Anda di halaman 1dari 10

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

SMA NEGERI 1 BEKASI

DRAF TANGGAL : 15 Desember 2023

SKENARIO KELAS :X4

JENIS PROJEK: Pertunjukan Drama Musikal

JUDUL: Harmoni Desa Celebes

PENULIS NASKAH:
1. Mysia Halimah Sadiyah
2. Najla Ratu Khaliesah

SUTRADARA:
1. Vanya Shoren Anara

PEMAIN DAN TOKOH:


ANAK KKN:
1. Aditya Alvin Fadhillah sebagai Beni
2. Randika Rafa Reshad sebagai Doyok
3. Andara Siregar sebagai Roni
4. Gilang Putra Kurnianda sebagai Vino
5. Muhammad Rafif Ali sebagai Kipli
6. Anisa Fara Fadillah sebagai Disa
7. Muhammad Ferdiaz Al Faruqi sebagai Dudung
8. Habian Ramadhan sebagai Joko
9. Cellona Alexandra Ashafa sebagai Sandra
10. Vanya Shoren Anara sebagai Ayu

TARI KIPAS:
1. Aisyah Hanun Aribi
2. Mysia Halimah Sadiyah
3. Nayla Maulida Putri
4. Najwa Putri Huwaida
5. Raisyah Hadi Ramadhani
6. Yauzaa Syifa Kireina

TARI WELCOMING
1. Athalla Aurelia Sukmasari
2. Elizabeth Tioria Siahaan
3. Kylana Zarkasya Harahap
4. Malika Lutpiya Hafido
5. Masayu Fira Memory
6. Najla Ratu Khaliesah
SILAT:
1. Elang Fathir Inayat Arrumi
2. Iman Kamali Hakim Batubara

SINOPSIS

Disebuah Desa terpencil terdapat 4 Mahasiswa sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) selama satu bulan kedepan. Desa tersebut memiliki banyak sekali kearifan lokal dari
berbagai daerah serta para warganya yang sangat ramah kepada siapapun termasuk kelompok
mahasiswa tersebut sehingga Kelompok Mahasiswa tersebut memilih Desa tersebut sebagai
lokasi dari kegiatan KKN mereka. Namun, ketika para kelompok mahasiswa sedang melaksanakan
KKN ada sebuah kejadian yang sangat tak terduga, keadaan disana menjadi ricuh dan tak
terkontrol pada saat itu. Kelompok Mahasiswa tersebut mengira sang pembuat ricuh merupakan
salah satu dari mereka, namun pada kenyataannya tidak. Lalu siapa dalang dari kericuhan
tersebut dan bagaimana para mahasiswa serta warga desa mengatasi permasalahan tersebut?

SCENE 1

Mempersiapkan segala keperluan KKN dan menyanyikan lagu Menikmati Hariku-Sherina


Munaf

DIALOG Pada hari Senin pagi tepatnya pukul 06:00 8 orang Mahasiswa bersiap untuk
menuju lokasi KKN mereka yaitu Desa Celebes.

Disa : “Ngomong-ngomong proker aman kan buat disana? Inget ya guys


proker kita tuh mengembangkan budaya disana jadi jangan sampe kita
ngejek budaya mereka okeee.”
Roni : “Aman semua udahh”

Disa : “Okeyy”

(Sandra) : “Gimana guys kalian udah pada siap belum semuanya buat KKN
kita, jangan sampai kita balik lagi karena ada yang tertinggal.”
(Roni) : “Udah semua sih, langsung aja yuk berangkat takut nanti
kemalaman sampainya.”

(Ayu, Disa, Joko): “Yuk!!”

(Ayu) : “Jangan lupa jaga sikap sama kondisi fisik kita ya guys, karena kita
baru banget kesana dan bakal lama banget.”

(Sandra) : “Amannn.”

/mereka semua pun mulai memasuki mobil


/play Menikmati Hariku – Sherina

(Ayu, Disa, Sandra) : “Betapa bahagianya. Akan ku raih, betapa senangnya.


Betapa bahagianya.. telah ku kejar sampai ujung dunia.”

SCENE 2

Kedatangan sekelompok Mahasiswa yang ingin melakukan KKN

DIALOG Sesampainya di tempat.

Ayu : “Akhirnya kita sampai juga. Seru banget perjalanan kita tadi.”

Sandra : “Guys barangnya diambil yang bener yaa, jangan ada yang
ketinggalan di mobil lhooo. Diperhatiin lagi barang bawaannya guys!!”

Joko : “Siap sannn”

Disa : “Udah yukk guys langsung jalan aja kita kesana, udah ditungguin juga
tuh sama Pak Kadesnya.”

Beni : “Selamat pagi pak Kades”

Pak Kades : Salama Ele.. Enkako Pole ana ana...”

Disa : “Wah itu Bahasa daerah di tempat ini ya, Pak? Artiya apa, Pak?”

Pak Kades: “Ah iya saya lupa menjelaskannya. Bahasa yang saya katakan
barusan merupakan bahasa bugis yaitu Salama Ele artinya ‘Selamat Pagi’
dan untuk Enkako Pole artinya ‘Selamat Datang’ nak.”

Disa : “Wahh ternyata bahasa bugis unik sekali ya pak berbeda dengan
bahasa lain, pantas saya merasa asing dengan bahasanya..”
**Pak kades memasangkan kalung bunga sambil mengucapkan ‘Enkako
Pole’**

Beni : “Terima kasih atas sambutannya yanghangat ini, Pak. Kami adalah
Mahasiswa dari Universitas Nusantara yang melakukan KKN selama satu
bulan kedepan pak. Sebelumnya nama saya Beni, ini rekan saya ada Ayu,
Roni, Disa, Joko, Sandra, Vino. Mohon izin untuk melaksanakan beberapa
program KKN kami yaa pak, kami berjanji tidak akan mengganggu
ketenangan disini. Semoga warga disini tidak merasa terganggu dengan
adanya kehadiran kami pak.”

Pak Kades : “Tentu tidak mengganggu na, justru kami para warga senang
ada mahasiswa yang ingin melakukan KKN disini. Semoga kehadiran teman-
teman disini membawa perubahan positif bagi desa kami.”

Beni : “Tentunya kami akan usahakan itu pak.” Ucapnya sambil tersenyum

Pak Kades : “Tentunya na.. ketika kalian semua KKN disini selama satu bulan
nanti, saya yakin kalian pasti sudah paham dan mengerti dengan bahasa
bugis. Nah karena kalian akan tinggal disini selama sebulan kedepan, mari
saya antar untuk keliling desa untuk mengenalkan beberapa budaya yang
ada di desa Celebes ini.” Ucapannya dengan tersenyum ramah.

Ayu : “Waah, mari pak dengan senang hati.”

SCENE 3

Menarikan tari selamat datang dari Sulawesi (Tari Kreasi)

DIALOG Mereka mulai berkeliling desa. Namun, ketika mereka sedang berkeliling
desa tiba-tiba mereka langsung disajikan tarian welcoming lalu diberikan
kalung yang dihiasi bunga disetiap sisinya dan makanan khas dari Desa
Celebes.

Pak Kades : “Ana ana.. inilah tarian selamat datang dari daerah kami, yaitu
Sulawesi. Tarian ini memiliki makna yaitu menyambut tamu kehormatan.
Bagi masyarakat sendiri tarian ini dimaknai sebagai ungkapan rasa hormat,
rasa syukur, dan bermakna bahwa tamu tersebut diterima dengan baik oleh
masyarakat disini.”

Disa, Sandra : “Ooh.. keren banget mereka. Tariannya bagus”

Ayu : “Senang banget rasanya disambut seperti ini.”


Roni : “Halah apa serunya, ngebosenin banget.”

Beni : “Ehh jangan gitu Ron, hargain dong!”

**Anak KKN tepuk tangan (Tarian selesai)**

Para kelompok Mahasiswa merasa kagum ketika menyaksikan penampilan


tarian yang begitu menarik dan kalung bunga yang sangat indah hal
tersebut.

SCENE 4

Menyajikan makanan khas Sulawesi Selatan yaitu Jalakotek

DIALOG Setelah menyaksikan penampilan tari selamat datang mereka diajak melipir
ke sebuah pendopo. Mereka disajikan makanan khas dari Desa Celebes
yaitu Jalakotek yang sangat enak.

Lasmi : “Sebelum kalian berkeliling jauh, saya yakin kalian pasti lapar akibat
perjalanan yang jauh. Saya sudah membuat makanan khas dari Sulawesi
yang dapat kalian cicipi sebelum melakukan perjalanan selanjutnya.”

Beni : “Wahh makanan apa itu, Bu?”

Lasmi : “Mari silahkan duduk. Silahkan dinikmati. Disa : “Ini mah pastel.”

Lasmi : “Ya makanan ini memang mirip seperti pastel, namun kulitnya lebih
tipis dibandingkan pastel pada umumnya. Makanan ini disebut Jalakotek.”

Ayu : “Wah isinya apa, Bu?”

Lasmi : “Jalakotek ini berisi wortel dan kentang yang dipotong dadu, tauge,
serta laksa yang ditumis dengan menggunakan bawang putih, bawang
merah, merica didalamnya.”

Sandra : “Wahh bener ya bu bentuknya seperti pastel. Saya izin mencicipi ya


bu”

Lasmi : “Iya, silahkan dicicipi nak.”

Disa pun menikmati Jalakotek yang diikuti oleh teman-temannya.


Ayu : “ Enak banget ini pak bu.. rasanya gurih sekali, sangat cocok dengan
topping didalamnya.”
Beni : “Iya rasanya memang mirip juga seperti pastel.”

SCENE 5

Memainkan permainan tradisional yaitu gangsing yang berasal dari Sulawesi Selatan

DIALOG Pak Kades : “Nah, kalua kalian sudah selesai mari kita lihat anak-anak desa
di sini yang sedang bermain gangsing.”

Sandra : “Asekkk main, yok Pak.”

Pak kades : “Seperti yang kalian lihat disebelah sini ada para remaja yang
sedang bermain gangsing, gangsing ini merupakan permainan khas dari
Desa kami. Gasing mulai dikenal sejak 1930-an. Permainan ini dilakukan
oleh anak-anak dan orang dewasa.”

Beni : “Seru banget kayaknya.”

Ayu : “Kok kayaknya susah yaa cara maininnya.”

Pak Kades: “Sulit untuk dimainkan namun menyenangkan ketika sudah


menguasai cara memainkannya.”

Dudung : “Mari kita bermain bersama!”

Beni : “Asikk yok yok.”

SCENE 6

Mulainya perpecahan dari kedua belah pihak (Mahasiswa dan Warga Desa)

DIALOG Ketika semua orang sedang asik menyaksikan pertunjukan tersebut, Roni,
Joko, dan Vino yang tidak menikmati permainan tersebut.

Roni : “Bosen banget dah nari-nari kayak gitu doang, udah gak zaman kali
narinari kayak gitu. Mending gue tiktokkan. Eh Vin lo mau ikut tiktokan gak
nih sama gue biar followers gue naik”

/si roni mulai tiktokan


Vino : “Ogah gue WKWKWK…”

Roni : “Yehhh yaudah gue tiktokan sendiri aja”

/ Roni mulai tiktokan


*Sound tiktok nyala (Roni tiktokan)*

Vino : “Duh permainan apaan dah ini, jelek banget! Udah ketinggalan zaman
kali.
Joko : “HAHAHAH bener tuh mendingan main ML yang udah jelas seru,
daripada kayak gini doang narik-narik pake benang terus muter apa serunya
coba?

Dudung : “Mohon maaf banget ya, tapi kalau kalian tidak suka dan tidak
senang dengan permainan kami setidaknya jangan mengejek lah!”

Vino : “Emang kenapa?!!!! Suka-suka kita lah.”

/Play Backsound

Ayu : “Kalian apa-apaan sih kan tadi perjanjiannya kita harus jaga sikap,
seenggaknya kalian ngehargain mereka lah yang udah effort menyambut
kita.”

Vino: “Bodo amat!” Ucap dengan nada mengejek

Roni : “Nari yang ngebosenin, Main gangsing bahannya kayu? HAHAHAHA”

Sandra : “Stop deh! Kalian malu-maluin banget, kita harus saling


menghormati budaya kita sebagai anak Indonesia.”

Joko : “Ya emang nyatanya jelek!”

Kipli : “MAKSUDNYA APA?! MAU RIBUT?!”

Roni : “AYO SIAPA TAKUT”

Disa : “Oh no, guys stop stop! Jangan ribut!”

Beni :“Udah teman-teman hargai aja permainan tradisional mereka.”

Vino : “Halah.. sini mana gangsingnya!”

Kipli : “Apaansih kalian datang-datang bikin ulah sama kami.”

Roni : “Lo kali!”


Kipli : “Iko!!”

Roni : “Lo”

/Mulai rebutan gangsing

SCENE 7

Menampilkan kegiatan bela diri Manca

DIALOG (Lagu Si Patokaan)

Disa : “Tunggu.... kalian dengar sesuatu gitu gak sih? Kayak ada yang nyanyi
gitu…”

Sandra : “Ih iya gue kira gue doang yang denger ada suara orang nyanyi gitu,
kita samperin yuk sumber suaranya biar kita tau itu suara apaa?”

(SEMUA ORANG): “Ayoo!!!”

Semua orang pun mencari keberadaan asal suara nyanyian tersebut dan
menghampirinya sampai akhirnya mereka menemukan para pesilat yang
datang dari berbagai arah. Para Mahasiswa tersebut terkejut panic dan
terkejut karena tiba-tiba saja ada sekelompok warga yang beraksi seperti
ingin bertarung.

Sandra : “Eh eh pak ini mau berantem ya pak? Wah bahaya ini pak kalo
berantem harus dipisahin mereka pak.”

Ucapan Sandra dengan nada yang terkejut dan panik.

Pak Kades : “HAHAHA bukan berantem mereka na Sandra, ini merupakan


kebudayaan manca. Yaitu budaya bela diri yang berasal dari daerah kami,
awalnya manca ini hanya dibawakan di kerajaan namun seiring waktu
berjalan manca ini diperbolehkan dibawakan oleh orang biasa seperti kita
ini untuk bertujuan melestarikan budaya kami.”

Sandra : “Ohhh ternyata begitu pak, saya kira mereka mau berantem
hehehee..”

Disa : “Duhhh Sandra Sandra gimana si lo kayak ga pernah liat kayak ginian
aja”
Sandra : “Ya maaf, kan gue jarang ngeliat ada yang beginian” Ayu : “Hampir
mirip sama silat yaa”

Beni : “Keren banget woyy”

Roni : “Iya ya btw keren juga.”

Beni : “Makanya jangan Cuma bisa main tiktok aja. Kita harus tau budaya-
budaya Indonesia begini nih. Coba kalo lo main tiktok an doang pasti ga
akan tau bela diri Mancak begini.”

Roni : “Iya iya maap, eh gue kepikiran mau videoin mereka nih terus gue
posting di tiktok. Biar sekalian mengenalkan budaya mereka nihh ke viewers
tiktok gue hehehe.”

Ayu : “Boleh tuh Ron.”

Setelah mendengarkan penjelasan dari Pak Kades mereka langsung


memahami bahwa para pesilat sedang melakukan pertunjukan bela diri.

SCENE 8

Menarikan tari kipas butta kalassukangku

DIALOG Saat para pesilat mulai berjalan mundur kebelakang stage/para anak KKN,
datang dari sebelah pojok kanan para penari kipas butta kalassukangku
dengan posisi baris memanjang.

Ayu : “WAHH KEREN BANGET!!! Kalau boleh tau ini tarian apa ya pak?
Karena dari aksesoris dan properti yang digunakan seperti tari kipas.”

Pak Kades : “Betul Ayu, ini merupakan tari kipas butta kalassukangku yang
berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Tarian ini memiliki makna berupa
ungkapan perasaan dari seseorang perantau yang berada di negeri
seberang tentang kerinduan kampung halaman tanah kelahiran yaitu kota
Makassar.”

Ayu : “Wahh menarik sekali ya pak mulai dari gerakannya dan juga makna
yang terdapat didalam tariannya.”

Pada saat Kelompok Mahasiswa sedang menyaksikan pertunjukan tersebut,


salah satu dari mereka pun tidak ketinggalan untuk membuat siaran
langsung tentang keseruan dari kegiatan mereka dengan harapan budaya-
budaya yang ada pada Desa Celebes dapat dikenal oleh seluruh masyarakat
Indonesia.

SCENE 9

Menarikan flashmob dari lagu Aku Indonesia - Naura Ayu

DIALOG Pada akhirnya para kelompok Mahasiswa dari Universitas Nusantara dapat
memahami, mengenal, dan mempelajari berbagai kearifan lokal yang ada di
Desa Celebes. Mereka juga menjadi mengerti bahwa sebagai anak muda
yang memegang penuh kelanjutan bangsa Indonesia harus mempelajari dan
juga memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia.

/Flashmob

Anda mungkin juga menyukai