pun berjalan ber-iringan

"Halo?" Mif

"I-iy" Nia

Belum sempat mereka berbicara mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat

"A-adu bagaimana ini" Nia

"Kau sih!" Nia

"Tapi kau juga mau" Nai

Bisik mereka hingga seseorang memberhentikan bisikan sang empu

"Kalian? Kalian dari mana? Aku tak pernah melihat gadis cantik disini" Lia

"Kalian... Kalian seorang Dewi! Benar begitu?!!" Mif

Seru mereka berdua sambil menunjuk dua gadis didepannya

Dua gadis didepannya hanya bisa diam

"Mampus, ketahuan!" Nia

Bisik mereka

"E-ehh jangan bilang ke siapapun kalau kita adalah Dewi ya!" Nai

"Plis.." Nai+Nia

Mohon kedua nya

"Tapi ada syaratnya.." Mif

"Apa?" Nai

"Jadi teman kita!" Mif

"Hmm baiklah deal" Nia

Saat mereka tengah berbincang bincang, mereka tak sadar ada yang mengawasi
mereka dari jauh

"Dewi rupa nya? Baiklah bagaimana kalau aku sebarkan kalau mereka adalah Dewi
yang jahat?" Dea

"Kau sangat cerdik sekali Anindita" Dea


Monolog gadis tersebut dan pergi tanpa di sadari mereka

"Mas Wala.. Mas Kasa" Dea

"Kenapa mbak e?" Fahri

"Dalem mbak?" Milu

"Begini saya tadi melihat seorang Dewi yang tengah memukul Seorang gadis" Dea

"Dia mempunyai kekuatan...!" Dea

"Ha? Apa kau Bercanda?" Milu

Terkejut dua pria tersebut secara bersamaan

"Aku ga bercanda!" Dea

"Pie mas? Mbak iki iso di percoyo ora?" Fahri

"Nah iku... Yen ngapusi pie?" Milu

"Lihat dulu saja.." Fahri

Bisik mereka

"Oke mbak, tunjukan dimana dewi tersebut.." Fahri

"Ikut saya..!" Dea

Mereka bertiga pun pergi menemui Dewi yang di ceritakan Anindita

Saat sudah berada di tempat yang di tujukan oleh Anindita

Mereka berdua terkejut melihat seorang yang tengah melayang dan sangat cantik
bagai bidadari

"Itu... Tangkap mereka!" Dea

"Ha? Bagaimana ini Arun..." Nia

"Mampus kita ketahuan Kirana!" Lia

"Mau kemana kalian?" Dea

"Pasti ini gara gara kamu kan Dita?" Mif

"Kalau emang iya kenapa?" Dea

"Dasar kamu!" Lia

"Mas Caka ambil slendang nya agar dia tidak pergi" Dea
Cakrawala langsung mengambil slendang milik Anindya dan Arunika

"Jangan laporkan kami ke manusia lain.." Nai

Mohon arunika

"Aku tak peduli, kau sangat cantik.. bagaimana kalau aku kurung kau di rumah ku.."
Fahri

"Ayo Caka kita bawa mereka berdua.." Fahri

"Jangan" Lia+mif

"Awas kalian!" Milu

Lalu mereka mendorong Kirana dan Arumi, dan membawa Arunika serta Anindya

"Arun..!!" Lia

"Haha bagaimana? Kalian terkejut?" Dea

"Awas kamu Anindita! Ayo kir kita pergi menemui Anindya dan Arunika" mif

Di sisi lain...

Seorang gadis yang tengah di kurung oleh dua pria yang berada di hadapan nya

"Ayu" milu

"Gadis manis siapa namamu..?" Fahri

"Tuan.. lepaskan kami.." Nia

"Tidak semudah yang kamu bayangkan..." Milu

"Berdiam lah disini hingga kamu bisa mengerti kalau kamu berdua tidak bisa lari dari
sini" fahri

Mereka hanya bisa menangis tersedu hingga esok pagi

"Arum.." Mif

"Bagaimana cara nya kita harus keluarkan Arunika dan Anindya dari Kurungan
Cakrawala dan Angkasa!" Mif

"Tapi mereka membawa senjata.. kau lupa kalau mereka bisa bela diri" Lia

"Repot repot.." Lia

"Apa salah nya kalau kita bohongi mereka... Lagi pula Arun dan Nindya adalah teman
kita.." Mif
"Sebagai teman kita harus menjaga sesama.." Mif

"Hmm baiklah.. tapi bagaimana cara nya..?" Lia

"Aku punya ide" Mif

Lalu Kirana menceritakan ide nya kepada Arumi

"Bagus..." Lia

"Kirana gitu dong.." Mif

"Cakrawala... Angkasa..!"

Teriak Arum

"Kenapa?" Milu

"Aku melihat dewi yang cantik di sebrang sungai sana..." Lia

"Begitu??" Fahri

"Iya cepat nanti mereka kabur.." Lia

"Sebentar aku kunci pintu dahulu.." Fahri

"Tak usah... Kalau mereka lari melukai warga di sana karna kelambatan kalian
bagaimana??" Lia

"Benar juga.. kita pergi" milu

"Bodoh.." Lia

"Kir ayo!"

Kirana yang bersembunyi di balik semak mengangguk dan langsung masuk untuk
membebaskan Arun dan Nindya

"Nidya... Arun.. kau tak apa apa?" Mif

"Arum? Kirana?! Mengapa kalian disini..?" Nia

"Nanti kami ceritakan mari pergi sebelum ketahuan.." Lia

"Tapi di kunci..." Nai

"Kau membawa jepit tidak Kir?" Lia

"Ini.." mif

"Oke..!" Lia
Lalu mereka membebaskan Arun dan Nindya dan pergi

Di sisi lain

"Mana ini Dewi nya?" Milu

"Kek nya kita di bohongi!!" Fahri

"Aduhhh... Pie iki? Berarti Arum gawe omong nang kene..." Milu

"Dewi?!!" Milu

"Pasti mereka sudah lari!" Milu

"Apes apes.." Fahri

Mereka terduduk lesuh

"Terimakasih" Nai+Nia

"Sama sama" Mif+lia

"Aku akan pergi... Semoga kita bertemu lagi!" Nai

"Kau akan pergi? Apa kau akan kembali?" Lia

"Pasti, tapi tak janji.." Nai

"Tunggu...!" Dea

"Mau apalgi kamu Anindita?" Mif

"Tak semudah itu!" Dea

"Nindya sihir dia.." Nai

"Apa yang kau lakukan.. Arghh!!!! Dea

Teriak Anindita..

"Batu?" Lia

"Karna dia telah membuat kita celaka..." Nia

"Kami balik... Sekali lagi, terimakasih" Nia

Tamat ...

Meski pertemanan mereka tak berselang lama... Namun disini mereka membuktikan
Bahwa kesetiaan teman itu ada jikalau kita menghargai dan tidak membohongi antar
sesama
Bijaklah dalam berteman, hargai teman selagi ada, dan jangan lupakan membantu
sesama karna kita adalah manusia

Saling tolong menolong adalah kunci bahwa hidup damai dan tenang bisa terlaksana

Kami Sang daksa mengucapakan terimakasih atas kalian yang sudah menyaksikan
cerita kami

Salam dari kami

Anda mungkin juga menyukai