***
Beberapa hari kemudian setelah bunyi bel pulang sekolah Affandra, Aksha,
Alea, dan Arunika terlihat berjalan bersama menuju parkiran untuk pergi ke
pantura. Mereka tampak gembira. Apalagi jam pulang lebih awal, karena sekolah
ada persiapan untuk kegiatan-kegiatan penyambutan tamu.
Ketika hampir sampai parkiran mereka bertemu dengan Shanum teman
sekelas mereka.
“Eh kalian!”, panggil Shanum.
“Iya, Shan.”, sahut Arunika.
“Kalian mau pergi ke pantura, ya?”, tanya Shanum.
“Iya. Emangnya kenapa, Shan?”, tanya balik Arunika.
“Kamu tahu dari mana, Shan?”, tanya balik Alea.
“Aku enggak sengaja dengar perbincangan kalian pas di depan surau.
Omong-omong kalian yakin mau kesana sekarang? Sudah, cukup sore, lho.
Kalau ke sana mau pulang jam berapa nantinya. Apalagi nanti malam,
malam Jumat. Kalau tidak salah nanti malam juga ada gerhana bulan, kan.”,
ujar Shanum bercerita.
“Iya, nih, Sha. Acaranya memang hari ini. Kebetulan juga, kita dipulangkan
lebih awal. Jadi, makanya kita langsung gas ke sana. Semoga saja tidak
kemalaman di jalan.”, ujar Arunika membalas cerita Shanum.
“Hm. Ya sudah. Cuman, hati-hati! Setahuku di sana masih kental cerita
lisan tentang hal mistis.”, ujar Shanum memberitahukan.
“Ya ampun, Shanum. Zaman sekarang masih percaya saja dengan hal-hal
begitu.”, timpal Affandra membantah Shanum.
“Aku tahu, sih tentang cerita itu. Cuman, ayolah itu kan hanya cerita.”,
balas Aksha.
“Ya, itu terserah kalian. Aku hanya menginfokan saja. Setidaknya, kalian
jejaga. Jangan sampai kemalaman. Semoga menyenangkan penelitian
kalian.”, ujar Shanum mengingatkan.
Setelah mengatakan itu, Shanum meninggalkan mereka. Hanya Aksha yang
mengindahkan perkataan Shanum, sedangkan yang lainnya hanya mendengarkan
sebelah kuping saja.
***
***
Tulat mereka kembali ke sekolah seperti biasa dan menyampaikan
presentasi hasil penelitian mereka tentang Upacara Nadran dan Perjalanan empat
serangkai ke Pantura.
Hasil penelitian mereka mendapat pujian dan tepuk tangan yang gemuruh
dari seluruh hadirin di Aula Sekolah dalam kegiatan pelaporan hasil penelitian
tentang kearifan lokal.
Glosarium
Satungtung deuleu berarti terlihat sampai ujung mata memandang.
Samagaha berarti gerhana bulan atau matahari.
Biodata Penulis
Namaku Adelia Agustin. Saat ini aku duduk di bangku kelas IX SMP. Aku
sering dipanggil Adel atau bocil oleh temen-temenku, karena sifatku yang mirip
anak kecil. Aku lahir pada tanggal 6 Agustus 2009. Jadi, saat ini usiaku sekarang
15 tahun. Aku punya hobi menulis dan menggambar. Aku pun senang membuat
poster dan komik. Aku suka menulis saat aku duduk di bangku kelas 7 SMP.
Makanan kesukaanku banyak banget, tapi yang paling aku suka itu nasi goreng, mie
goreng dan ramen. Aku suka liat anime. Anime kesukaanku adalah Kimetsu No
Yaiba, Naruto, Blue lock, dll. Aku aktif sebagai anggota ekstrakurikuler Paskibra,
Komunitas Literasi Sekolah, dan Kelas Tiba untuk Berkarya.