Anda di halaman 1dari 2

Julia si Gadis Rajin

Cuiiiit..cuiiit..cuiit, krucuk..krucuk..krucuuk suara Burung dan suara aliran sungai saling


berpacu memecah kesunyian padang rumput yang berada di tepi Sungai, di sana terlihat
beberapa orang anak kecil yang sedang asyik bercengkrama dan bercanda ria sembari
mengembalai Sapi dan kerbau mereka, itu lah aktivitas sehari – hari yang wajib mereka
lakukan setelah pulang dari sekolah.
‘’ Ta, kita main batu yuk ! ajak Julia kepada Juwita
‘’ Ayuk, tapi masak Cuma kita berdua ? tanya Juwita
‘’ hmmm ..kalau gitu kita ajak mereka gimana? Tunjuk Julia pada tiga orang anak yang
berada tidak jauh dari mereka
‘’ bang Doni, Kak Laura, Riko kita main batu yuk! Ajak Julia dan Juwita
‘’ boleh, Cuma batu nya apa sudah ada ? tanya Doni
‘’ sebentar ya bang, kami ke sungai dulu buat mencari batu nya ‘’ ucap Julia
‘’ Ok, tapi jangan lama – lama ya ? balas Riko
Beberapa menit kemudian Julia dan Juwita telah berhasil membawa sekitar lima puluh
bongkahan batu kecil untuk mereka mainkan, dan akhirnya mereka pun memainkan
permainannya yang biasa di sebut dengan permainan Simbang.
Tak terasa hari pun sudah hampir menjelang sore, rombongan anak – anak tersebut
menggiring hewan gembalaan mereka untuk pulang, seperti biasa, sebelum di bawa pulang
mereka selalu mengajak Sapi dan kerbau nya untuk minum dan berendam ke sungai, saat -
saat itulah mereka manfaatkan untuk berenang bersama – sama.
Air sungai yang jernih dan bersih serta ikan – ikan yang berkeliaran di sekitar tempat mereka
berenang, menambah keasyikan mereka untuk tetap betah berlama – lama di dalam sungai
tersebut.
Mereka bermain kejar – kejaran di dalam air untuk melupakan rasa penat mereka setelah
setengah hari mengembala,terdengar tawa riang dari mulut anak – anak tersebut,
‘’ Hahahaa... sini kejar aku! ‘’Ucap Julia kepada anak yang lain.
‘’ kawan – kawan kita pulang yuk, keliatan udah hampir maghrib, sebentar lagi kita juga
harus bersiap – siap pergi mengaji ‘’ Ucap Laura
‘’ yah kakak, orang lagi asik, malah di ajak pulang ? ‘’ gerutu Julia
‘’ bentar lagi ya kak ? ucap Juwita sambil menangkup kan kedua telapak tangan nya ke arah
Laura
‘’ hmmm..baiklah, tapi Cuma 10 menit ya ? ‘’ ucap Laura kepada Julia dan Laura karena di
situ Laura dan Doni lah yang paling besar.
Setelah puas berendam Doni, Laura, Julia, Juwita dan Riko pun pulang sambil menggiring
hewan ternak mereka masing – masing menuju kandang.
‘’ Jul, kalau udah ganti pakaian, sebelum berangkat jangan lupa makan dulu ya! Perintah Ibu
Nur kepada Julia
‘’ iya bu ‘’ jawab Julia
‘’ Ju liaaa..Ju liaaa, berangkat yuk! ‘’ ajak teman – teman nya
‘’ iya sebentar, aku siapin mukena dan Al-Qur’an dulu ‘’ balas Julia
Sebelum kegiatan mengaji berlangsung terlebih dahulu anak – anak mengikuti sholat
Maghrib berjamaah bersama teman – teman nya yang lain, biasa nya mereka mengaji sampai
waktu masuk nya sholat Isya, setelah itu mereka baru akan pulang. Mereka mengaji di sebuah
Surau yang terletak di seberang sungai dari tempat tinggal mereka.
Pada saat jam pulang salah satu dari Anak – anak tersebut selalu menyalakan senter ataupun
obor, di karenakan kurangnya pencahayaan dari rumah – rumah penduduk.
Kampung yang terletak cukup jauh dari keramaian membuat masyarakatnya merasa tentram
dan damai tanpa harus merasa khawatir dengan kejahatan.
Julia, dan teman – temannya pun telah sampai di rumah rumah mereka masing – masing,
sebelum melanjutkan istirahatnya Julia selalu menyiapkan Buku pelajaran untuk sekolahnya
besok setelah itu barulah Julia membaringkan tubuhnya pada sebuah dipan yang beralaskan
kasur.
Julia adalah anak pintar dan juga berada, namun orang tua Julia tidak pernah memanjakan
anak – anaknya, oleh sebab itu lah Julia menjadi anak yang rajin.
Selain mengembala sapi, setiap hari Julia juga membantu Ibu nya untuk memasak dan
mencuci pakaian keluarganya di sungai pada saat hari libur, bukan tanpa alasan orang tua
Julia menyuruh anak – anaknya untuk berbuat rajin, karena anak tidak selamanya berada di
sisi Orang tua.

Anda mungkin juga menyukai