Anda di halaman 1dari 21

SENI TEATER

THE HIDDEN WORLD


Tugas : Seni Budaya dan Keterampilan

Pemain :
1. Anggun (Jane) Paling Berani
2. Ade Nela (Charles) Peri Jahat
3. Fadilah (Aletta) Rempong
4. Siti Sri Sulastri (Olivia) Penakut
5. Alfiyah (Joule) Peri Jahat
6. Tiara Sari (Houri) Peri Baik
7. Adinda Septeba Salsabila (Leona) Polos
8. Deswita Maharani (Luna) Jail
9. Diah Ayu Selasih (Azura) Tukang Kepo
10. Khurul Aeni (Allea) Bodo Amatan
11. Irvan Maulana (Agam) Bijaksana
12. Suherman (Alvaro) Penakut
13. Reza (Arga) Arogan
14. Deni (Cakra) Mata Keranjang
15. Adam Romadhon (Bryan) Sombong
16. Rafli (Kenzie) Konyol

0
17. Purwasono (Arzan) Penghasut

THE HIDDEN WORLD

Beberapa murid dari sekolah SMA TARUNA BAKTI mengadakan kegiatan kemah
dihutan, dihutan ini ada banyak misteri yang tersembunyi. Mereka yang tersesat dihutan
ini tidak sengaja melewati batas dunia nyata dan fantasi. Awalnya huubungan
pertemanan mereka tidaklah baik sehingga memunculkan beberapa konflik, dan
terjadilah peristiwa yang menegangkan. Dari peristiwa itu hubungan pertemanan
mereka menjadi lebih baik, dan berakhir dengan kebahagiaan.

Pagi ini semua murid SMA TARUNA BAKTI sudah berkumpul untuk menuju perjalanan
kehutan Tijuca Forest. Semuanya sangat antusias untuk berkemah. Setelah melakukan
perjalanan yang panjang mereka langsung membuat tenda dengan arahan guru,
beberapa murid dibagi untuk mencari kayu bakar, untuk membuat api unggun. Setelah
melakukan kegiatan yang telah di atur oleh panitia perkemahan, tak terasa hari sudah
mulai petang.

1
Agam : "Guys.. kayu bakar kita udah habis, Arga sana lo pergi cari kayu bakarnya!"
Arga : "Engga ah, lo aja sendiri cari kayu bakarnya! Malah nyuruh-nyuruh orang!"
Agam : "Lo kan dari tadi engga ngapa-ngapain"
Arga : "Aduh.. tiba-tiba perut gue mules, gue mau ke toilet dulu deh, mending lo aja
yang cari kayu bakar"
Arga pergi meninggalkan Agam, agar tidak disuruh mencari kayu.
Agam : "Alesan aja! lo sama temen lo aja deh alleta yang cari?!"
Aletta : "Lo yakin nyuruh gue cari kayu bakar? ini tuh udah mau malem, pasti disana
serem banget udah gitu banyak nyamuknya lagi"
Alvaro : "Bener tuh gam, masa lo nyuruh cewek sih! udah sama gue aja nyarinya"
Agam : "Yaudah, sama lo aja"
Alleta : "Nah bagus tuh, sambil nunggu kalian cari kayu bakar, gue nonton drakor aja
sama Olivia"
Olivia : "Kebetulan gue punya rekomendasi drakor terbaru"
Tiba-tiba saja Arzan datang.
Arzan : "Eh tadi gue engga sengaja nemuin tempat yang aneh"
Jane : "Tempat apaan?"
Arzan : "Mending kalian ikut gue aja, liat langsung tempatnya"
Jane : "Gue penasaran, yaudah yuk kita liat aja kesana"
Mereka pun pergi ketempat yang arzan maksud.
Azura : "Eh mereka mau kemana sih?"
Allea : "Gak tau"
Azura : "Kita ikutin yuk! Kayaknya ada hal yang menarik, ayo Leona kita kesana"
Leona : "Ikuttt"
Luna : "Yuk Lea kita ikut juga"
Allea : "Hemm iya iya"
Setelah mengikuti rombongan mereka Azura dan kawan-kawannya bingung setengah
mati, pasalnya mereka tiba-tiba saja menghilang entah kemana.
Azura : "Wah... Wah... Wah... Kalian liat kan, mereka ngilang gitu aja, ada yang engga
beres ini, yuk kita kesana juga"
Leona : "Zuraaa, Leona takut... Kok ngilang gitu di ambil setan ya?"
Luna : "Iya di ambil wewe gombel, terus dimakan pake nasi"
Leona : "Emang wewe gombel makan nasi ya? Oh iya wewe gombel kan dulunya
manusia, makanya bisa makan nasi! Oh gitu"
Allea : "Dan selanjutnya lo juga"
Leona : "Leona? Apanya?"
Luna : "Kalian ini ya, bahas begituan engga penting"
Azura : "Lo sendiri yang bikin topik ini, udah deh gue mau kesana, gue udah kepo
banget"

2
Luna : "Hehehe... Yuk kesana"
Tetapi belum sempat mereka kesana, mereka bertemu dengan Agam dan Alvaro.
Agam : "Kalian lagi ngapain disini?"
Leona : "Kita mau ngiku—"
Azura : "Kita habis dari toilet tadi, trus ini mau balik ke tenda"
Agam : "Yaudah yuk buruan balik ke tenda, ini udah mau malem"
Luna : "Emmm... Lo duluan aja deh Gam, soalnya gue mau ngambil barang gue yang
ketinggan di toilet"
Azura : "Iya mending kalian duluan aja"
Alvaro: "Kalian yakin? Ini udah mau gelap loh"
Allea : "Yakin! Kalian duluan aja"
Alvaro : "Yaudah kalo gitu gue sama Alvaro duluan ke tenda"
Setelah kepergian Agam dan Alvaro, Azura dan teman-temannya pun cepat-cepat
ketempat rombongan arzan menghilang, karena sudah kepalang kepo. Setelah sampai
ditempat itu, mereka semua juga tiba-tiba saja menghilang seperti di telan bumi.
Di sisi lain para anak cowok menunggu kedatangan Agam dan Alvaro yang tengah
mencari kayu bakar di hutan.
Cakra : "Ini mereka berdua kemana sih lama banget!"
Kenzie: "Lagi beli nasi padang, ya lagi cari kayu bakar lah kemana lagi"
Arga : "Cari kayu bakar lama banget! gak tau apa gue udah laper ini"
Cakra : "Bukan lo doang Arga yang laper gue juga kali, mana nanti harus dimasak dulu"
Bryan : "Emang ini gak bisa GoFood aja ya?"
Kenzie : "Ini di tengah hutan loh Yan, lo mau GoFood gimana"
Tak lama Agam dan Alvaro datang dengan membawa kayu bakar.
Kenzie : "Nah itu dia orangnya dateng"
Arga : "Lo ngapain aja Gam dihutan lama banget, udah buruan masak gue udah laper
nih"
Agam : "Karna gue sama Alvaro udah cari kayu bakar, berarti sekarang tugas kalian yang
buat makanan untuk nanti malem"
Cakra : "Gak! Gue gak mau, kenapa engga yang cewek-cewek aja yang masak?"
Bryan : "Bener, kalo soal masak biar cewek-cewek aja"
Arga : "Yaudah sana buruan pagil cewek-cewek buat masak"
Cakra : "Kalo soal manggil mereka, biar gue aja deh"
Kenzie : " Yee... Bilang aja lo mau sekalian modus kan?"
Cakra pergi ke tenda cewek-cewek, tetapi sesampainya di sana Cakra di buat bingung,
karena disana sepi tidak ada siapapun. Akhirnya Cakra memutuskan kembali, dan
melaporkannya ke Agam.
Cakra : "Gam! Agam! Parah ini parah!"
Agam : "Apaan sih Cakra, ga jelas lo dateng-detang teriak begitu"
Cakra : "Weh ini serius, di tenda cewek semuanya engga ada orang!"
Arga : "Udahlah Kra, ga usah ngurusin yang engga penting, semuanya ikut gue!"
Arga mengajak kawan-kawannya menjauh dari agam. Sedangkan Alvaro dan Agam
segera mengecek tenda sambil berjalan cepat.

3
Alvaro : "Wah gam gawat nih jangan-jangan mereka tersesat dihutan, tadikan kita
ketemu sama azura dan temen-temen nya, mungkin mereka—"
Agam : "Udah Al, diem dulu kita cek sendiri bener atau engga, kalo mereka ga ada di
tenda"
Alvaro : "Yaudah, tapi seandainya mereka beneran engga ada, kita bakal gimana dong"
Agam : "Masih perlu ditanyain? Kita cari mereka di hutan"
Alvaro : "Tunggu-tunggu, kita kehutan? Gue juga?"
Agam : "Engga, lo tetep disini dan temenin tuh mbak kunti!"
Alvaro : "Lo kok bawa-bawa mbak kunti si Gam, gue takut"
Agam : "Makanya, udah ikut gue aja"
Alvaro : "Iya-iya"
Agam : "Al, lo liat bener engga ada satupun orang ditenda ini! Coba lo cek ke tenda
sebelah!"
Alvaro menggelengkan kepalanya yang artinya memang tidak ada orang ditenda itu,
mereka segera melaporan ke panitia kalau semua perempuan ditenda itu tersesat
dihutan. Lalu mereka pun disuruh mencarinya segera mungkin karena matahari sudah
mulai tenggelam.
Alvaro : "Gam, gimana nih udah malem, kita balik lagi aja yuk minta tim sar buat bantu
cariin juga"
Agam : "Alvaro! Kalo lo takut pulang sendiri aja! Semuanya tuh gara-gara gue engga
becus jaga mereka. Ini tanggung jawab gue, gue harus cari mereka apapun itu yang
terjadi"
Alvaro : "Lo kok galak gitu sih Gam, gue nggak takut kok"
(Krek...) Tiba-tiba saja suara itu muncul, dan mengagetkan Alvaro.
Alvaro : "Ehhh Gam itu suara apa!!!"
Agam : "Lebay lo, itu suara ranting pohon yang gue injek"
Alvaro : "Pelan dikit sih Gam, buru-buru amat dah"
Di lain sis Arga dan teman-temannya sedang membicarakan sesuatu.
Arga : "Lo bener Kra, kalo cewek-cewek nggak ada di tenda?!"
Cakra : "Bener kok, gue udah cek sendiri tadi"
Arga : "Haduh... kita harus ikut cari mereka juga"
Bryan : "Ngapain kita nyari mereka"
Arga : "Udah deh diem aja, semuanya ikut gue ke hutan!!"
Merekapun menuruti kata Arga, dan pergi ke tengah hutan dengan membawa senter,
untuk mencari cewek-cewek yang tersesat.
Kenzie : "Yah... Senter gue mati nih, sial!"
Cakra : "Eh..eh..liat deh ada cewek cantik di tengah hutan"
Bryan : "Yang bener lo? masa iya ada cewek cantik ditengah hutan malem-malem gini"
Cakra : "Serius! liat sendiri tuh"
Arga : "Udah kita fokus cari mereka aja!"
Cakra : "Tapi kan Ga, siapa tau kita dapet informasi dari cewek cantik itu"
Bryan : "Bener juga tuh Ga, kata Cakra"
Arga : "Yaudah kita samperin cewek itu"

4
Akhirnya Arga dan kawan-kawannya menghampiri cewek cantik itu. Saat mereka
mendekatinya, cewek itu berjalan menjauhi mereka, seolah-olah cewek itu memancing
mereka untuk mengikutinya. Arga dan kawan-kawannya sangat terkejut melihat
penampilan depan dari tempat aneh itu.
Kenzie : "Yuklah cepet, kita masuk ketempat itu"
Bryan : "Kayak nya bakalan ada hal yang mengejutkan di dalem sana!"
Cakra : "Jangan-jangan itu tempat nya para bidadari cantik kayak tadi, wuaahh"
Kenzie : "Lo mah mikirinya cewek mulu"
Arga : "Udah si kenapa pada ngebacot, tinggal masuk aja!"
Mereka langsung masuk kedalam tempat itu. Lagi lagi mereka dibuat takjub dan tidak
habis fikir kalau ada tempat seindah ini, dimulai dari suara air terjun yang sangat indah,
burung yang berkicauan, banyak bunga bermekaran, dan juga air sungai yang begitu
transparan sehingga bisa melihat ikan-ikan di dalamnya.
Bryan ; "Zie kita mimpi bukan sih? Indah banget pemandangan nya"
Kenzie : "Bener kata lo Yan, apa kita sekarang bukan dibumi ya? Surga mungkin?"
Cakra : "Di tempat kayak gini pasti banyak bidadari-bidadari nya kan?!"
Arga : "Dunia kalo nggak ada manusia pasti cantik kayak gini"
Kenzie : "Eh btw tuh cewek yang tadi kemana ya?"
Cakra : "Lah iya itu ayang gue kemana"
Kenzie menempiling kepala Cakra.
Kenzie : "Ayang ayang! Ngimpi lo, dia aja cantik kayak bidadari mana mau sama lo yang
bentukannya gini"
Cakra : "Enak aja gue tuh udah punya pesona sendiri"
Arga : "Kita keliling dulu aja, siapa tau ketemu sama mereka dihutan ini"
Cakra : "Mereka siapa si Ga? Mending cari bidadari-bidadari gue aja"
Arga : "Tujuan utama kita ke sini tuh cari cewek-cewek yang hilang! Bukan nyari cewek
gak jelas itu. Kalo lo mau cari, sana lo pergi sendiri"
Cakra : "Yaudah iya, gue ikut sama lo Ga"
Akhirnya mereka menelusuri tempat itu untuk mencari rombongan cewek-cewek. Disisi
lain Azura dan teman-temannya tengah mencari keberadaan Arzan dan lainnya.
Leona : "Kita balik lagi aja yuk, tempatnya aneh banget Leona takut"
Luna : "Tenang Leona disini ada gue, mari kita menelusuri lebih jauh tempat ini hahaha"
Allea : "Stres lo Lun? di keadaan kayak gini lo malah ketawa"
Luna : "Iyalah! Tempat bagus kayak gini tuh surganya gue, wuahhh"
Allea : "Yang satu penakut, polos dan satunya lagi stres! Temen lo semua tuh Ra"
Azura : "Temen lo juga kali! Udah weh kita gaboleh gegabah sama tempat ini, siapa tau
ada penghuninya"
Saat Luna melihat Leona bersembunyi disemak-semak, ide jailnya pun muncul. Luna
membuat suara aneh di dekatnya dan menggoyang-goyangkan semak-semak itu.
Luna : "Grrrrrr..."
Leona : "Aaaa itu suara apa?! Hemmm Leona takut! Allea"
Luna : "Hahahahaha gitu aja takut"
Leona : "Ihhhh Luna mah jail banget! Udah tau Leona itu nggak suka dijailin!"

5
Luna : "Makanya ga usah takut! Sini biar gue aja yang di belakang biar bisa ngelindungin
kalian"
Tiba-tiba saja suara ngauman harimau sangat keras di dekat posisi mereka, tanpa fikir
panjang Azura dan teman-temannya lari sekencang mungkin.
Leona : "I-itu? i-tu suara ha-rimau?"
Allea : "Udah Leona ga usah mikir lagi itu bener-bener suara harimau, cepet lari!"
Azura : "Loh Luna kemana?!"
Allea : "Itu udah lari duluan kedepan, dia sendiri yang nawarin buat lindungin kita kalo
ada apa-apa tapi dia sendiri juga yang larinya paling kenceng!"
Luna : "Cepetan!! Kalian kok lama banget sih!"
Luna : "Disini ada goa, kita sembunyi di dalem goa itu aja!"
Azura : "Yaudah yuk cepetan! Leona! Allea!"
Luna : "Loh kok? Ada kalian?"
Azura : "Siapa Lun— Lah kalian disini? Lagi ngapain?"
Saat mereka berempat masuk kedalam goa itu, tiba-tiba saja ada jeruji besi yang
menutup goa. Azura, Luna, Allea dan Leona terperangkap di dalam penjara goa itu,
bersama dengan Arzan, Jane, Aletta, dan Olivia.
Arzan : "Kalian kok bisa kesini sih?"
Aletta : "Biar gue tebak! kalian pasti kesini karna ngikutin kita kan?"
Jane : "Pastinya sih! Secarakan mereka itu selalu penasaran sama apa yang kita lakuin,
dan bikin fitnah yang enggak-enggak soal kita"
Luna : "Sembarangan ya kalo ngomong! Ngapain juga kita ngikutin kalian unfaedah
banget!"
Leona : "Tapikan Luna kita ngi— awwww, sakit Luna!"
Luna : "Kita ngelusurin hutan terus ketemu deh sama tempat ini! Benerkan Ra?"
Azura : "Iya! Dan lo Jane, apa ngga kebalik ya? Biasanya kan kalian yang caper sana-sini
terus ngomongin kita yang enggak-enggak!"
Aletta : "Heh Azura dengerin ya! Kita ngomongin kalian itu fakta! Bukan ngadi-ngadi
kayak kalian! Kita caper? Lo kali yang iri!"
Arzan : "Eh cewek-cewek, kalian bisa diem nggak sih! Malah berantem disini!"
Azura & Jane : "INI SEMUA ITU GARA-GARA LO!"
Arzan : "Kok gue sih?"
Jane : "Iyalah! Semuanya gara-gara lo! Kita kesini terus tersesat terus kita ketangkep
sama peri jahat! Semuanya itu salah lo"
Olivia : "Bener tuh, andai aja lo nggak ngajak kita kesini kita pasti ngga bakalan ngalamin
kayak gini"
Peri Joule : "SEMUANYA DIAM!! Dasar manusia bikin emosi saja!"
Dua peri jahat pun datang dengan amarah yang meluap-luap. Dan nama dari dua peri
itu ialah Peri Charles dan Peri Joule.
Peri Charles : "Tenang Peri Joule, setelah ini kita akan bereksperimen habis-habisan!
Karena ada banyak manusia disini"
Peri Joule : "Kau benar Peri Charles"
Peri Joule : "Sebaiknya kalian bersenang-senang sekarang! Karena sebentar lagi kalian
akan menjadi eksperimen ku yang manis, Hahaha!"

6
Peri Charles : "Mari Peri Joule kita siapkan semuanya"
Setelah kepergian peri jahat, Peri Joule dan Peri Charles. Mereka termenung, fikiran
nya kosong. Apakah benar hidup mereka akan berakhir ditempat seperti ini?
Beralih kehutan ditempat Alvaro dan Agam berada. Mereka masih mencari cewek-
cewek yang hilang entah kemana.
Alvaro : "Gam, kita ketempat tadi lagi aja!"
Agam : "Tempat apa?"
Alvaro : "Ituloh yang tadi!"
Agam : "Ngomong tuh yang jelas! Jangan setengah-setengah!"
Alvaro : "Tempat tadi yang kita nemuin Azura sama temen-temennya, siapa tau kita
dapet petunjuk di situ"
Agam : "Bener juga kata lo, yaudah kita kesana"
Agam dan Alvaro pun menuju ke tempat itu, ketika mereka sampai di sana mereka
tidak menemukan apa-apa, tetapi ada jalan yang membuat Agam penasaran.
Agam : "Itu jalan apaan ya? Kita kesana aja siapa tau mereka ada ditempat itu"
Alvaro : "Kayaknya gak mungkin mereka disana deh Gam, mending kita cari ke arah
sana"
Agam : "Kalo mereka beneran ada disana gimana? Udah ah gue mau cari kesana dulu!"
Alvaro : "Gam lo kok gitu sih, tunggu Gam gue ikut!"
Mau tidak mau Alvaro pun mengikuti Agam, sejujurnya dia takut tapi daripada dia
harus di tinggal sendirian dihutan lebih baik dia ikut dengan Agam. Saat mereka
menelusuri hutan tersebut, mereka bingung sepertinya mereka selalu melewati tempat
yang sama berulangkali.
Alvaro : "Gam kita istirahat dulu deh, gue capek dari tadi"
Agam : "Yaudah kita istirahat dulu sebentar, habis itu kita lanjut cari mereka lagi"
Alvaro : "Lo ngerasa gak sih kalo kita cuma muter-muter di sini aja?"
Agam : "Perasaan lo aja kali"
Alvaro : "Masa sih? Tapi gue yakin kok dari tadi kita cuman muter-muter di sini aja,
bahkan kita udah ngelewatin pohon ini empat kali loh gam, masa lo gak sadar sih"
Agam : "Udah mending kita lanjut cari mereka aja, biar cepet ketemu terus balik ke
tenda"
Alvaro : "Gam gimana kalo sebenarnya kita lagi di sesatin sama penunggu hutan ini,
terus nanti kita ngga bisa balik lagi trus nant—"
Agam : "Lo bisa gak sih, gak berfikiran yang aneh-aneh! Kita fokus aja cari mereka jangan
mikir yang macem-macem"
Merekapun melanjutkan perjalananya, setelah cukup lama melanjutkan perjalananya
tak sengaja mereka bertemu dengan Arga dan teman-temannya.
Alvaro : "Gam, bukanya itu Arga ya?"
Agam : "Iya, ngapain mereka disini"
Alvaro : "Yaudah kita samperin aja mereka"
Agam dan Alfaro pun menghampiri mereka.
Agam : "Kalian ngapain disini?"
Cakra : "Loh kok lo berdua bisa ada di sini?"
Agam : "Kita lagi nyari cewek-cewek, kalian sendiri ngapain di sini?"

7
Kenzie : "Sama kita juga lagi nyari cewek-cewek"
Cakra : "Kalo gue sih lagi nyari ayang bidadari gue disini, tadi kemana yak? ngilang gitu
aja"
Seketika Arga langsung menatap tajam Cakra.
Cakra : "Bercanda gue Ga"
Agam : "Kita cari mereka bareng-bareng aja gimana?"
Kenzie : "Nah iya, kita cari bareng-bareng aja biar cepet ketemu"
Arga : "Yaudah ayok buruan kita cari mereka"
Saat mereka melanjutkan perjalanannya, Bryan memilih berjalan paling belakang
bersama Kenzie.
Bryan : "Zie, lo ngerasa ada yang aneh gak sih sama Arga?"
Kenzie : "Maksud lo?"
Bryan : "Ya lo tau sendiri Arga gimana, gak mungkin banget tiba-tiba Arga sepeduli ini,
sampe ngebelain nyari cewek-cewek ke tengah hutan kalo gak ada sesuatu"
Kenzie : "Maksud lo Arga nyembunyiin sesuatu dari kita?"
Bryan : "Me—"
Arga : "Heh!! Kalian bisa cepet gak sih jalannya!"
Agam : "Gue punya ide! Gimana kalo kita pencar nyarinya, biar lebih cepet ketemu"
Arga "Setuju! Biar gue yang atur siapa aja nya"
Arga : "Alvaro sama Cakra, Kenzie sama Bryan dan lo Agam sama gue"
Agam : "Oke gue deal"
Alvaro : "Kok gue sama Cakra? Yang lain napa sih Ga?
Agam : "Udah lah Al, yang penting cepet ketemu sama mereka!"
Alvaro : "Ya-a kan"
Arga : "Kenzie! Bryan! Kalian ke arah barat, Cakra! Alvaro! Kalian arah selatan, biar gue
sama Agam ke arah timur!"
Kenzie : "Siap!"
Agam : "Kalo belum ketemu sama mereka sampe besok, kita balik lagi ketempat pohon
ini! Faham?"
Cakra : "Faham"
Alvaro : "Oke Gam"
Pencarian cewek-cewek yang hilang dimulai kembali dengan membagi kelompok ke
berbagai arah.
Bryan : "Bentar gue liat kompas dulu, barat tuh kemana sih arahnya?"
Sambil menggunakan gaya pamernya Bryan menyodorkannya sampai ke muka Kenzie.
Kenzie : "Wah handphone baru lagi tuh, yang kemarin dikemanain Yan?"
Bryan : "Iya dong baruan nih! Gue bosen sama handphone kemarin jadul! Jadi gue beli
yang baru deh, bagus kan?"
Kenzie : "Kalo ada handphone nganggur, bisalah buat gue Yan"
Bryan : "Banyak dirumah, tinggal ambil aja. Biasanya nih saking banyaknya tuh
handphone gue jadiin hiasan dinding seruangan!"
Kenzie : "Ehh busett! Yang bener lo? Tapi lo emang kaya raya sih, tapikan tetep aja!"
Bryan : "Udah cepet kita cari cewek-cewek dulu deh, nanti kalo Arga ngamuk-ngamuk
bisa gawat!"

8
Kenzie : "Bener-bener lo Yan, katanya mau liat arah kompas taunya cuma pamer gituan!"
Bryan : "Ehehehe"
Kembali ke tempat Arzan, Jane, Azura dan lainnya, yang telah tertangkap oleh peri
jahat di goa.
Allea : "Guys! Daripada ributin yang ngga jelas, mending kita semua sampingin dulu ego
masing-masing. Kita buat rencana kabur dari tempat ini gimana?"
Jane : "Ide bagus tuh!"
Aletta : "Gak terlalu buruk juga idenya"
Azura : "Allea! Kita-kita aja yang kabur, kenapa ngajak mereka sih?"
Allea : "Azura pliss! Dewasa dikit ya, kita lagi ngadepin orang jahat, mungkin juga dari
penampilannya mereka itu bukan orang?"
Luna : "Bener juga sih, gue liat juga kayak orang kuat gitu, kayak nenek sihir mungkin?
Tapi cantik wujudnya!"
Jane : "Mereka masing-masing punya sayap, apa mungkin bidadari?"
Olivia : "Bukan! Bidadari ada di surga, kalo tempat begini tuh lebih mirip cerita dongeng
nggak sih?"
Arzan :"Lo bener! Di dongeng-dongeng itu biasanya ada..."
Olivia : "PERI! Mereka pasti peri!"
Aletta : "Di dongeng-dongeng? Berarti kita masuk ke negri dongeng nih?"
Luna : "Engga, kita udah muterin tempat ini tapi engga ada makhluk dari negri dongeng
satu pun! Cuman tadi peri jahat itu yang baru gue liat"
Leona : "Luna bener! Yang ada tuh banyak hewan-hewan serem ditempat ini"
Disaat mereka semua membicarakan rencannya, ada seseorang yang melempar batu
kecil ke arah mereka.
Leona : "Luna itu apa?! Aaa Leona takut!"
Luna : "Apa Leona? Takut apa?"
Leona : "Itu..? Oh cuman batu yang dilempar arah sana"
Azura : "Dilempar arah sana? Sama siapa?"
Agam : "Heii ini gue Agam sama Arga"
Olivia : "Mereka ngapain disini?"
Arga : "Kita mau nyelametin kalian! Kenapa sih jadi orang nyusahin Mulu!"
Agam : "Sabar Ga"
Salah satu peri jahat datang ke penjara goa itu, karena mendengar suara bising-bising.
Peri Charles : "KALIAN! BISA DIAM TIDAK?! KALAU MASIH SAJA BERISIK! AKAN SAYA
KUTUK JADI KAMBING!
Luna : "Jadi kupu-kupu aja boleh ngga peri? Yang lebih estetik dikit gitu?"
Peri Charles : "TIDAK!"
Luna : "I-iya-iya"
Allea : "Lun diem!"
Agam dan Arga memilih lari saat peri jahat itu muncul, sangat gegabah jika mereka
menghadapinya sekarang.
Arga : "Gam! Kenapa kita lari sih? Kita udah ketemu sama mereka, tinggal selametin aja
apa susahnya!"

9
Agam : "Untuk saat ini kita balik dulu aja ketempat tadi, ngasih tau mereka kalo cewek-
cewek ada digoa itu! Terus baru kita bareng-bareng kesana"
Arga : "Hah! Yaudah"
Beralih ketempat Cakra dan Alvaro, mereka menemukan tempat sesuatu. Tempat
persembunyian Peri Charles dan Peri Joule.
Alvaro : "Cakra, Itu siapa ya? Kok penampilan nya gitu sih ada sayap-sayap apa itu di
punggung nya?"
Cakra : "Bidadari gue! Disini ternyata, samperin ah"
Alvaro : "Jangan Cakra! Liat tuh mukanya serem"
Cakra : "Tenang Al, gue udah kenal sama mereka"
Alvaro : "Engga engga engga! Gue punya firasat kalo mereka itu jahat"
Cakra : "Gak mungkin Alvaro, mereka itu cantik sifatnya juga pasti cantik"
Disaat Peri Charles dan Peri Joule membicarakan sesuatu, ada seekor kelinci melewati
mereka. Lalu Peri Joule merasa terganggu sehingga langsung membunuh kelinci itu
dengan tongkat nya. Alvaro dan Cakra yang melihatnya pun bergidik ngeri.
Alvaro : "Tuh kan apa gue bilang! Kra kita balik lagi aja, laporan sama mereka-mereka
kalo kita udah nemuin tempat ini"
Cakra : "Tapikan ayang bidadari gue..."
Alvaro : "Cepet Cakra! Keburu nanti kita ketahuan"
Cakra : "Iya-iya tunggu dul— Aduh!"
Cakra tersandung karena tidak fokus, matanya terus tertuju kepada peri-peri jahat itu.
Peri Charles : "Suara apa itu?"
Peri Charles : "Peri Joule disini saja, biar saya yang melihat suara itu"
Peri Joule : "Baiklah!"
Peri Charles : "Peri Joule! Ternyata ada manusia disini!"
Peri Joule : "Apa! Manusia lagi ditempat ini? Bagaimana bisa!"
Peri Joule : "Kamu kejar manusia itu! Dan akan ku urus manusia di penjara goa itu!"
Peri Charles : "Baik Peri Joule"
Peri Charles segera mengejar Alvaro dan Cakra ke dalam hutan.
Cakra : "Buruan Al! Mereka udah deket, keburu ketangkep!"
Alvaro : "Mending kita ngumpet dulu dibalik batu gede itu"
Cakra : "Yaudah buruan kesana!"
Peri Charles : "Heh manusia! Jangan lari kau, awas saja akan ku kutuk kau menjadi katak"
Cakra : "Cepetan Al, lelet banget sih lo!"
Alvaro : "Aduh...Cakra tolongin gue, kaki gue keram"
Cakra : "Bisa-bisanya di keadaan kayak gini kaki lo keram, tinggalin aja kakinya gimana?"
Alvaro : "Ngaco lo! Mana bisa gue ninggalin kaki gue"
Cakra : "Yaudah sini gue bantu"
Peri Charles : "Kemana perginya para manusia itu, mungkin ke arah sini"
Peri Charles pergi kearah sebaliknya dari tempat Cakra dan Alvaro yang sedang
bersembunyi di balik batu besar itu.
Alvaro : "Untung kita gak ketauan"
Cakra : "Yaudah kita di sini dulu aja istirahat, nunggu matahari terbit trus kita balik lagi ke
tempat Arga dan yang lainnya"

10
Alvaro : "Oke... Gue juga mau ngelonjorin kaki gue yang tadi keram"
Matahari sudah mulai terbit dari timur, mereka pun berkumpul kembali ditempat yang
sudah dijanjikan dan mencari cara untuk menyelamatkan cewek-cewek.
Agam : "Guys! gue sama Arga udah nemuin keberadaan cewek-cewek"
Bryan : "Serius lo, dimana?"
Arga : "Mereka semua ada di dalam goa"
Kenzie : "Terus kenapa lo gak langsung bawa mereka balik?"
Agam : "Masalahnya mereka semua di sekap, di dalem goa itu sama peri jahat"
Cakra : "Peri jahat? Maksudnya gimana?"
Agam : "Tadi gue denger beberapa percakapan dari cewek-cewek, kalo mereka itu
disekap sama peri jahat gitu"
Alvaro : "Jangan-jangan yang kita temuin tadi terus yang ngejar-ngejar kita itu
sebenernya peri jahat, kra?"
Cakra : "Oh cewek yang tadi itu?"
Arga : "Maksud lo?"
Cakra : "Iya Ga, gue tadi engga sengaja ketemu sama tempat kayak kastil kuno gitu di
tengah hutan"
Alvaro : "Mungkin itu persembunyian nya mereka kali ya?"
Bryan : "Kok gue gak nemuin apa-apa yah dari tadi"
Arga : "Udah mending kita bikin rencana dulu! Gimana caranya ngeluarin mereka dari
goa itu"
Agam : "Sekarang kita pergi ke goa itu, kita cek keadaan di sana gimana. Kalo
keadaannya udah aman baru kita keluarin mereka dari dalem sana"
Arga : "Ayok kita langsung kesana aja"
Para cowok-cowok akhirnya menuju ke goa yang di maksud Agam dan Arga untuk
mengecek keadaan disana, dan menyelamatkan mereka.
Kenzie : "Ini goa nya ga?"
Arga : "Iya, kita langsung masuk ke dalem aja"
Agam : "Eh tunggu dulu, kita jangan masuk ke dalem semua! Ada yang diluar buat jaga-
jaga kalo peri itu tiba-tiba dateng"
Arga : "Kalo gitu biar gue, Agam, sama Bryan yang masuk ke dalem, sisanya tunggu
disini"
Cakra : "Siap laksanakan!"
Agam, Arga dan Bryan pun masuk kedalam goa tersebut, mereka langsung menuju ke
tempat cewek-cewek di sekap tadi.
Olivia : "Loh kok itu Arga, Bryan sama Agam ada disini?"
Leona : "Tolongin Leona sama lainnya Agam..."
Agam : "Tenang aja gue bakalan keluarin kalian semua dari sini"
Bryan : "Ga ini di gembok, gak bisa di buka!"
Arga : "Coba lagi Yan"
Bryan : "Tetep gak bisa Ga, kayaknya harus pake kunci "
Arga : "Gue tadi liat kunci di sebelah kanan goa itu, coba lo cek Yan"
Arga : "Cepetan cari kuncinya, sebelum para peri itu ke sini"
Bryan : "Iya ini juga lagi di cari, nah ini kuncinya"

11
Arga langsung mengambil kunci itu dan langsung membuka penjara goanya.
Luna : "Cepet keluar dari sini! Sebelum mereka dateng dan ngurung kita lagi"
Leona : "Tungguin Leona!"
Aletta : "Bisa diem nggak Leona? Kalo mereka kesini karna denger suara lo gimana?"
Leona : "iya-iya maaf..."
Arga : "Semuanya udah keluar kan? Sekarang ikutin gue kita keluar dari hutan ini"
Mereka berjalan berendap-endap agar tidak ketahuan oleh peri-peri itu.
Azura : "Sekarang kita mau kemana?"
Agam : "Kita balik ke tempat perkemahan tadi"
Allea : "Lo semua inget jalanya?"
Semuanya menggeleng, pertanda kalau mereka semua tidak ada yang tahu. Untuk itu
mereka berjalan saja dan berharap menemukan jalan keluarnya.
Arzan : "Kita istirahat dulu yuk, gue capek dari tadi jalan mulu"
Aletta : "Gitu aja capek dasar Marzan!"
Arzan : "Nama bagus-bagus lo ganti kayak gitu!"
Aletta : "Marzan! Marzan! Marzan!"
Arzan : "Lo!!"
Allea : "Udah sih nggak usah ribut-ribut"
Agam : "Bener kata Arzan kita istirahat sebentar dulu sambil mikirin gimana caranya kita
keluar dari sini"
Leona : "Leona juga capek"
Aletta : "Yaudah, sebentar aja tapi ya? Gue mau cepet-cepet pulang! Lengket banget
rasanya nggak mandi hampir dua hari"
Arga : "Coba diantara kalian inget-inget lagi jalan keluar dari hutan ini"
Jane : "Tetep aja gak bisa"
Luna : "Kalo di inget-inget tuh jadinya nambah lupa"
Aletta : "Otak sempit kayak lo mana mungkin sih inget begituan"
Luna : "Lo ngeremehin otak gue??! Lo sendiri aja ngga inget!"
Aletta : "Gue mah beda lagi"
Agam : "Udah Luna, Aletta! Kalian itu harus akur biar bisa kerjasama terus keluar dari
tempat ini. Kalian gak mau kan lama-lama ditempat kayak gini?"
Luna & Aletta : "..."
Bryan : "Coba aja bodyguard-bodyguard gue ada disini, gue suruh mereka bawa
helikopter buat jemput!"
Kenzie : "Gak sekalian pesawat aja tuh yang gede!"
Cakra : "Motor trail aja sekalian kita ngetrack di hutan ini"
Bryan : "Bagus tuh saranya! Nanti lo semua gue ajak jalan-jalan pake pesawat! Terus
masing-masing gue kasih motor trail, Gratis!"
Kenzie : "Orang kaya mah bebas boss"
Azura : "Eh Arga lo kok tumben banget bela-belain nyari kita kehutan? Ada masalah apa
gerangan"
Arga : "Terserah gue dong mau ngapain aja!"
Cakra : "Eh iya ya, gue baru sadar! Lo kan yang ngebet banget nyuruh kita nyari mereka"
Bryan : "Wah.. jangan-jangan lo lagi ngincer cewek kelas kita?"

12
Arga : "Nggak lah! Cewek kelas kita nggak ada yang menarik"
Aletta : "Mata lo katarak? Lo nggak bisa liat kecantikan gue ini?"
Arga : "Cih.. punya adek pede banget"
Kenzie : "Adek lo bilang?? ALETTA ADEK ELO?!"
Arga : "Jangan keras-keras bego!"
Azura : "Demi apa Arga punya adek?"
Jane : "Kasian banget lo letta punya abang modelan kayak Arga!"
Arga : "Maksud lo apa?!"
Jane : "Tuh letta digituin aja marah"
Allea : "Tapi gue nggak pernah liat lo bareng sama Aletta deh Ga?"
Bryan : "Kita yang sering nongkrong dirumah lo aja nggak pernah liat Aletta"
Arzan : "Nyimak..."
Kenzie : "Eh lo daritadi ada disini ya? Gue kok ngga nyadar sih?"
Jane : "Parah lo! Arzan juga ikut tersesat dihutan bareng kita"
Olivia : "Gara-gara dia juga kita tersesat dihutan ini terus ditangkep sama peri jahat itu"
Aletta : "Untung ada abang Arga sama temen-temennya yang nyelametin kita"
Allea : "Eh jadi gimana hubungan lo sama Aletta, Ga?"
Arga : "Ya enggak gimana-gimana"
Aletta : "Oke disini gue ngakuin secara official! Kalo gue sama abang Arga itu saudara
tapi nggak sekandung"
Arzan : "Kalian kok pada ngegosip sih? Udah kita lanjutin nyari jalan keluarnya"
Leona :"Oke..."
Akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka, tetapi disaat
tengah perjalanan mereka tidak sengaja mendengar suara nyanyian yang sangat indah.
Jane : "Tunggu-tunggu kalian denger suara ngga?"
Leona : "Suara apaan Jane, jangan bikin Leona takut!"
Jane : "Kalian semua diem deh, dengerin"
Mereka semua diam dan mengikuti arah suara itu, mencari berasal dari mana. Lalu di
dekat taman bunga ada sosok serupa peri jahat tadi, tetapi sosok ini sangat cantik dan
kelihatan lembut, apalagi suaranya yang begitu merdu.
... : "Hu........
Huhu.......
Hu......
Hu.....
Huu...........
Every night in my dreams...
I see you... I feel you...
That is how I know you... go on...
Near... far... wherever you are..
I believe... that the heart"

Kenzie : "Masyaa Allah suaranya"


Cakra : "Bidadari.."
Aletta : "Kembaran gue"

13
Luna : "Itu peri ya?"
Agam : "Dari penampilannya sih gitu"
Azura : "Jangan-jangan itu temenya peri jahat tadi!"
Olivia : "Nggak mungkin, dari auranya aja udah beda banget"
Jane : "Setuju! Keliatannya peri itu baik deh"
Bryan : "Eh kita samperin yuk"
Agam : "Jangan dulu! Kita nggak tau sebenernya dia siapa, mungkin sekutunya peri
jahat? Jangan sampe kita ketangkep lagi sama peri itu"
Arga : "Biar gue aja yang mastiin sama Cakra!"
Cakra : "Oh ayo Ga, dengan senang hati"
Agam : "Yaudah semuanya sembunyi dulu disini, kalo kondisinya memungkinkan kita
samperin Arga"
Peri itu bernama Peri Houri, peri yang baik hati dan juga cantik, apalagi suaranya yang
sangat merdu dan lembut. Disaat Arga dan Cakra mendekatinya, peri itu terkejut dan
selang beberapa detik tersenyum manis.
Peri Houri : "Ada apa manusia? Apakah kalian membutuhkan pertolongan ku?"
Arga : "Kamu siapa!?"
Peri Houri : "Haha.. Perkenalan saya Peri Houri, penghuni wilayah ini"
Arga : "Berarti peri baik ya!?"
Peri Houri : "Saya tidak tahu, kamu bisa menilai saya dengan apa yang kamu lihat
sendiri"
Cakra : "Peri.."
Peri Houri : "Ya?"
Cakra : "Kamu cantik banget"
Arga mengisyaratkan Agam dan lainnya datang kesini, karena sepertinya peri itu baik.
Bryan : "Kalo dari deket gini, cantiknya nambah ya?"
Aletta : "Dan makin mirip gue"
Semuanya terkagum-kagum dengan kecantikan Peri Houri. Sampai akhirnya Peri Houri
merasakan keberadaan peri jahat itu.
Peri Houri : "Kalian semua cepatlah berlari ke arah depan! Lalu bersembunyi di dalam
rumah ku! Saya merasakan kalau peri jahat itu akan datang kesini!"
Semuanya panik mendengar perkataan Peri Houri. Langsung saja mereka lari
sekencang-kencangnya.
Agam : "Terimakasih peri"
Alvaro : "Apa nggak apa-apa peri kami tinggal?"
Peri Houri : "Pergi saja, saya bisa mengurus mereka"
Arzan : "Kalo gitu hati-hati ya peri cantik!"
Arzan dan teman-temannya segera pergi meninggalkan Peri Houri ditempat itu.
Setelah sampai di tempat itu, ada sebuah rumah sederhana, mungkin saja itu rumah
yang Peri Houri maksud. Mereka segera masuk kedalam rumah itu untuk bersembunyi.
Agam : "Udah, saat ini kita diem dulu disini sampe peri itu balik kesini, cuman tempat ini
yang aman sekarang"
Alvaro : "Bener banget, kita boleh kan istirahat disini?"
Bryan : "Boleh kali? Dia sendiri yang nawarin kita sembunyi disini berarti boleh dong?"

14
Arga :"Boleh! Sekarang juga udah mau malem lagi kan, mending kita istirahat, tidur dulu
sebentar!"
Allea : "Tetep aja kita juga harus waspada! Gak boleh lengah"
Agam : "Biar lebih aman, kalian semua tidur aja biar gue yang ngejagain"
Aletta : "Makasih Agam! Pengertian banget deh"
Luna : "Emang lo nggak ngantuk Gam?
Allea : "Dia kan yang tanggung jawabin kita-kita, jadi gak apa-apa kan?"
Agam : "Gak apa-apa kok, tenang aja gue masi sanggup"
Luna : "Oke"
Matahari sudah mulai tenggelam sejak tadi, malam pun sudah larut. Hanya Agam
yang tidak tidur demi menjaga mereka semua. Dan sekarang sudah mulai pagi, sampai
saat ini pun Peri Houri belum juga kembali sejak tadi malam. Apa yang terjadi dengan
Peri Houri?
Agam : "Bangun semuanya! Ini udah pagi dan peri itu belum juga balik. Sebaiknya kita
kesana bantu peri itu"
Arga : "Ngaco lo! Kita susah payah lari dari mereka dan sekarang lo nyuruh kita nyerahin
nyawa kita sendiri?"
Agam : "Bukan gitu, maksud gue peri itu kan udah baik sama kita, udah nolongin kita
juga. Masa kita diem aja disini gitu? Sedangkan peri itu mungkin kewalahan ngadepin
peri-peri jahat"
Jane : "Tapikan Gam, kalo pun kita kesana juga mungkin nggak bisa bantu apa-apa"
Agam : "Terus gimana lagi"
Arga : "Kita tunggu aja, sebentar lagi juga Peri Houri itu bakalan balik"
Azura : "Tadi nama peri itu siapa?"
Arga : "Peri Houri"
Cakra : "Udah cantik, suaranya merdu, baik lagi! Kurang apa lagi coba Yan?"
Bryan : "Apa?"
Cakra : "Jadi pendamping gue! Hahaha"
Luna : "Garing"
Selang beberapa menit Peri Houri datang dengan tersenyum.
Aletta : "Peri! Peri nggak apa-apa kan?"
Peri Houri : "Saya baik-baik saja kok! Maaf sedikit terlambat, tadi ada beberapa urusan"
Cakra : "Tapi Peri nggak apa-apa kan?"
Peri Houri : "Ya seperti yang kamu lihat"
Agam : "Syukurlah kalo peri enggak apa-apa"
Peri Houri : "Terimakasih sudah mengkhawatirkan saya, saya ada sedikit pertanyaan
untuk kalian"
Leona : "Pertanyaan apa peri?"
Peri Houri : "Saya bingung, kalian kan manusia bagaimana bisa ada ditempat ini?
Terlebih lagi kalian tertangkap oleh Peri Charles dan Peri Joule?"
Jane : "Gak tau, tuh Arzan yang pertama kali nemuin tempat ini!"
Arzan : "Gue tuh awalnya cuman nyari angin aja biar fresh, tapi tiba-tiba ada cahaya gitu
gak tau apaan, kayak ngehubungin dunia kita sama ini tempat. Gue penasaran tapi takut

15
buat kesitu, jadi gue ngajak Jane dan temen nya! Eh taunya mereka semua ikut terus
tersesat gitu deh!"
Peri Houri : "Cahaya? Hah jangan-jangan!?"
Allea : "Jangan-jangan apa?"
Peri Houri : "Gerbang Bumandhala! Gerbang itu yang menghubungkan dunia kalian
dengan tempat ini! Ini pasti ulah mereka yang ingin memanfaatkan manusia seperti
kalian!"
Arzan : "Tuh kan! Ini tuh gara-gara mereka, bukan salah gue!"
Azura : "Kalo lo ngga kepo juga nggak bakalan jadi kayak gini!"
Arzan : "Diem deh, lo tuh yang tukang kepo!"
Peri Houri : "Tdak ada waktu untuk bercanda, jika kalian berlama-lama ditempat ini,
kalian tidak akan bisa kembali lagi ke dunia asal kalian!"
Leona : "Hah kok gitu peri?"
Allea : "Peri apa itu gerbang Bumandhala?"
Peri Houri : "Gerbang yang menghubungkan dunia luar dengan tempat ini"
Peri Houri : "10 tahun yang lalu ada kejadian yang sama seperti kalian, terjebak di dalam
tempat ini dan tidak bisa pulang. Mereka bersenang-senang di dunia ini bersama ku.
Tetapi saat tiga hari kemudian, mereka ingin pulang keesokanya mereka tidak bisa.
Karena sudah lewat tiga hari. Dan mereka marah kepada saya, karena saya tidak
mengatakan kalau lebih dari tiga hari di tempat ini, mereka akan disini selamanya atau
abadi. Mereka yang sangat marah kepada saya, mereka bersekutu dengan Peri Joule dan
Peri Charles, dan mereka dimanfaatkan untuk eksperimennya"
Jane : "Dimanfaatkan untuk eksperimennya? Maksudnya gimana?"
Peri Houri : "Saya tidak tahu, tetapi sepertinya eksperimen itu gagal, dan mereka
terbunuh! dibuang begitu saja oleh peri jahat itu"
Peri Houri : "Jika kalian tidak ingin seperti mereka, segeralah pergi dari tempat ini
secepatnya!"
Agam : "Kita semua lupa dan gak tau jalan keluarnya"
Azura : "Kita juga udah jalan dari tadi ngga nemuin tuh gerbangnya"
Peri Houri : "Mungkin para Peri itu sudah menutup gerbang nya agar kalian tidak bisa
keluar dari sini"
Olivia : "Terus kalo gitu, gimana cara keluarnya?"
Leona : "Aaaa Leona pengen pulang!"
Peri Houri : "Tenang saja, saya tahu caranya agar kalian bisa keluar dari tempat ini. Tetapi
kita membutuhkan beberapa benda yang sudah dicuri oleh Peri Joule dan Peri Charles"
Allea : "Benda yang gimana?"
Peri Houri : "Kalung, kristal, dan tongkat ini"
Bryan : "Berarti yang dicuri sama mereka kalung sama cristal ya?"
Peri Houri : "Benar sekali"
Luna : "Terus gimana caranya kita kesana buat ngambil dua benda itu?"
Peri Houri : "Saya akan memancing mereka keluar dari kastil itu dan disaat itu kalian
masuk kedalam kastil dan cari benda yang saya maksud"
Agam : "Kita bagi dua kelompok! Buat yang cari kalung dan yang cari kristal"

16
Agam : "Yang cari kalung itu gue, Alvaro, Kenzie, Leona, Aletta, Luna, sama Jane dan
sisanya yang cari kristal Arga, Cakra, Bryan, Arzan, Allea, Azura dan Olivia, faham?"
Kenzie : "Siap paham!"
Azura : "Okey"
Aletta : "Yaudah deh"
Arzan : "Sekarang atau besok nih?"
Allea : "Kalo lo pengen disini selamanya sih silahkan tunggu sampe besok"
Arzan : "Yee gue nanya serius"
Mereka pun menjalankan rencananya masing-masing. Peri Houri mencari keberadaan
Peri Joule dan Peri Charles untuk membicarakan sesuatu, agar mereka menjauhi kastil
itu dan membiarkan mereka masuk mencari kalung dan kristal nya.
Peri Houri : "Hei Peri Joule dan Peri Charles, saya ada penawaran menarik untuk kalian"
Peri Joule : "Apa?"
Peri Houri : "Para manusia itu ada didalam rumahku, jika kalian menginginkan mereka
ambil saja! Tetapi kalian harus mengembalikan kristal ku yang kalian curi!"
Peri Joule : "Penawaran macam apa itu?"
Peri Houri : "Untuk saat ini mereka lebih pentingkan ketimbang kristal itu? Bukan begitu
Peri Charles?"
Peri Charles : "Ada benarnya juga Peri Joule, bagaimana ini?"
Peri Joule : "Sampai kapanpun saya tidak akan mengembalikan kristal itu kepada kau Peri
Houri!
Peri Charles : "Jika suda begini hanya ada satu cara untuk mendapatkan manusia-
manusia itu kembali Peri Joule"
Peri Joule : "Benar Peri Charles! Mari kita habisi Peri Houri!"
Peri Houri : "Sebelum itu terjadi kalianlah yang akan ku habisi!"
Dimulai lah pertarungan antara Peri Houri versus Peri Charles dan Peri Joule. Beralih
dikastil tempat Agam dan lainya berada.
Agam : "Hati-hati guys, mungkin disini ada banyak perangkap"
Alvaro : "Gam, jangan gue napa sih yang di belakang!"
Kenzie : "Lo takut Al?"
Alvaro : "Enggalah! Gue cuman pengen di depan aja"
Kenzie : "Keliatan banget takutnya"
Aletta : "Heh kalian! Mending ngelindungin gue aja nih"
Kenzie : "Ihh siapa lo? Harus banget dilindungin?"
Aletta : "Gue bilangin nih ya! Sama abang gue!"
Kenzie : "Gak asik mainya bawa-bawa abang"
Luna : "Sutttt diem kalian! Kita harus fokus cari kalung itu"
Leona : "ini ada laci meja, coba ya Leona cari ada engga"
Jane : "Guys! Guys! Liat deh didalem ruangan itu"
Agam : "Apaan?"
Alvaro : "Yuk kita masuk!"
Alvaro : "Wah Gam itu ada kalungnya! Motifnya sama kayak tongkat Peri Houri! Pasti itu
kan?"
Leona : "Bener bener pasti itu kalungnya"

17
Aletta : "Tapi cara ngambilnya gimana? Kan itu ada diatas?"
Jane : "Itu tuh ada tongkat panjang! Pake itu aja!"
Agam : "Sini biar gue aja"
Agam mengambil tongkat itu lalu mengarahkan nya ke kalung yang diatas sana,
setelah beberapa menit Agam mencoba mengambil kalung itu, akhirnya berhasil juga di
ambil.
Leona : "Yey akhirnya..."
Luna : "Udah yuk buruan keluar keburu peri-peri jahat itu balik kesini"
Kenzie : "Yok cepet"
Beralih lagi ketempat Arga dan yang lainnya, yang sedang mencari kristal diruangan
lain.
Arga : "Cari yang bener Cakra!"
Cakra : "Iya-iya Ga, ini lagi dicari juga"
Azura : "Ketemu nggak Allea?"
Allea : "Lo bisa liat nggak? Tangan gue belum nemuin apa-apa"
Azura : "Kan nanya Lea"
Allea : "Ya ngga ada Azura"
Olivia : "Udah sih kok berantem!"
Arzan : "Eh, itu peti apaan ya?"
Arga : "Coba lo cek, Zan"
Saat arzan membukanya ternyata ada kristal di dalam peti itu.
Arzan : "Guys guys!! Gue udah nemuin kristanya ada di sini!"
Azura : "Yang bener lo?"
Arga : "Yaudah sekarang kita cepet keluar dari tempat ini!"
Olivia : "Siap!"
Mereka semua segera keluar dari kastil itu dan kembali ke rumah Peri Houri.
Agam : "Gimana kalian udah nemuin kristanya?"
Arga : "Udah!"
Azura : "Mana? Coba gue liat"
Arzan : "Nih, bener kan itu?"
Luna : "Bener kok, sekarang kita tinggal tunggu Peri Houri balik"
Allea : "Kalian sendiri gimana? Udah nemuin belum kalungnya?"
Agam : "Kita juga udah nemuin, tuh"
Luna : "Dua benda ini udah ada ditangan kita, bentar lagi kita bakalan keluar dari hutan
ini"
Tiba-tiba saja Peri Houri datang dengan sedikit luka ditangannya karena telah
melawan Peri Charles dan Peri Joule.
Jane : "Loh Peri Houri kenapa tangannya?"
Peri Houri : "Tidak apa-apa, hanya sedikit luka saja"
Peri Houri : "Bagaimana dengan kalian sudah menemukan kalung dan kristal nya?"
Aletta : "Udah kok Peri Houri! Ini kalung dan kristal nya"
Saat ini hari sudah mulai gelap yang pertanda akan memasuki hari ketiga setelah
mereka datang kesini. Ini berbahaya bagi mereka jika tidak segera keluar dari hutan ini

18
Peri Houri : "Rencana kita sudah selesai, sekarang mari kita ke gerbang bumandhala,
saya akan mengantarkan kalian pulang"
Azura : "Tapi Peri Houri, gimana sama lukanya"
Peri Houri : "Ini cuman luka kecil tidak apa-apa, lebih baik kalian segera pergi dari tempat
ini, atau kalian akan selamanya disini"
Azura : "Yaudah deh"
Mereka semua pergi ke gerbang Bumandhala dan membuka jalan antara dunia
mereka dan hutan ini. Dengan menyatukan kalung dan kristal di tongkatnya, ada cahaya
keluar dari tongkat Peri Houri dalam sekejap ada jalan untuk menuju kedunia mereka.
Arzan : "Wuahhh akhirnya balik lagi ke dunia tercinta gue"
Olivia : "Akhirnya gue bakalan nonton drakor lagi"
Leona : "Mama Leona pulang"
Aletta : "Dan akhirnya... Aduh badan gue lengket banget! Pengen cepet-cepet mandi"
Agam : "Semuanya tunggu dulu kita ucapin terimakasih sama Peri Houri"
Allea : "Makasih atas bantuannya Peri Houri"
Azura : "Makasih banyak ya Peri Houri"
Aletta : "Thanks kembaran gue!"
Cakra : "Yah kita pisahan sama Peri Houri! Gimana kalo Peri Houri ikut kedunia kita!
Nanti tinggal serumah sama gue dan hidup dengan bahagia!"
Peri Houri : "Haha... Selamat tinggal semuanya"
Semuanya : "Selamat tinggal Peri Houri!! Babay!"
Cahaya itu semakin redup dan menghilang bersamaan dengan Peri Houri. Mereka
sungguh-sungguh berterimakasih kepada Peri Houri karena telah membantu
menolognya dan mengeluarkan dari tempat itu sampai terluka, meskipun luka kecil.
Aletta : "Ini beneran kita udah pulang ke dunia kita kan?"
Luna : "Rasanya lebih enak disana deh... Tapi gue juga nggak mau ninggalin dunia ini"
Bryan : "Kira-kira kita bisa nggak ya kesana lagi?"
Allea : "Bagaimana pun ini kenangan yang nggak bakal gue lupain"
Olivia : "Bener banget! Momen langkah kita masuk kehutan fantasi, jadi kayak mirip
drakor deh"
Cakra : "Huaaaa ayang-ayang bidadari gue..."
Azura : "Jane kita belum foto di tempat tadi! Dan juga selfi bareng Peri Houri!"
Jane : "Lo bener Azura! Ihh sia-sia dong kita kesana tanpa adanya foto!"
Kenzie : "Kirain apa ternyata cuman foto! Foto doang mah nggak penting!"
Azura & Jane : "Penting"
Jane : "Cowok mah nggak akan ngerti gimana pentingnya foto itu, Zura!"
Azura : "Tau tuh kenangan kan bisa di inget karna ada foto!"
Arga : "Alay lo semua!"
Saat Arga mengucapkan kata itu semua mata sinis tertuju kepada Arga. Berani-
beraninya dia merusak kebahagiaan orang!
Alvaro : "Untung kita semua selamet ya Gam dari tempat itu"
Agam : "Alhamdulillah"

19
Akhirnya mereka semua bisa keluar dari hutan itu tanpa ada yang hilang sedikitpun,
mereka semua merangkul pundak bersama-sama dan tersenyum bahagia. Karena telah
memasuki hutan yang indah itu. Meskipun ada banyak masalah dan berbeda pendapat,
akan tetapi akhirnya kita tetap bersatu. Dari peristiwa ini persahabatan mereka semakin
erat dan saling menyayangi satu sama lain.

END-

20

Anda mungkin juga menyukai