0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan2 halaman
1. Julia adalah seorang gadis desa yang rajin. Ia senang bermain bersama teman-temannya setelah sekolah dan menggembala ternak.
2. Setiap hari, Julia membantu pekerjaan rumah tangga dan ibunya. Ia juga rajin belajar walaupun tinggal di desa terpencil.
3. Orang tua Julia tidak pernah memanjakan anak-anaknya, sehingga Julia tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab
1. Julia adalah seorang gadis desa yang rajin. Ia senang bermain bersama teman-temannya setelah sekolah dan menggembala ternak.
2. Setiap hari, Julia membantu pekerjaan rumah tangga dan ibunya. Ia juga rajin belajar walaupun tinggal di desa terpencil.
3. Orang tua Julia tidak pernah memanjakan anak-anaknya, sehingga Julia tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab
1. Julia adalah seorang gadis desa yang rajin. Ia senang bermain bersama teman-temannya setelah sekolah dan menggembala ternak.
2. Setiap hari, Julia membantu pekerjaan rumah tangga dan ibunya. Ia juga rajin belajar walaupun tinggal di desa terpencil.
3. Orang tua Julia tidak pernah memanjakan anak-anaknya, sehingga Julia tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab
Cuiiiit..cuiiit..cuiit, krucuk..krucuk..krucuuk suara Burung dan suara aliran sungai saling
berpacu memecah kesunyian padang rumput yang berada di tepi Sungai, di sana terlihat beberapa orang anak kecil yang sedang asyik bercengkrama dan bercanda ria sembari mengembalai Sapi dan kerbau mereka, itu lah aktivitas sehari – hari yang wajib mereka lakukan setelah pulang dari sekolah. ‘’ Ta, kita main batu yuk ! ajak Julia kepada Juwita ‘’ Ayuk, tapi masak Cuma kita berdua ? tanya Juwita ‘’ hmmm ..kalau gitu kita ajak mereka gimana? Tunjuk Julia pada tiga orang anak yang berada tidak jauh dari mereka ‘’ bang Doni, Kak Laura, Riko kita main batu yuk! Ajak Julia dan Juwita ‘’ boleh, Cuma batu nya apa sudah ada ? tanya Doni ‘’ sebentar ya bang, kami ke sungai dulu buat mencari batu nya ‘’ ucap Julia ‘’ Ok, tapi jangan lama – lama ya ? balas Riko Beberapa menit kemudian Julia dan Juwita telah berhasil membawa sekitar lima puluh bongkahan batu kecil untuk mereka mainkan, dan akhirnya mereka pun memainkan permainannya yang biasa di sebut dengan permainan Simbang. Tak terasa hari pun sudah hampir menjelang sore, rombongan anak – anak tersebut menggiring hewan gembalaan mereka untuk pulang, seperti biasa, sebelum di bawa pulang mereka selalu mengajak Sapi dan kerbau nya untuk minum dan berendam ke sungai, saat - saat itulah mereka manfaatkan untuk berenang bersama – sama. Air sungai yang jernih dan bersih serta ikan – ikan yang berkeliaran di sekitar tempat mereka berenang, menambah keasyikan mereka untuk tetap betah berlama – lama di dalam sungai tersebut. Mereka bermain kejar – kejaran di dalam air untuk melupakan rasa penat mereka setelah setengah hari mengembala,terdengar tawa riang dari mulut anak – anak tersebut, ‘’ Hahahaa... sini kejar aku! ‘’Ucap Julia kepada anak yang lain. ‘’ kawan – kawan kita pulang yuk, keliatan udah hampir maghrib, sebentar lagi kita juga harus bersiap – siap pergi mengaji ‘’ Ucap Laura ‘’ yah kakak, orang lagi asik, malah di ajak pulang ? ‘’ gerutu Julia ‘’ bentar lagi ya kak ? ucap Juwita sambil menangkup kan kedua telapak tangan nya ke arah Laura ‘’ hmmm..baiklah, tapi Cuma 10 menit ya ? ‘’ ucap Laura kepada Julia dan Laura karena di situ Laura dan Doni lah yang paling besar. Setelah puas berendam Doni, Laura, Julia, Juwita dan Riko pun pulang sambil menggiring hewan ternak mereka masing – masing menuju kandang. ‘’ Jul, kalau udah ganti pakaian, sebelum berangkat jangan lupa makan dulu ya! Perintah Ibu Nur kepada Julia ‘’ iya bu ‘’ jawab Julia ‘’ Ju liaaa..Ju liaaa, berangkat yuk! ‘’ ajak teman – teman nya ‘’ iya sebentar, aku siapin mukena dan Al-Qur’an dulu ‘’ balas Julia Sebelum kegiatan mengaji berlangsung terlebih dahulu anak – anak mengikuti sholat Maghrib berjamaah bersama teman – teman nya yang lain, biasa nya mereka mengaji sampai waktu masuk nya sholat Isya, setelah itu mereka baru akan pulang. Mereka mengaji di sebuah Surau yang terletak di seberang sungai dari tempat tinggal mereka. Pada saat jam pulang salah satu dari Anak – anak tersebut selalu menyalakan senter ataupun obor, di karenakan kurangnya pencahayaan dari rumah – rumah penduduk. Kampung yang terletak cukup jauh dari keramaian membuat masyarakatnya merasa tentram dan damai tanpa harus merasa khawatir dengan kejahatan. Julia, dan teman – temannya pun telah sampai di rumah rumah mereka masing – masing, sebelum melanjutkan istirahatnya Julia selalu menyiapkan Buku pelajaran untuk sekolahnya besok setelah itu barulah Julia membaringkan tubuhnya pada sebuah dipan yang beralaskan kasur. Julia adalah anak pintar dan juga berada, namun orang tua Julia tidak pernah memanjakan anak – anaknya, oleh sebab itu lah Julia menjadi anak yang rajin. Selain mengembala sapi, setiap hari Julia juga membantu Ibu nya untuk memasak dan mencuci pakaian keluarganya di sungai pada saat hari libur, bukan tanpa alasan orang tua Julia menyuruh anak – anaknya untuk berbuat rajin, karena anak tidak selamanya berada di sisi Orang tua.