Anda di halaman 1dari 2

TARIAN KULON PROGO

Oleh Robi Setiabudi

Pada suatu hari,ada seseorang yang pindah di desa saya.Dia bernama agus yang masih
berumur 16 tahun dan beral dari daerah sleman.Pada hari itu dimalam harinya
terdapat acara tari angguk.Saya mengajak agus untuk menonton tari angguk.Malam
pun tiba saya dan agus pergi untuk menonton tari angguk.Sesampainya disana Agus
dia berkata sedikit tertarik kepada tarian tradisional tari angguk.Karena kurang tau
nya Agus terhadap tari angguk dia pun bertanya kepada bapak-bapak yang bearada
disampingnya.
“Assalamualaikum,selamat malam pak”
“Nama saya Agus,asal Sleman,saya baru saja pindah kesini”
“Waalaikum salam,selamat malam dik”
“Kamu suka tari angguk,dek?”
“Suka pak,tapi belum terlalu paham maknanya pak”
“makna dari tari annguk itu sebagai pesan untuk mengajak masyarakat kepada hal-hal
yang baik dan menjauhi segala perilaku yang tidak baik.”
“Oke baik pak,terimakasih banyak pak”(dia pergi sambil menyalam dari kedua
tangan)
Setelah Agus berbincang kepada bapak-bapak tadi,dia menjadi tau apa makna dari tari
angguk.Dia pun semakin tertarik terhadap tarian tradisional ini.Waktupun terus
berjalan,pementasan tari angguk pun hampir selesai.Hingga puncak acara,Agus pun
mulai mencoba memberanikan diri untuk bertanya-tanya kepada peserta penari
angguk.
Setelah acara selesai Aku dan Agus menunggu alat-alat dan yang lain setelah
dikemas.Sambil membeli makanan dan minuman yang ada di pertunjukan tersebut,
ternyata masih buka sampai acaranya selesai.Setelah aku dan Agus selesai makan aku
melihat salah satu peserta tari angguk sedang makan di warung yang sama.Agus pun
bertanya kepadanya tentang sekitaran tari angguk.
“Mohon maaf mbak,bolehkan saya berbicara sedikit tentang tari angguk”
“Sangat boleh dek,Saya suka dengan anak muda yang bertanya tentang tari angguk”
“Terimakasih kak,saya hanya sedikit tau tentang tarian angguk,apa yang
menyebabkan orang terpaku kepada tari angguk?” (tanya agus dengan penasaran)
“Jadi begini dek,tari angguk juga memiliki filosofi yang sangat menarik yaitu kegiata
masyarakat agraris yang selalu memohon keselmatan kepada Tuhan Yang Maha Esa
terlihat dengan simbol-simbol sesaji khas masyarakat nasional.”
“Lalu apakah tari angguk bisa ditinggalkan begitu saja?karena memang sebagian
orang tidak mementingkan.”(Tanya agus dengan penuh semangat)
“Menurut saya sendiri,karena mereka jarang menonton tari angguk,selain menghibur
tarian ini memberikan nilai positif dan bisa berpengaruh kepada orang lain yang jika
paham secara mendalam.”
Pada waktu yang berasamaan,agus menutup pembicaraan dengan mengatakan salam.
Agus dan aku pun pergi pulang berasama-sama.Pada pagi harinya aku pergi kerumah
Agus untuk bermain.Aku pergi kerumah agus pada pukul 09.00.Aku disiapkan
makanan oleh ibunya Agus.Agus pun memanggil saya untuk sarapan bersama.
“Ayo sini,kita sarapan”
“Bentar gus,lagi main”
“Tunggu aku”
Selesainya makan bersama Aku dan Agus pergi jalan-jalan ke tepi rumah untuk
menikmati pemandangan yang indah serta udara yang sejuk.Disana ada banyak pohon
yang tumbuh dengan subur serta angin pagi yang membuat udara disekitar nya
menjadi sangat sejuk.Aku dan Agus berjalan dengan santai sembari mengobrol
tentang tari annguk yang kita tonton tadi malam.Agus pun bertanya kepadaku tentang
tari annguk yang ia tonton tadi malam.
“Kenapa anak muda disini yang suka terhadap tari angguk tidak banyak?”
“Karena banyak pemuda disini yang lebih suka tarian modern,padahal kalau dipikir-
pikir tarian tradisional pun tidak kalah bagus dengan tarian modern bahkan ada
banyak makna yang bisa kita ambil dari taria tradisional.”
“Benar juga katamu,sebaik nya kita lestarika tarian dan budaya tradisional bangsa
kita.”
“Setelah aku menonton tari angguk kemarin banyak hal-hal positif yang bisa di petik
dari menonton itu.”
“Semoga tari angguk bisa berekmbang dan akan terus ada sampai generasi
selanjutnya.”
Takterasa sudah hampir siang,cuaca nya juga mendadak mendung,Aku dan Agus pun
bergegas untuk pulang agar tidak kehujaan saat perjalanan pulang.

Anda mungkin juga menyukai