Anda di halaman 1dari 5

Kebahagiaan Una

Karya: Keysa Sifa Aulia Wibowo

Kota subang, kota kelahiranku. Bertahun-tahun aku tinggal disini, tetapi rasanya
aku belum pernah berlibur di sini. Oleh karena itu Una memutuskan untuk membuat
rencana berlibur mengunjungi tempat wisata di Subang. Karena sekarang di masa libur
sekolah, Una pun bebas berlibur tanpa mengkhawatiri tugas sekolahnya.
“Sekarang tugasku adalah membuat planning, kira-kira tempat wisata apa ya
yang enaknya aku kunjungi? Hmm” ucap Una dalam hati. Sebelum Una memutuskan
tempat apa yang akan pertama dia kunjungi, Una akan membuat list terlebih dahulu
akan semua tempat wisata terdekat. Dengan mencari referensi tempat di internet Una
pun memutuskan. “Planet waterboom sepertinya seru mengunjungi tempat itu” ucap
Una yakin mengunjungi tempat itu.
Setelah memutuskan tempat yang akan dikunjungi, Karena Una sangat senang
dan tidak sabar untuk mengunjungi tempatnya, dia mulai berkhayal akan kesenangan
yang akan dia lakukan disana. Saat sedang berkhayal, Una merasa bahwa sebaiknya dia
mengajak salah satu temannya untuk menemaninya berwisata, agar lebih seru. Orang
yang pertama kali Una pikirkan adalah “Luna”. Tanpa berpikir panjang, Una pun
mengechat Luna untuk mengajaknya berwisata bersama. Sungguh senang Una
membaca jawaban Luna mengiyakan ajakannya. 
Karena Una adalah tipe orang yang tidak suka bertele tele, dia pun memutuskan
akan pergi ke wisata Kolam renang Waterboom sore itu juga. Una pun bertanya kepada
Luna, apakah dia bisa ikut pergi, untungnya di hari itu Luna pun free, jadi di sore hari
Luna dan Una janjian untuk datang ke kolam renang Waterboom pada jam 2 sore.
Jam 2 pun datang, mereka sudah berada di dalam kolam renang dan mulai
mengganti bajunya menjadi baju renang, serta mempersiapkan alat untuk berenang.
Setelah 15 menit mereka bersiap, sebelum berenang tidak lupa mereka melakukan
pemanasan terlebih dahulu dan tibalah saatnya saat yang paling ditunggu tunggu,
berenang!

Sungguh sangat excited Luna dan Una saat pertama menyentuh air. “Woah ini
sungguh sangat menyenangkan!” Ucap Luna kepada Una. “Benar! Aku sangat bahagia
hari ini, Luna sebaiknya kita mencoba perosotannya!” Jawab Una dengan bahagia.
“Wah perosotan kuning ini sangat tinggi dan cukup panjang. Huhuhuhu aku sedikit
takut” Ucap Luna dengan rasa takut tapi penasaran.
Mereka pun mencoba perosotannya “pegangan pada  pegangan yang ada pada
ban oke, tidak perlu takut, nikmati saja moment ini” ucap sang penjaga perosotan. “Kita
mulai meluncur, oke kita meluncur AAAAAAAA, mengapa perosotan ini sangat
panjang hahaha” ucap Una sambil menikmati perosotan. “Byurrr” selesailah menaiki
perosotan akhirnya mereka terjatuh dan masuk ke kolam.
Di hari itu, mereka mencoba semua wahana yang ada di Planet Waterboom,
kolam renang arus, kolam renang ombak, kolam renang anak-anak, dan mereka
mencoba semua perosotan yang disediakan. 
Sungguh sangat menyenangkan, ditengah serunya bermain di kolam renang, Una
merasa bahwa mereka harus makan dan istirahat. “Luna ayo istirahat, sepertinya kita
sudah main cukup lama dari tadi” ucap Una kepada Luna. karena Luna pun merasa
lelah, dia pun mengiyakan ajakan Una dan beristirahat. Mereka membawa bekal dari
rumah untuk menghemat uangnya. Mereka pun mengeluarkan makanan bekalnya dan
memakannya bersama.
“Kamu bawa apa Una?” tanya Luna penasaran. “Ini aku bawa nasi goreng, tadi
dibikinin mamah hehehe, kalo kamu, bawa apa Luna?” jawab Una. “Aku sih bawa mie
goreng, sekarang mie nya sampe kotak nih wkwkwk” ucap Una sambil memperlihatkan
bekalnya. Mereka berdua pun menikmati makanan nya sambil berbincang bincang
sedikit.
“Una, kamu mau main lagi ga?” tanya Luna. “Aku si ayoo ajaa, masih pengen
main di kolam ombak juga si aku” jawab Una. “Oalah kolam ombak, ayo aku juga suka
kolam ombak” ucap Luna pada Una. Mereka pun membereskan bekalnya dan
melanjutkan bermain di kolam ombak waterboom.
“Ketengah ketengah” ucap Luna sambil mencoba menarik ban miliknya. “Luna
udah ada ombaknya nih, naik sini” ucap Una. “iya iya wahahahah seru banget” ucap
Luna sembari naik ke ban miliknya. “HUUUUU” Luna berteriak karena saking
menyenangkannya wahana ini. 30 menit pun berlalu dan kolam ombaknya selesai.
Karena Una dan Luna masih sangat bersemangaat, mereka pun bermain perosotan dan
menelusuri kolam arus lagi. 
Setengah jam pun berlalu. Una dan Luna sudah mulai merasa sangat lelah, dan
mereka pun memutuskan untuk bersih bersih. “Una, aku udah cape nih mana udah sore
juga” ucap Luna. “Iya aku juga cape, ayo mandi aja” jawab Una. mereka pun membawa
peralatan mandi dan baju ganti. Bersih bersih pun selesai, mereka memutuskan untuk
pulang menggunakkan angkot. “Nih ijo biru, ayo naik” ucap Una. Mereka pun menaiki
angkot itu dan selamat pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya Una dirumah, dia langsung menyapa orang tuanya dilanjut
beristirahat. Di Malam hari, Una pun menulis cerita hari ini di buku diarynya. Dian
menulis betapa senangnya dirinya hari ini, berapa senangnya dia bisa bermain bersama
Luna dan betapa berharganya moment ini. “Aku akan mengingat hari ini untuk seumur
hidupku” ucap Una. setelah menulis diary, Una pun langsung tidur.
“Pagi hari yang cerah ditambah hari ini adalah hari ulang tahunku” Una
berbicara sendiri dengan suara yang terdengar sangat senang. Dia tidak membuat pesta
ulang tahun, tetapi teman-temannya berkata akan datang ke rumahnya hari ini. Dengan
sangat senang Una pun membereskan rumahnya. Menyapu, mengepel dan memasak
makanan untuk menyambut teman-temannya. Yang dijanjikan, teman-temannya akan
datang pukul 3, dan sekarang sudah pukul 3. Saking excited  nya Una, dia pun
menunggu teman-temannya datang didepan pintu rumahnya.
Tidak lama menunggu, tiba-tiba Luna, Pute dan Buan pun datang. “Halo Una
happy birthday ya cantik” ucap mereka bertiga. Una pun merasa senang serta tersanjung
dan mempersilahkan mereka untuk masuk. Sembari menunggu temannya yang lain, Una
pun mengobrol ringan dengan 3 temannya.
Dara, Namtan dan Rinda pun datang dan mereka langsung bergabung kedalam.
Dari menanyai kabar, apa yang biasa sekarang dilakukan, bagaimana sekolah dll,
mereka saling berbincang, karena untuk berkumpul bersama seperti ini adalah
kesempatan yang langka.
Ditengah obrolan manis mereka, tiba-tiba Luna mengeluarkan kue ulang tahun
dan menyalakan dengan lilin. Semua teman-teman Una pun bernyanyi lagu “selamat
ulang tahun”. Suasana pun menjadi sangat manis. Mendengar dan menyaksikan teman
temannya melakukan itu tidak sadar Una meneteskan air mata  karena terharu.
“Selama hidupku, baru kali ini seseorang memperlakukanku dengan effort yang
sangat besar” Una berbicara didalam hati. Tibalah di saat Una harus meniup lilinnya.
“tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga” teman-temannya bernyanyi.
“huhhhf” Una meniup lilin. “”Yeyyyy, happy birthday Una!” Ucap seluruh temannya.
Dengan penuh kebahagiaan Una pun tersenyum. “Semoga kamu jadi lebih baik
ya, semuanya dilancarkan. I know you can do better!” ucap Luna. “Makasih ya
semuanya, aku seneng banget hari ini. Im so thankful because have friends like u all”
Una berkata kepada seluruh temannya. Acara pun terus berlanjut, mereka semua
berbincang santai dan saling menceritakan kehidupannya.
Hari pun sudah gelap, teman-teman Una Bersama berpamitan untuk pulang.
“Una kita pulang dulu ya, dadah, see u again!” ucap teman-teman Una berpamitan. “Iya
hati-hati ya guys, thank for today ya” jawab Una kepada teman-temannya. Teman-
teman Una pun pulang, dan Una pun mulai membereskan kembali rumahnya. Melipat
karpet, membuang sampah, menyapu, dan menata kembali rumahnya.
Selesai membereskan dan membersihkan rumah, Una pun kembali ke kamarnya
Untuk beristirahat. Seperti biasa, sebelum tidur Una memiliki kebiasaan untuk menulis
Dibuku hariannya. Una pun menulis tentang cerita hari ini dan betapa bersyukurnya dia
bisa berteman dengan teman-temannya. Setelah menulis diary Una pun tidur.
Saat bertambah usia, Una pun harus bertambah baik. Terutama dari segi sikap,
Una Harus menjadi lebih dewasa dan tidak bertindak kekanak kanakan lagi, karna
usianya sekarang sudah bisa dibilang “remaja”. Sebagai anak remaja Una harus lebih
bisa menjaga nama baik keluarga. Dan tidak lupa dia juga harus mulai membangun citra
positif tentang dirinya.
Sungguh mungkin ini tidak akan mudah, dan bisa terlaksana dengan waktu
dekat. Tetapi jika Una mau berubah, apa yang tidak mungkin? Una adalah anak yang
baik, searah waktu berjalan Una pasti bisa menjadi lebih baik.
Beberapa hari pun terlewati seperti biasa, sampai pada saatnya ibu Una
mengajaknya ke Pantai pondok bali untuk berlibur. Karena Una merasa dia tidak ada
pekerjaan penting atau alasan untuk menolak, Una pun memutuskan ikut bersama
Ibunya ke pantai. “lagian kalo aku ikut gaakan rugi ini kan, malah seneng liburan” pikir
Una.
 Una pun mulai mengemas barang-barang yang akan dibawanya hari itu. Selesai
mengemas barang, Ibu Una pun langsung mengajaknya untuk berangkat. “gass
bissmillah otw pondok bali” ucap Ibu Una. Perjalanan pun cukup lancar, sehingga tidak
butuh waktu lama untuk sampai. Dalam waktu 1 jam Una pun sampai.
  Sesampainya disana pukul 5, renacanya Una dan Ibu hanya ingin menikmati
matahari tenggelam yang indah di pantai. Mereka pun menggelar tikar dan menurunkan
sedikit cemilan.
Dilanjut oleh Ibu yang Una berbincang tentang cerita mereka, masa depan dan
lainnya. Komunikasi antar Ibu dan anak itu adalah hal yang sangat penting. Oleh karena
itu Ibu mengajak Una untuk berlibur kesini.
  Disini Ibu mengungkapkan, betapa bahagianya dia karena putri tercintanya
bertambah usia. “Ibu sangat bangga pada kamu Una karena sudah mampu bertahan
sejauh ini, semoga kedepannya kamu bisa menjadi lebih baik ya nak” Ucap ibu pada
Una “Iya bu, Una bakal jadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya” jawab Una.
Disini mereka pun saling tersenyum dan berbincang sembari menikmati
matahari Tenggelam yang sangat indah di Pantai pondok bali. “Una apakah kamu siap
menjadi lebih baik?” tanya Ibu. “Siappp bu” jawab Una. Hari itu berakhir dengan sangat
indah.
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai